• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATIHAN EKG STRIP.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LATIHAN EKG STRIP.pdf"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

LATIHAN EKG STRIP

(2)
(3)

interpretasi

1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang lainnya sama

(43 kotak kecil/43mm), menandakan Irama regular/teratur, adanya defleksi

positip gel P dengan bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS

dengan bentuk yang sama pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA

node.

2. Frekfensi jantung 1500: 43 kotak kecil = 35 x/menit

3. Gel P,Q,R,S,T normal, komplek QRS normal PR interval normal, ST

segmen normal, QT interval memanjang 0,45 detik.

(4)
(5)

Interpretasi gambar 2

1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang

lainnya sama (23 kotak kecil/23mm), menandakan irama

regular/teratur, adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama

menandakan pacemaker berasal dari SA node

2. Frekfensi jantung 1500:23 kotak kecil = 65 x/menit

3. Gel P tinggi dan lebar normal tapi bentuknya agak runcing (?P

pulmonal), pada ekg strip penemuan seperti ini kita abaikan. Tidak ada

gel Q kita abaikan juga, gel RST normal. Adanya gel U, QT interval dan

komplek QRS normal

(6)
(7)

Interpretasi gambar 3.

 1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu beat dengan yang lain sama (10 kotak kecil/ 10 mm)menandakan irama teratur, adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS dengan bentuk yang sama pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantung 1500:10 kotak kecil = 150 x/menit

3. Gel P tingginya lebih dari 2,5mm dan runcing sekali menandakan P pulmonal, gel QRST normal, QT interval memendek, ST segmen tampak depresi.

(8)
(9)

Interpretasi gambar 4

 1. Jarak RR/PP interval antara beat 1 & 2, 2 & 3, 3 & 4, 4 & 5, adalah sama. Tapi di beat ke 6, tidak di mulai dengan gel P dan bentuknya melebar. Di beat ke 7 kembali adanya gel P yang sama dengan gel P di beat 1,2,3,4,5 yang diikuti oleh bentuk komplek QRS yang sama pula.

Pada kasus ini kita tidak bisa mengatakan irama regular atau teratur, karena pada saat pengecekan frekfensi jantung baik menggunakan stetoskop maupun palpasi radial arteri yang kita dapatkan tidak teratur. Akan tetapi pada kasus ini

pacemaker masih dominan berasal dari SA node dan pada beat ke 6 kita tetap namakan komplek QRS biarpun bentuknya tidak normal.

2. Karena iramanya tidak teratur, maka frekfensi jantung dihitung dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat 8 normal komplek QRS, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit. 3. Gel PQRS normal, PR& QT interval normal. Adanya ST segmen depresi dan abnormal beat yang tidak diawali dengan gel P yang komplek QRS nya

abnormal/melebar yang mana ini berasal dari otot ventrikel.

(10)
(11)

Interpretasi gambar 5

1. Jarak antara RR/PP interval sama menandakan iramanya

regular/teratur, adanya gel P dengan bentuk yang sama dan juga diikuti

oleh komplek QRS dengan bentuk yang sama pula, menandakan pusat

pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantung 1500:10 kotak kecil = 150x/menit

3. Gel PQRST smuanya normal, PR interval normal, QT interval

memendek (setiap HR melebihi 120x/mnt, automaticly QR interval

memendek, kadang juga disertai dengan ST depresi).

(12)
(13)

Interpretasi gambar 6

1. Jarak RR/PP interval di beat 1&2, 2&3 adalah sama, akan tetapi beat

berikutnya yaitu beat ke 4 baru muncul setelah adanya gap atau jeda yang jaraknya melibihi 2 kali jarak RR/PP interval sebelum dan sesudahnya. Kita

tidak bisa mengatakan iramanya teratur (lihat penjelasan ekg strip no.4). Adanya defleksi positip gel P yang diikuti komplek QRS yang menandakan pacemaker berasal dari SA node, akan tetapi SA node gagal untuk

mengeluarkan impuls sebagaimana waktunya sehingga terjadi gap atau jedah yang melebih 2x jarak yang seharusnya.

2. Frekfensi jantung kita hitung dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat 5 komplek QRS dalam 6 detik. Jadi frekfensi jantungnya 5 x 10 = 50 x/menit.

