• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tutorial Teknik Sampling dan Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Tutorial Teknik Sampling dan Pen"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SKENARIO I TEKNIK SAMPLING

(2)

STEP 1

MENGKLARIFIKASI ISTILAH

1. Epidemiologi : ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penyakit pada penduduk atau populasi manusia yang berhubungan dengan berhubungan dengan frekuensi, distribusi, dan determinasi pada waktu yang lama.

(3)

STEP 4

MENARIK KESIMPULAN LANGKAH (MAPPING)

Teknik Pengambilan Sampel Epidemiologi

Peneltian Epidemiologi

Observasional Eksperimental

Analitik Deskriptif

Random Non-Random

(4)

STEP 5

MENENTUKAN TUJUAN BELAJAR (LEARNING OBJECTIVE)

1. Pengertian dan Macam-macam Epidemiologi 2. Cara Menentukan dan Mendapatkan Sampel 3. Jenis Teknik Sampling

(5)

STEP 7

MENARIK KESIMPULAN DARI SELURUH INFORMASI YANG TELAH DIDAPAT

1. Pengertian dan Macam Epidemiologi

Kata epidemiologi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunan yang terdiri dari epi: pada atau tentang, demos: penduduk, dan logos : ilmu pengetahuan. Jadi singkatnya epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Ilmu epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat (public health) yang menekankan terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainya dalam masyarakat. Ilmu epidemiologi berhubungan dengan frekuensi, distribusi, dan determinasi pada sekelompok masyarakat tertentu pada waktu yang lama. Frekuensi dilakukan berdasarkan 2 hal pokok yaitu menemukan masalah kesehatan dan mengukur masalah kesehatan.

Tujuan dari epidemiologi antara lain:

 Mendeskripsikan keadaan penyakit dan status kesehatan pada populasi dengan cara menghitung frekuensi penyakit dan penyebarannya pada berbagai kelompok individu atau populasi, berdasarkan tempat dan waktu.  Menjelaskan etiologi penyakit dengan cara mengidentifikasi faktor

penyebab penyakit

 Meramalkan kejadian penyakit dan status kesehatan pada populasi.

 Mengendalikan distribusi penyakit pada populasi dengan cara mencegah kejadian baru, memberantas kasus yang ada, memperpanjang usia penderita, dan meningkatkan status kesehatan penderita penyakit.

(6)

a) Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.

b) Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan

c) Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.

d) Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.

e) Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Epidemiologi dibagi 3 yaitu epidemiologi deskriptif, analitik dan eksperimental.

EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL

Epidemiologi ekperimental adalah epidemiologi yang dilakukan dengan cara melakukan eksperimen bukan dengan cara observasi.

(7)

dari penelitian eksperimen adalah adanya trial. Percobaan itu berupa perlakuan atau intervensi terhadap variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain.

Tujuan utama penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling sebab akibat dengan cara mengadakan inervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan (kelompok kontrol).

Langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimen yaitu :

a. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian. c. Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian.

d. Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup : 1) Menetukan variabel bebas dan variabel terikat 2) Memilih desain eksperimen yang akan digunakan 3) Menentukan sampel

4) Menyusun alat eksperimen dan alat ukur 5) Menyusun outline prosedur pengumpulan data 6) Menyusun hipotesis

e. Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest) f. Melakukan eksperimen.

g. Mengumpulkan data tahap kedua (posttest) h. Mengolah dan menganalisis data.

i. Menyusun laporan.

Pada umumnya penelitian eksperimen ini hanya menggunakan sampel yang relative kecil, bila dibandingkan dengan besarnya populasi . Oleh Karena itu, hasil penelitian eksperimen ini diolah dan dianalisis dengan uji statistic yang cermat, sehingga dapat dilakukan generlisasi yang memadai.

1) Eksperimen Sungguhan

(8)

Ciri utama dari penelitian eksperimen meliputi:

a. Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).

b. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai perlakuan eksperimental.

c. Memusatkan usaha pada pengontrolan varians dengan cara: pemilihan subyek secara acak, penempatan subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, dan penentuan perlakuan eksperimental kepada kelompok secara rambang.

d. Validitas internal merupakan tujuan pertama metode eksperimental. e. Tujuan ke dua metode eksperimental adalah validitas eksternal.

f. Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

Kelebihan

a. Dapat melakukan kontrol maksimal terhadap situasi terhadap situasi penelitian.

b. Memungkinkan terjadinya penyebaran secara acak penyebaran karakteristik dasar termasuk faktor perancu dengan sebanding kepada eksperimen dan kelompok kontrol.

