• Tidak ada hasil yang ditemukan

Festival Baitul Amin 2010, Festival Silaturrahim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Festival Baitul Amin 2010, Festival Silaturrahim"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

04

Dalam suasana pagi yang cerah, tepat pukul 7.00 WIB, duet pembawa acara Reza Hoesin dan Leoni Agustiana Diani mengucapkan selamat datang kepada seluruh hadirin. Penonton datang dari berbagai daerah di Indonesia hingga Malaysia. Duo ini mempersilahkan ketua panitia menyampaikan laporan. “Festival ini digelar sebagai bentuk silaturahhim antar sesama”, ujar M. Fajrul Hidayat yang bersama Jusron Faizal dan Agus K. Santosa mengkoordinir Festival ini.

Selepas sambutan panitia, seluruh hadirin khusyu mengamini doa yang dipimpin oleh Ustadz Mistar, ulama setempat. Kemudian mewakili Pengurus Surau Baitul Amin, Rahman Moenggah SH. LLM, menyampaikan bahwa rangkaian peringatan Maulid Nabi ini telah diawali dengan i'tikaf sebagai wujud dari

hablumminallah. “Festival Baitul Amin adalah kegiatan penutup sekaligus perwujudan dari habblumminannas”, jelas Abang Ramon, panggilan akrabnya. Sesudah memberi sambutan, Abangnda Ramon membuka secara resmi Festival dengan menabuh alat musik marawis, yang diikuti grup marawis cilik Al Hidayah yang beranggotakan anak-anak usia 6 sampai 10 tahun. Tempat grup marawis ini bersebelahan pagar dengan Surau Baitul Amin.

Seiring acara pembukaan, peserta bazar

dan pasar rakyat berdatangan untuk menata barang dagangan mereka. Tak kurang dari 53 stand bazar dan 20 stand pasar rakyat meramaikan Festival ini. Aneka jajanan pasar, makanan tradisional, minuman dingin, mainan anak, pakaian sampai produk asuransi dan program kredit kendaraan bermotor memadati tenda di Lapangan Futsal Aighaizel, Surau Baitul Amin. P r o g r a m K e m i t r a a n d a n B i n a Lingkungan Pertamina Region III DKI Jakarta,

(bersambung ke halaman 2)

T O P I K U T A M A

Jadwal Sholat April 2010 Untuk Depok & Sekitarnya

Hal. 3 Hal. 1-2

E D I S I K H U S U S

S u r a u B a i t u l A m i n

menggelar Festival Baitul

Amin 2010 pada Ahad, 14

Maret 2010. Satu hari yang

p e n u h d e n g a n a c a r a ,

Kompetisi

Freestyle

Marawis,

Khitanan Massal, Bazaar dan

Pasar Rakyat. Bagi yang

tidak sempat datang, simak

saja laporan pandangan

mata ini.

Festival Baitul Amin 2010,

Festival Silaturrahim

Syair Kebaikan dari Debu

Hal. 6

Silaturrahim yang

Menyambungkan

Hal. 7

Mereka yang Dibalik FesBA

Hal. 8

Silaturrahim dengan

Pengusaha Kecil

2010

Sumber : Lajnah Falakiyah NU 01 - 02

Tanggal ShubuhZhuhur Ashar Maghrib Isya

Suasana panggung kompetisi freestyle marawis, penonton memberikan dukungan kepada grup Al Ashriyyah - dari Pesantren Al Ashriyyah, Parung, Bogor - yang akhirnya menjadi juara favorit.

▸ Baca selengkapnya: proposal musik festival

(2)

FESTIVAL BAITUL AMIN 2010...

(sambungan dari halaman 1)

Jawa Barat dan Banten, yang mendukung F e s t i v a l s e b a g a i s p o n s o r u t a m a menampilkan usaha kecil dan menengah (UKM) binaannya. Terdapat UKM yang memproduksi busana muslim, perlengkapan

sholat, bahan pakaian siap jahit hingga makanan ringan tradisional.

Suasana pagi itu semakin meriah ketika tiga personil grup musik Debu hadir di panggung melakukan sound check. Pengunjung dan personil grup marawis Al Hidayah memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto bersama. Saat sound check ketiganya membawakan satu lagu secara penuh. “You have a very good soundman!”, puji Mustafa, sang vokalis, kepada soundman yang juga jamaah Surau Baitul Amin, Boy Nuskan.

