Fakultas Ilmu Komputer
Bahan Ajar
Matakuliah :
Algoritma dan Struktur Data I
Kode Mata Kuliah : KKKI13102
Tangerang
2013/2014
Materi Ajar
1. Pengantar Algoritma - Pendahuluan
- Pengertian Algoritma 2. Dasar-Dasar Algoritma
- Struktur Dasar algoritma - Runtunan (Struktur Urut)
- Pemilihan Kondisi (Struktur Seleksi) - Perulangan
3. Simbol-Simbol Program Flowchart 4. Tipe Data, Nama (Variabel), dan Nilai
- Tipe Dasar - Tipe Bentukan - Rekaman
- Nama ( Variabel)
- Operator Pada Pemrograman 5. Runtunan
6. Struktur Percabangan(Kondisi) - If...then
- If...then ...else...
- If...then...else if...then...else... - Struktur Case
7. Struktur Perulangan
- Struktur While...Do - Struktur Repeat ...Until - Struktur For...to... Do 8. Procedure
- Defenisi Procedure
- Mendefenisikan Procedure - Pemanggilan Procedure - Nama Global dan Lokal
- Parameter Masukan dan Parameter Keluaran 9. Function
- Mendefenisikan Function - Pemanggilan Function 10.Larik (Array)
- Defenisi Larik
Pertemuan 1
Pengantar Algoritma
Pengertian Algoritma : adalah urutan langkah-langkah logis dalam penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.
Contoh :
Tentukan nilai A dengan rumus yang bisa digunakan adalah C=A+B
C? Untuk menentukan nilai C maka yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah nilai A dan nilai B
Untuk nilai A dan B ini dapat berupa konstanta atau merupakan hasil proses yang lainnya. Jadi Nilai C tidak akan bisa didapatkan sebelum kita mengetahui nilai A dan nilai B.
Jadi langkah pertama kita adalah menentukan nilai A dan B, kemudian baru menghitung penjumlahan kedua nilai tersebut. Urutan inilah yang disebut sebagai urutan logis.
Contoh lain adalah : untuk menukar isi bejana A yang berisi air berwarna Biru
dengan bejana B yang berisi air berwarna Merah. Sehingga nantinya bejana A
berisi air berwarna merah sedangkan bejana B berisi air berwarna Biru.
Algoritma adalah :
- tuangkan isi bejana A ke bejana B, kemudian tuangkan isi bejana B ke
bejana A.
Cara yang ditempuh diatas adalah SALAH karena pada saat isi bejana A dituangkan ke bejana B maka air yang ada pada bejana B akan tercampur dengan air yang ada pada bejana B, sehingga pada saat isi bejana B dituangkan ke dalam bejana A maka Warnanya sudah tercampur dengan isi bejana A.
Algoritma yang tepat adalah :
- Siapkan sebuah bejana dalam keadaan kosong diumpamakan dengan
bejana C
- Kemudian isi bejana A dituangkan kedalam bejana C sehingga bejana A
dalam keadaan kosong
- Langkah berikutnya isi bejana B dituangkan kedalam bejana A sehingga
bejana B sekarang dalam keadaan kosong.
- Baru kemudian isi bejana C dituangkan kedalam bejana B
- Perhatikan bahwa isi bejana sudah berpindah ke bejana B dan isi bejana B
Alat-alat Bantu dalam menggambarkan Algoritma
Untuk menggambarkan urutan suatu proses maka ada beberapa cara (alat bantu) yang bisa digunakan. Cara yang digunakan harus sudah berlaku secara umum dan mempunyai aturan-aturan tertentu.
Cara yang bisa digunakan antara lain :
- Algoritma
- IPO Chart
- Flow Chart Program
Contoh penggunaan alat bantu diatas: (kasus dari contoh pertama)
C=A+B
1. Algoritma
Urutan instruksi yang diberikan adalah : - Tentukan nilai A dan B
- Proses nilai A ditambah nilai B - Cetak hasil (nilai C)
2. IPO Chart
3. Program Flow Chart
Dipanggil Memanggil
Input A,B Output C
Proses C=A+B
start A,B,C
Input A,B C=A+B
Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses.
Dalam pembuatan algoritma ini maka hasil akan didapatkan dengan adanya prosesan. Pemroses dapat berupa alat elektronik, manusia, robot dan alat-alat elektronik lainnya.
Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau mengeksekusi algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut.
Pada algoritma yang akan dipelajari alat peruses yang akan digunakan adalah komputer.
Pada komputer dapat dibedakan atas 4 unit utama
- piranti masukan
- piranti keluaran
- piranti proses
- piranti memori
Data pada komputer akan diproses pada piranti proses yang sering dikenal dengan CPU. Mekanisme dari ke empat piranti di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
Mekanisme dari keempat piranti diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Mula-nula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan, setiap instruksi yang telah disimpan didalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan , disimpan dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlikan tadi.. Bila proses menghasilkan keluaran, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu dari memori keluaran dikirimkan ke piranti keluaran.
Sebuah algoritma akan dapat dikenal oleh komputer jika sudah dipindahkan kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, dalam hal ini disebut dengan program. Ada bermacam-macam bahasa pemrogram yang dikenal seperti, Basic, Bahasa C, Pascal, Fortran, Visual Basic, Delphi ,dll.
Piranti Masukan Unit pemrosesan Utama (CPU)
Piranti Keluaran
Pertemuan 2
Simbol-Simbol Program Flow Chart
Awal dan akhir suatu program
Inisialisasi variable ( persiapan awal )
Input dan output ( masukan dan keluaran ) program
Proses program
Percabangan / perulangan
Perulangan
Connector (tanda sambung untuk halaman sama )
Connector ( tanda sambung untuk halaman berbeda )
Arah proses
Sub program / Procedure ( blok program )
Struktur Bahasa Pascal
Judul Program Blok Program
Bagian Deklarasi
- variable
- label
- konstanta
- type
- procedure
- function
Perintah Input Output
- Read dan readln
(
perintah input)
- Write dan writeln
(
perintah output)
contoh :
readln(a) input nilai A
write(A) cetak nilai A
write(‘A’) cetak ‘A’
Contoh Soal :
Buat flowchart program dan program Pascal untuk menampilkan hasil perkalian sebagai berikut :
A=B x C Nilai B Dan C Diinputkan
P=Q(R+S) + R(Q+S) Nilai Q,R,dan S diinputkan
Deklarasi Variabel, Label, Konstanta
Deklarasi variable dinyatakan dengan statemen Var Contoh
Var A:integer;
Deklarasi Label dinyatakan dengan statemen Label Contoh
Label 100
Deklarasi konstanta dinyatakan dengan statemen Const Contoh
Const a:=100;
Syarat-syarat pemberian nilai variable
- harus dimulai dengan huruf
- harus merupakan satu kesatuan
- Tidak boleh ada symbol-simbol khusus kecuali ‘_’ (garis bawah)
- Panjang tidak terbatas
Deklarasi Fungsi dan prosedure
Fungsi dan prosedure merupakan blok program yang terpisah dari program utama yang mempunyai struktur program hampir sama dengan program utama. Prosedure dinyatakan dengan statemen PROCEDURE sedangkan fungsi dinyatakan dengan statemen FUNCTION
CONTOH PROSEDUR PROCEDURE SATU; VAR
BEGIN END;
CONTOH FUNGSI FUNCTION AKAR; BEGIN
END;
Tipe Data Pada Program Pascal
Program komputer bekerja dengan memanipulasi data didalam memori. Data yang dimanipulasi mempunyai beberapa tipe data seperti :
- nilai numerik
- karakter
- string
- rekaman (record)
Tipe data dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
- Tipe Dasar (nilainya bias langsung dipakai)
- Tipe Bentukan (tipe data yang didefeisikan dari tipe dasar)
- karakter
- bilangan
- logika
- Tipe bilangan ada beberapa macam
a. Bilangan bulat
- Shortint -128 s/d +127
- Byte 0 s/d 255
- Integer -32768 s/d +32767
- Longint -2147483648 s/d +2147483648
- Word 0 s/d 65535
b. Bilangan pecahan
- Real 2.9 X 10 –39 s/d 1,7 X 10 38 - Single 1.5 X 10 –45 s/d 3,4 X 10 38 - Double 5.0 X 10 –324 s/d 1,7 X 10 308 - Extend 3.4 X 10 –4932 s/d 1,1 X 10 4932
- Tipe data Karakter
Yang termasuk kedalam tipe data karakter adalah : huruf-huruf
alfabet, tanda baca, angka ‘0’,’1’,….’9’ dan karakter khusus
‘&’,’^’,……..
- Logika
Tipe data ini mempunyai nilai Benar dan Salah
2. Tipe Bentukan
Tipe bentukan adalah tipe data yang didefenisikan sendiri oleh pemrogram.
Ada 3 tipe data bentukan 1. String
2. Tipe data dasar yang diberi nama dengan nama tipe baru.
3. Rekaman (record)
1. String
Adalah deretan karakter dengan panjang tertentu Contoh : a:string[15]
2. Tipe data dasar yang diberi nama baru
3. Rekaman
Contoh : Type mahasiswa=record Nbp :string[13]; Nm :string[25]; End;
Pertemuan 3
Operator Pada Program
1. Operator Aritmatika
Yaitu symbol yang digunakan untuk proses perhitungan
+, - , * , / , div , mod
- operator ‘/’ digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilangan pecahan
- operator div digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah
bilagan bulat
- mod adalah operator yang digunakan untuk mencari sisa hasil
bagi
Pada proses aritmatik adakalanya ada beberapa operator ditemui pada satu ekspresi.
Contoh : Z=A+B*C
Pada contoh diatas ada 2 operator yang ditemui yaitu + dan *. Jika hal ini terjadi maka yang akan diproses terlebih dahulu adalah operator dengan prioritas tertinggi.
Berikut prioritas pengerjaan dari masing-masing operator. 1. * , /, mod , div
2. + dan –
2. Operator Relasional
Adalah < , > , >= , <= , not , and , or . Hasil dari operator ini adalah benar atau salah.
Perrtemuan 4 (pratikum)
Runtunan
Merupakan urutan proses program yang terurut tanpa adanya proses percabangan.
Contoh untuk proses runtunan ini juga bisa dilihat pada pertukaran isi bejana pada pertemuan 1
Contoh : buat algoritma dan program untuk menghitung hasil formula berikut
Nilai x bisa didapatkan dari hasil perkalian p dan q. dimana nilai p didapatkan dari formula berikut :
P=3a+b *c
Sedangkan nilai q didapat kan dari formula q=4b*c+d
Tentukan terlebih dahulu data apa yang perlu diinputkan dan urutkan proses yang harus dikerjakan.
Pertemuan 5 dan 6
Struktur Percabangan
Yaitu pemilihan suatu instruksi yang akan dikerjakan sesuai dengan kondisi / syarat tertentu
a. IF…………THEN
Digunakan jika pada pemilihan hanya ada satu aksi yang akan dilakukan jika kondisi tertentu terpenuhi dan tidak ada aksi yang lain yang akan dikerjakan jika kondisi tidak terpenuhi.
Contoh :jika nilai rata besar dari 3 maka ket ‘dapat bonus’ jika tidak tidak dapat apa-apa.
Flow chart : Program :
Write(‘nilai rata-rata : ‘); Readln(nil_rata);
If nil_rata > 3 then Begin
Ket:=’Dapat Bonus’
End;
Input Nil_rata
Nil_rata >3
b. IF………THEN…….ELSE………
Digunakan jika pada pemilihan ada dua aksi yang akan dilakukan
Contoh : jika nilai besar dari 60 maka keterangan lulus jika tidak keterangan gagal
Flowchart : Program :
Write(‘Inputkan nilai: ‘);Readln(nilai);
If nilai > 60 then Begin
Ket:=’Lulus’ End
Else Begin
Ket:=’Gagal’ End;
Input nilai
Nilai>60
Ket=’Lulus’
c. IF……THEN……ELSEIF…….THEN……ELSE
Digunakan jika pada pemilihan ada beberapa aksi yang akan dilakukan berdasarkan beberapa syarat yang harus terpenuhi. Contoh :
Tentukan apakah wujud air dalam keadaan cair, padat, atau gas.
Flowchart :
Write(‘Inputkan Suhu: ‘);Readln(suhu);
If suhu <= 0 then Begin
Ket:=’Padat’ End
Else if suhu >= 100 then Begin
Ket:=’Gas’ End
Else Begin
Ket:=’Cair’ End;
Input Suhu
Suhu <=0
Ket=’Padat’
Suhu >=100
Tentukan apakah suatu bilangan negatif, positif, atau nol
Flowchart : program:
Write(‘Inputkan Bil: ‘);Readln(bil);
If bil < 0 then Begin
Ket:=’Negatif’ End
Else if bil > 0 then Begin
Ket:=’Positif’ End
Else Begin
Ket:=’Bil. Nol’ End;
false
Input Bil
Bil<0
Ket=’Negatif’
Bil>0
Ket=’Positif’
Ket=’Nol’
false true
d. Struktur Case
Struktur case adalah cara lain yang bisa digunakan untuk memilih suatu kondisi tertentu.
Syntax: Case (var)
Var = …..: hasil =….. Var = …...: hasil =….. ….
….
Pertemuan 7,8
PENGULANGAN
- While……..do - Repeat…….until - For …..to……do
1. While ... Do
Perulangan dengan while ..do digunakan selama kondisi (syarat) yang ada pada perulangan benar (terpenuhi)
Contoh :Mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali
K:=1
While k< 10 do begin
write (‘Halo’);
k:=k+1; end;
Keterangan :
Perintah write ‘halo’ akan dilaksanakan selama nilai k<= 1, dimana di
dalam setiap perulangan nilai k akan bertambah nialainya 1 (satu) sehingga perintah write akan dilakukan sebanyak 10 kali
2. Repeat ... Until
Perulangan dengan repeat until digunakan selama kondisi belum terpenuhi
K=1 While k<10 do
Write ‘Halo’
Contoh : mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali
K:=1 Repeat
write (‘Halo’);
k:=k+1; Until k>10;
Keterangan :
Write (‘halo’) akan dilakukan selama nilai K tidak besar dari 10. Pada struktur repeat until instruksi yang ada anatara repeat dan until minimal satu kali proses akan dilakukann karena nilai / syarat dari perulangan terletak di akhir struktur.
3. For ....to... do
Perulangan dengan struktur for akan dilakukan sesuai dengan jumlah perulangan yang ditetapkan pada struktur for.
Contoh : menampilkan ‘halo’ sebanyak 10 kali
K:=1 Repeat
write (‘Halo’);
k:=k+1; Until k>10;
Keterangan :
Write(‘halo’) akan dilaksanakan sebanyak 10 kali sesuai dengan jumlah perulangan yang udah ditetapkan pada struktur For yaitu 1 s/d 10. pada struktur perulangan ini nilai K akan bertambah 1
K=1
Erulangan dengan struktur for dapat dibagi menjadi 2 bagian
1. For menaik
2. For menurun
1. For menaik
- peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real
- nilai awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai akhir
- pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai
peubah otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir
- jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai akhir – nilai awal
+1
2. For menurun
- peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real
- nilai awal harus lebih besar atau sama dengan nilai akhir
- pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai
peubah otomatis berkurang satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir
- jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai awal – nilai akhir
+1
Pertemuan 10
Loop Dalam Loop ( Nested Loop)
Pada proses perulangan sangat dimungkinkan adanya terjadi proses perulangan didalam perulangan yang lain, proses ini dikenal
dengan istilah Nested Loop
1. Nested Loop pada For ... to ... Do Syntax : For....to...do
Instruksi For....to....do
Instruksi... end
end
Keterangan :
Pada perulangan seperti ini proses perulangan yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak pada bagian dalam.
Contoh : inputkan data buku maksimal 5 Judul buku dimana masing-masing buku memiliki pengarang maksimal ada 4 pengarang. Berikut data lengkap yang harus diinputkan :
Kode Buku :
Judul Buku :
Pengarang :
Tahun Terbit :
Write (‘Tahun Terbit :’);
Keterangan :
Pada program diatas proses perulangan pada i akan dilaksanakan
terlebih dahulu untuk i=1, berikut proses perulangan akan berada pada k dimana perulangan akan dilaksanakan mulai dari k=1 sampai nilai k=4. Begitu nilai k=5 proses akan keluar dari perulangan k dan akan kembali ke perulangan i dengan nilai I akan langsung bertambah satu sehingga menjadi 2.
Perulangan akan dilanjutkan kembali ke perulangan K mulai dari nilai k=1 lagi sampai nilai sama dengan 4. Begitu seterusnya sampai nilai I sama dengan 5. Begitu nilai I=6 maka proses akan keluar dari
perulangan secara keseluruhan
2. Nesterd Loop Pada While ...Do
Pada prinsip kerjanya nested loop while ...do sama dengan for..to..do dimana proses perulangan yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak bagian dalam
Syntax :
While...do Instruksi While ...do
Instruksi End
End
I:=1;
Write (‘Tahun Terbit :’);
readln(th); K:=K+1; End;
I:+I+1; End;
3. Nested Loop Pada Repeat ...Until
Proses nested repeat until hampir sama dengan proses yang ada pada nested for dan nested whie. Tetapi disini masing-masing perulangan pada repeat ...until satu kali proses pasti akan dilakukan sesuai dengan keterangan yang ada pada perulangan dengan repeat until.
Contoh :
Selesaikan kasus pada nested loop sebelumnya dengan menggunakan Repeat until.
I:=1; Repeat
Write (‘Kode Buku :’);
readln(kdb);
Write (‘Judul Buku :’);
readln(jdl); K:=1;
Repeat
Write (‘Pengarang :’);
readln(pg);
Write (‘Tahun Terbit :’);
readln(th); K:=K+1; Until K>4;
I:+I+1; Until I>5;
While I<=5 do Input kdb,jdl
Input pg,th
Until K>4 do K:=1 I:=1
K:=K+1 Repeat
Repeat
Pertemuan 11, 12
Procedure
Pengertian Procedure :
Adalah merupakan blok program yang terpisah dari program utama dengan struktur program hampir sama dengan struktur program utama
Struktur Procedure
Judul Procedure Bagian Deklarasi
Variabel
Procedure sendiri harus dibuat sebelum program utama sesuai dengan struktur program.
Setiap procedure dibatasi dengan end yang menggunakan tanda titik koma. Procedure biasanya ditemukan pada program untuk skala yang besar, sehingga dalam pembuatan program untuk lebih mudah dalam mendisainnya dibentuk dalam modul-modul program yang dikenal dengan Procedure. Namun demikian bukan berarti procedure tidak bisa diterapkan untuk program dengan skala yang lebih kecil.
Prosedur dideklarasikan dengan menggunakan Statemen Procedure. Setiap procedure selalu diakhiri dengan menggunakan tanad titik koma pada end yang terakhir.
Contoh pendeklarasian prosedur : Procedure Satu;
Begin
Write (‘ini adalah prosedur yang pertama’);
Repeat until keypressed; End;
{Program Utama} Begin
Satu;
Write (‘Prosedurpertama selesai’);
Pada contoh diatas pada saat program dijalankan maka program utama akan dieksekusi terlebih dahulu. Pada saat proses eksekusi ditemukan perintah satu yang dikenal sebagai nama sebuah prosedur. Nama ini dikenal pada saat compiler mengkompilasi program maka satu dicatat sebagai nama sebuah prosedur . Jadi begitu ditemukan satu maka compiler akan mencari kelisting program prosedur dengan nama satu. Setelah ditemukan maka akan diproses. Setelah proses pada prosedur selesai maka proses program akan kembali pada program utama.
Contoh :kasus
Buat program dengan menggunakan prosedur untuk menampilkan output berikut :
Algoritma adalah dasar untuk pembuatan program
Algoritma dapat digambarkan dengan Flow Chart Program Pascal adalah salah satu bahasa untuk mengantarkan algoritma
Ketentuan proses :
Kalimat pertama dibuat pada prosedur dengan nama Algoritma
Kalimat kedua dibuat pada prosedur dengan nama Flow_Chart
Kalimat ketiga dibuat pada prosedur dengan nama Pascal
Pendeklarasian Parameter Pada Procedure
Variabel pada program Pascal lebih dikenal dengan nama parameter.
Parameter dapat berupa parameter lokal dan dapat berupa parameter global.
Parameter lokal adalah parameter yang hanya bisa digunakan untuk proses pada prosedur yang bersangkuta
Parameter global adalah parameter yang dapat digunakan untuk semua blok program yang ada sesudahnya dan pada prosedur yang bersangkutan.
Procedure Satu; Var A : integer; Begin
End;
Var X:longint;
Procedure Dua; Var B:integer; Begin
Keterangan :
Var A dan Var B adalah variabel lokal pada prosedur satu dan dua. Var A hanya bisa digunakan untuk proses yang ada pada prosedur satu sedangkan Var B hanya dapat digunakan untuk proses pada prosedur dua.
Var X adalah variabel yang bersifat global untuk prosedur dua dan program utama. Jadi var X dapat digunakan untuk proses baik pada prosedur dua maupun pada program utama, tetapi tidak bisa
digunakan untuk proses pada prosedur satu.
Var P,Q adalah var yang hanya dapat digunakan pada program utama saja.
Contoh kasus
Buat program untuk menghitung luas suatu bangun dengan output sebagai berikut.
Program Menghitung Luas Bangun Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku
1. Luas Bujur Sangkar
2. Luas Segitiga Siku-Siku
3. Selesai
Mencari Luas Bujur Sangkar
Input Panjang Sisi :...
Luas Bujur Sangkar Adalah :...
Tekan Enter Untuk Melanjutkan
Mencari Luas Segitiga Siku-Siku
Input Panjang Alas :...
Input Tinggi Segitiga :...
Luas Segitiga Adalah :...
Tekan Enter Untuk Melanjutkan
pil=2
Stop Pil, Luas
Cetak Output Program Utama
Input pil
pil=1
Bujur_sangkar
Sisi
Cetak Output Prosedur Bujur Sangkar
Input sisi Bujur_Sangkar
Luas = sisi * sisi
Cetak Luas
Return
Alas,tinggi
Cetak Output Prosedur Segitiga Siku-Siku
Input alas, tinggi Siku_Siku
Luas = ½ * alas * tinggi
Cetak Luas
{Program Pascal} Var Pil : integer ;
Luas : real;
Procedure bujur_sangkar; Var sisi:integer;
Begin
Clrscr;
Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Bujur Sangkar’); Gotoxy (...,..) ; write (‘Input Panjang Sisi : ‘);
Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Bujur Sangkar Adalah :’);
Gotoxy (...,... ) ; readln (sisi); Luas := sisi * sisi ;
Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1); Repeat until keypressed;
End;
Procedure siku_siku; Var alas,tinggi:integer; Begin
Clrscr;
Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Segi Tiga Siku-Siku’); Gotoxy (...,..) ; write (‘Input Panjang Alas : ‘); Repeat until keypressed;
End; Begin
Clrscr;
Gotoxy (...,...); write (‘Program Menghitung Luas Bangun’); Gotoxy (...,...); write (‘Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku’);
Gotoxy (...,...); write (‘Luas Bujur Sangkar’); Gotoxy (...,...); write (‘Luas Segitiga Siku-Siku’);
Gotoxy (...,...); write (‘Selesai’);
Gotoxy (...,...); write (‘Input Pilihan [1-2] :..’); Gotoxy (...,...);readln(pil);
If pil=1 then
Siku_siku;
Repeat until keypressed; End.
Keterangan program
Pada program di atas var pil dan luas adalah bersifat global untuk semua blok program.
Var sisi bersifat lokal untuk prosedur bujur sangkar Var alas,tinggi bersifat lokal untuk siku-siku.
Kasus :
Buatlah program untuk menghitung Nilai Faktorial dan Pangkat dengan output sebagai berikut :
Program Menghitung Nilai Faktorial dan Pangkat
1. Faktorial
2. Pangkat
3. Selesai
Input Pilihan [1-3] :..
Menghitung Faktorial
Input Bilangan Yang Dicari :...
Nilai Faktorialnya Adalah :...
Tekan Untuk Melanjutkan
Menghitung Pangkat
Input Bilangan Yang Dicari :...
Input Jumlah angkat Yang Diinginkan :...
... Pangkat... adalah ...
Pertemuan 13,14
Pengiriman Nilai Parameter Pada Procedure
Pada sebuah program dimungkinkan adanya pengiriman nilai parameter dari satu prosedur ke prosedur yang lain
Pengiriman nilai parameter ini dapat berupa pengiriman secara nilai dan secara acuan.
Contoh :
Buat flow chart dan program berikut dengan ketentuan dan output sebagai berikut :
Menghitung Luas permukaan sebuah balok dengan panjang sisi-sisi balok adalah
- panjang 10 cm - lebar 5 cm
- tinggi balok 100 cm
Buat program dengan menggunakan prosedur persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.
Output
Menghitung Luas Permukaan Balok
Input Panjang Alas :….
Input Lebar Alas :….
Input Tinggi Balok :…
Luas Permukaan Balok Adalah :…
Sisi1
Sisi2
start pj,lb,tg,ls,sisi1,sis
i2,sisi3
Cetak Output
Input pj,lb,tg
Persegi_Panjang (pj,tg,ls)
Sisi1:=ls
Persegi_Panjang (lb,tg,ls)
Sisi2:=ls
Persegi_Panjang (lb,pj,ls)
Sisi3:=ls
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Cetak LPer
Procedure persegi_panjang (panjang,lebar : integer ; var luas:integer ); Begin
Luas := panjang * lebar; End;
{program utama}
var
pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer; Begin
Clrscr;
Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah :…..’); Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Gotoxy (…,…) ; write (lper);
Repeat until keypressed; End.
Keterangan :
Pada program diatas luas permukaan balok merupakan luas semua sisi balok. Dimana balok terdiri dari 6 sisi seperti terlihat pada gambar diatas.
Semua permukaan balok merupakan persegipanjang, sehingga kita dapat hanya menggunakan prosedur persegi panjang.
Pada prosedur persegi panjang ada 2 cara pengiriman data yaitu secara nilai dan secara acuan. Pengiriman secara nilai ditandai dengan
penggunaa kata VAR
Pengiriman secara nilai adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim (dalam hal ini adalah program utama). Sehingga perubahan nilai variabel panjang pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai var PJ pada program utama.
Pengiriman secara nilai begitu proses pada program yang dipanggil sudah selesai maka nilai variabel yang dikirim akan dikembalikan ke modul yang memanggil.
Kasus
Buat flowchart dan program pascal untuk menghitung formula berikut :
1. Z=2^5 + 5!
2. Z=X! + Y + X^Y
FUNGSI
Fungsi hampir sama dengan prosedur yaitu merupakan bagian program yang terpisah dari program utama.
Perbedaan fungsi dengan prosedur adalah bahwa nilai suatu fungsi terletak pada nama fungsi itu sendiri sedangkan pada prosedur nilai prosedur terletak pada variabel.
Sebuah prosedur dapat saja dijadikan fungsi. Kasus diatas dijadikan sebuah fungsi dengan tipe integer.
Buat program dengan menggunakan fungsi persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.
Output
Menghitung Luas Permukaan Balok
Input Panjang Alas :….
Input Lebar Alas :….
Input Tinggi Balok :…
Luas Permukaan Balok Adalah :…
Sisi1
Sisi2
start pj,lb,tg,ls,sisi1,sis
i2,sisi3
Cetak Output
Input pj,lb,tg
Sisi1= Persegi_Panjang (pj,tg)
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Cetak LPer
Stop
Sisi2= Persegi_Panjang (lb,tg)
Function persegi_panjang (panjang,lebar : integer):integer; Var luas : integer;
Begin
Luas := panjang * lebar; Persegi_panjang :=luas; End;
{program utama}
var
pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer; Begin
Clrscr;
Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’); Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah :…..’); Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb ); Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );