KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DALAM PENYARIAN MASERASI DAUN JAMBU BIJI TERHADAP KADAR TANIN
SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Oleh :
ERFAN YUDAPRAJA, S.Farm., Apt
AKADEMI FARMASI MITRA SEHAT MANDIRI
SIDOARJO
ERFAN YUDAPRAJA, S.Farm., Apt
2012, PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DALAM PENYARIAN MASERASI DAUN JAMBU BIJI TERHADAPKADAR TANIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI, Karya Tulis Ilmiah, AKADEMI
FARMASI MITRA SEHAT MANDIRI.
Daun jambu biji (psidium guajava L) telah di gunakan masyarakat dan di produksi oleh industri sebagai anti diare. Zat aktif yang berperan sebagai anti diare dalam daun jambu biji adalah tanin. Tanin merupakan senyawa fenol yang larut dalam air, etanol atau campuran air-etanol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cairan penyari terhadap kadar tanin dalam ekstrak jambu biji dan untuk mengetahui cairan penyari yang paling optimal untuk pembuatan ekstrak daun jambu biji dan mengetahui cairan penyari yang paling maksimal. Penelitian ini di lakukan dengan mengekstraksi daun jambu biji (psidium guajava L.) secara maserasi dengan cairan penyari etanol 50%, 70% dan 90%. Ekstrak kental yang di peroleh dianalisis kandungan tanin nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cairan penyari mempengaruhi kadar tanin ekstrak daun jambu biji. Kadar tanin dalam ekstrak yang di peroleh rata-rata masing-masing ekstrak etanol 50%, 70% dan 90% adalah 5,91%; 6,11%; 5,36%. Cairan penyari yang paling optimal untuk pembuatan ekstrak daun jambu biji dengan kadar tanin paling banyak adalah etanol 70%.
ABSTRACT
ERFAN YUDAPRAJA, S.Farm., Apt. 2012 EFFECT OF ETHANOL
CONCENTRATION EXTRACTOR guava leaf maceration OF CONTENT tannins byspectrophotometry, Scientific Writing, AKADEMI FARMASI MITRA SEHAT
MANDIRI.
Guava leaves (Psidium guajava L) has been used in production by the public and the industry as an anti-diarrheal. Active substance that acts as an anti-diarrhea in guava leaves are tannins. Tannins are phenolic compounds that are soluble in water, ethanol or water-ethanol mixtures.
This study aimed to determine the effect on levels of tannins extractor fluid in guava extract and to determine the most optimal fluid extractor for the manufacture of guava leaf extract and determine the most liquid extractor maximum. This research is done by extracting guava leaves (Psidium guajava L.) by maceration with liquid ethanol extractor 50%, 70% and 90%. Viscous extract that was obtained was analyzed its tannin content. The results showed that the levels of tannins affect extractor fluid extract of guava leaves. Levels of tannins in the extract that was obtained on average each ethanol extract 50%, 70% and 90% was 5.91%, 6.11%, 5.36%. Fluid extractor most optimal for the manufacture of guava leaf extract with tannin levels at most 70% ethanol.
HALAMAN SAMPUL DEPAN ………... I
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ……….. iii
HALAMAN LEMBAR PENETAPAN TIM PENGUJI ………... iv
KATA PENGANTAR ………... v
INTISARI ……….. vii
ABSTRAK ………. viii
DAFTAR ISI ………..….... ix
DAFTAR TABEL ……….. xiv
DAFTAR GAMBAR ………. xv
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvi
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
1.1 Latar belakang masalah ………. 1
1.2 Perumusan masalah ……… 3
1.3 Tujuan penelitian ………... 3
1.4 Manfaat penelitian …..……….. 4
1.5 Kerangka konseptual ………... 5
1.6 Hipotesa ………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 6
2.1 Daun jambu biji ……….……… 6
2.1.1 Pengenalan spesifikasi tumbuhan ……….………. 6
2.1.3 Nama lain …..……….. 7
2.1.4 Penyebaran ……….. 8
2.1.5 Kandungan kimia ……….. 8
2.2 Tanin ……… 9
2.2.1 Pengertian tannin ……….. 9
2.2.2 Sifat-sifat tanin tumbuh-tumbuhan………... 10
2.2.2.1 Sifat kimia tannin ………. 10
2.2.2.2 Sifat fisik tannin ……….. 11
2.2.3 Identifikasi tannin ………... 11
2.2.4 Struktur kimia tannin ……….. 12
2.2.5 Cara memperoleh tannin ………. 12
2.2.6 Manfaat tannin ……… 15
2.3 Alkohol ………....……….. 15
2.3.1 Definisi alcohol ………... 15
2.3.2 Struktur ………... 16
2.3.3 Tata nama ……… 16
2.3.4 Kegunaan ……… 18
2.4 Maserasi ………. 18
2.4.1 Pengertian Maserasi ……… 18
2.4.2 Prinsip kerja metode maserasi ……… 19
2.4.3 Modifikasi maserasi ……… 20
2.4.3.1 Digesti ……….. 20
2.4.3.2 Maserasi dengan mesin pengaduk ………... 21
2.4.3.3 Remaserasi ………... 21
2.5.1 Definisi spektrofotometri ……… 21
BAB III METODE PENELITIAN ……… 33
3.1 Rancangan penelitian ………. 33
3.2 Populasi dan sempel ……….. 33
3.2.1 Populasi ………... 33
3.2.2 Sampel ……… 34
3.3 Lokasi dan waktu penelitian …...………... 34
3.4 Instrumen penelitian dan bahan ………... 34
3.4.1 Alat ………. 34
3.4.2 Bahan ………..……… 35
3.5 Variabel dan definisi operasional …….………... 35
3.5.1 Pengertian variable penelitian …….……….... 35
3.6 Pengumpulan Data ………. 36
3.6.1 Pengambilan dan persiapan bahan ……… 36
3.6.2 Determinasi tanaman ………..……… 37
3.6.3 Pembuatan ekstrak daun jambu biji ……… 37
3.6.4 Penentuan operating time ………. 37
3.6.5 Pembuatan kurva baku ………. 38
3.6.6 Penentuan kandungan total tannin ……….. 38
3.7 Analisa Data ………... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN ………..………... 40
4.1.1 Determinasi tanaman ….………. 40
4.1.2 Deskripsi tanaman jambu biji …….……….... 41
4.2 Hasil Pengumpulan, Pengeringan dan Pembuatan Serbuk Daun Jambu biji ………... 41 4.2.1 Hasil pengumpulan bahan ………... 41
4.2.2 Hasil pengeringan bahan …....………. 42
4.2.3 Hasil pembuatan serbuk ……….. 43
4.3 Hasil Pembuatan Sediaan Galenis ………. 43
4.3.1 Hasil pembuatan maserat ……… 43
4.3.2 Data penetapan larutan baku asam tanat ……….. 44 4.3.3 Data penetapan kadar tanin total ………. 45
BAB V PEMBAHASAN ………... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….... 49
5.1 Kesimpulan …………...………... 49
5.2 Saran ………... 49
DAFTAR PUSTAKA ……….... 50