• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH USAHA SEPATU OLAHRAGA RAPID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA ILMIAH USAHA SEPATU OLAHRAGA RAPID"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH USAHA SEPATU OLAHRAGA “RAPIDFOOT” ENTREPRENEUR AND MARKETING STRATEGY

Disusun sebagai persyaratan untuk dapat lulus dalam mata kuliah Kewirausahaan Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Nama : Ghuzandi Rafid Al-Haq

NIM : 10111039

Kelas : KWU-6

Program Studi : Teknik Informatika

Dosen :

DR. IR. H. Eddy Soeryanto Soegoto

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Abstrak

(3)

Daftar Isi

2.6 Konsep Inti Pemasaran Kebutuhan...11

(4)

3.3.1 Segmentasi Targeting Positioning...25

3.3.2 Market Share...26

3.4 Hasil...26

Bab 4 Kesimpulan...28

(5)

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan kemampuan untuk menerima teknologi dengan cepat membuat produksi barang dan jasa meningkat baik dalam jumlah, kualitas maupun jenisnya. Persaingan yang terus berkembang membuat perusahaan harus berusaha menempatkan produk sepatu di benak konsumen. Atribut sepatu membuat konsumen dapat membedakan dan mengetahui kelebihan sepatu yang satu dengan yang lainnya.

Kepuasan konsumen terhadap suatu sepatu merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk meraih pasar. Perusahaan harus dapat menciptakan sepatu yang satu berbeda dengan yang lainnya, sehingga sepatu tersebut memiliki keunikan tersendiri. Salah satu hal yang membuat konsumen setia terhadap sepatu jika sepatu yang dibeli berkualitas tinggi. Sepatu di pasaran beranekaragam, namun konsumen akan tetap loyal terhadap merek sepatu yang dianggapnya bermutu tinggi. Loyalitas tersebut biasa dibentuk dari beberapa hal, misalnya pengalaman menggunakan sepatu yang memuaskan dalam waktu yang lama, sehingga konsumen akan terus menggunakan sepatu tersebut. Adapun merek sepatu yang beredar di pasaran selain merek nike adalah reebok, specs, adidas, kasogi, dan lain-lain. Pertimbangan masyarakat dalam memilih sepatu untuk keperluannya sangat beragam. Sebagian besar masyarakat menginginkan harga sepatu murah, dari segi kualitas awet, nyaman dipakai, fleksibel dan mudah cara perawatannya. Untuk merebut hati konsumen, dalam hal ini adalah masyarakat, para produsen berlomba-lomba mencari strategi untuk memuaskan hati konsumennya. Hal ini menimbulkan persaingan sehat di antara produsen-produsen sepatu.

(6)

keinginan mereka. Pengawasan kualitas juga biasa di gunakan oleh produsen agar kualitas tetap terjamin. Sementara untuk lebih meyakinkan konsumen, produsen memberikan jaminan kualitas yang dapat berupa garansi. Pengemasan produk juga dibuat lebih menarik dan rapi untuk menjaga kualitas. Pelayanan prima digunakan produsen untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam keinginannya memiliki produk yang diinginkan.

Keseluruhan upaya produsen bertujuan untuk memuaskan konsumen, dengan harapan konsumen memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produknya. Gramer dan Brown (dalam Irawan, 2009: 3) memberikan definisi mengenai Loyalitas (loyalitas jasa), yaitu derajat sejauh mana seorang konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu penyedian jasa, memiliki suatu desposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap penyedia jasa, dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan penyedian jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini. Dari definisi yang disampaikan Gramer dan Brown, konsumen yang loyal adalah seorang pembeli yang melakukan pembelian berulang, juga mempertahankan sikap positif terhadap penyedia jasa.

1.2. Identifkasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang akan penulis utarakan pada pembahasan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian sepatu?

2. Bagaimana cara membuat sepatu?

3. Bagaimana strategi pemasaran suatu perusahaan sepatu olahraga RapidFoot?

1.3. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penulisa karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Penulis dan pembaca mampu mebuat rancangan produk.

(7)
(8)

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Pengertian

Sepatu merupakan suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri bagian-bagian kap (tutup), tali, sol, hak, dan lidah. Normalnya, ukuran sepatu mengikuti beberapa standar, dan standar tersebut berbeda di seluruh dunia. Penentuan ukuran sepatu pada umumnya menggunakan Brannock supaya pas dan hasil sepatu tidak terlalu kecil atau terlalu besar.

