SKRIPSI
Disusun oleh :
HENDRA TRI SETIAWAN
NPM. 0434010038
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
Penyusun : Hendra Tri Setiawan
i
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan teknologi informasi. Kemampuan komputer dalam mengingat dan menyimpan informasi dapat dimanfaatkan tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki pada manusia, misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi.
Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Perkembangan pembangunan sistem pakar dalam bidang elektronika merupakan satu hal yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Salah satunya adalah dengan penerapan sistem pakar dengan menggunakan metode Forward Chaining untuk mengdiagnosis kerusakan pada televise berwarna. Kajian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat mesin inferensi untuk mengendalikan proses mengidentifikasi solusi menggunakan metode Forward Chaining, serta merancang aplikasi sistem pakar menggunakan metode Forward Chaining untuk mendiagnosis kerusakan pada televisi berwarna
Terdapat beberapa manfaat yang tentang pembuatan aplikasi ini. Untuk memudahkan para teknisi dalam mendiagnosis kerusakan televisi berwarna karena kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi berwarna sering kali menggangu pengguna televisi. aplikasi ini juga memberikan sarana-sarana kemudahan bagi pengguna umum yang ingin belajar memperbaiki televisinya.
Judul Skripsi :
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN
PADA TELEVISI BERWARNA
Nama Mahasiswa : HENDRA TRI SETIAWAN
NPM : 0434010038
Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA.
Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
NUR CAHYO WIBOWO, S.Kom, M. Kom WAHYU S.J SAPUTRA, S. Kom NPT. 279 030 440 197 NPT. 3 8608 100 2951
D E K A N KETUA JURUSAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA
Ir. SUTIYONO, MT BASUKI RAHMAT, S.Si, MT
PADA TELEVISI BERWARNA
Di susun oleh :
Hendra Tri Setiawan : 0434010038
Telah dipertahankan, dihadapan, dan diterima oleh tim penguji Tugas Akhir
Jurusan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Jatim Pada
tanggal 15 April 2011
Susunan Tim Penguji
Anggota Tim Penguji
1. Ir. Kemal Wijaya, MT (...) NPT. 19 90925 198703 1001
2. Ir. Kartini, MT (...) NIP. 030 212 016
KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut:
Nama : Hendra Tri Setiawan
NPM : 0434010038
Jurusan : Teknik Infromatika
Telah mengerjakan revisi tugas akhir dengan judul:
”SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN
PADA TELEVISI BERWARNA”
Surabaya, 20 Mei 2011
Dosen Penguji yang memeriksa revisi
1. Ir Kemal Wijaya, MT 2. Ir Kartini, MT
3. Nur Cahyo Wibowo, S.kom, M.kom
Mengetahui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
iv
Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas
segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu,
tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penulis, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada
Televisi Berwarna” tepat waktu.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Menyadari bahwa apa yang dihasilkan tidak lepas dari kekurangan –
kekurangan, namun diharapkan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat
diambil manfaatnya yang mungkin dapat membantu kemajuan bagi pihak yang
berkepentingan.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwasanya dalam
menyelesaikan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari
berbagai. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan yang
berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
iv
3. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing I
penulis di Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim yang yang telah giat
meluangkan banyak waktu untuk memberikan arahan, ilmu dan dorongan
serta motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.
4. Bapak Wahyu Syafullah Jauharis Saputra, S.kom, selaku pembimbing II
yang telah memberi kesempatan penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir
dan atas kesempatan penulis untuk berimprovisasi dalam proses
pembuatan Skripsi ini.
5. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom , Bapak Ir. Kemal Wijaya,
MT, dan Ibu Ir. Kartini, MT selaku Penguji Skripsi yang telah banyak
memberi masukan serta membuka wawasan baru.
6. Orang tua tercinta (Bapak dan Ibu tersayang) dan keluarga di rumah yang
senantiasa memberikan dukungan dan mendoakan penulis supaya Skripsi
ini segera terselesaikan dan tiada artinya penulis jikalau tanpa beliau -
beliau yang telah memberikan dorongannya sehingga penulis dapat dengan
tenang menyelesaikan laporan Tugas Akhir.
7. Saudara-saudara penulis, mas , mbak dan adik - adikku yang telah
memberikan dukungan financial dan moril serta keponakanku raditya yang
telah memberikan hiburan sejenak di kala penulis dalam titik jenuh.
8. My ELV, Enik Puspitarini si penyemangat hidup yang hadir kembali dan
iv
iis (ngajarin toefl), hendri (akuisisi laptopnya), adit, wicak (support me).
10.Buat teman – temanku Farid, Kamto, Andi Fajar yang telah memberi
dorongan motivasi dan teman – temanku yang lain yang belum bisa
penulis sebutkan satu persatu terima kasih banyak.
Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis sangat menyadari
masih ada kekurangan. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima saran dan
kritik dari semua pihak yang dapat menambah kesempurnaan laporan Tugas Akhir
ini.
Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan
bagi yang memerlukan.
