Dampak Pencemaran Sampah Plastik dan Pem (1)

10  Download (0)

Full text
(1)

Dampak Pencemaran Sampah Plastik

dan Pemanfaatannya Sampah Plastik

Makalah Mata kuliah Kimia Lingkungan Oleh R.Tri Prayudhi*) Mahasiswa Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan

Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

prayudhi@kampalafpunib.org

Permasalahan Sampah di Kota Bengkulu

Sampah merupakan suatu produk buangan yang dihasilkan dari berbagai macam

aktivitas manusia yang mana apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan

pencemaran dan kerusakan lingkungan secara fisik maupun biologis. Sampah dapat

berasal dari kegiatan domestik, perdagangan, pertanian, maupun proses produksi suatu

kegiatan dari industri.

Peningkatan kuantitas sampah kota merupakan konsekuensi logis dari perkembangan

kota dimana terjadi peningkatan penggunaan plastik untuk keperluan rumah tangga

berdampak pada peningkatan timbunan sampah.

Di wilayah perkotaan seperti kota Bengkulu bahwa sampah yang dihasilkan selain

sampah domestik juga terdapat sampah dari hasil kegiatan komersil. Sampah yang

dihasilkan didominasi non organik. Sampah-sampah ini sering menggunung di

pojok-pojok pasar karena tidak terangkut setiap hari. Bau dan pemandangan tidak sedap yang

ditimbulkan membuat masyarakat sekitar hidup tidak nyaman. Permasalahan sampah

(2)

pupuk atau pakan terna, sedangkan sampah non organik seperti sampah plastik dapat di

gunakan sebagai sumber energi alternatif. Beberapa penelitian seputar konversi sampah

plastik menjadi produk cair berkualitas bahan bakar telah dilakukan dan menunjukkan

hasil yang cukup prospektif untuk dikembangkan (Mulyadi, 2004) dalam Ramadhan

(2011)

Kondisi sampah di kota Bengkulu

Kota Bengkulu merupakan kawasan di pesisir pantai barat pulau sumatera yang terbagi

atas 4 kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Teluk Segara, Bengkahulu, dan

Selebar dengan luas areal sebesar 14.482 Ha, memiliki jumlah penduduk keseluruhan

sejumlah 360.772 jiwa.( Bappeda Kota Bengkulu (Data Usulan DAU th. 2004)),

menghasilkan 1.082,32 m3 /hari timbulan sampah, nilai ini merupakan perhitungan

jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m3 /hr) jika rata-rata setiap orang menghasilkan 3

liter/orang/hari sampah. Namun Kota Bengkulu baru dapat mengelola sebanyak 66,90

m3 /hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 1.015,42 m3 /hr.

Cipta karya Bengkulu (2014)

Berdasarkan data diatas bahwa sampah merupakan salah satu permasalah di kota

Bengkulu yang pengeloaan belum dapat terlayani secara maksimal, hal ini di tegaskan

oleh Jayadi Putra (2011) Manajemen pelayanan sampah yang dilakukan Dinas

Pertamanan dan Kebersihan Kota Bengkulu dalam melayani pengangkutan sampah

masyarakat dari TPS seharusnya sudah dipisahkan antara sampah organik dan sampah

an organik untuk dapat diangkut ke TPA Air Sebakul dan disana sampah tetap dipilah

agar proses pemusnahannya dapat lebih cepat, namun kenyataannya pengangkutan

sampah tidak dilakukan setiap hari dari TPS ke TPA dan yang semestinya pemilahan

sampah sudah dilakukan sejak dari rumah tangga, pasar, di TPS, dan sampai ke TPA

(3)

Dari data di atas menggambarkan perbandingan jumlah sampah yang dihasilkan

penduduk dengan jumlah sampah yang dapat ditangani oleh dinas kebersihan, dimana

ada selisih sekitar 1.015.42 m3/h sampah yang belum tertangani. Adapun berdasarkan

perda Kota Bengkulu nomor02 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan sampah di Kota

Bengkulu, bahwa Penanganan sampah dilaksanakan oleh LPM dan Dinas, dimana

Sampah yang ditangani terdiri atas: a.) sampah rumah tangga; dan b.) sampah sejenis

sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam

rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sedangkan sampah sejenis

sampah rumah tangga sebagaimana yang berasal dari kawasan komersial, kawasan

industri, kawasan khusus, tempat usaha industri, fasilitas sosial, fasilitas umum dan

fasilitas lainnya.

