ABSTRAKSI
Dayana Yoksi Rafika1 Liza Erwina2
Marlina3
1
Penulis Skripsi
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
Keterangan saksi merupakan faktor penting dalam membuktikan kebenaran dalam suatu proses persidangan, hal ini tergambar jelas dengan menempatkan keterangan saksi di urutan pertama diatas alat bukti lainnya. Begitu pula dalam proses selanjutnya, ditingkat kejaksaan sampai pada akhirnya di pengadilan, keterangan saksi sebagai alat bukti utama menjadi acuan hakim dalam memutus bersalah atau tidaknya terdakwa. Jelas bahwa saksi mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam upaya menegakkan hukum dan keadilan.Mengungkap dan menemukan kejelasan tentang perkara pidana narkotika, aparat tidak hanya memperoleh informasi dari pelaku sindikat yang tertangkap. Tetapi peran serta masyarakat dalam membantu aparat penegak hukum untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika diharapkan sangat besar kontribusinya, mengingat jumlah personel aparat sendiri sangat minim sekali jika harus mengawasi peredaran gelap narkotika di wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, akan tetapi banyak masyarakat yang tidak mau atau enggan menjadi saksi, dengan alasan tidak adanya perlindungan hukum yang jelas khususnya saksi pelapor tindak pidana narkotika sehingga sering kali tidak terungkapnya tindak pidana narkotika terjadi yang di masyarakat.
Berdasarkan paparan tersebut diatas, timbul suatu ketertarikan yang sangat besar untuk meninjau lebih luas masalah perlindungan saksi pelapor dengan permasalahannya diantaranya adalah bagaimana pengaturan perlindungan saksi pelapor dalam tindak pidana narkotika, bagaimana pelaksanaan perlindungan bagi saksi pelapor dalam tindak pidananarkotika di polsek delitua dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk melindungi saksi pelapor dalam tindak pidana narkotika di polsek delitua. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan pendekatan yuridis normative dan yuridis empiris.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lapangan dan data kepustakaan.