OPTIMALISASI PENGGUNAAN
MEDIA SOSIAL UNTUK
PERPUSTAKAAN
Oleh :
Nama : Nuning Kurniasih, S.Sos., M.Hum.
Prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fikom Unpad NIP. 197606252000122001
Disampaikan pada Seminar Perpustakaan
dengan Tema “Peningkatan Kompetensi dan Peran Pustakawan di Era Keterbukaan Informasi Publik”
PENDAHULUAN
Sampai dengan tahun 2014, diperkirakan sekitar
3,175 milyar jiwa dari berbagai negara mengakses
internet. Dari jumlah tersebut, 88,1 juta pengakses
berasal dari Indonesia dan Indonesia menempati
urutan keenam terbesar pengakses internet di
dunia. Asosiasi Pekerja Jasa Internet Indonesia
(APJII) merilis bahwa sebagian besar pengguna
internet di Indonesia yaitu sebesar 87,4% memiliki
dan menggunakan aplikasi/konten jejaring sosial
PENDAHULUAN
Sebuah hasil survey di UK, USA dan India terhadap
497 responden menyebutkan bahwa lebih dari 70%
perpustakaan telah menggunakan media sosial.
Dari jumlah tersebut, 60% perpustakaan telah
menggunakan media sosial tiga tahun atau lebih
dan sekitar 30% pustakawan memposting setiap
hari. Adapun media sosial yang paling banyak
dipergunakan oleh perpustakaan adalah Facebook
PENDAHULUAN
Masih sedikitnya perpustakaan yang
menggunakan media sosial yang telah
dibuatnya menjadi salah satu bukti
bahwa masih banyak perpustakaan
yang hanya memiliki akun di media
sosial, tetapi belum dipergunakan
PENDAHULUAN
Dicky Sukmana,
Chief Creative
Panenmaya
dalam sebuah bincang-bincang bersama
detikNET berkelakar bahwa kebutuhan
pokok masyarakat saat ini sudah bergeser
dari sandang, pangan dan papan, menjadi
sandang pangan dan chargeran sehingga
tantangan hidup bukan lagi harta, tahta
dan wanita, tetapi menjadi harta, tahta dan
PENGERTIAN MEDIA
SOSIAL
Media sosial adalah bentuk komunikasi
elektronik (seperti website untuk jejaring
sosial dan microblogging) dimana
pengguna membangun komunitas online
untuk berbagi informasi, ide, pesan-pesan
personal dan konten lainnya (seperti video)
TREND
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
DI PERPUSTAKAAN
Media sosial mengacu pada penggunaan
platform
media baru yang mensyaratkan
adanya komponen dan saluran komunikasi
publik yang ditandai dengan adanya
aktivitas online. Media sosial mencakup
struktur sosial dimana di dalamnya
orang-orang dapat saling berinteraksi dan
berkolaborasi antara satu dengan yang
JENIS MEDIA SOSIAL
1. Social news menyedikan fitur berita dimana pembacanya dapat memilih dan memberi komentar pada berita tersebut. Berita yang mendapat pemilih terbanyak akan dipromosikan paling depan. Contoh dari Social News adalah Digg, Sphinn, Newsvine dan
BallHype.
2. Social sharing menyediakan fitur untuk membuat, meng-upload dan membagi foto dan video dengan orang lain. Contoh platformnya adalah Flickr, Snapfish, YouTube dan Jumpcut.
3. Social networks memberi kesempatan kepada orang-orang untuk saling terhubung antara satu dengan yang lainnya sehingga mereka dapat terus mengikuti update informasi satu dengan lainnya. Contoh jejaring sosial adalah Facebook, LinkedIn, MySpace dan Twitter .
4. Social bookmarking kita dapat menemukan site bookmark dan informasi yang menarik. Kita dapat menyimpan bookmarks online
dan mengaksesnya dari manapun atau membaginya dengan yang lain. Contohnya adalah Delicious, Faves, StumbleUpon, BlogMarks
TUJUAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL BERDASARKAN HASIL SURVEY TAYLOR DAN FRANCIS DI UK, US DAN INDIA
Keterangan :
A untuk mempromosikan kegiatan.
B untuk mempromosikan layanan perpustakaan
C untuk mempromosikan sumber informasi/koleksi yang ada di perpustakaan
D untuk meng-update renovasi perpustakaan E untuk mempromosikan pengadaan baru
F untuk mempromosikan panduan perpustakaan, panduan pameran
G untuk menghubungkan dengan mahasiswa baru dengan universitas
H untuk bergabung dengan komunitas akademik I untuk terhubung dengan komunitas yang lebih luas J untuk terhubung dengan pembelajar jarak jauh K sebagai alat layanan pelanggan yang dapat
menampung complain, saran, permintaan dan umpan balik.
L untuk menandai informasi dengan subjek khusus. M untuk terhubung dengan pelajar potensial
N sebagai alat pembelajaran yang mendukung literasi informasi, teknologi dan tips menulis (bukan berbasis berpustakaan)
O untuk mendukung mata pelajaran.
MACAM-MACAM PLATFORM MEDIA SOSIAL
Web 2.0 Web Sites Web 2.0 Technology Keterangan Layanan Podcast Maker, Procast,
Odeo
Podcasting Penciptaan multimedia dan sindikasi
MediaWiki Kolaborasi pengarang Edit dan tag terbuka
Flicker,Slide, Zoto Manajemen foto dan citra Akses foto dan tag terbuka Delicious, Blinklist,
Stumbleupon
Tag sosial Demokrasi ranking website
Digg, Newsvine, Gabbr Produksi berita bersama Pengguna memilih berita YouTube, Google, Video,
Metacafe
Koleksi video Upload Video
Blogger, WordPress Bloging Kepengarangan dan publikasi personal
Joomla, Drupal CMS Desain dan manajemen web MySpace, FaceBook, Xanga Jejaring sosial Terhubungnya orang per orang
dengan orang lain
GoogleDocs, Rallypoint Kolaborasi dalam menulis Memrosesan word secara online
Google, Yahoo Answers, IMDB
Mesin pencari Pencarian target
Wayfaring,
Frappr,HouseMaps
PLATFORM MEDIA SOSIAL
DI PERPUSTAKAAN
Hasil survey Taylor dan Francis
menunjukkan bahwa Facbook dan
Twitter berada di urutan teratas
popularitas penggunaan media sosial
di perpustakaan. Selanjutnya diikuti
oleh
blogs, Google+
,
Instagram,
KEBUTUHAN PERPUSTAKAAN
PADA SOSIAL MEDIA
1. Antisipasi timbal balik melalui kontribusi informasi yang
berharga dengan harapan seseorang dapat memberikan dan menerima kembali bantuan dan informasi yang
bernilai.
2. Peningkatan pengakuan dimana individu menginginkan pengakuan atas kontribusi mereka.
3. Rasa akan keberhasilan - kontributor percaya bahwa mereka memiliki beberapa efek pada pada lingkungan atau masyarakat.
KEBUTUHAN PERPUSTAKAAN
PADA SOSIAL MEDIA
5. Merangkul kepercayaan radikal.
6. Terlibat dalam perubahan perubahan yang cepat dan telah terlihat sejak dekade terakhir
7. Inovatif bersama- Ini didasarkan pada perpustakaan
sebagai sebuah layanan komunitas yang memahami bahwa sebagai masyarakat berubah, perpustakaan tidak hanya
mengubah masyarakat, tetapi juga mengubah perpustakaan.
8. Pergerakan open access - membuat koleksi tersedia secara terbuka, personal, interaktif, dan mendukung penciptaan,
edit, komentar, bookmark, penilaian, tag, dll, oleh pengguna. 9. Tersedianya multimedia.
KEGIATAN PUSTAKAWAN
DI MEDIA SOSIAL
1. Mengkomunikasikan informasi
2. Mendistribusikan pengetahuan
3. Mengorganisasikan
MENGKOMUNIKASI INFORMASI
DI MEDIA SOSIAL
Pustakawan secara konsisten terhubung dan
berinteraksi dengan seluruh pihak yang
berkepentingan dengan membangun iklim
kolaborasi online. Adapun platform yang
dapat digunakan untuk ini antara lain
DISTRIBUSI INFORMASI DI
MEDIA SOSIAL
Distribusi informasi merupakan kegiatan berbagi
informasi. Platform yang dapat digunakan untuk
distribusi informasi antara lain Flicker, YouTube,
TeacherTube (Youtube untuk guru, orang tua,
instruktur perpustakaan), Second Life
(perpustakaan virtual), Wikipedia, PBWiki (host
wiki bisnis dan pendidikan), Footnote (dokumen
sejarah asli), CommunityWalk (geografis),
PENYEBARAN INFORMASI DI MEDIA SOSIAL
- Penetrasi cepat
- Siapapun bisa mem-posting informasi - Siapapun bisa menjadi apapun.
- Tidak terkontrol
ORGANISASI INFORMASI
DI MEDIA SOSIAL
Pengorganisasian pengetahuan didasarkan pada informasi atau pengetahuan yang dapat diakses melalui teknologi media sosial. Platform yang dapat digunakan antara laina. aNobii untuk membantu pencinta buku berbagi review dan rekomendasi serta merencanakan waktu untuk berdiskusi bersama,
b. Del,icio merupakan media bookmark yang dapat membuat direktori sesuai kebutuhan,
c. Netvibes untuk mebuat public page yang dapat dilihat oleh semua orang,
d. Connotea merupakan media referensi,
e. LibraryThing merupakan jejaring katalog yang dapat
menghubungkan perpustakaan dengan Amazon, Library of Congress,dan lebih dari 200 perpustakaan di dunia,
MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
OLEH PERPUSTAKAAN
1. Dapat meraih target audien yang lebih luas dengan biaya yang murah.
2. Meningkatkan interaksi dengan masyarakat. 3. Dapat meningkatkan pengguna perpustakaan
melalui kegiatan promosi di media sosial.
4. Dapat meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga layanan perpustakaan dapat lebih kuat.
MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
OLEH PERPUSTAKAAN
5. Menghemat waktu dan biaya penyebaran informasi. 6. Memberikan akses layanan perpustakaan yang lebih luas dan cepat.
7. Mendapatkan umpan balik secara langsung lebih cepat.
1. Dukungan manajemen
Perlu ada komitmen dari lembaga, terutama
manajemen dalam mendukung perubahan pola komunikasi dan budaya organisasi yang sesuai
dengan karakteristik dunia maya terutama di media sosial. Ketika perpustakaan memutuskan untuk
bergabung di media sosial, perlu dipahami ada
pergeseran pola komunikasi. Komunikasi lebih terbuka secara horizontal. Kemudian budaya organisasi seperti jam layanan perpustakaan yang lebih fleksibel untuk layanan di media sosial.
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERLUKAN
AGAR PERPUSTAKAAN OPTIMAL DI
MEDIA SOSIAL
2. Kualifikasi Pustakawan
• Pemberian layanan melalui media social memerlukan kemampuan khusus dari pustakawan, antara lain
kemampuan memposting sebuah informasi sesuai dengan karakter media sosial yang dipilih,
berkomunikasi secara interaltif dengan follower, meyakinkan follower atas segala informasi yang dibagikan melalui media sosial, menjaga reputasi
perpustakaan, pemahaman pada hak cipta, dll. Perlu diberikan pelatihan kepada pustakawan yang
KUALIFIKASI PUSTAKAWAN DI ERA DIGITAL
1. Kemampuan Profesional
• Kemampuan profesional adalah kemampuan profesi yang
harus dimiliki setiap pustakawan dan professional informasi lainnya dalam menjalankan perannya di era digital.
Kemampuan profesional dapat dibagi dua, yaitu umum dan khusus.
2. Kemampuan Personal
KEMAMPUAN
PROFESIONAL
1. Kemampuan Umum
Kemampuan umum bagi professional informasi mencakup kemampuan dibidang manajemen dan organisasi informasi serta penggunaan teknologi informasi. Secara spesifik kemampuan umum ini antara lain :
a. Kemampuan menjadikan ruang digital sebagai ruang pembelajaran virtual yang efektif.
b. Kemampuan konseptual dan teknis dalam teknologi informasi dan manajemen informasi (manajemen pengetahuan) sesuai dengan tingakatan tanggung jawab pekerjaan.
c. Kemampuan berkomunikasi, terutama komunikasi interpersonal dan komunikasi antarbudaya serta komunikasi bermedia komputer/ internet mengingat dunia digital menjangkau dunia tanpa batas dengan beragam latar belakang budaya para pengakses layanan informasi.
KEMAMPUAN
PROFESIONAL (UMUM)
d. Memahami etika dunia maya dan UU ITE termasuk pendistribusian
informasi karena akan selalu berhubungan dengan hak cipta atau hak akan kekayaan intelektual dari sebuah informasi yang ditawarkan.
e. Kemampuan menulis karena pustakawan digital akan selalu behadapan dengan update data setiap saat, termasuk reportase real-time.
f. Kemampuan bekerja sama. Dunia digital membuka peluang kolaborasi yang lebih luas baik antar perpustakaan maupun antar pustakawan.
g. Kemampuan bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa internasional. h. Kemampuan dalam organisasi dan distribusi informasi.
KEMAMPUAN
PROFESIONAL (KHUSUS)
2.
Kemampuan Khusus
•
Kemampuan khusus akan sangat beragam
karena berkaitan dengan tempat pustakawan
bekerja. Misalnya kemampuan Bahasa Asing
selain Bahasa Inggris atau kemampuan analisa
sesuai dengan bidang kajian yang
ditanganinya.
KEMAMPUAN PERSONAL
Kemampuan Personal
•
Kemampuan personal mencakup kemapuan yang
seharusnya melekat pada diri pustakawan atau sering
disebut sebagai soft skills seseorang. Kemampuan
personal antara lain mencakup kemampuan analisa,
kemampuan bernegosiasi, kemampuan beradaptasi,
bersosialisasi, bekerja sama, kreativitas dan motivasi
diri untuk terus belajar.
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERLUKAN
AGAR PERPUSTAKAAN OPTIMAL DI
MEDIA SOSIAL
3. Orientasi pengguna.
Perpustakaan perlu memahami harapan pengguna ketika pengguna bergabung dengan akun media sosial perpustakaan. Harapan tersebut antara lain adalah bahwa pengguna dapat lebih kritis,
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERLUKAN
AGAR PERPUSTAKAAN OPTIMAL DI
MEDIA SOSIAL
4. Sumber informasi.
Media sosial mempermudah perpustakaan
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERLUKAN
AGAR PERPUSTAKAAN OPTIMAL DI
MEDIA SOSIAL
5. Aktivitas di Media Sosial.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
1. Memastikan bahwa profil lembaga kita dapat
tercermin dalam media sosial. Pisahkan antara profil individu dengan profil lembaga.
2. Memastikan alamat web dan kontak person
mempergunakan email dinas dan nomor telepon kantor sebagai alternatif apabila media sosial suatu saat error atau tidak dapat diakses.
3. Bergabung dan berpartisipasi secara aktif dalam grup atau forum-forum online.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
5. Update secara teratur media sosial Anda.
6. Perkenalkan akun media sosial yang telah ada baik malaui saluran pribadi maupun saluran kelembagaan.
7. Membuat chirpstory dari setiap posting dalam media sosial, kemudian hubungkan ke blog atau website lembaga. 8. Promote akun lembaga melalui akun-akun yang
memiliki banyak followers.
9. Personalisasi permintaan dari publik untuk membangun hubungan baik.
10. Promosikan jadwal kegiatan melalui fitur Event seperti dalam Facebook.
11. Menggunakan iklan untuk mensosialisasikan media relations yang dimiliki lembaga.
ASAS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL
1. Faktual
2. disampaikan melalui media sosial sehingga dapat diakses dengan mudah dan diketahui oleh siapa saja, kapan saja, di mana
3. mendorong keikutsertaan dan keterlibatan
(engagement khalayak dengan cara menerima komentar, tanggapan, dan masukan kepada instansi pemerintah;
4. interaktif, yakni komunikasi instansi pemerintah yang dilakukan melalui media sosial bersifat dua arah;
5. harmonis, yaitu menciptakan hubungan sinergis yang saling menghargai, mendukung, dan menguntungkan di
antara berbagai pihak yang terkait;
ASAS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL
6. etis, yaitu dengan menerapkan perilaku sopan, sesuai dengan etika dan kode etik yang ditetapkan, serta tidak
merugikan orang lain dan menimbulkan konflik;
7. kesetaraan, yaitu terbina hubungan kerja yang baik dan setara antara instansi pemerintah dan pemangku
kepentingan;
8. profesional, yaitu pengelolaan media sosial yang mengutamakan keahlian berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan konsistensi;
9. akuntabel, yaitu pemanfaatan media sosial yang dapat dipertanggungjawabkan.
BEBERAPA CONTOH CARA POSTING
INFORMASI DI MEDIA SOSIAL
1. Cara posting di Youtube
a. Apabila pustakawan ingin memposting video lebih dari 15 detik, maka platform yang dapat dipergunakan adalah Youtube.
b. Upload video
c. Beri judul yang dapat menggambarkan isi video tersebut dengan maksimal 70 karakter.
d. Pilih Thumbnail yang menarik dan sesuai isi video agar audien mau membuka video tersebut.
e. Tuliskan deskripsi tentang video secara singkat.
f. Beri tag/Keyword yang dapat memandu pencari video sampai ke video tersebut.
BEBERAPA CONTOH CARA POSTING
INFORMASI DI MEDIA SOSIAL
2. Cara posting di Facebook
Memposting informasi atau foto di Facebook lebih fleksibel karena pustakawan dapat menulis informasi dengan panjang dan meng-upload foto dalam jumlah banyak dalam sekali upload. Namun demikian perlu diperhatikan :
a. Posting-lah informasi yang bernilai.
b. Apabila akan mem-posting link, berilah judul link tersebut,
c. Resolusi terbaik untuk memposting foto di facebook adalah 800x600
BEBERAPA CONTOH CARA POSTING
INFORMASI DI MEDIA SOSIAL
3. Cara Posting di Twitter
a. Jumlah maksimal setiap posting di twitter adalah 140 karakter. b. Gunakan hastag
c. Apabila informasi yang akan disampaikan melebihi 140 karakter, buatlah butir-butir point dengan didahului mentweet judul atau tema tentang butir-butir-butir-butir tersebut.
d. Apabila akan mempergunakan singkatan kata, gunakan singkatan umum yang telah diketahui oleh publik. Jangan membuat singkatan yang tidak dapat dimengerti atau mebuat bingung follower.
e. Apabila akan menampilkan link, beri judul link dan gunakan penyingkat link. f. Mention akun yang dituju apabila twit tersebut ditujukan kepada orang
tertentu.
g. Retweet tweet yang diperlukan atau dianggap penting. h. Dapat mem-posting foto.
BEBERAPA CONTOH CARA POSTING
INFORMASI DI MEDIA SOSIAL
4. Cara Posting di Pinterest
Pinterest adalah pinboard virtual yang berisi foto atau gambar yang dimasukkan ke dalam kategori-kategori, misalnya perpustakaan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan memposting foto atau gambar ke dalam Pinterset, antara lain :
a. Tidak mem-posting foto orang.
b. Background gambar seminimal mungkin.
BEBERAPA CONTOH CARA POSTING
INFORMASI DI MEDIA SOSIAL
5. Cara memposting di Google+
a. Menentukan Headline tidak lebih dari 60 karakter. b. Menambahkan link ke dalam web.
c. Tag orang atau merek. d. Ada trending topic
e. Gunakan hastag f. Tambahkan foto.
Media sosial sebagai dokumentasi online :
“Share what you know. Stay informed and constantly build knowledge of your industry so your insight, wisdom,
and ideas are fresh. People will want to hear what you
have to say; that's how you become a thought leader”
(Ronn Torossian,
http://www.ronntorossianupdate.com/public-relations-and-social-media-today )
REFERENSI
Alliance, Quick. Types of Content to Share on Social Media. n.d. www.quickAlliance.com (accessed September 29, 2015).
Jones, Ron. “Social Media Marketing 101, Part 1.” Search Engine Watch. 29 Februari 2009.
http://sbinfocanada.about.com/gi/o.htm?zi=1/XJ&zTi=1&sdn=sbinfocanada&cdn=money&tm=22&f =00&tt=8&bt=9&bts=83&zu=http%3A//searchenginewatch.com/3632809 (accessed September 23, 2013).
Kurniasih, Nuning. "Penggunaan Media Sosial bagi Humas di Lembaga Pemerintah." Forum Kehumasan Kota Tangerang. Bogor: Pemda Tangerang, September 26, 2013.
Maven, Marketplace. Social Media Explained with Coffee. 2012.
www.facebook.com/marketplacemoven (accessed September 29, 2015).
Mishra, Champeswar. Social Networking Technologies (SITs) in Digital Environment:. 200x.
http://eprints.rclis.org/16844/1/Social%20networking%20in%20Library.pdf (accessed September 29, 2015).
Pangarepan, Semuel A. Pengguna Internet Indonesia Tahun 2014, Sebanyak 88,1 Juta (34,9%).... Maret 23, 2015. http://www.apjii.or.id/v2/read/content/info-terkini/301/pengguna-internet-indonesia-tahun-2014-sebanyak-88.html.
Rahman, Adi Fida. Tantangan di Era Digital: Harta, Tahta dan Kuota. September 29, 2015.
http://inet.detik.com/read/2015/09/29/144939/3030842/1169/tantangan-di-era-digital-harta-tahta-dan-kuota (accessed September 29, 2015).