Surabaya, 19 Mei 2011
v
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
1.6 Metode Penelitian... 4
1.7 Sistematika Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Televisi ... 7
2.2.Jenis – Jenis Kerusakan Televisi Berwarna ... 8
2.2.1 Mati Total ... 9
2.2.2 Gangguan Suara ... 9
vi
2.3.2 Mesin Interfensi ... 11
2.4 ER Diagram ... 12
2.5 Data Flow Diagram ... 14
2.6 Data Base Microsoft Access ... 17
2.7 Visual Basic ... 17
2.7.1 Sejarah Visual Basic ... 18
2.7.2 Lingkungan Visual Basic ... 19
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23
3.1 Analisa Permasalahan ... 23
3.2 Analisis Kebutuhan ... 23
3.2.1 Identifikasi User ... 24
3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Input Dan Output User ... 24
3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Alat ... 25
3.3 Perancangan Sistem ... 26
3.3.1 Flowchart ... 26
3.3.2 Data Flow Diagram ... 33
3.4 Perancangan Database ... 40
3.4.1 Conceptual Data Model (CDM) ... 40
3.4.2 Physical Data Model (PDM) ... 41
vii
BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM ... 68
4.1 Alat Yang Digunakan ... 68
4.1.1 Perangkat Keras ... 68
4.1.2 Perangkat Lunak... 68
4.2 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka ... 69
4.3 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka Umum ... 69
4.3.1 Halaman Form Login Level Admin ... 70
4.3.2 Halaman Form Login Level Pakar ... 70
4.3.3 Halaman Form Login Level Pengguna ... 71
4.3.4 Halaman Form Menu Utama Level Admin Dan Pakar .... 71
4.3.5 Halaman Form Menu Utama Level Pengguna ... 72
4.3.6 Halaman Form Pengetahuan ... 72
4.3.7 Halaman Form Solusi ... 73
4.3.8 Halaman Form Jenis Kerusakan... 73
4.3.9 Halaman Form Pilih Kerusakan ... 74
4.3.10 Halaman Form Diagnosis Kerusakan ... 74
4.3.11 Halaman Form Hasil Diagnosis ... 75
4.3.12 Halaman Form Penanganan ... 75
4.3.13 Halaman Form Tambah Pakar ... 76
4.3.14 Halaman Form Ganti Password Pakar ... 76
viii
5.1.1 Pengguna Masuk Form Menu Login ... 78
5.1.2 Pengguna Masuk Form Menu Utama ... 79
5.1.3 Pengguna Masuk Form Pilih Kerusakan ... 79
5.1.4 Pengguna Masuk Form Diagnosis Kerusakan ... 80
5.1.5 Pengguna Masuk Form Hasil Diagnosis ... 81
5.1.6 Pengguna Masuk Form Menu Penanganan ... 81
5.2 Uji Coba Program Level Pakar ... 82
5.2.1 Pakar Masuk Form Menu Login……….. ... ..82
5.2.2 Pakar Masuk Form Buat Pakar Baru..………….. ... ..82
5.2.3 Pakar Masuk Form Menu Utama ... 83
5.3 Uji Coba Program Level Admin ... 84
5.3.1 Admin Masuk Form Menu Login ... 84
5.3.2 Admin Masuk Form Menu Utama ... 84
5.3.3 Admin Masuk Form Basis Pengetahuan ... 85
5.3.4 Admin Masuk Mencari Basis Pengetahuan ... 85
5.4 Uji Coba Program Montir TV ... 87
5.4.1 Montir TV Masuk Form Menu Utama ... 87
5.4.2 Montir TV Masuk Form Pilih Kerusakan ... 88
5.4.3 Montir TV Masuk Form Diagnosis Kerusakan ... 88
5.4.4 Montir TV Masuk Form Hasil Diagnosis ... 89
5.4.5 Montir TV Masuk Form Menu Penanganan ... 90
ix
5.2 Saran ... 93
DA FTA R PUSTA KA
x
Gambar 2.1 Simbol Dalam ER Diagram... 12
Gambar 2.2 One To One Relationship ... 12
Gambar 2.3 One To Many Relationship ... 13
Gambar 2.4 Many To Many Relationship... 13
Gambar 2.5 Simbol Data Flow Diagram ... 15
Gambar 2.6 Elemen – Elemen Dari Layar Visual... 20
Gambar 2.7 Tombol Toolbar... 22
Gambar 3.1 Flowchart Seluruh Program ... 27
Gambar 3.2 Flowchart Level Administrator ... 28
Gambar 3.3 Flowchart Level Pakar ... 30
Gambar 3.4 Flowchart Level Pengguna ... 32
Gambar 3.5 Diagram Konteks... 33
Gambar 3.6 DFD Level 0 ... 34
Gambar 3.7 DFD Level 1 Login ... 35
Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Diagnosis ... 36
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pengetahuan ... 37
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Jenis Kerusakan ... 38
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Solusi ... 39
Gambar 3.12 Conceptual Data Model (CDM) ... 40
Gambar 3.13 Physical Data Model (PDM) ... 41
Gambar 3.14 Tree Masalah Pada Tegangan (Blok Power Supply) ... 64
xi
Gambar 3.18 Tree Masalah Pada Suara ... 67
Gambar 3.19 Tree Masalah Pada Input CRT/Warna/RGB ... 67
Gambar 4.1 Halaman Form Login Level Admin ... 70
Gambar 4.2 Halaman Form Login Level Pakar ... 70
Gambar 4.3 Halaman Form Login Pengguna ... 71
Gambar 4.4 Halaman Form Menu Utama Level Admin Dan Pakar ... 71
Gambar 4.5 Halaman Form Menu Utama Level Pengguna ... 72
Gambar 4.6 Halaman Form Pengetahuan ... 72
Gambar 4.7 Halaman Form Solusi ... 73
Gambar 4.8 Halaman Form Jenis Kerusakan ... 73
Gambar 4.9 Halaman Form Pilih Kerusakan ... 74
Gambar 4.10 Halaman Form Pilih Kerusakan ... 74
Gambar 4.11 Halaman Form Hasil Diagnosis ... 75
Gambar 4.12 Halaman Form Penanganan ... 75
Gambar 4.13 Halaman Form Tambah Pakar... 76
Gambar 4.14 Halaman Form Ganti Password Pakar ... 76
Gambar 4.15 Halaman Form Hapus Pakar ... 77
Gambar 5.1 Halaman Form Login Level Pengguna ... 78
Gambar 5.2 Halaman Form Menu Utama Level Pengguna ... 79
Gambar 5.3 Halaman Form Pengguna Pilih Kerusakan ... 79
Gambar 5.4 Halaman Form Pengguna Menjawab Diagnosis Kerusakan ... 80
xii
Gambar 5.8 Halaman Form Login Level Pakar ... 82
Gambar 5.9 Halaman Form Tambah Pakar Baru ... 82
Gambar 5.10 Informasi Pakar Baru Berhasil Di Buat ... 83
Gambar 5.11 Menu Utama Level pakar ... 83
Gambar 5.12 Halaman Form Login Admin ... 84
Gambar 5.13 Halaman Form Menu Utama Admin ... 84
Gambar 5.14 Halaman Form Menu Admin Basis Pengetahuan ... 85
Gambar 5.15 Halaman Form Menu Admin Cari Basis Pengetahuan ... 85
Gambar 5.16 Halaman Form Menu Admin Hasil Cari Basis Pengetahuan ... 86
Gambar 5.17 Informasi Jika Kata Kunci Tidak Di Temukan ... 86
Gambar 5.18 Montir Login Ke Aplikasi ... 87
Gambar 5.19 Montir Masuk Halaman Form Menu Utama ... 87
Gambar 5.20 Halaman Form Montir Pilih Kerusakan ... 88
Gambar 5.21 Halaman Form Montir Menjawab Diagnosis Kerusakan Ke 1 ... 88
Gambar 5.22 Halaman Form Montir Menjawab Diagnosis Kerusakan Ke 2 ... 89
Gambar 5.23 Halaman Form Montir Menjawab Diagnosis Kerusakan Ke 3 ... 89
Gambar 5.24 Halaman Form Montir Hasil Diagnosis ... 90
xiii
Tabel 2.1 Simbol ER Diagram (PowerDesigner) ... 13
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner) ... 15
Tabel 3.1 Penjelasan Attribut Pada Tabel List User ... 40
Tabel 3.2 Penjelasan Attribut Pada Tabel Kerusakan ... 40
Tabel 3.3 Penjelasan Attribut Pada Tabel Knowledge ... 40
Tabel 3.4 Penjelasan Attribut Pada Tabel Solusi ... 41
Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan ... 41
Tabel 3.6 Tabel Solusi... 45
Tabel 3.7 Jenis Kerusakan... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,
permasalahan, batasan permasalahan, tujuan dan manfaat, metodologi
pelaksanaan serta sistematika penulisan buku tugas akhir ini. Dari uraian tersebut
diharapkan, gambaran umum permasalahan dan pemecahan yang diambil dapat
dipahami dengan baik.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan
memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu
bagian penting dalam peningkatan teknologi informasi. Kemampuan komputer
dalam mengingat dan menyimpan informasi dapat dimanfaatkan tanpa harus
bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki pada manusia,
misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi. Dengan menyimpan informasi
dan sehimpunan aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer
memberikan kesimpulan atau mengambil keputusan yang kualitasnya sama
dangan kemampuan seorang pakar bidang keilmuan tertentu. Salah satu cabang
ilmu komputer yang dapat mendukung hal tersebut adalah sistem pakar
Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang
mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara seorang pakar berpikir dan bernalar
dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun
mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari suatu sistem
ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil
kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu
Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar
dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang
pendidikan, kedokteran maupun bidang yang menyangkut perbaikan peralatan
