MAKALAH
Pengantar Ilmu Komunikasi
KELOMPOK :
- ZULKARNAIN
- NUR AKHMAD
- WAHYU GANDI G
JURUSAN BAHASA INGGRIS PROGRAM STUDI SASTRA
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari seluruh bidang kehidupan. Tiap orang tentu pernah melakukannya, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu bergantung pada manusia lain. Sehingga satu-satunya cara dan alat yang digunakan agar tetap dapat saling berhubungan adalah dengan berkomunikasi satu sama lain. Baik itu melalui komunikasi sederhana maupun komunikasi yang tergolong canggih karena proses
penyampaiannya melalui saluran yang disebut media massa.
Kegiatan berkomunikasi perannnya sangat besar. Saat berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar atau tidak kita sudah memperoleh hal-hal yang berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bentuk informasi. Walaupun tidak jarang, dengan berkomunikasi juga memberikan efek negatif jika kita tidak ketat melakukan proses penyaringan. Dengan seringnya melakukan komunikasi akan melatih kita bagaimana caranya berbahasa yang baik dan benar, sopan santun jika berbicara dengan orang lain, serta membuat kita tidak lagi merasa canggung berbicara di hadapan orang banyak. Tidak berlebihan jika beberapa ahli menggolongkan komunikasi sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang, pangan dan papan.
Oleh sebab itu makalah ini akan menjabarkan lebih mendalam mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan komunikasi yang bersifat pengantar dan dasar. Dengan begitu pembaca nantinya diharapkan tidak hanya mampu mengaplikasikannya namun juga mengetahui dan mengerti penjelasan mengenai apa itu ilmu komunikasi.
SEJARAH KOMUNIKASI
1. Sejarah Perkembangan Komunikasi a. Komunikasi Manusia Prasejarah
Manusia prasejarah ialah masa manusia belum dapat menciptakan tulisan. Ilmu pengetahuan dan teknologi masih bersifat natural dan manual. Natural artinya manusia masih sangat bergantung kepada alam untuk bertahan hidup. Sementara manual, berarti manusia masih menggunakan tenaga tubuh, baik tenaga hewan maupun manusia untuk menghasilkan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan manusia lainnya, mereka
menggunakan simbol-simbol, gambar, mobilitas tubuh, isyarat, suara teriakan, dan cara manual lainnya. Contohnya, bila terjadi suatu bahaya, untuk memberitahukan kepada manusia lain dilakukan dengan teriakan. Teriakan itu dilakukan secara kontiniu dari satu manusia diteruskan oleh manusia lain yang berada di lokasi lain. Cara-cara tersebut merupakan awal mula lahirnya sejarah komunikasi dalam kehidupan manusia.
Sejarah perkembangan komunikasi pada zaman prasejarah tak hanya melalui simbol-simbol saja. Media komunikasi melalui patung pun bisa terlihat pada masa
kebudayaan Paleolitik muda. Paleotik muda memiliki empat periode kebudayaan, yaitu Aurignacian, Gravettian, Solutrean, dan Magdalena. Pada masa Aurignacian, belum ditemukan gambar atau lukisan di gua. Namun, pada masa ini, sudah
ditemukan manik-manik kecil dari gading, patung-patung hewan dan manusia nan dikuir pada sebuah gading.
b. Komunikasi Yunani Kuno
terorganisasi. Dengan kata lain sejarah mencatat bahwa sejarah perkembangan komunikasi dengan tradisi retorika berasal dari kebudayaan Yunani Kuno. Kata retorika sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetor, yang artinya 'orator' atau dapat juga 'teacher'. Retorika ialah suatu teknik komunikasi buat membujuk atau merayu secara persuasif buat menghasilkan bujukan melalui karakter pembicara, emosional ataupun logo.
Berdasarkan sejarah perkembangan komunikasi yang tersurat, penggagas komunikasi retorika zaman Yunani antik ialah seorang pemikir atau filosof bernama Aristoteles. Menurut Aristoteles, retorika mencakup tiga unsur, yaitu ethos (kredibilitas
komunikator), pathos (hal yang menyangkut emosi atau perasaan), dan logos (hal yang menyangkut fakta). Pokok-pokok pemikiran Aristoteles mengenai retorika dikembangan oleh Cicero dan Quintilian nan menyusun anggaran retorika menjadi lima unsur.
c. Komunikasi Sebagai Ilmu di Abad Pertengahan
Berhentikah perkembangan komunikasi setelah era dari Aristoteles, Cicero, dan Quintilian? Tentu saja tidak. Sejarah perkembangan komunikasi masih memiliki cerita tersendiri di abad pertengahan. Bahkan, ada hal yang jauh lebih menarik yang terjadi dengan perkembangan komunikasi di abad pertengahan ini.
