• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Vertigo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Vertigo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO BERBASIS WEB

METODE FORWARD CHAINING

Mulyono

1

, Ade Eviyanti, S.Kom.

2

Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Jl. Raya Gelam 250, Candi

Sidoarjo

emolmulyono92@gmail.com

1

,

orline09@yahoo.com2

Abstrak

Vertigo adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan

terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak. Vertigo bukan merupakan salah satu bentuk migrain.Selama ini banyak orang menyalah artikan vertigo. Sistem pakar adalah apylikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh

pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat

menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.

Metode forward chaining (data driven atau penalaran maju) adalah suatu metode dari mesin

inferensi untuk memulai penalaran suatu data dari fakta -fakta yang ada menuju suatu kesimpulan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dilakukan penelitian penerapan metode forward chaining pada

proses diagnosis penyakit vertigo. Sehingga diharapkan akan mendapat suatu output yang berupa solusi

dengan adanya pelacakan ke depan dan menggunakan rule-rule atau aturan. Diharapkan dengan sistem

ini, orang awam dapat memanfaatkannya untuk penanganan atau pertolongan pertama penyakit

vertigo.Pada metode Forward Chaining, pelacakan dimulai dari penelusuran semua data dan aturan untuk

mencapai tujuan.

Kata Kunci: vertigo, sistem pakar, forward chaining

Abstract

Vertigo is a condition where a person feels dizzy accompanied spinning or the environment

feels even though the person's body spins are not moving. Vertigo is not one form of migraine,during

this time many people misapply vertigo. Expert system is a computer-based application that’s used to

solve the problem as is thought by experts. Experts referred to people who have special skills to solve problems that can’t be resolved by the layman

Method of forward chaining (forward reasoning) is a method of inference engines to start

reasoning a data from existing facts leading to a conclusion.Based on the above description,then do

the research the application of method of forward chaining on the process of disease diagnosis of

vertigo.So will hopefully get a n output in the form of a solution in the presence of the fore and

tracking using rule-rule or rules.expected with this system can make use of them lay people for

handling or firstaid disease vertigo.on the method of forward chaining starts tracking searches all

the data and rules for achieving the objectives.

Keyword : Vertigo,expert system,forward chaining.

1. Latar Belakang

Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya berputar.Pengertian vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh

(2)

lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak(vertigo objektif).

Vertigo bukan merupakan salah satu bentuk migrainSelama ini banyak orang menyalah artikan vertigo sebagai migrain atau sebaliknya.Sampai saat ini masih sangat sulit untuk mengidentifikasi penyakit vertigo.Vertigo merupakan penyakit dengan kompleksitas sangat tinggi. Hampir semua organ tubuh berperan dalam penyakit vertigo.Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer, kelainan pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang menyebabkan vertigo, dokterTHT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan ENG (elektronistagmografi).

Vertigo penyebabnya bervariasi.Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan bilangan hari.Penyebab vertigo tidak terjadi karena faktor keturunan.Vertigo dapat menjadi tanda atau gejala dari suatu penyakit tertentu seperti stroke dan tumor.Angka kejadian vertigo dari studi yang sudah ada cukup bervariasi,diperkirakan berkisar antara 1,7% – 17%. Populasi yang paling sering terkena adalahrentang usia 11 - 60 tahun.Seorang penderita vertigosendiri biasanya tidak mengetahui jenis gejala maupun penyakit yang dideritanyakarena minimnya informasi yang mereka dapatkan.Terkadang penderita akan mendatangi dokter spesialis untuk berkonsultasi,namun tidak semua orang dapat melakukannya, bisa dikarenakan faktor ketidaktahuan ataupun karena tuntutan kesibukan, terdapat pula kelemahan seperti jam kerjapraktek dokter yang terbatas. Dengan adanya hal tersebut maka dapat disimpulkanbahwa dibutuhkan adanya sebuah alat bantu yang dapat mendiagnosa penyakitvertigo berupa sistem pakar sebagai alternatif informasi dan media konsultasi yanglebih praktis.

Menurut Arhami (2005) Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai (emulates) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar. Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (non expert). Istilah sistem pakar (expert system) berasal dari istilah sistem berbasis pengetahuan, Turban (2005).

Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu hal penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi.Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat. Untuk itusistem ini di rancang untuk kemajuan dunia medis dengan adanya sistem pakar diagnosis

penyakit vertigo berbasis web agar lebih mengurangi penderita penyakit vertigo.

Metode forward chaining (data driven atau penalaran maju) adalah suatu metode dari mesin inferensi untuk memulai penalaran suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu kesimpulan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dilakukan penelitian penerapan metode forward chaining pada proses diagnosis penyakit vertigo sehingga diharapkan akan mendapat suatu output yang berupa solusi dengan adanya pelacakan ke depan dan menggunakan rule-rule atau aturan. Pada metode Forward Chaining, pelacakan dimulai dari penelusuran semua data dan aturan untuk mencapai tujuan.Metode Forward Chaining cocok untuk diagnosa awal pada penyakit dengan pelacakan dari gejala-gejala yang di derita.

1.2 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan diluar permasalahan,berikut ini adalah batasan permasalahan :

a) Metode yang digunakan dalam sistem pakar diaknosis penyakit vertigo ini adalah Forward Chaining. Sistem menangani dan membahas tentang jenis vertigo.

b) Sistem pakar ini hanya memberikan saran dan solusi secara umum. Jadi harus tetap mendatangi pakar atau dokter yang ahli dibidang tersebut untuk penanganan lebih lanjut.

(3)

Ketika pasien sudah dipastikan mengalami vertigo vestibular/non vestibular langkah selanjutnya adalah menentukan apakah ini jenis periferal atau yang sentral!

1 Jenis Vertigo Periferal

Vertigo periferal disebabkan oleh disfungsi struktur perifer hingga ke batang otak.Biasanya, vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan.Meski pun vertigo bisa disebabkan oleh tidak normalnya banyak organ keseimbangan, vertigo lebih sering terjadi akibat gangguan pada sistem pendengaran.

Jenis penyakit vertigo periferal biasanya diikuti gejala-gejala berikut ini: Gangguan kesehatan yang biasanya berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakit-penyakit seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan). Gangguan ini mengakibatkan Anda melakukan respon yang salah terhadap sesuatu hal. penyakit meniere (gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran). Semua gangguan kesehatan itu bisa menjadi permanen jika keluhan vertigo tidak segera disembuhkan secara permanen.

2 JenisPenyakit Vertigo Sentral

Vertigo sentral melibatkan proses penyakit yang mempengaruhi batang otak atau cerebellum. Jenis penyakit vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil).Gejala vertigo sentral biasanya terjadi secara bertahap.Biasanya, penderita tidak menyadari jika dia sudah mengalami vertigo sampai didapati kerusakan otak yang sangat parah. Berikut ini adalah gejala-gejala yang biasa dirasakan:

 puusing berputar  penglihatan ganda

 sukar menelan

 kelumpuhan otot-otot wajah  sakit kepala yang parah  kesadaran terganggu  tidak mampu berkata-kata  hilangnya koordinasi

 tidak mual dan tidak muntah-muntah  tubuh terasa lemah

 otot terasa sakit

Jenis penyakit vertigo sentral berpusat pada otak.Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo sentral termasuk antara lain stroke, multiple sclerosis (gangguan tulang belakang dan otak), tumor, trauma di bagian kepala, migren, infeksi, kondisi peradangan, neurodegenerative illnesses (penyakit akibat kemunduran fungsi saraf) yang menimbulkan dampak pada otak kecil.

2.2. Sistem Pakar

Menurut Arhami (2005), Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai (emulates) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar. Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (non expert). Istilah sistem pakar (expert system) berasal dari istilah sistem berbasis pengetahuan, Turban (2005).

Terdapat beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, diantaranya :

1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.

2.Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.

3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi. 4. Seorang pakar adalah mahal.

5.Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile environment).

Keuntungan menggunakan sistem pakar, diantaranya adalah :

1. Memberikan jawaban yang cepat.

2. Menjadikan pengetahuan dan nasehat lebih mudah didapat.

3. Meningkatkan output dan produktivitas. 4. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar. 5. Merupakan panduan yang inteligence. 6. Meningkatkan reliabilitas.

2.2.2.1 Komponen Utama Sistem Pakar

(4)

inferensi (inference engine), dan antarmuka pengguna (user interface). Basis pengetahuan berisi semua fakta, ide, hubungan, dan interaksi suatu domain. Mekanisme inferensi bertugas untuk analisis pengetahuan dan menarik kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan. Antar muka pengguna berfungsi sebagai media pemasukan pengetahuan ke dalam pangkalan dan melakukan komunikasi user.

User Knowledge

Base Inference

Engine User

Interface

Gambar 2.1Diagram Blok Umum Sistem Pakar

2..3 Forward Chaining

Metode forward chaining (data driven atau penalaran maju) adalah suatu metode dari mesin inferensi untuk memulai penalaran suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu kesimpulan. Pada proses ini akan dilakukan pengecekan terhadap setiap aturan untuk melihat apakah data yang sedang diobservasi tersebut memenuhi gejala dari aturan tersebut. Apabila memenuhi, maka aturan akan dieksekusi untuk menghasilkan fakta baru yang mungkin akan digunakan oleh aturan lain. Proses pengecekan aturan ini disebut sebagai interpretasi aturan (rule interpretation). Pada sistem berbasis pengetahuan, interpretasi aturan dilakukan oleh inference engine. Proses interpretasi aturan- aturan ini merupakan proses berulang seperti terlihat dalam Gambar 2.3 (Gonzalez,1993). Dalam kaidah interpreter mencocokkan fakta dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam bagian sebelah kiri atau kaidah IF (yuniainita, 2005).

Gambar 2.3 Proses Forward Chaining

3.1 Perancangan Sistem

1.Perancangan Mesin Inferensi

Dalam perancangan sistem pakar ini menggunakan metode penalaran pelacakan maju

(Forward Chaining)

yaitudimulaidarisekumpulanfakta-faktatentangsuatugejala yang diberikanolehuser sebagaimasukansistem, Untuk proses penarikankesimpulandapatdilihatpadaGambar3.1 yang

merupakangambaranpencariansolusisistempakarde nganmenggunakanflowchart atau diagram alir

Gambar 3.2 Flowchat

2 Perancangan Pohon Penelusuran

Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining)dan pelacakan kedepan (forward chaining) .Dalam pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan,pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan dan selanjutnya dicari aturan-aturan yang dimiliki

tujuan tersebut dan dicari

kesimpulannya(pembuktian).Sedangkan pelacakan kedepan merupakan pendekatan yang dimotori oleh data,pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan,selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Seperti pohon penelusuran di bawah ini,dimana dirancang sesuai gejala menghasilkan sebuah kesimpulan penyakit.

(5)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Pengujian Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Pennyakit Vertigo Metode Forward Chaining Tampilan Aplikasi

Halaman yang pertama kali muncul dari aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit vertigo dengan metode forward chaining.adalah tampilan awal dari aplikasi. Pada tampilan awal aplikasi terdapat menu “Beranda, Analisa ,Vertigo dan Login”. Menu “Beranda” merupakan halamam utama aplikasi Sistem pakar diagnosa vertigo. Menu “Analisa” digunakan oleh user untuk melakukan identifikasi penyakit dari gejala-gejala yang dialami oleh user. Pada menu diagnosa ini menyajikan beberapa gejala yang bisa dipilih oleh user. Menu “Vertigo” digunakan untuk menjelaskan dan memberi pengetahuan tentang penyakit Vertigo. Menu “Login” digunakan oleh pakar untuk masuk ke halamannya masing-masing.

Gambar 4.1 Tampilan halaman utama

1. Menu Login

Menu login digunakan oleh pakar untuk login (masuk) ke halaman yang sudah disediakan dan kemudian mengolah data yang dibutuhkan pada sistem.

Gambar 4.2 Tampilan menu login

2. Halaman Pakar

Setelah pakar login ke aplikasi sistem

pakar identifikasi dini penyakit vertigo

dengan metode forward chaining.

Selamat datang (pakar

)”.

Gambar 4.3 Login pakar berhasil

Tampilan awal halaman pakar

terdapat

menu

Beranda,

Pakar,

Chain(Penyakit,Gejala)

,dan

Logout”,

menu

ini untuk melanjutkan ke halaman

berikutnya yang ingin dituju oleh pakar.

1.

Home

:

menu

ini digunakan untuk

ke halaman utama pakar

2.

Penyakit

:

menu

ini digunakan pakar

untuk mengolah data penyakit yang ada

dalam aplikasi.

3.

Gejala

:

menu

ini digunakan pakar

untuk mengolah data gejala yang ada

dalam aplikasi.

4.

Rule

:

menu

ini digunakan pakar

untuk mengolah data gejala dan data

penyakit yang ada dalam aplikasi.

5.

Logout

:

menu

ini digunakan oleh

pakar untuk keluar dari halaman pakar.

3. Halaman Pakar Menu Penyakit

Menu ini digunakan pakar untuk

menambah dan mengedit/update data

penyakit. T

erdapat tombol “

tambah

Vertigo

” ( menambah data

penyakit) dan

simbol pensil

“Edit” (merubah data). Untuk

menambah penyakit, pakar cukup hanya

dengan menginputkan data ke form

inputan yang sudah disediakan. Kemudian

(6)

Gambar 4.4 Tampilan menu penyakit

tambah data penyakit

4.

Halaman Pakar Menu Gejala

Pada menu ini pakar bisa menambah,

mengedit/update data gejala. Pada form input

data terdapat tombol

tambah gejala

” (

menambah

data)

dan

simbol

pencil

(merubah data). Untuk menambah gejala,

pakar cukup hanya dengan menginputkan

data ke form inputan yang sudah disediakan.

Kemudian pilih “

simpan

”, maka data akan

berhasil disimpan, dan dimunculkan pada

tabel dibawahnya.

Gambar 4.5 Tampilan menu gejala tambah

data gejala

5. Menu Rule Halaman Pakar

Menu Rule merupakan menu yang

digunakan untuk memproses data rule antara

gejala dan penyakit.

Gambar 4.6 Tampilan menu Rule halaman

pakar

6

. Menu Vertigo

Menu info penyakit digunakan

untuk memberi pengetahuan kepada user

tentang penyakit vertigo.

Gambar 4.7 Tampilan menu diagnosa

7. Menu Analisa

Menu Analisa digunakan oleh user

untuk

mengidentifikasi/

mediagnosa

penyakit dari gejala yang dialaminya. Pada

menu ini user harus memasukkan identitas

berupa,nama,email,alamat

kemudian

disajikan data gejala yang sudah ada dalam

“Data Aturan”.

user harus memilih ya atau

tidak sebagai jawaban,dan Pada bagian

(7)

.

Gambar 4.22 Contoh diagnosa penyakit

Hasil diagnosa penyakit terdri dari

“Nama Penyakit”, “

Pengertian

”, “Solusi”.

Gambar 4.23 Tampilan hasil diagnosa

penyakit

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan secara

menyeluruh tentang perancangan dan

implementasi dari Sistem Pakar Diagnosis

Penyakit Vertigo dengan Metode

Forward

Chaining

ini, maka penulis mengambil

beberapa kesimpulan yaitu :

1.

Kebanyakan masyarakat awam saat ini

masih belum paham tentang pentingnya

kesehatan bagi

tubuh

kita.

Vertigo

bukanlah salah satu bentuk migrain atau

sebaliknya,Selama ini masih banyak yang

mengsalah artikan penyakit ini.Vertigo

dapat menjadi tanda atau gejala dari suatu

penyakit tertentu seperti stroke dan tumor.

Tak mengherankan, penyakit ini juga mesti

harus diperhatikan dan ditindak lanjuti

lebih lanjut. karna banyak orang yang

tidak mengenali gejala penyakit ini dengan

baik.Oleh

karena

itu,

dengan

mengandalkan kemajuan teknologi dan

informasi,

Sistem

Pakar

Diagnosis

Penyakit Vertigo dengan Metode

Forward

Chaining

diharapkan mampu mendeteksi

penyakit vertigo secara cepat, tepat, dan

akurat. Penulis berharap agar kedepannya

penanganan terhadap penderita vertigo

dapat ditangani lebih cepat, sehingga

penderita bisa disembuhkan dengan cepat.

2.

Sistem pakar diagnosis penyakit vertigo

mampu mendiagnosa gejala penyakit

vertigo.

Pengambilan

kesimpulan

identifikasi ini menggunakan pengendalian

dengan metode

forward chaining

dengan

menggunakan

inputan

gejala

dari

pengguna.

3.

Dengan adanya sistem pakar ini maka

dapat memberikan kemudahan bagi dunia

medis untuk menentukan jenis skoliosis

yang menyerang pasien .

5.2 Saran

Berdasarkan

analisa

dan

kesimpulan

di

atas,

Sistem

pakar

Diagnosis

Penyakit

Vertigo

dengan

Metode

Forward Chaining

ini masih

memiliki beberapa kekurangan. Saran

yang dapat diberikan untuk pengembangan

penelitian selanjutnya antara lain :

1.

Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem

ini

dapat

dikembangkan

dengan

menggunakan metode yang berbeda atau

mengkombinasikan

metode

Forward

Chaining

dengan metode lain

.

2.

Sistem dapat dikembangkan untuk kasus

pada domain lain, yang memiliki kasus

penyakit tertentu menjadi gejala bagi

penyakit lain, tentunya dengan kombinasi

logika antar gejala yang lebih bervariasi.

3.

Dapat dikembangkan ke platform yang

lain seperti IOS dan android.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Murtadhon

(2005

),

SistemPakarSaluranPencernaanBerbasis

Web DenganMetodeBreadth First Search

.UmsidaMuhammadiyahSidoarjo

(8)

PadaTanamanJerukmetodefordward

chaining”.Stikom Surabaya

3.

Sihombing,Meary

Yanti

(2010),

implementasi

sistem

pakar

untuk

mendiagnosa

penyakit

dalam

pada

manusia

.Unesa

4.

Pamungkas,Novan Alan (2014),”Sistem

Pakar

Diagnosis

Penyakit

Skoliosis

Metode Forward Chaining”.Umsida

5.

Arhami, Muhammad (2005),

” konsep

dasar sistem pakar”. Penerbit Andi.

Yogyakarta

6.

Mion,Rosmawati

(2007),www.penyakitvertigo.com/ Diakses

10 September 2014 09:00

7.

Turban (2005),Decision Support Systems

and Inteligent System.

8.

Junaidi,Dr.Iskandar.2013.Sakit

Gambar

Gambar 2.3  Proses Forward Chaining
Gambar 4.1 Tampilan halaman utama
Gambar 4.6 Tampilan menu Rule halaman pakar
Gambar 4.22  Contoh diagnosa penyakit Hasil diagnosa penyakit terdri dari

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat mesin inferensi untuk mengendalikan proses mengidentifikasi solusi menggunakan metode Forward Chaining,

Dalam perancangan system pakar ini menggunakan metode penalaran pelacakan maju(forward chaning) yaitu dimulai dari sekumpulan fakta – fakta tentang suatu gejala

Pada mesin inferensi ini, data yang telah di input asisten akan di proses pada mesin inferensi den- gan menggunakan metode forward chaining , berdasarkan gejala yang

Mesin inferensi yang digunakan pada aplikasi sistem pakar kerusakan PC adalah metode inferensi pelacakan maju (forward chaining) yaitu metode pelacakan kedepan yang dimulai

Di dalam mesin inferensi terdapat forward chaining yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap data yang ada dan terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan

dan bidang lainnya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensi Forward Chaining , yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dan premis atau data menuju

Dalam pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kulit, metode penalaran yang digunakan adalah metode penalaran runut maju (Forward Chaining) yang

Dengan Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan berupa gejala menuju pada