• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJ"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN MANAJERIAL DAN

PENETAPAN TUJUAN

Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Disusun Oleh: Anggi Mega Rizki

Lidyasari Novyanti Hernita P.S

Winda Rosmalinda Zam-Zam Orlando

AKUNTANSI PROGRAM SARJANA

(2)

Kata Pengantar

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan BAB 6 mengenai Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan. Penyusunan laporan tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan ini adalah tugas yang di berikan dosen sebagaimana seorang mahasiswa harus mempresentasikan tugas yang di berikan ,dan laporan tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan ini juga sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, baik dari Ibu Yuningsih,S.E.,M.M. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah membimbing kami baik secara materi ataupun teknis. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pembimbing kami dan semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik. Semoga penulisan laporan tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan

ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, 25 September 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan 1.4 Manfaat Pembuatan BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Tujuan dan Rencana 2.2 Tujuan Perusahaan

2.3 Perencanaan Operasional

2.4 Membuat Perencanaan dalam Lingkungan yang Bergejolak 2.5 Membuat Perencanaan untuk Mencapai Kinerja Tinggi BAB III PENUTUP

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang manajer perusahaan bertugas untuk mengatur kinerja sumber daya manusia secara efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya bahan yang ada untuk dapat mencapai tujuan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam melakukan tugas inilah seorang manajer dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Seorang manajer juga harus memiliki etika yang baik agar dapat mempermudahnya bekerjasama dengan orang lain serta harus memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi agar dapat mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak dan pekerjaan yang ia lakukan dalam hal mencapai tujuan perusaan tidak merugikan pihak lain.

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 - mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :

1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);

(5)

3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi khususnya (namun bukan hanya) perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tujuan dan rencana?

2. Bagaimana membuat perencanaan dalam lingkungan yang bergejolak? 3. Bagaimana membuat perencanaan untuk mencapai kinerja tinggi? 1.3 Tujuan Pembuatan

1. Memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pengantar Manajemen

2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tujuan dan rencana perusahaan. 3. Mengetahui bagaimana membuat perencanaan dalam lingkungan yang

bergejolak.

4. Mengetahui bagaimana membuat perencanaan untuk mencapai kinerja tinggi.

1.4 Manfaat Pembuatan

Dengan dibuatnya laporan ini semoga para mahasiswa dapat lebih mengetahui bagaimana perencanaan manajerial dan penetapan tujuan dalam proses pembelajaran mata kuliah Pengantar Manajemen.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGENALAN TUJUAN DAN RENCANA

(7)

 Tingkatan Tujuan dan Rencana

Dalam tujuan dan rencana juga terdapat tingkatan. Berikut ini merupakan piramida tingkatan tujuan/rencana beserta urgensinya.

Tingkatan Tujuan/Rencana Beserta Urgensinya

-Pesan internal adalah pesan yang khusus dipakai karyawan dalam organisasi. -Pesan eksternal adalah pesan yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat umum.

 Manfaat Tujuan dan Rencana

Masa depan yang tidak menentu dan kompleksnya lingkungan dimasa kini menyulitkan para manajer dan membuat mereka lebih berfokus pada masalah-masalah operasional dan hasil jangka pendek daripada tujuan dan rencana jangka panjang. Padahal, perencanaan pada umumnya berdampak positif pada kinerja perusahaan. Di samping meningkatkan kinerja keuangan dan operasional, tujuan dan rencana yang ditetapkan secara ekplisit di setiap tingkatan.

Karakteristik tujuan dan rencana adalah sebagai berikut:

(8)

eksternal seperti investor, pelanggan, pemasok, dan masyarakat lokal, misi juga membantu mereka untuk memandang perusahaan secara positif. 2. Sumber motivasi dan komitmen. Tujuan dan rencana meningkatkan

motivasi dan komitmen pegawai dengan meminimalisasi ketidakpastian dan memperjelas hal-hal yang pasti mereka capai, tujuan yang tidak jelas dapat menghambat motivasi karena pegawai menjadi tidak paham dengan apa yang mereka kerjakan.

3. Alokasi sumber daya. Tujuan membantu para manajer memutuskan untuk bidang apa mereka harus mengalokasikan sumber daya, termasuk pegawai, modal, dan peralatan.

4. Panduan tindakan. Tujuan dan rencana member arahan dengan memfokuskan perhatian kepada target-target tertentu dan mengarahkan upaya pegawai untuk mencapai sasaran penting.

5. Dasar pengambilan keputusan. Dengan menetapkan tujuan dan melakukan perencanaan, para manajer memperjelas apa yang hendak dicapai oleh perusahaan.

6. Standart kinerja. Menentukan hasil yang hendak dicapai oleh perusahaan, tujuan juga berfungsi sebagai kriteria kinerja dan standar penilaian.

 PROSES PERENCANAAN PERUSAHAAN

1. Membuat Rencana : Menentukan Visi dan Misi dan Menetapkan Tujuan 2. Menterjemahkan Rencana : Membuat rencana dan sasaran taktis,

4. Melaksanakan Rencana : Menggunakan manajemen bersasaran, panel instrument kinerja, rencana sekali pakai, dan tanggung jawab

Menetapkan tujuan diawali oleh para manajer puncak. Keseluruhan proses perencanaan dimulai dengan menetapkan misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

(9)

yang ditetapkan dengan jelas merupakan dasar dari penetapan tujuan dan rencana ke depan.

Pernyataan misi adalah gambaran umum tujuan yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. Pernyataan misi yang tepat dapat meningkatkan motivasi pegawai dan kinerja perusahaan. Bebrapa pernyataan misi menggambarkan karakteristik perusahaan, seperti nilai-nilai perusahaan, kualitas produk, lokasi perusahaan, dan sikap terhadap pegawai.

 Tujuan dan Rencana

Tujuan strategis, yang juga disebut tujuan resmi adalah pernyataan umum mengenai masa depan yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan ini berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan, bukan dengan divisi atau departemen tertentu.

Rencana strategis menentukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang akan diambil perusahaan untuk mencapai tujuan strategis. Rencana strategis merupakan cetak biru yang menentukan aktivitas dan alokasi sumber daya perusahaan yang diperlukan untuk mencapai target.

Setelah menetapkan tujuan strategis, langkah berikutnya adalah menentukan tujuan taktis, yaitu hasil-hasil yang hendak dicapai oleh divisi-divisi dan departemen-departemen utama di perusahaan. Tujuan ini berlaku untuk manajemen menengah dan menggambarkan langkah yang harus dilakukan oleh subunit-subunit utama perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Rencana taktis dibuat untuk membantu melaksanakan rencana strategis utama dan mencapai bagian tertentu dari strategi perusahaan. Rencana taktis biasanya memiliki jangka waktu lebih pendek daripada rencana strategis.

Tujuan operasional adalah hasil yang diharapkan dari departemen, kelompok kerja, dan individu pegawai. Tujuan operasional bersifat pasti dan terukur.

Rencana operasional (operational plans) disusun di tingkatan perusahaan yang lebih rendah untuk menentukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan operasional dan mendukung rencana teknis

(10)

Tujuan-tujuan perusahaan yang disusun secara efektif bersifat selaras. Maksudnya, tujuan-tujuan tersebut bersifat konsisten dan saling mendukung agar tujuan yang dicapai tingkat yang lebih rendah memungkinkan untuk mencapai tujuan di tingkat yang lebih tinggi.

Kinerja perusahaan adalah hasil dari sejauh mana elemen-elemen yang saling bergantung ini berjalan selaras, sehingga para individu, tim, departemen harus bekerja secara harmonis. Teknik yang maik popular untuk menyelaraskan tujuan adalah membuat peta strategi.

Peta strategi adalah gambaran visual dari faktor-faktor penting pendorong kesuksesan perusahaan yang menunjukkan hubungan antara tujuan dan rencana spesifik di setiap bidang. Peta strategi menjadi sarana ampuh bagi para manajer untuk melihat hubungan sebab-akibat antara tujuan dan rencana.

Peta Strategi untuk Menyelaraskan Tujuan

(11)

 Kriteria tujuan efektif adalah sebagai berikut: a. Spesifik dan terukur

b. Memiliki jangka waktu yang pasti c. Mencakup hasil-hasil penting d. Menantang tetapi realistis e. Dikaitkan dengan imbalan

Para manajer menggunakan tujuan operasional untuk mengarahkan pegawai dan sumber daya guna mencapai hasil spesifik yang memungkinkan perusahaan untuk berkinerja secara efisien dan efektif. Kemudian para manajer menggunakan sejumlah pendekatan perencanaan, termasuk manajemen

bersasaran, rencana sekali pakai, dan rencana tetap.

 Manajemen Bersasaran

Manajemen bersasaran digagas oleh ahli manajemen ternama, Peter Drucker dalam bukunya, The Practice of Management yang terbit pada tahun 1954. Manajemen bersasaran mempunyai pengertian sistem yang digunakan oleh para manajer dan pegawai untuk menetapkan tujuan bagi setiap departemen, proyek, dan personel serta menggunakan mereka untuk memonitor kinerja selanjutnya.

Langkah-langkah manajemen bersasaran:

1. Menetapkan tujuan. Menetapkan tujuan meliputi pegawai di semua tingkat. Para manajer mengikuti kriteria tujuan efektif dan memastikan tanggung jawab disebarkan untuk mencapai tujuan. Tujuan harus ditetapkan secara bersama-sama. Kesepakatan antara pegawai dan pengawas akan menciptakan komitmen terkuat untuk mencapai tujuan.

(12)

3. Melakukan evaluasi kemajuan. Evaluasi secara rutin penting dilakukan untuk memastikan bahwa rencana tindakan berjalan atau tidak. Evaluasi ini dapat dilakukan secara informal oleh manajer beserta bawahannya, sementara perusahaan melakukan evaluasi setiap 3, 6, atau 9 bulanan. Pemeriksaan rutin ini memungkinkan manajer dan pegawai melihat apakah pekerjaan sudah sesuai target, dan apakah tindakan perbaikan diperlukan.

4. Menilai kinerja secara keseluruhan. Langkah terakhir dalam manajemen bersasaran adalah mengevaluasi secara seksama pencapaiantujuan oleh individu dan departemen. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan merupakan bagian dari sistem penilaian kinerja. Penilaian kinerja departemen-departemen dan perusahaan secara keseluruhan menjadi penentu tujuan untuk periode berikutnya. Proses manajemen bersasaran ini berulang setiap tahun.

 Rencana Sekali Pakai dan Rencana Tetap

Rencana sekali pakai adalah rencana yang dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan yang kemungkinan tidak berulang di masa depan. Contoh rencana sekali pakai, yaitu mendirikan kantor pusat baru dan merenovasi kantor.

Rencana tetap adalah rencana berkelanjutan yang memberi panduan melakukan dan mengatasi tugas atau situasi yang terjadi secara berulang di perusahaan. Contoh rencana tetap, yaitu kebijakan penggunaan internet dan email, peraturan tidak boleh makan di ruangan, dan prosedur penangan keluhan pelanggan.

2.4 MEMBUAT PERENCANAAN DALAM LINGKUNGAN YANG BERGEJOLAK

(13)

penting adalah perencanaan kontingensi, pembuatan skenario, dan perencanaan krisis.

 Perencanaan Kontingensi

Rencana kontingensi adalah rencana perusahaan ketika mengalami kondisi darurat, kemerosotan, maupun situasi tak terduga. Untuk membuat rencana kontingensi, para manajer mengenali faktor-faktor penting di lingkungan, seperti potensi krisis ekonomi, kelesuan pasar, dsb. Kemudian, para manjajer menyusun respon-respon alternatif terhadap kontingensi yang berdampak terburuk, dan berfokus kepada kondisi terburuk yang mungkin terjadi.

 Pembuatan skenario

Pembuatan skenario adalah langkah-langkah untuk mengamati tren dan ketidaksinambungan yang sedang terjadi, serta memvisualisasikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik di masa depan.

 Perencanaan krisis

Perencanaan krisis hampir sama dengan perencanaan kontingensi, yaitu rencana yang digunakan saat mengalami kejadian tak terduga. Dua tahapan penting dalam perencanaan krisis, yaitu pencegahan krisis dan persiapan krisis. Pencegahan krisis meliputi membangun hubungan dan mendeteksi sinyal dari lingkungan. Sementara persiapan krisis meliputi membentuk tim manajemen krisis dan juru bicara perusahaan, membuat rencana manajemen krisis terperinci, serta membuat sistem komunikasi yang efektif.

2.5 MEMBUAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI KINERJA TINGGI Tujuan perencanaan dan penetapan tujuan adalah untuk membantu perusahaan mencapai kinerja tinggi. Untuk mencapainya, perusahaan menggunakan pendekatan perencanaan tradisonal dan pendekatan perencanaan kinerja tinggi.

 Perencanaan tradisonal

(14)

atau presiden. Para ahli perencanaan dipekerjakan untuk mengumpulkan data dan membuat rencana strategis terperinci untuk perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan perencanaan ini bersifat top-down Karen atujuan dan rencana diberikan kepada divisi-divisi dan departemen utama setelah disetujui oleh presiden.

 Perencanaan kinerja tinggi

Perkembangan pendekatan baru diawali dengan peralihan kepada perencanaan terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja bersama para manajer divisi atau departemen utama untuk membuat tujuan dan rencana mereka sendiri. Dikarenakan lingkungan makin mudah bergejolak, para eksekutif puncak melihat manfaat jika perencanaan terdesentralisasi dibawa lebih jauh, yaitu dengan memungkinkan para ahli perencanaan untuk bekerja secara langsung dengan manajer dan pegawai lini depan untuk membuat rencana dinamis yang dapat memenuhi kebutuhan yang cepat berubah.

(15)

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

(16)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Richard L.Daft . Era Baru Manajemen . Vanderbilt University : Penerbit Salemba Empat.

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4430/etika21.htm

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan film, analisis semiotika, dan Representasi Perempuan di Ruang Publik

Bank telah memastikan bahwa seluruh aspek yuridis yang berkaitan dengan pengikatan agunan kredit telah diselesaikan dan telah memberikan perlindunngan yang memadai

Data yang digunakan untuk membangun language model pada tugas akhir ini menggunakan kosa kata bahasa inggris sesuai dengan kamus yang ada pada pocketsphinx tersebut.

Menurut Konvensi Ramsar, lahan basah adalah area rawa, lahan gambut atau air, baik alami atau buatan, permanen atau sementara, dengan air yang statis atau mengalir, segar, payau

Muncak jantan sedang berada pada tahap ranggah lunak (velvet) (kiri), sedangkan betina tidak memiliki ranggah (kanan) (Sumber: www.arkive.org )... Muncak jantan lebih besar

Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap.. segala aspek kelebihan yang ada pada dirinya dan

Pada pengujian dengan menggunakan faktor produksi Coob-Douglas dengan asumsi Ordinary Least Square (OLS) Menurut Ghozali (2005) bahwa Asumsi OLS merupakan asumsi

• Menetapkan pola dan frekwensi macam hidangan untuk setiap waktu makan selama satu putaran menu • Dapat dikendalikan penggunaan bahan makanan Menetapkan Besar Porsi