3. Konfigurasi gelombang semuanya normal

(14)
(15)

Interpretasi gambar 7

1. Jarak RR/PP interval antara beat 1&2 dan beat 3&4 berbeda,

menandakan irama tidak teratur. Adanya defleksi positip gel P yang

diikuti komplek QRS dengan bentuk yang sama, menandakan

pacemaker berasal dari SA node.

2. Karena irama tidak teratur/irregular, maka penghitungan frekfensi

jantung dengan mengalikan jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik

dengan 10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS adalah 7.

Maka frekfensi jantungnya 7 x 10= 70x/menit.

3. Semua konfigursi gelombang normal, kecuali tampak adanya ST

segmen depresi (pada ekg strip boleh kita abaikan).

(16)

1

.

Jarak antara RR/PP interval sama kecuali antara beat 4&5, dimana

adanya gap atau jedah yang jaraknya persis 2 kali jarak antara RR/PP

interval sebelum dan sesudahnya. Kita katakan iramanya tidak

regular/tidak teratur. Adanya defleksi positip gel P ditiap beat yang

diikuti oleh komplek QRS, ini menandakan pacemaker berasal dari SA

node.

2. Karena irama tidak teratur, maka penghitungan frekfensi jantung

dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10.

Pada kasus ini jumlah komplek QRS adalah 7, jadi frekfensi jantungnya

7 x 10= 70 x/menit.

(17)

di

1. Jarak RR/PP interval di setiap beat sama(19 kotak

kecil/19mm), menandakan irama regular/teratur. Adanya

defleksi positip gel P normal yang diikuti oleh normal

komplek QRS disetiap beat, menandakan pacemaker

berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya 1500:19 kotak kecil = 79 x/menit

3. Semua konfigurasi gelombang dalam batas normal

(18)
(19)

Interpretasi gambar 10

1. Jarak RR/PP interval ditiap beat tidaklah sama, ini menandakan irama

tidak teratur/irregular. Adanya defleksi positip gel P disetiap beat yang diikuti oleh normal komplek QRS. Anda harus jeli disini, dimana bentuk gel P antara beat 1&2 atau 1&6 berbeda walaupun defleksi gel P positip. Akan tetapi, tidak semua gel P yang defleksinya positip berasal dari normal pacemaker(SA node), tapi bisa juga berasal dari cabang

pacemaker SA node atau sel-sel pacemaker dari otot atrium yang menghasilkan defleksi positip gel P yang berbeda dengan gel P yang berasal dari normal pacemaker (SA node).

2. Karena irama tidak teratur, maka penghitungan frekfensi jantung

dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS adalah 7. Jadi frekfensi jantungnya 7x10= 70x/menit.

3.Tampak gel P dan gel T mempunyai lebih dari 2 macam bentuk, konfigurasi gelombang EKG yang lainnya dalam batas normal.

(20)
(21)

Interpretasi gambar 11

1. Pada kasus ini kita tidak menemukan gelombang P karene frekfensi

jantung yang sangat cepat mengakibatkan gel P terbenam/tertutup oleh gel T. Jarak RR interval setiap beat adalah sama (6 kotak kecil/6 mm), menandakan irama teratur. Yang saya katakan tadi bahwa gel P tertutup oleh gel T, jadi pada kasus ini pacemaker berasal dari fokus yang sama dan berada di atas ventrikel atau supra ventrikel.

2. Frekfensi jantungnya 1500:6 kotak kecil = 250x/menit

(22)
(23)

Interpretasi gambar 12

1. Jarak antara RR interval di setiap beat sama yaitu 16 kotak kecil

atau 16 mm, sedangkan jarak antara PP interval di setiap beat juga

sama. Anda juga harus jeli membedakan gel P yang normal

dengan gel P yang disebut saw tooth (gigi gergaji). Sekilas

mungkin anda pikir adalah adanya gel T, itu sebenarnya gel P.

Anyway, karena jarak RR interval sama di setiap beat dan PP

interval juga sama di setiap beat. Maka kita namakan iramanya

teratur/regular. Dan oleh karena adanya gel P biarpun bentuknya

seperti gigi gergaji, maka pada kasus ini pacemaker berasal dari

atas ventrikel atau otot atrium, yang pasti bukan dari SA node.

2. Spesial untuk menghitung frekfensi pada kasus ini adalah

dengan menghitung frekfensi di atrium dan juga di ventrikel. Untuk

irama atrium 1500:5 kotak kecil =300x/menit, sedangkan untuk

ventrikel 1500:16 kotak kecil= 94x/menit. Jadi perbandingan

(24)

Lanjutan interpretasi gambar 12

3. Gel P mirip dengan gigi gergaji, 1 gel P yang mungkin ada kira gel T,

1 gel P lagi terkubur di komplek QRS. Konfigurasi gelombang lainnya

(PR interval, QT interval, gel T/ST segmen) tidak bisa diukur,

sedangkan gel QRS atau komplek QRS normal.

4.Kesimpulan :

ATRIAL FLUTTER 3:1 Normal Respon dari Ventrikel

.

Kenapa saya katakan normal respon dari ventrikel? Karena kontraksi

ventrikel masih dalam batas normal yaitu 94 x/menit. Seandainya

impuls yang dikeluarkan oleh atrial direspon secara agresif oleh

(25)
(26)

Interpretasi gambar 13

 1. Jarak antara RR interval di setiap beat sama(7 kotak kecil atau 7 mm), tidak

terlihat gel P. Kalau RR interval sama menandakan irama teratur. Tidak adanya gel P bukan berarti pacemaker berasal dari ventrikel, sebenarnya gel P ada tapi terkubur di gel T. Kalau anda beranggapan pacemaker berasal dari ventrikel, itu salah besar karena komplek QRS masih dalam batas normal (tidak lebar). Jadi pada kasus ini pacemaker berasal dari atas ventrikel atau supra ventrikel.

2. Frekfensi jantungnya 1500:7 kotak kecil = 214x/menit

3. Tidak terlihat gel P, gel QRS dan komplek QRS normal dengan bentuk yang sama disetiap beat, PR interval tidak bisa diukur, sudah pasti QT interval

memendek. Adanya ST segmen depresi.

(27)
(28)

Interpretasi gambar 14

 1. Jarak RR interval dari beat 1 s/d 10 adalah sama (8 kotak kecil atau 8

mm)walaupun tidak tampak gel P. Akan tetapi begitu memasuki RR interval antara beat ke-10 dengan beat ke-11 berbeda yaitu 10 kotak kecil atau 10 mm, dan perbedaan akan sangat jelas sekali kalau kita lihat RR interval beat ke-11 dengan beat ke-12 yaitu 18 kotak kecil atau 18 mm. Jadi kita katakan iramanya tidak teratur. Dari mana pacemaker berasal? Dari beat 1 s/d 10 sudah pasti adanya gel P walaupun tidak terlihat dan sebagai jaminannya bentuk komplek QRS masih dalam batas normal, jadi beat 1 s/d 10 pacemaker berasal dari atas ventrikel atau supra ventikel. Sedangkan dari beat 11 s/d 14 berasal dari SA node karena tampak adanya defleksi positip gel P.

2. Untuk kasus seperti ini kita tidak bisa menghitung frekfensi jantungnya karena perubahan yang tiba-tiba dari irama supraventrikular menjadi irama sinus rhytm.

3. Saya rasa sudah jelas di point 1

(29)
(30)

Interpretasi gambar 15

 1. Pada kasus ini kita tidak bisa mengidentifikasi PP interval karena gel P tidak

beraturan, untuk RR interval tampak sekali tidak sama antara beat yang satu dengan yang lainnya. Jadi pada kasus ini iramanya tidak teratur atau irregular. Karena adanya gelombang P yang tidak beraturan, maka pacemaker berasal dari otot atrium.

2. Karena irama tidak beraturan maka frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS adalah 6, jadi frekfensi jantungnya adalah 6 x 10 = 60 x/menit.

3. Cuma komplek QRS yang tampak jelas walaupun bentuk dan tingginnya disetiap beat tidak sama. Adanya gel P yang bentuknya tidak beraturan.

4. Kesimpulan : ATRIAL FIBRILASI Dengan Normal Ventrikel Respon ( prinsipnya sama dengan penjelasan EKG strip no.12)

 Sama dengan sinus bradikardia, yang membedakanya adalah frekwensi jantung

(31)
(32)

Interpretasi gambar 16

1.Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan yang lain

berbeda, menandakan irama irregular atau tidak teratur. Anda harus jeli

juga disini, ada 2 gelombang P yang berbeda menandakan pacemaker

berasal dari 2 tempat yang berbeda. Karena disetiap beat memiliki

komplek QRS yang normal maka sudah pasti kalau kedua pacemaker

itu berasal dari atas ventrikel.

2. Frekfensi jantungnya kita hitung dengan mengalikan jumlah normal

komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek

QRS dalam 6 detik adalah 5, jadi frekfensi jantungnya 5 x 10 =

50x/menit

(33)

Interpretasi gambar 16

 Coba anda perhatikan PP interval antara beat 1 dengan beat 2 jaraknya 58

kotak kecil atau 58 mm dengan bentuk gel P yang sama. Kemudian anda perhatikan dan hitung PP interval antara beat 1 dengan beat 2, dimana gel P pada beat 2 mempunyai bentuk gel P yang berbeda dengan beat 1. Kita

dapatkan PP interval antara beat 1 dengan beat 2 adalah 21 kotak kecil atau 21 mm.

Semua pacemaker akan mengeluarkan impuls secara teratur dengan periode tertentu yang akan menghasilakan jarak atau interval yang sama dan bentuk gelombang yang sama.

Di beat 1 kita ketahui kalau impuls berasal dari SA node. Seharusnya gel P

yang normal akan muncul setelah 29mm (jarak beat 1 & 3= 58 lalu dibagi 2 = 29 mm) pada kasus ini ada gel P yang muncul premature dengan jarak 21 kotak kecil atau 21 mm dari normal gel P di beat 1. Di beat 4 juga tampak gel P yang prematur seperti di beat 2.

(34)
(35)

Interpretasi gambar 17

 1.Tampak Komplek QRS yang muncul secara beraturan, begitupun dengan gel

P yang walaupun keduanya dalam bentuk yang berbeda dengan yang normal. Tapi kita katakan kalau pada kasus ini iramanya teratur. Karena ada gel P yang biarpun bentuknya beda tapi kita katakan pacemaker berasal dari atas ventrikel atau atrium tp bukan dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya 1500:21 kotak kecil = 71x/menit

3. Gel P mirip seperti gigi gergaji jd kita tidak bisa mengukur PR interval, tidak ada gel Q, tampak gel Rr, tidak ada gel S, Komplek QRS yang lebar lebih dari normal, tidak ada gel T karena terbenam di gel P.

4. Kesimpulan : ATRIAL FLUTTER 4:1 NORMAL VENTRIKEL RESPON

(36)
(37)

Interpretasi gambar 18

1. Jarak RR dan PP interval disetiap beat tidak sama, jadi kita katakan

iramanya tidak teratur. Adanya gel P yang tidak karuan bentuknya

menandakan pacemaker berasal dari otot atrium.

2. Karena irama tidak teratur, maka menghitung frekfensi jantungnya

dengan cara mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan

10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik adalah

18. Jadi frekfensi jantungnya 18 x 10 = 180x/mnt.

3. Gel P yang bentuknya tidak karuan, semua konfigurasi gel EKG

disetiap beat mengalami perubahan. Kita cukup memperhatikan

morfologi komplek QRS yang tingginya tidaklah sama dari beat ke beat,

inilah yang membedakannya dari SVT jika gel P pada atrial fibrilasi

tidak ada atau halus sekali.

4. Kesimpulan:

ATRIAL FIBRILATION

Dengan

RAPID RESPON

(38)

Pada EKG strip no.19 ini, penjelasanya setidaknya

sama dengan EKG strip no.14. Tapi di EKG strip

yang ini perubahan terjadi dari Sinus Bradikardi ke

SVT.

Kesimpulan :

PSVT (Paroksimal Supra Ventrikular

Takikardi)

yaitu perubahan mendadak dari irama

(39)
(40)

Interpretasi gambar 20

 1. Saya rasa anda sudah mahir untuk menentukan irama teratur atau tidak.

Pada kasus ini RR interval tampak teratur, sebenarnya kalau anda ukur dengan benar tidaklah sama. Anda juga mungkin bingung dengan gel P disini, iya kan? Jangan panic,perhatikan dengan jeli....pada beat 2,3,4 dan 7,8 tampak ada gelombang P dengan defleksi negatif. Lihat juga di beat 5 & 6 tidak ditemukan adanya gelombang P. Anyway kita mendapatkan komplek QRS di semua beat. Kalau anda menemukan kasus seperti ini, dengan gel P berdefleksi negatif, tidak ada gel P, atau gel P defleksi negatif setelah komplek QRS....anda jangan ragu untuk mengatakan irama ini berasal dari pacemaker AV node atau daerah junction dengan catatan adanya normal komplek QRS atau dengan bundle branch blok.

2. Frekfensi jantungnya jumlah komplek QRS dalam 6 deti adalah 8, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit

3. Semua konfigurasi gelombang normal kecuali gel P yang menjadi perhatian disini (baca point 1).

(41)
(42)

Interpretasi gambar 21

 1. Ada 11 normal komplek QRS dimana jarak RR intervalnya sama kecual RR

interval antara beat ke 5 & 7 dengan beat beat ke 9 & 12, kita pastikan kasus ini iramanya tidak teratur. Anda pasti bingung menemukan gel P, iya kan?

Perhatikan dengan jeli, setelah gel S selesai diikuti defleksi negatif gel P. Jadi gelombang P muncul setelah komplek QRS tapi berdefleksi negatif. Maka impuls berasal dari pacemaker AV node atau daerah junction.

2.Frekfensi jantungnya yaitu dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS ada 13, jadi frekfensi jantungnya 13 x 10 = 130 x/menit

3. Gel P berdefleksi negatif (retrograde conduction) setelah komplek QRS, konfigurasi gelombang yang lain dalam batas normal kecuali beat ke 6 dan 11 dengan gambaran yang abnormal. Kedua beat ini berasal dari ventrikel yang muncul secara premature sehingga gambaran komplek QRS nya abnormal, tapi tetap kita namakan sebagai komplek QRS karena berasal dari kontraksi

ventrikel.

(43)
(44)

Interpretasi gambar 22

 1. Jarak RR interval di setiap beat tidak sama, jadi kita katakan iram tidak teratur. Tidak

ditemukanya gelombang P tapi adanya komplek QRS di setiap lead sekilas normal bentuknya dan tidak melebar. Maka anda harus yakin kalau sumber pacemaker berasal dari AV node atau daerah junction.

2. Frekfensi jantungnya dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 7, jadi frekfensi jantungnya adalah 7 x 10 = 70x/menit.

3. Tidak ditemukan adanya gel P, dan semua konfigurasi gelombang yang lain dalam batas normal. Saya yakin anda pasti bingung menghadapi kasus ini...tenang! Kita lihat dengan jeli...lihat lagi dan bandingkan setiap komplek QRS di setiap beat dengan beat lainnya.

Kalau anda jeli, komplek QRS di beat 1,3,5,7 berbeda dengan komplek QRS di beat 2,4,6. Anda lihat RR interval antara beat 1&3 jaraknya 42 kotak kecil atau 42mm. Seharusnya beat yang kedua akan muncul pada jarak ke 21mm (42:2=21), pada kasus ini kita lihat jarak RR interval dari beat 1&2 memendek yaitu 16 kotak kecil atau 16 mm, begitu juga RR interval pada beat ke 3 dengan 4 yaitu sama 16 mm.

(45)
(46)

Interpretasi gambar 23

1. Irama teratur karena jarak RR interval disetiap beat sama, begitupun

juga dengan PP interval yang walaupun gel P berdefleksi negarif.

Karena gel P nya berdefleksi negatif, maka kita yakin kalau sumber

pacemaker berasal dari AV node atau daerah junction.

2. Frekfensi jantungnya 1500: 38 kotak kecil = 40 x/menit

3. Semua konfigurasi gelombang dalam batas normal, kecuali

gelombang P yang berdefleksi negatif.

(47)

Pada kasus ini hampir sama dengan kasus ekg strip

no.23, hanya yang membedakan frekfensi

jantungnya saja yaitu 150x/menit

(48)

Pada kasus ini juga penjelasanya sama dengan ekg strip no.23,

hanya yang perlu anda perhatikan pada kasus ini adalah adanya ST

segmen elevasi dan frekfensi jantungnya 47x/menit.

(49)
(50)

Interpretasi gambar 26

 1. Anda tidak salah kalau mengatakan iramanya teratur karena jelas sekali

tanpa dihitung juga tampak teratur dan saya setuju sekali dengan pendapat anda. Akan tetapi jika anda praktek langsung dengan pasien dan mengeceknya lewat stetoskop atau palpasi, anda tidak akan mendapatkan denyut jantung yang teratur. Jadi untuk kasus ini, gunakan cara menghitung frekfensi jantung yang tidak teratur. Tidak adanya gel P disetiap beat, tapi ada komplek QRS yang normal juga ada juga yang abnormal. Jadi acuan kita pada komplek QRS yang normal, so kita yakin bahwa sumber pacemaker utama berasal dari AV node atau daerah junction.

2. Frekfensi jantungnya adalah dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Didapatkan jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 16, jadi frekfensi jantungnya 16 x 10 = 160 x/menit.

3. Tidak ada gel P, adanya komplek QRS alternate atau bergantian muncul dengan komplek QRS abmormal.

4. Kesimpulan : JUNCTIONAL TAKIKARDI Dengan Unifocal/Uniform VES/PVC R on T BIGIMINI

(51)
(52)

Interpretasi gambar 27

1. Iramanya tidak teratur karena RR interval tidak sama antara beat 1

s/d 7 jika anda ukur. Tidak adanya gel P tapi adanya normal komplek

QRS, walaupun ada juga komplek yang anda lihat abnormal yaitu di

beat 2,5,7. Jadi anda harus yakin kalau impuls berasal dari pacemaker

AV node atau daerah junction.

2. Frekfensi jantungnya adalah kalikan jumlah komplek QRS dalam 6

detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik

adalah 15, jadi frekfensi jantungnya 15 x 10 = 150 x/menit.

3. Tidak ada gelombang P, konfigurasi gelombang yang lain dalam

batas normal kecuali pada beat 2,5,7 dimana komplek QRS yang lebar

dan muncul diatas gel T.

(53)
(54)

Interpretasi gambar 28

1.Hati hati mengidentifikasi gelombang P , karena ada gelombang yang

mungkin anda kira gel P. Sekali lagi anda harus jeli ....tidak ada gel P di

sini. Langsung aja kalau impuls berasal dari pacemaker AV node atau

daerah junction.

2. Frefensi jantungnya adalah 11 x 10 = 110 x/menit

3. Tidak ada gel P,komplek QRS dalam batas normal kecuali di beat 5

dan 9, gel S menyatu dengan adanya ST segmen depresi.

(55)

Saya rasa semua sudah tahu pada

kasus ini, jadi tidak perlu dijelaskan

(56)
(57)

INTERPRETASI GAMBAR 30

1. Jelas sekali iramanya tidak teratur, ada gel P normal di beat

1,3,4,8. Jadi pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantunganya adalah 8 x 10 = 80 x/menit

3. Adanya gel P yang diiukuti normal komplek QRS, kecuali pada

beat 2,5,7 yang memiliki bentuk komplek QRS yang berbeda.

4. Kesimpulan :

SINUS RHYTM Dengan MULTIFOCAL

(58)
(59)

INTERPRETASI GAMBAR 31

Saya yakin anda sudah terbiasa dengan gambaran EKG strip ini.

Yang perlu saya tekankan disini adalah bentuk dan irama yang

teratur walaupun dengan gambaran komplek QRS yang sangat

lebar. Kenapa saya katakan komplek QRS? karena impuls

jantung berasal dari pacemaker di ventrikel dan merupakan

depolarisasi otot ventrikel yang walaupun dengan cara abnormal.

Kesimpulan :

VENTRIKEL TAKIKARDI

Dengan Gambaran Yang

(60)
(61)

INTERPRETASI GAMBAR 32

1. Jarak RR interval antara beat yang satu dengan yang lain sama(34

kotak kecil atau 34 mm), menandakan iramanya teratur/regular. Tidak

ada ditemukannya gel P dengan adanya komplek QRS yang melebar,

menandakan pacemaker berasal dari furkinje.

2. Frekfensi jantungnya adalah 1500:34 kotak kecil = 44 x/menit

3. Tidak ada gel P,Q. Yang ada cuma gel R dan gel S yang melebar

bersama dengan gel T, komplek QRS yang melebar.

(62)

Seperti halnya dengan gambar EKG stri no.31, EKG strip

yang ini juga sudah familiar didunia medis.

(63)
(64)

INTERPRETASI GAMBAR 34

 1. Secara umum RR interval jaraknya, tingginya sama dan teratur, akan tetapi

kita tidak bisa mengatakan iramanya teratur karena di beat ke 4 & 15 tampak sekali komplek QRS abnormal dan lebar yang berasal dari ventrikel. Mungkin anda akan mengira kalau tampak adanya gel P, tapi itu bukan gel P melainkan gel T. Sebenarnya ada gel P dan tidak terlihat karena terbenam oleh gel T. Jadi pada kasus ini pace maker berasal dari atas ventrikel atau supra ventrikel dan bukan dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS adalah 17, jadi frekfensi

jantungnya 17 x 10 = 170 x/menit.

3. Gel P tidak tampak karena terkubur bersama gel T,konfigurasi gelombang yang lain masih dalam batas normal kecuali tampak ST depresi dan komplek QRS yang abnormal di beat 4 & 15. Setiap Frekfensi jantung yang melebihi 120x/mnt biasanya akan diikuti oleh ST segmen depresi.

(65)
(66)

INTERPRETASI GAMBAR 35

1. Sudah jelas sekali kalau kasus ini iramanya tidak teratur, tidak

ada gel P, dan komplek QRS yang tidak beraturan dengan

berbagai macam bentuk. Kadang tampak seperi ventrikal

takikardi dan vetrikel fibrilasi.

2. Frekfensi jantung tidak bisa kita ukur.

3. Tidak ada bentuk konfigurasi gel yang jelas, hanya tampak

seperti ventrikel takikardi dan ventrikel fibrilasi yang berubah

tidak beraturan.

(67)
(68)

INTERPRETASI GAMBAR 36

 1. Ada 3 komplek QRS dengan bentuk yang sama yaitu di beat 1,3 & 4, dimana

jarak RR interval pada komplek QRS ini sama. Mungkin anda akan mengira iramanya teratur,tapi anda tidak bisa mengatakan iramanya teratur jika

ditemukan komplek QRS yang berbeda atau ektra sistole. Lihat di beat ke 2 komplek QRS yang berbeda dengan 3 komplek QRS yang mempunyai bentuk yang sama, beat ke 2 menandakan adanya ekstra sistole dari ventrikel.

Tidak ditemukan adanya gel P, menandakan pacemaker berasal dari furkinje.

2. Frekfensi jantungnya adalah dengan mengalikan jumah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jmlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 4, jadi frekfensi jantungnya 4 x 10 = 40 x/menit.

3. Tidak ada gel P, hanya komplek QRS yang melebar ditiap beat.

(69)

Saya yakin tidak ada yang belum tahu

gambaran EKG strip ini...

(70)
(71)

INTERPRETASI GAMBAR 38

1. Jarak RR interval dan PP interval antara satu beat dengan yang

lainya adalah sama. Jadi kita katakan iramanya teratur.

2. Frekfensi jantunganya adalah 1500 : 35 kotak kecil = 42x/menit

3. Ada banyak gel P yang bisa kita lihat, dan ada 2 gel P yang tidak

diikuti komplek QRS. Komplek QRS masih dalam batas normal, juga

dengan gel Q,R,S,T masih dalam batas normal. Tapi anda bisa hitung

PR interval, dimana PR interval mempunyai jarak yang sama ditiap

beat. Adanya satu atau lebih gel P tidak diikuti oleh komplek QRS dan

PR interval dengan jarak yang konstan (baik normal atau tidak)di setiap

beat adalah ciri khas AV blok second degree type II.

(72)
(73)

INTERPRETASI GAMBAR 39

 1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan lainnya sama kecuali jika

anda jeli. Coba ukur lagi RR interval antara beat 5 dengan 6 atau 6 dengan 7, tidak sama kan? ini menunjukan irama tidak teratur.

Adanya gel P yang bentuknya normal menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan

10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 8, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit.

3. Tolong anda lihat beat ke 6, dimana pada beat ini tidak diawali dengan gel P tapi komplek QRS nya masih normal.Semua konfigurasi gelombang masih

dalam batas normal kecuali PR interval yang memanjang dengan jarak yang sama di setiap beat.

(74)
(75)

INTERPRETASI GAMBAR 40

 1. Jarak PP interval di setiap beat sama, tapi jarak RR interval di beat 3 & 4

tidaklah sama. Untuk menghitung frekfensi jantung selalu menggunakan komplek QRS dengan mengukur jarak RR interval antara beat ke beat. Jadi pada kasus ini kita katakan iramanya tidak teratur. Adanya gel P yang

bentuknya normal menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 6, jadi frekfensi jantungnya 6 x 10 = 60x/menit.

3. PR interval secara progresive memanjang dan komplek QRS yang melebar,. Anda lihat beat 1 PR interval awalnya normal 4 mm atau 4 kotak kecil, di beat 2 dan 3 makin memanjang, dan antara beat 3 dengan 4 anda bisa lihat ada gel P yang tidak diikuti komplek QRS dan PR interval di beat ke 5 kembali dengan panjang PR interval 4mm atau 4 kotak kecil.

(76)
(77)

INTERPRETASI GAMBAR 41

 1. Tolong amati dengan jeli,pada kasus ini sama dengan kasus ekg strip no.40.

RR interval tidak teratur, walaupun PP interval teratur tapi pada kasus ini tetap kita katakan kalau iramanya tidak teratur. Sudah pasti ada gel P menandakan irama dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah kmplek QRS adalah 7, jadi frekfensi

jantungnya 7 x 10 = 70x/menit.

3. Baca point 3 di ekg strip no.40. Yang membedakan pada kasus ini

mempunyai komplek QRS yang normal dan konfigurasi gelombang ekg lainnya normal, kecuali PR interval yang harus mendapat perhatian.

(78)

Pada kasus ini anda bisa lihat ekg strip no.38, yang

membedakan hanya pada PP interval yang tidak sama,

Gel T inverted, tidak ada gel Q.

Kesimpulan :

AV BLOK SECOND DEGRRE TYPE II

(79)
(80)

INTERPRETASI GAMBAR 43

 1. Anda harus bener2 jeli mangamati tiap konfigurasi gelombang. RR dan PP

interval mempunyai panjang yang sama di setiap lead menunjukan irama teratur. Ada gel P menandakan irama dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya adalah 1500:26 kotak kecil = 58x/menit

3. Yang menarik buat perhatian kita pada kasus ini adalah konfigurasi komplek QRS yang tampak berbeda di setiap beat. Kenapa? karena gel P juga kadang ikut membentuk komplek QRS juga yang menyebabkan komplek QRS

bentuknya berbeda di setiap beat. Coba anda ukur PP interval dengan melihat gel P antara beat 1&2 dengan beat 2&3 yang panjangnya 30 mm. Coba anda perhatikan dengan teliti, dimana setengah panjang PP interval yang saya

sebutkan tadi (30mm)sebenarnya muncul gel P yang bisa muncul dimana saja, bisa di komplek QRS atau gel T yang menyebabkan bentuk konfigurasi

gelombangnya akan tampak bebeda. Tampak juga komplek QRS yang melebar.

(81)
(82)

INTERPRETASI GAMBAR 44

 1. Sebenarnya irama dasarnya adalah teratur, karena adanya komplek QRS

yang abnormal( di beat 4,7,9) sehingga RR interval antara beat yang normal dengan beat yang abnormal berbeda jaraknya dengan RR interval antara beat yang normal dengan beat yang normal. Hal ini kita katakan kalau iramanya tidak teratur, sehingga pada penghitungan frekfensi jantung menggunakan untuk

irama yang tidak teratur. Adanya gel P menunjukan irama berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya dengan mengalikan jumlah komplek QRS daam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS adalah 9, jadi frekfensi

jantungnya adalah 9 x 10 = 90x/menit.

3.Semua konfigurasi gelombang masih dalam batas normal, kecuali PR interval yang memanjang, komplek QRS yang abnormal dan berbeda bentuknya di beat 4,7,9.

(83)

Kurang lebihnya penjelasanya sama dengan

ekg strip no.43.

Kesimpulan :

AV BLOK TOTAL/KOMPLIT

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset tetap diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi aset tetap, kecuali

Oleh karena keberadaan penelitian mengenai suporter sepakbola yang masih terhitung minim, juga karena ketertarikan saya mengenai dunia suporter sepakbola dan keinginan

Perguruan tinggi akan memanfaatkan perencanaan strategik untuk mengatur prioritas, fokus pada energi dan sumberdaya, memperkuat operasional, menjamin para karyawan dan

Jaringan granulasi pada dasar ulkus merupakan komponen jaringan ikat yang terdiri dari fibroblas, makrofag, dan sel endotel yang berproliferasi membentuk pembuluh darah

Tujuan dari penelitian ini menguji kualitas air pada sumber air tanah yang ditinjau dari beberapa parameter kimia yaitu suhu, pH dan kandungan Besi (Fe) dimana

Table matrik ini untuk !etiap pa!angan kriteria-kriteria, ukuran Table matrik ini untuk !etiap pa!angan kriteria-kriteria, ukuran kuantitati dan kualitati dari eek yang

Sebagian besar penduduk yang mendiami Kecamatan Simeulue adalah pendatang dari daerah lain, seperti dari daratan Sumatera (Aceh, Sibolga, Padang), Jawa (Begawan dari Solo),

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga