PENJUALAN AGUNAN SECARA LELANG TANPA PERSETUJUAN PEMBERI HAK TANGGUNGAN DIIKUTI GUGATAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM
(STUDI PUTUSAN NOMOR 348/PDT.G/2009/PN.TNG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
FLAMING VRETIG SAMUEL BLESSRY SIAHAAN NIM : 080200246
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN/ BW
FAKULTAS HUKUM
PENJUALAN AGUNAN SECARA LELANG TANPA PERSETUJUAN PEMBERI HAK TANGGUNGAN DIIKUTI GUGATAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM
(STUDI PUTUSAN NOMOR 348/PDT.G/2009/PN.TNG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
Oleh :
FLAMING VRETIG SAMUEL BLESSRY SIAHAAN NIM : 080200246
Disetujui Oleh
Ketua Departemen Hukum Perdata
(Dr. Hasim Purba, SH. M.Hum) NIP. 196603031985081001
Pembimbing I Pembimbing II
(M. HAYAT, SH) (MALEM GINTING, SH.M.Hum.) NIP. 195008081980021001 NIP.195707151983031002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatNya yang telah memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara. Untuk memenuhi kewajiban tersebut maka
disusunlah skripsi ini yang berjudul “PENJUALAN AGUNAN SECARA LELANG TANPA PERSETUJUAN PEMBERI HAK TANGGUNGAN DIIKUTI GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM (STUDI PUTUSAN NOMOR 348/ PDT.G/ 2009/PN.TNG)”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun dengan lapang hati penulis selalu menerima kritik, saran maupun
masukan yang bersifat mendidik dan membangun dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof.Dr. Syahril Pasaribu,
DTMH,MSc (CTM),Sp.A(K).
2. Bapak Prof. Dr. Runtung,SH.M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas SumateraUtara.
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH.M.Hum, selaku Pembantu Dekan I
4. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH.MH.DFM, selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Sumatera Utara.
5. Bapak Muhammad Husni.SH.MH, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Sumatera Utara.
6. Bapak Dr.Hasyim Purba,SH.M.Hum, selaku Ketua Departeman Hukum
Keperdataan Fakultas Hukum Sumatera Utara.
7. Bapak Syamsul Rizal,SH.M.Hum, selaku Ketua Program Kekhususan
Perdata BW Fakultas Hukum Sumatera Utara.
8. Bapak M.HAYAT,SH.MH, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan bagi penulis.
9. Bapak Malem Ginting SH.MHum, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbingan bagi penulis.
10. Ibu Idha Apriliana Sembiring SH, M.Hum., selaku Dosen Wali.
11. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
12. Teristimewa penulis ucapkan untuk Tercinta Ayahanda Avrits Siahaan
SH.MH, dan Ibunda Dra. Dewi Lasmawati Tinambunan yang merupakan
orangtua dari penulis yang telah memberikan dukungan yang sangat
berarti,dorongan dan dukungan doa baik secara moril maupun materil
kepada penulis dari awal sampai akhir skripsi ini
13. Terima kasih yang tulus kepada adik-adik yang sangat penulis sayang,
berarti, dukungan doa, pengertian yang sangat mendalam dan dorongan
kepada penlis untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Terima kasih penulis ucapkan kepada opung tercinta (Alm)
S.Tinambunan (Op.Bayu doli) dan R.Marbun (Op.Bayu boru), Tinur
Siahaan, Keluarga Besar Tinambunan dan Keluarga Besar Siahaan yang
telah memberikan dukungan yang tak terhingga didalam doa dan
dukungan yang sangat berarti kepada penulis.
15. Yang terkasih buat rekan - rekan penulis : Sepstian Tarigan, Paulus
Herdianto Manurung, Robless Arnold, Wanseptember Situmorang,
Hendro Chandra, Immanuel Pardede, Brury Prisma, Juna Kaban, Marhara
Tambunan, dan seluruh mahasiswa stambuk 2008, dan juga kepada Para
rekan – rekan GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), serta
kepada bang Rawan Jati, dan bang Henry Sitorus. yang telah mendukung
dalam doa dan moril meskipun tidak saya sebutkan satu per- satu.
Akhir kata penulis memohon maaf apabila ada kesalahan atau kesilapan
yang pernah penulis perbuat dahulu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pihak-pihak yang memerlukannya.
Medan, Juli 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
ABSTRAKSI ... vi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan ... 5
C. Tujuan Penulisan ... 6
D. Manfaat Penulisan ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Keaslian Penulisan ... 10
G. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN ... 12
A. Pemberian Hak Tanggungan dan Ruang Lingkupnya ... 12
B. Objek Hak Tanggungan ... 35
C. Sertifikat Hak Tanggungan Dan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ... 41
BAB III : PELELANGAN SECARA PROSEDURAL ... 45
A. Pengertian, Fungsi Dan Klasifikasi Lelang ... 45
BAB IV : PELAKSANAAN PENJUALAN OBJEK HAK
TANGGUNGAN MELALUI LELANG ... 70
A. Proses Peralihan Hak Atas Suatu Objek Agunan Kepada Pembeli Lelang...70
B. Penjualan Lelang Tanpa Diketahui Pemilik Objek Agunan Dapat Dikategorikan Perbuatan Melawan Hukum...76
C. Proses Penjualan Objek Agunan Melalui Lelang Tanpa Persetujuan Pemberi Hak Tanggungan Dapat Diajukan Sebagai Perbuatan Melawan Hukum ... 100
D. Kasus Posisi Atas Putusan Pengadilan Negeri Nomor : 348/PDT. G/2009/PN. TNG ... 106
E. Tanggapan ... 123
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 126
A. Kesimpulan ... 126
B. Saran ... 127
PENJUALAN AGUNAN SECARA LELANG TANPA PERSETUJUAN
PEMBERI HAK TANGGUNGAN DIIKUTI GUGATAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM (STUDI PUTUSAN NOMOR 348/PDT.G/2009/PN.TNG)
*) M.HAYAT, SH, MH.
Dalam kehidupan masyarakat, masyarakat sering menggunakan agunan sebagai cara untuk memperoleh suatu barang, Agunan dalam kamus bahasa Indonesia ialah “ jaminan atau juga tanggungan’’ jaminan berarti adanya sesuatu yang bisa menjadikan pegangan bagi kreditur ketika debitur ingin memperoleh suatu barang yang diinginkan, sebelum melunasi barang tersebut, maka debitur harus memberikan jaminannya,
Dalam hal lelang telah diperintahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri, maka lelang tersebut hanya dapat ditangguhkan oleh Ketua Pengadilan Negeri dan tidak dapat ditangguhkan dengan alasan apapun oleh pejabat instansi lain, karena lelang yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri dan dilaksanakan oleh Kantor Lelang Negara adalah dalam rangka eksekusi, dan bukan merupakan putusan dari kantor lelang Negara. Penjualan (lelang) benda tetap harus diumumkan dua kali dengan berselang lima belas hari diharian yang terbit di kota itu atau kota yang berdekatan dengan objek yang akan dilelang (Pasal 200 (7) HIR, Pasal 217 RBg).
Pelaksanaan lelang terhadap aset – aset berupa tanah dan bangunan sebagaimana dalam sertifikat hak milik yang menjadi jaminan di PT. Bank Negara Indonesia dianggap oleh pemberi hak tanggungan merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, karena disamping telah melanggar hak –hak selaku Debitur juga tanpa alasan yang sah melakukan proses pelelangan secara sepihak yang dianggap oleh pemberi hak tanggungan telah mengakibatkan kerugian bagi Debitur baik secara moril maupun secara materil. .
Undang – Undang agar dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan kerugian bagi para pihak yang mengikat perjanjian.
Dalam hal Debitur mengingkari perjanjian yang telah diperbuat sebelumnya, maka mempunyai dampak terhadap objek hak tanggungan yang akan dilakukan penjualan dengan cara pelelangan umum, dan dalam hal ini berkaitan dengan siapakah yang berhak melakukan penjualannya serta apakah diperlukan persetujuan dari pemberi hak tanggungan .
Pihak Debitur yang merasa dirugikan akan melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri atas penjualan objek hak tanggungan yang dianggap oleh Debitur sebagai perbuatan melawan hukum, akan tetapi apakah masih diperlukan persetujuan dari pemberi hak tanggungan bilamana akan dilakukan penjualan terhadap objek hak tanggungan, jika ada hak yang diberikan Undang – Undang bagi pemegang hak tanggungan untuk melakukan penjualan objek hak tanggungan, maka tidak ada terjadi perbuatan melawan hukum dan gugatan dimaksud tidak berkekuatan hukum.
Kata Kunci : 1) Lelang
2) Hak Tanggungan
3) Perbuatan Melawan Hukum