Kekurangan

a. Tidak bias bebas sepenuhnya dari faktor luar, human error, peran peluang. Untuk mengatasinya dilakukan stratifikasi blok. Blok yang dimaksud adalah populasi homogen seperti keluarga, kelompok kerja, kelompok pasien atau daerah geografis.

b. Randomisasi menjadi tidak etis ketika sekelompok subyek tidak mendapatkan perlakuan sedangkan kelompok lain mendapatkan perlakuan yang dipandang bermanfaat baik oleh peneliti maupun subyek penelitian. 2) Eksperimen Semu

(9)

eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada validitas internal dan validiti eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri penelitian eksperimen semu meliputi:

a. Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut.

b. Subyek penelitian adalah manusia, misalnya dalam mengukur aspek minat, sikap, dan perilaku.

a. Karena tidak dilakukan randomisasi maka tidk mampu mengendalikan faktor perancu.

b. Dapat mengakibatkan bias. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Epidemiologi deskriptif adalah berkaitan dengan definisi dari epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan frekuensi masalah kesehatan atau penyakit pada masyarakat.

a. Frekuensi : untuk mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan terlebih dahulu harus dilakukan 2 hal pokok:

(10)

Pada epidemiologi deskriptif dijelaskan 3 faktor yaitu who, when dan where. 1. Karakterisik manusia (who)

Penyebaran masalah kesehatan dapat dilihat dari ciri – ciri manusia pada wilayah tersebut, ciri – ciri manusia yang mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan adalah dilihat dari

- Umur

- Jenis kelamin - Golongan etnis - Status gizi

- Status soal ekonomi keluarga - Kehamilan

- Pendidikan

- Status perkawinan

2. Karakteristik tempat (where)

Penyebaran masalah kesehatan menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tersebut sangat penting. Karakteristik tempat yang dimaksud adalah sebagai berikut :

- Keadaan geografis - Keadaan demografis

- Keadaan pelayanan kesehatan 3. Karakteristik tempat (where)

(11)

- Kecepatan perjalanan penyakit - Lama terjangkitnya suatu penyakit

2. Cara Menentukan dan Mendapatkan Sampel Cara menentukan teknik sampling:

1. Parameter apa saja yang akan dipilih contohnya adalah lulusan SD atau SMP

2. Besarnya populasi contohnya adalah semua pekerja atau beberapa orang saja

3. Populasi semua terwakili dan tidak ada yang ganda 4. Menentukan variabel, jenis teknik analisis

Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu:

 Populasi Sasaran (Target Populasi): Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana suatu keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka target populasi adalah ibu hamil.

 Kerangka Sampel (Sampling Frame): Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya).

 Unit Sampel(Sampling Unit): Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK atau RT).

(12)

 Random. Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

3. Jenis Teknik Sampling

Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu :

I. Probability Sampling (Random Sample)

Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: -Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. - Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. - Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.

3. Cara Pengambilan Sampel Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut:

1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).

(13)

a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".

b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang prosedurnya adalah sebagai berikut: - Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300). - tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom). - tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %) - tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi. Keuntungan : - Prosedur estimasi m udah dan sederhana Kerugian : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi. - Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.

2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling) Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke K" dari titik awal yang dipilih secara random Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.

Cara ini dipergunakan : - Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.

Keuntungan :-Perencanan dan penggunaanya mudah dan Sampel tersebar di daerah populasi.

Kerugian : -Membutuhkan daftar populasi.

(14)

Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun). Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.

Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 8. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.

Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.

Kerugian : - Daftar populasi setiap strata diperlukan, Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.

4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)

(15)

5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK.

Cara ini dipergunakan bila:- Populasinya cukup homogen - Jumlah populasi sangat besar - Populasi menempati daerah yang sangat luas - Biaya penelitian kecil

Keuntungan: - Biaya transportasi kurang

Kerugian: - Prosedur estimasi sulit , Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat

II. Teknik Non Probability Sampling

Pada keadaan tertentu sering seorang menemui situasi bahwa syarat-syarat yang berlaku dalam teknik sampling probabilitas tidak dapat dipenuhi. Sebagai contoh jumlah populasi yang terlalu kecil, jumlah populasi yang tidak diketahui pasti atau memang peneliti tidak tertarik dengan jumlah populasi tertentu. Untuk alasan tersebut maka teknik nonprobability sampling layak digunakan. Teknik sampling ini tidak memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini pada prinsipnya menggunakan pertimbangan tertentu yang digunakan oleh peneliti.

a. Sampling Kuota (Quota Sampling)

Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.

