• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN BARANG KIOS F THREE DENGAN T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGELOLAAN BARANG KIOS F THREE DENGAN T"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI

PENGELOLAAN BARANG KIOS F-THREE DENGAN

TEKNOLOGI BERBASIS

WEB

XAMPP

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

MIONO

I 1304022

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

MIONO, NIM : I 1304022. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI PENGELOLAAN BARANG KIOS F-THREE DENGAN TEKNOLOGI BERBASIS WEB XAMPP. Tesis. Surakarta : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Maret 2012.

F-THREE merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan suku cadang, asesoris dan perangkat komunikasi khususnya Hand Phone. F-THREE memiliki dua lokasi usaha, lokasi pertama yang merupakan lokasi utama berpusat di Cibinong. Lokasi kedua yang merupakan anak cabang yang berada di Matahari Singosaren Lantai Dasar Blok A No. 27 Solo. F-THREE Solo dalam pengelolaan data barang, data jenis barang, data jumlah barang, data harga barang, data retur dan data penjualan barang ke pusat masih dilakukan secara manual. Hal itulah yang sering menimbulkan kesalahan informasi dan menyita banyak waktu bagi admin.

Berdasarkan masalah di atas, maka perlu dilakukan perancangan sistem informasi dan aplikasi pengelolaan barang berbasis web XAMPP bagi F-THREE. Sehingga admin lebih cepat dan akurat dalam mengakses data jenis barang, jumlah barang, harga barang, retur dan penjualan barang. Dengan melakukan identifikasi sistem awal untuk mengetahui proses bisnis dan permasalahan sistem awal. Untuk selanjutnya dirancang kerangka kerja, proses bisnis sistem usulan, rancangan perangkat keras, perangkat lunak dan aplikasi sistem. Perancangan aplikasi sistem dilakukan dengan merancang data flow diagram (DFD), rancangan basis data (Database) dan rancangan antarmuka (Interface).

Sehingga diperoleh hasil rancangan sistem informasi dan aplikasi pengelolaan barang kios F-THREE berbasis web XAMPP. Sistem informasi pengelolaan barang yang telah dirancang mampu mengakomodasi karyawan untuk mengakses data jenis barang, harga barang, retur barang, dan penjualan barang secara akurat dan cepat.

Kata kunci : sistem informasi, proses bisnis, web XAMPP xvi + 88 lembar ; 27 gambar ; 31 tabel

(3)

commit to user

ABSTRACT

MIONO, NIM : I 1304022. THE DESIGN INFORMATION SYSTEM AND PRODUCT MANAGEMENT APLICATION FOR F-THREE KIOS WITH BASED ON WEB XAMPP TECHNOLOGY. Thesis. Surakarta : Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, March 2012.

F-THREE is a company operating in spare part, accessories and communication set sales sector, particularly Hand Phone. F-Three has two business sites: the first one constituting the main location is concentrated in Cibinong. The second site constituting the subsidiary located in Basement Block A No.27 of Matahari Singosaren Solo. F-THREE Solo in managing the data of merchandises, merchandise type, merchandise number, merchandise price, return, and merchandise selling to the central office is still conducted manually. It frequently results in information false and takes long time to administration staff.

Considering the problem above, there should be an information and product management application system design based on web XAMPP for F-THREE. Thus, it will make the administration officer accesses the data of merchandises, merchandise type, merchandise number, merchandise price, return, and merchandise selling more quickly and accurately, by identifying early the system to find out the business process and early system problems. Furthermore, it was designed the framework, proposed system business process, hardware, software and system application. The system application designing was done by designing the flow chart data (FCD), Database, and interface designs.

Thus, the result of information system and product management application design was obtained for F-THREE kios based on web XAMPP. The designed product management information system could accommodate the employees in accessing the data of merchandises, merchandise type, merchandise number, merchandise price, return, and merchandise selling accurately and quickly.

Keywords: information system, business process, web XAMPP xvi + 88 pages; 27 figures; 31 tables

(4)

commit to user

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(5)

commit to user 2.5.2 Langkah-langkah Penetapan Basis Data... 2.5.3 Sistem Manajemen Basis Data... 2.5.4 Teknik Normalisasi... 2.5.5 Basis Data MySQL... 2.5 Desain Antarmuka(Interface)... 2.6 Pemrograman web XAMPP ... 2.6.1Pengenalan web ... 2.6.2Pengertian XAMPP ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Awal... 3.1.1 Pengamatan Sistem Awal ... 3.1.2 Studi pustaka ... 3.1.3 Perumusan masalah ... 3.1.4 Tujuan penelitian ... 3.2 Pengumpulan dan pengolahan data ...

(6)

commit to user

4.1.1 Gambaran Umum Sistem Awal... 4.1.2 Proses Bisnis Sistem Awal... 4.1.3 Permasalahan Sistem Awal... 4.1.3.1 Identifikasi Kendala dan Kelemahan Sistem

Awal... 4.1.4 Identifikasi Kebutuhan Sistem... 4.2 Perancangan Sistem Informasi Manajemen F-THREE...

4.2.1 Rancangan Kerangka Kerja Sistem Usulan... 4.2.2 Rancangan Proses Bisnis Sistem Usulan... 4.2.3 Rancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak... 4.3 Perancangan Aplikasi... 4.3.1 Rancangan Data Flow Diagram(DFD)... 4.3.2 Rancangan Basis Data(Database)... 4.3.3 Rancangan Antarmuka(Interface)... 4.3.4 Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen F-THREE ...

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PERANCANGAN

5.1 Analisis Perancangan ... 5.1.1 Evaluasi Fungsionalitas Antarmuka... 5.1.2 Evaluasi Kinerja Basis Data (Database) ... 5.1 Interpretasi Hasil Perancangan ...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(7)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan sistem informasi menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai sektor usaha. Perkembangan ini juga telah menuntut sebuah usaha untuk selalu dapat mengelola informasi secara akurat dan terkini. Sebuah rancangan pengelolaan sistem informasi dan aplikasi softwaer yang baik diperlukan untuk mendukungnya. Salah satu aplikasi yang sekarang sedang berkembang adalah Web XAMPP.

XAMPP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform (http://www.dwiantoro.com/documents/SIM1 2009). Sedangkan Web merupakan ruang informasi dalam internet yang disediakan dalam dokumen web dan ditampilkan melalui browser seperti Internet Explorer, Opera, Mozilla Firefox, dan lain sebagainya (Darwito dan Saleh, 2009). Sehingga pemilihan Web XAMPP sangat tepat dikarenakan 100% open source, tersedia bebas dan legal sehingga menguntungkan bila dimanfaatkan dalam pengelolaan sistem informasi suatu usaha.

