• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas analisis dan perancangan sistem in

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "tugas analisis dan perancangan sistem in"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Analisis dan Perancangan Sistem 2

MAKALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pendekatan-pendekatan Pengembangan Sistem

Oleh Kelompok 3 (tiga) :

Kelas TI.44

1.

Asbar Pratama

20152205073

2.

Kornelius Pampang Saratu

20152205001

3.

Awaldus Sugianto

20152205085

4.

Achmad Rizali

20152205043

STMIK AKBA KOTA MAKASSAR

(3)

Analisis dan Perancangan Sistem 3 DAFTAR ISI

MAKALAH ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

KATA PENGANTAR

Kata Pengantar ... 4

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 5

B. Tujuan ... 5

C. Manfaat ... 5

BAB II : PEMBAHASAN A. Metode Pengembangan Evolusioner ... 7

B. Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang (re-usable) ... 9

C. Prototyping ... 11

D. Object Oriented Analysis and Design (OOAD) ... 15

E. Teknologi Pengembangan Sistem ... 24

BAB III : KESIMPULAN Kesimpulan ... 28

DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka ... 29

STMIK AKBA KOTA MAKASSAR

(4)

Analisis dan Perancangan Sistem 4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata‟ala yang telah memberikan

rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

ini, dengan judul “Pendekatan-pendekatan Pengembangan Sistem” dalam waktu yang telah

ditentukan.

Pengembangan Sistem (Systems Development) dapat berarti menyusun suatu sistem

yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena

beberapa hal seperti adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem

yang lama, Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak

dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, dan Tidak efisiennya operasi.

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah

Analisis dan Perancangan Sistem. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya

Mahasiswa(i).

Makassar, 04 April 2017

Penyusun,

(5)

Analisis dan Perancangan Sistem 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era yang dinamis dan modern ini Sistem merupakan salah satu hal vital dalam

membantu perkembangan Organisasi. Namun pada saat ini masih banyak penggunaan Sistem

yang belum maksimal dikarenakan banyaknya faktor penghalang seperti masih banyaknya

perancangan sistem yang belum memadai, sumber daya manusia yang memanfaatkan masih

belum maksimal, dan masih banyaknya sistem organisir yang tidak wajar. Hal inilah yang

membuat pemanfaatkan Sistem belum dapat dimaksimalkan dalam membantu pengembangan

suatu organisasi. Untuk mencapai suatu keselarasan dalam sistem, maka diperlukan beberapa

pendekatan-pendekatan sistem untuk membuat ulang sistem yang lebih baik.

B. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami

cara-cara alternatif pendekatan pembangunan sistem.

C. MANFAAT

Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, Mahasiswa diharapkan :  Mengetahui Pengertian Sistem.

 Memahami Metode Pengembangan Evolusioner.

 Memahami Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang (re-usable).  Memahami Prototyping.

 Memahami Object Oriented Analysis and Design (OOAD).  Memahami Teknologi Pengembangan Sistem.

(6)

Analisis dan Perancangan Sistem 6

BAB II

PEMBAHASAN

Pendekatan (Approach) diartikan sebagai a way of beginning something, yang artinya

cara memulai sesuatu. Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya

masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Pengembangan Sistem (Systems Development) dapat berarti menyusun suatu sistem

yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena

beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.

2. Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

3. Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan

perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.

4. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran

dari data kurang terjamin.

5. Tidak efisiennya operasi.

6. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

7. Pertumbuhan organisasi.

Sebuah sistem informasi adalah untuk mengatur manusia dan komponen-komponen mesin,

dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau

bisnis pada sebuah organisasi dan para pengguna sistem. Sistem tersebut tidak seperti paket

(7)

Analisis dan Perancangan Sistem 7

A.

METODE PENGEMBANGAN EVOLUSIONER

Metode Pengembangan Evolusioner (Evolutionary Development Method) adalah

Metode Pengembangan yang didasari pada pemahaman bahwa Sistem yang dibuat akan

mengalami Evolusi / Perubahan secara berkala dimana suatu Sistem akan berubah menjadi

lebih kompleks dan berubah menjadi bentuk Sistem yang lebih baik. Metode Pengembangan

Evolusioner memungkinkan Perekayasa Sistem mengembangkan versi Sistem yang lebih

lengkap sedikit demi sedikit dengan kebutuhan produk dan bisnis yang terkadang berubah

seiring dengan perkembangannya.

Metode Pengembangan Evolusioner mempunyai model sifat yang Iteratif atau proses

Perulangan terhadap sekelompok instruksi dimana Perulangan tersebut akan berhenti jika

batasan syarat telah terpenuhi, Sehingga Metode ini mempunyai proses yang lebih singkat

dikarenakan perulangan terjadi pada kondisi yang telah disesuaikan serta adanya batasan dan

syarat perulangan yang jelas.

Pada Metode Pengembangan Evolusioner kegiatan seperti spesifikasi, pengembangan,

dan validasi tidak terpisah, Karena kegiatan-kegiatan ini dilakukan pada saat yang bersamaan

dengan feedback yang cepat pada masing-masing kegiatan.

Jenis-Jenis Metode Pengembangan Evolusioner :  Metode Exploratory Development

Tujuan dari metode ini adalah untuk membangun kerja sama dengan User / Calon

Pengguna untuk mengidentifikasi kriteria dan persyaratan dari Sistem yang mereka inginkan,

sehingga kebutuhan dasar dari Sistem telah dipahami. Metode ini digunakan untuk

mengembangkan Sistem berdasarkan pesanan dari client (Custom Product). Sistem

dikembangkan dengan cara penambahan berbagai macam fitur sesuai yang diusulkan oleh

Pengguna.

 Metode Prototipe yang dibuang (Throw away Prototype)

Tujuan dari metode ini terkonsentrasi dan terfokuskan pada eksperimen yang kriteria

(8)

Analisis dan Perancangan Sistem 8 Penggunaan Model Pengembangan Evolusioner :

Model Pengembangan Evolusioner dapat / sering digunakan pada saat kebutuhan

Pengguna dapat dengan mudah didefinisikan secara jelas, Digunakan untuk pengembangan

Sistem yang relatif kecil bagi suatu Organisasi, dan Sistem dikembangkan untuk mendukung

beberapa aktifitas yang dibatasi oleh waktu seperti sebuah Sistem yang dikembangkan secara

khusus untuk peluncuran Sistem tertentu.

Tahapan Penggunaan Model Pengembangan Evolusioner :

1. Outline Description

2. Spesification

3. Development

4. Validation.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengembangan Evolusioner : Kelebihan :

1. Menghasilkan Sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari Pengguna karena tidak

harus melalui semua proses analisis, desain, kode dan test.

2. Stakeholder (User) mendapat pemahaman yang lebih baik dari permasalahan mereka

karena Sistem dapat merefleksikannya melalui Feedback.

Kekurangan :

1. Sistem cendrung memiliki Struktur yang buruk diakibatkan perubahan yang terus menerus

dilakukan pada Sistem.

2. Metode ini membutuhkan kemampuan pengembangan perangkat dengan SDM yang

(9)

Analisis dan Perancangan Sistem 9

B.

METODE PENGEMBANGAN BERORIENTASI PEMAKAIAN

ULANG (REUSABLE)

Metode Pengembangan Beriorentasikan Pemakaian Ulang (Reuse Oriented

Development) adalah Metode yang digunakan untuk menggunakan kembali Sistem yang telah

dibangun sebelumnya karena terdapat kesamaan Fungsi dengan Sistem yang lain. Metode ini

merupakan bagian penting dalam Rekayasa Sistem yang terkait dengan penggunaan kembali

Informasi yang dihasilkan dari proyek pengembangan Sistem sebelumnya, dengan tujuan

untuk meminimisasi usaha yang diperlukan untuk proyek baru.

Ide utama di balik teknologi Reuse adalah untuk membangun sistem perangkat lunak

dengan kualitas yang lebih tinggi dan biaya yang reatif rendah. Proses penggunaan kembali

produk dapat mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk perangkat lunak dalam

sebuah organisasi skala besar jika dibandingkan dengan produk yang dikembangkan secara

independen. Proses Reuse digunakan untuk membangun proses baru berdasarkan Aset proses

yang teah ada. Sehingga, penggunaan kembali perangkat lunak sebelumnya dapat

meningkatkan, membuat menjadi lebih baik serta akan menjawab kebutuhan user

yang belum terpenuhi pada Sistem sebelumnya.

Pemakaian ulang Sistem dapat dideskripsikan untuk Pemakaian Sistem Aplikasi, yaitu

seluruh Sistem dapat dipakai ulang dengan menggabungkannya tanpa perubahan dengan

Sistem lain. Pemakaian ulang Komponen, Komponen Sub Sistem atau Objek tunggal dapat

dipakai ulang. Pemakaian ulang Fungsi, Komponen Sistem yang menggunakan suatu Fungsi

(10)

Analisis dan Perancangan Sistem 10 Tahapan Penggunaan Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang :

1. Requirements Specification adalah Persyaratan Spesifikasi yang diinginkan oleh User

kepada pengembang untuk mendapatkan hasil Sistem yang baik.

2. Component Analysis adalah tindak lanjut dari Persyaratan Spesifikasi yang telah

diketahui. Komponen-komponen untuk mengimplementasikan Sistem akan disesuaikan

yang meliputi Peryaratan, Tujuan, Sasaran, Hubungan, dll.

3. Requirements Modification adalah proses modifikasi Komponen dengan menggunakan

informasi Komponen itu sendiri apabila memungkinkan. Jika modifikasi tidak

memungkinkan dilakukan, maka analisis komponen bisa diulang mencari solusi alternatif.

4. System Design with Reuse adalah proses perancangan sistem, detail desain, dan penerapan

dengan penggunaan yang kembali Setelah proses penyesuaian Sistem.

5. Development and Intergration, Perangkat Sistem yang tidak dapat dibeli dikarenakan

adanya lisensi akan dikembangkan kembali dan komponen-komponennya diintegrasikan

dengan Sub Sistem.

6. System Validation adalah proses final untuk menguji kelayakan Sisyem Berorientasi

Pemakaian Ulang apakah sudah layak digunakan oleh Pengguna.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang : Kelebihan :

1. Metode re-usable dapat mengurangi biaya pengembangan Sistem.

2. Menghemat waktu Pengembangan.

3. Meminimisasi kemungkinan kesalahan apabila dikerjakan dengan hati-hati.

4. Kesalah dapat mudah diatas karena Menggunakan Metode yang sama.

Kekurangan :

1. Metode re-usable tidak selalu praktis, karena bisa saja terdapat komponen yang tidak

tersedia. Dalam hal ini maka Pengembang harus merancang ulang Sistem.

2. Sistem tidak sesuai dengan yang diharapkan pengguna apabila pengerjaannya tidak serius

(11)

Analisis dan Perancangan Sistem 11

C.

PROTOTYPING

Prototyping Model adalah metode proses pembuatan sistem yang dibuat secara

terstruktur dan memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui pada pembuatannya, namun

jika tahap final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna atau masih

memiliki kekurangan, maka sistem akan dievaluasi kembali dan akan melalui proses dari

awal. Prototyping Model juga dapat diartikan sebagai pembuatan Sistem dengan metode

siklus.

Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe

(prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah

kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan

secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009).

Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja

(prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa

digunakan ahli Sistem Informasi. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat Rapid

Aplication Design (RAD).

Sebagian Pengguna kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan

aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis

dengan memahami kebutuhan Pengguna dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model

(prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan

kebutuhan user.

Model-Model Prototyping :

1. Prototype Kertas atau Prototype berbasis Komputer yang menjelaskan bagaimana

Pengguna dan Komputer berinteraksi dengan perantara Analis Sistem.

2. Prototype yang menjelaskan tentang pengimplementasian beberapa bagian fungsi dari

perangkat Sistem yang sesungguhnya. Dengan cara demikian Pengguna dapat memahami

gambaran tentang Sistem yang akan dihasilkan, sehingga Pengguna dapat menjabarkan

lebih rinci kebutuhannya.

3. Menggunakan Sistem yang sudah ada, Seringkali Developer memiliki beberapa Sistem

(12)

Analisis dan Perancangan Sistem 12 Alat Perancangan Modep Prototyping :

Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan

alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram

arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas (entity

relationship) dan kamus data (data dictionary).

1. Diagram Aliran Data

Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang

menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan

aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan

kemampuan pemahaman pemakai. DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan,

pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD

adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti

sistem yang sedang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).

2. Diagram Arus Sistem

Diagram arus sistem (Sistem Flow chart) adalah peralatan yang digunakan untuk

menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi

dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program (Ladjamudin, 2005).

3. Diagram Relasi Entitas

Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk

hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi (Ladjamudin,

2005).

4. Kamus Data

Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database

(13)

Analisis dan Perancangan Sistem 13 Tahapan Penggunaan Model Prototyping :

1. Deployment, Pengguna yang ingin membuat sebuah Sistem datang kepada Pengembang

Sistem untuk meminta dibuatkan sebuah sistem dengan menginformasikan beberapa

kebutuhan sistem. Dalam tahap ini, Pengguna dan Pengembang Sistem saling berelasi

untuk mengumpulkan spesifikasi kebutuhan Sistem yang akan dibuat. Pengembang

merencanakan atau membuat perencanaan mengenai apa yang ingin dibuat dan apa saja

kebutuhannya sistem yang diinginkan si Pengguna tersebut.

2. Quick Design, Sistem Engineering melakukan perancangan model, contohnya model form

awal atau log in usernya apabila pembuatan kategori Aplikasi, maupun perancangan

model-model Sistem lainnya.

3. Building Prototype, Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara

yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan

format output).

4. Prototyping Evaluation, Evaluasi ini dilakukan oleh Pengguna apakah prototyping yang

sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann Pengguna. Jika sudah sesuai maka

langkah 5 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 ,

dan 3.

5. System Code, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam

bahasa pemrograman yang sesuai.

6. Testing System, Sebelum Sistem digunakan oleh Pengguna, Pengembang melaukan

pengujian terlebih dahulu.

(14)

Analisis dan Perancangan Sistem 14 Kelebihan dan Kekurangan Metode Model Prototyping :

Kelebihan :

1. Model Prototype melibatkan Pengguna dalam dalam analisis dan Desain Sistem.

2. Menghemat waktu dalam Pengembangan Sistem.

3. Penerapan yang lebih mudah karena Pengguna mengetahui apa yang diharapkan.

4. Kesalahan dapat dideteksi lebih awal.

5. Feedback pengguna lebih cepat dan mengarah kepada solusi yang lebih baik.

Kekurangan :

1. Proses analisis dan perancangan yang singkat.

2. Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.

3. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan

sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.

Penggunaan Metode Model Prototyping :

Metode prototyping cocok digunakan untuk proyek yang membutuhkan waktu singkat

dan user mengetahui bagaimana proses pembuatan proyek hingga cara menerapkan proyek

tersebut karena antara pengembang dengan user terjalin komunikasi yang baik.

Prototype perlu digunakan untuk pembuatan suatu proyek, karena sering terjadinya seorang

pelangganyang hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa

menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa

saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi

algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan

komputer.

Untuk dapat mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus

dibutuhakan suatu prototype untuk menimbulkan kerjasama yang baik diantara keduanya,

sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan

tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm

menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai

(15)

Analisis dan Perancangan Sistem 15

D.

OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (OOAD)

Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu

masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar

pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam

satu entitas.

Pengertian “berorientasi objek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak

sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.

Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan

objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA

adalah metode analisis yang memerika requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi

sebuah sistem dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang

lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software

yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.

1. OOA (Object Oriented Analysis)

OOA mempelajari permasalahan dengan mengspesifikasikannya atau mengobservasi

permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa

sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan persyarata (requirement) yang diperoleh

dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar, dan lain-lain).

Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu : Memformulasikan kebutuhan klien dan

membuat suatu daftar tugas. Analisis berorientasi obyek (OOA) melihat pada domain

masalah, dengan tujuan untuk memproduksi sebuah model konseptual informasi yang ada di

daerah yang sedang dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala

pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi, ketekunan, atau

bagaimana sistem harus dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi

objek (OOD).

Sumber-sumber untuk analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan, dokumen visi yang

(16)

Analisis dan Perancangan Sistem 16 sistem dapat dibagi menjadi beberapa domain, yang mewakili bisnis yang berbeda, teknologi,

atau bidang yang diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.

Hasil analisis Berorientasi Objek adalah deskripsi dari apa sistem secara fungsional

diperlukan untuk melakukan, dalam bentuk sebuah model konseptual. Biasanya akan

disajikan sebagai seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML diagram kelas, dan

sejumlah diagram interaksi.

Tujuan dari analisis berorientasi objek adalah untuk mengembangkan model yang

menggambarkan perangkat lunak komputer karena bekerja untuk memenuhi seperangkat

persyaratan yang ditentukan pelanggan.

Tahapan OOA (Object Oriented Analysis) adalah:

1. Menentukan Kebutuhan Pemakai untuk Sistem Berorientasi Objek.

 Mengidentifikasikan proses-proses bisnis dan kebutuhan pemakai dan

mengekspresikan dengan „use-case”.

 Diperlukan karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan oleh sistem, dan menjelaskan juga perilaku dari komponen-komponen

sistem.

 Ada diagram tertentu yang dapat merepresentasikan model kebutuhan dari “use

-case” yang diperoleh.

2. Identifikasi Kelas dan Objek

 Mengidentifikasi kelas-kelas dan objek-objek yang ada dalam lingkup aplikasi:  pada pernyataan masalah

 pada lingkup aplikasi atau pengetahuan atas lingkup aplikasi

 Kelas dan objek dapat diidentifikasi dari:

 entitas eksternal yang memproduksi dan memakai informasi yang akan digunakan oleh sistem berbasis komputer

 sesuatu yang merupakan bagian dari wilayah informasi dari permasalahan

 kejadian, misalnya prosedur operasional, yang muncul dalam lingkup operasional sistem

(17)

Analisis dan Perancangan Sistem 17  unit organisasi yang relevan dengan aplikasi

 tempat yang menentukan ruang lingkup masalah dan seluruh fungsi dari sitem  struktur yang mendefinisikan kelas dari objek atau yang menghubungkan

kelas-kelas objek.

 Abaikan kelas dan objek yang tidak tepat karena:  redunden

 tidak relevan

 lebih tepat berupa atribut

3. Identifikasi Atribut dan Layanan

 Mengidentifikasi atribut dan layanan yang terkait untuk setiap atribut tersebut.

 Atribut diidentifikasi dari elemen-elemen data yang dapat menggambarkan (mencirikan) sebuah objek secara utuh.

 Layanan diidentifikasi dari perilaku spesifik yang dapat menunjukkan peran dan tanggung jawab suatu objek.

 Abaikan atribut yang tidak tepat karena:  berupa objek

 berupa qualifier  berupa nama

 berupa identifier pada implementasi  menyatakan status internal objek

 merupakan atribut yang sangat kecil (minor)  bertentangan dengan atribut lain

4. Definisi Struktur dan Hirarki

 Mendefinisikan struktur dan hirarki dari objek yang akan mengorganisasikan kelas objek.

 Mengatur dan menyederhanakan objek-objek menjadi kelas-kelas objek melalui konsep agregasi dan pewarisan.

(18)

Analisis dan Perancangan Sistem 18 5. Buat Model Hubungan Objek

 Mendefinisikan hubungan (asosiasi atau koneksi) antar kelas, yaitu ketergantungan antar satu kelas atau lebih dengan kelas lainnya.

6. Buat Model Perilaku Objek

 Menyatakan bagaimana sistem berorientasi objek akan menanggapi kejadian atau stimuli eksternal (memunculkan sifat dinamis objek).

 Tahap-tahap untuk membuat model perilaku objek:

 evaluasi semua “use-case” untuk memahami urutan interaksi yang ada dalam

sistem

 identifikasi kejadian yang menggerakkan urutan interaksi, dan pahami bagaimana kejadian-kejadian tersebut berhubungan dengan objek tertentu

 buat penelusuran kejadian untuk setiap “use-case”

 buat diagram transisi keadaan untuk sistem

 tinjau ulang model perilaku objek untuk verifikasi keakuratan dan konsistensi

Konsep dalam Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Objek

 Objek didefinisikan sebagai konsep, abstraksi atau benda dengan batasan dan arti untuk suatu masalah.

 Semua objek mempunyai identitas yang berbeda dengan lainnya.

 Istilah identitas berarti bahwa objek dibedakan oleh sifat yang melekat dan bukan dengan uraian sifat yang dimilikinya.

Contohnya : kembar identik, walaupun mereka nampak seperti sama, tetapi

merupakan dua orang yang berbeda.

 Kadang-kadang objek berarti suatu barang, maka digunakan istilah object instance, dan object class untuk menunjukkan satu grup dari barang yang sama.

Kelas

 Suatu object class menggambarkan kumpulan dari objek yang mempunyai sifat (atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantik

umum.

(19)

Analisis dan Perancangan Sistem 19

 Setiap orang mempunyai umur, IQ, dan mungkin pekerjaan. Setiap proses mempunyai pemilik, prioritas, list dari sumber daya yang dibutuhkan.

 Objek dan object class sering sama sebagai benda dalam deskripsi masalah.

Atribut

Atribut merepresentasikan karakteristik atau keadaan objek. Pada contoh kasus di atas,

sebuah mobil dapat memiliki atribut warna, harga, dan pembuat. Pada tataran implementasi,

warna dapat direpresentasikan sebagai suatu string (domain nilainya misalnya : merah, biru,

kuning, dll). Harga dapat berupa bilangan floating point atau bilangan integer. Sedangkan

pembuat dapat bertipe struktur yang terdiri dari nama, identitas korporat, dll.

Metode

Metode adalah suatu fungsi atau prosedur yang didefinisikan untuk dapat mengakses

keadaan internal suatu objek dari suatu kelas. Tiap fungsi atau prosedur mendefinisikan

dan mendeskripsikan perilaku khusus suatu objek. Sebagai contoh: kelas Pegawai

memiliki metode Hitung Gaji. Metode sebenarnya merupakan antarmuka yang disediakan

untuk dapat memanfaatkan perilaku objek tersebut. Sebagai contoh : jika diinginkan dilakukannya perhitungan gaji, maka message „Hitung Gaji” harus dikirimkan ke objek Pegawai.

Message

Message pada dasarnya adalah pemanggilan fungsi. Namun message berbeda dari

pemanggilan subrutin. Dengan message yang sama dua objek berbeda dapat melakukan

operasi yang berbeda pula. Konsep ini dikenal sebagai Polymorphism.

Enkapsulasi

Enkapsulasi memadukan karakteristik unit di dalam suatu objek (data dan metode). Konsep

ini bertujuan untuk menyembunyikan informasi dan karakteristik objek. Objek dapat

(20)

Analisis dan Perancangan Sistem 20 2. OOD (Object Oriented Design)

OOD (Object Oriented Design) adalah metode mendesain yang mencakup proses

pendekompoisisan objek dan digambarkan dalam notasi sehingga bisa menggambarkan static

dan dynamic model sistem baik secara logical dan/atau physical.

OOD memungkinkan software engineer untuk mengetahui object-object yang

dihasilkan oleh tiap class dan hubungan antar object. Selain itu, OOD menggambarkan

bagaimana hubungan antar object bisa dilakukan, bagaimana behavior dari object

diimplementasikan dan bagaimana komunikasi antar object diimplementasikan.

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO

(Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang

meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik,

skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.

Unified Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk :

 memvisualisasikan grafis model yang tepat.

 menetapkan model yang tepat, lengkap, dan tidak ambigu untuk mengampil semua keputusan penting dalam analisis, desain dan implementasi.

 membangun model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman.

(21)

Analisis dan Perancangan Sistem 21 Metodologi dalam OOAD :

Metodologi adalah cara systematis untuk mengerjakan analisys and design. Dengan

metodologi, pihak yang membangun system software dapat merencanakan dan mengulangi

pekerjaan dilain waktu. Metodologi juga menghilangkan perbedaan notasi untuk suatu hal

yang sama karena setiap orang akan berbicara dalam bahasa yang sama.

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama

yaitu :

Encapsulation (Pengkapsulan)

Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data

yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek,

sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari

prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.

Inheritance (Pewarisan)

Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi

data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek

induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti

bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan

secara hirarki. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik

menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang

dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya. Kelas Objek

dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya. Inheritance menggambarkan

generalisasi sebuah kelas.

Polymorphism (Polimorfisme)

Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai

bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama

mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Kemampuan objek-objek yang

berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama. Seleksi

(22)

Analisis dan Perancangan Sistem 22 Kelebihan dan Kekurangan Object Oriented Analysis and Design (OOAD):

Kelebihan :

Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan

sistem Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,

dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode

OOAD (Sommerville, 2000). Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga

meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan

sistem.

Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat

diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi. Relasi obyek

dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia

nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain

(Sommerville, 2000). Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi

terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan

sistem yang kompleks (Booch, 2007). Encapsliation data dan method, memungkinkan

penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain,

pemrograman dan reduksi harga.

OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain

dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang

analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang

dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini

memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke

pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam

memelihara.

Kekurangan :

Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple. Pada OOAD lebih fockus

pada coding dibandingkan dengan SSAD. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team

seperti pada SSAD. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang

dibutuhkan sistem. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan

anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional

(23)

Analisis dan Perancangan Sistem 23 OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan

metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh

waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan

SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005). Metodologi pengembangan sistem dengan

OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang

menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit

terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos,

(24)

Analisis dan Perancangan Sistem 24

E.

TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Pada perkembangannya Desain Sistem banyak didukung oleh Penggunaan Perangkat Lunak

dan teknologi terbaru. Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki beberapa

tujuan :

1. Meningkatkan Produktivitas

2. Berkomunikasi lebih efektif dengan Pengguna.

3. Mengintegtasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari awal pengembangan sampai

akhir.

Alat seperti ini dikategorikan dalam jenis CASE (Computer Aided Software Engineering).

CASE adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomasi atau mendukung

penggambaran dan analisis dari model sistem dan menyediakan translasi dari model sistem ke

sistem aplikasi. Ada beberapa Tools yang sering digunakan, Misalnya Microsoft Project dan

Rational Rose. Microsoft Project sangat berguna untuk menjadwalan proyek sedangkan

Rational Rose sangat membantu untuk tahapan proses model ataupun data model.

Rekayasa Perangkat Lunak Dibantu Komputer adalah penggunaan metode dengan bantuan

komputer untuk mengatur dan mengendalikan pengembangan perangkat lunak, terutama pada

besar, proyek-proyek yang kompleks yang melibatkan banyak komponen perangkat lunak

dan orang-orang. Menggunakan CASE memungkinkan desainer, penulis kode, penguji,

perencana, dan manajer untuk berbagi pandangan umum dari mana proyek berdiri pada setiap

tahap pembangunan. Kasus membantu memastikan disiplin, proses check-menunjuk. Sebuah

alat CASE dapat menggambarkan kemajuan (atau kurangnya itu) secara grafis. Hal ini juga

dapat berfungsi sebagai repositori untuk atau dihubungkan dengan dokumen dan Program

perpustakaan yang berisi rencana proyek bisnis, persyaratan desain, spesifikasi desain,

spesifikasi kode rinci, unit kode, kasus uji dan hasil, dan pemasaran dan rencana layanan.

CASE tools diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Upper CASE. CASE tools yang didesain untuk mendukung perencanaan, identifikasi, dan

seleksi proyek (permulaan dari perencanaan proyek), tepatnya pada fase analisis dan

desain dari suatu system Tools yang termasuk kelas ini adalah jenis Diagramming tools,

Form and report generators, dan Analysis tools. Contoh CASE tools: Cradle, PRO-IV

(25)

Analisis dan Perancangan Sistem 25 2. Lower CASE. CASE tools yang didesain untuk mendukung tahap implementasi dan

maintenance dari SDLC. Tools yang termasuk kelas ini adalah jenis Code generators.

Contoh CASE tools: Level/l-User Sensitive CASE, PRO-IV application Development.

3. Cross life-cycle CASE/Integrated CASE (I-CASE). CASE tools yang dirancang untuk

mendukung aktifikas-aktifitas yang terjadi pada beberapa fase dari SDLC.

Mengkombinasikan Upper dan Lower CASE menjadi satu. Tools yang termasuk kelas ini

adalah jenis Project management tools. Contoh CASE tools: Rational Rose, Poseidon,

ArgoUML, Catalyze, in-Step, Juggler, PRINCE.

Karakteristik yang harus dipenuhi CASE :

1. Mampu membuat diagram untuk perencanaan, analisa dan disain sistem informasi

pada layar komputer

2. Memberikan informasi tentang objek pada diagram dan hubungan antara objek

sehingga set informasi dapat dibuat

3. Menyimpan diagram yang dihasilkan pada penyimpanan diagram

4. Melakukan pengecekan guna keakuratan, integritas dan keutuhan diagram.

5. Mampu memberikan pengguna berbagai tipe diagram yang menunjukkan langkah

analisa dan disain yang berbeda

6. Mampu memberikan pengguna kemudahan membuat diagram program yang

memperlihatkan kondisi, loops, struktur CASE, kurung dan struktur lain yang

diperlukan

7. Memperbaiki model struktur dan disain dari satu tipe sehingga dicapai keakuratan,

konsistensi yang komplit

8. Koordinasikan informasi dari berbagai diagram yang dihasilkan dan secara bersama

akan dapat terintegrasi secara akurat, konsisten dan komplet

9. Menyimpan hasil analissa dan disain pada pusat penyimpanan yang dapat di gunakan

bersama (shared) oleh semua disainer dan analis

10.Pusat penyimpanan dapat dikoordinasikan, memastikan kosnistensi hasil

(26)

Analisis dan Perancangan Sistem 26 Dimana CASE dapat digunakan

CASE tools digunakan dalam semua aktifitas software engineer, termasuk dalam

proses analisis, desain, implementasi, instalasi bahkan maintenance, baik pada lingkungan

yang sederhana sampai yang kompleks yang mencakup: database, people, hardware, network,

operating system.

Bagaimana cara menggunakan CASE? Dalam menggunakan suatu CASE tools, ada beberapa

tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Diantaranya:

 Lakukan studi terhadap teknologi yang ada agar kita bisa mempersiapkan dampak perubahan teknologi yang akan terjadi nantinya, sehingga model yang dibangun nantinya

bisa fleksibel terhadap perubahan.

 Evaluasi bagaimana jika organisasi yang sudah ada harus dibangun ulang agar bisa mengambil keuntungan dari teknologi baru.

 Tetapkan suatu ketentuan untuk mengganti sistem yang lama dengan teknologi baru yang paling efektif.

 Tentukan suatu metodologi pembangunan sistem.

Contoh Software Upper Case :

 Photoshop : perangkat lunak editor citra buatan adobe system yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek.

 Ken Rename : software dengan utilitas untuk mengubah nama tambahan jumlah file dan memiliki pohon direktori untuk memilih file.Ken rename memiliki banyak kebiasaan

pintas keyboard untuk membantu pengguna memastikan aliran cepat dan mudah dari

aplikasi.

 Adobe Premier : perangkat lunak editor yang dikhususkan untuk pengeditan video/film dengan berbagai efek.

 Batch File Rename : Aplikasi yang mempu mengkonversi file ke dalam share point kompatibel serta format yang kompatibel internet dan menyediakan fitur yang berbeda

untuk nomor renumbering urutan dan mengubah nama file musik Mp3 dengan bantuan tag

seperti album,judul.

 Software Password Generator : program yang dirancang untuk menghasilkan crack,pasword dengan mudah dan cepat,kita dapat mengubah password yang sangat kuat

hingga 128 panjang karakter untuk semua acount.sementara untuk membuat sandi,kita

(27)

Analisis dan Perancangan Sistem 27 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Pengembangan Sistem :

Kelebihan :

1. Meningkatkan produktivitas.

2. Membuat prototipe dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga pemakai dapat

melihatkemajuan proses pengembangan lebih cepat.

3. Membuat perubahan-perubahan rancangan sistem dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Kekurangan : 1. Tidak kompatibel.

2. Biaya.

(28)

Analisis dan Perancangan Sistem 28

BAB III

KESIMPULAN

Terdapat beberapa Pendekatan-pendekatan Sistem antaranya Metode Pengembangan

Evolusioner, Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang, Prototyping, dan Object

Oriented Analysis and Design. Masing-masing pendekatan mempunyai Kelebihan dan

Kelemahan tersendiri. Pada umumnya pendekatan sistem dimaksudkan untuk menutup

kelemahan dari sistem SDLC (System Development Life Cyle) yang memiliki model

pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus

dilakukan pada tahap awal proses. Dengan mengetahui pendekatan sistem ini kita bisa

memilih metode yang paling tepat untuk mengembangkan sistem sesuai dengan situasi dan

kondisi yang ada. Kemudian beberapa Tools seperti CASE (Computer Aided Software

Engineering) juga bisa digunakan untuk mempermudah pengembangan sistem informasi

(29)

Analisis dan Perancangan Sistem 29

REFERENSI METODE PENGEMBANGAN BERIORENTASI PEMAKAIAN

(30)

Analisis dan Perancangan Sistem 30

REFERENSI OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (OOAD)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5. Hal ini terlihat dengan cukup besarnya guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang dibuat. Kesimpulan dan Saran 4.1. Supervisi akademik

Abstrak: Hasil Penelitian sebagai berikut: 1) Pelaksanaan pasombo (pingitan) terdiri dari dua tahap yaitu, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 2) Nilai-nilai yang terdapat

Waktu aplikasi yang dilakukan pada 15 maupun 30 hari sebelum tanam, pemberian pupuk kandang ayam menghasilkan bobot segar akar paling tinggi daripada kompos azolla

Dari berbagai fakta tersebut di atas, para ahli saat ini berpendapat bahwa kolonisasi mikrobiota saluran cerna di masa awal kehidupan anak akan sangat menentukan pembentukan

Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam Investasi Saham Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar

Selanjutnya dalam pasal 129 disebutkan bahwa Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan berfungsi memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang

Ketika terjadi kegagalan atau error dalam proses rekonstruksi data, maka salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah menggunakan MDS code, yaitu sejumlah