Sepatu dibuat oleh pengrajin sepatu, sedangkan ahli reparasi sepatu dijuluki tukang sol sepatu. Bahan-bahan untuk sepatu di antaranya adalah karet, kulit, tekstil, dan lain sebagainya (Akan Dibahas pada Post selanjutnya). Sepatu bisa dibuat secara tradisional, yaitu dibuat pengrajin hanya dengan menggunakan peralatan sederhana seperti pisau, jarum, dan benang. Juga bisa dibuat secara modern, dengan menggunakan mesin-mesin canggih di pabrik. Tentunya buatan pabrik akan lebih cepat dan lebih bagus hasilnya.

Pemakain sepatu biasanya didahului dengan penggunaan kaus kaki atau stoking, agar kaki tidak lecet, dan kaki terasa nyaman. Selain itu, kaus kaki berfungsi sebagai penyerap keringat dan kelembapan sehingga kaki lebih bersih dan higienis.

2.2 Cara membuat sepatu Jenis-jenis bahan untuk sepatu : 1. Kulit (Original Leather)

Original leather bisa berasal dari kulit binatang seperti buaya, ular, atau sapi dan digunakan sebagai bahan material sepatu baik untuk wanita maupun pria original leather menjadi pilihan yang pas karena menawarkan kenyamanan dan ketahanan asalkan kita dapat merawatnya dengan baik. Original leather memiliki poros yang tinggi sehingga tepat digunakan di musim hujan maupun musim panas dan bahkan musim salju.

(9)

Kulit sintetic menjadi pilihan tertinggi selanjutnya karena harga yang ditawarkan lebih murah. Banyak pilihan sepatu berbahan kulit sintetis yang Kawanori jual loh seperti salah satunya dari brand moofeat. Jenis bahan ini merupakan campuran dari bahan kimia yang memiliki banyak varian tekstur. Semakin beragamnya pilihan bahan kulit sintetic membuat pilihan kita untuk membeli sepatu menjadi semakin besar ya kawan kawanori.

3. Canvas

Bahan canvas merupakan bahan yang memberikan kemudahan kita dalam membersihka sepatu. Jenis bahan ini mudah dicuci atau dibersihkan hanya dengan di lap menggunakan kain. Jenis bahan kanvas berasal dari bahan turunan hemp dan sekarang juga telah terdiri atas bahan katun juga flax yang membuat bahan ini menjadi lebih tahan lama. Salah satu brand sepatu yang menggunakan jenis bahan canvas adalah sepatu converse. Bahan canvas juga memiliki berbagai pilihan warna.

4. Nylon

Nylon adalah jenis bahan sintetic yang biasa digunakan untuk bahan running shoes. Bahan nylon mulai dikembangkan pada tahun 1930. Nylon merupakan bahan yang cocok digunakan untuk bagian luar running shoes karena karakternya yang tipis atau enteng juga memiliki rongga untuk sirkulasi udara yang baik. Nylon menjadi bahan yang ideal karena memberikan ruang yang cukup untuk bernafas yang sangat dibutuhkan para atlet dengan pergerakan-pergerakan yang sangat tinggi.

5. Denim

Denim yang kita kenal adalah bahan untuk membuat pakaian ya kawan kawanori.. tapi sekarang ini banyak loh sepatu-sepatu yang berbahan denim, seperti sepatu dari giant flames, trumph atau moofeat. Bahan jenis denim ini terbilang cukup kuat juga loh kawan kawanori.. Denim berasal dari eropa dan pertama kali muncul sekitar abad ke 18 dan berkembang hingga kini mmenjadi bahan utama untuk fashion.

(10)

Jenis bahan plastik dan karet ini banyak digunakan untuk membuat sepatu ataupun sandal. Jenis bahan ini menjadi pilihan yang pas disaat musim hujan datang karena tidak menyerap air dan mudah dibersihkan.

7. Satin

Satin merupakan jenis bahan yang banyak digunakan untuk gaun pernikahan. Terdapat berbagai jenis satin seperti duchesse satin, crip satin yang biasa digunakan unruk gaun pengantin dan slipper satin atau jenis satin yang lebih berat dan biasa digunakan untuk bahan sepatu.

Langkah-langkah membuat sepatu :

1. Siapkan bahan dan alat untuk membuat sepatu. Bahan berbeda untuk setiap bagian sepatu. Beberapa bahan bisa dibeli atau dibuat sendiri, sebagian lain bisa diambil dari sepatu lain. Alat-alat yang dibutuhkan bisa Anda dapatkan di toko perangkat berat di sekitar rumah, atau Anda bisa membelinya secara daring.

- Anda akan memerlukan sejenis kulit atau bahan kuat lainnya untuk membuat bagian luar sepatu. Bahan ini terdiri dari beragam ketebalan, kualitas dan warna. Bahan mana yang Anda pilih tergantung sepatu seperti apa yang Anda inginkan.