Sekitar pukul 8.00 pagi, selain Debu yang sedang melakukan sound check, di sisi lain Surau Baitul Amin sedang berlangsung acara khitanan massal bagi masyarakat sekitar Surau. Target peserta dari acara khitan massal ini adalah anak-anak yatim piatu atau anak-anak-anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Oleh sebab itu khitanan massal ini tidak dipungut biaya sama sekali. Khitanan massal dilaksanakan oleh Baitul Amin Medical Center (BAMC) sebuah klinik pengobatan yang bernaung dibawah Surau Baitul Amin. Tim dokter BAMC beranggotakan 16 orang dengan dibantu oleh paramedis mengkhitan 41 orang anak yang sudah berdatangan sejak pukul 7.30 WIB. Sesuai tujuan dari Festival Baitul Amin, yaitu saling bersilaturrahim dengan sesama, tim dokter yang sebagian besar lulusan Universitas Islam Sultan Agung yang sudah lama tidak bertemu pun jadi

bersilaturrahim dengan adanya acara ini. Ba’da sholat dzuhur, Kompetisi Freestyle Marawis dimulai dengan penampil pertama grup marawis El Malik dari Depok. Bertindak sebagai juri kompetisi ini adalah Tya Subiyakto - konduktor musik, Iwan Wiradz - perkusionis senior, dan Tony Mucharam, pelatih vokal peserta kontes Indonesian Idol. Peserta tampak berupaya keras tampil botol berisi air, jerigen bekas hingga sapu lidi. A r a n s e m e n yang mereka usung terdengar unik, dipadukan dengan alat musik modern berupa drum dan gitar listrik. Sebuah grup lain memainkan marawis dengan sentuhan langgam musik Sunda. Untuk itu seperangkat calung dan angklung portabel jadi andalan mereka. “Freestyle yang kami maksudkan adalah peserta

diberi kebebasan mengembangkan musik marawis sesuai dengan kreativitas masing-masing, tanpa meninggalkan alat musik utama yaitu marawis”, jelas Acil lebih lanjut. Menurut pegiat musik kontemporer ini, sesuai dengan semangat Festival, kompetisi juga sebagai ajang bersilaturrahim antar penggemar musik religi.

“Ini sebuah terobosan yang menarik untuk musik marawis.” ungkap Mustafa, vokalis Debu. Hasil dari perpaduan unik ini adalah pertunjukan musik marawis yang dinamis, atraktif dan tidak membosankan. Kompetisi Freestyle Marawis semakin seru karena para pendukung dari kontestan ikut berjoget ketika grup yang didukungnya tampil. Mereka berjoget ramai-ramai di depan panggung, berjalan mengitari lapangan dengan membawa spanduk, bahkan ada yang berjoget ala Michael Jackson.

“Kompetisi ini seru! Tahun depan bikin lagi dong kompetisi serupa”, komentar salah peserta penuh antusias ketika turun panggung. Untuk Kompetisi Freestyle Marawis, keluar sebagai Juara 1 adalah Al Fathimiyah, sedangkan LB Production dan El Ikhwan masing-masing pulang membawa piala Juara 2 dan 3. Posisi Juara Favorit diraih oleh Al 'Ashriyyah dari Parung Bogor. Semakin malam, acara semakin meriah. Selepas jeda Shalat Magrhib dan Isya, usai pembacaan pemenang, Dienul Amin Percussion dan Anshorman Marawisters naik ke panggung sebagai band pembuka Debu, bintang tamu Festival tahun ini. Penonton yang sebagian besar adalah fans setia Debu, memadati areal di sekitar panggung, mencari posisi paling strategis untuk menonton penampilan band idolanya. Dinginnya malam dan kelelahan setelah beraktivitas sepanjang hari seperti tidak dihiraukan oleh mereka.