(8)

commit to user

pengelolaan dan proses penyampaian informasi akan menyita banyak waktu dan tenaga. Hal ini dapat memperbesar peluang terjadinya kesalahan manusia dalam penyampaian informasi dan informasi yang disampaikan sering tidak akurat.

Pengelolaan data manual mengakibatkan karyawan dan konsumen kesulitan untuk mendapatkan informasi ketersediaan barang dan harga barang secara akurat. Sering terjadi kondisi dimana karyawan lupa mengetahui persediaan barang masih ada atau barang sudah habis. Akibatnya aktifitas karyawan banyak tersita untuk kembali mencari persediaan barang di kios dan melihat data persediaan di komputer. Selain itu, adanya barang yang sama tetapi berbeda kualitas, merek dan harga sering mengakibatkan kesalahan dalam menentukan harga jual barang. Hal ini dapat merugikan karyawan jika barang dijual lebih rendah dari harga jual yang telah ditetapkan.

Penyajian data jenis barang, jumlah persediaan barang, dan harga barang ditulis sering tidak lengkap. Jumlah barang yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah barang yang tertulis dalam data, atau jenis barang yang tersedia habis tetapi barang yang tertulis dalam data persediaan masih ada. Sering juga terjadi persediaan barang dan jumlah barang yang tercantum dalam data sudah sesuai tetapi harga barang belum diketahui. Kondisi ini mengharuskan karyawan menghubungi F-THREE Cibinong untuk mengetahui harga, sehingga konsumen menjadi terlalu lama menunggu informasi yang dibutuhkan. Sedangkan data jumlah penjualan barang per hari dan retur barang ditulis secara manual dalam buku tulis. Kondisi ini sering mengakibatkan karyawan lupa untuk menulis transaksi yang sedang dilakukan, serta sering terjadi data yang tertulis dalam buku tulis hilang.

(9)

commit to user

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem informasi manajemen pengelolaan dan perancangan aplikasi pengelolaan barang berbasis web XAMPP bagi F-THREE, sehingga dapat menyimpan dan mengelola data jenis barang, jumlah barang, harga barang, retur dan penjualan barang secara akurat.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah:

1. Merancang sistem informasi manajemen pengelolaan barang pada kios F-THREE.

2. Merancang aplikasi pengelolaan barang berbasis web XAMPP bagi F-THREE untuk mengakses data jenis barang, jumlah barang, harga barang, retur dan penjualan barang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari perancangan sistem informasi dan aplikasi dalam penelitian ini adalah menghasilkan sistem informasi dan aplikasi pengelolaan barang berbasis web XAMPP yang diharapkan dapat memudahkan karyawan dalam mengetahui jenis barang, jumlah barang, harga barang, retur dan penjualan barang secara akurat.

1.5 BATASAN MASALAH

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem pengelolaan data F-THREE dibatasi hanya sampai

pada tahap validasi program aplikasi.

(10)

commit to user

perubahan sistem pengelolaan data F-THREE selama penelitian dilakukan.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan sistematika penelitian dibuat agar dapat memudahkan pembahasan dari tugas akhir ini. Penjelasan mengenai sistematika penulisan dalam penelitian, seperti dijelaskan dibawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan F-THREE, sistem informasi manajemen, basis data, DFD dan kamus data yang berguna sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah penelitian yang dilakukan, selain juga merupakan gambaran kerangka berpikir penulis dalam melakukan penelitian dari awal sampai penelitian selesai.

BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

(11)

commit to user

BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Babi ini berisi tentang analisis hasil perancangan yang telah dilakukan dan interpretasi hasil merupakan ringkasan singkat dari hasil penelitian.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

commit to user

2.1 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Didalam setiap komponen – komponen yang ada didunia, pastilah terdapat suatu sistem yang mengoperasikannya. Sebagai contohnya sistem yang terdapat didalam suatu komputer, didalam sebuah perangkat yang bernama komputer tersusun oleh beberapa elemen – elemen yang berbeda dimana antara elemen yang satu dengan yang lainnya saling terintegrasi dengan baik, elemen – elemen tersebut ialah Input, Proses dan Output.

Arti konsep sistem mulai diperkenalkan sekitar dekade 1920-an

(http://www.dwiantoro.com/documents/SIM1 2009):

1. Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan di antara bagian – bagiannya (Buckley, 85).

2. Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan atau bukan manusia (nonhuman) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir (H. Kerzner, 1989).

Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung sama lain.

Menurut Murdick dan Ross, 1993 sistem adalah sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan yang sama (http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id.)

(13)

commit to user

Sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Kristanto, 2003). Sistem merupakan kumpulan – kumpulan elemen yang saling berkaitan untuk melakukan proses terhadap masukan (input) dan mengolah masukan tersebut sehingga menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Elemen – elemen sistem dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Model Sistem

Sumber : Kristanto, 2003

Gambar 2.1 diatas menunjukkan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran serta balikan atau kontrol.

2.1.2Unsur dan Sifat Sistem

Fungsi dan efektivitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur terhadap tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa sifat yang melekat pada sistem dan masing – masing komponennya, demikian pula hubungan antara satu dengan yang lain adalah sebagai berikut :

1. Bersifat Dinamis

Sistem menunjukkan sifat yang dinamis, dengan perilaku tertentu. Perilaku sistem pada umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukan (input) menjadi hasil (output).

(14)

commit to user

lebih besar daripada jumlah/besaran bagian – bagiannya. 3. Mempunyai Arti yang Berbeda

Satu sistem yang sama bisa jadi dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa. 4. Mempunyai Sasaran yang Jelas

Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagian – bagiannya. 5. Mempunyai Keterbatasan

Sistem mempunyai keterbatasan yang disebabkan oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan, sedangkan faktor dalam adalah batasan sumber daya.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Untuk memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur – unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya :

A. Batasan (Boundary).

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang berada diluar sistem.

B. Lingkungan (Environment).

Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.

C. Masukan (Input).

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

D. Keluaran (Output).

(15)

commit to user E. Komponen (Component).

Kegiatan – kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (Output). Komponen ini bisa merupakan SubSistem dari suatu Sistem.

F. Penghubung (Interface).

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

G. Penyimpanan (Storage).

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.1.4 Aplikasi Konsep Sistem

(16)

commit to user

Gambar 2.2 Ikhtisar konsep sistem berikut metodologinya. Sumber : Kristanto, 2003

2.1.5 Manajemen Sistem

Penekanan manajemen sistem terletak pada keberhasilan tujuan sistem secara keseluruhan, dengan demikian pengelolaan dilakukan berdasarkan pertimbangan optimasi total sistem dan bukan komponen – komponennya. Manajemen sistem menitikberatkan pada terselenggaranya koordinasi dan integrasi di antara komponen – komponennya, baik dalam aspek perencanaan, implementasi, maupun pengendalian agar terdapat sinkronisasi dalam usaha mencapai tujuan total sistem secara efektif.

