• Tidak ada hasil yang ditemukan

LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A

PROSEDUR PENELITIAN

LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3

Gambar A.1FlowchartTahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3

Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari

Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO3 2,5 g/L LCPKS, Ni dan Co ke dalam tangki umpan

Setelah HRT 6 hari tercapai, penambahan NaHCO3 dihentikan, tetapi Ni, Co tetap ditambahkan.

Mulai

(2)

LA.2 ProsedurLoading Up

Gambar A.2FlowchartProsedurLoading Up

LCPKS yang telah difermentasikan dimasukkan kedalam fermentor suhu didalam fermentor 55C

HRT awal dimulai HRT 20 untuk adaptasi bakteri metanogen dengan umpan dimasukkan secara bertahap 4 kali sehari

Kecepatan didalam fermentor diatur hingga kecepatan antara 150 - 200 rpm

Apabila pada hari berikutnya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai M-Alkalinity tidak turun maka HRT dinaikkan 0,2 kali dari HRT awal hingga

mencapai target HRT 6 hari. Mulai

(3)

LA.3 Pembuatan Umpan

Gambar A.3FlowchartPembuatan Umpan

.

Larutan Co dan Ni diambil dengan menggunakan micrometer sebanyak 300μ L,dan dicampurkan ke dalam pome segar

1 liter LCPKS segar dimasukkan ke dalam tangki umpan

Timbang NaHCO3sebanyak 2,5 g/L dan masukkan kedalam

pome segar.

Umpan ini yang nantinya akan dipompakan ke dalam tangki fermentor

Campuran diaduk hingga homogen dengan kecepatan pengaduk di dalam tangki umpan mencapai 100 - 110rpm sehingga larutan tercampur dengan baik

Mulai

(4)

LA.4 ProsedurRecycle

Gambar A.4FlowchartProsedurRecycle

Mulai

Dibiarkandischargeke dalam gelas ukur 100 ml

Dibiarkandishargeselama 6 jam hingga terjadi sedimentasi

Diambil lumpur bagian bawah sebanyak

84 ml

Dikembalikan ke dalam fermentor

(5)

LA.5 Pengujian Sampel

1. AnalisaAlkalinity

Analisa alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak karbonat

yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terbentuk selama proses

fermentasi. Karena selama proses fermentasi pH dalam fermentor harus dijaga

agar tetap netral sehingga bakteri dapat bekerja dengan baik.

2. AnalisaTotal Solid (TS)

Total Solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid)

dan padatan yang terlarut (dissolved solid). Analisa ini perlu dilakukan agar

dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga

diperoleh efisiensi proses.

3. Analisa Abu danVolatile Solid(VS)

Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang menguap pada proses pembakaran diatas 500oC. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi

(6)

LA.6 Prosedur Analisa

1. Analisa M-alkallinity

Gambar A.5FlowchartAnalisa M-alkallinity

Mulai

Diambil beaker glass dan dimasukkan rotating magnet ke dalamnya

Dimasukkan sampel sebanyak 5 ml

Ditambahkan aquadest hingga volume larutan 80 ml

Dirangkai peralatan analisa

Campuran dititrasi dengan larutan HCL 0,1 N Stirred dihidupkan dan kecepatan diatur

hingga sampel tercampur sempurna

Apakah pH = 4,8 ± 0,02 ?

(7)

...(LA.1)

1. Prosedur Analisa TS

a. Cawan penguap dipanaskan selama 2 jam pada suhu 1300C, kemudian dinginkan didalam desikator, setelah dingin cawan kosong ditimbang.

b. Sebanyak 10 ml sampel dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang

sebelumnya kemudian ditimbang kembali.

c. Cawan berisi sampel dimasukkan ke dalam oven kemudian dipanaskan

selama 4 jam pada suhu 1300C untuk menghilangkan kadar airnya. d. Setelah cawan didinginkan, kemudian ditimbang kembali.

e. Analisa TS dilakukan untuk LCPKS dan cairan di dalam jar fermentor.

Total Solid = a × (1000/v) ...(LA.2)

a = Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan

sampel.

v = volume sampel.

2. Prosedur analisa abu dan VS

a. Cawan berisi sampel yang telah ditimbang TS-nya kemudian dipanaskan

kembali di dalammuffle furnacepada suhu 7000C selama 3 jam.

b. Setelah itu cawan penguap didinginkan hingga mencapai suhu kamar dan

(8)

c. Analisa VS dilakukan untuk LCPKS dan cairan di dalam jar fermentor.

Ash [mg/l] = a × (1000/v) ...(LA.3)

a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada suhu 7000C dengan berat cawan kosong.

v = volume sampel.

VS [mg/l] = TS [mg/l] - Ash [mg/l] ...(LA.4)

LA.7 PembuatanStarteruntuk Fermentasi Menggunakan NaHCO3

Starter diambil dari proses fermentasi limbah cair kelapa sawit pada penelitian sebelumnya.

LA.8 Loading Up& Operasi Target

1. Starter sebanyak 1 liter ditambahkan dengan 1 liter air dan 2,5 gram/L

NaHCO3, kemudian dimasukkan ke dalam fermentor.

2. Suhu di dalam fermentor diatur sedemikian rupa hingga suhunya

mencapai 550C.

3. Kecepatan impeller di dalam fermentor diatur hingga kecepatan antara 150

rpm-200 rpm.

4. Kecepatan di dalam tangki umpan POME segar diatur hingga kecepatan

mencapai 100-110 rpm agar larutan POME akan tercampur dengan baik.

5. HRT awal dimulai dengan HRT 12 hari karena untuk adaptasi metano

(9)

6. Apabila keesokan harinya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai

M-Alkalinitytidak turun maka HRT kita naikkan 0,2 kali dari HRT awal.

7. Demikian seterusnya hingga mencapai target HRT yaitu HRT 6 hari.

LA.9 Prosedur Pembuatan Umpan

1. Ambil 1 liter POME segar.

2. Timbang NaHCO3 sebanyak 2,5 gram/liter dan masukkan ke dalam

POME segar.

3. Ambilmetal solutiondengan menggunakan micrometer sebanyak 300 μ L,

kemudian masukkan ke dalam POME segar.

4. Aduk campuran hingga homogen.

5. Masukkan campuran ke dalamservice tank.

LA.10 ProsedurRecycle

1. Pindahkan keluaran fermentor (discharge) ke dalam gelas ukur 1000 ml

2. Biarkan keluaran fermentor (discharge) selama 6 jam hingga terjadi

sedimentasi

3. Pisahkan bagian yang jernih dengan bagian yang mengendap

4. Ambil lumpur bagian bawah sebanyak 34% dari LCPKS yang akan

(10)

...(LA.5)

LA.11 Pengujian Sampel

Pengujian yang dilaksanakan adalah :

a. Analisa M-Alkalinity

Analisa alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak karbonat

yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terbentuk selama proses

fermentasi. Karena selama proses fermentasi pH dalam fermentor harus dijaga

agar tetap netral sehingga bakteri dapat bekerja dengan baik.

2. Ambil Beaker gelas kemudian masukkan rotating magnet ke dalamnya

3. Masukkan sampel sebanyak 5 ml ditambahkan dengan aquadest hingga

volume larutan 80 ml.

4. Beaker gelas diletakkan diatas magnetic stirrer, dan pH elektroda

diletakkan di dalam beaker gelas, kemudian stirrer dihidupkan dan

kecepatan diatur sedemikian rupa hingga sampel tercampur sempurna

dengan aquadest.

5. Campuran dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga pH mencapai 4,8±

0,02.

6. Analisa M-Alkalinity dilakukan untuk POME dan limbah fermentasi pada

(11)

b. AnalisaTotal Solid

Total Solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid)

dan padatan yang terlarut (dissolve solid). Analisa ini perlu dilakukan agar

dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga

diperoleh efisiensi proses.

1. Panaskan cawan penguap selama 2 jam pada suhu 1300C 2. Dinginkan cawan penguap di dalam desikator.

3. Timbang berat cawan penguap.

4. Ambil sampel sebanyak 10 ml, lalu masukkan ke dalam cawan penguap

dan timbang beratnya.

5. Masukkan sampel ke dalam oven kemudian panaskan selama 4 jam pada

suhu 1300C.

6. Kemudian masukkan sampel ke dalam desikator untuk menurunkan

suhunya.

7. Timbang berat sampel setelah dingin.

8. Analisa TS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor.

Total Solid = a*(1000/v) ...(LA.6)

a = Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan

sampel.

v = volume sampel.

(12)

c. AnalisaAshdan VS

Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang menguap pada proses pembakaran diatas 500oC. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi

organik inilah yang akan dikonversikan menjadi biogas oleh metano bakteri.

2. Cawan penguap setelah dari TS dipanaskan dengan menggunakan muffle

furnace pada suhu 7000C selama 2 jam.

3. Setelah itu dinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga mencapai

suhu kamar.

4. Timbang berat cawan penguap.

5. Analisa VS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor.

Ash[mg/l] = a*(1000/v) ...(LA.7)

a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada

suhu 7000C dengan berat cawan kosong v = volume sampel

VS [mg/l] = TS [mg/l] - Ash [mg/l] ...(LA.8)

(Yoshimassa, 2009)

d. Analisa COD

Analisis COD adalah menentukan banyaknya oksigen yang diperlukan untuk

(13)

...(LA.9) menunjukkan kandungan senyawa organik yang terdapat dalam limbah.

Analisa ini dilakukan di luar Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara.

1. Masukkan 10 ml atau 20 ml sampel kedalam labu erlenmeyer yang telah

berisi batu didih.

2. Tambahkan 0,4 gr kristal Hg2SO4, kemudian masukkan 10 ml larutan standar kalium bikromat. Tambahkan dengan hati-hati 30 ml asam sulfat

yang telah mengandung Ag2SO4sambil dikocok. Panaskan selama 2 jam. 3. Dinginkan, kemudian tambahkan aquadest sampai 100 ml.

4. Titrasi larutan tersebut dengan menggunakan larutan standar Ferro

amonium sulfat 0,05 N dengan indikator ferroin.

5. Catat pemakaian titran.

6. Lakukan cara yang sama terhadap aquadest sebagai blanko.

7. Kandungan COD dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

mg/l COD = (1000 × (A-B) × NFAS× 8) ml sampel

Keterangan A = ml ferro amonium sulfat untuk titrasi blanko

B = ml ferro amonium sulfat untuk titrasi sampel

N = Normalitas ferro amonium sulfat

8 = berat equivalen oksigen

(14)

e. Analisa pH

pH mempunyai arti yang sangat penting di dalam pengolahan limbah cair

karena dari pH kita dapat mengetahui kondisi mikroba yang ada di dalam

limbah cair, oleh karena itu analisa ini perlu dilakukan.

2. Ambil sampel yang ingin dianalisa

3. Masukkan sampel ke dalam beaker gelas

4. pH elektroda diletakkan di dalam beaker gelas dan dicatat pH sampel

(15)

LAMPIRAN B

KARAKTERISTIK SAMPEL

LB.1 Karakteristik LCPKS Adolina dan Keluaran Fermentasi

Tabel B.1 Karakteristik LCPKS Adolina dan Keluaran Fermentasi

Variabel Satuan LCPKS Keluaran

(Recycle)

TS mg/L 42,173 15,176

VS mg/L 33,390 8,891

COD mg/L 38,554 6700

Fe mg/L 220 60

Ni mg/L 0,49 0,28

(16)

LB.2 Data Biogas Fermentasi denganRecycleDihentikan Penambahan NaHCO3

Tabel B.2.1 Data Biogas untuk Fermentasi denganRecycleDihentikan NaHCO3

Hari Ke Produksi Biogas L/hari Hari Ke Produksi Biogas L/hari

1 2,44 22 5,45

2 3,62 23 5,10

3 5,03 24 5,30

4 4,36 25 6,62

5 4,81 26 6,71

6 5,47 27 4,98

7 4,90 28 5,69

8 5,53 29 5,79

9 6,37 30 5,55

10 6,58 31 5,16

11 3,59 32 5,84

12 6,45 33 5,39

13 5,42 34 5,58

14 5,39 35 5,92

15 5,74 36 5,55

16 6,81 37 5,46

17 7,73 38 5,35

18 7,01 39 5,64

19 7,61 40 5,42

20 7,09 41 5,12

(17)

Hari Ke Produksi Biogas L/hari

43 5,75

44 5,06

45 5,16

46 5,15

47 5,35

48 6,32

(18)

Tabel B.2.2 Data Alkalinitas dan pH Dihentikan NaHCO3denganRecycle

Hari Ke Alkalinity pH Hari Ke Alkalinity pH

1 4800 7,63 23 2200 7,08

2 4600 7,52 24 2200 7,08

3 4800 7,25

4 3500 7,37

5 3500 7,10

6 2700 6,90

7 2000 6,70

8 1500 6,82

9 1700 6,73

10 2100 6,93

11 2100 6,94

12 2100 7,35

13 2450 7,20

14 2200 7,18

15 2200 7,16

16 2400 7,29

17 2600 7,19

18 2200 7,25

19 2500 7,23

20 2400 7,18

21 2300 6,89

(19)

Tabel B.2.3 Data TS dan VS denganRecycleDihentikan Penambahan NaHCO3

Hari Ke TS VS

1 60,49 67,70

2 26,71 45,50

3 23,11 25,50

4 67,27 61,70

5 31,02 31,90

6 38,05 55,90

7 39,05 60,10

8 39,62 43,70

9 20,42 59,00

10 33,74 69,50

11 29,02 55,80

12 29,15 54,60

13 35,47 56,70

14 36,16 54,20

15 34,93 61,00

16 26,19 61,40

17 29,02 50,50

18 27,16 62,20

19 23,57 58,50

20 36,24 47,60

21 38,14 56,00

22 25,16 49,30

(20)

Tabel B.2.4 Data Biogas untuk Fermentasi dengan Non-Recycle Dihentikan

Penambahan NaHCO3

Hari Ke Produksi Biogas L/hari Hari Ke Produksi Biogas L/hari

1 3,02 21 4,01

2 4,98 22 4,43

3 5,68 23 4,20

4 5,17 24 5,58

5 5,89 25 5,43

6 6,49 26 5,92

7 7,45 27 6,72

8 7,97 28 4,94

9 7,92 29 6,14

10 7,86 30 5,16

11 7,75 31 4,75

12 7,43 32 4,54

13 7,03 33 3,91

14 7,25 34 4,02

15 7,60 35 3,64

16 7,01 36 4,50

17 7,02 37 4,60

18 5,13 38 4,36

19 4,63 39 4,61

(21)

Hari Ke Produksi Biogas

41 4,55

42 4,80

43 4,87

44 4,59

45 4,53

46 4,92

47 4,65

(22)

Tabel B.2.5 DataAlkalinitydan pH denganNon-RecycleDihentikan NaHCO3 Hari Ke Alkalinity pH Hari Ke Alkalinity pH

1 4700 7,38 22 1600 6,47

2 4500 7,42 23 1400 6,37

3 3300 7,52 24 1800 6,92

4 2900 7,17 3400 7,16

6 2900 7,02

7 2200 6,85

8 2400 7,14

9 2000 7,17

10 2000 7,00

11 1800 7,01

12 1800 7,16

13 2250 7,04

14 2100 7,28

15 1700 7,16

16 1900 7,02

17 2000 7,02

18 2200 7,02

19 1500 7,01

20 2000 7,08

(23)

Tabel B.2.6 Data TS dan VS denganNon-RecycleDihentikan Penambahan NaHCO3

Hari Ke TS VS

1 57,20 70,70

2 37,9 44,90

3 9,48 34,70

4 48,60 62,80

5 23,08 47,60

6 38,52 38,70

7 46,47 45,80

8 47,47 48,60

9 53,88 28,30

10 62,53 40,70

11 48,33 35,00

12 48,30 37,00

13 51,78 43,10

14 48,86 42,30

15 56,03 38,50

16 52,09 36,10

17 47,22 38,70

18 59,67 40,40

19 47,62 32,30

20 40,23 40,80

21 46,82 48,30

22 43,32 39,10

(24)

TabelB.2.7 Data Biogas untuk Fermentasi Menggunakan NaHCO3

1 7,61 26.474 7.616 18.858 0,000404

3 7,48 34.750 7.616 27.134 0,000276

5 7,46 34.750 8.056 26.694 0,000279

6 7,67 28.406 6.745 21.661 0,000354

8 7,05 37.385 6.745 30.640 0,00023

10 9,5 35.978 6.486 29.492 0,000322

12 8,83 35.905 6.486 29.419 0,0003

14 9,28 35.820 8.194 27.626 0,000336

16 9,17 34.157 8.026 26.131 0,000351

18 8,9 33.320 7.258 26.062 0,000341

20 10,92 40.402 7.258 33.144 0,000329

22 8,24 34.727 8.585 26.142 0,000315

25 6,46 35.928 7.562 28.366 0,000228

26 6,22 37.065 8.585 28.480 0,000218

28 6,64 31.506 7.562 23.944 0,000277

30 7,49 33.390 7.369 26.021 0,000288

31 7,75 44.036 7.369 36.667 0,000211

32 6,37 36.714 7.369 29.345 0,000217

33 6,77 34.813 6.502 28.311 0,000239

34 6,75 33.068 6.502 26.566 0,000254

35 7,16 37.470 6.502 30.968 0,000231

(25)

37 6,82 26.237 8.891 17.346 0,000393

39 8,82 29.992 8.891 21.101 0,000418

41 7,01 31.727 7.217 24.510 0,000286

43 7,17 31.254 7.217 24.037 0,000298

44 7,71 31.254 8.642 22.612 0,000341

46 7,43 34.024 8.642 25.382 0,000293

Tabel B.2.8 Data Alkalinitas, kandungan CH4dan CO2Menggunakan NaHCO3

Alkalinitas (mg/L)

Ph CO2

(mg/L)

6.050 7,5 38

5.000 31

4.650 7,55 40

5.550 7,56 32

5.000 35

(26)

Tabel B.2.9 Data Kadar Fe, Laju degradasi Total Solid dan Volatil Solid

Menggunakan NaHCO3

Fe

236 40.307 30.127 25,26 33.068 19.660 40,55

330 43.934 26.340 40,05 35.905 19.210 46,5

340 37.090 28.716 22,58 28.850 19.555 32,22

350 44.164 27.805 37,04 37.470 19.627 47,62

380 42.081 27.147 35,49 33.320 19.149 42,53

(27)

LAMPIRAN C

CONTOH PERHITUNGAN

LC.1 Perhitungan Produksi Biogas / VS

Dari Tabel B.2.9 diperoleh:

Hari ke-1

Produksi Biogas = 7,61 L/hari

VS LCPKS = 26.474 mg/L

VSDischarge = 7.616 mg/L

VS Terdegradasi = 26.474–7.616 = 18.858 mg/L

Produksi Biogas/VS 0,000404

18858

LC.2 Perhitungan Laju TS dan VS yang terdegradasi

Dari Tabel B.2.13 diperoleh:

a. Laju TS terdegradasi

TS LCPKS = 40.307

TS Digester = 30.127

Laju TS terdegradasi 100% 25,26%

b. Laju VS terdegradasi

(28)

VS Digester = 19.660

LC.3 Perhitungan Kestabilan 3 x HRT 6

Volume Reaktor = 2000 ml

Laju alir masuk = 333 ml

Volume di dalam reaktor = (2000-333) ml

= 1667 ml

HRT = 6 hari

Laju alir keluar pada HRT 6 =

6

Jumlah umpan di dalam reaktor =

(29)

Penggantian isi digester (%) =

Tabel L.C.1. Persen Penggantian Isi Digester

3 x

HRT

Jumlah umpan di dalam

reaktor (ml)

Penggantian isi digester

(%)

1 333 16,5

2 610,5 30,52

3 841,75 42,08

4 1034,45 51,72

5 1195,04 59,75

6 1328,87 66,44

7 1440,39 72,01

8 1533,32 76,66

9 1610,77 80,53

10 1675,31 83,76

11 1729,09 86,45

12 1773,91 88,69

13 1811,25 90,56

14 1842,38 92,11

15 1868,31 93,41

16 1889,93 94,49

17 1907,94 95,39

18 1922,95 96,14

(30)

LC.4 Perhitungan Penggunaan NaHCO3

Kapasitas TBS =40

Konversi TBS ke POME = 0,60 (60%) Novaviro, 2010

Jumlah Produksi POME =40 × 0,60 ×20

×365 ℎ =175.200

Jam Kerja = 20

Hari Kerja dalam setahun =300 ℎ

Hari Operasi =365 ℎ

Jumlah Kebutuhan POME =175.200 ×

= 480.000

Jumlah Kebutuhan NaHCO3(gr/L) =2,5 ×

.

= 1.200

Harga Dihentikan Penggunaan NaHCO3=

= 1.200 × . 2.300 × digunakan

(31)

Harga Menggunakan NaHCO3NaHCO3

= 1.200 × . 2.300 ×365 ℎ

= . 1.007.400.000

1. Selisih harga dihentikan NaHCO3vs Menggunakan NaHCO3 = Rp.1.007.400.000,-–Rp.30.360.000,- = Rp.977.040.000,-/tahun

Produksi biogas menggunakan NaHCO3= 7 - 8,5 L/hari

Produksi Biogas dihentikan penambahan NaHCO3= 5,5 - 6,5 L/hari Selisih produksi biogas diantara keduanya adalah 2 L/hari = 100 L/50 hari.

Jika dihitung kedalam rupiah:

= 1 kg biogas = 815 liter ( densitas biogas 1,227 kg/m3) = 2 L = 0,002454 kg, 100 L = 0,1227 kg

= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011)

= Rp. 2500 × 0,002454 kg = Rp. 6,135/hari.

= Rp. 2500 × 0,1227 kg = Rp. 306,75/50 hari.

2. Perhitungan dengan skala penelitian 50 hari

a. Dihentikan penambahan NaHCO3:

=

NaHCO3× × HRT 6 hari (digunakan selama 11 hari)

= 2,5

NaHCO3× × 11 hari = 9 gr.

(32)

Jika dirupiahkan:

Produksi biogas yang dihasilkan adalah rata–rata 6,5 L/hari.

, ³= 0,815 m

3

= 815 L.

6,5 L × 1,227

³ ×

1 ³ = 0,0079755 kg (densitas biogas 1,227 kg/m3 ).

= 6,5 L / hari = 0,0079755 kg.

= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011).

= Rp. 2500 × 0,0079755 kg = Rp. 19,938/hari.

= Rp. 2500 × 0,0079755 kg × 50 hari = Rp. 996,937.

Total yang didapat selama 50 hari adalah: Rp. 996,937.

b. Menggunakan NaHCO3:

=

NaHCO3× × digunakan selama 50 hari

= 2,5

NaHCO3× × 50 hari = 41 gr

=41 gr × . 2300 NaHCO3= Rp. 94.300,-/50 hari

Produksi biogas yang dihasilkan adalah 8,5 L/hari

Jika dirupiahkan:

1 ³ = 0,0104295 kg (densitas biogas 1,227 kg/m3 ).

(33)

= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011).

= Rp. 2500 × 0,0104295 kg = Rp. 26,073/hari.

= Rp. 2500 × 0,0104295 kg × 50 hari = Rp. 1.303,687/50 hari.

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Gambar

Gambar A.1 Flowchart Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan
Gambar A.2 Flowchart Prosedur Loading Up
Gambar A.3 Flowchart Pembuatan Umpan
Gambar A.4 Flowchart Prosedur Recycle
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan belajar peserta didik pada materi Hukum Fluida Statis berdasarkan rangkaian penelitian yang ada yakni: (a) tidak kuat dalam materi tekanan; (b) kesulitan menentukan

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Jaminan tersebut akan digunakan untuk pembayaran atas harga jual dari Aset yang disewagunausahakan jika hak opsi digunakan oleh penyewa guna usaha, jika hak opsi tidak digunakan,

Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya dengan pekerja outsourcing menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu ( PKWT ) yang sebagian besar di dalam perjanjian tersebut

Ketidakbermaknaan korelasi tingkat gejala adiksi internet dengan aktivitas yang dilakukan jika tidak tersedia dana, dapat dijelaskan karena sebagian besar

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi istilah asing bidang perkomputeran yang paling dikenal oleh kalangan mahasiswa di Kota Surakarta, (2)

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

Maka dapat disimpulkan bahwa, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja telah memenuhi syarat model yang baik dengan memiliki nilai AVE