- Anda memerlukan bahan untuk sol bagian dalam. Ini adalah bagian dari sepatu yang tersentuh kaki Anda dan Anda memerlukan yang menopang telapak kaki Anda dan nyaman. Anda bisa membeli sol dalam tambahan, seperti dari Dr. Scholl’s, untuk menambah daya pendukung dan kenyamanan.

- Anda memerlukan bantalan untuk ditempatkan di antara sol dalam dan sol luar. Biasanya terbuat dari semacam busa, namun Anda bisa menggunakan bahan apa saja yang Anda inginkan.

(11)

- Anda memerlukan bilur (welt). Ini adalah satu strip kulit atau material kokoh lainnya yang digunakan untuk menempel bagian atas sepatu pada sol.

- Anda memerlukan sejumlah peralatan dan bahan lain. Siapkan benang yang kuat yang cocok untuk sepatu. Bisa jadi jahitan akan terlihat, jadi pilih warna benang yang sesuai. Anda juga memerlukan alat memotong, bisa pisau exacto dan pisau kulit. Gunting juga diperlukan. Anda juga memerlukan penusuk untuk menjahit atau alat serupa untuk membantu menjahit dan mendesain. Terakhir Anda memerlukan lem yang kuat yang cocok digunakan pada kulit.

2. Buat atau beli pola sepatu. Anda bisa membuat atau membeli pola untuk bagian atas sepatu (lapisan terluar sepatu yang terlihat), begitu juga dengan komponen yang ingin Anda tambahkah. Membuat pola yang sederhana tidak akan terlalu sulit. Namun membuat sepatu yang terlihat profesional memerlukan pola hingga keahlian Anda berkembang. Apabila Anda ingin membuat sendiri pola Anda, ikuti instruksi umum di bawah ini:

- Siapkan cetakan sepatu. Cetakan ini bisa jadi terbuat dari gips atau resin yang dicetak dengan kaki Anda sendiri atau dibeli daring atau di toko. - Lapisi cetakan dengan selotip. Lapisi bentuk cetakan dengan beberapa

lapis dengan selotip besar di bagian akan membentuk sepatu.

- Gambar pola sepatu Anda. Gunakan spidol permanen atau bolpen, gambar seperti apa sepatu Anda pada selotip. Sepatu ini bisa jadi sepatu pump yang sederhana, sepatu oxford, atau sepatu seperti yang terlihat pada kostum Lady Gaga. Semua terserah Anda. Tonton video atau liat gambar daring untuk mendapatkan inspirasi.

(12)

- Tempatkan selotip pada karton atau bahan sejenis. Kemudian tempatkan selotip serata mungkin di atas karton untuk menghasilkan pola akhir. Ingat bahwa di bagian manapun yang Anda potong terpisah akan memerlukan jahitan, jadi apabila Anda tidak mau ada jahitan, Anda perlu bagian terbesarnya tidak terpotong. Pastikan polanya Anda susun hingga pas pada bahan yang akan digunakan dan hanya menyisakan bahan yang bisa digunakan untuk bagian lain.

- Potong polanya. Dengan selotip diletakkan serata mungkin dan dalam pola yang tepat, potong pola di sepanjang sisi selotip sehingga bisa membentuk sepatu.

- Anda mungkin memerlukan pola tidak hanya untuk bagian atas sepatu, tapi juga untuk sol dalam, bantalan, sol luar, bilur dan bagian tambahan lain, apabila Anda tidak membelinya secara terpisah. Solnya bisa dijiplak dari sol Anda sendiri, berikan kelebihan untuk memberi ruang bagi kaki dan untuk menempel bahan bagian atas sepatu.

3. Potong dan susun semua bagian. Menggunakan pisau X-acto atau alat lain yang sama tajam dan presisi, potong tiap bagian dari pola pada masing-masing materialnya. Anda bisa melakukan pengguntingan di atas tikar untuk mengerjakan prakarya, meja kayu atau permukaan lain yang bisa menahan tekanan pisau. Setelah semua terpotong, pastikan semua bagian cocok menyatu dengan tangan atau selotip.

Ketika memotong bahan material Anda, lebihkan paling tidak 2,5 cm dari sisi luar pola, juga sekitar satu sentimeter untuk bagian yang akan disatukan. Bagian lebih ini akan menjadi kelebihan tempat menjahit. Gunakan pisau kulit, potong pinggiran tiap sisi saat dijahit menyatu sehingga bahan menjadi lebih tipis dan saling menumpuk tanpa ada benjolan. Langkah ini memerlukan latihan, jadi coba di bahan lain dulu untuk latihan.

(13)

sama untuk tiap sepatu, namun perubahan penyesuaian akan diperlukan, jadi rencanakan dulu langkah Anda.

