• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOMBA ESAI NASIONAL LEON 2016 LORONG BUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LOMBA ESAI NASIONAL LEON 2016 LORONG BUD"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LOMBA ESAI NASIONAL LEON 2016

LORONG BUDAYA UNTUK INDONESIA EMAS 2045

Diusulkan oleh

Wildana Ambo Asse, 04020140254, Angkatan 2014 Muh Fachrul Ummah Said, 04020140477, Angkatan 2014

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

(2)

Lorong Budaya Untuk Indonesia Emas 2045 Wildana Ambo Asse, Muh Fachrul Ummah Said

Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia

ABSTRAK

(3)

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menentukan haluan bangsa tengah dihadapkan pada kompleksitas masalah yang kian hari kian rumit dimana transisi pemerintahan, dinamika sosial budaya, tuntutan perkembangan IPTEK, pengaruh globalisasi dan modernisasi telah mengubah gaya hidup manusia Indonesia. Kekhawatiran terhadap degradasi moral tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di 33 provinsi di Indonesia selama bulan Januari hingga September 2010 dinyatakan bahwa sebesar 62,7 % remaja mengaku tidak perawan dan 97 % pernah nonton film porno. Selanjutnya pada tahun 2012, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap tingginya angka kehamilan remaja pada usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan. Tidak hanya itu, salah satu kategori kejahatan luar biasa turut menjadi penyumbang terbesar yang pelakunya di dominasi oleh generasi muda, dimana hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Puslitkes UI tahun 2014 menunjukan bahwa sebanyak 33 % penyalahguna narkoba berada pada rentang usia pelajar dan mahasiswa.

(4)

Olehnya itu, melalui essay ini tim penulis menawarkan solusi melalui Lorong Budaya yang akan mewadahi pemuda(i) Indonesia guna mengaktualisasikan diri mereka dalam rangka memecahkan berbagai persoalan di bidang sosial budaya. Salah satu keunggulan dari Lorong Budaya adalah lebih menjamin sistem penyelesaian persoalan yang sistematis dan menyeluruh sebab jalinan komunikasi antar pemuda akan terbingkai berdasarkan keadaan sosial masyarakat Indonesia yang majemuk sehingga mampu mengikis persoalan degradasi moral dan membangun kembali solidaritas yang kokoh untuk menghindarkan bangsa Indonesia dari perpecahan.

Dengan senantiasa merujuk pada amanat konstitusi kita yang merupakan puncak tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia pasal 28I ayat 3 UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi, “Identitas budaya dan hak masyrakat tradisonal dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban” lebih lanjut lagi dalam pasal 32 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Memajukan kebudayaan nasional telah menjadi tugas bersama bagi seluruh elemen bangsa.

Basis kearifan lokal sebenarnya bukanlah hal baru, namun penulis meyakini bahwa penanaman nilai-nilai kearifan lokal seyogyanya dilakukan sejak dini sebab telah menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan berbudaya sebab Indonesia memiliki modal keanekaragaman budaya yang begitu menakjubkan disetiap wilayah. Sebagai komparatif negara Korea menjadi negara maju karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai – nilai budaya tertentu yang sangat mereka jaga. Begitu pula dengan Jepang dan Cina.

(5)

BAB II ISI

A. Definisi Lorong Budaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lorong merupakan jalan kecil dimana terdapat rumah dibagian kiri-kanannya dan biasanya disepanjang lorong itu banyak orang berjualan. Sementara itu, menurut Hofstede (1990), budaya bukanlah perilaku yang jelas atau benda yang dapat terlihat dan diamati seseorang. Budaya juga bukan falsafah atau sistem nilai yang diucapkan atau ditulis dalam anggaran dasar organisasi tetapi budaya adalah asumsi yang terletak di belakang nilai dan menentukan pola perilaku individu terhadap nilai-nilai organisasi, suasana organisasi dan kepemimpinan. Organisasi dengan budaya tertentu memberikan daya tarik bagi individu dengan karakteristik tertentu untuk bergabung.

Budaya menurut Koentjaraningrat diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam (Koentjaraningrat dalam Soekanto, 1969: 55). Sehingga Lorong Budaya adalah jalan kecil yang disepanjang jalannya terdapat bangunan berupa tempat bermukim masyarakat dalam rangka membentuk pola perilaku individu atau kelompok untuk mengolah dan mengubah keadaan linngkungan sosial masyarakat. Dalam hal mengubah lingkungan sosial masyarakat hari ini maka kehadiran Lorong Budaya sangatlah diperlukan sebagai bentuk perubahan dalam mewujudkan target Indonesia Emas 2045, sebagai bentuk penolakan terhadap pola hidup kebarat-baratan atau westernisasi dan upaya dalam menjaga nilai-nilai luhur yang sejak dahulu telah menjadi jati diri bangsa Indonesia.

