ANALISIS KASUS PENYELUNDUPAN NARKOBA OLEH WARGA
NEGARA ASING KE INDONESIA MELALUI JALUR IMPOR.
OLEH
RIDHO DWIKY TASTAMA
( 8111416334 )
DODOTASTAMA@STUDENTS.UNNES.AC.ID
ABSTRAK
Masalah penyelundupan narkotika di Negara Indonesia merupakan masalah latent karena letak geografnya yang strategis antara dua (2) benua, diapit oleh dua (2) samudra, yang terdiri dari ribuan pulau yang bertebaran di kawasan yang luasnya ribuan mil pula, penduduk yang beranekaragam kebudayaan. Maraknya tindak pidana penyelundupan narkotika di Indonesia merupakan suatu ancaman yang sangat serius dan memprihatinkan. Parahnya penyelundupan narkotika kian gencar di lakukan oleh Warga Negara Asing (WNA). Salah satu wilayah Indonesia yang menjadi sasaran penyelundupan narkotika adalah Provinsi Bali, Bali yang merupakan destinasi wisatawan dunia, menjadi incaran para gembong narkotika. Tak hanya dijadikan tempat transit, namun kini bali sudah dijadikan tempat tujuan dalam pengedaran narkotika. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya kasus tindak pidana penyelundupan narkotika oleh warga negara asing (WNA) yang diungkap oleh tim interdiksi provisi bali, baik dari BNN Provinsi Bali, bea cuki maupun pihak kepolisian. Penyelundupan narkotika di Provinsi Bali tampaknya semakin canggih dan berkembang pesat. Banyak modus operandi baru dilakukan untuk menyelundupkan narkotika ke suatu wilayah di Bali. Berbagai upaya telah dilakukan secara bersama tim interdiksi provinsi bali untuk menanggulanginya namun fenomena tersebut masih terus memerlukan focus perhatian dikurangi hingga hasil mampu menekan penurunan dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika baik di tingkat global, regional, dan nasional, Hal ini juga menjadi kekhawatiran dari masyarakat karena bahayanya suatu narkotika jika sudah memasuki wilayah tersebut.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah penyelundupan narkotika di Negara Indonesia merupakan masalah latent bagi Indonesia karena letak geografnya yang strategis antara dua (2) benua, diapit oleh dua (2) samudra, yang terdiri dari ribuan pulau yang bertebaran di kawasan yang luasnya ribuan mil pula, penduduk yang beranekaragam kebudayaan. Salah satunya penyeundupannya yaitu narkotika. Maraknya tindak pidana penyelundupan narkotika di Indonesia merupakan suatu ancaman yang sangat serius dan memprihatinkan. Parahnya penyelundupan narkotika kian gencar di lakukan oleh Warga Negara Asing (WNA). Situasi Indonesia dengan narkotika di tanah air yang semakin memperhatinkan karena narkotika sudah merambah ke semua lapisan masyarakat. Diperkirakan saat ini jumlah pengguna sudah melebihi 2% dari total jumlah penduduk dengan 40% adalah usia remaja. Sampai saat sekarang ini secara aktual, penyebaran narkotika dan obatobat terlarang mencapai tingkat yang sangat memperhatinkan. Perkembangan penyebaran narkotika semakin meningkat pesat dan tidak digunakan dengan tujuan untuk pengobatan maupun pengembangan ilmu pengetahuan, melainkan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar yaitu, dengan melakukan penyelundupan narkotika secara illegal ke berbagai negara.1
Salah satu wilayah Indonesia yang menjadi sasaran penyelundupan narkotika adalah Kota Semarang, Jawa Tengah, hal ini tidak terlepas karena Kota Semarang merupakan salah satu kawasan pariwisata dan memliki fasilitas dermaga. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya kasus tindak pidana penyelundupan narkotika oleh warga negara asing (WNA). Penyelundupan narkotika di Kota Semarang tampaknya semakin canggih dan berkembang pesat. Banyak modus operandi baru dilakukan untuk menyelundupkan narkotika ke suatu wilayah di Semarang. Faktor-faktor warga negara asing (WNA) menyelundupkan narkotika ke Provinsi Semarang yaitu:2
1. Harga narkotika di Semarang cukup mahal sehingga para penyelundup atau kurir memiliki keinginan yang besar untuk menyelundupkan narkotika dengan berbagai modus.
2. Upah yang cukup besar di peroleh para penyelundup atau kurir apabila berhasil menyelundupkan narkotika ke wilayah tujuan tertentu.