Tidak mengecewakan penggemarnya, Debu tampil menakjubkan malam itu. Berbagai alat musik dari belahan dunia yang mereka pakai di panggung, menegaskan jati diri mereka sebagai band dengan aliran yang mereka sebut world music. Selain kualitas vokal yang tetap prima di sepanjang 13 lagu yang ia bawakan, Mustafa sang vokalis juga luwes dalam berkomunikasi dengan penonton. Di antara jeda lagu, ia selalu menyempatkan bercerita mengenai latar belakang atau filosofi dari lagu yang akan dinyanyikan. Menginjak pukul 23.00 WIB, Debu menutup penampilannya dengan lagu berjudul Jangan seru Mustafa seraya berdiri. Personil Debu yang lain pun serentak berdiri. Lalu mengalun dalam tempo cepat lagu yang penuh semangat. “Jangan duduk berdirilah! Hentakkanlah kaki kawan..”. Seolah terbakar oleh semangat Debu, pengunjung bernyanyi bersama mengikuti komando Mustafa. Terdengarlah koor membahana di malam yang menuju sempurna. Lagu ini menjadi akhir dari penampilan Debu. Pengunjung tampak puas, satu per satu beranjak meninggalkan Surau Baitul Amin. Diawali dengan do’a, dan ditutup juga dengan do’a. Demikian pula dengan Festival ini. Do’a penutupan acara yang dipimpin oleh KH. Imron Rosyadi dari Surau Baitul Amin menandai selesainya seluruh rangkaian acara Festival Baitul Amin 2010. Semoga jalinan tali silaturrahim yang terjalin dari terus terjaga. [RIN]

(3)

Syair lagu ini berlanjut dengan musik yang berirama pelan penuh penghayatan. Syahdu. "Lagu ini bercerita tentang pencinta yang bertemu, meskipun tanpa kata-kata namun pertemuan itu penuh dengan ekspresi." Kalimat ini diucapkan Mustafa Daood, vokalis debu saat akan menyanyikan lagu itu secara akustik. Itulah gambaran hubungan Debu terhadap Tuhan. Sebuah cinta yang minim kata namun sarat ekspresi dan emosi. Bahkan mereka mengartikan satu syair lebih dari seribu ceramah.

Lagu bagi Debu bukan sekedar musik dan syair yang dinyanyikan. Lagu cara untuk menyebarkan kebaikan dan kecintaan terhadap Tuhan melalui musik dan syair. Untuk menjaga itu, tiap syair tetap diciptakan oleh guru sekaligus ayah Mustafa, Syaikh Fattah. Bukan hanya bahasa Indoesia, Syaikh yang berasal dari Los Angeles itu,

juga menciptakan lagu bahasa, Inggris, Turki, Arab dan Persia. Maklum saja beliau menguasai kurang sepuluh bahasa: Inggris, Turki, Persia, Spanyol, Jerman, Arab, Jepang, Italia, Perancis dan Indonesia. Paling baru beliau tertarik dengan bahasa Sunda. Termasuk saat membuat iklan layanan masyarakat bertemakan kesehatan. Musik juga dipilih sebagai media untuk berdakwah karena sifatnya yang bisa menyenangkan orang lain dan dan universal. “Satu syair itu lebih dari seribu ceramah, ini gaya yang paling tepat sekarang,” ujar Mustafa. Lalu ia menambahkan “Kita menyanyi selama dua jam orang akan minta tambah, kalau ceramah dua jam ya selesai dua jam itu.” Salah satu ciri khas Debu saat akan

membawakan lagu a d a l a h d e n g a n memberi narasi lagu saat akan menyanyikannya. T e r m a s u k d i Konferensi pers Pre Event Festival Baitul Amin (Fesba) yang diadakan di sebuah restoran di Cipete, Jakarta Selatan tanggal 11 Maret lalu. Pun di panggung Festival Baitul Amin 2010

Mustafa yang menjadi frontman grup Debu, selalu akan bercerita tentang lagu yang akan dibawakannnya. Sekaligus cara dia b e r k o m u n i k a s i d e n g a n p e n o n t o n pertunjukannya. Saat di Fesba, Debu merasakan atmosfir yang bersemangat dan m e n g e r t i a p a y a n g i a n y a n y i k a n . Pada lagu yang sama, Malam Ini, Mustafa saat dipanggung Fesba bercerita tentang Laila & Majnun. “Setiap peristiwa baik atau buruk, itu adalah bentuk cinta Allah kepada kita,” kata pria berambut gondrong ini.

Itu terjadi di hampir setiap lagu dari 13 komposisi yang dibawakan Debu. Salah satunya adalah saat lagu yang berjudul Laa ilaha illallah. Mustafa mengawali lagu dengan syair “Wahai Muslim dan Hindu, mari ucapkan bersama Laa ilaha illaallah. Bersatu satu irama. Laa ilaha illallah,” yang langsung disambut dengan koor panjang, La Ilaha Illallah, berkali-kali sepanjang lagu. Mustafa bercerita sebelum Debu ke Indonesia, mereka sempat tinggal di Republik Dominika. Meskipun orangnya baik, namun tidak paham sama sekali tentang Islam. “ Cuman di sana tidak ada umat Islam, Masyarakatnya baik-baik. Di sini (Indonesia-red) ngomong soal tauhid paham.” Apalagi saat bertemu dengan jamaah surau, langsung merasa kaget. “Kami baru pertama kali mengenal surau Baitul Amin saat diundang acara ini. Kaget, publikasinya bagus sekali,” paparnya. Lebih klop lagi saat melihat jamaah suaru yang bergembira dan bersikap positif. Ia

merasa punya persamaan dengan jamaah, yakni sebagai murid dari seorang mursyid. Syaikh Fattah adalah mursyid (guru-red) thariqat aliran Syadziliyah, rata-rata anggota Debu adalah muridnya. “ Itu alasan Syaikh juga yang tidak membuat lagu-lagu sedih. Lingkaran dzikir di sorga tidak ada sedih,” tambahnya. Ia kemudian mendendangkan potongan lagu Lingkaran Dzikir Kita. “Di lingkaran dzikir kita.. Tempat menghidupkan hati..Di sana bersuka cita, keriangan yang sejati..”

Kisah manis Debu berlanjut sampai akhir acara. Bahkan di tengah-tengah pertunjukan Mustafa melontarkan ucapan ke Pengurus Surau Baitul Amin, H. Ahmad Syukran Bestari, SE MMSi yang berada di depan panggung, “Bang Arie, kita harus sering-sering bikin mengadakan acara di sini!” [NAV]

3

Syair Kebaikan dari Debu

“

Malam ini kekasihku, hamba

datang kepada-Mu...”

Untuk para alumni Sufi Thinking dan Penalti, mari bergabung menjadi jurnalis atau disainer grafis dalam Baitul Amin Media Group (BAMG) untuk bersama memajukan Mozaik Surau, Flights dan BaitulAmin.ORG. Hubungi abang/kakak yang ada di Troba untuk keterangan lebih lanjut.

---Layanan disain grafis (logo, brosur, company profile, dll) dan gambar 3D (rumah, booth pameran & disain produk). http://ajoull.tumblr.com 021-93895967 ---Sambut Fesba 2011 melalui facebook dengan cara menjadi penggemar/fans di h t t p : / / f a c e b o o k . c o m / f e s b a

IKLAN BARIS

Aksi Debu yang apik dalam menampilkan tiga belas komposisi terbaiknya di hadapan ribuan penonton yang antusias. Mustafa Daood - sang vokalis - selalu menceritakan latar belakang penulisan syair pada setiap lagu yang dibawakan.

Redaksi: redaksi@baitulamin.org | Iklan: iklan@baitulamin.org ; 021-97707220

Website: http://media.baitulamin.org ; http://facebook.com/mozaiksurau

(4)

S u r a u B a i t u l A m i n

S A WA N G A N - D E P O K

YAYASAN PROF. DR. H. KADIRUN YAHYA

Jl. Curug Raya no. 35, Kel. Curug Kec. Bojongsari, DEPOK

Iwan Wiradz

Percussionist

DEBU

(for their amazing performance) Tya Subiakto

Music Composer

Tonny Mucharam

Vocal Expert

LB PRODUCTION

(Juara II)

Kp. Lebak Wangi RT02/02 Parung, Bogor

Opening Act:

Anshor-man Marawisters

Surau Baitul Amin Depok

Opening Act:

Dienul Amin Percussion

Surau Dienul Amin Bandung

Opening Ceremony:

Hajir Marawis

Al Hidayah

Kel. Curug, Bojongsari, Depok

EL-IKHWAN

(Juara III)

Jl. PLN, Gg. Musholah || RT03/05 no 9, Gandul, Depok

Al- ASHRIYYAH

(Juara Favorit)

Pondok Pesantren Al Ashriyyah Bojong Sempu, Parung, Bogor

AL-FATIMIYAH

(Juara I)

Jl. Bulak Ringin RT08/03 No. 8 Cibubur, Jakarta Timur.

Peserta FreeStyle Marawis Competition:

Dewan Juri FreeStyle Marawis Competition:

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Region III

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

TRISAKTI

www.stptrisakti.ac.id

Pemerintah

Kota Depok

POKDARKAMTIBMAS

Sektor Sawangan

Kota Depok

Polsek Metro

Sawangan

Atas Berkat dan Rahmat Allah SWT,

diiringi rasa syukur dan suka cita, menghaturkan

g

Terima

y a n g s e t i n g i

-w -w -w . b a i t u l a m i n . o r g

DEPOK

(021) 77200067

www.tugukresna.com

h t t p : / / B M T. b a i t u l a m i n . o r g

h t t p : / / m e d i a . b a i t u l a m i n . o r g

El- MALIQ ENTERTAINMENT Jl. Maliki I, RT 08/02 no. 72 Depok II Timur, Depok

NURUL IMAN

Pondok Pesantren Nurul Iman Kp. Waru Jaya, Parung, Bogor

YABUNAYA

Yayasan Ibu Anak & Ayah Pondok Miri RT 03/05, Desa Rawakalong, Gn. Sindur, Bogor

WALAD EL-FAIZ

Jl. Swadaya Raya RT04/08 No 33 Pancoran, Depok.

IKRAFEO

Jl. Salak V RT03/04 No.39, Buaran Pd. Benda, Tangerang Selatan

General Pest Control Rodent Control

Anti Rayap

(021) 568 4502, 9852 3250

Jl. Cilandak Tengah No. 13, Jaksel

(021) 769 0833

EXERCISE

(5)

14 Maret

atas dukungannya dalam menyukseskan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 Hijriyah dalam Festival Baitul Amin 2010 dengan tema "Rahmat Bagi Sesama" yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2010 di Komplek Surau Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Kel. Curug,

Kec. Bojongsari (d/h Sawangan), Depok, Jawa Barat.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan mendapatkan Ridho, Rahmat dan balasan kebaikan berlipat ganda dari Allah SWT. Insya Allah, kita semua akan berkumpul kembali dalam ajang silaturrahim ukhuwah Islamiyah mendatang...

Festival Baitul Amin 2011...

http://festival.baitulamin.org

facebook

.com/fesba

฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀

฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀

฀ ฀ ฀ ฀ ฀

o Sophie Paris BC Suzie Ayesha KY, 021-77205274

o Dewi Mashita (Asuransi Takaful Syariah), 08125527355

o Nony Collection (souvenir & makanan), 021-91692848

o Good Tea, 021-7752176

o Erisaldi Souvenir, 081310893363

o Jamu Baskoro, 02199558984

o Mataleno Smart (Kids Education), 0817835356

o Garasi Batik, 021-94082245

o Arfiyah Store - Makanan Ringan, 08158876491

o Asep Snack, 081573649499

o Axogy (makanan & minuman), 021-93509201

o Fauzi Rusli (fashion & snack), 021-92251480

o Kennie Snack, 0817199099

o Danish Fashion, 081387300500

o Agus (Fashion), 021-36057676

o Defri Hamdi (Asuransi Prudential Syariah), 08129779946

o VCD Islami - Dewi Hasanah, 021-95409921

o Finodea Fashion, 021-7804013

o Rabbani Cinere, 021-7540682

o Pena Pundi Aksara (buku Islami), 021-90619030

o CMS - Kartu Perdana XL, 08170712277

o Bama Craft, www.bamacraft.com

o Heri Purnomo (keset & karpet), 021-8815295

o Ana & Dewi (makanan & minuman), 02199733301

o Juice & Nasi Timbel Pak Yanto, 081320378853

o Estie (Teh Poci), 021-7434465

o Elih Sholihat (burger & Teh Poci), 021-7433729

o H. Sunadi (batagor & cendol), 085210969107

o Mulyadi (keset)

o Pak Yanto (Fathia), 021-77831510

o Pecel & Lontong Sayur Bang Kasran, 8882686556

o Esia (HP & Kartu Perdana)

o dan seluruh peserta Bazaar & Pasar Rakyat lainnya

Pemerintah Kota

Tangerang Selatan

Pemerintah

Kabupaten Bogor

Panitia Peringatan & Perayaan

Maulid Nabi Muhammad SAW

1431 H

Kasih

- t i n g g i n y a k e p a d a :

PT Samudera Etam Energi

w w w . s e e o i l . c o m

www.tugu-re.com

Cabang Cikeas

w w w. s a g a t a m a . c o . i d

Festival Baitul Amin 2011...

ergi

www.tugu-re.com

Cabang Cikeas

(6)

6

Suatu ketika, dalam perjalanan menuju ke Makkah dengan mengendarai keledai, Abdullah bin Umar bin Khaththab berpapasan dengan seorang Arab Badui. Ia menyapa orang itu dan bertanya, “Apakah kamu si fulan anak fulan?”. “Benar,” jawab orang Arab Badui itu. Abdullah bin Umar langsung memberikan keledai yang dikendarainya sambil berkata, “Gunakanlah keledai ini!” Setelah keledai diterima, Abdullah juga menyerahkan sorban yang ia pakai, “Pakailah sorban ini.”

Ibnu Dinar, teman seperjalanan Abdullah heran dan berujar, “Semoga Allah mengampunimu karena telah memberi orang Badui ini seekor keledai kendaranmu. Juga sorban yang biasa engkau pakai.” Ibnu Umar menjawab perkataan sahabatnya. “Sesungguhnya sebaik-baik kebajikan adalah menyambung tali persaudaraan dengan sahabat ayahnya setelah ia wafat. Ayah orang itu adalah sahabat kental ayahku, Umar bin Khaththab.”

Kisah yang dinukil dari Kitab Shahih Riyadhushs Shalihin karya Imam Nawawi menunjukkan keutamaan menyambung silaturrahim. Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, “Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah". Para sahabat pun bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?" Beliau kemudian bersabda lagi. "Hendaklah

k a l i a n s u k a per nah memberi s e s u a t u k e p a d a k a l i a n , d a n hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh. (HR. Hakim).

Menurut akar katanya, Shilah berarti h u b u n g a n a t a u m e n g h u b u n g k a n . Sedangkan ar-Rahm berasal dari Rahima-Yarhumu-Rahmun/Rahmatan yang berarti lembut dan kasih sayang. Dengan pengertian ini orang dikatakan telah menjalin silaturrahim apabila ia menjalin hubungan kasih sayang dalam kebaikan. Lebih lanjut Rasulullah SAW bersabda, “Yang disebut b e r s i l a t u r r a h i m i t u yang telah putus”. (HR. Bukhari). “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?". "Tentu saja," j a w a b m e r e k a . B e l i a u k e m u d i a n menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali s a u d a r a - s a u d a r a y a n g t e r p i s a h , menjembatani berbagai kelompok dalam I s l a m , d a n

rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturrahim".

Silaturrahim juga salah satu aktualisasi keimanan. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. ”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah bersilaturrahim.” Lalu,bagaimana cara menyambung silaturrahim? “Sambunglah keluargamu meskipun dengan salam”. Demikian hadist yang diriwayatkan oleh Al Bazzar, Ath Thabrani dan Al Baihaqi. Salam adalah sebuah cara yang sederhana namun dalam maknanya. Karena dalam salam, terkandung doa akan rahmat dan berkah dari Allah SWT. Zaman modern seperti sekarang, dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, beruluk salam kepada sahabat dan kerabat menjadi demikian mudah dan murah. Tinggal mengetikkan huruf di atas papan kunci komputer atau telepon genggam. Melalui fasilitas layanan pesan singkat (SMS), facebook, twitter, messenger dan sebagainya hadist di atas dapat diamalkan.

Salah satu kekuatan silaturrahim adalah memupus kesenjangan persepsi dan meneguhkan saling pengertian. Minimnya silaturrahim, berpotensi mempertebal kesalahan persepsi. Silaturrahim ibarat sebuah jendela. Tempat saling memandang masing-masing halaman. Lalu bertukar salam, bertegur sapa, dan berujar cerita dalam semangat ketulusan dan berbagi kebaikan. “Saya baik-baik saja, dan ternyata saudaraku juga demikian. Tak ada yang perlu dikhawatirkan!”. Mungkin seperti itu suara hati. Berbagai tanda tanya dan persepsi negatif yang sebelumnya ada, s e k e t i k a r u n t u h b e r g a n t i d e n g a n kebenderangan dan kearifan.

Sejatinya, berbagai kegiatan, apapun namanya, yang mempertemukan insan adalah media silaturrahim. T inggal bagaimana memaknai sedalam-dalamnya perjumpaan tersebut dengan prasangka baik dan semangat berbagi kebaikan. Mungkin melalui seminar, pelatihan, rapat, pengajian, diskusi.

Semangat silaturrahim adalah salah satu

semangat yang mendasari adanya Festival

Baitul Amin 2010 (Fesba). Rahmat Bagi

Sesama menjadi

tagline

-nya. Semoga kisah

berikut bisa sedikit menjelaskan kenapa

diadakan Fesba.

Festival Baitul Amin 2010 dihadiri oleh pengunjung dari beragam latar belakang. Acara ini adalah salah satu bentuk silaturrahim yang penuh suka cita.

(7)

7

Salah satu kegiatan yang dikenal di Thariqat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah adalah ubudiyah. Maknanya adalah sebuah bentuk pengabdian seorang murid kepada Sang Mursyid atau Guru dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan surau. Berbagai tugas dan kegiatan yang ada di surau tidaklah cukup hanya dikerjakan oleh pengurus surau saja. Jamaah juga diberikan kesempatan untuk membantu tugas pengurus. “Apapun kalau dengan hati, memberi nilai terhadap sekecil apapun pekerjaan kita, akan jadi bernilai pula di mata Tuhan. Keterlibatan kita di Fesba, akan memberi nilai pula yakni nilai-nilai kebaikan terhadap sesama”, lanjut Ginda Anggria Merza, jamaah dari Bandung. Besar kecilnya ubudiyah bernilai sama, karena yang dinilai adalah kadar keikhlasannya. Hal ini sering diungkapkan oleh Pengurus Surau, H. Akhmad Syukran Bestari, SE., MMSi. Bagi jamaah surau, ubudiyah menjadi suatu kegiatan yang dinanti. “Bagi saya keterlibatan di surau, memang itu yang kita cari. Karena semua ini adalah lahan kita untuk mengabdi (kepada Guru- red),” jelas Ginda, yang betugas sebagai fotografer. Salah satu ladang ubudiyah adalah Fesba yang telah diselenggarakan pada hari Minggu, 14 Maret 2010. Jauh hari sebelum Fesba digelar, panitia telah bahu membahu memastikan agar acara bisa berlangsung

secara sukses. Tidak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, asal daerah para jamaah pun beragam. Bahkan ada yang sengaja datang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berbagai hal mengesankan dan menarik dialami oleh para panitia. Baik yang bekerja d i p a n g g u n g

maupun di luarnya. S e p e r t i y a n g dirasakan oleh Leoni A g u s t i n a D i a n i , jamaah asal Lombok. Ia jauh-jauh datang ke Sawangan untuk menjadi pembawa acara. Dia terkesima pada penampilan peserta marawis dan grup Debu. “Kalau a d a p e n a m p i l a n b a g u s s a m p a i merinding. Sampe

capek bolak-balik merinding”, tutur MC Fesba yang pernah berprofesi sebagai reporter dan news presenter di salah satu televisi swasta nasional ini.

Lain lagi dengan Hari Harmoko. Jamaah asal Padaherang, Jawa Barat, yang bertugas di dapur ini menyatakan punya rasa kepuasan tersendiri kalau dikejar oleh bagian konsumsi saat nasi habis. “Saya bilang aja 20 menit lagi jadi. Padahal masih lama.

Alhamdulillah 20 menit matang b e t u l a n , ” u j a r n y a s a m b i l t e r s e n y u m . W a l a u p u n bertugas sejak pagi hingga malam, bahkan non stop sejak beberapa hari sebelumnya namun panitia tetap dengan senang hati melaksanakan tugasnya. Sampai-sampai seorang pengunjung mengatakan, ”Saya tidak melihat satu orang pun yang murung di sini.”

Para peserta dan bintang tamu Debu pun menyatakan terkesan dengan pelayanan yang diberikan oleh para panitia. Itu semua

terjadi karena panitia bekerja dengan niat membantu pekerjaan Guru dan ikhlas. Para jamaah berharap kegiatan semacam ini akan terus ada. Tak hanya menjadi lahan mengabdi, tapi juga dengan acara seperti ini bisa menjaga tali silaturrahim. Seperti jamaah yang datang dari Bekasi, Ikhlassul Amal Widiastomo. “Biar silaturahim terus terjaga dan membentuk ukhuwah Islamiyah.” [ANG]

Mereka yang Dibalik Fesba

Surau Baitul Amin, Sawangan, baru saja menggelar sebuah acara

spektakuler, Festival Baitul Amin (Fesba). Sekitar 500 orang panitia

terlibat di acara itu. Jumlah yang lebih dari cukup untuk membuat

sebuah festival musik komersil. Istimewanya, orang sebanyak itu

bekerja secara sukarela, hanya didasari niat mengabdi saja.

(8)

Pertamina Region III yang membawahi area DKI Jakarta, Jabar dan Banten, aktif menjalankan yaitu program yang ditujukan bagi pengusaha kecil tersebut. Sebagai perwujudannya, Pertamina mengajak sepuluh UKM binaannya mengikuti Bazaar Festival Baitul Amin 2010 (Fesba). Bahkan di Fesba, Pertamina bisa bersilaturrahim dengan lebih banyak UKM.

Rohjiat Mahfudin, asisten program kemitraan PKBL menyatakan, “Para peserta binaan ini antusias mengikuti bazaar. Selain bisa mempromosikan produknya, mereka juga bisa tahu akan keberadaan Baitul Amin ini.” UKM binaan PKBL Pertamina tersebut menggelar produk mulai dari baju muslim, mukena, kerudung hingga makanan ringan. Mereka berasal dari Karawang, Tasikmalaya serta Jakarta.

Ada yang menarik dari salah satu peserta PKBL ini. Suatu ketika salah satu stand didatangi oleh pengunjung yang tertarik dengan kerupuk ikan yang ditata di atas meja. Melihat bungkusannya yang besar, si pengunjung mengurungkan niatnya untuk membeli. Menyadari hal tersebut, pemilik s t a n d m e m b u k a b u n g k u s a n d a n menawarkan kepada pengunjung tersebut untuk membeli dalam jumlah yang sedikit atau satuan. Dengan senang hati

p e n g u n j u n g i t u membeli kerupuk tersebut. Penjual untung dagangannya terbeli meski dalam porsi kecil, sementara p e n g u n j u n g m e n d a p a t k a n kerupuk ikan yang d i i n g i n k a n . Kebahagian terpancar pada keduanya. Sepertinya, tema Fesba “Rahmat Bagi Sesama,” bersemi pula melalui kerupuk ikan.

Tak jauh dari stan kerupuk ikan, ada ibu peserta binaan Pertamina yang menawarkan kue bugis dengan ramah kepada para pengunjung. Pengunjung dipersilahkan mencicipi kue yang dibikin fresh from the panci. Tampak banyak pegunjung yang datang tertarik untuk mencicipi kue pukis gratis. Menurut Rohjiat, mereka ini adalah pengusaha kecil yang kurang promosi. “Maka Pertamina membantu memfasilitasi mereka mengikuti berbagai bazaar di berbagai kesempatan, seperti bazaar di Baitu Amin ini.” papar pra yang energik ini.

Kehadiran Pertamina Region III dengan PKBL-nya membawa berkah bagi Pak Slamet. Ia adalah salah satu peserta dari dari 53 stand bazar dan 20 stand pasar rakyat di Fesba. Bapak tua yang bersemangat memberdayakan kaum lansia ini bercerita, ”Sekitar tiga tahun lalu saya mengajukan surat permohonan menjadi UKM binaan Pertamina, tapi tak ada kabarnya. Ternyata saya baru tahu kalau salah alamat. Saya mengirimnya ke Pertamina pusat.

Alhamdulillah melalui Festival Baitul Amin ini saya dipertemukan langsung dengan yang saya cari,” ujar Pak Slamet penuh rasa syukur.

Pak Slamet melalui LUMINTU –singkatan dari Lumayan Itung-itung Nunggu Tutup Usia- memproduksi aneka kerajinan berbentuk tas, dompet, map, ransel, dan bunga imitasi dari limbah plastik pabrik. K e h a d i r a n P a k S l a m e t y a n g memberdayakan kaum lansia sebagai penganyam di sekitar tempat tinggalnya di Tangerang, di Surau Baitul Amin ini untuk yang kedua kali. Sebelumnya Pak Slamet berbagi spirit berwirausaha dengan wirausahawan Surau Baitul Amin dalam pelatihan Islamic Business Leadership. Kisah Pak Slamet mungkin sebagian kecil dari berbagai cerita silaturrahim yang terjalin melalui Festival Baitul Amin 2010 ini. Jika Festival menjadi momentumnya, Bazaar dan Pasar Rakyat adalah wahananya. Kerupuk, kue bugis, tas limbah, dan berbagai produk d a n j a s a y a n g d i g e l a r a d a l a h penyambungnya. Namun di atas semuanya, silaturrahim lah yang menyempurnakan perjumpaan dalam perhelatan akbar ini. Sampai jumpa pada Festival Baitul Amin 2011, Insya Allah. [EMY]

Bersilaturrahim dengan

Pengusaha Kecil

Badan Usaha Milik Negara terbesar,

Pertamina, memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap pembinaan usaha kecil dan

m e n e n g a h ( U K M ) . K e p e d u l i a n i t u

diwujudkan dalam bentuk Program

Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).

Referensi

Dokumen terkait