• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Metode FCM Untuk Pengelompokan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Metode FCM Untuk Pengelompokan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Metode FCM untuk Pengelompokan Data Masyarakat Miskin 1. Data Masukan

Data yang akan dikelompokkan adalah data masyarakat yang telah dimiliki sebelumnya, misalkan data yang telah ada seperti terlihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 Data masyarakat miskin

NO X1 X2 X3 X4 X5

1 10 1 10 26 5

2 10 1 5 20 0

3 10 10 5 33 5

4 7 10 10 20 0

5 7 5 5 28 5

6 10 10 5 28 5

7 10 10 5 28 5

8 5 10 1 31 3

9 0 0 1 22 0

10 10 10 1 28 5

Jumlah data yang akan dijadikan sebagai contoh sebanyak 10 data kasus, sedangkan masing-masing kolom dijelaskan sebagai :

X1 : Pekerjaan X2 : Rumah tinggal

X3 : Kepemilikan investasi X4 : Jumlah tanggungan X5 : Penghasilan sebulan

Sedangkan untuk parameter inputan FCM ditentukan sebagai berikut :

jumlah cluster = c = 3;

pangkat = w = 2;

maksimum iterasi = MaxIter = 50;

error terkecil yang diharapkan =  = 10-3;

fungsi obyektif awal = P0 = 0;

iterasi awal = t = 1;

2. Analisis proses

(2)

a. Tentukan matrik partisi U dengan menggunakan persamaan Qj=

k=1

c

μik

dan

μ

ik

=

μ

ik

Q

j , Matrik µik

diperoleh seperti Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Matrik Partisi

Data ke-i

Uik

1 2 3

1 0,17 0,48 0,35

2 0,27 0,69 0,04

3 0,56 0,11 0,33

4 0,45 0,32 0,23

5 0,09 0,69 0,22

6 0,32 0,36 0,32

7 0,14 0,20 0,66

8 0,55 0,15 0,30

9 0,23 0,32 0,55

10 0,17 0,65 0,18

b. Menentukan Pusat Cluster

Dengan menggunakan persamaan

Vkj=

i=1

n

(

(μik)wX ij

)

i=1

n (μik)w

. Tabel 4.3 menjelaskan hasil dari perhitungan awal untuk mendapatkan nilai dari pusat cluster

Tabel 4.3 Perhitungan awal pusat cluster

k/j

i=1

n

(

µik

)

w

i=1

n

(

µik

)

wx Xij

1 2 3 4 5

1 1,0505 8,36070 9,54830 5,19950 29,62850 3,27050 2 1,48920 13,04400 6,15300 9,02000 36,73680 4,50850 3 0,96230 8,86910 8,26410 5,32850 27,07790 4,35900

Pusat cluster diperoleh dari kelanjutan hasil perhitungan Tabel 4.3 dengan memberikan hasil seperti Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Pusat cluster

k/j

i=1

n

(

µik

)

wx X ij

i=1

n

(3)

1 2 3 4 5 1 7,958782 9,089291 4,949548 28,204188 3,113279 2 8,759065 4,131749 6,056943 24,668815 3,027464 3 9,216564 8,587862 5,537254 28,138730 4,529772

c. Fungsi objektif pada iterasi pertama P1 dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan ... . Detail perhitungan fungsi objektif ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Perhitungan fungsi objektif

Data

1 2,991972 7,501458 10,1553486 20,648779 2 10,687647 20,676202 0,23237734 31,596227 3 9,896599 1,335755 2,91303198 14,145386 4 21,112030 8,605876 6,00844307 35,726349 5 0,172089 9,499617 0,88644199 10,558148 6 0,880632 6,749712 0,32121919 7,951563 7 0,168558 2,083244 1,36643634 3,618239 8 9,986161 2,570046 4,57985663 17,136064 9 11,095288 13,890904 71,8395046 96,825697 10 0,699273 32,336737 0,75929213 33,795303

Pt 141,380754

d. Perbaiki derajat keanggotaan baru, seperti yang terlihat pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Perbaikan derajat keanggotaan baru ( µik Baru)

Data

1 0,00009 3

0,00094 3

0,00014

6 0,001182

0,0789233 2 0,00004

7

0,00053 0

0,00004

7 0,000624 0,0745419

0,84950

2 0,075956 3 0,00100

4

0,00008 2

0,00139

8 0,002484

0,4042775 4 0,00009

2

0,00014 2

0,00007

8 0,000311

0,2957279 5 0,00221

5

0,00251 2

0,00298

1 0,007708

0,2874075 6 0,01352

1

0,00036 9

0,10162

4 0,115514

0,1170515 7 0,01352

1

0,00036 9

0,10162

4 0,115514

(4)

8 0,00091 8

0,00007 7

0,00038

6 0,001380

0,6647266 9 0,00002

3

0,00005 4

0,00001

8 0,000095

0,2397748 10 0,00170

8

0,00017 1

0,00182

1 0,003700

0,4616855

(0,0001) dan iterasi = 1< MaxIter (=50) maka dilakukan kembali tahapan algoritma pengclusteran data diatas.

3. Data Keluaran

Penentuan kelompok dari data ditentukan ketika iterasi berhenti, misalkan Tabel 4.7 berikut ini adalah data akhir hasil iterasi yang terbentuk. Penentuan kelompok diperoleh dengan membandingkan nilai tiap cluster dari data.

Tabel 4.7 Pengelompokan data Data

ke-i/k

µik Cluster

1 2 3 1 2 3

1 0,0789233

1 0,797991

0,123085

5 *

2 0,0745419 0,849502 0,075956 * 3 0,4042775

6 0,033038

0,562684

2 *

4 0,2957279

7 0,455105

0,249166

6 *

5 0,2874075

1 0,325849

0,386743

2 *

6

0,11705156 0,003192

0,879756

9 *

7

0,11705156 0,003192

0,879756

9 *

8 0,6647266

5 0,055523

0,279750

4 *

9 0,2397748

3 0,573203

0,187022

4 *

10 0,4616855

8 0,046143

0,492171

5 *

Dari Tabel 4.7 terlihat bahwa anggota dari tiap cluster yang terbentuk yaitu : Cluster 1 : { 8 }

(5)

Analisis Case Based Reasoning Untuk Penentuan Masyarakat Miskin

Hasil yang diperoleh dari perhitungan FCM dalam bentuk kelompok-kelompok akan digunakan sebagai dasar pengetahuan penentuan posisi dari data kasus baru. Misalkan pada hasil perhitungan di atas yang telah diperoleh dapat dilakukan interval nilai kriteria yang ada, seperti Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8 Interval kelompok Cluste

r

Kriteria Pekerjaan Rumah

tinggal

Kepemilikan Jumlah tanggunga n

Penghasilan

1 5 10 1 31 3

2 0-10 0-10 1-10 20-26 0-5

3 7-10 5-10 1-5 28-33 5

Jika pada contoh ini mempunyai kasus baru dengan data-data sebagai berikut :

Pekerjaan : 5

Rumah tinggal : 5 Kepemilikan : 0 Jumlah tanggungan : 5 Penghasilan : 3

dari kasus ini akan ditentukan keberadaannya pada kelompok dengan menghitung selisih antara pusat cluster dengan data kasus, rincian perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9 Perhitungan selisih kasus

Pusat Cluster – Data Kasus Baru Hasil

1 2 3 4 5

1 2,958782 4,089291 4,949548 23,204188 2,113279 37,315088 2 3,759065 0,868251 6,056943 19,668815 2,027464 30,644037 3 4,216564 3,587862 5,537254 23,138730 3,529772 40,010184

Gambar

Tabel 4.1 Data masyarakat miskin
Tabel 4.4 Pusat cluster
Tabel 4.6 Perbaikan derajat keanggotaan baru ( µik  Baru)
Tabel 4.7 Pengelompokan data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Senada dengan hal tersebut, Menurut Hudojo (2005:135) menyatakan agar proses belajar matematika terjadi, bahasan matematika seyogyanya tidak disajikan dalam bentuk yang sudah

Dari uraian di atas muncul permasalah baru, ketika ada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang bertentangan dengan UUD 1945 atau bertentangan dengan

Hasil Penelitian implementasi pengembangan kemampuan komunikasi matematik dalam pembelajaran program linier berkarakteristik kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa

Pada rumusan pleno kamar agama yang terdapat dalam SEMA No 1 Tahun 2017, dalam rangka pelaksanaan PERMA No.3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perkara perempuan

ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.. Metode Dakwah Untuk Memebentuk Akhlaqul Karimah di

Kesan pembatalan perkawinan ini terjadi karena tidak berfungsinya pengawasan baik dari pihak keluarga atau pejabat berwenang sehingga perkawinan itu terlanjur

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan

Lima jenis pohon dominan di Blok Hutan Seda, Taman Nasional Gunung Ciremai (Top five of dominant trees at Seda Forest complex, Mount Ciremai National