UNIVERSITAS INDONESIA
PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SARANA AKSES INFORMASI
DI INDONESIA
MAKALAH
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Masyarakat Informasi
Haryo Nurtiar
1006741860
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
DEPOK
Daftar Isi
Pendahuluan ... 1
Sejarah internet di Indonesia ... 2
Lahirnya internet service provider ... 2
Dunia pendidikan sebagai motor penggerak perkembangan internet ... 2
Jasa internet ... 3
Media online ... 4
Internet di milenium baru ... 4
Keamanan akses informasi melalui internet ... 5
Pemanfaatan internet ... 9
Masalah-masalah dalam akses internet di Indonesia ... 9
Solusi-solusi permasalahan ... 13
Pemanfaatan akses informasi melalui internet ... 14
Munculnya industri dan sumber pendapatan baru melalui dunia maya ... 21
Masa depan akses informasi melalui internet di Indonesia ... 22
Wimax ... 22
Kesimpulan ... 25
Pendahuluan
Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang didukung teknologi jaringan komputer
memungkinkan informasi terjalin dari satu belahan dunia ke belahan dunia yang lain dalam
waktu singkat. Teknologi jaringan komputer yang sebelumnya hanya digunakan di
lembaga-lembaga pendidikan dan perusahaan-perusahaan besar, sekarang sudah tersebar ke sebagian
besar masyarakat dunia termasuk di Indonesia berupa jaringan internet.
Dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi informasi semakin terasa dalam
segala aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya dan politik. Dengan kemajuan
teknologi informasi telah mendorong percepatan globalisasi, sehingga aspek jarak dan waktu
menjadi relatif dekat dan singkat.
Tentunya perkembangan teknologi informasi ini, tidak bisa lepas dari komputer dan
internet. Dahulu komputer menjadi barang yang sangat mahal, namun kini telah banyak yang
memiliki komputer di tiap-tiap rumah tangga. Dahulu komputer dan teknologi informasi
menjadi barang yang tidak hanya mahal, namun juga terlalu besar dan berat dari segi ukuran.
Kini komputer memiliki ukuran yang relatif kecil. Dari yang memiliki tinggi 50 cm, hingga
yang seukuran buku. Beratnya pun semakin ringan, yaitu ada yang memiliki berat kurang dari
satu kilogram.
Perkembangan tersebut juga diiringi perkembangan teknologi informasi yang lain,
yaitu internet. Dengan adanya internet, kehidupan kita semakin dimudahkan. Kita dapat
mengerjakan banyak pekerjaan tanpa harus meninggalkan meja kerja kita, cukup dengan
membuka komputer dan mengkoneksikannya ke internet.
Kita dapat mengetahui peristiwa yang terjadi hari ini di belahan dunia manapun lewat
internet. Kita dapat melakukan transaksi keuangan melalui internet, dapat membeli barang
semisal pakaian, buku, DVD, dan sebagainya melalui internet, dapat menulis laporan dan
artikel dengan internet. Dapat mengerjakan tugas dengan internet, serta kita juga dapat
berkirim surat atau berbincang-bincang melalui internet.
Dengan adanya intenet juga kita bisa mengakses informasi. Di dalam internet terdapat
begitu banyak informasi, sehingga dapat dikatakan internet merupakan lautan informasi.
Dengannya kita dapat membaca dan mencari berita, mencari kebijakan pemerintah,
mengetahui pengumuman pemerintah, atau sekedar mencari informasi yang berkenaan
Namun, segala sesuatu tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan internet. Begitu
banyak hal positif yang dapat kita ambil melalui internet, namun banyak juga hal negatif dari
internet. Hal-hal positif seperti yang telah disebutkan diatas, dan hal-hal negatif seperti
kejahatan dunia maya, berita-berita bohong yang hanya menimbulkan kecemasan, ancaman
virus dan keamanan, hingga kejahatan pornografi yang begitu marak terjadi.
Tulisan ini membahas mengenai pemanfaatan internet sebagai sarana akses informasi
di Indonesia. Pembahasannya meliputi sejarah internet di Indonesia, keamanan akses
informasi melalui internet, pemanfaatan internet (antara lain membahas masalah-masalah
dalam akses informasi di Indonesia, solusi-solusi permasalahan tersebut, pemanfaatan akses
informasi melalui internet, munculnya industri dan sumber pendapatan baru melalui dunia
maya), dan masa depan akses informasi melalui internet di Indonesia.
Sejarah internet di Indonesia
Lahirnya
internet service provider
Internet mulai digunakan di Indonesia sekitar tahun 1990-an. Dan di awal-awal tahun
1990, teknologi internet masih menggunakan jaringan paket radio, yang memanfaatkan
saluran radio amatir. Kemudian sekitar tahun 1994, lahirlah internet service provider pertama
di Indonesia yang beroperasi penuh, yaitu Ipteknet.
Kemudian di tahun 1994 berdirilah internet service provider lain, yaitu IndoInternet
atau IndoNet. IndoNet merupakan internet service provider komersial pertama di Indonesia,
dengan memanfaatkan lisensi dari P.T. Lintas Arta. Koneksi internet yang digunakan oleh
IndoNet adalah melalui dial-up, yang kecepatannya sangat lambat. Kemudian tidak lama
setelah IndoNet berdiri, ada internet service provider lain yang menyusul, yaitu RadNet.
Dunia pendidikan sebagai motor penggerak perkembangan internet
Perkembangan internet di Indonesia salah satunya dimotori oleh dunia pendidikan.
Dan salah satu institusi pendidikan yang mulai mengembangkan jaringan internet adalah
Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1995 – 1996, para akademisi ITB yang
tergabung ke dalam CNRG (Computer Network Research Group) berusaha membangun
sebuah jaringan internet dengan memanfaatkan saluran radio paket dan berhasil
menghubungkan jaringan mereka dengan jaringan IPTEKNET/BPPT melalui LAPAN.
Pada tahun 1996, Jepang melalui proyek WIDE-nya menawarkan ke sejumlah
Initiative atau AI3 merupakan sebuah jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan
infrastruktur jaringan internet di kawasan Asia Pasifik.
Beberapa lembaga di Indonesia menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan
AI3, seperti UI, BPPT, ITS, dan ITB. Peminatan oleh lembaga-lembaga tersebut dikarenakan
adanya fasilitas yang diberikan oelh AI3. Lembaga yang terpilih untuk menjalin kerja sama
dengan AI3 mendapatkan akses internet gratis dengan bandwith sebesar 2 Mbps. Karena
tingkatan peminatannya cukup tinggi, maka dari itu diadakanlah seleksi yang cukup ketat
untuk menentukan lembaga mana yang berhak menjalin kerjasama dengan AI3.
Setelah dilakukan serangkaian seminar serta korespondensi, maka terpilihlah ITB
sebagai wakil dari Indonesia, bersama dengan Hong Kong University of Science and
Technology di Hongkong, serta Asian Institute of Technology dari Thailand.
Kemudian ITB mulai menghubungkan jaringan AI3, dengan beberapa perguruan
tinggi lainnya di Indonesia. Diantara perguruan tinggi tersebut adalah Universitas
Parahyangan (UNPAR), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Islam Bandung
(UNISBA), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (sekarang menjadi UPI), Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Lampung, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed),
Universitas Muhammadyah Malang (UMM) dan sejumlah universitas lainnya.
Salah satu pemanfaatan kerja sama AI3, adalah lahirnya RT/RW-net yang dimulai
oleh para mahasiswa UMM. Para mahasiswa UMM tersebut menggunakan jaringan AI3
untuk menghubungkan jaringan intenet mereka dari indekos ke kampus. Istilah RT/RW-net
sebenarnya mengacu pada jaringan internet yang saling terhubung antar rumah atau antar
indekos.
Jasa internet
Pada tahun 1996 didirikanlah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Pada awal pendiriannya APJII menjalankan beberapa program, antara lain:
• Tarif jasa internet
• Pembentukan Indonesia-Network Information Center (ID-NIC)
• Pembentukan Indonesia Internet Exchange
• Negosiasi tarif infrastruktur jasa telekomunikasi
• Usulan jumlah dan jenis provider
Sekitar tahun 1996 – 1998, mulailah bermunculan warung-warung internet (warnet).
Warnet merupakan sebuah kios yang berisi beberapa komputer yang terhubung dengan
akses internet. Dan pada tanggal 25 Mei 2000, didirikanlah Asosiasi Warnet Indonesia, yang
disingkat menjadi AWARI.
Media online
Pada sekitar tahun 1998, mulailah bermunculan media online di Indonesia. Media
online ini memiliki pembeda dari media tercetak, yang juga merupakan keunggulan dari
media cetak yaitu lebih menjual breaking news. Karena itu informasi yang disampaikan lebih
cepat dibandingkan media tercetak.
Salah satu media online Indonesia yang cukup terkenal, dan berdiri di tahun tersebut
adalah www.detik.com. Detikcom didirikan oleh orang-orang yang berasal dari media, antara
lain: Budiono Darsono (mantan wartawan DeTik), Yayan Sopyan (mantan wartawan DeTik),
Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugraha.
Pada perkembangannya, Detikcom kemudian berubah dari yang tadinya media online,
menjadi portal. Selain Detikcom, masih ada media-media online lainnya, seperti: Kompas
cyber media, Republika, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Kompas, dan Yahoo.
Internet di milenium baru
Sejak tahun 2000-an, mulai diperkenalkan internet ke sekolah-sekolah di Indonesia,
melalui program Sekolah2000 yang merupakan inisiatif dari APJII. Lalu sekitar tahun 2004,
SMK mulai mengembangkan WAN KOTA, yang diterapkan di sekitar 30 kota di Indonesia.
WAN KOTA adalah pembentukan semacam ISP untuk sekolah di suatu kota yang digunakan
bersama-sama, sehingga biaya untuk akses internet menjadi lebih murah. Dan di tahun
tersebut, juga diluncurkan progam Internet Goes to School.
Kemudian di tahun 2003, seiring dengan rencana pemerintah untuk menaikkan tarif
telepon, maka mulailah inisiatif penggunaan VOIP (voice over internet protocol). VOIP
merupakan teknologi telekomunikasi seperti telepon, namun menggunakan jaringan internet.
Penggunaan VOIP sebenarnya cukup sederhana, hanya menggunakan minimal 2
komputer yang terhubung dengan internet yang memiliki perangkat keras berupa sound card,
mikrofon dan speaker. Serta sebuah perangkat lunak khusus.
Pada perkembangan berikutnya VOIP tidak hanya digunakan untuk saling
berkomunikasi dengan suara saja, tetapi juga dapat digunakan untuk video conference. Salah
Perkembangan internet selanjutnya adalah mulai digunakannya internet ke dalam
aplikasi perbankan. Aplikasi ini disebut juga dengan e-banking. Berikut sebagian dari
contoh-contoh penerapan e-banking:
• Bank Internasional Indonesia pada tahun 1998
• Bank Niaga tahun 2000
• Bank Bukopin dan Bank Sentral Asia (BCA) tahun 2001
• Bank Mandiri di tahun 2003
• Bank PermataNet di tahun 2005
• Bank Permata e-Business tahun 2006
• Bank Negara Indonesia dan Bank Lippo di tahun 2007
• Bank Lippo
• Bank Danamon Indonesia tahun 2008
Kemudian internet di Indonesia pun perkembangannya semakin pesat, terutama
dengan adanya situs-situs jejaring sosial, blog, dan sebagainya. Meskipun hanya sebagian
orang yang menganggap internet sebagai kebutuhan, namun kini internet telah menjadi
sebagai bagian dari gaya hidup seseorang.
Keamanan akses informasi melalui internet
Dalam menelusur atau mengakses informasi melalui internet, sesungguhnya kita baik
sadar maupun tidak sadar telah membuka pintu komputer kita dari berbagai ancaman
keamanan. Kita bagaikan keluar dari rumah, dan dikelilingi oleh berbagai ancaman.
Diantara ancaman keamanan yang mungkin mengancam kita ketika mengakses
internet, antara lain:
1. Lubang keamanan perangkat lunak
Setiap perangkat lunak yang diciptakan tidak ada yang sempurna. Setiap
perangkat lunak pasti memiliki kelemahan. Dan kelemahan tersebut dapat menjadi
sasaran empuk baik itu dari perangkat lunak semacam virus, maupun dari tangan
manusia semacam hacker atau cracker.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat di sebuah situs perangkat lunak dapat
dikatakan sebagai lubang atau celah keamanan, atau bisa juga disebut dengan bugs.
Lubang keamanan inilah, yang kadang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak
Untuk mengatasi permasalahan lubang keamanan ini, biasanya pihak
pengembang suatu perangkat lunak, dalam menguji produknya menggunakan jasa
hacker, untuk mengetahui celah-celah atau lubang-lubang keamanan. Dan sering juga,
pihak pengembang yang memang serius dalam mengembangkan perangkat lunak
tersebut, juga terus meng-update perangkat lunaknya tersebut.
Sedangkan sebagai pengguna atau konsumen, kita dapat mencegah
pemanfaatan lubang keamanan dengan terus meng-update perangkat lunak yang kita
miliki.
2. E-mail
Terdapat beberapa ancaman keamanan yang berasal dari e-mail. Metode yang
banyak dikenal antara lain dengan menggunakan attachment file, spam, phising, dan
hoax.
Metode attachment file biasanya digunakan dengan cara memasukkan aplikasi
ke dalam sebuah attachment file yang dikirimkan bersamaan dengan e-mail.
Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain: spyware, virus, worm, dan sebagainya. Biasanya korban
atau si penerima e-mail tidak menyadari isi dari attachment file yang didapat. Karena
itulah pentingnya tindakan e-mail scanner.
E-mail scanner merupakan tindakan untuk memindai file-file yang di unduh
melalui e-mail. Ada beberapa aplikasi yang memiliki fasilitas e-mail scanner ini,
diantaranya Avira, BitDefender dan Kaspersky. Atau dapat menggunakan fasilitas
e-mail scanner yang terdapat secara online. Bahkan penyedia e-mail gratis seperti
Yahoo, juga memiliki fasilitas e-mail scanner yang disediakan oleh salah satu
perusahaan anti virus terkenal, yaitu Norton.
Selain itu, terdapat ancaman lain yang dapat digunakan melalui email, yaitu
phising. Metode ini biasanya digunakan untuk mengetahui data pribadi dari target.
Biasanya pihak yang melakukan phising, mengirimkan e-mail kepada target dengan
cara meminta data pribadi dengan dalil akan ada perbaikan pada administrasi, atau
berkedok undian dengan nilai hingga jutaan dolar.
Ada juga gangguan yang dapat kita terima melalui e-mail, yaitu hoax dan
spam. Kedua metode ini dapat disebut dengan e-mail sampah, meskipun tidak terlalu
berbahaya namun cukup menganggu, karena inbox e-mail kita akan dipenuhi oleh
e-mail yang tidak penting.
Pada spam, inbox kita biasanya dibanjiri oleh iklan-iklan yang bagi kita
baik itu ancaman terhadap virus maupun malapetaka. Pesan-pesan ancaman tersebut
biasanya adalah berita yang tidak benar. Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan ini adalah dengan memasukkan pesan-pesan semacam ini ke dalam
kategori spam. Biasanya penyedia layanan e-mail memiliki fasilitas anti spam.
Namun, fasilitas tersebut juga membutuhkan partisipasi aktif kita untuk memasukkan
e-mail semacam itu ke dalam kategori spam.
3. Program penyusup
Banyak cara yang digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
yang mengancam keamanan kita dalam berinternet. Ada banyak alasan yang
digunakan untuk melakukan tindakan tersebut. Ada yang hanya sekedar iseng, ada
yang ingin menguji kemampuan diri sendiri, ada yang memang ingin mencuri data
pribadi, ada juga yang memiliki motif dendam, atau ada juga yang sekedar ingin
menghancurkan komputer atau peralatan yang kita miliki.
Salah satu cara untuk melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab itu
adalah dengan membuat program penyusup. Program-program penyusup itu antara
lain: Trojan, keylogger, dan rootkit.
• Trojan
Trojan atau Trojan Horse adalah sebuah malware (malicious software /
aplikasi yang mencurigakan) yang berbahaya dengan tujuan memperoleh
informasi dari target (seperti: password, kebiasaan user yang tercatat dalam
sistem, data, dan sebagainya) dan mengendalikan komputer target
(memperoleh hak akses pada target).
• Keylogger
Keylogger adalah sebuah alat yang digunakan untuk merekam aktifitas
keyboard komputer. Keylogger dapat digunakan untuk tujuan positif, antara
lain memantau produktivitas karyawan, untuk penegakan hukum dan
pencarian bukti kejahatan. Sedangkan untuk tujuan negatif, biasanya
digunakan untuk mencuri password.
• Rootkit
Rootkit adalah aplikasi yang bertujuan untuk menyembunyikan proses
yang sedang berjalan di suatu sistem operasi. Rootkit awalnya tidak berbahaya,
namun kini rootkit digunakan oleh penyusup atau virus untuk masuk ke
4. Adware dan spyware
Adware dan spyware merupakan aplikasi yang cukup mengganggu para
pengguna internet. Tujuan dari adware adalah membanjiri komputer target dengan
iklan-iklan, sehingga sangat mengganggu. Sedangkan spyware adalah aplikasi turunan
dari adware. Jika adware hanya membanjiri dengan iklan, spyware tidak hanya
sampai disitu, tetapi juga mencuri data-data dari komputer target. Selain itu spyware
juga digunakan untuk memata-matai komputer targetnya.
5. Hacker dan Cracker
Hacker adalah sebutan bagi seseorang yang dapat mengeksploitasi sebuah
aplikasi. Hanya saja hacker banyak dikonotasikan sebagai seseorang yang dengan
maksud tidak baik masuk atau menyusup ke suatu aplikasi.
Sebenarnya istilah hacker dapat dibagi menjadi dua, yaitu hacker hitam dan
hacker putih. Hacker putih adalah hacker yang baik. Kemampuan mereka biasanya
digunakan untuk menguji keandalan suatu aplikasi, atau juga disewa untuk membobol
password komputer dikarenakan orang yang menyewa jasa hacker tersebut
kehilangan atau lupa password-nya sendiri..
Hacker hitam, atau yang disebut cracker adalah sebutan bagi seseorang yang
bisa mengeksploitasi aplikasi dengan maksud tidak baik, seperti mencuri data, meretas
sistem, mengirimkan virus, dan sebagainya. Biasanya cracker bekerja atas inisiatifnya
sendiri.
Timbulnya begitu banyak produk bajakan adalah salah satu peran dari cracker.
Biasanya salah satu musuh utama dari sistem e-banking adalah para cracker. Karena
mereka dapat mencuri data nasabah. Dan sudah sering terjadi, pencurian data kartu
kredit para nasabah perbankan.
6. Virus dan worm.
Virus merupakan aplikasi yang dapat merusak aplikasi lain. Biasanya
penyebarannya adalah melalui internet, flash disk, CD, memory card, dan sebagainya.
Semua virus adalah berbahaya, karena sifat dasar mereka adalah untuk merusak
sistem. Sedangkan worm merupakan aplikasi yang bertujuan untuk menggandakan
Pemanfaatan internet
Pada masa sekarang ini, akses informasi sangat sulit terlepas dari teknologi informasi
terutama internet. Dengan melalui internet dunia kita seakan tidak memiliki batas. Kita dapat
mengetahui informasi apapun dari belahan dunia manapun dengan waktu yang cepat.
Namun perkembangan internet saat ini juga menyebabkan kita mengalami kebanjiran
informasi. Begitu kita mengakses ke internet, kita dihadapkan begitu banyak informasi. Ada
informasi yang benar ada juga yang salah. Selain itu ketika kita ingin mencari suatu
informasi, sering ditemui informasi yang kita dapat banyak yang kurang tepat. Dan bahkan
dengan adanya banjir informasi serta fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh internet, sering
sekali saat kita mencari suatu informasi menjadi tidak fokus. Kita sering melirik nformasi lain
yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan informasi yang sedang kita cari.
Masalah-masalah dalam akses internet di Indonesia
Dalam melakukan akses informasi tentunya kita mengalami berbagai macam masalah.
Dintara masalah tersebut antara lain:
1. Harga untuk akses internet
Di Indonesia, harga yang perlu dibayarkan untuk mengakses internet terbilang
cukup mahal. Padahal berdasarkan data dari World Bank hingga tahun 2008 Indonesia
berada di urutan ke-21 dari negara-negara di dunia, dalam hal jumlah pengguna
internet yaitu sebesar 18.000.000 pengguna. Sedangkan di Asia, Indonesia menempati
urutan ke-8.
Sedangkan untuk tarif akses broadband internet, berdasarkan data dari World
Bank tahun 2008, maka rata-rata tarif akses broadband internet per bulan per 100
kilobits di Indonesia sebesar US$ 21,7. Sedangkan Malaysia hanya sebesar US$ 20,5
dan India hanya sebesar US$ 6,1.
2. Bandwith
Tidak lengkap rasanya jika kita membicarakan masalah akses internet, tanpa
membicarakan kapasitas bandwith. Bandwith internet adalah kapasitas saluran internet
untuk dilalui sekian banyak informasi dalam satu waktu. Bandwith dapat juga
dikatakan sebagai kecepatan internet.
Dan permasalahan yang ada di Indonesia, yang biasanya dikeluhkan oleh
banyak pengakses internet adalah masalah bandwith, atau masalah lambatnya
Padahal dengan jumlah pengakses internet yang begitu banyak dan harga internet
yang mahal, seharusnya kapasitas bandwith yang ada di Indonesia ditambah.
Karena jika dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Indonesia
termasuk kecil. Di Singapura atau negara maju lainnya, kapasitas bandwith telah
mencapai satuan mbps (mega byte per second), sedangkan di Indonesia masih dalam
satuan kbps (kilo byte per second). Dan rata-rata kecepatan maksimum di Indonesia
adalah sekitar 256 kbps, itu pun biasanya menggunakan akses broadband atau 3G
atau HSDPA. Jika menggunakan akses biasa seperti 2G atau GPRS, jauh lebih lambat
kecepatannya, terlebih jika kita menggunakan fasilitas dial up
Jika kita membandingkan akses internet di negara maju, begitu cepatnya akses
internet yang mereka miliki. Sehingga sering sekali ketika mereka mengakses internet,
jarang sekali muncul kata loading di layar komputer mereka. Sedangkan di Indonesia,
begitu sering muncul kata tersebut ketika kita mengakses internet.
Situs-situs untuk video streaming, atau situs-situs untuk mengakses video
seperti You-Tube, dapat diakses dengan cepat tanpa harus mengalami penundaan. Di
negara maju, situs-situs tersebut dapat diakses dengan cepat. Mereka layaknya
menonton tv. Sedangkan di Indonesia, setiap beberapa detik sekali akan mengalami
penundaan, karena kecepatan akses.
3. Keterbatasan sarana dan prasarana
Indonesia dengan geografisnya yang berupa kepulauan dan dengan
penduduknya yang berjumlah sekitar 240 juta jiwa, memiliki kendala dalam hal
pemerataan sarana dan prasarana dalam mengakses informasi melalui internet.
Berdasarkan data dari Interntet World Stats, jika dibandingkan dengan Cina
yang penduduknya berkisar 1, 33 milyar, dapat dikatakan kita kalah dalam hal
prosentasi perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah pengakses internet. Cina
memiliki prosentase sebesar 31,6%. Sedangkan Indonesia hanya sebesar 12,3% saja.
Bahkan jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia,
Thailand dan Filipina, Indonesia pun masih kalah. Malaysia dengan prosentase
mereka adalah 64, 6 %, Filipina dengan 29,7% dan Thailand dengan 26,3%.
Padahal ada beberapa kesamaan antara Indonesia dengan negara lain.
Misalnya Cina, mereka memiliki jumlah populasi penduduk yang besar, dan
Indonesia pun termasuk ke dalam negara dengan jumlah populasi yang besar. Lalu
dibandingkan dengan Filipina, yang juga sama-sama negara Asia Tenggara, yang juga
Umumnya permasalahan yang muncul di Indonesia adalah keterbatasan
kemampuan pemerintah untuk memberikan akses informasi internet berupa sarana
dan prasarana yang memadai, dan ini juga diakibatkan dengan tidak meratanya
pembangunan ke daerah. Dengan tidak meratanya pembangunan, menyebabkan juga
pembangunan infrastruktur yang tidak merata. Karena memang dalam hal
pembangunan sarana telekomunikasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan di Indonesia pun turut mempengaruhi jumlah orang yang
mengakses internet di Indonesia. Seperti yang kita tahu, tingkat pendidikan di
Indonesia masih cukup rendah. Jumlah dokter dan master di Indonesia belumlah
terlalu banyak.
Menurut data dari Departemen Pendidikan Nasional, untuk tahun ajaran
2008/2009 lulusan Sekolah Dasar hanya berjumlah 3.872.972. Untuk lulusan SMP
sebesar 2.563.220. Dan lulusan SMA sebesar 1.088.619. Sedangkan lulusan
perguruan tinggi hanya sebesar 652.364.
Kesadaran akan kebutuhan informasi pun masih rendah. Karena dengan
orientasi masyarakat Indonesia, yang belum menganggap terlalu penting suatu
pendidikan dan pengetahuan, turut menyebabkan masih sedikitnya orang yang
mengakses internet.
Selain karena kesadaran akan kebutuhan informasi, kemampuan penduduk
Indonesia dalam hal komputer dan pengaksesan internet masih dapat dibilang cukup
rendah. Karena rata-rata yang mengakses internet adalah orang-orang yang tinggal di
kota-kota besar, yang juga tingkat pendidikannya cukup tinggi.
5. Tingkat pendapatan.
Selain permasalahan-permasalahan di atas, masalah lain yang cukup
mempengaruhi jumlah orang yang mengakses informasi melalui internet adalah
tingkat pendapatan dari masyarakat Indonesia.
Hal ini terkait dengan masalah pertama yang penulis ungkapkan, yaitu
berkaitan dengan harga akses internet di Indonesia. Bagi mereka, untuk memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari saja sudah sulit, apalagi untuk mengakses internet. Yang
lagi-lagi karena tingkat pendidikan mereka yang rendah, belum melihat pentingnya
ilmu pengetahuan bagi mereka. Karena bagi mereka, daripada uang dihabiskan untuk
6. Anggapan bahwa internet tidak penting
Perlakuan dan anggapan sebagian besar masyarakat Indonesia terhadap
internet dan telepon genggam sangat berbeda. Telepon genggam yang pada awalnya
adalah barang mewah, kini dapat ditemui hampir di seluruh rumah tangga. Hal ini
seperti televisi, yang dulu hanya ada satu di setiap kelurahan kini telah ada di setiap
rumah.
Telepon genggam bukanlah menjadi barang mewah, kita bisa melihatnya di
sekitar kita. Saat ini sangat sulit menemukan orang yang tidak memiliki telepon
genggam, dan lama kelamaan bahkan telepon rumah mulai ditinggalkan.
Awalnya, telepon genggam adalah barang mewah. Hanya segelintir orang
yang memiliki kemampuan untuk memilikinya. Namun, lama kelamaan semakin
banyak orang yang memilikinya dan menggunakannya.
Perkembangan telepon genggam turut disebabkan semakin murahnya harga
dari telepon genggam. Dan juga semakin murahnya harga pulsa telepon genggam.
Selain itu, masyarakat Indonesia pun memandang telepon genggam sebagai sebuah
kebutuhan. Karena dengan menggunakan telepon genggam, seseorang dapat
dihubungi dan dihubungi dimanapun orang tersebut berada. Lalu faktor lain yang
membuat perkembangan telepon genggam begitu pesat adalah, faktor gaya hidup.
Telepon genggam telah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang, ditambah lagi
budaya konsumerisme yang tinggi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini cukup berbeda jika kita membandingkannya dengan internet.
Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap internet belumlah tinggi. Dan sebagian
besar masayarakat Indonesia belum mengganggap internet sebagai salah satu bagian
dari gaya hidup.
Jika akses internet di Indonesia termasuk tinggi di Asia, itu juga dikarenakan
dengan pesatnya perkembangan dari situs-situs social networking seperti Facebook,
dan situs-situs mikro blogging seperti Twitter. Internet belum dimanfaatkan secara
maksimal, internet masih hanya menjadi bentuk alat komunikasi lainnya.
Semangat untuk mencari dan mendapatkan pengetahuan, semangat untuk
mengembangkan dan saling berbagi pengetahuan, belumlah besar. Masih banyak
orang yang mengakses internet hanya untuk membuka Facebook dan Twitter. Hanya
Solusi-solusi permasalahan
Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan ada di atas, membutuhkan kerjasama
semua pihak yang terlibat, baik dari pemerintah maupun dari swasta. Selain itu keterlibatan
para ahli, praktisi dan kalangan akademisi pun turut dibutuhkan.
1. Masalah harga
Faktor yang paling mempengaruhi masalah harga antara lain kebijakan pemerintah
dan dari kalangan industri. Jika pemerintah mau memberikan kebijakan berupa
subsidi dan regulasi yang dapat menekan harga akses internet, maka kemungkinan
semakin banyaknya orang yang mengakses informasi melalui internet pun akan
meningkat. Selain itu, jika kalangan industri sedikit menekan keuntungan untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, maka hal tersebut juga dapat
meningkatkan jumlah pengakses internet. Kalangan industri pun dapat menekan harga
untuk mengakses internet, dengan menurunnya harga maka diharapkan orang yang
mengakses internet pun semakin banyak, dan dengan semakin banyaknya orang yang
mengakses internet, maka semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan
oleh industri.
2. Masalah bandwith
Lagi-lagi permasalahan yang membutuhkan peran pemerintah dan industri. Jika
pemerintah dan industri berinvestasi untuk peningkatan bandwith, hal ini di masa
depan juga turut menyumbang dalam hal peningkatan jumlah pengakses internet di
Indonesia. Memang bukanlah modal yang sedikit untuk meningkatkan kapasistas
bandwith, karena membutuhkan modal yang sangat besar. Namun, nantinya investasi
tersebut pun akan kembali lagi ke pemerintah dan industri. Bagi industri, tentu saja
peningkatan laba dan keuntungan. Dan bagi pemerintah, masyarakat Indonesia akan
semakin melek informasi. Dan dengan demikian diharapkan penyebaran pengetahuan
dan akses informasi dapat semakin mudah, serta semakin banyak masyarakat
Indonesia yang pintar dan berwawasan.
3. Masalah keterbatasan sarana dan prasarana
Untuk penanganan permasalahan sarana dan prasarana, memang membutuhkan biaya
yang sangat besar. Pembangunan infrastruktur seperti menara, kabel, serta komputer
perlu biaya yang tidak sedikit. Namun itu adalah sebuah investasi yang
menguntungkan, minimal bagi penyebaran informasi dan pengetahuan untuk
gratis ke sekolah-sekolah. Memberikan sosialisasi dan cara penggunaan komputer dan
internet di sekolah-sekolah. Sehingga nantinya mayarakat dapat menyadari betapa
pentingnya internet dan ilmu pengetahuan.
4. Tingkat pendidikan
Masalah tingkat pendidikan, seperti masalah panjang yang tidak pernah selesai. Sejak
dahulu, pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat pendidikan bagi
rakyatnya. Namun, dengan besarnya jumlah penduduk dan luasnya negara Indonesia,
maka beban yang ditanggung pemerintah pun semakin besar. Penanganan masalah ini
diantaranya dengan menggratiskan biaya sekolah, peningkatan peran perpustakaan
sebagai pendukung materi-materi pendidikan, serta tindakan tegas terhadap pungutan
liar dari pihak-pihak terkait termasuk sekolah.
5. Masalah tingkat ekonomi
Permasalahan ekonomi di Indonesia adalah permasalah yang sangat berat. Mungkin
salah satu solusinya adalah melalui pendidikan. Meskipun masih banyak sarjana yang
menganggur, tetapi setidaknya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin
tinggi pula peluang untuk meningkatnya penghasilan seseorang. Selain itu, dengan
tingkat pendidikan seseorang yang semakin tinggi, maka peluang yang terbuka bagi
mereka pun semakin tinggi.
6. Anggapan internet tidak penting.
Permasalahan ini lagi-lagi menyangkut masalah pendidikan dan sosialisasi. Kurang
terbukanya pemikiran masyarakat mengenai pentingnya internet, juga membuat
tingkat akses informasi melalui internet turut rendah. Hal ini dapat diatasi melalui
peran sekolah, yaitu melalui tingkat penggunaan internet. Misalnya dengan
peningkatan interaksi antara guru, murid, dan orang tua melalui internet, pemberian
tugas melalui internet, serta sosialisasi mengenai sumber-sumber atau materi-materi
pelajaran yang bisa didapatkan melalui internet.
Pemanfaatan akses informasi melalui internet
Berbagai pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan akses informasi. Dan
teknologi informasi pun diakui sebagai salah satu revolusi besar karya manusia yang telah
mengubah dunia.
Dapat dibayangkan jika kehidupan kita tanpa teknologi informasi. Mungkin hingga
saat ini, untuk saling berkiriman surat akan membutuhkan waktu yang lama, terutama jika
manapun di dunia ini dalam waktu yang sangat singkat. Lalu, jika kita ingin
berbincang-bincang dengan kerabat yang berada di daerah lain atau negara lain, dapat memanfaatkan
telepon, baik itu telepon rumah maupun telepon genggam. Atau kita dapat memanfaatkan
fasilitas VOIP (Voice over Internet Protocol), yang memungkinkan kita menelepon secara
gratis selama kita memilki internet. Selain itu kita juga dapat memanfaatkan fasilitas video
call melalui saluran 3G.
Tanpa adanya penemuan seperti internet, akan sulit bagi kita untuk mengetahui
informasi atau berita tentang apa yang terjadi di bagian dunia lain dengan cepat. Dan tanpa
adanya teknologi informasi seperti internet, penyebaran pengetahuan dan informasi akan
semakin terhambat.
Berikut contoh-contoh pemanfaatan teknologi informasi untuk akses informasi, yang
telah diterapkan di Indonesia:
1. E-learning dan distance learning
E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan cara dan melalui jalur
elektronik, yang dalam hal ini adalah melalui internet. Sumber-sumber materi dalam
e-learning adalah berupa digital, yang dapat diakses baik dengan menjadi anggota
maupun tidak. Sumber-sumber atau materi-materi tersebut dapat kita unduh, ada yang
memberikannya gratis atau cuma-cuma, tetapi banyak juga yang berbayar.
Beberapa organisasi yang memiliki sumber-sumber e-learning antara lain:
MIT (Massachusetts Institute of Technology), ilmukomputer.com, Asian Brain,
Universitas Indonesia, Google Books, You Tube, dan sebagainya.
Distance learning atau yang disebut pembelajaran jarak jauh, adalah salah satu
metode dalam melakukan pendidikan baik formal maupun informal. Biasanya yang
melakukan kegiatan distance learning adalah perguruan tinggi ataupun tempat-tempat
kursus.
Kegiatan distance learning ini juga merupakan pengembangan dari e-learning.
Sumber-sumber atau materi-materi pembelajaran dalam bentuk elektronik, disusun
dengan menggunakan kurikulum tertentu. Bahkan dilengkapi dengan fasilitas ujian
online, chat room dan forum, sehingga interaksi antara pengajar dan para peserta ajar
dapat tetap berlangsung.
Keunggulan dari sistem ini adalah tidak dibatasi dengan jarak, lebih fleksibel
dalam hal tempat, serta lebih menghemat biaya. Karena sistem ini memanfaatkan
saluran internet, yang memungkinkan untuk saling berhubungan kapanpun dan
Banyak lembaga pendidikan formal terutama di luar negeri yang
menggunakan metode distance learning ini. Karena bagi mereka, tidak perlu
menggunakan gedung yang besar untuk menyelenggarakan perkuliahan, dan
mahasiswa mereka pun berasal dari berbagai penjuru dunia.
Salah satu contoh penerapan distance learning di Indonesia adalah yang
digunakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dengan sistem mereka
yang bernama Scele. Penggunaan metode ini, terutama sekali diperuntukkan bagi
mahasiswa mereka yang berada di luar Pulau Jawa. Sehingga mereka tidak perlu
jauh-jauh datang ke Jakarta untuk mengikuti perkuliahan. Ujian pun diselenggarakan
secara online. Sedangkan untuk mahasiswa yang berada di Jakarta, dipergunakanlah
sistem hibrida. Sistem hibrida ini mencampurkan antara distance learning dengan
bertatap muka secara langsung. Biasanya distance learning dipergunakan di saat
dosen atau pengajar berhalangan hadir, atau ketika ujian.
2. Internet marketing
Penerapan internet marketing telah mengubah cara manusia untuk
mendapatkan penghasilan atau bahkan untuk menumpuk kekayaan. Banyak orang
yang telah sukses dengan menggunakan internet marketing ini.
Dengan menggunakan internet marketing, seseorang dapat mendapatkan
ratusan hingga ribuan dolar dalam satu bulan. Konsep internet marketing ini,
memungkinkan seseorang untuk berbisnis tanpa harus menggunakan modal berupa
uang dalam jumlah yang besar.
Melalui internet marketing, seseorang dapat berwiraswasta dengan
memanfaatkan keahliannya sendiri, yaitu melalui produk yang dihasilkannya sendiri,
atau dengan memanfaatkan produk orang lain.
Keuntungan dari internet marketing ini adalah sistem dapat bekerja selama 24
jam sehari, 7 hari seminggu tanpa berhenti, dan kita sebagai manusia tidak perlu untuk
mengawasinya secara terus menerus. Selain itu, pasarnya tidak terbatas pada satu
negara saja, melainkan seluruh dunia. Dan modal minimal yang wajib dimiliki oleh
seorang pelaku internet marketing hanyalah sebuah blog.
Sebagian besar produk yang diperjual belikan melalui internet marketing
adalah berupa produk-produk digital, seperti e-book, musik, film, perangkat lunak,
e-zine, e-article, dan sebagainya. Contoh situs yang menyediakan fasilitas internet
3. E-commerce
Penerapan e-commerce bukan hanya semata-mata dalam sektor perdagangan.
Tetapi juga mengacu pada semua kegiatan bisnis yang dijalankan secara elektronik,
dalam hal ini menggunakan internet dan fasilitas mobile phone.
Penggunaan e-commerce ini, telah diterapkan di berbagai sektor kegiatan
manusia. Misalnya: perdagangan, jasa, perbankan, pendidikan, dan sebagainya.
Contoh penggunaan e-commerce pada sektor perdagangan, antara lain: adanya
toko-toko yang layanannya berbasiskan online, seperti Amazon yang menjual berbagai
macam barang di situsnya, toko buku online seperti Gramedia, Bukabuku dan
Bukukita.
Pada sektor jasa misalnya penerbitan online seperti Nulisbuku, jasa antar
barang seperti Tiki dan JNE, jasa jual beli seperti Forum Jual Beli yang dimiliki oleh
Kaskus, serta jasa pelelangan seperti e-bay. Pada sektor pendidikan, misalnya
penerapan administrasi dan Isian Rencana Studi yang dilakukan secara online, seperti
SIAKng yang dimiliki oleh Universitas Indonesia.
Sedangkan pada sektor perbankan, contoh penerapannya adalah dengan
fasilitas internet banking dan mobile banking. Dengan fasilitas tersebut nasabah dapat
dengan mudah bertransaksi tanpa harus mengantri di teller maupun melalui ATM.
Fasilitas-fasilitas yang biasanya terdapat melalui internet banking dan mobile banking
minimal adanya fasilitas pengecekan jumlah saldo rekening, fasilitas transfer, dan
fasilitas pembayaran.
4. Perpustakaan digital dan pangkalan data penelitian
Perpustakaan digital merupakan salah satu penerpan fungsi teknologi
informasi untuk akses informasi. Koleksi-koleksi yang terdapat di dalam perpustakaan
digital biasanya terbuka untuk khalayak umum, sehingga siapapun dapat
memanfaatkannya.
Umumnya koleksi yang terdapat di dalam perpustakaan digital adalah berupa
local content seperti literatur kelabu, yang unsur hak ekonomi dari hak cipta suatu
karya diserahkan ke lembaga induk. Biasanya yang dapat menerapkan perpustakaan
digital adalah perpustakaan pendidikan.
Salah satu contoh penerapan perpustakaan digital adalah yang dilakukan oleh
Perpustakaan Universitas Indonesia. Perpustakaan tersebut mendigitalkan seluruh
karya penelitian seperti skripsi, tesis, dan disertasi dari seluruh mahasiswanya,
memanfaatkan koleksi tersebut untuk pengembangan masyarakat, selain itu juga
masyarakat dapat menjadi semacam pengawas terhadap plagiarisme.
Selain perpustakaan pendidikan, perpustakaan nasional dapat juga membuat
perpustakaan digitalnya sendiri. Perpustakaan nasional dapat mendigitalkan
koleksi-koleksi yang telah habis masa hak ciptanya atau karya-karya yang telah menjadi
public domain.
Contoh lain dari penerapan perpustakaan digital, adalah seperti yang dilakukan
dengan Google, melalui Google Books-nya. Kita dapat menemukan dan membaca
berbagai macam artikel dan buku dalam bentuk digital, hanya saja materi-materi
tersebut tidak dapat di unduh, hanya dapat dibaca. Selain itu juga, tidak seluruh buku
dapat dibaca dengan bebas, kadang ada beberapa bab yang memang sengaja ditutup
oleh Google. Sehingga diharapkan pembaca yang tertarik akan buku tersebut, dapat
langsung membelinya.
Mengenai pangkalan data penelitian, fungsinya juga untuk menyebarkan
informasi. Namun biasanya hanya untuk kalangan terbatas. Biasanya untuk dapat
mengakses pangkalan data penelitian, kita harus menjadi anggota dengan membayar
iuran.
Suatu pangkalan data penelitian biasanya terdiri dari berbagai macam
jurnal-jurnal ilmiah, yang mempublikasikan berbagai jenis penelitian. Biasanya
artikel-artikel, atau hasil-hasil penelitan seperti tesis dan disertasi dapat di unduh oleh orang
yang telah membayar iuran. Contoh-contoh pangkalan data penelitian antara lain:
Proquest, Ebsco, Emerald, dan sebagainya.
Pangkalan data penelitian ini juga biasanya dilanggan oleh sebuah lembaga,
sehingga semua anggota dari lembaga tersebut dapat mengakses informasi yang ada di
pangkalan data tersebut. Seperti Universitas Indonesia yang melanggan Proquest,
Ebsco, Osiris, dan sebagainya, yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas
akademikanya.
5. Forum-forum diskusi
Akses informasi yang berbasis teknologi informasi internet juga dapat
diperoleh dengan menggunakan forum-forum diskusi. Tidak hanya yang bersifat
formal tetapi banyak juga informasi bermanfaat yang bersifat hobi.
Karena dengan forum-forum diskusi seperti ini, seringkali informasi kita
semakin bertambah. Umumnya forum-forum diskusi tersebut menggunakan salah satu
Contoh dari penggunaan forum antara lain Kaskus, yang merupakan forum
terbesar di Indonesia, yang membicarakan berbagai macam hal; forum lingkar pena
yang memanfaatkan mailing list, yang digunakan untuk para penulis, baik itu penulis
pemula maupun penulis senior, yang anggotanya telah sampai ke luar negeri.
6. Kampanye dan promosi
Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk sarana berkampanye dan
berpromosi. Baik itu melalui situs dari suatu produk, atau melalui sms. Dalam
berpromosi ini ada yang positif ada juga yang negatif.
Yang positif biasanya beriklan melalui situs lain, atau cara halus melalui
pengiriman newsletter. Yang negatif, biasanya jika suatu promosi dilakukan secara
berlebihan, misalnya membanjiri e-mail atau inbox seseorang dengan promosi suatu
produk, sementara orang yang bersangkutan tidak merasa perlu atau tidak
menginginkan promosi tersebut.
Promosi tidak harus dilakukan dengan berbayar, karena promosi dapat
dilakukan dengan cara gratis. Promosi gratis dapat dilakukan dengan cara
menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook dan mailing list atau dapat juga
dilakukan dengan cara memasang iklan di situs iklan gratis.
7. Berita
Salah satu situs yang banyak dikunjungi ketika kita mengakses informasi
adalah situs-situs berita. Melalui situs berita, kita dapat mendapatkan suatu informasi
dengan cepat, kita dapat mengetahui peristiwa hari itu secara up to date.
Dengan adanya situs-situs berita, kita bisa mengetahui peristiwa yang terjadi
tidak hanya di sekitar kita atau di negara kita saja namun juga di belahan dunia lain,
sesaat setelah peristiwa tersebut terjadi.
Hanya saja dampak negatif dari adanya situs berita ini salah satunya
pendapatan dari koran-koran tercetak ada yang omsetnya menurun. Karena itu, para
produsen dari koran-koran tercetak itu, biasanya juga membuat situs beritanya sendiri.
Sisi positif dari situs berita diantaranya dalam hal kecepatan informasi, berita
atau informasi yang didapat dapat langsung diletakkan di situs, tanpa harus menunggu
untuk dicetak. Selain itu, lebih hemat biaya, karena tidak memerlukan biaya cetak.
Bagi para pembaca atau konsumen pun, dapat dengan cepat mengakses atau
mengetahui suatu peristiwa yang sedang terjadi.
Contoh-contoh situs berita antara lain: Detik, Kompas, Goal, Kontan Online
lain. Atau bahkan ada yang menyediakan dua macam informasi, informasi yang
mutakhir dan informasi yang agak tertinggal. Untuk informasi yang mutakhir
biasanya dikenakan biaya untuk mengaksesnya, sedangkan informasi yang agak
tertinggal dapat diakses dengan gratis.
8. Sumber informasi gratis
Internet dapat digunakan untuk mendapatkan informasi gratis. Hampir segala
jenis informasi terdapat di Internet, meskipun tidak bisa dibilang mudah. Karena
banyak juga informasi yang menyesatkan atau tidak tepat dengan informasi yang kita
cari.
Begitu banyak e-article dan e-book yang secara gratis dapat kita unduh untuk
kita manfaatkan. Atau kita juga bisa mendapatkan undang-undang atau peraturan
pemerintah yang juga bisa kita unduh.
Kita juga bisa memanfaatkan internet, ketika kita ingin membeli sesuatu.
Misalnya ketika kita akan membeli kendaraan, laptop, atau pun telepon genggam. Kita
bisa mencari informasi tentang produk mana saja yang memenuhi kriteria kita.
Bahkan jika kita bisa memanfaatkan forum, kita bisa menemukan atau menanyakan
mengenai kualitas produk yang akan kita beli. Dan kadang kita juga menemukan
testimoni mengenai suatu produk.
9. Pengumuman
Kita bisa memanfaatkan internet sebagai sarana untuk mengakses
pengumuman, dan juga sebaliknya. Pemerintah atau suatu organisasi bisa
menempelkan pengumuman di situsnya.
Atau kita bisa memanfaatkan forum-forum untuk mengetahui
pengumuman-pengumuman tersebut. Karena kadang kita agak malas untuk mengunjungi situs-situs
pemerintah. Kadang kita mendapatkan informasinya justru dari forum-forum atau
jejaring sosial yang kita ikuti. Meskipun tidak rinci, paling tidak di forum-forum atau
jejaring sosial tersebut mencantumkan tautan atau alamat situs untuk mengakses
pengumuman-pengumuman tersebut.
10.Saling berbagi informasi
Salah satu manfaat terbesar dari adanya internet adalah kemampuan kita untuk
saling berbagi informasi semakin besar. Pemanfaatan forum, jejaring sosial dan
mailing list memungkinkan kita untuk saling berbagi informasi. Baik itu perupa tips
and trick, tutorial, atau bahkan jika kita ingin menanyakan suatu hal. Atau kita bisa
11.Mendapatkan barang-baranggratis
Melalui internet, kita bisa mendapatkan hal-hal gratis. Misalnya seperti
e-book, perangkat lunak, peraturan, video, musik, dan sebagainya yang semua itu bisa
kita unduh dengan mudah.
Atau kita juga bisa mendapatkan barang fisik yang tidak berupa aplikasi.
Seperti telepon genggam, konsol game, komputer, bahkan uang. Dengan
memanfaatkan aplikasi-aplikasi seperti survei dan kuis.
Munculnya industri dan sumber pendapatan baru melalui dunia maya
Internet telah terintegrasi ke berbagai aspek kehidupan manusia. Berbagai sektor telah
dimasuki oleh internet: pendidikan, keuangan, gaya hidup. Dan hal tersebut telah melahirkan
industri dan cara bekerja yang baru.
Banyak perusahaan-perusahaan dan orang-orang kaya baru yang mendapatkan
penghasilannya melalui internet. Mereka memanfaatkan akses informasi yang didapatkan
melalui internet.
Munculnya nama-nama terkenal dunia seperti Jack Dorsey, Mark Elliot Zuckerberg,
Pierre Omidyar, Larry Page dan Sergey Brin, serta Jeff Bezos. Atau nama-nama orang
Indonesia yang cukup terkenal karena bisnisnya tumbuh dengan memanfaatkan internet
seperti Anne Ahira, Habibie Afsyah, dan Andrew Darwis. Mereka adalah para jutawan yang
menghasilkan kekayaannya dengan memanfaatkan teknologi internet.
Jack Dorsey adalah salah satu dari tiga orang pendiri Twitter, pendiri lainnya adalah
Biz Stone dan Evan Williams. Kemudian dunia mengenal Mark Elliot Zuckerberg sebagai
pendiri situs jejaring sosial terpopuler Facebook, yang kisah hidupnya diangkat ke layar
lebar. Zuckerberg di dalam daftar Forbes yang rilis tanggal 10 Maret 2010 yang masih
berusia 25 tahun, menempati urutan ke 212 dengan jumlah kekayaan sebesar 4 milyar dolar
Amerika.
Contoh lainnya adalah Pierre Omidyar, pendiri dan pemilik situs e-bay. Yang masuk
ke dalam daftar Forbes sebagai urutan orang terkaya dunia di urutan 148, dengan kekayaan
sebesar 5,2 milyar dolar Amerika. Sedangkan pendiri situs Google Larry Page dan Sergey
Brin sama-sama memiliki kekayaan sebesar 17,5 milyar dolar Amerika serta menempati
urutan ke 24. Kemudian contoh pemanfaatan internet untuk berbisnis juga dilakukan oleh Jeff
Bezos yang merupakan pendiri dan pemilik situs Amazon, menempati urutan ke 43 dengan
Contoh pemanfaatan akses informasi melalui internet di Indonesia antara lain oleh
Habibie Afsyah yang berhasil mendapatkan komisi sebesar $ 2000 dari situs Amazon, Anne
Ahira yang berhasil mendapatkan penghasilan dari sebuah domain baru di bulan pertamanya
sebesar $2409,54, dan itu hanya dari satu domain saja, belum lagi domain-domain atau
situs-situs lain yang dimilikinya, kemudian ada pendiri situs-situs komunitas terbesar di Indonesia
www.kaskus.us, Andrew Darwis.
Dari contoh-contoh tersebut, membuktikan bahwa internet telah membuka berbagai
peluang bagi manusia, terutama peluang untuk akses informasi yang terbuka luas. Hanya saja
dibutuhkan kemampuan tersendiri untuk dapat memanfaatkan akses informasi tersebut,
sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Masa depan akses informasi melalui internet di Indonesia
Manusia tidak hanya bisa diam dalam menghadapi sebuah perubahan. Begitu pula
dengan Indonesia, yang juga akan terus menghadapi perubahan yang datang. Salah satu
perubahan yang akan datang itu, berasal dari dunia teknologi informasi.
Kedepannya, dan saat ini masih terus berkembang adalah akses internet yang semakin
cepat dan murah. Salah satu contoh dari penerapan teknologi ini adalah WiMax, yang
membuat biaya untuk mengakses internet menjadi semakin murah, serta kecepatannya pun
semakin tinggi.
Wimax
Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan teknologi
komunikasi dan akses broadband tanpa kabel dengan kecepatan yang tinggi (hingga 70
Mbps) serta jangkauan yang luas. Jika dibandingkan denga WiFi, maka luas jangkauannya
jauh lebih lebar. Pada WiFi hanya sekitar 30 - 100 meter, sedangkan pada WiMax dapat
mencapai 5 – 50 km.
WiMax merupakan evolusi dari teknologi sebelumnya, yaitu WiFi. Keunggulan
utama dari WiMax dibandingkan WiFi tentu saja pada kecepatan dan luas jangkauan. Jika
WiFi hanya mampu menjangkau satu ruangan sampai satu gedung, maka dengan WiMax,
cukup dengan satu access point dapat menjangkau satu kota. Karena kemampuannya ini,
maka teknologi WiMax dikatakan sebagai teknologi 4G.
Peralatan yang diperlukan untuk dapat terhubung dengan jaringan WiMax adalah
merupakan perangkat transceiver (transmitter and receiver) yang dipasang di suatu lokasi.
Perangkat BS merupakan perangkat dari sisi pusat. Sedangkan perangkat CPE merupakan
perangkat dari sisi pengguna (client). Perangkat CPE ini, biasanya berupa modem. Di
Indonesia, saat ini modem yang digunakan adalah berupa portable modem dan mobile (USB)
modem. Perbedaan dari kedua modem ini adalah pada portable modem sinyalnya lebih baik
daripada mobile modem, namun mobile modem memiliki mobilitas yang lebih tinggi daripada
mobile modem, dikarenakan portable modem memerlukan daya listrik untuk
mengoperasikannya.
Di Indonesia, izin penerapan teknologi WiMax diawali melalui proses lelang yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya
diumumkan pada 16 Juli 2009, dengan hasilnya sebagai berikut:
Zona. Zona Wilayah Pemenang Nilai (Rp)
1 Sumatera Utara PT. First Media 7.201.000.000
2 Sumatera Bagian Tengah PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
3 Sumatera Bagian Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
4 Banten dan Jabodetabek PT First Media 121.201.000.000
5 Jawa Barat
(minus Jabodetabek)
PT Comtronic System dan
PT Adiwarta Perdana
(konsorsium)
25.218.000.000
6 Jawa Tengah PT Telkom 18.654.000.000
7 Jawa Timur PT Comtronic System dan PT
Adiwarta Perdana (konsorsium) 31.518.000.000
8 Bali dan NTB PT Berca Hardaya Perkasa 5.100.000.000
10
Maluku dan
Maluku Utara
PT Telkom 533.000.000
11 Sulawesi Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.299.000.000
12 Sulawesi Bagian Utara PT Telkom 1.177.000.000
13 Kalimantan Barat PT Berca Hardaya Perkasa 6.991.000.000
14
Kalimantan Bagian
Timur PT Berca Hardaya Perkasa 3.490.000.000
15 Kepulauan Riau PT Berca Hardaya Perkasa 4.000.000.000
Dari data hasil lelang di atas, maka terlihat usaha pemerintah yang ingin menyediakan
sarana komunikasi dan informasi berupa akses internet yang cepat dan murah bagi
masyarakatnya.
Karena bisa terlihat, bahwa akses internet dengan menggunakan teknologi WiMax
atau 4G ini untuk diterapkan di seluruh Indonesia, dari Pulau Sumatera hingga Pulau Papua.
Hingga saat ini yang baru menjalankan atau menyelenggarakan layanan WiMax baru
dua perusahaan, yaitu PT. First Media dan PT. Berca Hardaya Perkasa. PT. First Media baru
memberikan layanannya di sekitar Karawaci, dan setahun kedepan targetnya adalah seluruh
Jakarta. Sedangkan untuk layanan WiMax di luar pulau Jawa, Medan adalah kota pertama
yang akan dilayani oleh First Media. PT. First Media memberikan layanannya dengan nama
Sitra Wimax (http://www.sitrawimax.com/). Sedangkan PT. Berca Hardaya Perkasa, dengan
nama layanan Wigo, akan memulai layanannya di Balikpapan.
Dengan adanya dan diterapkannya teknologi WiMax ini, maka diharapkan adanya
akses informasi melalui internet dapat semakin merata. Dan masyarakatpun diharapkan dapat
menjangkau informasi yang lebih murah dan cepat. Sehingga kemajuan dapat meningkatkan
kemajuan masyarakat Indonesia sendiri.
Namun, dengan adanya WiMax ada satu kekhawatiran lain. Kekhawatiran itu adalah
adanya monopoli oleh pihak pemegang penyelenggara WiMax di suatu wilayah. Dan karena
tujuan dari teknologi WiMax ini pun tercapai, yaitu akses internet yang murah dan cepat,
yang memungkinkan semakin banyak lagi masyarakat Indonesia dapat mengakses internet.
Kesimpulan
Perubahan yang cepat dari teknologi informasi, juga ikut mengubah cara manusia
bertingkah laku. Dengan adanya internet, dunia serasa tidak lagi luas. Banyak sekali yang
bisa dimanfaatkan dengan adanya kemajuan ini.
Telah banyak lembaga-lembaga dan individu yang memanfaatkan kemajuan ini. Dan
seharusnya masyarakat Indonesia pun dapat memanfaatkan kemajuan ini. Karena dengan
memanfaatkan teknologi berupa internet, kita akan semakin maju.
Dahulu, sumber pengetahuan dan informasi hanyalah berasal dari
sumber-sumber tercetak. Namun kini, begitu banyak dan melimpahnya sumber-sumber-sumber-sumber pengetahuan
dan informasi dalam bentuk digital.
Namun, kemajuan itu juga memiliki dampak negatif. Yang bila dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hanya akan merugikan pihak lain. Tetapi apapun
kemajuan teknologi informasi dan dampaknya pada kehidupan manusia, tetap kitalah sebagai
manusia faktor yang paling menentukan arah kemajuan itu. Apakah dengan kemajuan itu,
Daftar Pustaka
Ceruzzi, P. E. (2003). A History of modern computing (2nd ed.). Cambridge: MIT.
Departemen Komunikasi dan Informatika RI. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. (2009, July 16). Pengumuman hasil lelang tender BWA. Retrieved November 26, 2010, from Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi:
http://www.postel.go.id/update/id/baca_info.asp?id_info=1277
Forbes.com. (2010, March 10). The World's billionaire. Retrieved November 26, 2010, from Forbes.com: http://www.forbes.com/lists/2010/10/billionaires-2010_The-Worlds-Billionaires_Rank.html
Goldman, J. E., & Rawles, P. T. (2004). Applied data communications: A Business-oriented approach. New Jersey: Wiley.
Jogiyanto. (2005). Pengenalan komputer: Dasar ilmu komputer, pemrograman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi.
Kadir, A., & Triwahyuni, T. C. (2005). Pengenalan teknologi informasi. Yogyakarta: Andi.
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2009). Statistik pendidikan. Retrieved November 30, 2010, from Kementerian Pendidikan Nasional: http://www.kemdiknas.go.id/list_link/statistik-pendidikan.aspx
Miniwatts Marketing Group. (2010). Internet world stats. Retrieved November 18, 2010, from Internet world stats: http://www.internetworldstats.com/
Sinaga, D., & Yuliastuti, D. (2010, September 25). WIMAX Indonesia mulai memancar. Retrieved November 30, 2010, from Tempointeraktif.Com:
http://www.tempointeraktif.com/hg/itempo/2010/09/25/brk,20100925-280422,id.html
Sudirman, I. (2003). Perkembangan hardware komputer. Retrieved November 30, 2010, from IlmuKomputer.Com: http://ilmukomputer.org/2006/08/25/perkembangan-hardware-komputer/
Sudirman, I., & Wahono, R. S. (2003). Sejarah komputer. Retrieved November 30, 2010, from IlmuKomputer.Com: http://ilmukomputer.org/2006/08/25/sejarah-komputer/
The World Bank Group. (2008). Indicators. Retrieved November 30, 2010, from The World Bank: http://data.worldbank.org/indicator
Wibisono, G., & Hantoro, G. D. (2006). Wimax: Teknologi broadband wireless access (BWA) kini dan masa depan. Bandung: Informatika.