Sampah sejenis rumah tangga yang dihasilkan dari kawasan komersil kawasan industri

kawasan khusus, tempat usaha industri atau fasilitas umum lainnya. Dalam

penangganan sampah dijelaskan dalam perda tersebut pada bagian ketiga (3)

Penanganan Sampah Oleh Dinas, Pasal 14 bahwa pengelola kawasan yang berada di

kawasan komersial, kawasan industri dan kawasan khusus wajib menyediakan tempat

sampah. Adapun penjelasan pasal tersebut tempat sampah yang dimaksud berupa

tempat sampah organik dan tempat sampah anorganik dalam bentuk wadah tertutup

dan mudah dilihat dan dijangkau petugas pengangkut sampah, Perda no 2 tahun 2011

(Tentang pengelolaan sampah di kota Bengkulu). Namun pada kenyataanya tempat

sampah pada kawasan komersial tidak pernah ditemukan tempat sampah yang terpilah

antara sampah organik dan anorganik, diperparah tidak semua kawasan komersil

terdapat tempat sampah yang tertutup.

(4)

Sampah-sampah plastik merupakan sampah yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, yang

dapat mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba,

sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan

tanah dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru,

yang akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir. Begitupun dampak

dari sampah plastik yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah

lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya

merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara keseluruhan.

Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama-lama menjadi bukit, karena polusi ini

perlahan-lahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi

sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan.

Sampah plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat

terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari

tanah, air, laut, bahkan udara EFENDI, dkk (2010). . Adapun dampak yang diakibatkan

oleh sampah plasik ini sangat banyak, anatra lain :

• Tercemarnya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah. • Racun-racun dari partikel

plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam

tanah seperti cacing. • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang

maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. • Kantong

plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. • Menurunkan

kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan

ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah. • Sampah plastik ini

menyumbat aliran air sungai sehingga di musim kemarau sering terjadi banjir. • Sampah

(5)

Klasifikasi sampah Plastik

Plastik adalah polimer rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai

ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastik

mencakup produk polimerisasi sintetik atau semisintetik, namun ada beberapa polimer

alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau

penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa

atau ekonomi (Wikipedia, 2009; Azizah, 2009).

Plastik merupakan material yang secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad

ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton

pada tahun 1930-an, menjadi 220 juta ton/tahun pada tahun 2005.

Suharto (2011) mengatakan secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua

golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.

Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain,

sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik

yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk

thermoplastic. Saat ini plastik diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) kelompok. Ciri

masing-masing kelompok plastik dibedakan atas nama populernya, rumus molekul,

kegunaan, dan bisa didaur-ulang atau tidak.

Pengelompokan plastik berdasarkan suharto (2011) itu adalah:

Pertama: PET adalah singkatan dari polyethylene terephthalate; merupakan resin

polyester yang tahan lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. kepekatannya

adalah sekitar 1,35 – 1,38 gram/cc, ini membuatnya kokoh, rumus molekulnya adalah

(-CO-C6H5-CO-O-CH2-CH2-O-)n. PET dapat ditemukan pada botol air, botol soda,

(6)

berwarna hijau. PET dapat didaur-ulang menjadi produk baru seperti bahan kain,

sepatu, koper, karpet, rak, panel pintu dan banyak lagi.

Kedua, HDPE adalah singkatan dari High Density Polyethylene merupakan resin yang

liat, kuat dan kaku yang berasal dari minyak bumi, yang sering dibentuk dengan cara

meniupnya. Rumus molekulnya adalah (-CH2- CH2-)n. HDPE dapat ditemukan pada

cerek susu, botol detergen, botol obat, botol oli mesin, botol shampoo, kemasan juice,

botol sabun cair, kemasan kopi dan botol sabun bayi..

Ketiga, PVC adalah singkatan dari Polyvinyl Chloride merupakan resin yang liat dan

keras yang tidak terpengaruh oleh zat kimia lain. Rumus molekulnya adalah

(-CH2-CHCl-)n. PVC dapat dijumpai pada tanda lalu lintas, botol minyak goreng, kabel listrik,

botol pembersih kaca, mainan, botol shampoo, pipa air, kemasan kerut, dan kemasan

makanan cepat saji. PVC tidak dapat di daur ulang. Yang terbaik adalah menghindari

produk yang menggunakan plastik jenis ini sebagai kemasan.