(16)

Dalam teknik ini yang dijadikan sampel adalah orang/benda yang mudah ditemui atau yang berada pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau. Contoh:

1) Angket atau daftar pertanyaan di majalah

2) Wartawan yang mewawancarai responden tanpa mengkualifikasi responden

Dapat dikatakan bahwa teknik ini sebagai sampling kebetulan. Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dikatakan kebetulan karena peneliti memang sengaja memilih sampel kepada siapapun yang ditemuinya atau by accident pada tempat, waktu, dan cara yang ditentukan.

c. Sampling Menurut Tujuan (Purposive Sampling)

Dalam teknik ini, sampel dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud tertentu. Dengan syarat bahwa sampel harus representatif atau dianggap peneliti telah mewakili populasi yang ditetapkan. Misalnya seorang peneliti memilih guru-guru tertentu untuk mendapatkan model pembelajaran yang sesuai.

d. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus dimana setiap anggota populasi dijadikan sampel.

e. Sampling Snowball (Snowball Sampling)

(17)

besar karena sampel-sampel tersebut memilih teman-temannya untuk menjadi sampel.

4. Kekurangan dan Kelebihan Teknik Sampling 6 Keuntungan dari teknik sampling, antara lain: 1. Menghemat Biaya

Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi. Karena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat biaya percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.

2. Mempercepat Hasil Survei

Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan lapangan dan pengolahan tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.

3. Cakupan Materi Lebih Besar

Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak mungkin dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan melalui sensus lengkap biasanya sangat terbatas. Variable yang dicakup sangat dibatasi pada variable dasar saja.

4. Akurasi Lebih Tinggi

Pada sensus jumlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan tingkat kesalahan yang juga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan oleh teknik sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling Error dapat diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualifikasi petugas yang baik, kuesioner yang kurang baik, konsep dan definisi yang kurang tepat, jawaban responden yang salah, maupun kesalahan dalam proses pengolahan.

(18)

1. Probability Sampling

a. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling) Keuntungan :

- Prosedur estimasi m udah dan sederhana Kerugian :

- Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.

- Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.

b. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling) Keuntungan :

-Perencanan dan penggunaanya mudah. -Sampel tersebar di daerah populasi. Kerugian :

-Membutuhkan daftar populasi.

c. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling) Keuntungan :

-Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Kerugian :

- Daftar populasi setiap strata diperlukan

- Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi. d. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)

Keuntungan :

(19)

yang ada cukup besar. Seperti pada kasus di scenario, dimana populasi yang ada adalah 750 pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Arjuna, Fatkurahman. Kesehatan Masyarakat “Epidemiologi”. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Azrul, Aswar. 1999. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa Akasara.

FatkurahmanArjuna,M.Or. KESEHATAN MASYARAKAT “Epidemiologi”. Fakultas Ilmu Keolahragaan Yogyakarta.

Kunthi, Dyan Nugrahaeni. 2011. Konsep dasar epidemiologi. Editor, Monica Esteer. Jakarta: EGC

Noor Nasri Noor. 2002. Dasar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Prof. ROZAINI NASUTION, SKM. 2003. TEKNIK SAMPLING. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta Supranto. 1992. Teknik samping untuk survei dan eksperimen. Jakarta: rineka

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pengembangan sektor pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan kebudayaan masyarakat kita.. Padahal, kemajuan sektor pariwisata sedikit

tahfidz Al Quran adalah cara atau suatu jalan yang digunakan dalam menyampaikan materi terkait dengan menghafal Al Quran yang terdapat di Panti Asuhan Yatim Piatu

Pusat Pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) Sepak Takraw Kabupaten Jepara salah satu pusat pelatihan yang ada di kabupaten jepara berdiri sejak tahun 2010, dan

Polipeptida yang membentuk subunit-subunit penyusun FM dan TM relatif sama pada berbagai jenis sel, sebaliknya, polipeptida yang menyusun subunit-subunit FI sangat beragam

Hasil struktur dan bobot PCFNN yang optimal menggunakan pengolahan data centered moving average dan dibangkitkan 20.000 solusi individu dengan kombinasi parameter ukuran

Pengembangan media pembelajaran komik ini didasari oleh rendahnya tingkat pengetahuan siswa – siswi di SD Negeri 2 Tegalharjo tentang pentingnya gizi seimbang yang dibuktikan

Sistem pengupahan pada usaha kopra di Desa Iwoimendaa Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka menggunakan sistem pemberian upah harian yang akan diberikan pada saat

16 Kondisi industri yang sangat dinamis tersebut menjadi alasan bagi penulis untuk mengevaluasi implementasi strategi peningkatan dana murah dan penggunaan digital banking