• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA."

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun oleh :

HENDRA TRI SETIAWAN

NPM. 0434010038

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

(2)

Penyusun : Hendra Tri Setiawan

i

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan teknologi informasi. Kemampuan komputer dalam mengingat dan menyimpan informasi dapat dimanfaatkan tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki pada manusia, misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi.

Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Perkembangan pembangunan sistem pakar dalam bidang elektronika merupakan satu hal yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Salah satunya adalah dengan penerapan sistem pakar dengan menggunakan metode Forward Chaining untuk mengdiagnosis kerusakan pada televise berwarna. Kajian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat mesin inferensi untuk mengendalikan proses mengidentifikasi solusi menggunakan metode Forward Chaining, serta merancang aplikasi sistem pakar menggunakan metode Forward Chaining untuk mendiagnosis kerusakan pada televisi berwarna

Terdapat beberapa manfaat yang tentang pembuatan aplikasi ini. Untuk memudahkan para teknisi dalam mendiagnosis kerusakan televisi berwarna karena kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi berwarna sering kali menggangu pengguna televisi. aplikasi ini juga memberikan sarana-sarana kemudahan bagi pengguna umum yang ingin belajar memperbaiki televisinya.

(3)
(4)

Judul Skripsi :

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN

PADA TELEVISI BERWARNA

Nama Mahasiswa : HENDRA TRI SETIAWAN

NPM : 0434010038

Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA.

Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA.

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

NUR CAHYO WIBOWO, S.Kom, M. Kom WAHYU S.J SAPUTRA, S. Kom NPT. 279 030 440 197 NPT. 3 8608 100 2951

D E K A N KETUA JURUSAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA

Ir. SUTIYONO, MT BASUKI RAHMAT, S.Si, MT

(5)

PADA TELEVISI BERWARNA

Di susun oleh :

Hendra Tri Setiawan : 0434010038

Telah dipertahankan, dihadapan, dan diterima oleh tim penguji Tugas Akhir

Jurusan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Jatim Pada

tanggal 15 April 2011

Susunan Tim Penguji

Anggota Tim Penguji

1. Ir. Kemal Wijaya, MT (...) NPT. 19 90925 198703 1001

2. Ir. Kartini, MT (...) NIP. 030 212 016

(6)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut:

Nama : Hendra Tri Setiawan

NPM : 0434010038

Jurusan : Teknik Infromatika

Telah mengerjakan revisi tugas akhir dengan judul:

”SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN

PADA TELEVISI BERWARNA”

Surabaya, 20 Mei 2011

Dosen Penguji yang memeriksa revisi

1. Ir Kemal Wijaya, MT 2. Ir Kartini, MT

3. Nur Cahyo Wibowo, S.kom, M.kom

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(7)

iv

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas

segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu,

tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penulis, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada

Televisi Berwarna” tepat waktu.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Menyadari bahwa apa yang dihasilkan tidak lepas dari kekurangan –

kekurangan, namun diharapkan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat

diambil manfaatnya yang mungkin dapat membantu kemajuan bagi pihak yang

berkepentingan.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwasanya dalam

menyelesaikan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari

berbagai. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan yang

berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN

(8)

iv

3. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing I

penulis di Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim yang yang telah giat

meluangkan banyak waktu untuk memberikan arahan, ilmu dan dorongan

serta motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.

4. Bapak Wahyu Syafullah Jauharis Saputra, S.kom, selaku pembimbing II

yang telah memberi kesempatan penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir

dan atas kesempatan penulis untuk berimprovisasi dalam proses

pembuatan Skripsi ini.

5. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom , Bapak Ir. Kemal Wijaya,

MT, dan Ibu Ir. Kartini, MT selaku Penguji Skripsi yang telah banyak

memberi masukan serta membuka wawasan baru.

6. Orang tua tercinta (Bapak dan Ibu tersayang) dan keluarga di rumah yang

senantiasa memberikan dukungan dan mendoakan penulis supaya Skripsi

ini segera terselesaikan dan tiada artinya penulis jikalau tanpa beliau -

beliau yang telah memberikan dorongannya sehingga penulis dapat dengan

tenang menyelesaikan laporan Tugas Akhir.

7. Saudara-saudara penulis, mas , mbak dan adik - adikku yang telah

memberikan dukungan financial dan moril serta keponakanku raditya yang

telah memberikan hiburan sejenak di kala penulis dalam titik jenuh.

8. My ELV, Enik Puspitarini si penyemangat hidup yang hadir kembali dan

(9)

iv

iis (ngajarin toefl), hendri (akuisisi laptopnya), adit, wicak (support me).

10.Buat teman – temanku Farid, Kamto, Andi Fajar yang telah memberi

dorongan motivasi dan teman – temanku yang lain yang belum bisa

penulis sebutkan satu persatu terima kasih banyak.

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis sangat menyadari

masih ada kekurangan. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima saran dan

kritik dari semua pihak yang dapat menambah kesempurnaan laporan Tugas Akhir

ini.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan

bagi yang memerlukan.

Surabaya, 19 Mei 2011

(10)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Metode Penelitian... 4

1.7 Sistematika Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Televisi ... 7

2.2.Jenis – Jenis Kerusakan Televisi Berwarna ... 8

2.2.1 Mati Total ... 9

2.2.2 Gangguan Suara ... 9

(11)

vi

2.3.2 Mesin Interfensi ... 11

2.4 ER Diagram ... 12

2.5 Data Flow Diagram ... 14

2.6 Data Base Microsoft Access ... 17

2.7 Visual Basic ... 17

2.7.1 Sejarah Visual Basic ... 18

2.7.2 Lingkungan Visual Basic ... 19

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23

3.1 Analisa Permasalahan ... 23

3.2 Analisis Kebutuhan ... 23

3.2.1 Identifikasi User ... 24

3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Input Dan Output User ... 24

3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Alat ... 25

3.3 Perancangan Sistem ... 26

3.3.1 Flowchart ... 26

3.3.2 Data Flow Diagram ... 33

3.4 Perancangan Database ... 40

3.4.1 Conceptual Data Model (CDM) ... 40

3.4.2 Physical Data Model (PDM) ... 41

(12)

vii

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM ... 68

4.1 Alat Yang Digunakan ... 68

4.1.1 Perangkat Keras ... 68

4.1.2 Perangkat Lunak... 68

4.2 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka ... 69

4.3 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka Umum ... 69

4.3.1 Halaman Form Login Level Admin ... 70

4.3.2 Halaman Form Login Level Pakar ... 70

4.3.3 Halaman Form Login Level Pengguna ... 71

4.3.4 Halaman Form Menu Utama Level Admin Dan Pakar .... 71

4.3.5 Halaman Form Menu Utama Level Pengguna ... 72

4.3.6 Halaman Form Pengetahuan ... 72

4.3.7 Halaman Form Solusi ... 73

4.3.8 Halaman Form Jenis Kerusakan... 73

4.3.9 Halaman Form Pilih Kerusakan ... 74

4.3.10 Halaman Form Diagnosis Kerusakan ... 74

4.3.11 Halaman Form Hasil Diagnosis ... 75

4.3.12 Halaman Form Penanganan ... 75

4.3.13 Halaman Form Tambah Pakar ... 76

4.3.14 Halaman Form Ganti Password Pakar ... 76

(13)

viii

5.1.1 Pengguna Masuk Form Menu Login ... 78

5.1.2 Pengguna Masuk Form Menu Utama ... 79

5.1.3 Pengguna Masuk Form Pilih Kerusakan ... 79

5.1.4 Pengguna Masuk Form Diagnosis Kerusakan ... 80

5.1.5 Pengguna Masuk Form Hasil Diagnosis ... 81

5.1.6 Pengguna Masuk Form Menu Penanganan ... 81

5.2 Uji Coba Program Level Pakar ... 82

5.2.1 Pakar Masuk Form Menu Login……….. ... ..82

5.2.2 Pakar Masuk Form Buat Pakar Baru..………….. ... ..82

5.2.3 Pakar Masuk Form Menu Utama ... 83

5.3 Uji Coba Program Level Admin ... 84

5.3.1 Admin Masuk Form Menu Login ... 84

5.3.2 Admin Masuk Form Menu Utama ... 84

5.3.3 Admin Masuk Form Basis Pengetahuan ... 85

5.3.4 Admin Masuk Mencari Basis Pengetahuan ... 85

5.4 Uji Coba Program Montir TV ... 87

5.4.1 Montir TV Masuk Form Menu Utama ... 87

5.4.2 Montir TV Masuk Form Pilih Kerusakan ... 88

5.4.3 Montir TV Masuk Form Diagnosis Kerusakan ... 88

5.4.4 Montir TV Masuk Form Hasil Diagnosis ... 89

5.4.5 Montir TV Masuk Form Menu Penanganan ... 90

(14)

ix

5.2 Saran ... 93

DA FTA R PUSTA KA

(15)

x

Gambar 2.1 Simbol Dalam ER Diagram... 12

Gambar 2.2 One To One Relationship ... 12

Gambar 2.3 One To Many Relationship ... 13

Gambar 2.4 Many To Many Relationship... 13

Gambar 2.5 Simbol Data Flow Diagram ... 15

Gambar 2.6 Elemen – Elemen Dari Layar Visual... 20

Gambar 2.7 Tombol Toolbar... 22

Gambar 3.1 Flowchart Seluruh Program ... 27

Gambar 3.2 Flowchart Level Administrator ... 28

Gambar 3.3 Flowchart Level Pakar ... 30

Gambar 3.4 Flowchart Level Pengguna ... 32

Gambar 3.5 Diagram Konteks... 33

Gambar 3.6 DFD Level 0 ... 34

Gambar 3.7 DFD Level 1 Login ... 35

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Diagnosis ... 36

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pengetahuan ... 37

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Jenis Kerusakan ... 38

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Solusi ... 39

Gambar 3.12 Conceptual Data Model (CDM) ... 40

Gambar 3.13 Physical Data Model (PDM) ... 41

Gambar 3.14 Tree Masalah Pada Tegangan (Blok Power Supply) ... 64

(16)

xi

Gambar 3.18 Tree Masalah Pada Suara ... 67

Gambar 3.19 Tree Masalah Pada Input CRT/Warna/RGB ... 67

Gambar 4.1 Halaman Form Login Level Admin ... 70

Gambar 4.2 Halaman Form Login Level Pakar ... 70

Gambar 4.3 Halaman Form Login Pengguna ... 71

Gambar 4.4 Halaman Form Menu Utama Level Admin Dan Pakar ... 71

Gambar 4.5 Halaman Form Menu Utama Level Pengguna ... 72

Gambar 4.6 Halaman Form Pengetahuan ... 72

Gambar 4.7 Halaman Form Solusi ... 73

Gambar 4.8 Halaman Form Jenis Kerusakan ... 73

Gambar 4.9 Halaman Form Pilih Kerusakan ... 74

Gambar 4.10 Halaman Form Pilih Kerusakan ... 74

Gambar 4.11 Halaman Form Hasil Diagnosis ... 75

Gambar 4.12 Halaman Form Penanganan ... 75

Gambar 4.13 Halaman Form Tambah Pakar... 76

Gambar 4.14 Halaman Form Ganti Password Pakar ... 76

Gambar 4.15 Halaman Form Hapus Pakar ... 77

Gambar 5.1 Halaman Form Login Level Pengguna ... 78

Gambar 5.2 Halaman Form Menu Utama Level Pengguna ... 79

Gambar 5.3 Halaman Form Pengguna Pilih Kerusakan ... 79

Gambar 5.4 Halaman Form Pengguna Menjawab Diagnosis Kerusakan ... 80

(17)

xii

Gambar 5.8 Halaman Form Login Level Pakar ... 82

Gambar 5.9 Halaman Form Tambah Pakar Baru ... 82

Gambar 5.10 Informasi Pakar Baru Berhasil Di Buat ... 83

Gambar 5.11 Menu Utama Level pakar ... 83

Gambar 5.12 Halaman Form Login Admin ... 84

Gambar 5.13 Halaman Form Menu Utama Admin ... 84

Gambar 5.14 Halaman Form Menu Admin Basis Pengetahuan ... 85

Gambar 5.15 Halaman Form Menu Admin Cari Basis Pengetahuan ... 85

Gambar 5.16 Halaman Form Menu Admin Hasil Cari Basis Pengetahuan ... 86

Gambar 5.17 Informasi Jika Kata Kunci Tidak Di Temukan ... 86

Gambar 5.18 Montir Login Ke Aplikasi ... 87

Gambar 5.19 Montir Masuk Halaman Form Menu Utama ... 87

Gambar 5.20 Halaman Form Montir Pilih Kerusakan ... 88

Gambar 5.21 Halaman Form Montir Menjawab Diagnosis Kerusakan Ke 1 ... 88

Gambar 5.22 Halaman Form Montir Menjawab Diagnosis Kerusakan Ke 2 ... 89

Gambar 5.23 Halaman Form Montir Menjawab Diagnosis Kerusakan Ke 3 ... 89

Gambar 5.24 Halaman Form Montir Hasil Diagnosis ... 90

(18)

xiii

Tabel 2.1 Simbol ER Diagram (PowerDesigner) ... 13

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner) ... 15

Tabel 3.1 Penjelasan Attribut Pada Tabel List User ... 40

Tabel 3.2 Penjelasan Attribut Pada Tabel Kerusakan ... 40

Tabel 3.3 Penjelasan Attribut Pada Tabel Knowledge ... 40

Tabel 3.4 Penjelasan Attribut Pada Tabel Solusi ... 41

Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan ... 41

Tabel 3.6 Tabel Solusi... 45

Tabel 3.7 Jenis Kerusakan... 53

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

permasalahan, batasan permasalahan, tujuan dan manfaat, metodologi

pelaksanaan serta sistematika penulisan buku tugas akhir ini. Dari uraian tersebut

diharapkan, gambaran umum permasalahan dan pemecahan yang diambil dapat

dipahami dengan baik.

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan

memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu

bagian penting dalam peningkatan teknologi informasi. Kemampuan komputer

dalam mengingat dan menyimpan informasi dapat dimanfaatkan tanpa harus

bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki pada manusia,

misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi. Dengan menyimpan informasi

dan sehimpunan aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer

memberikan kesimpulan atau mengambil keputusan yang kualitasnya sama

dangan kemampuan seorang pakar bidang keilmuan tertentu. Salah satu cabang

ilmu komputer yang dapat mendukung hal tersebut adalah sistem pakar

Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang

mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara seorang pakar berpikir dan bernalar

dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun

mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari suatu sistem

(20)

ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil

kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu

Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar

dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang

pendidikan, kedokteran maupun bidang yang menyangkut perbaikan peralatan

elektronik khususnya televisi berwarna. Televisi berwarna merupakan salah satu

peralatan elektronik yang sering mengalami gangguan atau kerusakan sehingga

dengan mengandalkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi tersebut,

kiranya penulis perlu adanya pembuatan sebuah “ Sistem Pakar Diagnosis

Kerusakan Pada Televisi Berwarna ” dan memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran yang menyangkut kerusakan pada Televisi Berwarna dengan

memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran. Pemilihan masalah

menyangkut kerusakan-kerusakan pada televisi berwarna dijadikan sebagai sistem

pakar adalah kenyataan bahwa kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi

berwarna sering kali menggangu pengguna televisi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang permasalahan yang ada

maka perlu adanya pembahasan yang sistematis, permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi Sistem Pakar Diagnosis

Kerusakan Pada Televisi Berwarna

b. Bagaimana membuat keluaran antarmuka aplikasi yang tetap responsif

(21)

1.3. Batasan Masalah

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka dibutuhkan batasan dalam tugas akhir ini, yaitu:

a. Aplikasi Sistem pakar ini hanya untuk diagnosis TV berwarna yang

berjenis CRT

b. Pembuatan aplikasi sistem pakar diagnosis kerusakan pada televisi

berwarna dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0

c. Sistem ini hanya memiliki user ID dan password login admin yang

default, user ID dan password login pakar dapat diubah

1.4. Tujuan Penelitian

Dari beberapa masalah yang dihadapi pada uraian-uraian diatas dapat

dijelaskan beberapa tujuan yang ingin dicapai pada pembuatan aplikasi iniadalah

merancang dan membuat aplikasi yang dapat mempelajari bagaimana cara

seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan,

dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah

fakta yang ada

1.5. Manfaat Penelitian

Terkadang orang-orang sering menanyakan apa manfaat dari aplikasi yang

menjadi dasar oleh penulis untuk membuat aplikasi ini. Terdapat beberapa

manfaat yang tentang pembuatan aplikasi ini.

a. Untuk memudahkan para teknisi dalam mendiagnosis kerusakan televisi

berwarna karena kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi berwarna

(22)

b. Untuk menangani hal-hal kerusakan pada televisi berwarna tersebut

melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat software yang dapat

membantu memecahkan masalah kerusakan-kerusakan pada televisi

berwarna karena sebagian besar masyarakat sudah mempunyai televisi

sendiri – sendiri di rumahnya.

1.6. Metode Peneletian

Pada pengerjaanya diterapkan bebrapa metode demi tercapainya hasil akhir

yang telah diharapkan sebelumya. Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Study Literatur

Pada tahap ini dilakukan penelusuran terhadap berbagai macam literatur

seperti buku, referensi-referensi baik melalui perpustakaan maupun

internet dan lain sebagainya yang terkait dengan judul penelitian ini.

b. Analisa Aplikasi

Dari hasil study literatur akan dibuat deskripsi umum mengenai aplikasi

sistem pakar diagnosis kerusakan pada televise berwarna.

c. Rancang-Bangun Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang nantinya akan

memudahkan dan mengurangi tingkat kesalahan dalam penyelesaian

aplikasi tersebut.

d. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun,

apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan ataukah masih memerlukan

(23)

e. Dokumentasi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari study literature,

analisa hingga pada akhirnya sampai dengan implementasi, sehingga pada

akhirnya dapat dilakukan penarikan kesimpulan dan saran untuk kemajuan

dan perbaikan pada aplikasi yang telah dibua

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yaitu tentang gambaran

umum latar belakang penulisan Tugas Akhir, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan sistematika penulisan, sehingga gambaran umum

permasalahan dan pemecahan yang diambil dapat dipahami dengan

baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang teori penunjang dari pembahasan masalah

antara lain tentang komponen-komponen yang digunakan dalam

pembangunan sistem yang dibangun.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai teknik analisis program yang

digunakan dan perancangan untuk proses pembuatan aplikasi agar

(24)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan

aplikasi yang telah dibuat sebelumnya beserta pembahasan

BAB V UJICOBA DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dibahas mengenai uji coba terhadap aplikasi yang telah

dibuat dan selanjutnya akan dibuat beberapa evaluasi dari hasil uji coba

tersebut.

BAB VI PENUTUP

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan isi

dari laporan dan Tugas Akhir serta saran-saran untuk

pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang literatur sebagai teori pendukung dalam

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi

berasal dari kata tele dan vision, yang mempunyai arti masing-masing jauh dan

tampak (wikipedia.org). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak

jauh. Penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.Penemuan televisi

disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah

peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV,

tivi, teve atau tipi.

Televisi merupakan salah satu sumber informasi yang bersifat satu arah,

linier communication. Televisi selain dapat digunakan sebagai media edukasi,

informasi juga dapat berperan sebagai media entertainment bagi para pemirsanya.

Peran televisi sebagai media massa adalah hal yang melekat, dan merupakan

media massa yang dapat dipublikasikan secara cepat

Sama juga seperti radio, pada awalnya untuk mendapatkan gelombang

siaran, televisi juga membutuhkan antena karena harus melakukan proses

encoding dari gelombang yang ditransmisikan oleh stasiun televisi, awalnya untuk

mencari siaran televisi juga dilakukan secara manual layaknya frekuensi radio

(masih analog), kemudian mulai dikembangkan teknologi yang lebih digital maka

tercipta remote dan untuk melakukan tuning siaran televisi cukup dengan

(26)

nasional yang dapat dinikmati. Perkembangan televisi yang menjadi trend pada

saat ini adalah Televisi Kabel. Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara

televisi lewat frekuensi radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan

lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena

(wikipedia.org). Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia,

Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil

di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti

halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak

saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu

saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi

digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.

2.2 Jenis - Jenis Kerusakan Televisi Berwarna

Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena

dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan

listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh

komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik

sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan

penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati

total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan

TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan usia atau

hubungan antar komponen yang kurang sempurna Berikut adalah tehnik dasar

(27)

2.2.1 Mati Total

Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat

bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian

catu daya (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal

Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya

Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output Pada

umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5

V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur

rangkaian yang kurang sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang

mudah rusak

2.2.2 Gangguan Suara

Tidak Ada Suara/Suara Lemah

Penyebab: Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.

Pemecahan: Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika

terdengar desis di speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian

rangkaian penguat audio atau periksa speaker.

2.2.3 Gambar Jelek

Penyebab: Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi

rendah. Sistem antenna TV rusak Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak

Pemecahan: Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur

(28)

2.3 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan

basis pengetahuan dan aturan (bukan berdasarkan algoritma) dan mengandung

pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah

penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang

diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.

2.3.1 Orang – Orang Yang Terlibat Dalam Sistem Pakar

Orang – orang yang terlibat dalam sistem pakar di antaranya di bawah ini

a. Pakar (Domain Expert). Adalah orang ahli yang memiliki pengetahuan

khusus , pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk

pengaplikasian keahlian tersebut guna menyelesaikan masalah.

b. Perekayasa Sistem (Knowladge Enginer), adalah orang yang membantu pakar

menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan

mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan,

menggambarkan analogi, dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual

c. Pemakai (User), adalah seseorang yang berkonsultasi dengan system untuk

mendapatkan saran yang disediakan oleh system. Pemakai adalah

orang-orang yang bukan pakar (Non-Expert) seperti pelajar, dan bisa juga seorang-orang

pakar (Expert) yang ingin meningkatkan kemampuan kepakarannya.

d. Pembangun sistem (System Enginer), adalah seseorang yang membuat antar

muka pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan

(29)

2.3.2 Mesin Inferensi

”Otak” Sistem Pakar adalah mesin inferensi, yang dikenal juga

sebagai struktur kontrol atau penerjemah aturan (dalam ES berbasis-aturan).

Komponen ini sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan

metodologi untuk mempertimbangkan informasi dalam pengetahuan dan

workplace, dan merumuskan kesimpulan. Mesin inferensi adalah keahlian yang

dibutuhkan disimpan di dalam knowledge base (basis pengetahuan), komputer

diprogram sehingga dapat menghasilkan solusi.

Terdapat dua cara (metode) mekanisme inferensi dalam sistem pakarberbasis

aturan, yaitu:

a. Runut maju (forward chaining) Runut maju adalah aturan-aturan diuji satu

demi satu dalam urutan tertentu (data driven).

b. Runut mundur ( backward chaining) Runut mundur adalah penalaran dimulai

dari kesimpulan dan akan dibuktikan kebenarannya (goal driven).

Kedua cara di atas dipengaruhi oleh macam penelusuran yang terdiri dari 3

macam/ teknik penelusuran:

a. Depth first search, teknik penelusuran dari node ke node bergerak

menurun ke tingkat dalam yang berurutan.

b. Breadth first search, teknik penelusuran pada semua node dalam satu

level sebelum berpindah ke level di bawahnya.

c. Best first search, kombinasi antara depth first search dan breadth first

(30)

Gambar 2.1Simbol dalam ER Diagram

Gambar 2.2 One to One Relationship

2.4 ER Diagram (Entity Relation Diagram)

Yang dimaksud dengan entity relation diagram adalah penggambaran

relasi antar entitas secara keseluruhan dengan menggunakan grafik atau gambar.

Entity Relation Diagram dapat digambarkan dengan simbol-simbol sebagai

berikut:

Pada model data relationship hubungan antar file direlasikan dengan kunci

relasi, yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Relasi antar dua file

atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Relasi antar file tersebut

dapat dipisahkan sebagai berikut:

1. One to One Relationship

Hubungan antara himpunan entitas pertama dengan himpunan entitas kedua

adalah satu berbanding satu. Misalnya satu Dosen Mengepalai satu jurusan .

Entitas

Relasi

Atribut Link

(31)

Gambar 2.3 One to Many Relationship

Gambar 2.4 Many to Many Relationship 2. One to Many Relationship

Hubungan antar himpunan entitas pertama dan kedua adalah satu berbanding

banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Misal satu dosen mengajar

banyak matakuliah

3. Many to Many Relationship

Hubungan antara himpunan entitas pertama dan kedua adalah banyak

berbanding banyak. Misal mahasiswa mana saja boleh mengambil banyak

matakuliah dan mahasiswa diajar oleh banyak dosen pula.

Pada tools PowerDesigner yang digunakan penulis dalam perancangan dan

pembuatan sistem, simbol–simbol yang digunakan pada ER diagram

konvensional berbeda dengan simbol–simbol yang digunakan oleh tools

Mahasiswa N

Mengambil Matakuliah

M

(32)

Tabel 2.1 Simbol ER Diagram (PowerDesigner)

PowerDesigner. Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol ER

diagram yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sistem dengan

menggunakan tools PowerDesigner

Simbol Keterangan

Simbol entitas, “Ent_1” merupakan nama dari entity.

Sedangkan “Atribut_1”, “Atribut_2” dan “Atribut_3”

Merupakan atribut–atribut yang ada pada entity

Simbol Keterangan

Simbol one to one relationship, “Relation_11”

Merupakan nama dari relationship

Simbol one to many relationship, “Macam dana”

Merupakan nama dari relationship

Simbol many to many relationship, “Melaksanakan”

Merupakan nama dari relationship

2.5 Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran

ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau

organisasi file. Pemakai akan mengetahui aliran data dalam suatu sistem dan

(33)

Gambar 2.5 Simbol Data Flow Diagram

adalah memudahkan pemakai atau user yang awam di bidang komputer untuk

mengerti sistem yang akan dibuat.

Simbol - simbol yang digunakan adalah:

Data flow diagram ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih

penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata

lain, Data flow diagram adalah alat pembuatan model yang memberikan

penekanan hanya pada fungsi sistem. Data flow diagram ini merupakan alat

perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi

dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang

mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun

pembuat program.

Dalam perancangan sistem, penulis menggunakan tools Power Designer

sebagai media pembantu dalam pembuatan sistem. Pada tabel dibawah ini Prose

Alur Penyimpanan

(34)

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner)

merupakan simbol–simbol Data Flow Diagram yang digunakan oleh penulis

dalam pembuatan sistem dengan menggunakan tools PowerDesigner

Simbol Keterangan

Simbol Entity, “Entt_1” merupakan nama dari

entity

Simbol Arus Data, “Flow_4” atau “Flow_6”

merupakan nama dari arus data

Simbol Proses, angka nol “0” menjelaskan tentang

identifikasi dari proses, sedangkan “Prcs_2 “

merupakan nama proses. Proses ini tidak

mempunyai sub proses, karena tidak ada tanda “+”

pada sudut kiri bawah proses

Simbol ini merupakan simbol proses seperti yang

dijelaskan sebelumnya, bedanya proses ini

memiliki sub proses, karena pada sudut kiri bawah

terdapat tanda “+”

Simbol Data Store, angka satu “1” merupakan

identifikasi dari data store, sedangkan “Stor_3”

(35)

2.6 Data Base Microsoft Access

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program

aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan

dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari

beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft

Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data

Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang

intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office

Access 2010.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format

Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle

Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para

pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk

mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para

programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan

perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik

pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam

perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

27. Visual Basic

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User

Interface). Untuk mendesain tampilan yang kita inginkan, kita hanya perlu

(36)

Basic dan selanjutnya kita hanya perlu memikirkan struktur dan logika data dari

program utama.

Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang

dikembangkan oleh Microsoft. Selain itu visual basic juga merupakan sarana

(tools) untuk menghasilkan program–program aplikasi berbasiskan windows.

Beberapa kemampuan atau manfaat dari visual basic adalah bisa membuat

program aplikasi berbasis windows, dan juga dapat membuat objek–objek

pembantu program seperti kontrol activeX, file help, aplikasi internet, dan

sebagainya.

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah

dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya

untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat

dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat

mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.

Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga

pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun

oleh orang yang baru belajar membuat program.

2.7.1 Sejarah Visual Basic

Berikut ini adalah poit–point penting dalam sejarah perkembangan Visual

Basic, yaitu :

a. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991, yaitu program Visual

Basic untuk DOS dan untuk Windows.

(37)

c. Visual Basic 4.0 dirilis pada akhir 1995.

d. Visual basic terbaru adalah versi 6.0 yangn dirillis pada akhir tahun 1998.

2.7.2 Lingkungan Visual Basic

Untuk bekerja dengan Visual Basic for windows, user harus berada di

lingkungan operasi Windows. Secara umum lingkungan kerja Visual Basic terdiri

dari lima buah windows yang dirancang sebagai aplikasi multi windows. Kelima

jendela tersebut adalah :

a. Form

Berisi latar belakang program windows yang akan ditulis. Menggambar dan

meletakkan item itu pada Form sehingga pengguna program terbiasa melihat

dan berinteraksi. Form akan mengendalikan program yang disunting.

b. Toolbox

Jendela Toolbox berisi alat-alat (kontrol-kontrol), kontrol-kontrol inilah yang

nantinya ditempatkan di jendela form. Misalkan memilih kontrol text dan

menempatkan kotak text pada Form.

c. Project

Program Visual Basic Windows yang sering berisi beberapa jenis file yang

berbeda yang semuanya bekerja dalam satu kesatuan membentuk program

tunggal yang dijalankan. Jendela project berisi daftar semua file yang

(38)

Gambar 2.6 Elemen–elemen dari layar Visual

d. Properties

Jendela Properties menguraikan setiap elemen individual pada aplikasi yang

dibuat. Sebagai contoh, ada jendela Properties untuk form project sebab form

berisi property, seperti warna ukuran dan lain-lain.

e. Code

Tidak seperti kebanyakan bahasa pemrograman yang lain, user tidak harus

memilih banyak kode karena bagian yang ter-visual dari Visual Basic telah

menyederhanakan kode itu. Kode didalam jendela code adalah source

program. Yang ketika pengguna menjalankan program Visual Basic maka

komputer menginterprestasikan sebagai source code kemudian komputer

akan mengeksekusi instruksi didalam source code tersebut.

Menu Bar

Tool Box

Form Code Properties

(39)

Bagian atas, sebagaimana tampilan standart pada operasi windows. Visual

Basic memiliki tampilan berupa balok menu dan juga toolbar sebagai tombol

cepat untuk bagian-bagian umum. Balok menu berisi daftar menu tarik dimana

didalamnya terdapat, menu-menu:

a. File

Menu File berisi perintah untuk semua file yang terkait yang dapat diambil,

disimpan, termasuk juga akses cetak (printing).

b. Edit

Menu ini berisi perintah-perintah untuk mengkopi, memotong dan

menempelkan teks dan grafik diantara aplikasi. Perintah edit juga membantu

untuk search (pencarian) dan tindakan raplace (mengganti).

c. View

Perintah menu view membuat user dapat mengontrol tampilan jendela code.

d. Run

Menu Run dapat mengeksekusi program, menggagalkan eksekusi, dan

meresume eksekusi setelah digagalkan.

e. Debug

Salah satu dari keunggulan Visual Basic adalah kemampuan debuging

(pencarian kesalahan). Dengan menu Debug user dapat mengeksekusi satu

pertanyaan program Visual Basic dalam satu saat, melihat nilai data sepanjang

jalan, dan menghentikan program dimana saja untuk menganalisis apa yang

terjadi. Jika sebuah program tidak berprilaku seperti yang diharapkan maka

menu Debug akan membantu menunjukkan kesalahan secara tepat penyebab

(40)

Gambar 2.7 Tombol Toolbar

f. Options

Untuk menetapkan cara Visual Basic berprilaku dapat dilakukan dengan

memodifikasi nilai pada menu Option. Kontrol tersebut terdiri dari

environment option (pilihan lingkungan), lingkungan adalah atmotfir Visual

Basic yang berupa program yang dibangun. Dan proyek option (pilihan

proyek) yang menetapkan bagaimana aplikasi khusus berprilaku.

g. Windows

dengan menu Windows user dapat menampilkan jendela Project, properties,

dan toolbox dari area bantu Visual Basic, seperti palet warna.

h. Help

menu yang berisi panduan tentang Visual Basic beserta panduan praktis

bagaimana membuat program dengan Visual Basic.

Sedangkan pada Toolbar yang berfungsi sebagai tombol tekan cepat,

dapat dilihat pada gambar . Kebanyakan tombol Toolbar mewakili perintah

menu

Copy Find Redo Break Project Explore

Form Layout

(41)

23

3.1Analisis Permasalahan

Terdapat beberapa permasalahan yang menjadi fokus utama penulis dan

menjadi hal yang paling mendasar guna tercapainya hasil akhir dari pembuatan

“Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna” yang

kesemuanya telah disebutkan pada bab sebelumnya disini penulis mencoba

untuk menjabarkan beberapa deskripsi sebagai gambaran proses untuk

mengatasi beberapa permasalahan tersebut.

Aplikasi ini dipakai untuk mempermudah seorang pakar dan kalangan

umum dalam memperoleh informasi mengenai kerusakan pada televisi

berwarna dalam menangani hal-hal kerusakan pada televisi berwarna tersebut

melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat software yang dapat

membantu memecahkan masalah kerusakan-kerusakan pada televisi berwarna

karena sebagian besar masyarakat sudah mempunyai televisi sendiri – sendiri

di rumahnya.

3.2Analisis Kebutuhan

Disini akan jelaskan kebutuhan-kebutuhan pendukung yang diperlukan

selama proses pembuatan aplikasi serta pemakaian aplikasi setelah selesainya

pembuatan aplikasi tersebut. Adapun pendukung dalam perancangan dan

pembangunan aplikasi ini adalah analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan user.

(42)

3.2.1 Identifikasi User

Adapun user atau orang yang berhubungan dengan sistem atau

bisa disebut juga pemakai sistem, dan semuanya diberi hak akses

sendiri-sendiri dalam menggunakan sistem dengan username dan password yang

dimiliki oleh masing-masing user dan dalam hal tersebut, user

didefinisikan menjadi dua kelompok yang antara lain :

a. Admin : yaitu orang yang menjadi administrator dalam sistem

sehingga menjadi orang yang bertanggung jawab pada semua

data-data yang berhubungan dengan sistem.

b. Pakar : yaitu orang yang menggunakan aplikasi tersebut dengan

di beri hak akses untuk menambah, mengedit, menyimpan semua

basis pengetahuan

c. User : kalangan umum yang menggunakan aplikasi tersebut dan

hanya diberi hak akses untuk berkonsultasi dengan sistem

3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Input dan Output User

Yang dibahas disini adalah mengenai semua yang dikerjakan oleh

user untuk menyesuaikan antara kebutuhan dengan fungsi sistem ini. Hal

itu dapat dijabarkan seperti berikut :

a. Admin

Input : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi, Data

User

Output : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi,

(43)

b. Pakar

Input : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi, Data

User

Output : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi,

Data User

c. User

- Input : Data Kerusakan

- Output : Data Solusi

3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Alat

Disini akan dibahas mengenai alat atau perangkat apa saja yang

akan digunakan sebagai sarana pendukung baik pada saat proses

pengerjaan aplikasi maupun proses penggunaan atau pengaksesan aplikasi

agar hasilnya dapat digunakan dengan baik. Terdapat beberapa perangkat

pendukung yang dibutuhkan disini yang kesemuanya dibagi menjadi dua

bagian yaitu perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak ( software

).

a. Perangkat Keras ( hardware ) dibutuhkan satu komputer digunakan

Stand alone dengan prosesor minimal Pentium II 266, memori 64 Mb

( Windows 98 ) atau 128( Windows XP ), Harddisk dengan kapasitas

minimal 40 Gb dan VGA Card minimal 4 Mb.

b. Perangkat Lunak ( software ) beberapa software yang digunakan

sebagai alat untuk proses pembuatan aplikasi, dan software tersebut

(44)

1) Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

2) Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman .

3) Database Microsoft Access 2010 untuk menyimpan dan

mengolah data di aplikasi ini.

4) Adobe Photoshop CS3 sebagai pengolah gambar

5) Control Active – X sebagai pemanis design from

6) Power Designer 6 sebagai perancang DFD

7) Power Designer 15 sebagai perancang CDM dan PDM

3.3Perancangan Sistem

3.3.1 Flowchart

Yaitu bagai mana alur untuk memasukkan data ke sistem sehingga

data dapat tersimpan dengan sebagai mana mestinya. Terdapat urutan pada

saat pemakaian aplikasi dalam hal pengolahan data dengan aplikasi ini.

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir

yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur

di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain

menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan

gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud

penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi

kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.

Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit

(45)

Flowchart Seluruh Program

Cari Data Jenis Kerusakan

(46)

a. Flowchart Level Admin

Cari Data Jenis Kerusakan

(47)

Dalam flowchart level administrator, admin wajib mengisi username

dan password sebelum masuk ke menu utama. Admin juga bisa mengganti

username dan password yang lama terus diganti username dan password

yang baru. Setelah masuk menu utama, admin di beri hak akses penuh. Di

dalam aplikasi ini admin bisa masuk dalam proses data pengetahuan, data

jenis kerusakan, data solusi dan diagnosis kerusakan. Dalam data

pengetahuan, admin bisa menambah data pengetahuan, mengedit data

pengetahuan, dan mencari data pengetahuan yang kemudian disimpan dalam

database tabel data pengetahuan. Dalam data jenis kerusakan, admin bisa

menambah data jenis kerusakan, mengedit data jenis kerusakan dan mencari

data jenis kerusakan yang kemudian disimpan dalam database tabel data

jenis kerusakan. Proses pencarian admin bisa mengetikkan kata kunci dalam

form pencarian berdasarkan.

Dalam data solusi admin bisa menambah data solusi, mengedit data

solusi dan mencari data solusi yang kemudian disimpan dalam database tabel

data solusi. Dalam data proses diagnosis, admin bisa memilih input perkiraan

kerusakan, lalu akan di beri pertanyaan oleh system yang akan membantu

dalam proses penanganan dan memberi solusi atas permasalahan dalam

kerusakan televisi berwarna. Admin bisa memanfaatkan menu pencarian

untuk memudahkan dalam proses mengedit basis pengetahuan. Admin juga

bisa memberi kesempatan kepada pengguna sisem yang lain seperti pakar

dan user untuk menggunakan aplikasi tersebut tapi hendaknya admin harus

(48)

b. Flowchart Level pakar.

Cari Data Jenis Kerusakan

(49)

Dalam flowchart level pakar, seorang pakar wajib mengisi

username dan password sebelum masuk ke menu utama. pakar juga bisa

mengganti username dan password yang lama terus diganti username dan

password yang baru. Setelah masuk menu utama, pakar di beri hak akses

penuh seperti halnya admin. Di dalam aplikasi ini pakar bisa masuk dalam

proses data pengetahuan, data jenis kerusakan, data solusi dan diagnosis

kerusakan. Dalam data pengetahuan, pakar bisa menambah data

pengetahuan, mengedit data pengetahuan, dan mencari data pengetahuan

yang kemudian disimpan dalam database tabel data pengetahuan. Dalam

data jenis kerusakan, pakar bisa menambah data jenis kerusakan, mengedit

data jenis kerusakan dan mencari data jenis kerusakan yang kemudian

disimpan dalam database tabel data jenis kerusakan. Proses pencarian pakar

bisa mengetikkan kata kunci dalam form pencarian berdasarkan.

Dalam data solusi pakar bisa menambah data solusi, mengedit data

solusi dan mencari data solusi yang kemudian disimpan dalam database tabel

data solusi. Dalam data proses diagnosis, admin bisa memilih input perkiraan

kerusakan, lalu akan di beri pertanyaan oleh system yang akan membantu

dalam proses penanganan dan memberi solusi atas permasalahan dalam

kerusakan televisi berwarna. pakar juga bisa memberi kesempatan kepada

pengguna sistem yang lain seperti admin dan user untuk menggunakan

aplikasi tersebut tapi hendaknya pakar harus log off terlebih dahulu untuk

(50)

c. Flowchart Level Pengguna.

Gambar 3.4 Flowchart Level Pengguna

Dalam gambar flowchart di atas, seorang pengguna tidak perlu mengisi

username dan password seperti apa yang di lakukan seorang admin dan

seorang pakar. Disini pengguna bisa langsung masuk ke halaman menu

utama tanpa proses login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna bisa langsung

masuk ke proses diagnosis kerusakan dengan menginputkan perkiraan

kerusakan terlebih dahulu. Setelah menginputkan proses kerusakan, maka

pengguna akan di beri pertanyaan oleh system dan pengguna wajib memberi

jawaban yang akan diproses oleh mesin interfensi dalam mengolah data

pengetahuan yang akhirnya memberi solusi dan penanganan dalam

(51)

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

1) Diagram Konteks

Gambar 3.5 Diagram Konteks

Dari diagram konteks ini ada empat orang yang terlibat dalam sistem pakar

yaitu pakar, pengguna, pembangun sistem dan perekayasa sistem.Pakar

memberi pengetahuan ke dalam sistem. Pengguna menginputkan gejala

kerusakan ke dalam sistem dan akan di beri output saran dan solusi oleh

sistem. Pembangun sistem adalah seseorang yang membuat antar muka

pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan

mengimplementasikan mesin inferensi. Pembangun system mendapat input

dari system yaitu mesin interfensi yang kemudian memprosesnya dan akan

memberi output antar muka basis pengetahuan Perekayasa Sistem (Knowladge

Enginer), adalah orang yang membantu pakar menyusun area permasalahan

dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar

atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, dan menerangkan

kesulitan-kesulitan konseptual. Perekayasa system mendapat input

pengetahuan dari system lalu mengolahnya dan memberi output mesin

(52)

2) DFD Level 0 Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna

Gambar 3.6 DFD Level 0

Pada DFD level ini adalah penjabaran dari diagram konteks yang

sebelumnya telah dijelaskan dengan cara decompose kemudian dibuat

beberapa proses yang kesemua proses tersebut merupakan masih bagian dari

proses inti. Disini ada lima proses yaitu proses login sistem, proses

pengetahuan, proses jenis kerusakan, proses solusi dan proses

diagnosis.Dalam proses login, semua entitas bisa masuk ke dalam sistem.

Entitas pengguna hanya bisa mengakses proses diagnosis. Sedangkan entitas

(53)

3) DFD Level 1 Proses login

Pada bagian ini terdapat beberapa bagian proses yang kesemuanya

dibuat menurut proses yang telah ada pada DFD Level 1 dengan cara seperti

pada sebelum-sebelumnya yaitu dengan men-decompose beberapa proses

tersebut. Pada level ini hanya menyangkut proses login :

Gambar 3.7 DFD Level 1 Login

DFD level 1 pada proses login ini ada tiga entitas yaitu

administrator, pakar dan pengguna. Seorang admin hanya memiliki

username dan password yang default sedangkan pakar bisa mengganti

username dan passwordnya dengan masuk ke dalam proses buat pakar

baru dan proses ubah password pakar dan bisa juga masuk proses

hapus pakar. sedangkan seorang pengguna bisa langsung login tanpa

(54)

4) DFD Level 1 Proses diagnosis

Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses

ini yaitu hanyalah pada proses pengguna dalam menjawab

pertanyaan.

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses diagnosis

Pengguna menginputkan gejala kerusakan dengan memilih

perkiraan kerusakan yang di alaminya lalu menjawab semua

pertanyaan berdasarkan gejala yang dirasakan oleh pengguna.

Dalam database pengetahuan akan memberi input rekaman

pertanyaan ke dalam proses pertanyaan. Pengguna akan di beri

pertanyaan satu demi satu yang harus di jawab yang kemudian

jawaban dari pengguna akan di proses oleh sistem berdasarkan fakta

– fakta yang ada kemudian akan di beri kesimpulan diagnosis dan

(55)

5) DFD Level 1 Proses Pengetahuan

Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses ini

yaitu hanyalah pada proses pengetahuan.

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pengetahuan

Seorang admin dan pakar bisa sama – sama masuk dalam

semua proses pengetahuan seperti tambah pengetahuan, ubah

pengetahuan, hapus pengetahuan dan cari pengetahuan. Dalam proses

tambah pengetahuan, admin dan pakar menginputkan pengetahuan

yang kemudian di simpan dalam database pengetahuan. Begitu juga

dalam proses ubah pengetahuan dan hapus pengetahuan. Dalam

proses cari pengetahuan, admin dan pakar memberi input id

pengetahuan dan key agar bisa memudahkan sistem dalam proses

(56)

6) DFD Level 1 Proses Jenis Kerusakan

Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses ini

yaitu hanyalah pada proses jenis kerusakan

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Jenis Kerusakan

Seorang admin dan pakar bisa sama – sama masuk dalam semua

proses jenis kerusakan seperti tambah jenis kerusakan, ubah jenis

kerusakan, hapus jenis kerusakan dan cari jenis kerusakan. Dalam

proses tambah jenis kerusakan, admin dan pakar menginputkan jenis

kerusakan yang kemudian di simpan dalam database jenis kerusakan.

Begitu juga dalam proses ubah jenis kerusakan dan hapus jenis

kerusakan. Dalam proses cari jenis kerusakan, admin dan pakar

memberi input id jenis kerusakan dan key agar bisa memudahkan

(57)

7) DFD Level 1 Proses Solusi

Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses ini

yaitu hanyalah pada proses jenis solusi.

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Solusi

Seorang admin dan pakar bisa sama – sama masuk dalam

semua proses solusi seperti tambah solusi, ubah solusi, hapus solusi

dan cari solusi. Dalam proses tambah solusi, admin dan pakar

menginputkan solusi yang kemudian di simpan dalam database

solusi. Begitu juga dalam proses ubah solusi dan hapus solusi. Dalam

proses cari solusi, admin dan pakar memberi input id solusi dan key

(58)

mengisi

3.4Perancangan Database

Disini dirancang sebuah susunan kerangka database dan sebagai

awalnya dibuat Conceptual Data Model (CDM) setelah itu diubah menjadi

Pysical Data Model (PDM) sebelum pada proses generate database.

3.4.1 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual data model adalah kerangka awal dari penyusunan isi

database dengan membuat tabel-tabel yang dibutuhkan oleh sistem sesuai

dengan perancangan data flow diagram yang ada dan bisa dikatakan bahwa ini

adalah realisasi dari rancangan data flow diagram.

Gambar 3.12 Conceptual Data Model (CDM)

Terdapat kurang lebih lima tabel yang masing-masing terdapat

attribut-attribut beserta primary key dan dari kesemua tabel tersebut

dihubungkan sehingga memunculkan relasi antar tabel. Tabel-tabel tersebut

(59)

list_user

3.4.2 Physical Data Model (PDM)

Dalam hal ini Phisical Data model ini adalah hasil generate

dari Conceptual Data Model dan komposisinya tidak jauh berbeda jika

dilihat dari susunan tabel dan relasi-relasinya hanya saja komposisi

jumlah attribut dari beberapa tabel yang sedikit berubah.

Gambar 3.13 Pysical Data Model (PDM)

Beberapa tabel yang ada mengalami penambahan attribut yaitu pada

T_knowledge yang mengambil primary key (PK)dari T_kerusakan dan T_solusi

kemudian akan menjadi forent key (FK)pada tabel tersebut

3.4.3 Struktur Tabel

Disini akan dijelaskan susunan tabel-tabel pada database yang

kesemuanya diambil dari hasil pembuatan CDM yang telah di-generate

sehingga menjadi PDM. Untuk lebih jelasnya langsung saja bisa dilihat pada

(60)

Tabel 3.1 Penjelasan Attribut Pada Tabel List User

No. Nama Attribut Keterangan

1. user_id Menjadi primary key dan dipakai sebagai attribut pengenal dalam satu tabel .

2. pass Kata kunci yang harus di isi oleh admin

dan pakar sebelum login

3. level Ada tiga level dalam system ini yaitu

Admin, Pakar dan Pengguna

Tabel 3.2 Penjelasan Attribut Pada Tabel Kerusakan

No. Nama Attribut Keterangan

1. ID_kerusakan Menjadi primary key dan dipakai sebagai attribut pengenal dalam satu tabel .

2. Jenis kerusakan data berupa perkiraan jenis kerusakan yang di miliki oleh sistem

Tabel 3.3 Penjelasan Attribut Pada Tabel Knowledge

No. Nama Attribut Keterangan

1. ID Menjadi primary key dan dipakai sebagai

attribut pengenal dalam satu tabel . 2. pertanyaan Pertanyaan yang harus dijawab oleh

admin, pakar dan pengguna

3. FaktaYA Pertanyaan yang diisi jika jawabannya Ya 4. FaktaTidak Pertanyaan yang diisi jika jawabannya

Tidak

5. Ya Primary key dari tabel knowledge dan

tabel solusi yang menjadi forent key pada tabel ini

6. Tidak Primary key dari tabel knowledge dan tabel solusi yang menjadi forent key pada tabel ini

(61)

Tabel 3.4 Penjelasan Attribut Pada Tabel Solusi

No. Nama Attribut Keterangan

1. ID_solusi Menjadi primary key dan dipakai sebagai attribut pengenal dalam suatu tabel .

2. solusi Berisi tentang solusi – solusi dari permasalahan yang ada

3.5Perancangan Sistem Pakar

Disini dirancang sebuah basis pengetahuan yang di dalamnya

terdapat pertanyaan dan fakta - fakta, solusi – solusi yang akan di ambil

dan rule – rule yang di gunakan.

Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan

ID Pertanyaan Fakta

T11 Apakah kontrol berfungsi dengan baik?, seperti on/off, volume, brightness, kontras, color

display) tampil dengan baik?

OSD tampil

OSD tidak tampil

T13 S13 R2

T13 Apakah gambar tampil

dengan baik?

T14 Apakah suara terdengar? suara

terdengar

suara tidak terdengar

T16 T17 R2

T15 Apakah suara terdengar? suara

terdengar

suara terdengar

S21 S17 R2

T16 Apakah warna terlihat? warna ada tidak ada

warna

S18 S14 R2

T17 Apakah warna terlihat? warna ada tidak ada

warna

S15 S16 R2

(62)

Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan T18 Apakah steker sudah

terpasang dengan benar?

Steker

T19 Apakah tombol power sudah

ditekan?

tombol on tombol off T20 S19 R2

T2 Silahkan periksa, apakah sekringnya putus ?

Sekring

T20 Apakah tombol (key)

kontrol berfungsi dengan baik?

T21 Apakah sinyal UHF dapat

diterima dengan baik?

UHF dapat

T22 Apakah sinyal VHF dapat

diterima dengan baik?

Sinyal

T23 Apakah sinyal VHF dapat

diterima dengan baik?

Sinyal

T24 Apakah antenna sudah

terpasang dengan benar?

Antena

T25 Apakah gambar ada? gambar ada gambar

tidak ada

T26 T32 R3

T26 Apakah gambar terlihat bersih?

T28 Apakah suara bersih? suara

bersih

suara tidak bersih

S29 S24 R3

T29 Apakah gambar cacat?

Kadang baik, kadang hilang?

gambar cacat

gambar tidak cacat

S25 T30 R3

T3 Apakah tegangan output ada

?

T31 Apakah suara bersih? suara

bersih

suara tidak bersih

(63)

Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan

T33 Apakah suara terdengar? suara terdengar

T34 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak

bersih

T3 6

S30 R5

T35 Apakah TV tidak

bersuara sama sekali?

tidak bersuara

T36 Apakah suara kecil, tidak bisa

dibesarkan/dikecilkan?

suara kecil suara tidak kecil

S32 S34 R5

T37 Apakah suara kecil? suara kecil suara tidak

kecil

S32 S33 R5

T38 Apakah TV anda mati?

(power supply masih baik / tidak rusak)

tv mati tv hidup S35 T3

9

R4

T39 Apakah ada cahaya

(raster) pada TV?

cahaya nyala tidak ada cahaya

T4 0

S36 R4

T4 Apakah tegangan power

supply normal?

T40 Apakah layar berbentuk oval/trapezium diikuti oleh baying pelangi?

layar

T41 Bagaimana tampak

layar? (pilih ya jika melintang vertical, dan tidak jika melintang horizontal

T42 Apakah layar hanya

segaris vertikal?

layar vertical layar tidak vertikal

S38 T4 4

R4

T43 Apakah layar hanya

garis melintang

T44 Apakah layar tampak penuh?

layar penuh layar tidak penuh

T4 5

S39 R4

T45 Apakah gambar berlari-lari kea rah horizontal? (rolling horizontal)

T46 Apakah layar bergaris-garis buku (blanking)?

blanking tidak

blanking

S41 T4 7

(64)

Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan T47 Apakah transistor

penguat horizontal putus terus?

putus terus normal S42 S43 R4

T48 Apakah layar

menyempit pada bagian atas?

menyempit pada bagian bawah?

T5 Apakah tegangan PS

naik melebihi 130 dc?

Tegangan

menyempit pada bagian bawah dan atas?

layar

T51 Apakah gambar

bergerak terus ke atas/ke bawah (rolling vertikal)

rolling vertical

tidak rolling vertical

S48 S49 R4

T52 Apakah gambar pada

televise focus?

tv focus tv tidak

focus

T53 S50 R6

T53 Apakah cahaya pada

layar gelap?

cahaya gelap cahaya terang

S51 T54 R6

T54 apakah terangnya

(kecerahan) cahaya pada layar gelap?

T55 Apakah heater berfungsi dengan baik?

T56 Apakah ada gangguan

pada RGB?

T57 Apakah ada gangguan

pada warna merah?

ada gangguan

T58 Apakah ada gangguan

pada warna hijau?

(65)

Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan T59 Apakah ada gangguan

pada warna biru?

ada gangguan

T60 Apakah tabung CRT sudah lama tidak diganti? (jika TV anda sudah sangat tua)

CRT sudah tua

CRT masih muda

S58 S59 R6

T7 Apakah goyangan makin

kuat jika suara dibesarkan?

Goyangan kuat

Goyangan tidak kuat

S7 S8 R1

T8 Apakah gambar normal? gambar

normal

gambar tidak normal

S4 T6 R1

T9 Apakah gambar bergoyang

di sebelah tepi kiri kanan?

Gambar

Tabel 3.6 Tabel Solusi

ID_solusi Solusi

S1 Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan

sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi

pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung.

S10 Kerusakan pada bagian tapis di power supply.

Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc. S11 Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol push-on

dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak.

Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode.

Gambar

Gambar 2.1 Simbol dalam ER Diagram
Tabel 2.1  Simbol ER Diagram (PowerDesigner)
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner)
Gambar 2.6  Elemen–elemen dari layar Visual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode forward chaining merupakan salah satu dari metode inferensi yang berarti metode ini dapat digunakan dalam proses sistem berbasis pengetahuan untuk

Metode yang digunakan dalam program ini adalah dengan metode Forward Chaining untuk mendiagnosis kerusakan pada mesin sepeda motor honda beat.. Menurut Basili dan Musa dalam

Pada penelitian ini dirancang sistem pakar menggunakan basis aturan (rule based reasoning) dengan metode inferensi forward chaining dan backward chaining yang

Pada mesin inferensi ini, data yang telah di input asisten akan di proses pada mesin inferensi den- gan menggunakan metode forward chaining , berdasarkan gejala yang

Didalam Rancangan Sistem Pakar terdiri dari beberapa bagaian yaitu: a) Metode Inferensi (Forward Chaining) Metode inferensi (forward chaining) digunakan untuk

Di dalam mesin inferensi terdapat forward chaining yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap data yang ada dan terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan

Di dalam mesin inferensi terdapat forward chaining yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap data yang ada dan terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan

Perancangan Mesin Inferensi Pada mesin inferensi dalam sistem pakar diagnosis kerusakan mesin sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan metode inferensi pelacakan maju forward