Ke-empat: LDPE adalah singkatan dari Low Density Polyethylene (LDPE) merupakan

plastik yang mudah dibentuk ketika panas, yang terbuat dari minyak bumi, dan rumus

molekulnya adalah (-CH2- CH2-)n. Dia adalah resin yang keras, kuat dan tidak bereaksi

terhadap zat kimia lainnya, kemungkinan merupakan plastik yang paling tinggi

mutunya. LDPE dapat dijumpai pada tas plastik, botol, kotak penyimpanan, mainan,

perangkat komputer dan wadah yang dicetak.

Ke-lima, PP singkatan dari Polypropylene merupakan plastik polymer yang mudah

dibentuk ketika panas, rumus molekulnya adalah (-CHCH3-CH2-)n. Polypropylene

dapat dijumpai pada wadah makanan, kemasan, pot tanaman, tutup botol obat, tube

margarin, tutup lainnya, sedotan, mainan, tali, pakaian dan berbagai bentuk yang bukan

(7)

Ke-enam, PS singkatan dari Polystyrene merupakan plastik polymer yang mudah

dibentuk bila dipanaskan, rumus molekulnya adalah (-CHC6H5-CH2-)n. Polystyrene

dapat dijumpai pada perkakas dari plastik, kotak CD, gelas plastik, wadah makanan dan

nampan. Polystyrene tidak mudah didaur-ulang.

Pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan bakar cair alternatif

Dari hasil beberapa penelitian bahwa potensi sampah plastik dapat dijadikan berbagai

macam turunan yang dapat di manfaatkan kembali dengan cara mendaur ulang limbah

plastik. Kadirun (2012) mengatakan bahwa sampah plastik dapat di daur ulang untuk

bahan bakar alternatif, dimana sampah plastik yang dapat di daur ulang dari jenis

sampah plastik PET (Polyethylene Terephtalate), HDPE (High Density Polyethylene),

dan PP (Polypropylene). Kadirun (2012) menjelaskan bahwa berdasarkan hasil

penelitiannya , Untuk membakar kantong kresek 500 gram menghasilkan bahan bakar

450 mili liter, dengan waktu yang digunakan 930 detik dengan temperatur nyala api

3000 C . Untuk botol oli 500 gram menghasilkan bahan bakar 400 mili liter, dengan

waktu yang digunakan 1515 detik dengan temperatur nyala api 4150 C sedangkan dan

untuk botol aqua 500 gram menghasilkan bahan bakar 420 mili liter, waktu yang

digunakan 1221 detik dengan temperatur nyala api 4000 C. Adapun hasil dari proses

pembakaran tersebut, Untuk membakar kantong kresek 500 gram bahan bakar yang

digunakan 400 mili liter dan menghasilkan 450 mili liter. Untuk botol oli 500 gram

bahan bakar yang digunakan 600 mili liter dan menghasilkan 400 mili liter dan Untuk

botol aqua bahan bakar yang digunakan 500 mili liter sedangkan bahan bakar yang

dihasilkan 420 mili liter.

Ramadhan (2011) menyatakan bahwa proses daur ulang yang dilakukan untuk merubah

(8)

Pirolisis dari sampah plastik ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan

dengan karakteristik minyak diesel..

Ernawati (2011) menyebutkan bahwa pemanfaatan limbah plastik akan terurai sekitar

60% menjadi hidrokarbon cair , dimana hasil kualitas minyak pelumas yang dihasilkan

dari limbah plastik sangat bermanfaat sebagai alternatif sumber bahan bakar cair.

Daftara Pustaka

Aziza. plastik. www.wikipedia.org. diaskes pada tanggal 23 April 2009.

Abdul Syukur.2014. UJI EXPERIMENT PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI

BAHAN BAKAR ALTERNATIF.Jurnal rekayasa. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Semarang

ALPIAN, AZWAR. 2014. EVALUASI TEKNIS PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA

BENGKULU. Pascasarjana institut Tenologi Surabaya.