- Rekatkan semua bagian atas sepatu, berikut semua bagian yang ingin Anda tambahkan. Susun semua bagian dengan memberi lem, gunakan lem semen atau lem pilihan Anda sendiri. Bagian tersebut harus disusun pada cetakan sepatu (untuk menjadi bentuk 3 dimensi) tapi hati-hati jangan memberi lem pada cetakannya. Rekatkan bagian utama menggunakan selotip, kemudian lem sisanya pada bagian atas utama sepatu. Setelah selesai, Anda bisa lanjut menjahit, membuat lubang dan menggunakan tusuk jahit atau jarum dan benang khusus.

- Jahit bilur pada bagian atas sepatu. Gunakan tusuk jahit bila diperlukan, jahit bagian atas dan bilur menyatu. Anda bisa menjahit bilur dengan sisi muka bilur bertemu dengan sisi muka bagian atas sepatu, sepanjang garis jahit pola Anda.

- Satukan sol luar dan bantalan. Anda bisa paling tidak menggunakan lem, walau metode lain juga perlu dilakukan agar sepatunya kuat, misalnya dengan paku. Apabila menggunakan dua lapis sol luar, jangan lem lapisan dasar pada lapisan atas dan bantalan.

- Jahit bilur pada sol luar dan bantalan. Gunakan tusuk jahit bila diperlukan, jahit bilur pada sol, dengan bagian belakang bilur menempel pada bagian atas sol dan bantalan. Lem lapisan terbawah sol menggunakan dua lapisan. - Pangkas kelebihan material dan tambah detil finishing bila ada. Pangkas kelebihan bilur dan tambahkan sentuhan terakhir pada sepatu Anda, seperti renda, pita dll. Sekarang Anda sudah selesai.

(14)

menerapkan konsep yang akan dibuat. Promosi yang dilakukan dalam pemasaran sangat penting untuk membantu terjualnya produk.

Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. Pemasaran yang baik akan berbanding lurus dengan banyaknya produk yang terjual. Eddy Soeryanto Soegoto (2015:164) mendefinisikan bahwa Pemasaran memiliki prinsip dasar yaitu menciptakan nilai bagi pelanggan (customer value), keunggulan bersaing dengan produk pesaing di pasar (competitive advantage), dan fokus pemasaran.

Pemasaran sering dianggap langkah kritis dalam proses penjualan suatu produk. Setiap kegiatan pemasaran harus mampu menghasilkan win-win solution atau dapat diartikan kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen mampu terpuaskan oleh kegiatan pemasaran tersebut, yang mana konsumen merasa terpuaskan karena dengan membeli produk tersebut maka kebutuhan atau bahkan keinginannya terpenuhi, dan produsen dengan dibelinya produk oleh konsumen maka mendapatkan keuntungan yang sesuai harapan. Beberapa unsur yang ada dalam sebuah proses pemasaran :

1. Orientasi Pada Konsumen atau Pembeli

Pada umumnya produsen menghasilkan produk dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Konsumen adalah orientasi utama dalam strategi bisnis. Tentu proses marketing atau penjualan dalam bisnis tentu mengedepankan pihak konsumen dalam konsep pemasaran sebagia perioritas utama.

2. Perencanaan Kegiatan-Kegiatan Pemasaran Secara Menyeluruh

Dalam kegiatan pemasaran harus disusun secara menyeluruh dari segala keperluan agar mempermudah proses pemalaksanaan dan pengawasan.

(15)

Hal ini menjadi perhatian utama dalam menyusun strategi pemasaran. Bagusnya manajemen pemasaran ketika menyetujui hasil keputusan para konsumen yang maksimal. Kepuasan konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, tetapi bagaimana cara maupun strategi pemasaran yang dijalankan.

2.4 Tugas Manajemen Pemasaran

1. Mempelajari kebutuhan maupun keinginan dari konsumen

2. Mengembangkan konsep-konsep produk atau barang untuk kebutuhan dan kepuasan konsumen atau pasar

3. Membuat desain produk dan mengembangkan pembungkusan maupun merk

4. Mengatur distribusi dan memeriksa penjualan

5. Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien

6. Mengatur harga untuk mendapatkan Return on Investment yang layak.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll.), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

2.5 Konsep Pemasaran

(16)

Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:

2.1 Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.

2.2 Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

2.3 Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan.

Konsep pemasaran sebuah adalah sebuah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.

Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.

2.6 Konsep Inti Pemasaran Kebutuhan

(17)

2.6.1 Keinginan

Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menembus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya

Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nilai, konsumen akan mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang produk tersebut.

2.6.2 Permintaan

Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.