3. Adanya ancaman kepada keluarga penyelundup atau kurir apabila tidak
bersedia untuk menyelundukan narkotika. (salah satunya penyelundup narkotika dari inggris).
Berbagai upaya telah dilakukan secara bersama untuk menanggulanginya namun fenomena tersebut masih terus memerlukan focus perhatian dikurangi hingga hasil mampu menekan penurunan dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika baik di tingkat global, regional, dan nasional, Hal ini juga menjadi kekhawatiran dari masyarakat karena bahayanya suatu narkotika jika sudah memasuki wilayah tersebut.
2. Kronologi Kasus
Tiga terdakwa warga negara asing dituntut hukuman mati dalam siding kasus penyelundupan sabu-sabu 97,15 kg di Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Ketiganya adalah Muhammad Riaz alias Mr. Khan dan Faiq Akhtar warga negara Pakistan, serta Khamreen Murzafar Malik alias Phillip Russel asal Amerika
Serikat. Setelah mendengar tuntutan jaksa, mereka juga menunjukan reaksi yang berbeda-beda.
Terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya, Freddy selanjutnya diberi waktu untuk menyampaikan pledoi atau pembelaan pada pekan yang akan datang. Peran Khamran dalam perkara ini sebagai penerima dana dari Mike, jaringan Pakistan sebesar 1.950 dolar AS. Dana itu dikirimkan kepada Khan untuk membayar kekurangan biaya impor genset. Termasuk, 12 ribu dollar AS kepada Jullian Citra cs yang mengurus dokumen impor. Uang diberikan Faiq di DP mal Semarang, atas perintah Khan.
Sementara itu, dua warga negara Indonesia, Restyadi sayoko dan Didi Triono dituntut berbeda-beda. Restyadi berpaeran serta memfasilitasi genset masuk ke Indonesia itu dituntut seumir hidup.
3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya kita sebagai masyarakat Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana penyelundupan narkotika oleh Warga Negara Asing (WNA)?
2. Apa saja kendala- kendala yang dihadapi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana penyelundupan narkotika oleh Warga Negara Asing (WNA)?
1. Bagaimana upaya kita sebagai masyarakat Kota Semarang dalam 104 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan pasal 54 UU No 5 TAHUN 1997 tentang Psikotropika.
Peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui upaya mencari, memperoleh dan memberikan informasi, menyapaikan saran dan pendapat serta memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya mengenai adanya dugaan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.3
Selain hal tersebut diatas, peran serta masyarakat dapat dilakukan dengan berbagi cara sesuai dengan lingungan dengan mewujudkan keluarga yang harmonis dan lingkungan sosial yang sadar akan bahaya Narkoba. Hal ini juga dapat dilakukan oleh masyarakat melalui jalur/ lingkungan pendidikan, kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial masyarakat lainnya.4
2. Apa saja kendala- kendala yang dihadapi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana penyelundupan narkotika oleh Warga Negara Asing (WNA)?
Upaya dalam menanggulangi Untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan atau peredaran gelap narkotika oleh warga negara asing (WNA) di Semarang tidaklah mudah, hal ini tidak terlepas dengan Kota Semarang yang merupakan kawasan pariwisata, serta modus yang digunakan dalam menyelundupkan narkotika di Semarang menggunakan modus yang beragam untuk mengelabuhi petugas. Banyak kendala yang diadapi oleh BNN Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana penyelundupan narkotika oleh warga negara asing (WNA), banyak pula upaya yang telah diusahakan oleh BNN agar penyelundupan narkotika oleh warga negara asing dapat diatasi. Sebagaimana telah diuraikan upaya BNN dalam menanggulangi tindak pidana penyelundupan narkotika namu kasus-kasus tindak pidana penyelundupan narkotika oleh warga negara asing (WNA) setiap tahunnya terus saja bermunculan.
Terlepas dari itu semua, kendala-kendala yang dihadapi hingga saat ini oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana penyelundupan narkotika oleh warga negara asing (WNA) yaitu:
a. Adanya Transaksi Di Tegah Laut.
3 Simela Victor Muhammad, Kejahatan Transnasional Penyelundupan Narkoba ke Indonesia,
Politica Journal, Vol.6,No.1, 2015. Hlm 53
4 Muhammad Fuad Maksum, Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Craving Pada
Kendala yang sulit untuk menggagalkan penyelundupan narkotika di Semarang adalah masih adanya transaksi narkotika di tengah laut. Transaksi narkotika di tengah laut merupakan trnsaksi narkotika yang paling aman, hal ini tidak terlepas karena pengawasan di tengah laut petugas sangat minim hampir tidak ada. Salah satu contoh dimana BNN Kota Semarang saat menerima laporan dari masyarakat bahwa ada transaksi narkoba di tengah laut. Tetapi pihak BNN Kota Semarang tidak dapat mengungkap kasus tersebut karena para pelaku yang diduga melakukan transaksi narkotika tidak ditemukan.
b. Adanya Pelabuhan-Pelabuhan Gelap Atau Terdapatnya Jalan-Jalan Tikus.
Penyelundupan narkotika dijalur laut hingga saat ini belum bisa diatasi secara maksimal oleh berbagi instansi yang tergabung dalam tim interdiksi di laut (seaport interdction) karena masih adanya pelabuhan-pelabuhan tikus atau tidak resmi yang digunakan oleh para penyelundup.
c. Pihak BNN Kota Semarang Tidak Dapat Memantau Secara Langsung Kendaraan Yang Melintas Di Darat.
BNN Kota Semarang tidak dapat memantau atau melakukan pengecekan secara langsung terhadap kendaraan yang melintas di darat, karena pihak BNN Kota Semarang hanya mengandalkan suatu informasi, dan jika informasi tersebut tidak akurat seperti cirri-ciri identitas kendaraan yang di informasikan tersebut, pihak BNN Kota Semarang sulit untuk melakukan penangkapan atau pencegahan terhadap pelaku. Sehingga BNN Kota Semarang sangat mengarapkan peran dari masyarakat untuk ikut serta dalam melakukan penanggulangan terhadap peredarangelap narkotika di darat.5
5 Paul Ricardo, Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Kepolisian, Jurnal
C. KESIMPULAN
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika
dan Bahan berbahaya lainnya yang merupakan zat atau obat
yang sangat berbahaya jika disalahgunakan. Penyalahgunaan
Narkoba mengakibatkan ketergantungan, mengganggu sistem
syaraf pusat dan dapat menyebabkan ganguan fsik, jiwa,
sosial dan keamananan. Adapun kerugian akibat
penyalahgunaan Narkoba memiliki dampak terhadap pribadi,
kehidupan keluarga, kehidupan social bermasyarakat serta
kehidupan berbangsa dan bernegara. Jumlah penduduk yang
besar, letak goegrafs yang strategis dan kondisi sosial politik
tengah berada pada proses transisi dimana stabilitas politik
dan keamanan masih sangat labil dan rapuh telah mendorong
Indonesia yang dahulunya hanya sebagai daerah transit/ lalu
lintas Narkoba menjadi daerah tujuan perdagangan bahkan
telah pula terindikasi sebagai Negara penghasil / produksi
Narkoba. Upaya penanggulangangan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba wajib dilakukan oleh pemerintah
melalui aparat penegak hukum dan instansi /fungsi terkait.
Namun demikian peran serta masyarakat dalam
menanggulangi Narkoba juga mutlak diperlukan agar upaya
tersebut dapat berjalan optimal.
bagaimana pun kita masyarakat adalah elemen negara yang berhak dan wajib untuk membantu pemerintah untuk mencegah segala bentuk kejahatan termasuk penyebaran gelap narkotika. Upaya yang dilakukan oleh pihak BNN Kota Semarang sudah sangat maksimal, namun iya tetap membutuhkan bantuan dari elemen masyarakat untuk dapat memberantas oknum-oknum yang melakukan tindak pidana penyebaran narkoba. Dan sebaiknya fasilitas yang digunakan oleh pihak BNN Kota Semarang ataupun apparat yang turut serta segera di upgrade, karena itu merupakan salah satu factor paling penting penyebab lolosnya para pelaku tindak pidana penyelundupan narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
Azis Syamsuddin, 2011, Tindak Pidana Khusus, Jakarta : Sinar Grafka.
Kusno Adi, 2009, Diversi Sebagai Upaya Alternatif Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Oleh Anaak , Malang : UMM Press.
Simela Victor Muhammad, 2015, Kejahatan Transnasional Penyelundupan Narkoba ke Indonesia, Kalimantan : Politica Journal, Vol.6,No.1.
Muhammad Fuad Maksum, 2016, Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Craving Pada Mantan Pengguna Narkoba, Bandung : Jurnal Ilimiah Psikologi, Vol.8, No.3.