Aryati, Veronika Dewi. 2006. Peningkatan Potensi Ekonomi Sampah Anorganik Melalui Upaya

Pemisahan Sampah Dengan Daur Ulang Dalam Optimalisasi Pengelolaan Sampah

(Studi Kasus Kelurahan Srondol Wetan, Semarang).Semarang : Universitas

Diponegoro

Efendi, dkk. 2010. Pemanfatan limbah plastik, PKM dikti Universitas negeri Malang.

Malang . sumber :

http://kemahasiswaan.um.ac.id/wp-

content/uploads/2010/04/PKM-GT-10-UM-Feri-Pemanfaatan-Sampah-Plastik-.pdf

Ernawati.2011.Konversi limbah plastik sebagai sumber energi alternatif. Jurnal riset

industri Vol V no 3 2011. Hal 257-265.Balai besar kimia dan kemasan

(9)

Kadirun. 2012. KAJIAN PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI SUMBER

BAHAN BAKAR CAIR. DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin , Vol. 3, No.

2, Mei 2012 ISSN : 2085-8817. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Haluoleo, Kendari. Sumber :

https://jurnaldinamika.files.wordpress.com/2012/11/kadir.pdf

Marlan Jayadi Putra.2011. Manajemen Pelayanan Sampah di Kota Bengkulu.Thesis

pascasarjana Manajemen dan Kebijakan Publik UGM.

Nugraha. 2013. Pembuatan Fuel dari Liquid Hasil Pirolisis Plastik Polipropilen Melalui

Proses ReformingDengan Katalis NiO/Γ-Al2O3.JURNAL TEKNIK POMITS

Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perda no 2 tahun 2011TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU.

PT. Artech. 2015. Mengolah limbah plastik menjadi ENERGI. PT. ARTHA

TEKNINDO SUKMATAMA – ARTECH. Narogong, Bogor. Sumber :

http://www.artech.co.id/pdf/brosur_mengolah_limbah_plastik.pdf

Ramadhan P Aprian dan Munawar Ali. 2011. PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK

MENJADI MINYAK MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS. Jurnal Ilmiah

Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1 Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik

Sipil dan Perencana . sumber :

http://eprints.upnjatim.ac.id/4247/1/(6)Jurnal_Munawar.pdf

Sahwan Fl.2005.Sistem pengelolaan limbah plastik di indonesia.Jurnal Tek.Lingkungan

vol 6(1) hal 311-318 P3TLBPPT

Suharto.2011. RANCANGAN PRODUK BAHAN PLASTIK DAUR ULANG

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF. Jurnal rekayasa

(10)

Suprapto.2005. Dampak masalah sampah pada kesehatan. Jurnal mutiara Kesehatan

Vo.1.No.2 Edisi desember 2005. Universitas Sumatera Utara.

Winardi Dwi Nugraha.2007. STUDI POTENSI PEMANFAATAN NILAI EKONOMI

SAMPAH ANORGANIK MELALUI KONSEP DAUR ULANG DALAM

RANGKA OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH (Studi Kasus : Kota

Magelang). Jurnal TEKNIK – Vol. 28 No. 1 Tahun 2007, ISSN 0852-1697

Nurminah. M, (2002), Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik Dan Kertas

Serta Pengamanannya Terhadap Bahan Yang Dikemas, FP. USU.

Surono.U. B. 2013. Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak.

Jurnal Teknik vol.3 no.1. Hal 32-40

Wardhana. I. W, Handayani. D. S dan Rahmawati . D. I. 2009 Penurunan Kandungan Phosphat

PadaLimbah Cair Industri Pencucian Pakaian (laundry) Menggunakan Karbon Aktif

Dari Sampah Plastik Dengan Metode Batch Dan Kontinyu. Teknik – Vol. 30 No. 2 Hal

119- 130

Widiaswari. R. R. 2014. Dampak pengembangan pabrik pengolahan sampah plastik terhadap

masalah persampahan di wilayah kota banjarbaru kota banjarmasin dan kota

martapura. Jurnal ilmu sosial vol 6 No 1. Hal 67-74

Yuwono. N. W (2010). Pengelolaan Sampah Yang Ramah Lingkungan Di Sekolah. Makalah

Pelatihan Pengembangan Sekolah Hijau untuk guru-guru SMK RSBI Daerah Istimewa

Yogyakarta, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Gajah Mada. Hal

Figure

Updating...

References

Related subjects :

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in