2.7 Perencanaan Strategi Pemasaran

(18)

dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Pemasaran
Setiap perusahaahn atau badan usaha selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang merupakan ciri dari aktivitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun terlepas dari kegiatan pemasaran ini. Baik perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), mapun Firma, CV dan perusahaan perseroan serta Koperasi dan badan-badan usaha milik Negara lainnya, semua tidak terlepas dari kegiatan pemasaran.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan kegiatan perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran khususnya. Rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu dibidang pemasaran pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. Perencanaan strategi pemasaran adalah bagaiamana cara untuk dapat menemukan berbagai peluang menarik dan menyusun strategi yang menguntungkan. Kegiatan penyusunan rencana pemasaran inilah yang disebut dengan perencanaan pemasaran.

Bagaimana mengetahui, mengukur atau memantau kepuasan pelanggan? ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain ;

System keluhan dan saran; contoh: menyediakan kotak saran dan keluhan, kartu komentar, customer hot lines.

1. Survey kepuasan pelanggan; contoh: dengan questioner baik dikirim lewat pos ataupun diberikan pada saat pelanggan berbelanja; pembicaraan secara pribadi lewat telepon ataupun wawancara langsung.

2. Lost Customer Analysis; perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli dari perusahaan atau mereka yang telah beralih ke pesaing. 3. Ghost Shopping: perusahaan menggunakan Ghost Shopper untuk mengamati

kekuatan dan kelemahan produk serta pelayanan perusahaan dan pesaing. 4. Sales related methode: kepuasan pelanggan diukur dengan criteria

(19)

5. Customer panels: perusahaan membentuk panel pelanggan yang nantinya dijadikan sample secara berkala untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dari perusahaan dan semua pelayanan perusahaan.

Personal selling merupakan komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Penjualan tatap muka merupakan cara yang efektif untuk menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli dan tindakan pembeli pada tingkat tertentu dalam proses pembelian. Penjualan tatap muka ini mempunyai tiga kualitas, yaitu: berhadapan langsung secara pribadi, keakraban dan tanggapan dari pembeli.

Adapun tahapan-tahapan dalam proses perencanaan strategi pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Menguji situasi pemasaran saat ini yang meliputi proses evaluasi kinerja sebelumnya maupun saat ini, mengkaji persaingan di pasar, menguji kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, dan menganalisa lingkungan eksternal perusahaan melalui pengamatan terhadap kondisi ekonomi, lingkungan alam, tren sosial dan budaya, hukum dan politik, dan teknologi.

2. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran yang meliputi kegiatan menyertakan produk dan target pasar dan menentukan target yang terukur dan spesifik.

3. Mengembangkan strategi pemasaran yang meliputi pengembangan segmen pasar, memilih pasar sasaran untuk produk, menentukan posisi produk dibandingkan produk pesaing di pasar, dan mengembangkan bauran pemasaran.

(20)

1. Geografis yang mana berkaitan dengan lokasi, kontur tanah, iklim, dan suhu dari suatu tempat. Perusahaan akan menentukan segmentasi geografis seperti apa yang cocok untuk memasarkan produknya sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Demografis yang mana berkaitan dengan usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, suku, ras, agama, kebangsaan, jenis kelamin, dan pendapatan rata-rata masyarakat pada daerah tersebut per tahun.

3. Psikografis yang mana berkaitan dengan karakteristik konsumen seperti gaya hidup, pendapatan, minat, dan sikap dari konsumen terhadap setiap produk. 4. Perilaku konsumen yang merupakan cara-cara konsumen menggunakan

produk yang dibelinya, manfaat yang mereka harapkan dari produk tersebut, alasan mereka membeli produk tersebut, dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.

Manfaat dari dilakukannya segmentasi pasar dalam kegiatan perencanaan strategi pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan akan mampu mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang selalu berubah.

2. Perusahaan dapat mendesain produknya sehingga benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.

3. Perusahaan dapat menentukan promosi yang paling efektif untuk produk yang dijualnya.

4. Perusahaan dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen pasar yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

5. Perusahaan dapat mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode pada saat reaksi dari pasar cukup besar.

(21)

dimasuki. Dalam proses menetapkan sasaran pasar terdapat beberapa faktor yang mempunyai karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang dikehendaki tetapi tidak menarik dari sudut pandang kemampuan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

3. Tujuan dan sumber daya perusahaan, biasanya perusahaan akan mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam suatu segmen pasar sehingga terkadang segmen yang menarik dapat saja terabaikan karena tidak sejalan dengan tujuan jangka panjang dari perusahaan tersebut.

Selain dari faktor-faktor tersebut, berikut ini merupakan beberapa kriteria dalam menentukan pasar sasaran yang terdiri dari:

1. Dapat diukur artinya setiap daya beli dan besarnya setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu oleh perusahaan.

2. Dapat dicapai artinya seberapa jauh segmen pasar dapat dicapai oleh suatu perusahaan dan dilayani dengan efektif.

3. Suatu kelompok konsumen dapat dikatakan sebagai segmen jika kelompok tersebut sukup besar atau setidaknya cukup menguntungkan bagi perusahaan. 4. Dapat dilaksanakan dengan baik yang mana ini merupakan seberapa jauh

program tersebut efektif untuk menarik suatu segmen.

(22)

1. Perbedaan yang ada harus menimbulkan manfaat nilai yang tinggi dan penting untuk konsumen.

2. Perbedaan tidak digunakan oleh pesaing atau disampaikan dengan cara yang berbeda dengan pesaing.

3. Perbedaan tersebut membuat produk tersebut lebih unggul dari para pesaingnya.

4. Perbedaan tersebut dapat dikomunikasikan dan dapat ditangkap oleh konsumen.

5. Perbedaan tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing. 6. Konsumen bersedia membayar untuk perbedaan tersebut.

7. Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan menonjolkan keuntungan tersebut.

Setelah melakukan pemilihan segmentasi pasar, memilih sasaran pasar, dan mengambil tindakan untuk memposisikan produk, tahap selanjutnya dalam perencanaan strategi pemasaran adalah mengembangkan bauran pemasaran. Eddy Soeryanto Soegoto (2013:115) mendefinisikan bahwa Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah strategi gabungan dari empat elemen kunci pemasaran, yaitu; produk, harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk memasarkan produk. Penetapan dari bauran pemasaran harus memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial agar tidak menjadi masalah dan produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen.

2.8 Marketing Research

(23)

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.

2. Prosedur sederhana sehingga mudah dilaksanakan.

3. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya tertentu. 4. Merupakan penghematan dalam waktu, tenaga dan biaya.

Eddy Soeryanto Soegoto (2008:3) mendefinisikan bahwa terdapat dua Klasifikasi Marketing Research yaitu marketing research yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Riset perilaku konsumen mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan yang disampaikan produsen dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan pembelian.

Informasi yang berkaitan dengan perilaku konsumen sangat penting, karena: tekanan persaingan yang semakin tinggi, pasar yang selalu mengalami perubahan, kebutuhan dan keinginan konsumen yang cepat berubah dan semakin spesifik. Apabila produsen ingin memberikan terbaik pada pelanggannya, maka produsen harus memiliki informasi yang lengkap mengenai konsumen termasuk segala tindak-tanduk dan perilaku para konsumennya. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menetapkan strategi produk, strategi pemasaran, strategi produksi, strategi keuangan perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan.

Kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari pandangan terhadap kinerja produk dan harapan pembeli. Banyak perusahaan yang bertujuan TCS (total customer satisfaction). Sehingga para manajer pemasaran mempunyai tanggung jawab yang terpusat pada kualitas, yaitu mereka harus berpartisipasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang dirancang untuk membantu perusahaan agar unggul dalam persaingan melalui keistimewaan kualitas total termasuk kualitas pemasaran dan kualitas produksi. Mengapa mementingkan pelanggan? Pelanggan adalah orang yang penting dari segala urusan bisnis.

(24)

dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon konsumen dengan tujuan khusus yaitu untuk membantu tujuan penjualan. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai berita yang terkandung di dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Publisitas juga dapat memberikan informasi yang lebih terperinci daripada iklan, dan khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi.

Pelanggan tidak tergantung kepada perusahaan, tetapi perusahaanlah yang tergantung pada mereka. Pelanggan membentuk perusahaan dan pantaslah mendapat pelayanan dari perusahaan dengan baik. Pelanggan bukanlah benda yang dapat dihitung dengan statistik; pelanggan adalah manusia yang hidup dan memiliki perasaan dan emosi. Pelanggan bukanlah seseorang yang dapat didebat dan dipermainkan seleranya. Pelanggan adalah mereka yang dating dengan keinginan, kebutuhan dan harapan dengan demikian tugas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Adapun yang termasuk ke dalam marketing research yang memecahkan masalah adalah sebagai berikut:

1. Riset segmentasi yang bertujuan untuk membuat segmentasi pasar yang akan ditargetkan berdasarkan data-data yang telah didapatkan di lapangan.

2. Riset penetapan harga yang bertujuan untuk menetapkan elemen-elemen harga dan realisasinya berdasarkan pada data-data mengenai harga pesaing di pasar dan harga harapan dari konsumen dari suatu produk.

3. Riset promosi yang bertujuan untuk membuat strategi promosi terhadap suatu produk yang dipasarkan menjadi lebih efisien dan efektif sehingga mampu menarik perhatian konsumen.

4. Riset distribusi yang bertujuan untuk mencari saluran distribusi yang paling tepat untuk produk tertentu sehingga proses penyampaian produk ke tangan konsumen dapat lebih cepat.

(25)

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.

Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)

(26)

c. Opportunity (O

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dapat digunakan Analisa SWOT yaitu Strenghts (memaksimalkan kekuatan), Waekness (meminimalkan kelemahan), Opportunities (memaksimalkan peluang) dan Threats (meminimalkan ancaman). Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara faktor-faktor strategis dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam lingkungan eksternal, sambil mencari hubungannya dengan misi, tujuan, dan sasaran; juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu keputusan strategis yang baik. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis yang baik dapat dihasilkan.

2.9 Manfaat analsis SWOT

(27)
(28)

Bab 3

Proses dan Hasil

3.1 Proses

3.1.1. Rancangan Produk

Rancangan produk RapidFoot dapat dilihat pda gambar dibawah ini :

Gambar 3-1 RapidFoot

3.1.2. Ketersediaan Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku utama yaitu kulit, toecap, suede, sol, dan outsol rubber. Membuat Sepatu Olahraga butuh ketelitian dari membuat model sampai cutting dan proses menjahit. Untuk mendapatkan bahan baku dalam membuat Sepatu Olahraga tidak terlalu sulit karena di daerah Jl. Cibaduyut banyak yang menjualnya.

3.1.3. Harga

(29)

Biaya Bahan Baku Rp. 3.151.600 Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.230.000 Biaya Overhead Rp. 1. 749.325 Total Biaya Produksi Rp. 7.130.925

Berdasarkan total biaya harga sebesar Rp. 120.000 dengan harga yang ini RapidFoot sudah mendapatkan untung yang banyak dan lebih murah dari harga pesaing.

3.2 Analsis SWOT

Startegi SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) ini untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan sendiri dan perusahaan pesaing. Hal ini baik dilakukan sebelum melakukan proses pemasaran agar produk yang kita jual tidak kalah dari produk pesaing.

3.2.1 Strengths

Kekuatan dari produk “RapidFoot” yaitu dari singkatan namanya sepatu cepat, namanya unik dan mudah diingat. Kekuatan utama dari produk ini yaitu dari bahan yang kuat dari kulit. Produk yang murah dengan kualitas yang baik ini akan memberikan dampak positif dihapadan konsumen.

3.2.2 Weakness

Kelemahan dari produk RapidFoot yaitu harga yang ditawarkan tergantung dari desain/model yang dibuat dan tergantung dari harga bahan, jika harga bahan baku naik dipasaran, ini akan membuat harga RapidFoot akan berubah.

3.2.3 Opportunities

(30)

3.2.4 Threats

Ancaman perusahaan lain yang menjual produk yang sejenis dengan perusahaan ini yaitu modal mereka yang lebih banyak dan pemasaran yang lebih luas membuat ketatnya persaingan penjualan. Kemasan produk pesaing yang lebih menarik dan produk yang lebih awal dari produk ini.

3.3 Aspek Pemasaran

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi pasar dari bidang usaha yang di jalankan. Oleh karena itu terdapat beberapa pertanyaan yang mendasar mengenai aspek pasar pada “Bisnis Sepatu Olahraga RapidFoot” yang akan di jalankan.

3.3.1 Segmentasi Targeting Positioning

Jantung pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yaitu segmenting (segmentasi), targeting (penentuan target pasar) dan positioning (penentuan posisi pasar). Dalam kasus usaha sepatu olahraga ada tiga tahap yang harus diperhatikan sebagai berikut:

- Segmentasi Pasar

Segmentasi produk RapidFoot adalah toko online maupun toko olahraga. Dilihat dari produk yang akan dipasarkan RapidFoot termasuk kedalam beberapa segmentasi, yaitu:

a. Segmentasi Demogtafis

Peminat RapidFoot dapat dilihat dari kalangan usia yaitu anak-anak maupun dewasa

b. Segmentasi Psikografis

Segmentasi gabungan antara psikologis dan demografis, dari aspek psikologis banyak kalangan yang mencari sepatu olahraga dengan desain yang berbeda dan harga yang murah.

- Targeting

(31)

- Positioning

Produk RapidFoot produk yang murah dan terjangkau bagi kalangan masyarakat.

3.3.1Promosi

Sarana dalam mengenalkan kepada lingkungan dalam menyebar luaskan mengenai usaha sepatu olahraga RapidFoot dengan menggunakan toko online dan jejaring sosial (Twitter, Instagram dan Line). Promosi awal dilakukan di toko online seperti tokopedia, dan menggunakan media sosial berupa Twitter, Instagram dan Line untuk menjaring pelanggan lebih luas lagi.

3.3.2 Market Share

Hasil observasi mengenai ketertarikan pecinta olahraga terhadap sepatu olahraga. Prospek ini sangat menjanjikan yaitu dengan melihat persentasi ketertarikan pencinta olahraga terhadap sepatu yaitu dari 81 responden terdapat 73 orang yang tertarik pada sepatu olahraga atau sekitar 90% total hobi olahraga yang diberikan quisioner berminat membeli produk RapidFoot. Berikut ini merupakan hasil observasi mengenai ketertarikan pecinta olahraga.

3.4 Hasil

Seorang entrepreneur menurut dari proses yang sudah dijelaskan harus bias memahami kondisi internal terlebih dahulu sebelum ingin melihat kondisi di luar. Jika belum mengetahuinya maka proses pembuatan produk akan kacau dan lebih mengacu pada gagasan pribadi tanpa melihat gagasan dari yang lain. Jika mengetahui kondisi internal baru melihat keluar dan bias menyesuaikan dengan perkembangan yang sedang terjadi dan tidak ketinggalan informasi.

(32)

maka pelanggan akan setia pada produk yang dijual dan kecil kemungkinan untuk pindah ke produk yang lain.

(33)

Bab 4

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil untuk modal tak perlu besar, dengan dana Rp10 juta usaha ini bisa berlangsung. Dengan dana tersebut Anda gunakan untuk membeli mesin gerinda dan mesin seset kulit. Anda juga harus mengeluarkan biaya sebesar untuk membeli bahan kulit kurang lebih sebanyak 10 kg, untuk 1 kg-nya biasanya berharga Rp. 170.000.

Begitu juga dengan pembelian bahan sintetis, sebagai modal awal yang dibutuhkan adalah 30 m, untuk satu meternya biasanya berharga Rp 90.000. Bahan lainnya seperti lem, outsole, insole, hak dan aksesoris lainnya Rp2.000.000. Sementara untuk gaji dua orang pegawai Rp3.600.000, dan Rp 2.400.000 untuk biaya telepon dan listrik.

Dari perhitungan di atas, modal yang dibutuhkan untuk merintis usaha ini kurang lebih sebesar Rp20.000.000. Dengan perhitungan 10 kg bahan kulit bisa memproduksi 20 pasang sepatu dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp500.000, bahan sintetis untuk memproduksi 80 pasang sepatu dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp200.000.

Maka dapat katakan omset produksi sepatu bisa mencapai Rp. 26.000.000. Angka ini diperoleh dari penjualan (katakanlah)20 pasang sepatu dikali Rp500.000. Rp. 10.000.000 untuk penjualan 80 pasang sepatu seharga Rp 200.000.

Tetapi tetap saja, kalau ingin produk Anda diterima pasar, sebaiknya pelaku usaha juga melakukan riset pasar sebelum membuat desain sehingga benar-benar mengetahui desain yang disukai konsumen dan menekan risiko produk tidak laku terjual.

(34)

Karena sepatu ini berbeda dengan apa yang dicari dari kalangan menengah ke bawah, dimana harga sepatu yang murah masih menjadi daya tarik utama meskipun kualitas serta daya tahan sepatu kurang bagus.

(35)

Daftar Pustaka

Aplikasi Alat Manajemen Pemasaran dalam Proses Pengembangan Produk, Andi Offset, 2013; Prof. Dr. Dwi Kartini Yahya, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Ir. Yogi Suherman, SE., MM.

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, 2002, Elexmedia Komputindo, 2015, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.

Gambar

Gambar 3-1 RapidFoot

Referensi

Dokumen terkait

Valacyclovir digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus herpes pada orang dewasa dan anak-anak.. Penyakit yang disebabkan oleh virus herpes termasuk herpes

Residu logam berat yang terdapat pada perona kelopak mata juga dapat berasal dari cemaran yang timbul dalam proses pembuatan kosmetik tersebut, akibat dari

Alat pengeluaran cup dari lubang die perlu dirancang dengan maksud cup hasil proses deep drawing dapat dikeluarkan dengan cepat dan dipindahkan oleh alat pengambil cup

Dari permasalahan diatas penulis bermaksud untuk mengadakan pembinaan kepada perempuan yang menikah pada usia dini akibat hamil diluar nikah agar mereka mempunyai perbekalan

Spiritualitas adalah sebuah pengalaman individu terhadap sesuatu yang melampaui kekuatan manusia Sebagian ibu bekerja percaya dan meyakini bahwa bekerja adalah ibadah,

Sebagai tambahan, tren-tren yang berlaku di pasar keramik Belgia pada beberapa tahun terakhir juga dapat membantu eksportir/produsen Indonesia untuk memahami pasar

Output SPSS Analisis Uji Beda Rata-rata Karakteristik Respoden, Produktivitas Jahe Emprit, Harga Jual Jahe Emprit Petani Mitra dan Petani Non Mitra. status_kemitraan N Mean

Adit Jaya dapat melakukan langkah kedua yaitu meneliti dan memilih pasar sasaran serta menerapkan posisi penawaran: pengukuran dan perkiraan pasar menjadi masukan utama untuk