• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Manajemen Keuangan pada perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Manajemen Keuangan pada perusahaan "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 ANALISIS KOMPARATIF METODE RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016 )

Iwan Sugianto Nugraha

Mahasiswa Doktor Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia / Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya e-mail : iwansugianto@Upi.edu

Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) e-mail : Nugraha@Upi.edu

ABSTRAK

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, investor biasanya melihat kinerja yang tercermin dari Laporan Keuangan berdasarkan beberapa metode hasil analisisnya : seperti Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) serta metode lainnya yang relevan dengan objek perusahaan. Kelebihan dari analisis rasio keuangan adalah dapat dilakukan perbandingan kinerja dan kondisi keuangan secara tepat. Sedangkan metode Economic Value Added (EVA) mampu mengungkap berkaitan dengan modal perusahaan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil Analisis Penilaian dengan menggunakan Metode Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016.

Metode Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder Laporan Keuangan Periode Tahun 2015-2016 pada objek penelitian PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hasil Penelitian Kinerja Keuangan dengan menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) yaitu sama-sama menunjukan nilai positif yang berarati bahwa Tingkat Rasio Likuiditas dan Profitabilitas dan Hasil Analisis perhitungan metode Economic Value Added (EVA) untuk perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk telah menunjukan angka positif pada nilai tambah ekonomis. Sehingga metode Economic Value Added (EVA) dapat digunakan untuk mendukung metode analisis rasio keuangan karena sama-sama telah menunjukan nilai positif . Metode Economic Value Added (EVA) memasukan modal sendiri sebagai ukurannya sedangkan metode rasio keuangan tidak memasukan modal sendiri sehingga didukung dengan Economic Value Added (EVA) yang memasukan modal sendiri. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan pihak manajemen dalam mengelola modalnya bagi perkembangan kedua Perusahaan tersebut.

(2)

2 PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya tercermin dalam geliat perekonomian dibidang bisnis yang semakin komplek dalam upaya mempertahankan usahanya. Dalam hal upaya meningkatkannya, maka perlu dilakukan berbagai strategi pengembangannya agar mampu tetap bertahan seiring dengan persaingan yang secara terbuka berlomba-lomba melakukan terobosan baru guna mempertahankan perusahaan yang sedang dijalannya. Keberadaan perusahaan, baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta semakin memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi, perusahaan dalam menjalankan kegiatannya akan selalu diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut, perusahaan memerlukan suatu strategi yang tepat yang kemudian akan menjadi prestasi bagi pihak manajemen apabila tujuan tersebut dapat dicapai, dan prestasi itu ditunjukan dengan kinerja perusahaan.

Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. laporan keuangan perusahaan merupakan informasi yang penting selain informasi lainnya dengan megukur kinerja keuangan. Penilaian kinerja merupakan suatu kebutuhan dan keharusan bagi organisasi/perusahaan. pengukuran kinerja tersebut digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan dan juga untuk mengevaluasi kelemahannya.

Untuk mengukur kinerja Keuangan perusahaan, investor biasanya melihat kinerja yang tercermin dari Laporan Keuangan berdasarkan beberapa metode hasil analisisnya : seperti Rasio

Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) serta metode lainnya yang relevan dengan objek perusahaan. Kelebihan dari analisis rasio keuangan adalah dapat dilakukan perbandingan kinerja dan kondisi keuangan secara tepat. Adapun kelemahan dari alat analisis ini diantaranya yaitu alat analisis ini belum dapat memuaskan pihak manajemen, khususnya bagi para penyandang dana. Selama ini pengukuran kerja manajerial jarang menggunakan pendekatan perhitungan nilai tambah terhadap biaya modal yang ditanamkan. Dengan keterbatasan rasio itulah maka muncul konsep/pendekatan yang dinamakan Economic Value Added (EVA) yang di Indonesia lebih dikenal dengan istilah konsep nilai tambah ekonomi (NITAMI). EVA dilandasi oleh konsep bahwa dalam pengukuran laba suatu perusahaan harus dengan dalil mempertimbangkan harapan sistem penyedia dana (Kreditur, pemegang saham), dan karyawan serta manajer.

Dalam hal berbagai metode penilaian kinerja Keuangan Perusahaan maka sangat pentinglah untuk kita teliti tentang perbandingan hasil penilaian dengan menggunakan metode Rasio keuangan dan Economic Value Added (EVA) yang nantinya sebagai bahan rujukan atau referensi kepada pihak yang membutuhkan informasi ini.

(3)

3 Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode Tahun 2015-2016 .

Berdasarkan latar Belakang di atas , maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Analsisis Hasil Penilaian dengan menggunakan

Metode Rasio Keuangan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016 . 2. Analisis Hasil Penilaian dengan menggunakan

Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016.

3. Apakah terdapat perbedaan dari hasil Analisis Penilaian dengan menggunakan Metode Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016 .

TINJAUAN PUSTAKA 1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu pencatatan akuntansi dan juga merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode akuntansi. Menurut Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 1 Januari 2015) Paragraf kesembilan, ”Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Menurut Munawir (2010:5):

Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca dan daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar

surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan).

Menurut Kasmir (2012:7), “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Menurut Hery (2013:19), “Laporan keuangan adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”

(4)

4 2. Tujuan Laporan Keuangan

Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah berfungsi sebagai “alat pengujian” dari pekerjaan fungsi pembukuan, akan tetapi untuk selanjutnya seiring dengan perkembangan zaman, fungsi laporan keuangan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan tersebut.

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: 1) aset, 2) liabilitas, 3) ekuitas, 4) penghasilan dan beban termasuk 5) keuntungan dan kerugian, 6) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan 7) arus kas.

3.Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah analisis mengenai dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca/laporan posisi keuangan dan daftar pendapatan/daftar laba rugi (Myer, 2010). Laporan keuangan merupakan salah satu informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan

ekonomi. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu menginterpretasikan berbagai hubungan dan kecenderungan yang dapat memberikan pertimbangan terhadap keberhasilan perusahaan di masa datang.

Menurut Prastowo dan Rifka (2010) sebagai berikut :

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.

4. KinerjaKeuangan

(5)

5 Pengukuran kinerja keuangan perusahaan

sangatlah penting dalam proses evaluasi kinerja perusahaan. Evaluasi kinerja perusahaan adalah proses membandingkan antara kinerja aktual dan target yang telah direncanakan oleh manajemen, untuk mengidentifikasi tindakan–tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan untuk mengkomu nikasikankepada pihak–pihak yang berkepentingan.

5. Biaya Modal (Cost Of Cafital)

Definisi biaya modal adalah “Biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen,saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan” (Martono dan Agus,2005:201). “Biaya yang harus digunakan untuk membiayai keseluruhanaruskas perusahaan,yang terdiri atas biaya modal sendiri dan biaya modal pinjaman” (Yusgiantoro, 2004:155).Berdasarkan pendapat–pendapat di atas, maka pada dasarnya biaya modal merupakan biaya riil yang harus digunakan untuk membiayai keseluruhan aruskas perusahaan, yang terdiri atas biaya modal sendiri dan biaya modal pinjaman dan hal ini dilakukan dengan maksud untuk memberi kepuasan kepada investordenganresikoyangsebandingpula.

“Adaempatfaktoryang menentukanbiaya

modal yaitu: keadaan umum perekonomian, keadaan pasaran saham perusahaan (keadaan pasar), keputusanoperasi, dan pembiayaan dalam

perusahaan,dan jumlah biaya yang dibutuhkan dalaminvestasibaru”(Martin,1993:299).

6. Metode Economic Value Added (EVA) Metode EVA pertama kali dikembangkan ol eh Stewart & Stern, yaitu dua orang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co.pada tahun 1993 (Jones,2007).Model Economic Value Added (EVA) menawarkan parameter yang cukup objektif karena berangkat dari konsep biaya modal (cost of capital), yakni mengurangi laba dengan beban biaya modal, dimana beban biaya modalini mencerminkan tingkat resiko perusahaan. Beban biaya modal ini juga mencerminkan tingkat kompensasi atau return yang diharapkan investor atas sejumlah investasi yang ditanamkan di perusahaan. Hasil perhitungan Economic Value Added (EVA) yang positif merefleksikan tingkat return yang lebih tinggi dari pada tingkat biaya modal. Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi) .

EVA/NITAMI adalah metode manajem en keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal,2001).

(6)

6 (EVA)memberikan sistem pengukuran yang baik

dalam menilai kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena Economic Value Added (EVA) berhubungan langsung dengan nilai pasar suatu perusahaan.

Menurut Tunggal (2001), economic value added di dapatkan dengan rumus “Economic value (also conomic value added) – Revenue –Direct cost

(Including taxes) - Opportunity cost of using

capital = After tax profit – Opportunity cost of

using capital.”Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah varian keuntungan ekonomis, yang merupakan istilah modern untuk pendapatan residual (residual income).Keuntungan ekonomis untuk suatu periode adalah jumlah uang yang diperoleh oleh pebisnis setelah mengurangi semua biaya operasi dan biaya kesempatan dari modal yang digunakan.

Economic Value Added (EVA) merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau added value dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan.Oleh karena itu, EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal (cost of capital). Laba operasi perusahaan dapat ditingkatkan tanpa penambahan modal, berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Selain itu, dengan berinvestasi pada proyek-proyek yang memberikan return yang lebih besar dari biaya modal (cost of capital), berarti perusahaan hanya menerima proyek yang bermutu dan dapat

meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Economic Value Added (EVA)juga mendorong manajemen untuk berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau kegiatan yang tidak menambah nilai. Perhitungan Economic Value Added (EVA) pada suatu perusahaan merupakan proses yang kompleks dan terpadu karena perusahaan harus menentukan biaya modalnya terlebih dahulu. Menurut Young dan O’Bryne (2001), peningkatan Economic Value Added (EVA)dan penciptaan nilai dapat terjadi ketika suatu perusahaan dapat mencapai hal berikut:

a. Meningkatnya pengembalian atas modal yang ada.

b. Jika NOPAT Meningkat sedangkan WACC dan modal yang diinvestasikan tetap, maka Economic Value Added (EVA) akan meningkat.

c. Pertumbuhan yang menguntungkan, karen a nilai diciptakan ketika pertumbuhan NOPAT melebihi WACC.

d. Pelepasan dari aktiva yang memusnahkan nilai. Jika pengurangan modal lebih mengganti kerugian dengan peningkatan perbedaan NOPAT dan WACC, maka Economic Value Added (EVA) meningkat. Periode lebih panjang di mana diharapkan NOPAT lebih tinggi dibandingkan WACC.

e. Pengurangan biaya modal.

(7)

7 1. Tujuan penerapan metode Economic Value

Added (EVA)

Dengan perhitungan Economic Value Added (EVA),diharapkan akan mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomis perusahaan yang lebih realistis. Hal ini disebabkan oleh Economic Value Added (EVA) dihitung berdasarkan perhitungan biaya modal (cost of capital) yang menggunakan nilai pasar berdasarkan kreditur,terutama pemegang saham, dan bukan menggunakan nilai buku yang bersifat historis. Perhitungan Economic Value Added (EVA) juga diharapkan mendukung penyajian laporan keuangan yang akan mempermudah pengguna laporan keuangan sepertiinvestor, kreditur, karyawan, pemerintah, pelanggan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan lainnya.

2. Manfaat Penerapan Model Economic Value Added (EVA)

Manfaat yang diperoleh dalam penerapan mod el Economic Value Added (EVA) bagi suatu perusahaan adalah :

a. Penerapan model Economic Value Added (EVA) sangat bermanfaat sebagai alat ukur kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation).

b. Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model Economic Value Added (EVA) menyebabkan perhatian manajemen sesuaidengan kepentingan pemegang saham. Dengan Economic Value Added

(EVA), para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan.

c.Economic Value Added (EVA) mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur modalnya.

d.Economic Value Added (EVA) dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya.

Kegiatan atau proyek yang memberikan nil ai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknya.

Menurut Tunggal (2001), beberapa manfaa t EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain:

a. Economic Value Added (EVA) merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran lain, baikberupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis kecenderungan (trend).

(8)

8 Fischer dan Rosenzweigg (1995)

menyatakan bahwa manajemen seharusnya bekerja keras untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pada kenyataannya,manajemen dapat melakukan sebuah investasi dalam sebuah proyek yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dan menghasilkan nilai bersihnya, tetapi pada saat yang sama dapat mengurangi nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena sebenarnya perusahaan dapat

menggunakan modal yang dimilikinya untuk diinvestasikan ke dalam sebuah proyek yang menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan proyek sebelumnya. Economic Value Added (EVA) menyediakan informasi mengenai hal ini. EconomicValue Added(EVA) mengindikasikan apakah suatu bisnis menciptakan kesejahteraan atau menurunkan modal.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan tipe penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu : “Metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.

Obyek penelitian yakni perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT. Sumber Alfaria,Tbk dan

PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk Periode Tahun 2015-2016. Data diperoleh dari sumber data sekunder yaitu neraca dan laporan laba rugi yang diterbitkan oleh kedua perusahaan tersebut, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.Data penelitian diperoleh dari internet. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi.

(9)

9 1. Analisis Rasio keuangan dengan metode

time series analysis (periode tahun 2015-2016) untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan perkembangan rasio keu angan perusahaan dari tahun ke tahun. rasio yang digunakanadalah rasio-rasio yangdapatmewakili keempat rasio yang ada dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yang merupakan indikator untukpenilaiankesehatanperusahaan. Syamsuddin (2007:41-64),mengungkapkan rasio keuangan menurutsumber datanya meliputi: 2) Debt EquityRatio=

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑥 100%

c. RasioAktivitas

1) Fix Asset Turn Over Ratio (FATO) =𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 1 Kali

2) TotalAssetTurnOverRatio (TATO) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 1 Kali

2. Analisis Economic Value Added(EVA) periode 2015 -2016 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung biaya modal hutang (cost of debt = Kd) After Tax basis = Kd = Kb (1– t)

b. Perhitungan biaya modal saham biasa dengan menggunakan metode pertumbu han dividen,karena model pertumbuhan ini dianggap sebagai cara perhitungan biaya dana internal karena perhitungan tersebut mengandung biaya laba ditahanakan mengakibatkan pertumbuhan laba yang berdampak pada pertumbuhan dividen.

1) Menghitung tingkat pertumbuhan divi den dengan menggunakan rumus sebagai berikut: b). Memasukkan nilai dari perhitungan

tingkat pertumbuhan dividen di atas ke dalam pendekatan model pertumbuhan model untuk menghitung biaya modal saham, dengan menggunakan rumus : Ke = 1 − 𝐷

𝑃 + g

2) Menghitung struktur modal

(10)

10 Cost of Capial (WACC) dengan rumus

:

WACC = (Kd x Pd ) + (Ke x Pe ) c. Menghitung besarnya EVA dan

menganalisis bagaimana EVA digunakan sebagai alat alternatif pendukung untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Moeljadi (2006:75), adapun rumus untuk menentukan EVA yaitu: EVA = Operating Profit After Tax - Cost o f All Capital After Tax

Dari perhitungan, akan diperoleh kesimpulan den gan interprestasi hasil sebagai berikut:

a. Jika EVA > 0, hal ini menunjukkan terjadi ni lai tambah ekonomis bagi perusahaan.

b. Jika EVA < 0, hal ini menunjukkan tidak terj adi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. c. Jika EVA = 0, hal ini menunjukkan posisi

impas karena laba telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana, baik kreditur maupun pemegang saham.

PEMBAHASAN 1. Analisis Rasio Keuangan PT. Sumber

Alfaria,Tbk dan PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk

Perhitungan rasio keuangan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk menggunakan laporan keuanganyang berupa neracadanlaporanlabarugiperiode Tahun 2015-2016.Adapun Rasio Keuangan yang dihitung

meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dengan menggunakan pendekatan time series yang bertujuan untuk mengetahuikinerjakeuanganperusahaan.

Rekapitulasi h a si l p e r hi t u n ga n rasio keuangan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk periode Tahun 2015- 2016dapatdilihatpadaTabel1 dibawah ini :

Tabel. 1

Hasil Perhitungan Analsisi Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk periode Tahun 2015- 2016dengan menggunakan Rasio Keuangan

Jenis Rasio Indikator

PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk

Indofood Sukses Makmur ,Tbk

2015 2016 2015 2016

Likuiditas Current Ratio 110,18% 89,60% 170,53% 184,38%

Quik Ratio 45,46% 36,55% 140,15% 150,38%

Cash Ratio 10,89% 8,20% 52,08% 56,00%

Leverage Debt Ratio 68,08% 72,81% 53,04% 51,85%

Debt Equity Ratio 62,74% 56,89% 54,73% 55,60%

Profitabilitas Gross Profit Margin (GPM) 19,08% 19,38% 27,35% 27,94% Operating Profit Margin (OPM) 2,37% 2,27% 11,65% 11,38%

Net Profit Margin (NPM) 0,98% 0,95% 7,95% 8,24%

(11)

11

Return On Equity (ROE) 8,98% 10,95% 2,77% 3,06%

Aktivitas

Fix Asset Turn Over Ratio (FATO) 647,22% 607,12% 30,65% 33,26% Total Asset Turn Over Ratio (TATO) 317,62% 288,11% 16,36% 17,88% 2. Analisis Economic Value Added (EVA) Rasio Keuangan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT. Indofood

Sukses Makmur,Tbk periode Tahun 2015-2016.

Tabel. 2

Hasil Perhitungan Analsisi Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk periode Tahun 2015- 2016dengan menggunakan Economic Value Added (EVA)

(dalam Jutaan Rupiah).

Keterangan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk

Indofood Sukses Makmur ,Tbk

2015 2016 2015 2016

EBIT 475.252 531.266 1.193.595 1.360.821

Beban Pajak (119.423) (128.601) (320.969) (468.232)

NOPAT 355.829 403.665 872.626 892.589

Biaya Modal Tertimbang

313.518 355.666 768.863 786.453

EVA 42.311 47.999 103.963 106.036

3. Hasil Analisis Penilaian dengan menggunakan Metode Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016 .

a. Analisis Hasil Penilaian dengan menggunakan Metode Rasio Keuangan

Dari hasil Metode Rasio Keuangan terhadap data laporan Keuangan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016 diketahui untuk Rasio Likuiditas telah menunjukan angka positif diatas standar yang ditentukan yakni setiap hutang jangka pendek 1 rupiah dijamin dengan Current Ratio untuk PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 sebesar 110% dan Tahun 2016 sebesar 89,60% dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015

(12)

12 walaupun nilainya berbeda pada setiap

periodenya.

b. Analisis Hasil Penilaian dengan menggunakan Metode Economic Value Added (EVA)

Hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) telah menunjukan terjadinya nilai tambah ekonomis bagi kedua perusahaan yakni PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk hal ini terlihat dari nilai angka yang di peroleh EVA > 0, yaitu untuk PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 memperoleh nilai Economic Value Added (EVA) sebesar 42.311 dan Tahun 2016 sebesar 47.999 dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 103.963 dan Tahun 2016 sebesar 106.036 dan didukung dengan NOPAT ( Net Operating Profit After Tax ) PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 sebesar 355.829 dan Tahun 2016 sebesar 355.666 dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 872.626 dan Tahun 2016 sebesar 892.589 hal ini berrarti bahwa terdapat selisih yang positif antara EBIT dan Beban Pajak yang diperoleh oleh kedua Perusahaan tersebut.

c. Analisis Komparatif Metode Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA)

Bahwa hasil analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada kedua perusahaan ini sama-sama menunjukan nilai positif yang berarati bahwa Tingkat Rasio Likuiditas dan Profitabilitas dan Hasil Analisis perhitungan metode Economic Value Added (EVA) untuk perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk telah menunjukan nilai tambah ekonomis. Sehingga metode Economic Value Added (EVA) dapat digunakan untuk mendukung metode analisis rasio keuangan karena sama-sama telah menunjukan nilai positif . Metode Economic Value Added (EVA) memasukan modal sendiri sebagai ukurannya sedangkan metode rasio keuangan tidak memasukan modal sendiri sehingga didukung dengan Economic Value Added (EVA) yang memasukan modal sendiri. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan pihak manajemen dalam mengelola modalnya bagi perkembangan kedua Perusahaan tersebut.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan

a. Hasil Analisis Rasio Keuangan T. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk dengan menggunakan data Laporan keuangan (Financial Statement) yang berupa neraca dan laporan laba rugi periode Tahun 2015-2016.dan

(13)

13 b. Analisis Hasil Penilaian dengan

menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) telah menunjukan terjadinya nilai tambah ekonomis bagi kedua perusahaan yakni PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk hal ini terlihat dari nilai angka yang di peroleh EVA > 0, yaitu terlihat untuk PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 memperoleh nilai Economic Value Added (EVA) sebesar 42.311 dan Tahun 2016 sebesar 47.999 dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 103.963 dan Tahun 2016 sebesar 106.036 dan didukung dengan NOPAT ( Net Operating Profit After Tax ) PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 sebesar 355.829 dan Tahun 2016 sebesar 355.666 dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 872.626 dan Tahun 2016 sebesar 892.589 hal ini berararti bahwa terdapat selisih perbandingan yang positif antara EBIT dan Beban Pajak yang diperoleh oleh kedua Perusahaan tersebut.

c. Bahwa hasil analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada kedua perusahaan ini sama-sama menunjukan nilai positif yang berarati bahwa Tingkat Rasio Likuiditas dan Profitabilitas dan Hasil Analisis perhitungan metode Economic Value Added (EVA) untuk perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk

dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk telah menunjukan nilai tambah ekonomis. Sehingga metode Economic Value Added (EVA) dapat digunakan untuk mendukung metode analisis rasio keuangan karena sama-sama telah menunjukan nilai positif . 2. Rekomendasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016 maka berikut ini beberapa rekomendasi yang diajukan sebagai berikut :

a. Perlunya peningkatan kinerja Keuangan untuk PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk khususnya untuk Rasio Likuiditas yaitu berkaitan dengan Current Ratio dan Quik Ratio karena jika dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 20,58% hal ini beraarti adanya peningkatan hutang lancar yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan hendaknya menjaga kestabilan nilai hutang lancar perusahaan. Namun demikian dilihat dari tingkat Rasio Profitabilitas pada ukuran ROE meningkat di Tahun 2016.

(14)

14 Profitabilitas untuk Tahun 2015-2016 hanya

mengalami peningkatan sebesar 0,59%. c. Bahwa Model atau metode penilaian kinerja

keuangan tidak hanya selalu menggunakan Rasio Keuangan saja namun model lain

seperti Economic Value Added (EVA) , Market Value Added (MEVA) juga dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Fischer, Marily; Kenneth Rosenzweig, 1995. Attitude of Students and Accounting

Practitioners Concerning the Ethical

Acceptability of Earnings Management. Journal of Business Ethics. Vol. 14. p. 433– 444.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Irianti.Muhammad.Achmad. 2014 .Analisis

Perbandingan Antara Rasio Keuangan Dan

Metode Economic Value Added (Eva) Sebagai

Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan

(Studi Kasus Pada PT. Indofood Sukses

Makmur , Tbk dan Anak Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2010-2012).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 9 No. 2 April 2014.

Kasmir. (2012), Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen keuangan perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Muhammad Ridho Firdausi, Dadan Rahadian, Andrieta Shintia Dewi.2015.Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode

Economic Value Added (Eva), Financial Value

Added (Fva) Dan Market Value Added (Mva)

Studi Kasus pada Operator Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2015. e-Proceeding of Management ISSN: 2355-9357 Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1413.

Munawir. (2010).Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Brealey, Myers dan Marcus, 2010, Dasar Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi Lima Jilid 1, Jakarta, Erlangga

Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty,. 2010. Analisis Laporan Keuangan : Konsep dan Aplikasi (Edisi 3) . Yogyakarta : UPP STIM YKPN Sugiyarso, G. dan F. Winarni, 2005. Manajemen

Keuangan (Pemahaman Laporan Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan Modal serta Pengukuran Kinerja Perusahaan),Media Pressindo, Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Stewart, Stern, “Economic Value Added”,

www.sternstewart.com.

Young, S. David dan Stephen. F.O’Byrne.2002. Eva dan Manajemen berdasarkan nilai : Panduan

(15)

Gambar

Tabel. 1 Hasil Perhitungan Analsisi Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood
Tabel. 2 Hasil Perhitungan Analsisi Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Sumber Alfaria,Tbk dan PT.Indofood

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan penilaian kinerja perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan (ROA) dan dengan Economic Value added) EVA menunjukkan bahwa jika suatu perusahaan dinilai

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA), DAN BOARD INDEPENDENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN.. PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (PERSERO), Tbk

Rasio keuangan dan Economic Value Added (EVA) merupakan alat untuk mengukur kinerja keuangan yang menjadi alat pertimbangan investor untuk membeli saham suatu perusahaan

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Dan Financial Value Added (FVA) (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor

Analisis Perbandingan antara Rasio Keuangan dan Ketode Economic Value Added sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok yang

Hasil yang telah diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan metode Economic Value Added (EVA) hendaknya mampu mendorong perusahaan untuk

Dari hasil penelitian menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) didapat bahwa EVA dan MVA PT. Telkom bernilai positif. EVA