• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN id. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN id. docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Harum Bunga Melati (1504479)

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) harumbungamelati28@gmail.com

Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd, Ence Surahman, M.Pd

A. Pendahuluan

(2)

pembelajaran, model, pendeketan pembelajaran dan valuasi pembelajaran yang terakhir adalah mampu memahami inovasi kurikulum dan pembelajaran. Manfaat yang dapat diambil bagi mahasiswa agar mampu mengetahui dan memahami kurikulum dan pembelajaran dan bagi penulis untuk memenuhi salah satu tugas tambahan mata kuliah kurikulum dan pembelajaran sekaligus untuk meningkatkan pemahaman penulis. Metode Penulisan yang dipakai yaitu metode pustaka dimana metode ini adalah metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

B. Pembahasan

Kurikulum adalah dokumen perencanaan yang berisi rancangan pembelajaran, isi materi yang harus dicapai oleh siswa, strategi serta evaluasi yang digunakan sebagai alat pengumpulan informasi yang meliputi hasil akhir dari proses yang dicapai siswa .Menurut S. Hamid Hasan (1988) ada 4 dimensi kurikulum yang saling berhubungan satu sama lain seperti dimensi ide, dimensi rencana, dimensi aktifitas dan dimensi hasil dan jika pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi maka contohnya seperti berikut dimensi ide/gagasan yaitu kurikulum berisi kumpulan ide yang digunakan sebagai pedoman dalam proses perencanaan pembelajaran dan dimensi aktifitas yaitu kurikulum berisi proses belajar mengajar atau aktifitas guru dengan murid dalam proses pembelajaran. Perkembangan kurikulum di Indonesia dari KTSP menjadi kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dan revisi terakhir pada tahun 2016. Kurikulum memiliki 4 fungsi menurut McNeil, (Nana Syaodih Sukmadinata 1988: 4), 2 diantaranya fungsi pendidikan umum (mempersiapkan siswa menjadi WNI yang bertanggungjawab) dan eksplorasi (menyalurkan bakat dan minta siswa).

Dari berbagai dimensi kurikulum menurut Nana Syaodih salah satu dimensi yaitu kurikulum sebagai suatu sistem. Sistem itu sendiri merupakan elemen-elemen yang membentuk suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini, kurikulum terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen tertentu. Komponen tujuan; komponen yang lebih menuju kepada hasil yang akan dicapai dan dengan menentukan tujuan yang jelas maka kurikulum akan berjalan dengan pasti, Isi; berisi materi dari bidang-bidang tertentu dan pengalaman belajar, Metode; komponen yang cukup penting dan merupakan penentuan apakah materi itu dapat tercapai atau tidak, Evaluasi; untuk mengukur apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak, serta sebagai suatu sistem juga berhubungan dengan bidang-bidang lainnya seperti bidang ekonomi, sosial, politik, dan keamanan. Komponen-komponen dari kurikulum itu saling berkaitan dan ketika salah satu komponen tidak berfungsi maka yang terjadi fungsi dan tujuan dari kurikulum tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya.

(3)

psikologi dimana ada dua jenis psikologis dan satu diantaranya adalah psikologi belajar yaitu belajar adalah pembentuk kepribadian, dan belajar didasarkan pada pengalaman peserta didik. Pendidikan adalah proses budaya maka pengembangan kurikulum harus didasarkan pada norma-norma sosial-budaya dan berfungsi untuk mengembangkan kehidupan sosial-budaya kearah yang lebih baik. Pendidikan tidak terlepas dari perkembangan IPTEK, maka kurikulum harus sesuai dengan perkembangan IPTEK yang kuat agar dapat bertahan dengan hal ini kurikulum akan dapat menyesuaikan kondisi dan situasi yang berkembang baik dilihat dari aspek sosial-budaya.

Dalam kurikulum terdapat prinsip-prinsip yang sangat penting dan mendasar seta harus diperhatikan. Prinsip dalam kurikulum terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Prinsip umum terdiri dari lima prinsip dan tiga prinsip diantaranya, 1) Prinsip relevansi eksternal (kurikulum dituntut untuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik masa kini maupun masa depan), relevansi internal (harus ada kesesuaian antara komponen kurikulum); 2) Prinsip fleksibilitas (kurikulum harus lentur dalam pelaksaan pembelajaran dan harus ada sistem tertentu yang digunakan untuk mencapai tujuan); 3) Prinsip kontinuitas (kurikulum harus dikembangkan secara berkesinambungan agar proses pembelajaran siswa bisa sistematis). Prinsip khusus terdiri dari lima prinsip dan tiga prinsip diantaranya, 1) Prinsip penentuan tujuan pendidikan (berisi kebijakan pemerintah, persepsi orang tua terhadap kebutuhan mereka, dan penelitian); 2) Prinsip pemilihan isi kurikulum ( isi bahan ajar harus meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan); 3) Prinsip pemilihan proses belajar mengajar (harus memperhatikan metode/teknik dalam belajar mengajar apakah cocok dengan kondisi siswa atau tidak)

Kurikulum memiliki model pengembangan kurikulum dimana model tersebut merupakan alternatif prosedur untuk mendesain, menerapkan, dan mengevaluasi kurikulum. Banyak model kurikulum yang ada dan semuanya memiliki karakteristik yang sama serta mengacu pada capaian tujuan dalam kurikulum seperti alternatif yang memfokuskan pada kebutuhan mata pelajaran dan masyarakat sedangkan dalam praktiknya lebih difokuskan kepada isi materi sedangkan implementasinya di masyarakat cenderung diabaikan. Model kurikulum harus seimbang antara teori dan praktiknya. Salah satu model diantara tujuh model yaitu model tryler ( ada empat tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum yaitu menentukan tujuan pendidikan, proses pembelajaran, organisasi pengalaman belajarn, dan evaluasi. Pendekatan berkaitan dengan strategi dan metode yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik. Ada empat pendekatan dan satu diantaranya adalah pendekatan subjek akademis dimana pendekatan ini merupakan yang tertua dan sejak sekolah yang pertama berdiri kurikulumnya mirip dengan tipe ini. Kurikulum disajikan dalam bagian ilmu pengetahuan, mata pelajaran yang di intregasikan.

(4)

Dalam proses pengembangan kurikulum, evaluasi bertujuan untuk perbaikan program (informasi hasil evaluasi dijadikan input bagi perbaikan yang diperlukan dalam program kurikulum yang sedang dikembangkan); pertanggungjawaban kepada berbagai pihak (pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada berbagai pihak yang berkepentingan); dan penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Dalam evaluasi kurikulum ada beberapa konsep model evaluasi dan

model educational system merupakan model yang paling tepat untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kurikulum yang sedang dikembangkan.

Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. (DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.,2008). Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Menurut Degeng (1984) pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. Ciri utama dari pembelajaran adalah adanya sebuah interaksi. Selain interkasi antara guru dengan siswa juga interkasi dengan temannya, tutor, media pembelajaran atau dengan sumber-sumber belajar lainnya sedangkan ciri-ciri lain dari pembelajaran yaitu berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri dimana, di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen seperti tujuan, materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik/siswa, dan adanya pendidik/guru. Masing-masing komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang utuh dan saling berhubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran merujuk pada tujuan yang telah ditentukan, serta bagaimana materi itu disampaikan akan menggunakan strategi yang tepat dan didukung oleh media pembelajaran yang sesuai, dalam menentukan evaluasi pembelajaran akan merujuk pada tujuan pembelajaran, bahan yang disediakan, media dan strategi yang digunakan, begitu juga dengan komponen lainnya yang saling bergantug dan setiap komponen memiliki pembahasan yang berbeda.

(5)

Evaluasi pembelajaran merupakan tahapan terakhir dalam proses pembelajaran dimana evaluasi ini mempunyai makna sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh untuk menentukan kuantitas (nilai dan arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. Evaluasi, pengukuran, dan tes merupakan tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran namun ketiga hal tersebut sering disalahartikan sehingga tidak jelas makna dan kedudukannya. Berdasarkan pendapat Gronlund dan Hopkins dapat disimpulkan bahwa evaluasi lebih bersifat komprehensif yang didalamnya meliputi pengukuran sedangkan tes merupakan salah satu bentuk dan alat atau prosedur dari pengukuran. Evaluasi pembelajaran terdiri dari evaluasi kuantitatif dan kualitatif dimana penilaian kuantitatif biasanya lebih kepada angka sedangkan kualitatif dinyatakan dengan ungkapan seperti “sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang”. Evaluasi kuantitatif biasanya digunakan ketika guru ingin memberikan nilai akhir terhadap hasil belajar siswanya sedangkan kualitatif dilakukan apabila guru ingin memperbaiki hasil belajar siswanya.

Inovasi merupakan penemuan yang dapat dijadikan sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (Ibrahim, 1989). Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah ide, gagasan atupun tindakan dalam kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan. Salah satu faktor yang menuntut adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah perkembangan ikmu pengetahuan yang menghasilakn kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan budaya. Adapun beberapa masalah yang dihadapi yang memicu adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran, salah satunya yaitu masalah relevansi pendidikan. Beberapa contoh inovasi kurikulum seperti KTSP,KBK, BBC, dan PSG sedangkan inovasi pembelajaran seperti model pembelajaran LCBT, ICARE dan Brain Based Learning.

C. Penutup

(6)

yang sama serta mengacu pada capaian tujuan dalam kurikulum seperti alternatif yang memfokuskan pada kebutuhan mata pelajaran dan masyarakat sedangkan dalam praktiknya lebih difokuskan kepada isi materi sedangkan implementasinya di masyarakat cenderung diabaikan dan yang terakhir yaitu evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan dan digunakan sebagai acuan untuk menjalankan atau ,membuat program atau kurikulum baru. Pemberlajaran merupakan implementasi dari kurikulum pendidikan nasional dimana pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan yang dilakukan antara pendidik dengan peserta didik. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pembelajaran, dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Sebagai seorang pengajar sudah seharusnya mengetahui bagaimana membuat kegiatan pembelajaran agar mampu mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan adanya suatu inovasi untuk mengembangkan model-model pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan tahapan terakhir dalam proses pembelajaran dimana evaluasi ini mempunyai makna sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh untuk menentukan kuantitas (nilai dan arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah ide, gagasan atupun tindakan dalam kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan. Beberapa contoh inovasi kurikulum seperti KTSP,KBK, BBC, dan PSG sedangkan inovasi pembelajaran seperti model pembelajaran LCBT, ICARE dan Brain Based Learning. Sebagai seorang pendidik, sangatlah penting untuk mengetahui kurikulum dan pembelajaran sehingga diharapkan kepada pembaca terutama calon pendidik dapat memahami maksud dari kurikulum dan pembelajaran agar dapat mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi perkembangan dalam dunia pendidikan.

Sumber :

Academia Edu – Harum Bunga Melati

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di atas yang menjadi faktor utama sehingga tidak ada pembagian harta waris di Desa Paduran Mulya adalah lemahnya Ilmu

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Rencana sistem pusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a diikuti dengan pengembangan infrastruktur kota untuk menunjang kegiatan perkotaan sesuai

Masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah keraguan yang dialami tokoh penembak ketika menjalankan tugas untuk membunuh seseorang dalam cerpen “Keroncong

1. Bambang Setiaji, Rektor UMS yang telah memberi berbagai saranadan fasilitas dalam menyelesaikan studi di UMS. Hum, Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhamadiyah

Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat efisiensi bank persero periode tahun 2004-2013 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), dengan softwere

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah. Hasil penelitian

pengalaman beberapa negara, negara Skandinavia, pada model pakta-sosial yang ada berbasis pada kepentingan aspek yang sangat penting dari sudut modal atau organisasi buruh,