Definisi manajemen sistem dari sudut pandang pengelolaan perusahaan adalah :

Definisi manajemen sistem menurut (H. Kerzner 1989) adalah sejumlah unsur, baik manusia ataupun bukan manusia yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga unsur – unsur tersebut bertindak sebagai kesatuan dalam rangka mencapai tujuan” (http://www.total.or.id/info.phpkk=online/pengertianonline/).

METODOLOGI

ANALISIS SISTEM ENGINEERING SISTEM MANAJEMEN SISTEM

Proses analisis untuk

· Formulasi persoalan

· Kriteria evaluasi

· Teknik evaluasi

· Membuat model

· Memilih alternatif

· Mengambil keputusan

· Formulasi keperluan

· Desain konseptual

· Penekanan koordinasi dan integrasi kegiatan

subsistem ( peserta )

dalam perencanaan dan

(17)

commit to user

2.1.6 Konsep Dasar Informasi

Informasi didefinisikan sebagai kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima (Kristanto, 2003). Informasi sangat mendukung terciptanya sistem yang handal. Tanpa informasi sistem akan menjadi kaku dan tidak efektif.

Dari definisi tersebut terlihat bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang bermanfaat bagi pengguna. Dalam mendefinisikan informasi yang berkualitas atau tidak tergantung pada empat hal yang dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi, relevan dan ekonomis (Kristanto, 2003):

1. Akurat. Informasi yang dihasilkan harus benar dan tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi orang yang menerima informasi tersebut.

2. Tepat waktu. Informasi yang diterima harus tepat waktu. Jika informasi itu terlambat untuk disampaikan mungkin informasi itu sudah tidak berguna lagi. Informasi yang terlambat disampaikan jika digunakan untuk mengambil keputusan bisa berakibat fatal.

3. Relevan. Informasi harus releven terhadap orang yang menerima informasi tersebut. Karena sebuah informasi bisa sangat berguna bagi seseorang, tetapi tidak berguna bagi yang lainnya.

4. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya. Informasi harus memenuhi nilai ekonomis, efisien, dan dapat dipercaya. Nilai ekonomis dan efisien bisa dinilai dari perbandingan antara biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi tersebut dengan seberapa bermanfaat informasi yang didapat. Sedangkan dapat dipercaya berarti informasi itu benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.7 Data Dan Informasi

Data dan informasi merupakan substansi dari Basis Data (Database), yang keduanya merupakan bagian terpenting dalam menghasilkan suatu keputusan dan tindakan. Beberapa pendapat tentang definisi data, yaitu

(http://www.total.or.id/info.phpkk=online/pengertianonline/):

(18)

commit to user kepada pemakai. (Kadir. A, 2003).

3. Data adalah fakta, angka, bahkan simbol mentah. Secara bersama – sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi. (Wilkinson, 1992).

Data yang tersimpan kemudian diolah sedemikian rupa menggunakan suatu program aplikasi yang kemudian akan menghasilkan suatu informasi. Berikut ini beberapa pendapat mengenai informasi (http://www.total.or.id/info.phpkk=online/pengertianonline/):

1. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia. (Laundon, 1998).

2. Informasi adalah data yang telah diproses secara sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya. (Hoffer).

3. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (Davis, 1999).

Mekanisme pengolahan data menjadi informasi ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Input Proses Output

Program Aplikasi

Umpan Balik Gambar 2.3. Pengolahan Data menjadi Informasi

(19)

commit to user Keterangan :

Data dimanipulasi (Insert, Edit, Delete, List, Search dan Report) dan di entry (Input) menggunakan Program Aplikasi, kemudian direkam kedalam database dan diproses sehingga menghasilkan informasi.

2.1.8 Pengertian Sistem Informasi

Setelah membahas pengertian tentang sistem maupun data dan informasi, maka Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan dalam perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendali kegiatan dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Kertahadi, 1995). Dengan demikian sistem informasi berdasarkan konsep IPO (Input, Proses, Output) dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini:

Gambar 2.4. Konsep Sistem Informasi Sumber : Kristanto, 2003

2.1.9 Sistem Informasi Manajemen

SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem – sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian (Pangestu, 2009).

Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tindakan pada proses mengambil keputusan dan dapat digunakan juga untuk memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah, standard, dan situasi sekarang. Sistem informasi juga dapat memberikan cara yang sulit atau kompleks namun dapat menghasilkan dengan cepat dan akurat informasi yang diperoleh (Kristanto, 2003).

Input (Data)

(20)

commit to user

Identikasi sistem merupakan suatu tindakan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui sejauh mana sistem lama berjalan. Identifikasi sistem ditujukan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan sistem lama. Dalam identifikasi sistem awal dilakukan pengumpulan informasi yang akan digunakan dalam proses identifikasi. Teknik pengumpulan data menurut Kristanto (2003) dibagi menjadi tiga yaitu dengan pengamatan, teknik wawancara langsung dan teknik kuisioner.

1. Pengamatan

Teknik pengumpulan informasi melalui observasi atau pengamatan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya : data yang dikumpulkan mempunyai keandalan yang tinggi, analisis sistem melalui observasi dapat melihat langsung proses – proses yang ada dalam sistem, dapat digambarkan lingkungan fisik dari kegiatan, dan sebagainya. Kerugian teknik observasi, antara lain : pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu, observasi dapat mengganggu proses yang sedang diamati, dan sebagainya.

2. Teknik Wawancara Langsung

Teknik wawancara melibatkan dua sisi antara user dengan pengembang sistem informasi. Teknik wawancara ini memiliki kelebihan diantaranya memberi kesempatan pada pewawancara untuk memberikan motivasi agar yang diwawancarai bisa menjawab secara bebas terbuka memungkinkan pewawancara mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang, kebenaran hasil wawancara dapat dinilai dari sikap yang diwawancarai, dan lain – lain. Kelemahan teknik ini adalah membutuhkan waktu lama

3. Teknik Kuisioner

(21)

commit to user

kerugiannya adalah tidak diketahui 100% responden menjawab dengan jujur atau tidak.

2.2.2 Pengembangan Kriteria Evaluasi

Evaluasi terhadap basis data dapat dilakukan meliputi 5 kriteria, (Rika dan Ricky, 2009) yaitu Domain Integrity, Entity Integrity, References Integrity, Enterprise Constraint dan Security (http://misstriad.wordpress.com/2006/10/04/jaringan-komputer-1).

1. Domain Integrity, kriteria yang mengharuskan bahwa setiap atributnya harus diisi dengan batasan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Entity Integrity, kriteria yang mengharuskan bahwa semua primary key pada setiap tabel tidak diperbolehkan untuk diisi dengan “NULLvalue.

