• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM MUHAMMAD IQBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM MUHAMMAD IQBAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM

“MUHAMMAD IQBAL”

Dosen Pengampu : SaifulBakhri M.M

Disusn oleh : Aini Wardatus Sholihah

Progam Study Perbankan Syariah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SALAHUDDIN PASURUAN Tahun Akademik 2017/2018

2018

▸ Baca selengkapnya: hasil karya muhammad iqbal

(2)

BIOGRAFI MUHAMMAD IQBAL

Muhammad Iqbal (Urdu: لابقا دمحم) dikenal juga sebagai Allama Iqbal (Urdu: ہملع لابقا), adalah seorang penyair, politisi, dan filsuf besar abad ke-20. Selain itu ia juga seorang ahli hukum, politikus, reformis sosial, dan sarjana Islam yang besar.

Kontribusi Muhammad Iqbal kepada dunia Muslim sebagai salah satu pemikir terbesar Islam tetap tak tertandingi. Dalam tulisannya, ia berbicara dan mendesak orang, khususnya kaum muda, untuk berdiri dan berani menghadapi tantangan hidup. Tema sentral dan sumber utama pesannya adalah Al-Qur'an.

(3)

teokrasi dan kediktatoran dan menganggap mereka bertentangan dengan semangat bebas dari Islam.

Kemanusiaan, secara keseluruhan, tidak pernah menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh besarnya dan kompleksitas masalah manusia, seperti itu menghadapi hari. Masalah telah diambil pada dimensi global sekarang dan melampaui hambatan ras, warna kulit, bahasa, geografi, dan ideologi sosial, politik dan agama. Sebagian besar masalah manusia bersifat universal di alam dan, oleh karena itu, memerlukan pendekatan solusi universal. Pesan yang universal Muhammad Iqbal merupakan upaya untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh umat manusia.

Allama Iqbal lahir pada 9 November 1877 di Sialkot, Punjab, British India. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sastra Urdu, dengan karya sastra yang ditulis baik dalam bahasa Urdu maupun Persia. Iqbal dikagumi sebagai penyair klasik menonjol oleh sarjana-sarjana sastra dari Pakistan, India, maupun secara internasional. Meskipun Iqbal dikenal sebagai penyair yang menonjol, ia juga dianggap sebagai "pemikir filosofis Muslim di masa modern".

Buku puisi pertamanya, Asrar-e-Khudi, juga buku puisi lainnya termasuk Rumuz-i-Bekhudi, Payam-i-Mashriq dan Zabur-i-Ajam;; dicetak dalam bahasa Persia pada 1915. Di antara karya-karyanya, Bang-i-Dara, Bal-i-Jibril, Zarb-i Kalim dan bagian dari Armughan-e-Hijaz merupakan karya Urdu-nya yang paling dikenal. Bersama puisi Urdu dan Persia-nya, berbagai kuliah dan surat dalam bahasa Urdu dan Bahasa Inggris-nya telah memberikan pengaruh yang sangat besar pada perselisihan budaya, sosial, religius dan politik selama bertahun-tahun. Pada 1922, ia diberi gelar bangsawan oleh Raja George V, dan memberinya titel "Sir".

Ketika mempelajari hukum dan filsafat di Inggris, Iqbal menjadi anggota "All India Muslim League" cabang London. Kemudian dalam salah satu ceramahnya yang paling terkenal, Iqbal mendorong pembentukan negara Muslim di Barat Daya India. Ceramah ini diutarakan pada ceramah kepresidenannya di Liga pada sesi Desember 1930. Saat itu ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Quid-i-Azam Mohammad Ali Jinnah.

(4)

hingga hari ulang tahunnya (لاههبقا دههمحم تاهل وههی – Yōm-e Welādat-e Muḥammad Iqbāl) merupakan hari libur di Pakistan.

Muhammad Iqbal meninggal pada 21 April 1938 (umur 60) di Lahore, Punjab, British India.

HASIL PEMIKIRAN POLITIK MUHAMMAD IQBAL

Sepulangnya dari Eropa, Muhammad Iqbal kemudian terjun kedunia politik dan bahkan menjadi tulang punggung Partai Liga Muslim India. Ia terpilih menjadi anggota legistalif Punjab dan pada tahun 1930 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim.

Pemikiran dan aktivitas Iqbal untuk mewujudkan Negara Islam ia tunjukkan sejak terpilih menjadi Presidaen Liga Muslimin tahun 1930. Ia memandang bahwa tidaklah mungkin umat Islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berfikir bahwa kaum muslimin harus membentuk Negara sendiri. Ide ini ia lontarkan keberbagai pihak melalui Liga Muslim dan mendapatkan dukungan kuat dari seorang politikus muslim yang sangat berpengaruh yaitu Muhammad Ali Jinnah (yang mengakui bahwa gagasan Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula oleh mayoritas Hindu yang saat itu sedang dalam posisi terdesak saat menghadapi front melawan Inggris.

Sebagai seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya terhadap ancaman luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya Barat adalah budaya imperialisme, materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia sangat menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting bagi reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahaman seperti itu yang ia landasi diatas ajaran Islam maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya diri terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. Umat Islam tidak boleh merasa rendah diri menghadapi budaya Barat. Dengan cara itu kaum muslimin dapat melepaskan diri dari belenggu imperialis.

Paham Iqbal yang mampu mambangunkan kaum muslimin dari tidurnya adalah “dinamisme Islam” yaitu dorongannya terhadap umat Islam supaya bergerak dan jangan tinggal diam. Intisari hidup adalah gerak, sedang hukum hidup adalah menciptakan, maka Iqbal menyeeru kepada umat Islam agar bangun dan menciptakan dunia baru. Begitu tinggi ia menghargai gerak, sehingga ia menyebut bahwa seolah-lah orang kafir yang aktif kreatif "lebih baik" dari pada muslim yang "suka tidur".

(5)

manusia akan tumbuh dewasa dan matang di lingkungan yang bebas dan jauh dari sentiment nasionalisme.

Dengan gerakan membangkitkan Khudi (pribadi; kepercayaan diri) inilah Muhammad Iqbal dapat mendobrak semangat rakyatnya untuk bangkit dari keterpurukan yang dialami dewasa ini. Ia kembalikan semangat sebagaimana yang dulu dapat dirasakan kejayaannya oleh ummat Islam. Ujung dari konsep kedirian inilah yang pada akhirnya membawa Pakistan merdeka dan ia disebut sebagai Bapak Pakistan.

HASIL PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MUHAMMAD IQBAL

Pemikirannya tentang ekonomi Islam terfokus pada konsep-konsep umum yang mendasar. Ia menganalisis dengan tajam kelemahan kapitalisme dan komunisme, kemudian ia menampilkan suatu pemikiran yang mengambil “jalan tengah” yang sebenarnya telah dibuka oleh Islam.

Muhammad Iqbal sangat memperhatikan aspek social masyarakat, ia menyatakan bahwa keadilan social masyarakat adalah tugas besar yang harus diemban suatu negara. Zakat dianggap mempunyai posisi yang strategis untuk mewujudkan keadilan social disamping zakat juga merupakan kewajiban dalam Islam. Meskipun didunia luas ia lebih dikenal sebagai filosof, sastrawan atau juga pemikir politik, Muhammad Iqbal sebenarnya juga memiliki pemikiran-pemikiran ekonomi yang brilian. Pemikirannya memang tidak berkisar hal-hal teknis dalam ekonomi, tetapi lebih kepada konsep konsep umum yang mendasar.

Dalam karyanya Puisi dari Timur ia menunjukkan tanggapan Islam terhadap Kapitalisme Barat dan reaksi ekstrim dari Komunisme. Semangat Kapitalisme, yaitu memupuk kapital atau materi sebagai nilai dasar sistem ini, bertentangan dengan semangat Islam. Demikian pula semangat Komunisme yang banyak melakukan paksaan kepada masyarakat juga bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pada zaman itu, umat Islam identik dengan kemiskinan. Hal tersebut dikarenakan mayoritas orang yang memeluk agama Islam hidup dalam tingkat ekonomi yang rendah. Menurut Iqbal, itu terjadi dikarenakan etos kerja dari umat Islam yang semakin melemah.

(6)

memandang golongan ini sebagai kelompok sosial yang telah kehilangan khudi atau dirinya yang sejati. Di tangan mereka agama jatuh menjadi sehimpunan upacara dan bentuk peribadatan formal yang tidak membawa transformasi dan perubahan yang bermakna kepada penganutnya.

Oleh sebab itu, dalam hal ilmu pengetahuan maupun perekonomian, umat Islam cenderung stagnan tanpa ada ghirah untuk mencapai kemajuan. Keadilan sosial merupakan aspek yang mendapat perhatian besar dari Iqbal, dan ia menyatakan bahwa Negara memiliki tugas yang besar untuk mewujudkan keadilan sosial ini. Zakat, yang hukumnya wajib dalam Islam, dipandang memiliki posisi yang strategis bagi penciptaan masyarakat yang adil. Jika Islam ingin maju seperti zaman kemajuan pada masa Abbasiyah, umat Islam harus kerja sungguh, tampilkan bukti, tunjukkan prestasi bukan lamunan. Kerja sungguh-sungguh akan mengangkat derajat bangsa menuju kemenangan. Iqbal ingin membangkitkan etos kerja Islam.

(7)

KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil yang telah disajikan pada tabel 6, secara keseluruhan penelitian ini mengkonfirmasi H1, H2, H3 yang diuji, artinya pada konteks masyarakat Indonesia, dapat

Indikator berarti ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria mengenai baik buruknya atau tinggi rendahnya sesuatu yang diperoleh, atau saling berhubungan dengan variabel yang

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui

Dari rangkaian ayat 238-242 surat al-Baqarah di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai pemahaman, manusia harus melalui proses, dengan mendayagunakan akalnya,

Proses reduksi dilakukan dengan cara menambahkan 10 ml HCl 35% yang berfungsi untuk membuat larutan menjadi asam karena proses reduksi berlangsung pada suasana asam

Sikap masyarakat terhadap penyakit malaria sudah baik ditandai dengan tingginya presentase masyarakat yang setuju untuk melakukan upaya- upaya pencegahan penularan malaria

Spesies serangga pengunjung bunga yang hanya ditemukan pada lahan pertanaman mentimun yang dekat dari habitat alami lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pertanaman mentimun

Analisis algoritma citra satelit Landsat dan SPOT untuk penentuan distribusi potensi bahan tambang (batubara, emas, nikel, dll) dan studi tentang perubahan muka