Pada abad pertengahanlah komunikasi buat pertama kalinya dikembangkan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan mulai berkembang pada era ini. Tak hanya itu, inovasi terkini yang sangat mempengaruhi sejarah perkembangan
komunikasi manusia pada abad pertangahan ialah ditemukannya telepon, telegrap, radio, dan televisi.
Berbagai ilmu komunikasi mulai dibahas dan dikembangan. Dampak munculnya teknologi-teknologi mutakhir, dipelajarilah penggunaan komunikasi dengan teknologi tersebut. Pakar komunikasi mulai membuat teori-teori berkenaan dengan komunikasi. Misalnya, bagaimana mempelajari keterampilan berkomunikasi, dan taktik
Ya, sejarah perkembangan komunikasi pada abad pertengahan seolah mendapatkan loka nan sudah seharusnya ditempati. Loka paling tinggi dalam kehidupan
bermasyarakat. Komunikasi ialah awal tercipta dan terjalinnya suatu interaksi baik antara satu manusiadengan manusia lainnya, antara satu negara dengan negara lainnya, dan interaksi lain nan jauh lebih bermanfaat lainnya.
d. Kemajuan Komunikasi era Modern
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejarah perkembangan komunikasi tidak akan pernah dapat dilepaskan dengan kemajuan teknologi yang sekarang semakin canggih dari masa ke masa. Sejak 1960-an hingga sekarang, teknologi semakin berkembang pesat. Berbagai media komunikasi yang canggih diciptakan oleh manusia. Inovasi media-media digital menjadikan segala aktivitas berjalan semakin efektif dan efisien. Rogers (1986) berpendapat bahwa sejak 1950, perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah memasuki periode take off (tinggal landas).
Sejarah perkembangan komuniukasi mencapai puncak kejayaannya pada era modern saat ini. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seperti diciptakannya komputer, laptop, handphone , menjadikan komunikasi memiliki pola yang berbeda. Komunikasi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif. Selain itu, pola komunikasi yang terjadi saat ini mempengaruhi nilai-nilai sosial yang ada.
Ada satu pendapat yang harus dicermati bahwa sejarah perkembangan komunikasi era Yunani Antik atau retorika terputus sampai abad ke-19. Alasanya ialah dari zaman Yunani Antik hingga abad ke-19 (era pertengahan) punya rentang waktu yang cukup jauh, yaitu sekitar 1400 tahun. Pendapat tersebut tak sepenuhnya benar.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
b. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
c. Media
surat, dan telpon. Media kelompok,Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
e. Pengaruh atau Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).
TIPE-TIPE KOMUNIKASI
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. (Kata demi kata)
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti
intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. c. Komunikasi Informal
Komunikasi informal pada pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan tempat, kadang-kadang komunikasi informal lebih berhasil, dan peranannya tidak kalah penting, karena dapat disampaikan setiap saat, asalkan bermanfaat untuk kemajuan organisasi. Namun penyampaiannya kurang sistematis, karena pertumbuhan dan penyebarannya tidak teratur.
d. Komunikasi Formal
Komunikasi formal merupakan suatu sistem dimana para anggotanya bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi formal pada dasarnya
komunikasi formal biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari adanya persamaan perasaan, kebutuhan, persamaan tugas dan tanggung jawab.
e. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri dari komunikasi ke atas (upward communication) dan ke bawah (downward communication). Downward communication dimulai dari manajemen puncak mengalir sampai ke karyawan lini paling bawah, bentuk pesan antara lain:
pengarahan, informasi, instruksi, nasehat/saran dan penilaian. Upward comunication adalah untuk memberi informasi kepada manajemen atas tentang apa yang terjadi di tingkat bawah, terdiri dari: laporan, penjelasan, gagasan, dan permintaan atas keputusan.
f. Komunikasi Lateral atau Horisontal
Komunikasi lateral atau horisontal meliputi komunikasi di antara anggota kelompok kerja yang sama atau komunikasi di antara departemen pada tingkat yang sama.
g. Komunikasi Diagonal