3. References Integrity, kriteria yang mengharuskan bahwa semua foreign key pada setiap tabel yang memiliki foreign key terhubung dengan tabel lain dengan menggunakan referential integrity menggunakan rules on delete cascade, on update cascade, dimana jika data pada suatu tabel dilakukan peng-update-an maka tabel lain juga akan ikut ter-update, sedangkan jika data pada suatu tabel di-delete, maka data pada tabel lain yang terhubung melalui foreign key akan ikut ter-delete.

4. Enterprise Constraint, kriteria yang mengharuskan bahwa setiap data baru yang akan dientry ke dalam basis data yang telah ada, maka akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu, dimana data baru yang akan di-input harus menyesuaikan constraint yang telah dibuat, agar data tersebut tetap konsisten dengan data yang lainnya.

(22)

commit to user

perencanaan untuk elemen – elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru (Kristanto, 2003). Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Alat bantu yang digunakan dalam desain sistem adalah Data Flow Diagram (DFD), kamus data (Data Dictionary), diagram konteks, daftar kejadian dan lain – lain. Tetapi yang biasa digunakan dalam desain sistem adalah Data Flow Diagram (DFD).

Desain sistem merupakan proses penyiapan spesifik yang terperinci untuk pengembangan sistem baru. Dimulai dari spesifikasi output sistem yang diperlukan, mencakup isi format, volume dan frekuensi laporan – laporan dan dokumen – dokumen (Kristanto, 2003).

2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) adalah suatu model logika yang menggambarkan proses – proses yang berlangsung dalam sistem dan juga aliran data dari proses input sampai proses output. Data flow diagram (DFD) merupakan alat yang cukup populer sekarang, karena dapat menggambarkan entitas, proses dan arus data di dalam suatu sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD memiliki simbol – simbol untuk menggambarkan sistem, berikut ini simbol – simbol yang digunakan dalam Data flow diagram (DFD).

1. Entitas luar

Entitas luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input serta menerima output dari sistem. Suatu entitas luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak dapat dilihat seperti pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Simbol entitas luar pada DFD

(23)

commit to user 2. Aliran data(Data flow)

Arus data pada diagram arus data diberi simbol panah. Arus data ini menunjukkan arus atau aliran data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :

a. Formulir atau dokumen yang digunakan. b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.

c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem. d. Masukan oleh komputer.

e. Komunikasi ucapan. f. Surat – surat atau memo.

g. Data yang dibaca atau direkam pada suatu file. h. Surat isian yang dicatat pada buku agenda.

i. Transmisi data dari satu komputer ke komputer yang lain.

Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan di samping garis panahnya. Simbol untuk arus data dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Simbol arus data di DFD

Sumber : Kristanto, 2004

3. Proses (Process)

(24)

commit to user

Gambar 2.7 Simbol proses di DFD

Sumber : Kristanto, 2004

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi : a. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses.

b. Nama Proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap mengggambarkan kegiatan proses. c. Pemroses

Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa dan dimana suatu proses dilakukan.

4. Berkas atau penyimpanan data (Data store)

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari data store dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Simbol berkas di DFD

Sumber : Kristanto, 2004

(25)

commit to user

2.3.2 Diagram Alir (Flowchart)

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urut – urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen – segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternative – alternatif lain dalam pengoperasian. Simbol – simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah symbol – simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.

(26)

commit to user

Gambar 2.9 Simbol flowchart standar (lanjutan) Sumber : Kristanto, 2004

2.4 BASIS DATA (Database)

2.4.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data (Simarmata, 2007). Basis data ini tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Basis data terkomputasi dapat di-update, file bisa terorganisasi, dan informasi dapat dibaca, dicari dengan cepat, dan di-retrieve menggunakan komputer.

Dengan basis data ini tiap – tiap orang atau bagian dapat memandang data sebagai sesuatu yang berharga. Karena basis data memberikan informasi kompleks terhadap sebuah permasalahan. Sumber data untuk basis data ini ditangani oleh sebuah aplikasi sendiri. Jadi, sumber data untuk basis data akurat dan terpercaya.

2.4.2 Langkah– langkah Penetapan Basis Data

Dalam membuat suatu basis data diperlukan suatu langkah atau tahapan agar pengorganisasian file dapat menjadi lebih baik. Langkah utama tersebut (Simarmata, 2007)adalah :

1. Menentukan tipe – tipe file.

(27)

commit to user a. File induk (master file)

b. File transaksi (transaction file) c. File laporan (report file) d. File sejarah (history file) e. File pelindung (backup file) f. File kerja (working file) 2. Membuat organisasi dan akses file.

Organisasi file dan pengaksesan file merupakan sesuatu yang dapat dipandang secara terpisah, tetapi biasanya pembahasan mengenai organisasi file juga menyangkut pengaksesan file. Organisasi file ini dapat dilakukan secara berurutan dan secara acak. Sedangkan akses file diartikan sebagai suatu metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record – record dari suatu file.

2.4.3 Sistem Manajemen Basis Data

Istilah basis data sering disalahgunakan sebagai sinonim untuk sistem manajemen basis data atau Database Management Sistem (DBMS), padahal keduanya tidak sama. Sistem manajemen basis data adalah mekanisme perangkat lunak dalam pengelolaan data (Simarmata, 2007). Sistem manajemen basis data ini sudah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam penggunaan sistem pengelolaan file.

Menurut Simarmata (2007) sistem manajemen basis data (DBMS) terdiri dari.

1. Suatu koleksi model, program dan tabel – tabel. 2. Suatu metode akses dan sebuah metodologi akses.

3. Sekumpulan masukan data, manipulasi data, pelaporan, dan tool – tool retrieval.

4. Ketentuan built-in untuk keamanan dan integritas data. 5. Sekumpulan file, record, serta uraian – uraian elemen.

(28)

commit to user

tabel – tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya (Kristanto, 2004). Teknik normalisasi digunakan pada tahap perancangan model konseptual database. Sebelum dilakukan perancangan model konseptual dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada pada spesifikasi yang akan datang. Berikut ini beberapa konsep yang harus diketahui dalam menyusun database dengan teknik normalisasi.

1. Field (Atribut Kunci). Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record.

2. Candidate Key (Kunci Kandidat). Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entitas.

3. Primary Key (Kunci Primer). Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.

4. Alternate Key (Kunci alternatif). Merupakan kunci kandidat yang tidak dipakai sbagai primary key.

5. Foreign Key (Kunci Tamu). Satu atribut (atau satu set atribut) yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya.

Teknik normalisasi terdiri dari empat tahap perancangan, yaitu basis data bentuk tidak normal, basis data bentuk normal kesatu, basis data bentuk normal kedua dan basis data bentuk normal ketiga. Tahapan normalisasi ini dijelaskan oleh Kristanto (2004) sebagai berikut.