elektronik khususnya televisi berwarna. Televisi berwarna merupakan salah satu
peralatan elektronik yang sering mengalami gangguan atau kerusakan sehingga
dengan mengandalkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi tersebut,
kiranya penulis perlu adanya pembuatan sebuah “ Sistem Pakar Diagnosis
Kerusakan Pada Televisi Berwarna ” dan memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran yang menyangkut kerusakan pada Televisi Berwarna dengan
memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran. Pemilihan masalah
menyangkut kerusakan-kerusakan pada televisi berwarna dijadikan sebagai sistem
pakar adalah kenyataan bahwa kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi
berwarna sering kali menggangu pengguna televisi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang permasalahan yang ada
maka perlu adanya pembahasan yang sistematis, permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi Sistem Pakar Diagnosis
Kerusakan Pada Televisi Berwarna
b. Bagaimana membuat keluaran antarmuka aplikasi yang tetap responsif
1.3. Batasan Masalah
Dari permasalahan-permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka dibutuhkan batasan dalam tugas akhir ini, yaitu:
a. Aplikasi Sistem pakar ini hanya untuk diagnosis TV berwarna yang
berjenis CRT
b. Pembuatan aplikasi sistem pakar diagnosis kerusakan pada televisi
berwarna dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
c. Sistem ini hanya memiliki user ID dan password login admin yang
default, user ID dan password login pakar dapat diubah
1.4. Tujuan Penelitian
Dari beberapa masalah yang dihadapi pada uraian-uraian diatas dapat
dijelaskan beberapa tujuan yang ingin dicapai pada pembuatan aplikasi iniadalah
merancang dan membuat aplikasi yang dapat mempelajari bagaimana cara
seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah
fakta yang ada
1.5. Manfaat Penelitian
Terkadang orang-orang sering menanyakan apa manfaat dari aplikasi yang
menjadi dasar oleh penulis untuk membuat aplikasi ini. Terdapat beberapa
manfaat yang tentang pembuatan aplikasi ini.
a. Untuk memudahkan para teknisi dalam mendiagnosis kerusakan televisi
berwarna karena kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi berwarna
b. Untuk menangani hal-hal kerusakan pada televisi berwarna tersebut
melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat software yang dapat
membantu memecahkan masalah kerusakan-kerusakan pada televisi
berwarna karena sebagian besar masyarakat sudah mempunyai televisi
sendiri – sendiri di rumahnya.
1.6. Metode Peneletian
Pada pengerjaanya diterapkan bebrapa metode demi tercapainya hasil akhir
yang telah diharapkan sebelumya. Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini
adalah :
a. Study Literatur
Pada tahap ini dilakukan penelusuran terhadap berbagai macam literatur
seperti buku, referensi-referensi baik melalui perpustakaan maupun
internet dan lain sebagainya yang terkait dengan judul penelitian ini.
b. Analisa Aplikasi
Dari hasil study literatur akan dibuat deskripsi umum mengenai aplikasi
sistem pakar diagnosis kerusakan pada televise berwarna.
c. Rancang-Bangun Aplikasi
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang nantinya akan
memudahkan dan mengurangi tingkat kesalahan dalam penyelesaian
aplikasi tersebut.
d. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun,
apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan ataukah masih memerlukan
e. Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari study literature,
analisa hingga pada akhirnya sampai dengan implementasi, sehingga pada
akhirnya dapat dilakukan penarikan kesimpulan dan saran untuk kemajuan
dan perbaikan pada aplikasi yang telah dibua
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yaitu tentang gambaran
umum latar belakang penulisan Tugas Akhir, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan sistematika penulisan, sehingga gambaran umum
permasalahan dan pemecahan yang diambil dapat dipahami dengan
baik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang teori penunjang dari pembahasan masalah
antara lain tentang komponen-komponen yang digunakan dalam
pembangunan sistem yang dibangun.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai teknik analisis program yang
digunakan dan perancangan untuk proses pembuatan aplikasi agar
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan
aplikasi yang telah dibuat sebelumnya beserta pembahasan
BAB V UJICOBA DAN EVALUASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai uji coba terhadap aplikasi yang telah
dibuat dan selanjutnya akan dibuat beberapa evaluasi dari hasil uji coba
tersebut.
BAB VI PENUTUP
Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan isi
dari laporan dan Tugas Akhir serta saran-saran untuk
pengembangan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang literatur sebagai teori pendukung dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision, yang mempunyai arti masing-masing jauh dan
tampak (wikipedia.org). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak
jauh. Penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.Penemuan televisi
disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah
peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV,
tivi, teve atau tipi.
Televisi merupakan salah satu sumber informasi yang bersifat satu arah,
linier communication. Televisi selain dapat digunakan sebagai media edukasi,
informasi juga dapat berperan sebagai media entertainment bagi para pemirsanya.
Peran televisi sebagai media massa adalah hal yang melekat, dan merupakan
media massa yang dapat dipublikasikan secara cepat
Sama juga seperti radio, pada awalnya untuk mendapatkan gelombang
siaran, televisi juga membutuhkan antena karena harus melakukan proses
encoding dari gelombang yang ditransmisikan oleh stasiun televisi, awalnya untuk
mencari siaran televisi juga dilakukan secara manual layaknya frekuensi radio
(masih analog), kemudian mulai dikembangkan teknologi yang lebih digital maka
tercipta remote dan untuk melakukan tuning siaran televisi cukup dengan
nasional yang dapat dinikmati. Perkembangan televisi yang menjadi trend pada
saat ini adalah Televisi Kabel. Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara
televisi lewat frekuensi radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan
lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena
(wikipedia.org). Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia,
Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil
di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti
halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak
saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu
saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi
digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.
2.2 Jenis - Jenis Kerusakan Televisi Berwarna
Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena
dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan
listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh
komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik
sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan
penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati
total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan
TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan usia atau
hubungan antar komponen yang kurang sempurna Berikut adalah tehnik dasar
2.2.1 Mati Total
Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat
bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian
catu daya (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal
Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya
Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output Pada
umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5
V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur
rangkaian yang kurang sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang
mudah rusak
2.2.2 Gangguan Suara
Tidak Ada Suara/Suara Lemah
Penyebab: Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.