(6)

nilai-nilai kearifan lokal dan penghargaan terhadap keberagamaan akan mendarah daging dalam kepribadian mereka. Lorong Budaya ini dilengkapi dengan gambaran perspektif nyata yang terintegrasi secara efektif sebagai berikut :

1. Karakteristik

 Menjadikan Bhinneka Tunggal Ika disetiap lorong sebagai prinsip hidup untuk mencegah SARA

 Pernak pernik yang melambangkan keberagamaan dan kekayaan budaya Indonesia

 Bahasa lokal sebagai bahasa sehari-hari tanpa menafikkan bahasa Indonesia

 Memuat gambar yang menjelaskan mengenai identitas dari kearifan lokal

 Terbuka untuk mereka yang mencintai budaya Indonesia

 Memiliki gapura di depan lorong yang mencerminkan tentang budaya Indonesia

 Terdapat bangunan multifungsi yang harus dimanfaatkan ke arah mengenal lebih jauh mengenai budaya

2. Jenis Kegiatan

 Dialog interaktif, bertujuan mendudukkan pokok persoalan dengan membahas isu strategis khususnya hal yang menyangkut dinamika sosial budaya masyarakat dan mengupayakan solusi konkret.

 Kerja bakti, bertujuan memupuk jalinan persaudaraan antar sesama,disiplin,etos kerja serta penghargaan terhadap alam melalui bingkai perbedaan. Sehingga membangun karakter dan identitas bangsa yang akan mengalir dalam diri masing-masing individu.  Pelatihan unit kegiatan mandiri, bertujuan memberdayakan potensi

(7)

100 penduduk usia produktif hanya menanggung 40-50 penduduk non produktif.

 Pekan minat dan bakat, bertujuan menggali potensi setiap generasi muda dengan menyibukkan mereka pada hal-hal positif dan berdaya guna sehingga mampu menjauhkan mereka dari kenakalan remaja dan perilaku menyimpang lainnya.

3. Bentuk Pemberdayaan

 Memberikan pengarahan bagi ibu rumah tangga dapat mengolah setiap tantangan menjadi peluang seperti menciptakan produk lokal seperti batik dan peci.

 Meneriakkan yel yel cintai produk lokal Indonesia, 100% Asli Indonesia, Indonesia itu Aku dan I love Indonesia dengan tujuan menanamkan rasa cinta tanah air.

4. Keunggulan

 Mampu menciptakan rasa kepedulian sosial terhadap sesama, sebagaimana yang diharapkan bahwa melalui Lorong Budaya ini akan terjalin hubungan positif antara generasi muda,masyarakat serta lingkungan tempat tinggalnya.

 Mampu mengkoordinasikan pemahaman generasi muda dalam cabang seni dan kebudayaan guna menjaga dan mengawal esensi dari nilai-nilai tradisi itu sendiri.

 Mampu menciptakan iklim regenerasi pemuda yang positif melalui spesialisasi produk kebudayaan guna meningkatkan minat generasi muda terhadap kebudayaan nasional.

 Mampu menekan angka kriminalitas dikalangan generasi muda sebab Lorong Budaya hadir sebagai lingkungan yang mampu mendukung tumbuh kembang setiap generasi penerus bangsa secara lebih aktif dengan pendekatan kekeluargaan.

B. Lorong Budaya sebagai Solusi Degradasi Moral

(8)

lokal dimasyarakat. Untuk menghindari hal tersebut maka norma-norma yang berlaku disuatu masyarakat yang sifatnya turun menurun perlu dilestarikan. Selanjutnya kehidupan pemuda(i) kini mengalami degradasi moral yang tidak lain penyebabnya adalah perkembangan zaman yang menimbulkan budaya hedonisme dan konsumtif menjadi sebuah tren. Padahal, jika pemuda(i) tahu betul prinsip serta nilai-nilai dari suatu budaya , tentu mereka akan berada pada poros budaya yang benar.

Mengutip ungkapan James W.Van der zanden “ penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang yang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan diluar batas toleransi. ”. Aspek sosial masyarakat yang kurang menciptakan relasi-relasi yang baik dan harmonis di antara warga masyarakat sekitar akan memberi implikasi terhadap tumbuh kembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga memberi dampak lemahnya pengawasan dan kontrol sosial akan aktifitas pemuda(i) . Fokus pada persoalan sosial budaya, sebenarnya menjadi tanggung jawab segenap pihak sebab urgensi hari ini adalah bagaimana melahirkan pemuda(i) yang bersahaja serta mampu bersaing secara kompetitif dengan penuh kesopanan.

Sebagai refleksi, penulis mengangkat konsep Trisakti Bung Karno pada poin ketiga yakni “Berkepribadian Secara Sosial Budaya” dimana hal tersebut dilandasi pemikiran bahwa persatuan dan kebangsaan Indonesia itu akan lebih kukuh jika diperkuat oleh pendekatan kebudayaan. Sehingga wujud konkret Lorong Budaya untuk mengatasai beragam persoalan tersebut khususnya degradasi moral, adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan lingkungan sadar budaya lokal dengan mewajibkan para seniman tanah air membuat karya khusus yang berciri nusantara misalnya memiliki minimal 1 album yang berisi lagu daerah. Hal tersebut sebagai pertimbangan bahwa mereka adalah media yang digandrungi oleh hampir sebagian besar generasi muda.

(9)

hari ini telah menjadi penyumbang kerusakan terbesar penyebab perilaku yang tidak terpuji oleh generasi muda.

3. Menyelenggarakan pameran atau festival kebudayaan skala nasional yang mempertemukan berbagai etnis dari 5 pulau di Indonesia bukan hanya dari pihak yang berdarah ningrat atau darah biru melainkan melibatkan seluruh komponen bangsa sebagai penjaga nilai budaya dari noda budaya luar yang tak sesuai dengan budaya asli dengan pertimbangan, kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000).

BAB III SIMPULAN

Pada akhirnya, bahwa segenap komponen bangsa memiliki tanggung jawab untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Pembenahan sektor sosial budaya tentunya membutuhkan sentuhan secara kontekstual bahwa karunia sebagai bangsa yang heterogen membawa konsekuensi dimana pembangunan sejatinya merupakan representasi dari wilayah itu sendiri, sebab lain wilayah maka lain pula persoalannya dan tentu membutuhkan penyelesaian yang berbeda. Melihat kondisi sosial budaya Indonesia yang kian hari makin tergerus, maka pendekatan melalui lorong budaya sangat relevan untuk melihat fenomena degradasi moral di Negara Indonesia.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Humas. (2014). Aktivitas Seksual Remaja. [Online]. Tersedia : http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=1770. [23 Agustus 2016]

Humas. (2015) . BNN – KPAI Sinergi Hadapi Penyalagunaan Narkoba Pada Anak. [Online]. Tersedia :

http://www.bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/humas/berita/12909/b nn-kpai-sinergi-hadapi-penyalahgunaan-narkoba-pada-anak. [23 Agustus 2016]

Humas. (2016). Negara Harus Siap Bonus Demografi. [Online]. Tersedia : http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=3684 . [24 Agustus 2016]

Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

Supsiloani. (2008) . Analisa Nilai Budaya Masyarakat Dan Kaitannya Dalam Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. [Online]. Tersedia :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7297/7/Chapter%20I.pdf/ [24 Agustus 2016]

Sugiharto. (2012) . Menyongsong Indonesia Emas 2045 . [Online]. Tersedia : http://www.icmi.or.id/tokoh/view/dr_sugiharto_semba [27 Agustus 2016] Kreitner dan Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

Menyimpan dokumen atau file artinya menyimpan hasil pekerjaan yang telah kita ketik pada lembar kerja word, ini sangat penting dilakukan agar hasil kerja kita tersimpan pada memori

Menurut kepala seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat dinas kesehatan kota manado mengatakan bahwa untuk triwulan satu kemarin cakupan sementara rumah tangga

Apabila saat jatuh tempo mudharib (nasabah) belum bisa melunasi hutangnya, dari pihak BMT akan menetapkan denda bahkan akan menyita barang jaminan, bahkan sampai

piano-vocal score of verse in pencil with annotated ozalid of the refrain, including a note from Albert Sirmay ; [2] p.. piano-vocal score in pencil ;

Tidak hanya para peserta magang yang mendapatkan keuntungan, masyarakat luas juga akan memperoleh manfaatnya, karena masyarakat terutama pengguna internet memiliki andil yang besar

Dalam perencanaan desain Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Pekalongan dengan Metode Sanitary Landfill Studi Kasus Kota Pekalongan, Ka- bupaten Pekalongan, dan

Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa gliserin tingkat rendah dengan penambahan karbopol dapat menurunkan daya sebar gel ditunjukkan pada garis berwarna hitam sedangkan pada