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat juga tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangan.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

(29)

commit to user

berulang – ulang atau atribut bernilai ganda (multi value). Setiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata – kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan primary key. Primary key haruslah unik dan dapat mewakili atribut kunci lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah tergantung hanya pada satu primary key dan pada primary key secara keseluruhan.

2.4.5 Basis Data MySQL

MySQL adalah database server yang paling terkenal saat ini. Pada pertengahan tahun 2001. MySQL merupakan database server yang paling banyak digunakan karena database server ini gratis untuk digunakan. MySQL menggunakan bahasa pemrograman SQL. Bahasa pemrograman ini termasuk bahasa pemrograman yang mudah dipahami.

2.5 DESAIN ANTARMUKA (INTERFACE)

Interface (antarmuka) pengguna merupakan tampilan di mana pengguna berinteraksi dengan sistem (Fatta, 2007). Tujuan dari antarmuka pengguna adalah untuk memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna. Jadi dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan pengguna.

(30)

commit to user

2. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem yang sekarang.

Adapun tahapan dalam merancang interface adalah sebagai berikut (Fatta, 2007) :

1. Desain perangkat lunak/ menu. Desain perangkat lunak/ menu meliputi desain menu yang akan ditampilkan dalam aplikasi yang dirancang. Desain menu mengakomodasi kebutuhan dari administrator.

2. Desain antarmuka merupakan desain tampilan dari masing – masing menu yang dirancang. Desain antarmuka ini meliputi :

a. Desain form masukan

Desain form masukan merupakan desain form yang berfungsi sebagai masukan data ke sistem atau ke basis data.

b. Desain aplikasi server

Desain aplikasi server merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi administrator.

c. Desain aplikasi klien

Desain aplikasi klien merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi user. d. Desain form keluaran

(31)

commit to user

2.6 PEMROGRAMAN WEB XAMPP

2.6.1 Pengenalan Web

World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web atau Website, merupakan suatu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hyper text, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain (Kadir, 2003). Fungsi penting web adalah menyampaikan informasi ke semua orang. Web pada perkembangannya juga digunakan untuk komersial.

Aplikasi Web dibagi menjadi dua yaitu aplikasi Web Statis dan aplikasi Web Dinamis. Aplikasi Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi Web Statis adalah terletak pada kurang dinamisnya web yang dibuat. Sehingga ketika ingin melakukan perubahan, harus dirubah seluruh seluruh sistemnya. Sedangkan aplikasi Web Dinamis jika ingin melakukan perubahan cukup merubah dibagian tertentu saja.

2.6.2 Pengertian XAMPP

XAMPP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform. Selain itu XAMMP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.

(http://www.dwiantoro.com/documents/SIM1 11-04-2009)

Berikut ini penjelasan tentang web server Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

1. Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya. Sampai saat ditulisnya

(32)

commit to user

berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

2. PHP, Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk mebuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Operating System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain, misalnya Microsoft IIS, Caudium, PWS dan lain-lain. PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung system manajemen Database Oracle, Microsoft Acces, Interbase, d-Base, PostgreSQL dan sebagainya. Hingga kini PHP sudah berkembang hingga versi ke 5. PHP 5 mendukung penuh Object Oriented Programing (OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi terbaru MySQL, pengembangan web services dengan SOAP dan REST, serta ratusan peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama dengan web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis.

3. MySQL, perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan

(33)

commit to user

dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem manajemen database yang bersifat at relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

4. PhpMyAdmin, Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan

dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola data base dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya. Untuk mengaktifkan phpMyAdmin langkah-langkahnya adalah : yang pertama setelah XAMP kita terinstall, kita harus mengaktifkan web server Apache dan MySQL dari control panel XAMPP. Yang kedua, jalankan browser kesayangan Anda (IE, Mozilla Firefox atau Opera) lalu ketikkan alamat web berikut: http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter. Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka) phpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel dan seterusnya.

(34)

commit to user

(35)

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan sistem informasi manajemen F-THREE. Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.1.

(36)

commit to user

pustaka, perumusan masalah, dan penentuan tujuan penelitian.

3.1.1 Pengamatan Sistem Awal

Pengamatan sistem awal merupakan tahap awal dari penelitian ini. Tahap ini dilakukan untuk mengamati sistem informasi manajemen F-THREE Singosaren dan Cibinong.

3.1.2 Studi Pustaka

Pada tahap studi pustaka dikumpulkan berbagai referensi dan teori – teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan dalam tahap – tahap penelitian selanjutnya. Referensi yang digunakan meliputi pustaka tentang analisis dan perancangan sistem, serta pustaka – pustaka lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan dirumuskan dari hasil pengamatan sistem awal yang telah dilakukan. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE sehingga karyawan dapat mengakses data jenis barang, jumlah barang, harga barang, retur dan penjualan barang secara akurat.

3.1.4 Tujuan Penelitian

(37)

commit to user

3.2 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah aktivitas manajemen F-THREE Singosaren dan Cibinong. Selain itu, dikumpulkan data – data persediaan, penjualan dan retur barang.

3.2.1 Identifikasi Sistem Awal Manajemen Kios F-THREE

Identifikasi sistem awal pengelolaan F-THREE dibagi menjadi empat tahap, yang terdiri dari gambaran sistem awal, proses bisnis sistem awal, permasalahan sistem awal, dan identifikasi kebutuhan sistem awal.

1. Gambaran Umum Sistem Awal

Gambaran umum sistem merupakan tahap awal untuk untuk melakukan identifikasi sistem. Gambaran umum sistem awal dilakukan dengan menggunakan diagram gambar. Hal ini dilakukan untuk memahami secara visual mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini.

2. Proses Bisnis Sistem Awal

Proses bisnis sistem awal digambarkan dalam bentuk diagram alir. Hal ini untuk mempermudah dalam mengetahui semua komponen yang terlibat dalam sistem manajemen F-THREE, serta bagaimana tahapan aktivitas yang harus dilalui secara rinci.

3. Permasalahan Sistem Awal

Permasalahan sistem awal akan diketahui setelah melakukan analisis sistem awal. Analisis sistem awal dilakukan untuk mengetahui semua proses yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

Dalam permasalahan sistem awal akan dijelaskan mengenai beberapa kelemahan sistem awal dan akibat – akibat yang ditimbulkan.

4. Identifikasi Kebutuhan Sistem

(38)

commit to user

terdiri dari rancangan kerangka sistem usulan, rancangan proses bisnis sistem usulan, rancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

1. Rancangan kerangka sistem usulan

Dari identifikasi sistem awal, dibuatlah suatu rancangan kerangka sistem informasi manajemen F-THREE usulan. Rancangan kerangka sistem usulan dilakukan dengan membuat diagram gambar. Diagram gambar mampu memberikan penjelasan berupa gambar dan rincian sistem yang akan dirancang.

2. Rancangan proses bisnis sistem usulan

Rancangan proses bisnis sistem usulan dibuat dengan mengacu pada kerangka sistem usulan. Rancangan proses bisnis ini dibuat berdasarkan proses – proses informasi manajemen F-THREE secara rinci.

3. Rancangan perangkat keras dan perangkat lunak

Memberikan gambaran mengenai perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam merancang sistem informasi manajemen F-THREE.

3.3 PERANCANGAN APLIKASI

Perancangan aplikasi dalam penelitian ini dibagi menjadi empat tahap, yang terdiri dari perancangan diagram alir data, perancangan basis data, perancangan antarmuka dan pembuatan program aplikasi sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE.

1. Rancangan Diagram Alir Data (DFD)

Perancangan model sistem yang akan dibangun digambarkan menggunakan aliran data pada Diagram alir data (DFD). Desain DFD tersebut dibuat sesuai kebutuhan sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE.

2. Rancangan Basis Data

(39)

commit to user

merancang basis datakarena teknik ini mudah digunakan dan dapat menghasilkan basisi data yang optimal.

Proses perancangan database dengan teknik normalisasi ini dapat dimulai dari dokumen dasar yang dipakai dalam sistem. Dokumen dasar dalam rancangan sistem informasi manajemen F-THREE ini adalah berupa data stored yang didapat pada desain sistem baru. Proses normalisasi dilakukan dalam empat langkah yaitu menyusun bentuk unnormalized, bentuk normal kesatu (1NF), bentuk normal kedua (2NF) dan bentuk normal ketiga (3NF).

3. Rancangan Antarmuka

Antarmuka pengguna merupakan tampilan di mana pengguna berinteraksi dengan sistem. Tujuan dari antarmuka pengguna adalah untuk memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna (Al Fatta, 2007).

Perancangan antarmuka ini dilakukan dalam dua tahap perancangan berdasarkan tahap perancangan antarmuka yang dikemukakan oleh Al Fatta (2007). Yaitu tahap perancangan perangkat lunak/menu dan tahap perancangan antarmuka yang terdiri dari desain bentuk masukan, desain aplikasi klien dan desain bentuk keluaran.

4. Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi manajemen F-THREE

Aplikasi dibuat berdasarkan hasil rancangan basis data dan rancangan antarmuka. Pada perancangan sistem informasi pengelolaan F-THREE, basis data dibuat berdasarkan rancangan basis data dengan menggunakan aplikasi penyimpanan data MySQL. Adapun antarmuka pengguna dibuat berdasarkan rancangan antarmuka dengan menggunakan paket pembuat aplikasi webXAMPP.

Perancangan aplikasi ini memungkinkan perubahan rancangan antarmuka aplikasi dan rancangan basis data sistem. Perancangan aplikasi ini juga memungkinkan hilangnya kebutuhan lama dan/atau munculnya kebutuhan baru. Perubahan yang terjadi dalam rancangan sistem bisa berlangsung secara loop (berulang-ulang lebih dari satu kali) sampai dirasa cukup.

(40)

commit to user

sistem informasi manajemen F-THREE yang diusulkan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan terdiri dari tiga bagian, yaitu analisis sistem usulan, analisis rancangan program aplikasi, dan implementasi sistem.

3.5 KESIMPULAN DAN SARAN

(41)

commit to user

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi tentang tahapan perancangan sistem informasi manajemen F-THREE. Tahapan perancangan ini berupa pengumpulan dan pengolahan data, mulai dari penggambaran alur aktivitas sistem sekarang, pemodelan sistem, sampai perancangan sistem berdasarkan metodologi yang telah dibuat.

4.1IDENTIFIKASI SISTEM AWAL

4.1.1 Gambaran Umum Sistem Awal

Tahap identifikasi sistem merupakan tahap awal dalam perancangan sistem informasi manajemen di F-THREE. Identifikasi sistem dimulai dengan menggambarkan kerangka kerja sistem awal menggunakan diagram gambar. Diagram gambar memberikan penjelasan secara visual mengenai pemahaman sistem yang sedang berjalan.

(42)

commit to user

Kary aw

an 2

Gambar 4.1 Diagram gambar sistem awal

4.1.2 Proses Bisnis Sistem Awal

Identifikasi sistem awal juga dilakukan terhadap proses-proses yang terjadi saat ini dengan menggunakan diagram proses bisnis. Penggunaan diagram proses bisnis memberikan gambaran fisik yang dinamis mengenai proses pengelolaan F-THREE yang melibatkan beberapa pihak pihak. Pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan ini adalah konsumen, karyawan dan F-THREE Cibinong. Gambar 4.2 menunjukan diagram proses bisnis sistem pengelolaan F-THREE yang sedang berlangsung saat ini.

(43)

commit to user

(44)

IV-4

(45)

commit to user

4.1.3 Permasalahan Sistem Awal

Permasalahan sistem awal dapat ditunjukkan pada gambaran umum sistem awal dan proses bisnis sistem awal.

4.1.3.1 Identifikasi Kendala dan Kelemahan Sistem Awal

Kendala dan kelemahan yang terdapat dalam sistem pengelolaan F-THREEantara lain;

1. Data barang belum terdokumentasi dengan baik, hal ini disebabkan karena daftar barang yang digunakan atas dasar data persediaan barang yang terdapat di kios F-THREE Cibinong. Sehingga karyawan membutuhkan waktu lama untuk mengeahui persediaan barang yang diinginkan kosumen.

2. Data barang belum lengkap, masih banyak daftar barang tidak memiliki data harga barang dan jumlah barang. Hal ini mengharuskan karyawan mencari barang secara manual dan harus menghubungi via telpon ke F-THREE Cibinong untuk menanyakan harga. Konsumen harus menunggu lama untuk mengetahui informasi ketersediaan barang dan harga barang.

3. Data barang tidak sesuai dengan persediaan barang, sering terjadi ketika data persediaan menunjukkan persediaan masih ada tetapi setelah dicari persediaan barang kosong atau sudah habis. Kondisi ini menyebabkan transaksi penjualan dan pemesanan barang terganggu.

4. Sistem pencatatan transaksi penjualan barang saat ini belum memiliki historis aktivitas penjualan yang dilakukan oleh setiap pelanggan. Akibatnya, pihak F-THREE tidak mempunyai data aktivitas transaksi yang dilakukan oleh setiap pelanggan. Data aktivitas transaksi ini dapat bermanfaat untuk mengetahui apakah pelanggan masih tetap mengambil barang di F-THREE. Data aktivitas transaksi juga dapat digunakan untuk mengadakan promosi di waktu yang akan datang.

(46)

commit to user

4.1.4 Identifikasi Kebutuhan Sistem

Tahap identifikasi kebutuhan sistem ini terfokus pada penyelesaian masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Perancangan sistem baru diharapkan lebih baik dari sistem awal. Tujuan perancangan sistem informasi pengelolaan manajemen F-THREE ini harus dapat mengakomodir kebutuhan konsumen, maupun karyawan F-THREE.

Dari hasil analisis kelemahan sistem awal dapat ditentukan kebutuhan sistem baru. Tabel 4.1 menunjukkan rekap kelemahan sistem awal dan kebutuhan sistem baru. Kebutuhan sistem baru ini akan menjadi acuan dari desain sistem yang dirancang dalam perancangan sistem informasi pengelolaan manajemen F-THREE Solo.

Tabel 4.1 Rekap kelemahan sistem awal dan kebutuhan sistem baru

No Kelemahan Sistem Lama Kebutuhan Sistem Baru

1. Proses pemeriksaan ketersediaan barang tidak terdokumentasi dengan baik

Terdapat Database ketersediaan barang

2. Proses pemeriksaan ketersediaan harga barang tidak terdokumentasi dengan baik

Terdapat database ketersediaan harga barang

3.

Proses pemeriksaan ketersediaan persediaan barang yang dipesan tidak terdokumentasi dengan baik.

5. Proses pemeriksaan ketersediaan retur barang tidak terdokumentasi dengan baik.

Terdapat database ketersediaan barang retur

(47)

commit to user

Tabel 4.2 Desain kebutuhan sistem dan kemampuan sistem yang dirancang

No Analisa Kebutuhan Sistem Penerapan Sistem

Baru

1. Sistem informasi hanya digunakan oleh karyawan dan

pihak–pihak yang berkompeten. √

2. Proses pemeriksaan ketersediaan barang mudah

diakses oleh karyawan √

3. Proses pemeriksaan ketersediaan harga barang mudah

diakses oleh karyawan √

4. Proses pemeriksaan ketersediaan persediaan barang

yang dipesan mudah diakses oleh karyawan. √

5. Sistem pencatatan transaksi penjualan mudah diakses

oleh karyawan √

6. Proses pemeriksaan ketersediaan retur mudah diakses

oleh karyawan √

7. User dan password sewaktu waktu dapat dirubah

sesuai kebijakan pemilik kios. √ 8. Sistem informasi dapat menyimpan data retur barang √

9. Sistem informasi dapat menyimpan data pemesanan

barang √

10. Sistem informasi dapat menyimpan data barang

persediaan √

11. Sistem informasi dapat menyediakan laporan transaksi

penjualan barang √

Keterangan : √ menunjukkan bahwa sistem dapat mengakomodir kebutuhan sistem.

(48)

commit to user

1. Data barang masuk Data barang yang datang ke F-THREE yang tersimpan dalam database.

2. Data barang keluar Data barang terjual yang tersimpan dalam database.

3. Data barang retur Data barang yang dikembalikan oleh konsumen/rusak yang tersimpan dalam database.

4. Data kode barang Data kode barang yang tersimpan dalam database.

5. Data nama barang Data nama barang yang tersimpan dalam database.

6. Data harga barang Data harga barang yang tersimpan dalam database.

7. Data jumlah barang Data jumlah barang yang tersimpan dalam database.

8. Laporan Penjualan

Data transaksi penjualan dan retur yang terjadi secara rinci setiap hari yang tersimpan dalam

database.

(49)

commit to user

4.2 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGELOLAAN F-THREE

4.2.1 Rancangan Kerangka Kerja Sistem Usulan

Perancangan sistem informasi manajemen F-THREE ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan sistem informasi manajemen F-THREE. Sistem yang ada saat ini masih menggunakan sistem manual. Sistem yang saat ini diterapkan memiliki kemungkinan terjadi kesalahan manusia pada pihak karyawan F-THREE dan tidak memberikan kemudahan pelayanan pada konsumennya. Sistem informasi yang dirancang mengharuskan konsumen yang ingin mendapatkan informasi barang menunggu lama pihak karyawan. Hal ini disebabkan karyawan harus mencari persediaan barang secara manual ataupun mencari data dokumentasi yang tidak baik.

Konsumen ketika akan mendapatkan informasi barang, dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama konsumen melalui via telpon menghubungi karyawan 1. konsumen diharapkan langsung mendapatkan informasi secara akurat dan tanpa harus menunggu lama. Cara kedua konsumen datang langsung ke F-THREE. Melalui karyawan 2, konsumen menanyakan informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut oleh karyawan 2 ditanyakan kepada karyawan 1 sebagai operator yang bertugas mencari informasi pada dokumentasi yang ada. Informasi yang diperoleh karyawan 1 kemudian disampaikan kepada karyawan 2 untuk kemudia diteruskan pada konsumen. Setelah konsumen mendapatkan informasi yang diinginkan, karyawan 2 melakukan pencarian barang untuk diberikan kepada konsumen.

Pada aktivitas pemesanan barang, konsumen yang mencari informasi barang baik via telpon ataupun datang langsung ke F-THREE. Informasi yang ternyata tidak didapatkan oleh konsumen, digunakan sebagai dasar pemesanan barang ke kios F-THREE Cibinong.

(50)

commit to user

Karyaw an 2

Gambar 4.3 Diagram gambar sistem informasi manajemen kios F-THREE

Perancangan sistem informasi manajemen Kios F-THREE memberikan informasi yang disajikan secara akurat serta mampu dimanfaatkan oleh karyawan F-THREE untuk memudahkan dalam melayani konsumen.

4.2.2 Rancangan Proses Bisnis Sistem Usulan

Proses dari sistem informasi manajemen F-THREE dimulai dengan ketertarikan konsumen untuk mengetahui F-THREE berdasarkan selebaran yang disebar. Konsumen dapat mengetahui informasi dengan datang langsung dan menghubungi F-THREE via telpon.

(51)

IV-11

(52)

commit to user

saja yang dibutuhkan agar sistem informasi manajemen F-THREE dapat berjalan sebagaimana mestinya.

1. Konsumen Menanyakan Informasi Barang Via Telepon

Konsumen via telepon menghubungi F-THREE, karyawan 1 yang bertugas sebagai operator utama memberikan informasi barang yang dicari konsumen. Melalui komputer admin, karyawan 1 memasukkan informasi barang dari konsumen. System manajemen pengelolaan F-THREE melakukan pencariaan informasi barang tersebut. Hasil dari pencarian system tersebut berupa tampilan informasi barang yang mencakup; nama barang, jumlah persediaan barang dan harga barang. Proses bisnis usulan pencarian informasi yang dilakukan konsumen via telepon dapat dilihat pada gambar 4.5.

Proses Bisnis Usulan Konsumen Menanyakan Informasi Barang Via Telepon

Konsumen Sistem manajemen Kios F - Karyawan 2 THREE

Input informasi barang Mencari informasi barang

Menerima informasi

Gambar 4.5 Proses bisnis usulan konsumen menanyakan informasi barang via telepon.

2. Konsumen Melakukan Pemesanan Barang Via Telepon

(53)

commit to user

melakukan proses pencatatan data untuk kemudian data tersimpan dalam sistem. Proses bisnis usulan konsumen melakukan pemesanan barang via telepon dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Proses bisnis usulan konsumen memesanan barang via telepon

3. Konsumen Datang Langsung Menanyakan Informasi Barang

(54)

commit to user

datang langsung ke F-THREE. Konsumen menanyakan jenis barang yang akan dicari kepada karyawan 2. informasi barang kemudian oleh karyawan 2 disampaikan kepada karyawan 1. langkah selanjutnya karyawan 1 melakukan input data barang yang dicari konsumen. Sistem melakukan proses pencarian, hasil dari pencarian yang dilakukan tersebut berupa tampilan informasi barang secara lengkap . Dari informasi barang tersebut, ternyata barang yang dicari konsumen menunjukkan persediaan masih ada. Oleh karyawan 1 informasi barang tersebut disampaikan kepada karyawan 2 dan konsumen. Karyawan 2 kemudian menindaklanjuti dengan melakukan pencarian barang secara manual. Sedangkan pihak konsumen merespon informasi barang tersebut dengan meminta contoh barang untuk dilihat. Karyawan 2 memberikan contoh barang kepada konsumen untuk dilihat ataupun dicoba.

(55)

commit to user

(56)

commit to user

barang yang sudah dibeli ternyata tidak dapat berfungsi dengan baik. Konsumen menyerahkan barang tersebut kepada karyawan 2. langkah pertama yang dilakukan oleh karyawan 2 dengan melihat terlebih dahulun segel garansi yang melekat pada barang. Apabila segel garansi menunjukkan masih berlaku, maka karyawan 2 menyampaikan informasi barang tersebut kepada karyawan 1. Input data barang dilakukan oleh karyawan 1 pada sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE. Sistem tersebut kemudian melakukan proses pencarian barang.

Sistem menampilkan data lengkap mengenai informasi barang tersebut. Karyawan 1 menyampaikan informasi barang tersebut kepada karyawan 2 untuk kemudian dilanjutkan kepada konsumen. Konsumen mendapatkan penawaran dari karyawan 2. Tawaran pertama adalah mengganti barang yang lama dengan barang baru. Tawaran kedua adalah apabila tawaran pertama tidak disetujui oleh konsumen, maka karyawan 2 harus mengembalikan uang sebesar harga jual barang semula.

(57)

commit to user

Gambar 4.9 Proses bisnis usulan retur barang

6. Proses Bisnis Usulan Pemesanan Barang Ke F-THREE Cibinong

(58)

commit to user

Gambar 4.10 Proses bisnis usulan pemesanan barang ke F-THREE Cibinong.

Sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE ini memiliki syarat dan aturan yang harus dipenuhi untuk mendukung kelancaran sistem. Syarat dan aturan yang harus dipenuhi, antara lain :

1. Untuk dapat melakukan transaksi pembelian barang, konsumen harus mendatangi F-THREE.

2. F-Three Cibinong sebatas sebagai pemasok seluruh pemesanan barang yang diminta oleh F-THREE.

Sistem informasi manajemen F-THREE yang dirancang memiliki kondisi-kondisi dimana sistem tidak berjalan. Sistem ini tidak bekerja apabila listrik padam serta terjadi kerusakan pada komputer. Bila hal ini terjadi maka sistem akan dikembalikan pada metode semula.

(59)

commit to user

4.2.3 Rancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Sistem informasi ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia dan terpasang dengan baik. Perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain :

1. Paket pembuat aplikasi web XAMPP yang terdiri dari : a. Aplikasi penyimpanan data, Mysql.

b. Aplikasi pembuat halaman web, Apache. c. Aplikasi manajer basis data, phpMyAdmin

2. Personal Computer, Notebook, atau Netbook yang dapat terhubung dengan jaringan internet.

Daftar spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam sistem usulan ditunjukkan oleh Tabel 4.4.

Tabel 4.4.Kebutuhan Perangkat Keras dan Lunak untuk Komputer

No Nama Specs Minimum Requirements

1 Prosesor Intel Pentium IV 2 Memori 512 MB

3 Hard drive 40 GB

4 Kebutuhan Software MySQL 5.0, PHP 5

5 Sistem Operasi Windows; Linux, with Apache Server 4 Networking wireless, wired

5 Sistem Operasi Windows 2000, Linux 6 Internet Browser Firefox Mozilla 7 Jenis Komputer PC Desktop, Laptop 8 Printer menyesuaikan komputer

(60)

commit to user

Gambar 4.11 Bagian-bagian dalam sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE

Gambar 4.2Bagian-bagian dalam sistem informasi manajemen pengelolaan

Gambar 4.11 memperlihatkan bagian-bagian yang terdapat pada rancangan sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE. Bagian-bagian tersebut saling berhubungan dan memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Server F-THREE Solo sebagai pusat dari sistem berfungsi sebagai pengelola dan penyimpan data. F-THREE Solo Front office berfungsi sebagai pengolah seluruh data yang berhubungan dengan seluruh aktivitas yang terjadi. F-THREE Cibinong merupakan pengguna yang memantau persediaan barang F-THREE Solo. Bagian-bagian dalam sistem informasi manajemen pengelolaan akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

1. Server

Gambar

Gambar 2.1. Model Sistem
Gambar 2.2 Ikhtisar konsep sistem berikut metodologinya.
Gambar 2.3. Pengolahan Data menjadi Informasi
Gambar 2.4. Konsep Sistem Informasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kebersihan gigi dan mulut melalui metode stimulasi dan modeling terhadap cara menggosok gigi

A kapott eredmények alapján megállapítható, hogy az innovációs és termék- fejlesztési folyamat minőségét, színvonalát szignifikánsan és jelentős mértékben (RW,

[r]

Pretest dilaksanakan untuk melihat pengetahuan materi prasyarat yang telah dimiliki peserta didik. Pretest ini berbentuk essay yang terdiri dari 4 soal. Tes hasil belajar

Ruang lingkup yang ingin dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang koefisien penyerapan bahan penyerap (tembaga) terhadap HP secara horizontal dan vertikal dengan

Hasil penelitian menunjukkan senyawa fitokimia minuman daun beluntas yang meliputi alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, tanin dan kardiak glikosida, kadar total fenol,

NEPOTISME KEPALA DESA PADA PELAYANAN PUBLIK (Studi Analisis : Kepala Desa Purba Sinombah, Kecamatan Silimakuta,..

2. Kemudian klik lagi sedikit ke kanan, klik di tempat yang sejajar dengan titik pertama. Kemudian klik dobel pada titik kedua ini untuk mengakhiri penggunakan bezier tool... Buat