Pemecahan: Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika
terdengar desis di speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian
rangkaian penguat audio atau periksa speaker.
2.2.3 Gambar Jelek
Penyebab: Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi
rendah. Sistem antenna TV rusak Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak
Pemecahan: Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur
2.3 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan
basis pengetahuan dan aturan (bukan berdasarkan algoritma) dan mengandung
pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
2.3.1 Orang – Orang Yang Terlibat Dalam Sistem Pakar
Orang – orang yang terlibat dalam sistem pakar di antaranya di bawah ini
a. Pakar (Domain Expert). Adalah orang ahli yang memiliki pengetahuan
khusus , pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk
pengaplikasian keahlian tersebut guna menyelesaikan masalah.
b. Perekayasa Sistem (Knowladge Enginer), adalah orang yang membantu pakar
menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan
mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan,
menggambarkan analogi, dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual
c. Pemakai (User), adalah seseorang yang berkonsultasi dengan system untuk
mendapatkan saran yang disediakan oleh system. Pemakai adalah
orang-orang yang bukan pakar (Non-Expert) seperti pelajar, dan bisa juga seorang-orang
pakar (Expert) yang ingin meningkatkan kemampuan kepakarannya.
d. Pembangun sistem (System Enginer), adalah seseorang yang membuat antar
muka pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan
2.3.2 Mesin Inferensi
”Otak” Sistem Pakar adalah mesin inferensi, yang dikenal juga
sebagai struktur kontrol atau penerjemah aturan (dalam ES berbasis-aturan).
Komponen ini sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan
metodologi untuk mempertimbangkan informasi dalam pengetahuan dan
workplace, dan merumuskan kesimpulan. Mesin inferensi adalah keahlian yang
dibutuhkan disimpan di dalam knowledge base (basis pengetahuan), komputer
diprogram sehingga dapat menghasilkan solusi.
Terdapat dua cara (metode) mekanisme inferensi dalam sistem pakarberbasis
aturan, yaitu:
a. Runut maju (forward chaining) Runut maju adalah aturan-aturan diuji satu
demi satu dalam urutan tertentu (data driven).
b. Runut mundur ( backward chaining) Runut mundur adalah penalaran dimulai
dari kesimpulan dan akan dibuktikan kebenarannya (goal driven).
Kedua cara di atas dipengaruhi oleh macam penelusuran yang terdiri dari 3
macam/ teknik penelusuran:
a. Depth first search, teknik penelusuran dari node ke node bergerak
menurun ke tingkat dalam yang berurutan.
b. Breadth first search, teknik penelusuran pada semua node dalam satu
level sebelum berpindah ke level di bawahnya.
c. Best first search, kombinasi antara depth first search dan breadth first
Gambar 2.1Simbol dalam ER Diagram
Gambar 2.2 One to One Relationship
2.4 ER Diagram (Entity Relation Diagram)
Yang dimaksud dengan entity relation diagram adalah penggambaran
relasi antar entitas secara keseluruhan dengan menggunakan grafik atau gambar.
Entity Relation Diagram dapat digambarkan dengan simbol-simbol sebagai
berikut:
Pada model data relationship hubungan antar file direlasikan dengan kunci
relasi, yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Relasi antar dua file
atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Relasi antar file tersebut
dapat dipisahkan sebagai berikut:
1. One to One Relationship
Hubungan antara himpunan entitas pertama dengan himpunan entitas kedua
adalah satu berbanding satu. Misalnya satu Dosen Mengepalai satu jurusan .
Entitas
Relasi
Atribut Link
Gambar 2.3 One to Many Relationship
Gambar 2.4 Many to Many Relationship 2. One to Many Relationship
Hubungan antar himpunan entitas pertama dan kedua adalah satu berbanding
banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Misal satu dosen mengajar
banyak matakuliah
3. Many to Many Relationship
Hubungan antara himpunan entitas pertama dan kedua adalah banyak
berbanding banyak. Misal mahasiswa mana saja boleh mengambil banyak
matakuliah dan mahasiswa diajar oleh banyak dosen pula.
Pada tools PowerDesigner yang digunakan penulis dalam perancangan dan
pembuatan sistem, simbol–simbol yang digunakan pada ER diagram
konvensional berbeda dengan simbol–simbol yang digunakan oleh tools
Mahasiswa N
Mengambil Matakuliah
M
Tabel 2.1 Simbol ER Diagram (PowerDesigner)
PowerDesigner. Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol ER
diagram yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sistem dengan
menggunakan tools PowerDesigner
Simbol Keterangan
Simbol entitas, “Ent_1” merupakan nama dari entity.
Sedangkan “Atribut_1”, “Atribut_2” dan “Atribut_3”
Merupakan atribut–atribut yang ada pada entity
Simbol Keterangan
Simbol one to one relationship, “Relation_11”
Merupakan nama dari relationship
Simbol one to many relationship, “Macam dana”
Merupakan nama dari relationship
Simbol many to many relationship, “Melaksanakan”
Merupakan nama dari relationship
2.5 Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran
ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file. Pemakai akan mengetahui aliran data dalam suatu sistem dan
Gambar 2.5 Simbol Data Flow Diagram
adalah memudahkan pemakai atau user yang awam di bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dibuat.
Simbol - simbol yang digunakan adalah:
Data flow diagram ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata
lain, Data flow diagram adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem. Data flow diagram ini merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi
dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
Dalam perancangan sistem, penulis menggunakan tools Power Designer
sebagai media pembantu dalam pembuatan sistem. Pada tabel dibawah ini Prose
Alur Penyimpanan
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner)
merupakan simbol–simbol Data Flow Diagram yang digunakan oleh penulis
dalam pembuatan sistem dengan menggunakan tools PowerDesigner
Simbol Keterangan
Simbol Entity, “Entt_1” merupakan nama dari
entity
Simbol Arus Data, “Flow_4” atau “Flow_6”
merupakan nama dari arus data
Simbol Proses, angka nol “0” menjelaskan tentang
identifikasi dari proses, sedangkan “Prcs_2 “
merupakan nama proses. Proses ini tidak
mempunyai sub proses, karena tidak ada tanda “+”
pada sudut kiri bawah proses
Simbol ini merupakan simbol proses seperti yang
dijelaskan sebelumnya, bedanya proses ini
memiliki sub proses, karena pada sudut kiri bawah
terdapat tanda “+”
Simbol Data Store, angka satu “1” merupakan
identifikasi dari data store, sedangkan “Stor_3”
2.6 Data Base Microsoft Access
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program
aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan
dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari
beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft
Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data
Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang
intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office
Access 2010.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle
Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para
pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk
mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para
programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik
pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam
perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.
27. Visual Basic
Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User
Interface). Untuk mendesain tampilan yang kita inginkan, kita hanya perlu
Basic dan selanjutnya kita hanya perlu memikirkan struktur dan logika data dari
program utama.
Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang
dikembangkan oleh Microsoft. Selain itu visual basic juga merupakan sarana
(tools) untuk menghasilkan program–program aplikasi berbasiskan windows.
Beberapa kemampuan atau manfaat dari visual basic adalah bisa membuat
program aplikasi berbasis windows, dan juga dapat membuat objek–objek
pembantu program seperti kontrol activeX, file help, aplikasi internet, dan
sebagainya.
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah
dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya
untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat
dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat
mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.
Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga
pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun
oleh orang yang baru belajar membuat program.
2.7.1 Sejarah Visual Basic
Berikut ini adalah poit–point penting dalam sejarah perkembangan Visual
Basic, yaitu :
a. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991, yaitu program Visual
Basic untuk DOS dan untuk Windows.
c. Visual Basic 4.0 dirilis pada akhir 1995.
d. Visual basic terbaru adalah versi 6.0 yangn dirillis pada akhir tahun 1998.
2.7.2 Lingkungan Visual Basic
Untuk bekerja dengan Visual Basic for windows, user harus berada di
lingkungan operasi Windows. Secara umum lingkungan kerja Visual Basic terdiri
dari lima buah windows yang dirancang sebagai aplikasi multi windows. Kelima
jendela tersebut adalah :
a. Form
Berisi latar belakang program windows yang akan ditulis. Menggambar dan
meletakkan item itu pada Form sehingga pengguna program terbiasa melihat
dan berinteraksi. Form akan mengendalikan program yang disunting.
b. Toolbox
Jendela Toolbox berisi alat-alat (kontrol-kontrol), kontrol-kontrol inilah yang
nantinya ditempatkan di jendela form. Misalkan memilih kontrol text dan
menempatkan kotak text pada Form.
c. Project
Program Visual Basic Windows yang sering berisi beberapa jenis file yang
berbeda yang semuanya bekerja dalam satu kesatuan membentuk program
tunggal yang dijalankan. Jendela project berisi daftar semua file yang
Gambar 2.6 Elemen–elemen dari layar Visual
d. Properties
Jendela Properties menguraikan setiap elemen individual pada aplikasi yang
dibuat. Sebagai contoh, ada jendela Properties untuk form project sebab form
berisi property, seperti warna ukuran dan lain-lain.
e. Code
Tidak seperti kebanyakan bahasa pemrograman yang lain, user tidak harus
memilih banyak kode karena bagian yang ter-visual dari Visual Basic telah
menyederhanakan kode itu. Kode didalam jendela code adalah source
program. Yang ketika pengguna menjalankan program Visual Basic maka
komputer menginterprestasikan sebagai source code kemudian komputer
akan mengeksekusi instruksi didalam source code tersebut.
Menu Bar
Tool Box
Form Code Properties
Bagian atas, sebagaimana tampilan standart pada operasi windows. Visual
Basic memiliki tampilan berupa balok menu dan juga toolbar sebagai tombol
cepat untuk bagian-bagian umum. Balok menu berisi daftar menu tarik dimana
didalamnya terdapat, menu-menu:
a. File
Menu File berisi perintah untuk semua file yang terkait yang dapat diambil,
disimpan, termasuk juga akses cetak (printing).
b. Edit
Menu ini berisi perintah-perintah untuk mengkopi, memotong dan
menempelkan teks dan grafik diantara aplikasi. Perintah edit juga membantu
untuk search (pencarian) dan tindakan raplace (mengganti).
c. View
Perintah menu view membuat user dapat mengontrol tampilan jendela code.
d. Run
Menu Run dapat mengeksekusi program, menggagalkan eksekusi, dan
meresume eksekusi setelah digagalkan.
e. Debug
Salah satu dari keunggulan Visual Basic adalah kemampuan debuging
(pencarian kesalahan). Dengan menu Debug user dapat mengeksekusi satu
pertanyaan program Visual Basic dalam satu saat, melihat nilai data sepanjang
jalan, dan menghentikan program dimana saja untuk menganalisis apa yang
terjadi. Jika sebuah program tidak berprilaku seperti yang diharapkan maka
menu Debug akan membantu menunjukkan kesalahan secara tepat penyebab
Gambar 2.7 Tombol Toolbar
f. Options
Untuk menetapkan cara Visual Basic berprilaku dapat dilakukan dengan
memodifikasi nilai pada menu Option. Kontrol tersebut terdiri dari
environment option (pilihan lingkungan), lingkungan adalah atmotfir Visual
Basic yang berupa program yang dibangun. Dan proyek option (pilihan
proyek) yang menetapkan bagaimana aplikasi khusus berprilaku.
g. Windows
dengan menu Windows user dapat menampilkan jendela Project, properties,
dan toolbox dari area bantu Visual Basic, seperti palet warna.
h. Help
menu yang berisi panduan tentang Visual Basic beserta panduan praktis
bagaimana membuat program dengan Visual Basic.
Sedangkan pada Toolbar yang berfungsi sebagai tombol tekan cepat,
dapat dilihat pada gambar . Kebanyakan tombol Toolbar mewakili perintah
menu
Copy Find Redo Break Project Explore
Form Layout
23
3.1Analisis Permasalahan
Terdapat beberapa permasalahan yang menjadi fokus utama penulis dan
menjadi hal yang paling mendasar guna tercapainya hasil akhir dari pembuatan
“Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna” yang
kesemuanya telah disebutkan pada bab sebelumnya disini penulis mencoba
untuk menjabarkan beberapa deskripsi sebagai gambaran proses untuk
mengatasi beberapa permasalahan tersebut.
Aplikasi ini dipakai untuk mempermudah seorang pakar dan kalangan
umum dalam memperoleh informasi mengenai kerusakan pada televisi
berwarna dalam menangani hal-hal kerusakan pada televisi berwarna tersebut
melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat software yang dapat
membantu memecahkan masalah kerusakan-kerusakan pada televisi berwarna
karena sebagian besar masyarakat sudah mempunyai televisi sendiri – sendiri
di rumahnya.
3.2Analisis Kebutuhan
Disini akan jelaskan kebutuhan-kebutuhan pendukung yang diperlukan
selama proses pembuatan aplikasi serta pemakaian aplikasi setelah selesainya
pembuatan aplikasi tersebut. Adapun pendukung dalam perancangan dan
pembangunan aplikasi ini adalah analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan user.
3.2.1 Identifikasi User
Adapun user atau orang yang berhubungan dengan sistem atau
bisa disebut juga pemakai sistem, dan semuanya diberi hak akses
sendiri-sendiri dalam menggunakan sistem dengan username dan password yang
dimiliki oleh masing-masing user dan dalam hal tersebut, user
didefinisikan menjadi dua kelompok yang antara lain :
a. Admin : yaitu orang yang menjadi administrator dalam sistem
sehingga menjadi orang yang bertanggung jawab pada semua
data-data yang berhubungan dengan sistem.
b. Pakar : yaitu orang yang menggunakan aplikasi tersebut dengan
di beri hak akses untuk menambah, mengedit, menyimpan semua
basis pengetahuan
c. User : kalangan umum yang menggunakan aplikasi tersebut dan
hanya diberi hak akses untuk berkonsultasi dengan sistem
3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Input dan Output User
Yang dibahas disini adalah mengenai semua yang dikerjakan oleh
user untuk menyesuaikan antara kebutuhan dengan fungsi sistem ini. Hal
itu dapat dijabarkan seperti berikut :
a. Admin
• Input : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi, Data
User
• Output : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi,
b. Pakar
• Input : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi, Data
User
• Output : Data Kerusakan, Data Knowledge, Data Solusi,
Data User
c. User
- Input : Data Kerusakan
- Output : Data Solusi
3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Alat
Disini akan dibahas mengenai alat atau perangkat apa saja yang
akan digunakan sebagai sarana pendukung baik pada saat proses
pengerjaan aplikasi maupun proses penggunaan atau pengaksesan aplikasi
agar hasilnya dapat digunakan dengan baik. Terdapat beberapa perangkat
pendukung yang dibutuhkan disini yang kesemuanya dibagi menjadi dua
bagian yaitu perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak ( software
).
a. Perangkat Keras ( hardware ) dibutuhkan satu komputer digunakan
Stand alone dengan prosesor minimal Pentium II 266, memori 64 Mb
( Windows 98 ) atau 128( Windows XP ), Harddisk dengan kapasitas
minimal 40 Gb dan VGA Card minimal 4 Mb.
b. Perangkat Lunak ( software ) beberapa software yang digunakan
sebagai alat untuk proses pembuatan aplikasi, dan software tersebut
1) Sistem Operasi Windows 7 Ultimate
2) Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman .
3) Database Microsoft Access 2010 untuk menyimpan dan
mengolah data di aplikasi ini.
4) Adobe Photoshop CS3 sebagai pengolah gambar
5) Control Active – X sebagai pemanis design from
6) Power Designer 6 sebagai perancang DFD
7) Power Designer 15 sebagai perancang CDM dan PDM
3.3Perancangan Sistem
3.3.1 Flowchart
Yaitu bagai mana alur untuk memasukkan data ke sistem sehingga
data dapat tersimpan dengan sebagai mana mestinya. Terdapat urutan pada
saat pemakaian aplikasi dalam hal pengolahan data dengan aplikasi ini.
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir
yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur
di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud
penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi
kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit
Flowchart Seluruh Program
Cari Data Jenis Kerusakan
a. Flowchart Level Admin
Cari Data Jenis Kerusakan
Dalam flowchart level administrator, admin wajib mengisi username
dan password sebelum masuk ke menu utama. Admin juga bisa mengganti
username dan password yang lama terus diganti username dan password
yang baru. Setelah masuk menu utama, admin di beri hak akses penuh. Di
dalam aplikasi ini admin bisa masuk dalam proses data pengetahuan, data
jenis kerusakan, data solusi dan diagnosis kerusakan. Dalam data
pengetahuan, admin bisa menambah data pengetahuan, mengedit data
pengetahuan, dan mencari data pengetahuan yang kemudian disimpan dalam
database tabel data pengetahuan. Dalam data jenis kerusakan, admin bisa
menambah data jenis kerusakan, mengedit data jenis kerusakan dan mencari
data jenis kerusakan yang kemudian disimpan dalam database tabel data
jenis kerusakan. Proses pencarian admin bisa mengetikkan kata kunci dalam
form pencarian berdasarkan.
Dalam data solusi admin bisa menambah data solusi, mengedit data
solusi dan mencari data solusi yang kemudian disimpan dalam database tabel
data solusi. Dalam data proses diagnosis, admin bisa memilih input perkiraan
kerusakan, lalu akan di beri pertanyaan oleh system yang akan membantu
dalam proses penanganan dan memberi solusi atas permasalahan dalam
kerusakan televisi berwarna. Admin bisa memanfaatkan menu pencarian
untuk memudahkan dalam proses mengedit basis pengetahuan. Admin juga
bisa memberi kesempatan kepada pengguna sisem yang lain seperti pakar
dan user untuk menggunakan aplikasi tersebut tapi hendaknya admin harus
b. Flowchart Level pakar.
Cari Data Jenis Kerusakan
Dalam flowchart level pakar, seorang pakar wajib mengisi
username dan password sebelum masuk ke menu utama. pakar juga bisa
mengganti username dan password yang lama terus diganti username dan
password yang baru. Setelah masuk menu utama, pakar di beri hak akses
penuh seperti halnya admin. Di dalam aplikasi ini pakar bisa masuk dalam
proses data pengetahuan, data jenis kerusakan, data solusi dan diagnosis
kerusakan. Dalam data pengetahuan, pakar bisa menambah data
pengetahuan, mengedit data pengetahuan, dan mencari data pengetahuan
yang kemudian disimpan dalam database tabel data pengetahuan. Dalam
data jenis kerusakan, pakar bisa menambah data jenis kerusakan, mengedit
data jenis kerusakan dan mencari data jenis kerusakan yang kemudian
disimpan dalam database tabel data jenis kerusakan. Proses pencarian pakar
bisa mengetikkan kata kunci dalam form pencarian berdasarkan.
Dalam data solusi pakar bisa menambah data solusi, mengedit data
solusi dan mencari data solusi yang kemudian disimpan dalam database tabel
data solusi. Dalam data proses diagnosis, admin bisa memilih input perkiraan
kerusakan, lalu akan di beri pertanyaan oleh system yang akan membantu
dalam proses penanganan dan memberi solusi atas permasalahan dalam
kerusakan televisi berwarna. pakar juga bisa memberi kesempatan kepada
pengguna sistem yang lain seperti admin dan user untuk menggunakan
aplikasi tersebut tapi hendaknya pakar harus log off terlebih dahulu untuk
c. Flowchart Level Pengguna.
Gambar 3.4 Flowchart Level Pengguna
Dalam gambar flowchart di atas, seorang pengguna tidak perlu mengisi
username dan password seperti apa yang di lakukan seorang admin dan
seorang pakar. Disini pengguna bisa langsung masuk ke halaman menu
utama tanpa proses login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna bisa langsung
masuk ke proses diagnosis kerusakan dengan menginputkan perkiraan
kerusakan terlebih dahulu. Setelah menginputkan proses kerusakan, maka
pengguna akan di beri pertanyaan oleh system dan pengguna wajib memberi
jawaban yang akan diproses oleh mesin interfensi dalam mengolah data
pengetahuan yang akhirnya memberi solusi dan penanganan dalam
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
1) Diagram Konteks
Gambar 3.5 Diagram Konteks
Dari diagram konteks ini ada empat orang yang terlibat dalam sistem pakar
yaitu pakar, pengguna, pembangun sistem dan perekayasa sistem.Pakar
memberi pengetahuan ke dalam sistem. Pengguna menginputkan gejala
kerusakan ke dalam sistem dan akan di beri output saran dan solusi oleh
sistem. Pembangun sistem adalah seseorang yang membuat antar muka
pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan
mengimplementasikan mesin inferensi. Pembangun system mendapat input
dari system yaitu mesin interfensi yang kemudian memprosesnya dan akan
memberi output antar muka basis pengetahuan Perekayasa Sistem (Knowladge
Enginer), adalah orang yang membantu pakar menyusun area permasalahan
dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar
atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, dan menerangkan
kesulitan-kesulitan konseptual. Perekayasa system mendapat input
pengetahuan dari system lalu mengolahnya dan memberi output mesin
2) DFD Level 0 Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna
Gambar 3.6 DFD Level 0
Pada DFD level ini adalah penjabaran dari diagram konteks yang
sebelumnya telah dijelaskan dengan cara decompose kemudian dibuat
beberapa proses yang kesemua proses tersebut merupakan masih bagian dari
proses inti. Disini ada lima proses yaitu proses login sistem, proses
pengetahuan, proses jenis kerusakan, proses solusi dan proses
diagnosis.Dalam proses login, semua entitas bisa masuk ke dalam sistem.
Entitas pengguna hanya bisa mengakses proses diagnosis. Sedangkan entitas
3) DFD Level 1 Proses login
Pada bagian ini terdapat beberapa bagian proses yang kesemuanya
dibuat menurut proses yang telah ada pada DFD Level 1 dengan cara seperti
pada sebelum-sebelumnya yaitu dengan men-decompose beberapa proses
tersebut. Pada level ini hanya menyangkut proses login :
Gambar 3.7 DFD Level 1 Login
DFD level 1 pada proses login ini ada tiga entitas yaitu
administrator, pakar dan pengguna. Seorang admin hanya memiliki
username dan password yang default sedangkan pakar bisa mengganti
username dan passwordnya dengan masuk ke dalam proses buat pakar
baru dan proses ubah password pakar dan bisa juga masuk proses
hapus pakar. sedangkan seorang pengguna bisa langsung login tanpa
4) DFD Level 1 Proses diagnosis
Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses
ini yaitu hanyalah pada proses pengguna dalam menjawab
pertanyaan.
Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses diagnosis
Pengguna menginputkan gejala kerusakan dengan memilih
perkiraan kerusakan yang di alaminya lalu menjawab semua
pertanyaan berdasarkan gejala yang dirasakan oleh pengguna.
Dalam database pengetahuan akan memberi input rekaman
pertanyaan ke dalam proses pertanyaan. Pengguna akan di beri
pertanyaan satu demi satu yang harus di jawab yang kemudian
jawaban dari pengguna akan di proses oleh sistem berdasarkan fakta
– fakta yang ada kemudian akan di beri kesimpulan diagnosis dan
5) DFD Level 1 Proses Pengetahuan
Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses ini
yaitu hanyalah pada proses pengetahuan.
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pengetahuan
Seorang admin dan pakar bisa sama – sama masuk dalam
semua proses pengetahuan seperti tambah pengetahuan, ubah
pengetahuan, hapus pengetahuan dan cari pengetahuan. Dalam proses
tambah pengetahuan, admin dan pakar menginputkan pengetahuan
yang kemudian di simpan dalam database pengetahuan. Begitu juga
dalam proses ubah pengetahuan dan hapus pengetahuan. Dalam
proses cari pengetahuan, admin dan pakar memberi input id
pengetahuan dan key agar bisa memudahkan sistem dalam proses
6) DFD Level 1 Proses Jenis Kerusakan
Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses ini
yaitu hanyalah pada proses jenis kerusakan
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Jenis Kerusakan
Seorang admin dan pakar bisa sama – sama masuk dalam semua
proses jenis kerusakan seperti tambah jenis kerusakan, ubah jenis
kerusakan, hapus jenis kerusakan dan cari jenis kerusakan. Dalam
proses tambah jenis kerusakan, admin dan pakar menginputkan jenis
kerusakan yang kemudian di simpan dalam database jenis kerusakan.
Begitu juga dalam proses ubah jenis kerusakan dan hapus jenis
kerusakan. Dalam proses cari jenis kerusakan, admin dan pakar
memberi input id jenis kerusakan dan key agar bisa memudahkan
7) DFD Level 1 Proses Solusi
Pada DFD level ini yang menjadi inti adalah pada proses ini
yaitu hanyalah pada proses jenis solusi.
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Solusi
Seorang admin dan pakar bisa sama – sama masuk dalam
semua proses solusi seperti tambah solusi, ubah solusi, hapus solusi
dan cari solusi. Dalam proses tambah solusi, admin dan pakar
menginputkan solusi yang kemudian di simpan dalam database
solusi. Begitu juga dalam proses ubah solusi dan hapus solusi. Dalam
proses cari solusi, admin dan pakar memberi input id solusi dan key
mengisi
3.4Perancangan Database
Disini dirancang sebuah susunan kerangka database dan sebagai
awalnya dibuat Conceptual Data Model (CDM) setelah itu diubah menjadi
Pysical Data Model (PDM) sebelum pada proses generate database.
3.4.1 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual data model adalah kerangka awal dari penyusunan isi
database dengan membuat tabel-tabel yang dibutuhkan oleh sistem sesuai
dengan perancangan data flow diagram yang ada dan bisa dikatakan bahwa ini
adalah realisasi dari rancangan data flow diagram.
Gambar 3.12 Conceptual Data Model (CDM)
Terdapat kurang lebih lima tabel yang masing-masing terdapat
attribut-attribut beserta primary key dan dari kesemua tabel tersebut
dihubungkan sehingga memunculkan relasi antar tabel. Tabel-tabel tersebut
list_user
3.4.2 Physical Data Model (PDM)
Dalam hal ini Phisical Data model ini adalah hasil generate
dari Conceptual Data Model dan komposisinya tidak jauh berbeda jika
dilihat dari susunan tabel dan relasi-relasinya hanya saja komposisi
jumlah attribut dari beberapa tabel yang sedikit berubah.
Gambar 3.13 Pysical Data Model (PDM)
Beberapa tabel yang ada mengalami penambahan attribut yaitu pada
T_knowledge yang mengambil primary key (PK)dari T_kerusakan dan T_solusi
kemudian akan menjadi forent key (FK)pada tabel tersebut
3.4.3 Struktur Tabel
Disini akan dijelaskan susunan tabel-tabel pada database yang
kesemuanya diambil dari hasil pembuatan CDM yang telah di-generate
sehingga menjadi PDM. Untuk lebih jelasnya langsung saja bisa dilihat pada
Tabel 3.1 Penjelasan Attribut Pada Tabel List User
No. Nama Attribut Keterangan
1. user_id Menjadi primary key dan dipakai sebagai attribut pengenal dalam satu tabel .
2. pass Kata kunci yang harus di isi oleh admin
dan pakar sebelum login
3. level Ada tiga level dalam system ini yaitu
Admin, Pakar dan Pengguna
Tabel 3.2 Penjelasan Attribut Pada Tabel Kerusakan
No. Nama Attribut Keterangan
1. ID_kerusakan Menjadi primary key dan dipakai sebagai attribut pengenal dalam satu tabel .
2. Jenis kerusakan data berupa perkiraan jenis kerusakan yang di miliki oleh sistem
Tabel 3.3 Penjelasan Attribut Pada Tabel Knowledge
No. Nama Attribut Keterangan
1. ID Menjadi primary key dan dipakai sebagai
attribut pengenal dalam satu tabel . 2. pertanyaan Pertanyaan yang harus dijawab oleh
admin, pakar dan pengguna
3. FaktaYA Pertanyaan yang diisi jika jawabannya Ya 4. FaktaTidak Pertanyaan yang diisi jika jawabannya
Tidak
5. Ya Primary key dari tabel knowledge dan
tabel solusi yang menjadi forent key pada tabel ini
6. Tidak Primary key dari tabel knowledge dan tabel solusi yang menjadi forent key pada tabel ini
Tabel 3.4 Penjelasan Attribut Pada Tabel Solusi
No. Nama Attribut Keterangan
1. ID_solusi Menjadi primary key dan dipakai sebagai attribut pengenal dalam suatu tabel .
2. solusi Berisi tentang solusi – solusi dari permasalahan yang ada
3.5Perancangan Sistem Pakar
Disini dirancang sebuah basis pengetahuan yang di dalamnya
terdapat pertanyaan dan fakta - fakta, solusi – solusi yang akan di ambil
dan rule – rule yang di gunakan.
Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan
ID Pertanyaan Fakta
T11 Apakah kontrol berfungsi dengan baik?, seperti on/off, volume, brightness, kontras, color
display) tampil dengan baik?
OSD tampil
OSD tidak tampil
T13 S13 R2
T13 Apakah gambar tampil
dengan baik?
T14 Apakah suara terdengar? suara
terdengar
suara tidak terdengar
T16 T17 R2
T15 Apakah suara terdengar? suara
terdengar
suara terdengar
S21 S17 R2
T16 Apakah warna terlihat? warna ada tidak ada
warna
S18 S14 R2
T17 Apakah warna terlihat? warna ada tidak ada
warna
S15 S16 R2
Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan T18 Apakah steker sudah
terpasang dengan benar?
Steker
T19 Apakah tombol power sudah
ditekan?
tombol on tombol off T20 S19 R2
T2 Silahkan periksa, apakah sekringnya putus ?
Sekring
T20 Apakah tombol (key)
kontrol berfungsi dengan baik?
T21 Apakah sinyal UHF dapat
diterima dengan baik?
UHF dapat
T22 Apakah sinyal VHF dapat
diterima dengan baik?
Sinyal
T23 Apakah sinyal VHF dapat
diterima dengan baik?
Sinyal
T24 Apakah antenna sudah
terpasang dengan benar?
Antena
T25 Apakah gambar ada? gambar ada gambar
tidak ada
T26 T32 R3
T26 Apakah gambar terlihat bersih?
T28 Apakah suara bersih? suara
bersih
suara tidak bersih
S29 S24 R3
T29 Apakah gambar cacat?
Kadang baik, kadang hilang?
gambar cacat
gambar tidak cacat
S25 T30 R3
T3 Apakah tegangan output ada
?
T31 Apakah suara bersih? suara
bersih
suara tidak bersih
Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan
T33 Apakah suara terdengar? suara terdengar
T34 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak
bersih
T3 6
S30 R5
T35 Apakah TV tidak
bersuara sama sekali?
tidak bersuara
T36 Apakah suara kecil, tidak bisa
dibesarkan/dikecilkan?
suara kecil suara tidak kecil
S32 S34 R5
T37 Apakah suara kecil? suara kecil suara tidak
kecil
S32 S33 R5
T38 Apakah TV anda mati?
(power supply masih baik / tidak rusak)
tv mati tv hidup S35 T3
9
R4
T39 Apakah ada cahaya
(raster) pada TV?
cahaya nyala tidak ada cahaya
T4 0
S36 R4
T4 Apakah tegangan power
supply normal?
T40 Apakah layar berbentuk oval/trapezium diikuti oleh baying pelangi?
layar
T41 Bagaimana tampak
layar? (pilih ya jika melintang vertical, dan tidak jika melintang horizontal
T42 Apakah layar hanya
segaris vertikal?
layar vertical layar tidak vertikal
S38 T4 4
R4
T43 Apakah layar hanya
garis melintang
T44 Apakah layar tampak penuh?
layar penuh layar tidak penuh
T4 5
S39 R4
T45 Apakah gambar berlari-lari kea rah horizontal? (rolling horizontal)
T46 Apakah layar bergaris-garis buku (blanking)?
blanking tidak
blanking
S41 T4 7
Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan T47 Apakah transistor
penguat horizontal putus terus?
putus terus normal S42 S43 R4
T48 Apakah layar
menyempit pada bagian atas?
menyempit pada bagian bawah?
T5 Apakah tegangan PS
naik melebihi 130 dc?
Tegangan
menyempit pada bagian bawah dan atas?
layar
T51 Apakah gambar
bergerak terus ke atas/ke bawah (rolling vertikal)
rolling vertical
tidak rolling vertical
S48 S49 R4
T52 Apakah gambar pada
televise focus?
tv focus tv tidak
focus
T53 S50 R6
T53 Apakah cahaya pada
layar gelap?
cahaya gelap cahaya terang
S51 T54 R6
T54 apakah terangnya
(kecerahan) cahaya pada layar gelap?
T55 Apakah heater berfungsi dengan baik?
T56 Apakah ada gangguan
pada RGB?
T57 Apakah ada gangguan
pada warna merah?
ada gangguan
T58 Apakah ada gangguan
pada warna hijau?
Lanjutan Tabel 3.5 Perancangan Basis Pengetahuan T59 Apakah ada gangguan
pada warna biru?
ada gangguan
T60 Apakah tabung CRT sudah lama tidak diganti? (jika TV anda sudah sangat tua)
CRT sudah tua
CRT masih muda
S58 S59 R6
T7 Apakah goyangan makin
kuat jika suara dibesarkan?
Goyangan kuat
Goyangan tidak kuat
S7 S8 R1
T8 Apakah gambar normal? gambar
normal
gambar tidak normal
S4 T6 R1
T9 Apakah gambar bergoyang
di sebelah tepi kiri kanan?
Gambar
Tabel 3.6 Tabel Solusi
ID_solusi Solusi
S1 Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan
sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi
pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung.
S10 Kerusakan pada bagian tapis di power supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc. S11 Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol push-on
dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak.
Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode.