• Tidak ada hasil yang ditemukan

Front Matter | Penyakit | Jurnal Vektor Penyakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Front Matter | Penyakit | Jurnal Vektor Penyakit"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

VEKTOR PENYAKIT

ISSN: 1978-3647

E-ISSN: 2354-8835

Journal of Disease Vector

Vol. 10

No. 2

DESEMBER 2016

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

B A

AK D

(2)

Dewan Redaksi

Volume 10 No.2

Desember 2016

Jurnal Vektor Penyakit merupakan media publikasi dan informasi hasil - hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan hasil - hasil penelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian yang berkaitan dengan vektor

penyakit dan usaha pengendalian penyakit bersumber binatang.

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan RI. Penanggung Jawab :

Muh. Faozan, S.K.M., M.P.H. (Kepala Balai Litbang P2B2 Donggala)

Pemimpin Redaksi :

Rosmini, S.K.M., M.Sc. (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Anggota Dewan Redaksi :

w Sitti Chadijah, S.K.M., M.Si. (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Junus Widjaja, S.K.M., M.Sc. (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Hayani Anastasia, S.K.M., M.P.H. (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Made Agus Nurjana, S.K.M., M.Epid. (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Anis Nurwidayati, S.Si, M.Sc. (Biologi Lingkungan, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Mitra Bestari:

w Prof. dr. Agus Suwandono,M.P.H,Dr.PH (Biomedik ,Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes) w Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, S.K.M., M.Kes., M.ScPH (Epidemiologi , FKM, Universitas Hasanuddin)

w Prof. Dr. drg A Arsunan Arsin, M.Kes. (Epidemiologi Penyakit Menular, FKM, Universitas Hasanuddin) w dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, PhD (Entomologi Kesehatan, FKM, Universitas Hasanuddin ) w Dr. Lif.Sc I Nengah Suwastika, M.Sc, M.Lif.Sc (Biologi Sel dan Molekuler, Universitas Tadulako )

Redaksi Pelaksana: Mujiyanto, S.Si, M.P.H.

Sekretaris: Riri Arifah Patuba, S.K.M.

Staf Sekretariat: Ni Nyoman Veridiana, S.K.M.

Alamat Redaksi:

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Jl. Masitudju No.58, Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah 94252 Website e-journal : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp

E-mail : vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id , jvektorpenyakit@gmail.com Terbit dua kali setahun, edisi Juni dan Desember

Dalam proses akreditasi

JURNAL

VEKTOR PENYAKIT

Journal of Disease Vector

B A

AK D

A

TI HUS

(3)

Pengantar Redaksi

Jurnal Vektor Penyakit Volume 10 No. 2 Desember Tahun 2016 ini diawali dengan tulisan dari Malonda Maksud yang berjudul “Aspek Perilaku Penting Anopheles vagus dan Potensinya sebagai Vektor Malaria di Sulawesi Tengah”. Tulisan ini merupakan suatu telaah kepustakaan. Hasil telaah menunjukkan bahwa An. vagus memiliki habitat di saluran irigasi, bekas tapak/roda, tepi sungai, rawa-rawa, dan kolam. An. vagus juga merupakan spesies paling dominan dan relatif banyak menggigit orang dibanding spesies Anopheles lainnya.

Liestiana Indriyati, dkk menyampaikan tulisan yang berjudul “Gambaran Hasil Spot Survei Nyamuk Anopheles sp. di Tambang Emas Kura-Kura Bania, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan”. Pada artikel ini disebutkan bahwa ditemukan An. maculatus dan An. leucosphyrus di lokasi penelitian dengan kepadatan yang sangat rendah dan ragam tempat/habitat pada tempat bekas pencucian emas, tromol bekas dan wadah-wadah plastik bekas.

Tulisan tentang “Efektifitas Kader Jumantik Cilik Terhadap Kepadatan Populasi Aedes aegypti L. Di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta” oleh Tri Wahyuni Sukesi, dkk menunjukkan bahwa ada perbedaan kepadatan nyamuk Ae. aegypti sebelum dan sesudah dibentuknya jumantik anak.

Artikel selanjutnya ditulis oleh Sriwahyuni, dkk yang berjudul “Kendali Optimal Model Siklus Hidup Cacing Schistosoma japonicum Dengan Prinsip Minimum pontryagin”. Artikel ini mengkaji secara matematis kendali optimal siklus hidup cacing S. japonicum.

Edisi ini diakhiri dengan artikel yang berjudul “Perkembangan Vaksin untuk Schistosoma japonicum” yang merupakan review artikel oleh Anis Nurwidayati. Review ini bertujuan untuk menggambarkan beberapa kandidat vaksin terhadap S. japonicum dengan tingkat efikasi yang bervariasi dan belum ada yang paling potensial.

Demikian informasi singkat kelima artikel yang dimuat di edisi kali ini. Harapan dari redaksi semoga artikel Jurnal Vektor Penyakit pada tahun 2016 ini dapat bermanfaat baik dalam ilmu pengetahuan maupun pengendalian penyakit bersumber binatang.

Salam Sehat

Dewan Redaksi

Volume 10 No. 2 Desember 2016

Journal of Disease Vector

E-ISSN: 2354-8835
(4)

Volume 10 Nomor 2 Desember 2016

DAFTAR ISI

ARTIKEL

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

Journal of Disease Vector

33–38

39–44

45–50

51–58

59–64

E-ISSN: 2354-8835

Aspek Perilaku Penting

Anopheles vagus

dan Potensinya Sebagai

Vektor Malaria di Sulawesi Tengah: Suatu Telaah Kepustakaan

(Malonda Maksud)

Gambaran Hasil Spot Survei Nyamuk

Anopheles sp

. di Tambang

Emas Kura-Kura Banian, Kabupaten Kotabaru,

Kalimantan Selatan

(Liestiana Indriyati, Windy Tri Yuana, Dicky Andiarsa )

Efektivitas Kader Jumantik Cilik terhadap Kepadatan Populasi

Aedes aegypti L

. di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta

Tri Wahyuni Sukesi, Sulistyawati, Surahma Asti Mulasari

(

)

Kendali Optimal Model Siklus Hidup Cacing

Schistosoma

japonicum

dengan Prinsip Minimum

Pontryagin

(

Sriwahyuni, Rina Ratianingsih, Hajar

)

Review Artikel : Perkembangan Vaksin untuk

(5)

Journal of Disease Vector

Volume 10 No. 2 Desember 2016

ABSTRACT SHEET

NLM : QX515

Malonda Maksud

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

The Important Aspect of Anopheles vagus and Its Potential as Malaria Vector in Central Sulawesi : A Literature Review

Journal of Disease Vector Vol 10 No. 2, Desember 2016; p 33– 38

Malaria is caused by protozoa from the genus of

Plasmodium which transmitted by Anopheles mosquitoes.

There are 90 species of Anopheles in Indonesia, included

Anopheles vagus which is suspected as malaria vector. This article was a review of several studies related to An. vagus

conducted in Central Sulawesi in which descriptively present the behavior of An. vagus and its potential as malaria vector in Central Sulawesi. The results showed that the habitats of An. vagus larvae were irrigations, the edge of rivers, swamps, ponds, and tire tracks. An. vagus

was a dominant species in biting human compared to other Anopheles species. The Plasmodium sporozoite was also found in An. vagus, which show the possibility of An. vagus as vector of malaria. The vectorial capacity need to examine further in order to know the porosity and human blood index of An. vagus.

Keywords: malaria, Anopheles vagus, vector, Central Sulawesi

_________________________________________________________________ NLM : QX515

Liestiana Indriyati, Windy Tri Yuana, Dicky Andiarsa (Zoonoses Research Office of Tanah Bumbu, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Anopheles sp. Spot Survei at Kura-Kura Gold Mining in Banian, Kotabaru District, South Kalimantan

Journal of Disease Vector Vol 10 No. 2, Desember 2016; p 39–44

The work area of Banian Health Center in Kotabaru District is an malaria endemic area with reported Annual Parasite Incidence (API) was 241.19‰ in 2014. Most of the malaria cases were from illegal gold mining at Banian Mountain. Malaria vector has a significant role in malaria transmission as well as its control. This study was an observational with a cross-sectional design and analyzed descriptively. The study was carried out from February to March 2015 at Turtle Gold Mining in Banian, BUluh

Kuning village, Sungai Durian sub-district, Kotabaru district, South Kalimantan. The all night collection was done by using human landing collection method and collection of pre-adult mosquitoes around the gold mining. The study found a low density of Anopheles maculatus and Anopheles leucosphyrus. It is also foud several habitat of Anopheles sp. such as, unused gold washers, unused drums, and unused plastic containers. The low density of mosquito was caused by high rainfall, inappropriate habitat, low temperature, high humadity, wild vegetation, and air polution.

Keywords : malaria, Anopheles, mosquito collection, gold mining

_________________________________________________________________ NLM : WC528

Tri Wahyuni Sukesi, Sulistyawati, Surahma Asti Mulasari (Faculty of Public Health, Ahmad Dahlan University)

The Effectiveness of Child Jumantik in Monitoring The Density of Aedes aegypti in Umbulharjo Subdistrict of Yogyakarta

Journal of Disease Vector Vol. 10 No. 2, Desember 2016; p 45–50

Since the first cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) appeared in indonesia in 1968, DHF has been spreading throughout provinces in Indonesia. Yogyakarta is one of the provinces with a high incidence rate which shows an increasing trend each year, particularly in Sub-district Umbulharjo. Many efforts have been done to reduce the incidence of dengue cases, however dengue cases are still high. The purposes of this study were to establish the child jumantik and to determine the density of Aedes aegypti

before and after the establisment of child jumantik. Quasi-experimental method was used on this study. The results indicated that there was a difference in Ae. aegypti density before and after the establisment of child jumantik. Child jumantik showed higher accuracy compared to adult jumantik. They can monitor the density of Ae. aegypti

while playing and doing it together with their friends. Therefore, it is expected to lower the density of Ae. aegypti

and eventually decrease the number of cases of DHF.

Keywords : Dengue Hemorraghic Fever, child jumantik, dutch

________________________________________________________________________

NLM : WC810

Sriwahyuni, Rina Ratianingsih, Hajar

(Department of Mathematics, Faculty of Mathemathics and Natural Science, Tadulako University)

(6)

NLM : WC810

Anis Nurwidayati

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia

Vaccines Development for Schistosoma japonicum : A Literature Review

Journal of Disease Vector Vol 10 No. 2, Desember 2016; p 59–64

Schistosomiasis infects 261 million people in 78 countries with 600 million people at risk of infection. Schistosomiasis in Indonesia is due to blood trematode

Schistosoma japonicum and Oncomelania hupensis lindoensis snail as intermediate host. Schistosomiasis control is conducted by the management of environment

as well as treatment with praziquantel. The long periode

and continously drug use may result in drug resistance. Based on these, vaccines against schistosomiasis, as schistosomiasis control strategies in the future, is needed. This review was aimed to describe some of the vaccine

candidates against S. japonicum with their level of efficacy,

which composed by many schistosomiasis vaccine-related scientific literature. Schistosomiasis vaccine candidate proteins showed varying levels of efficacy and no one has the most potential. Although the development of vaccines against schistosomiasis is quite difficult, the research must still be continued.

Keywords : schistosomiasis, Schistosoma japonicum, vaccine

_________________________________________________________________

Optimal Control of Cycle Model

using Minimum Pontryagin Principle

Journal of Disease Vector Vol 10 No. 2, Desember 2016; p 51–58

Schistosomiasis is an infectious disease caused by trematodes, of the genus Schistosoma. In Indonesia the disease is caused by Schistosoma japonicum. The worm life cycle is specific because its habitat is not only on human body or some other mammal but also in snail. This research is aimed to a mathematical model of the worm cycle and investigates the optimal control of the model. The mathematically control was conducted by put a time dependent parameter ρ (t) to the model that represents a medical treatment to infected humans. The governed model, that has an endemic stable critical point, describes a transferred worm cycle of several phases. The optimal control is determined by the Minimum Pontryagin Principle. The simulation of the model shows that, for such initial condition of the uncontrolled model, the number of adult worms will increase up to 4700 in 80 days. This number could reduce to 4500 on the day of 100 and converge to 4400for unbounded time growth. It means that schistosomiasis is permanently occurring (endemic). The controlled model gives

as the drug dose of praziquantel. The drug doze of 20 mg

praziquantel could minimize the growth of worms and

decreasethe number of adult worm population to 8 in 6 months.

Keywords: optimal control, Pontryagin minimum principle, Schistosoma japonicum

_______________________________________________________________ )

þ ý ü î

í ì

÷÷ ø ö çç

è æ

÷ ø ö ç è æ =min20, 1 ,60

LW maks

t l

(7)

NLM : QX515

Malonda Maksud

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Aspek Perilaku Penting Anopheles vagus dan Potensinya sebagai Vektor Malaria di Sulawesi Tengah : Suatu Telaah Kepustakaan

Jurnal Vektor Penyakit Vol 10 No. 2, Desember 2016; Hal 33–38

Malaria disebabkan oleh Protozoa dari genus Plasmodium

dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada 90 jenis nyamuk Anopheles di Indonesia, dan Anopheles vagus

diduga menjadi salah satu vektor malaria. Tulisan ini merupakan telaah penelitian An. vagus di Sulawesi Tengah disajikan secara deskriptif untuk melihat aspek perilaku nyamuk An. vagus dan potensinya sebagai vektor malaria di Sulawesi Tengah. Hasil telaah menunjukan bahwa An. vagus memiliki habitat di saluran irigasi, bekas tapak/roda, tepi sungai, rawa-rawa, dan kolam. An. vagus

juga merupakan spesies paling dominan, ditemukan relatif banyak menggigit orang dibanding spesies

Anopheles lainnya, dan ditemukannya sirkum sporozoit

Plasmodium spp. pada tubuh nyamuk. Hal ini, sangat

mendukung potensi An. vagus sebagai vektor malaria di Sulawesi Tengah. Perlu mengetahui parousitas dan

Human Blood Index untuk mengetahui kompotensi

vektorialnya.

Kata kunci: malaria, Anopheles vagus, vektor, Sulawesi Tengah

________________________________________________________________ NLM : QX515

Liestiana Indriyati, Windy Tri Yuana, Dicky Andiarsa (Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan)

Gambaran Hasil Spot Survei Nyamuk Anopheles sp. di Tambang Emas Kura-Kura Banian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan

Jurnal Vektor Penyakit Vol 10 No. 2, Desember 2016; Hal 39–44

Wilayah kerja Puskesmas Banian Kabupaten Kotabaru merupakan lokasi endemis malaria dengan nilai API (Annual Parasite Incidence) pada tahun 2014 sebesar 241,19‰ dimana kasus malaria hampir seluruhnya berasal dari beberapa tambang emas ilegal di lereng Gunung Banian. Vektor malaria memiliki peranan yang cukup penting dalam penularan malaria sekaligus pengendalian malaria di suatu daerah, untuk itu perlu

Volume 10 No.2 Desember 2016

LEMBAR ABSTRAK

Journal of Disease Vector

E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835

ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647

diketahui vektor yang berperan dalam penularan malaria di lokasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara cross sectional dan dianalisis secara deskriptif. Penelitian dilakukan di Tambang Emas Kura-Kura Dusun Banian, Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan Februari dan Maret 2015. Kegiatan penangkapan nyamuk all night collection dilakukan dengan metode umpan orang (human landing collection) dan dilakukan pula penangkapan nyamuk pra dewasa di sekitar lokasi tambang. Ditemukan Anopheles maculatus dan Anopheles

leucosphyrus dengan kepadatan yang sangat rendah dan

ragam tempat/habitat perkembangbiakan Anopheles sp

pada tempat bekas pecucian emas, tromol bekas dan wadah-wadah plastik bekas. Hasil penangkapan nyamuk dengan kepadatan nyamuk yang sangat rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor kondisi alam berupa curah hujan yang cukup tinggi, habitat perkembangbiakan yang kurang sesuai, suhu yang terlalu rendah, kelembaban yang terlalu tinggi, rimbunnya vegetasi liar dan pencemaran udara di sekitar tambang emas.

Kata kunci : malaria, Anopheles, penangkapan nyamuk, tambang emas

________________________________________________________________ NLM : WC528

Tri Wahyuni Sukesi, Sulistyawati, Surahma Asti Mulasari

(Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan )

Efektivitas Kader Jumantik Cilik terhadap Kepadatan Populasi Aedes aegypti L. di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 10 No. 2, Desember 2016; Hal 45–50

Sejak kasus pertama Demam Berdarah Dengue (DBD) muncul di Indonesia pada tahun 1968, DBD menyebar di seluruh provinsi di Indonesia. Yogyakarta (DIY) termasuk salah satu provinsi dengan Incident Rate (IR) yang menunjukkan peningkatan setiap tahun, khususnya di kecamatan Umbulharjo. Banyak upaya telah dilakukan untuk mengurangi kejadian kasus DBD tetapi kasus DBD masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mementuk jumantik anak dan untuk menentukan

tingkat kepadatan nyamuk Aedes aegypti sebelum dan

sesudah dibentuknya jumantik anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

(8)

memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada jumantik dewasa. Mereka dapat memantau kepadatan Ae. aegypti saat bermain dan melakukan bersama-sama dengan teman-teman mereka. Melalui hal itu diharapkan dapat

mengurangi kepadatan nyamuk Ae. aegypti dan kasus

DBD dapat dikurangi. Kesimpulan ada perbedaan

kepadatan nyamuk Ae. aegypti sebelum dan sesudah

dibentuknya jumantik anak.

Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, jumantik cilik, kader

________________________________________________________________ NLM : WC810

Sriwahyuni, Rina Ratianingsih, Hajar

(Program Studi Matematika, Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Tadulako )

Kendali Optimal Model Siklus HidupCacing Schistosoma

japonicum dengan Prinsip Minimum Pontryagin

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 10 No. 2, Desember 2016; Hal 51–58

Schistosomiasisadalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh cacing darah trematoda dari genus

Schistosoma. Di Indonesia, schistosomiasis disebabkan

oleh cacing Schistosoma japonicum. Penelitian ini mengkaji secara matematis kendali optimal siklus hidup cacing S. japonicum. Pengendalian dilakukan dengan pemberian obat pada manusia yang terjangkit schistosomiasis. Kendali optimal ditentukan dengan prinsip minimum Pontryagin. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum pemberian obat, banyaknya cacing dewasa mengalami peningkatan hingga mencapai 4700 ekor pada hari ke 80, selanjutnya menurun hingga 4500 ekor pada hari ke 100. Penurunan banyaknya cacing dewasa terus berlanjut hingga stabil mulai hari ke 140 sebanyak 4400 ekor. Hasil tersebut menunjukan bahwa schistosomiasis bersifat menetap (endemik). Untuk mengoptimalkan pertumbuhan cacing S. japonicum

dilakukan pengendalian dengan parameter ρ(dosis obat praziquantel) menggunakan prinsip minimum Pontryagin diperoleh persamaan kendali

cacing S. japonicum adalah dengan pemberian obat dalam dosis 20 mg dan memberikan hasil yang efektif, dilihat dari jumlah cacing dewasa dalam tubuh manusia yang mengalami penurunan dan akan habis setelah dilakukan pengobatan selama enam bulan sehingga siklus hidup cacing S. japonicum dapat dikendalikan.

Kata kunci : kendali optimal, prinsip minimum

Pontryagin, Schistosoma japonicum

_________________________________________________________________ NLM : WC810

Anis Nurwidayati

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Review Artikel : Perkembangan Vaksin untuk Schistosoma japonicum

Jurnal Vektor Penyakit Vol 10 No. 2, Desember 2016; Hal 59–64

Schistosomiasis menginfeksi 261 juta orang di 78 negara

dengan 600 juta orang berisiko terinfeksi. Schistosomiasis

di Indonesia disebabkan cacing trematoda darah

Schistosoma japonicum dengan hospes perantara keong

Oncomelania hupensis lindoensis. Pengendalian

schistosomiasis dilakukan dengan pengelolaan linkungan maupun pengobatan dengan praziquantel. Penggunaan obat yang berlangsung terus menerus berpotensi untuk terjadinya resistensi. Berdasarkan hal tersebut diperlukan adanya vaksin anti schistosomiasis sebagai strategi pengendalian schistosomiasis di masa depan. Review ini bertujuan untuk menggambarkan beberapa kandidat vaksin terhadap S. japonicum dengan tingkat efikasinya. Metode penulisan ini menggunakan penelusuran literatur ilmiah terkait vaksin schistosomiasis. Berbagai protein kandidat vaksin schistosomiasis yang sudah diteliti menunjukkan tingkat efikasi yang bervariasi dan belum ada yang paling potensial. Meskipun pengembangan vaksin anti schistosomiasis cukup sulit, namun upaya tersebut harus tetap dilakukan.

Kata kunci: schistosomiasis, Schistosoma japonicum, vaksin _________________________________________________________________

)

þ ý ü î í ì ÷÷ ø ö çç è æ ÷ ø ö ç è æ

=min 20, 1 ,60

L W maks

t l

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan tersebut dilakukan setelah dilaksanakan sensus hidup mati tanaman, dari hasil sensus tersebut dapat terlihat jumlah bibit yang dibutuhkan untuk untuk kegiatan

Setelah dilakukan proses jartest didapatkan bahwa dosis optimum untuk penyisihan COD dengan menggunakan koagulan kitosan keong sawah adalah pada dosis 250 mg/L dengan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 65 ibu yang berada di Puskesmas Pembina Palembang menunjukkan bahwa responden yang mempunyai jumlah anak kurang dari

Salah satu aspek yang urgen untuk diakomodir adalah nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan ideal moral Alquran atau weltanschauung Alquran, karena hal tersebut langsung

Sebagai tindak lanjut atas Pemendagri Nomor 24 Tahun 2006, maka Bupati Kendal membuat Perda Kabupaten Kendal Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Susunan

Bagi Bank Konvensional : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau pertimbangan untuk membentuk atau menambah unit usaha syariah atau mengkonversi menjadi

Dengan dibantu dengan hadirnya tokoh gerakan yang memobilisasi petani, kini masyarakat petani yang tergabung dalam JMPPK berusaha untuk menolak pembangunan pabrik semen di Desa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perpustakaan STIKES Mega Rezky Makassar peran pustakawan dalam memahami karakter pemustaka belum maksimal mereka hanya bisa