LAMPIRAN A
PROSEDUR PENELITIAN
LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3
Gambar A.1FlowchartTahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3
Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari
Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO3 2,5 g/L LCPKS, Ni dan Co ke dalam tangki umpan
Setelah HRT 6 hari tercapai, penambahan NaHCO3 dihentikan, tetapi Ni, Co tetap ditambahkan.
Mulai
LA.2 ProsedurLoading Up
Gambar A.2FlowchartProsedurLoading Up
LCPKS yang telah difermentasikan dimasukkan kedalam fermentor suhu didalam fermentor 55C
HRT awal dimulai HRT 20 untuk adaptasi bakteri metanogen dengan umpan dimasukkan secara bertahap 4 kali sehari
Kecepatan didalam fermentor diatur hingga kecepatan antara 150 - 200 rpm
Apabila pada hari berikutnya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai M-Alkalinity tidak turun maka HRT dinaikkan 0,2 kali dari HRT awal hingga
mencapai target HRT 6 hari. Mulai
LA.3 Pembuatan Umpan
Gambar A.3FlowchartPembuatan Umpan
.
Larutan Co dan Ni diambil dengan menggunakan micrometer sebanyak 300μ L,dan dicampurkan ke dalam pome segar
1 liter LCPKS segar dimasukkan ke dalam tangki umpan
Timbang NaHCO3sebanyak 2,5 g/L dan masukkan kedalam
pome segar.
Umpan ini yang nantinya akan dipompakan ke dalam tangki fermentor
Campuran diaduk hingga homogen dengan kecepatan pengaduk di dalam tangki umpan mencapai 100 - 110rpm sehingga larutan tercampur dengan baik
Mulai
LA.4 ProsedurRecycle
Gambar A.4FlowchartProsedurRecycle
Mulai
Dibiarkandischargeke dalam gelas ukur 100 ml
Dibiarkandishargeselama 6 jam hingga terjadi sedimentasi
Diambil lumpur bagian bawah sebanyak
84 ml
Dikembalikan ke dalam fermentor
LA.5 Pengujian Sampel
1. AnalisaAlkalinity
Analisa alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak karbonat
yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terbentuk selama proses
fermentasi. Karena selama proses fermentasi pH dalam fermentor harus dijaga
agar tetap netral sehingga bakteri dapat bekerja dengan baik.
2. AnalisaTotal Solid (TS)
Total Solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid)
dan padatan yang terlarut (dissolved solid). Analisa ini perlu dilakukan agar
dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga
diperoleh efisiensi proses.
3. Analisa Abu danVolatile Solid(VS)
Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang menguap pada proses pembakaran diatas 500oC. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi
LA.6 Prosedur Analisa
1. Analisa M-alkallinity
Gambar A.5FlowchartAnalisa M-alkallinity
Mulai
Diambil beaker glass dan dimasukkan rotating magnet ke dalamnya
Dimasukkan sampel sebanyak 5 ml
Ditambahkan aquadest hingga volume larutan 80 ml
Dirangkai peralatan analisa
Campuran dititrasi dengan larutan HCL 0,1 N Stirred dihidupkan dan kecepatan diatur
hingga sampel tercampur sempurna
Apakah pH = 4,8 ± 0,02 ?
...(LA.1)
1. Prosedur Analisa TS
a. Cawan penguap dipanaskan selama 2 jam pada suhu 1300C, kemudian dinginkan didalam desikator, setelah dingin cawan kosong ditimbang.
b. Sebanyak 10 ml sampel dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang
sebelumnya kemudian ditimbang kembali.
c. Cawan berisi sampel dimasukkan ke dalam oven kemudian dipanaskan
selama 4 jam pada suhu 1300C untuk menghilangkan kadar airnya. d. Setelah cawan didinginkan, kemudian ditimbang kembali.
e. Analisa TS dilakukan untuk LCPKS dan cairan di dalam jar fermentor.
Total Solid = a × (1000/v) ...(LA.2)
a = Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan
sampel.
v = volume sampel.
2. Prosedur analisa abu dan VS
a. Cawan berisi sampel yang telah ditimbang TS-nya kemudian dipanaskan
kembali di dalammuffle furnacepada suhu 7000C selama 3 jam.
b. Setelah itu cawan penguap didinginkan hingga mencapai suhu kamar dan
c. Analisa VS dilakukan untuk LCPKS dan cairan di dalam jar fermentor.
Ash [mg/l] = a × (1000/v) ...(LA.3)
a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada suhu 7000C dengan berat cawan kosong.
v = volume sampel.
VS [mg/l] = TS [mg/l] - Ash [mg/l] ...(LA.4)
LA.7 PembuatanStarteruntuk Fermentasi Menggunakan NaHCO3
Starter diambil dari proses fermentasi limbah cair kelapa sawit pada penelitian sebelumnya.
LA.8 Loading Up& Operasi Target
1. Starter sebanyak 1 liter ditambahkan dengan 1 liter air dan 2,5 gram/L
NaHCO3, kemudian dimasukkan ke dalam fermentor.
2. Suhu di dalam fermentor diatur sedemikian rupa hingga suhunya
mencapai 550C.
3. Kecepatan impeller di dalam fermentor diatur hingga kecepatan antara 150
rpm-200 rpm.
4. Kecepatan di dalam tangki umpan POME segar diatur hingga kecepatan
mencapai 100-110 rpm agar larutan POME akan tercampur dengan baik.
5. HRT awal dimulai dengan HRT 12 hari karena untuk adaptasi metano
6. Apabila keesokan harinya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai
M-Alkalinitytidak turun maka HRT kita naikkan 0,2 kali dari HRT awal.
7. Demikian seterusnya hingga mencapai target HRT yaitu HRT 6 hari.
LA.9 Prosedur Pembuatan Umpan
1. Ambil 1 liter POME segar.
2. Timbang NaHCO3 sebanyak 2,5 gram/liter dan masukkan ke dalam
POME segar.
3. Ambilmetal solutiondengan menggunakan micrometer sebanyak 300 μ L,
kemudian masukkan ke dalam POME segar.
4. Aduk campuran hingga homogen.
5. Masukkan campuran ke dalamservice tank.
LA.10 ProsedurRecycle
1. Pindahkan keluaran fermentor (discharge) ke dalam gelas ukur 1000 ml
2. Biarkan keluaran fermentor (discharge) selama 6 jam hingga terjadi
sedimentasi
3. Pisahkan bagian yang jernih dengan bagian yang mengendap
4. Ambil lumpur bagian bawah sebanyak 34% dari LCPKS yang akan
...(LA.5)
LA.11 Pengujian Sampel
Pengujian yang dilaksanakan adalah :
a. Analisa M-Alkalinity
Analisa alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak karbonat
yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terbentuk selama proses
fermentasi. Karena selama proses fermentasi pH dalam fermentor harus dijaga
agar tetap netral sehingga bakteri dapat bekerja dengan baik.
2. Ambil Beaker gelas kemudian masukkan rotating magnet ke dalamnya
3. Masukkan sampel sebanyak 5 ml ditambahkan dengan aquadest hingga
volume larutan 80 ml.
4. Beaker gelas diletakkan diatas magnetic stirrer, dan pH elektroda
diletakkan di dalam beaker gelas, kemudian stirrer dihidupkan dan
kecepatan diatur sedemikian rupa hingga sampel tercampur sempurna
dengan aquadest.
5. Campuran dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga pH mencapai 4,8±
0,02.
6. Analisa M-Alkalinity dilakukan untuk POME dan limbah fermentasi pada
b. AnalisaTotal Solid
Total Solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid)
dan padatan yang terlarut (dissolve solid). Analisa ini perlu dilakukan agar
dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga
diperoleh efisiensi proses.
1. Panaskan cawan penguap selama 2 jam pada suhu 1300C 2. Dinginkan cawan penguap di dalam desikator.
3. Timbang berat cawan penguap.
4. Ambil sampel sebanyak 10 ml, lalu masukkan ke dalam cawan penguap
dan timbang beratnya.
5. Masukkan sampel ke dalam oven kemudian panaskan selama 4 jam pada
suhu 1300C.
6. Kemudian masukkan sampel ke dalam desikator untuk menurunkan
suhunya.
7. Timbang berat sampel setelah dingin.
8. Analisa TS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor.
Total Solid = a*(1000/v) ...(LA.6)
a = Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan
sampel.
v = volume sampel.
c. AnalisaAshdan VS
Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang menguap pada proses pembakaran diatas 500oC. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi
organik inilah yang akan dikonversikan menjadi biogas oleh metano bakteri.
2. Cawan penguap setelah dari TS dipanaskan dengan menggunakan muffle
furnace pada suhu 7000C selama 2 jam.
3. Setelah itu dinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga mencapai
suhu kamar.
4. Timbang berat cawan penguap.
5. Analisa VS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor.
Ash[mg/l] = a*(1000/v) ...(LA.7)
a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada
suhu 7000C dengan berat cawan kosong v = volume sampel
VS [mg/l] = TS [mg/l] - Ash [mg/l] ...(LA.8)
(Yoshimassa, 2009)
d. Analisa COD
Analisis COD adalah menentukan banyaknya oksigen yang diperlukan untuk
...(LA.9) menunjukkan kandungan senyawa organik yang terdapat dalam limbah.
Analisa ini dilakukan di luar Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
1. Masukkan 10 ml atau 20 ml sampel kedalam labu erlenmeyer yang telah
berisi batu didih.
2. Tambahkan 0,4 gr kristal Hg2SO4, kemudian masukkan 10 ml larutan standar kalium bikromat. Tambahkan dengan hati-hati 30 ml asam sulfat
yang telah mengandung Ag2SO4sambil dikocok. Panaskan selama 2 jam. 3. Dinginkan, kemudian tambahkan aquadest sampai 100 ml.
4. Titrasi larutan tersebut dengan menggunakan larutan standar Ferro
amonium sulfat 0,05 N dengan indikator ferroin.
5. Catat pemakaian titran.
6. Lakukan cara yang sama terhadap aquadest sebagai blanko.
7. Kandungan COD dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
mg/l COD = (1000 × (A-B) × NFAS× 8) ml sampel
Keterangan A = ml ferro amonium sulfat untuk titrasi blanko
B = ml ferro amonium sulfat untuk titrasi sampel
N = Normalitas ferro amonium sulfat
8 = berat equivalen oksigen
e. Analisa pH
pH mempunyai arti yang sangat penting di dalam pengolahan limbah cair
karena dari pH kita dapat mengetahui kondisi mikroba yang ada di dalam
limbah cair, oleh karena itu analisa ini perlu dilakukan.
2. Ambil sampel yang ingin dianalisa
3. Masukkan sampel ke dalam beaker gelas
4. pH elektroda diletakkan di dalam beaker gelas dan dicatat pH sampel
LAMPIRAN B
KARAKTERISTIK SAMPEL
LB.1 Karakteristik LCPKS Adolina dan Keluaran Fermentasi
Tabel B.1 Karakteristik LCPKS Adolina dan Keluaran Fermentasi
Variabel Satuan LCPKS Keluaran
(Recycle)
TS mg/L 42,173 15,176
VS mg/L 33,390 8,891
COD mg/L 38,554 6700
Fe mg/L 220 60
Ni mg/L 0,49 0,28
LB.2 Data Biogas Fermentasi denganRecycleDihentikan Penambahan NaHCO3
Tabel B.2.1 Data Biogas untuk Fermentasi denganRecycleDihentikan NaHCO3
Hari Ke Produksi Biogas L/hari Hari Ke Produksi Biogas L/hari
1 2,44 22 5,45
2 3,62 23 5,10
3 5,03 24 5,30
4 4,36 25 6,62
5 4,81 26 6,71
6 5,47 27 4,98
7 4,90 28 5,69
8 5,53 29 5,79
9 6,37 30 5,55
10 6,58 31 5,16
11 3,59 32 5,84
12 6,45 33 5,39
13 5,42 34 5,58
14 5,39 35 5,92
15 5,74 36 5,55
16 6,81 37 5,46
17 7,73 38 5,35
18 7,01 39 5,64
19 7,61 40 5,42
20 7,09 41 5,12
Hari Ke Produksi Biogas L/hari
43 5,75
44 5,06
45 5,16
46 5,15
47 5,35
48 6,32
Tabel B.2.2 Data Alkalinitas dan pH Dihentikan NaHCO3denganRecycle
Hari Ke Alkalinity pH Hari Ke Alkalinity pH
1 4800 7,63 23 2200 7,08
2 4600 7,52 24 2200 7,08
3 4800 7,25
4 3500 7,37
5 3500 7,10
6 2700 6,90
7 2000 6,70
8 1500 6,82
9 1700 6,73
10 2100 6,93
11 2100 6,94
12 2100 7,35
13 2450 7,20
14 2200 7,18
15 2200 7,16
16 2400 7,29
17 2600 7,19
18 2200 7,25
19 2500 7,23
20 2400 7,18
21 2300 6,89
Tabel B.2.3 Data TS dan VS denganRecycleDihentikan Penambahan NaHCO3
Hari Ke TS VS
1 60,49 67,70
2 26,71 45,50
3 23,11 25,50
4 67,27 61,70
5 31,02 31,90
6 38,05 55,90
7 39,05 60,10
8 39,62 43,70
9 20,42 59,00
10 33,74 69,50
11 29,02 55,80
12 29,15 54,60
13 35,47 56,70
14 36,16 54,20
15 34,93 61,00
16 26,19 61,40
17 29,02 50,50
18 27,16 62,20
19 23,57 58,50
20 36,24 47,60
21 38,14 56,00
22 25,16 49,30
Tabel B.2.4 Data Biogas untuk Fermentasi dengan Non-Recycle Dihentikan
Penambahan NaHCO3
Hari Ke Produksi Biogas L/hari Hari Ke Produksi Biogas L/hari
1 3,02 21 4,01
2 4,98 22 4,43
3 5,68 23 4,20
4 5,17 24 5,58
5 5,89 25 5,43
6 6,49 26 5,92
7 7,45 27 6,72
8 7,97 28 4,94
9 7,92 29 6,14
10 7,86 30 5,16
11 7,75 31 4,75
12 7,43 32 4,54
13 7,03 33 3,91
14 7,25 34 4,02
15 7,60 35 3,64
16 7,01 36 4,50
17 7,02 37 4,60
18 5,13 38 4,36
19 4,63 39 4,61
Hari Ke Produksi Biogas
41 4,55
42 4,80
43 4,87
44 4,59
45 4,53
46 4,92
47 4,65
Tabel B.2.5 DataAlkalinitydan pH denganNon-RecycleDihentikan NaHCO3 Hari Ke Alkalinity pH Hari Ke Alkalinity pH
1 4700 7,38 22 1600 6,47
2 4500 7,42 23 1400 6,37
3 3300 7,52 24 1800 6,92
4 2900 7,17 3400 7,16
6 2900 7,02
7 2200 6,85
8 2400 7,14
9 2000 7,17
10 2000 7,00
11 1800 7,01
12 1800 7,16
13 2250 7,04
14 2100 7,28
15 1700 7,16
16 1900 7,02
17 2000 7,02
18 2200 7,02
19 1500 7,01
20 2000 7,08
Tabel B.2.6 Data TS dan VS denganNon-RecycleDihentikan Penambahan NaHCO3
Hari Ke TS VS
1 57,20 70,70
2 37,9 44,90
3 9,48 34,70
4 48,60 62,80
5 23,08 47,60
6 38,52 38,70
7 46,47 45,80
8 47,47 48,60
9 53,88 28,30
10 62,53 40,70
11 48,33 35,00
12 48,30 37,00
13 51,78 43,10
14 48,86 42,30
15 56,03 38,50
16 52,09 36,10
17 47,22 38,70
18 59,67 40,40
19 47,62 32,30
20 40,23 40,80
21 46,82 48,30
22 43,32 39,10
TabelB.2.7 Data Biogas untuk Fermentasi Menggunakan NaHCO3
1 7,61 26.474 7.616 18.858 0,000404
3 7,48 34.750 7.616 27.134 0,000276
5 7,46 34.750 8.056 26.694 0,000279
6 7,67 28.406 6.745 21.661 0,000354
8 7,05 37.385 6.745 30.640 0,00023
10 9,5 35.978 6.486 29.492 0,000322
12 8,83 35.905 6.486 29.419 0,0003
14 9,28 35.820 8.194 27.626 0,000336
16 9,17 34.157 8.026 26.131 0,000351
18 8,9 33.320 7.258 26.062 0,000341
20 10,92 40.402 7.258 33.144 0,000329
22 8,24 34.727 8.585 26.142 0,000315
25 6,46 35.928 7.562 28.366 0,000228
26 6,22 37.065 8.585 28.480 0,000218
28 6,64 31.506 7.562 23.944 0,000277
30 7,49 33.390 7.369 26.021 0,000288
31 7,75 44.036 7.369 36.667 0,000211
32 6,37 36.714 7.369 29.345 0,000217
33 6,77 34.813 6.502 28.311 0,000239
34 6,75 33.068 6.502 26.566 0,000254
35 7,16 37.470 6.502 30.968 0,000231
37 6,82 26.237 8.891 17.346 0,000393
39 8,82 29.992 8.891 21.101 0,000418
41 7,01 31.727 7.217 24.510 0,000286
43 7,17 31.254 7.217 24.037 0,000298
44 7,71 31.254 8.642 22.612 0,000341
46 7,43 34.024 8.642 25.382 0,000293
Tabel B.2.8 Data Alkalinitas, kandungan CH4dan CO2Menggunakan NaHCO3
Alkalinitas (mg/L)
Ph CO2
(mg/L)
6.050 7,5 38
5.000 31
4.650 7,55 40
5.550 7,56 32
5.000 35
Tabel B.2.9 Data Kadar Fe, Laju degradasi Total Solid dan Volatil Solid
Menggunakan NaHCO3
Fe
236 40.307 30.127 25,26 33.068 19.660 40,55
330 43.934 26.340 40,05 35.905 19.210 46,5
340 37.090 28.716 22,58 28.850 19.555 32,22
350 44.164 27.805 37,04 37.470 19.627 47,62
380 42.081 27.147 35,49 33.320 19.149 42,53
LAMPIRAN C
CONTOH PERHITUNGAN
LC.1 Perhitungan Produksi Biogas / VS
Dari Tabel B.2.9 diperoleh:
Hari ke-1
Produksi Biogas = 7,61 L/hari
VS LCPKS = 26.474 mg/L
VSDischarge = 7.616 mg/L
VS Terdegradasi = 26.474–7.616 = 18.858 mg/L
Produksi Biogas/VS 0,000404
18858
LC.2 Perhitungan Laju TS dan VS yang terdegradasi
Dari Tabel B.2.13 diperoleh:
a. Laju TS terdegradasi
TS LCPKS = 40.307
TS Digester = 30.127
Laju TS terdegradasi 100% 25,26%
b. Laju VS terdegradasi
VS Digester = 19.660
LC.3 Perhitungan Kestabilan 3 x HRT 6
Volume Reaktor = 2000 ml
Laju alir masuk = 333 ml
Volume di dalam reaktor = (2000-333) ml
= 1667 ml
HRT = 6 hari
Laju alir keluar pada HRT 6 =
6
Jumlah umpan di dalam reaktor =
Penggantian isi digester (%) =
Tabel L.C.1. Persen Penggantian Isi Digester
3 x
HRT
Jumlah umpan di dalam
reaktor (ml)
Penggantian isi digester
(%)
1 333 16,5
2 610,5 30,52
3 841,75 42,08
4 1034,45 51,72
5 1195,04 59,75
6 1328,87 66,44
7 1440,39 72,01
8 1533,32 76,66
9 1610,77 80,53
10 1675,31 83,76
11 1729,09 86,45
12 1773,91 88,69
13 1811,25 90,56
14 1842,38 92,11
15 1868,31 93,41
16 1889,93 94,49
17 1907,94 95,39
18 1922,95 96,14
LC.4 Perhitungan Penggunaan NaHCO3
Kapasitas TBS =40
Konversi TBS ke POME = 0,60 (60%) Novaviro, 2010
Jumlah Produksi POME =40 × 0,60 ×20 ℎ
×365 ℎ ℎ =175.200 ℎ
Jam Kerja = 20 ℎ
Hari Kerja dalam setahun =300 ℎ ℎ
Hari Operasi =365 ℎ ℎ
Jumlah Kebutuhan POME =175.200 ℎ ×
= 480.000 ℎ
Jumlah Kebutuhan NaHCO3(gr/L) =2,5 ×
.
= 1.200 ℎ
Harga Dihentikan Penggunaan NaHCO3=
= 1.200 ℎ × . 2.300 × digunakan
Harga Menggunakan NaHCO3NaHCO3
= 1.200 ℎ × . 2.300 ×365 ℎ ℎ
= . 1.007.400.000 ℎ
1. Selisih harga dihentikan NaHCO3vs Menggunakan NaHCO3 = Rp.1.007.400.000,-–Rp.30.360.000,- = Rp.977.040.000,-/tahun
Produksi biogas menggunakan NaHCO3= 7 - 8,5 L/hari
Produksi Biogas dihentikan penambahan NaHCO3= 5,5 - 6,5 L/hari Selisih produksi biogas diantara keduanya adalah 2 L/hari = 100 L/50 hari.
Jika dihitung kedalam rupiah:
= 1 kg biogas = 815 liter ( densitas biogas 1,227 kg/m3) = 2 L = 0,002454 kg, 100 L = 0,1227 kg
= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011)
= Rp. 2500 × 0,002454 kg = Rp. 6,135/hari.
= Rp. 2500 × 0,1227 kg = Rp. 306,75/50 hari.
2. Perhitungan dengan skala penelitian 50 hari
a. Dihentikan penambahan NaHCO3:
=
NaHCO3× × HRT 6 hari (digunakan selama 11 hari)
= 2,5
NaHCO3× × 11 hari = 9 gr.
Jika dirupiahkan:
Produksi biogas yang dihasilkan adalah rata–rata 6,5 L/hari.
, ³= 0,815 m
3
= 815 L.
6,5 L × 1,227
³ ×
1 ³ = 0,0079755 kg (densitas biogas 1,227 kg/m3 ).
= 6,5 L / hari = 0,0079755 kg.
= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011).
= Rp. 2500 × 0,0079755 kg = Rp. 19,938/hari.
= Rp. 2500 × 0,0079755 kg × 50 hari = Rp. 996,937.
Total yang didapat selama 50 hari adalah: Rp. 996,937.
b. Menggunakan NaHCO3:
=
NaHCO3× × digunakan selama 50 hari
= 2,5
NaHCO3× × 50 hari = 41 gr
=41 gr × . 2300 NaHCO3= Rp. 94.300,-/50 hari
Produksi biogas yang dihasilkan adalah 8,5 L/hari
Jika dirupiahkan:
1 ³ = 0,0104295 kg (densitas biogas 1,227 kg/m3 ).
= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011).
= Rp. 2500 × 0,0104295 kg = Rp. 26,073/hari.
= Rp. 2500 × 0,0104295 kg × 50 hari = Rp. 1.303,687/50 hari.