• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaraan Umum Tentang Lokasi Penelitian - Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di SMK Budi Mulya Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaraan Umum Tentang Lokasi Penelitian - Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di SMK Budi Mulya Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaraan Umum Tentang Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya

Palangka Raya

Berdirinya Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya Palangka

Raya merupakan respon dari masyarakat di lingkungan sekitar SMK dan

keinginan dari kepala Panti Asuhan Budi Mulya yang memiliki anak

Asuh dengan usia telah tamat belajar pada tingkat Madrasah Tsanawiyah

Fathul Jannah itu sendiri maupun pada tingkat SMP di sekitar lingkungan

tersebut. Hal ini dijadikan peluang kesempatan bagi Pengurus Yayasan

Panti Asuhan Budi Mulya.

Berkat kerja keras para pengurus yayasan berserta masyarakat

sejak tahun 2010 SMK Budi Mulya mulai melaksanakan proses belajar

mengajar dengan mealui proses panjang, akhirnya pada hari Senin

tanggal 03 Januari 2011 SMK Budi Budi Mulya terbentuk stuktur

organisasi sekolah Adapun yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah

ibu Sulitiani, SP.MM. dengan dibantu oleh sepuluh tenaga pengajar. Setelah

terbentuknya kepengurusan organisasi, maka setelah itu direkomendasikan

kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Pihak Dinas Pendidikan

menyambut dengan baik usulan tersebut, kemudian diresmikan oleh Bapak

Walikota Propinsi Kalimantan Tengah, yang diwakili Bapak wakil walikota Dr.

(2)

Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya Palangka Raya

beralamat di Jalan RTA Milono Km. 1,5 No. 51 Kelurahan Langkai

Kecamatan Pahandut Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah.

SMK ini berstatus Swasta berdasarkan SK pendirian sekolah Nomor

420/06.a/SMP-SM/03/I/2012 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Propinsi Kalimantan Tengah

Setelah diresmikan, SMK mulai berjalan dengan jumlah murid sekitar

15-25 orang dan tertampung dalam satu ruang kelas pada tahun 2010. Jumlah

guru saat itu berjumlah sekitar 10 orang. Kemudian setelah itu di bentuklah

organisasi di antaranya bagian kesiswaan, pengajaran, wali kelas dan

sebagainya.

Kemudian pada tahun ajaran baru 2014/2015 jumlah siswa 48

orang, oleh sebab itu dibangun ruang kelas baru yaitu X dan XI dan XII

hingga sekarang jumlah ruangan menjadi 3 kelas dengan jumlah ± 45

siswa, dan rata-rata siswa perkelas 15 orang sampai sekarang.

2. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya

Palangka Raya

Kondisi fisik dan lingkungan di Sekolah Menengah Kejuruan

Budi Mulya Palangka Raya pada awalnya berupa bangunan sekolah yang

terbut dari kayu kemudian pada tahun 2012 mendapat dana bantuan

pembangunan genung sekolah sebanyak 2 ruang kelas dan 1 bangunan

perpustakaan dengan bangunan permanen beton, dan kondisinya masih

baik dan terawat hingga saat ini. Hal ini karen kerjasama yang baik

(3)

bersama-sama menjaga dan memelihara semua gedung dan fasilitas

sekolah yang ada.

Untuk lebih jelas keadaan sarana dan prasarana di Sekolah

Menengah Kejuruan Budi Mulya Palangka Raya dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel.4.1

Sarana dan Prasarana SMK Budi Mulya Palangka Raya Tahun

Ajaran 2014/2015.1

NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH

BARANG KETERANGAN BAIK RUSAK

1. Gedung Belajar dan Kantor 4 Buah -

2. Mushalla 1 Buah -

3. Aula Bersama - - -

4. Lapangan Volly - - -

5. Lapangan Bulu Tangkis - - -

6. WC 3 Buah -

7. Listrik 1 Buah -

8. Air Leding 1 Buah -

9. Meja/Kursi Tamu - - -

10. Meja/Kursi Siswa 37 Set -

11. Meja/Kursi Guru 8 set -

12. Meja/Kursi Kepala 1 Set -

13. Meja/Kursi Tata Usaha 1 Set -

14. Lemari Arsip 1 Buah -

15. Bola Volly/Net - - -

16. Raket Bulu Tangkis - - -

17. Papan Nama SMK 1 Buah -

18. Komputer 10 Buah -

19. Marcing Band - - -

20. Media Televisi - - -

21. Marawis - - -

22. Warles - - -

23. Kipas Angin 4 Buah -

24. CCTV - - -

25. LCD - - -

26. Lapangan Basket - -

27. Ruang Perpustakaan 1 Buah -

28. Ruang Lab. Komputer - - -

29 Simbil kenegaraan 5 buah -

30 Tempat sampah 1 buah -

1

(4)

31 Jam dinding 2 buah -

32 Papan tulis 4 buah -

33 Termometer badan 2 buah -

34 Tempat cuci tangan 2 buah -

35 Ruang Praktek - - -

Tabel.4.2

Prasarana Perpustakaan SMK Budi Mulya Palangka Raya Tahun Ajaran

2014/20152

No Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan

1 Almari Buku - - -

2 Rak Buku 20 Buah 1 rusak

3 Jumlah Buku 57 Judul

Buku

baik

4 Penambahan Buku 10 Judul

Buku

28/12/2014

5 Meja Baca 3 Buah baik

6 Meja Persiapan/sirkulasi 2 Buah baik

7 Meja petugas 1 Buah baik

9 Televisi - - -

10 G. Presiden – wapres 1 Set baik

11 Papan Informasi - - -

12 Poster 4 Buah baik

13 Kipas angin 1 buah baik

14 Komputer BSE - - -

15 Rak catalog - - -

16 Kursi baca dan petugas 5 buah baik

17 Jam dinding 1 buah baik

18 Kipas Angin - - -

2

(5)

Tabel.4.3

Prasarana Laboratorium SMK Budi Mulya Palangka Raya Tahun Ajaran

2014/20153

No Nama Barang Jumlah Satuan Keteranga

n

1 Meja Praktik - - -

2 Kursi praktik - - -

3 Wastafel 1 buah 1 rusak

4 Almari besi 2 Buah

5 Filling Kabinet 1 Buah

6 Almari kayu 2 Buah

7 Rak alat / bahan 2 Buah

8 Almari alat 2 Buah

9 Meja guru/ laboran 2 Buah

10 White Board - Buah

11 Kotak P3K 1 set

12 Jam dinding 1 buah rusak

13 Alat Pemadam keb. - unit

14 Ins. Air - unit

15 Seragam Praktik Petugas 2 buah baik

16 Kipas angin 1 buah 1 rusak

17 G. Garuda, Pres. Wapres 1 set

18 Alat Praktik Kimia Beb.

Hbs pakai

set Laporan

khusus

19 Alat Praktik Biologi Beb

rusak

set Laporan

Khusus

20 Alat Praktik Fisika Beb

rusak

set Laporan

Khusus

21 Alat kebersihan 1 set Baik

22 Kipas Angin - - -

3. Keadaan Pendidik dan Peserta Didik di Sekolah Menengah Kejuruan

Budi Mulya Palangka Raya

Keadaan pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya

Palangka Raya dapat dilihat pada tabel berikut:

3

(6)

Tabel 4.4

Data Pendidik Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya Palangka

Raya Tahun Ajaran 2014/20154

No Nama L/P Status Guru Jabatan

Bid. Studi Yang Diajarkan

TMT

1 2 3 4 5 6 7

1. Sulistiani, SP. MM P GTY Kepala

Sekolah

Dasar Kejuruan

13 Juli 2010

2. Norraini, SP. P PNS Wakam

ad.kuri kulum Pembiayaka n Tanaman 01 Jan 2012

3. Ari Sugiharti,

A,Md

P GTY Guru SBK 11 Okt

2012

4. Eli Normalasari,

S.Pd

P GTY Wali

Kelas X Bahasa Indonesia 01 Sept 2011

5. Ina Gantini, SP P GTY Guru/

Wali Kelas XII Produksi Tan.Sayura n 17 Juli 2011

6. Marsiah, S.Pd.I P PNS Guru PAI 17 Juli

2013

7.

Hj.Hadijatus Solehah, SP

P PNS Alat

Mesin Pertani an Agribisnis Produksi Buah 12 Juli 2013

8. Try Andani, S.Pd.I P GTY Guru Fisika

Kimia

13 Juli 2012

9. Nor Asiah, S.Pd P GTY Wali

Kelas X

Biologi 26

Agust 2010

10. Hamsiah, S.Pd P GTY Guru Sejarah 01 Sept

2010

11. Suwardi L GTY Guru Produksi

Tanaman Pangan dan Palawija

17 Juli 2012

12. Atik Tesnawatiadi, S.Pd

P GTY Guru Bahasa

Inggris

01 Ags 2013

4

(7)

13.

Nor Rita,S.Pd P GTY

Guru Matematika 17 Juli

2010 14. Donieks

Smaradhana, SP

L PNS Guru Kewirausah

an

02 Febr 2012 15. Rosabela

Rosepheni, S.Pd

P PNS Guru PKn 17 Juli

2013

16. Yusran L GTY Guru Penjas 05 Jan

2013

17 Agus L GTY Guru Fisika 05 Jan

2013

18 Muslimin, S.Pd.I L GTY Guru PAI 05 Jan

2013

19 Abdul Khair, S.Pd L GTY Wali

kelas XI

Matematika 05 Jan 2010

20 Sulistiowati, M.Pd P GTY Guru KPI 10 Juli

2013

Keadaan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan Budi

Mulya Palangka Raya dapat dilihat pada tabel berikut:

Table. 4.5

Data Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya Palangka Raya

Tahun Ajaran 2014/20155

No Nama Rombel Keadaan jumlah peserta didik

1 X Kelas X Laki-laki Perempuan Jumlah

8 7 15

2 XI Kelas XI 9 9 18

3 XII Kelas XII 13 2 15

Jumlah 24 35 48

4. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya Palangka Raya

Kurikulum yang digunakan Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya

Palangka Raya pada tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan Kurikulum

2013 untuk kelas X kemudian tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan

5

(8)

kurikulum KTSP hal ini berdasarkan keputusan Dinas Pendidikan

Pemuda dan Oleharaga Kota Palangka Raya. Mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Melalui Kurikulum KTSP ini, Sekolah Menengah Kejuruan

Budi Mulya Raya melaksanakan program pendidikan yang sesuai dengan

karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Dalam

implementasinya melibatkan seluruh warga sekolah dan berkoordinasi

dengan pemangku kepentingan lingkungan sekitar SMK.

5. Aktivitas Peserta Didik di Sekolah

Kegiatan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya

Palangka Raya meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler.

Kegiatan tersebut diantaranya:

a. Pramuka

b. Olah raga

c. Kesenian

d. OSIS

Adapun kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah

Kejuruan Budi Mulya Palangka Raya dilaksanakan mulai pagi hari

hingga siang hari dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Senin – Kamis, Pukul 07.00 – 14.45 WIB

2. Jumat, Pukul 07.00 – 11.00 WIB

(9)

6. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan Sekolah Menengah Kejuruan Budi Mulya dengan

masyarakat terjalin baik, sehingga lingkungan Sekolah Menengah

Kejuruan Budi Mulya Palangka Raya cukup aman dan bersih. Hubungan

ini diwujudkan dengan silaturahim yang terjalin antara SMK dengan

masyarakat sekitar. Dalam setiap acara-acara besar yang diadakan di

SMK selalu mengundang tokoh masyarakat sekitar untuk berpartisipasi.

7. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Budi Mulya

Palangka Raya.

Ket. --- Garis Koordinasi, ______ Garis Komando,

Gambar 4.1

Struktur organisasi SMK Budi Mulya Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015

Dinas Pendidikan

Kep. Perpustakaan Ely Normalasari,S.Pd Yayasan

Kepala Sekolah Sulistiani, SP.MM

Wakamad Sarpas Ari Sugiharti, A.Ma Wakamad Kesiswaan

Suwardi, SP

Wakamad Kurikulum

Norraini, SP

Tata Usaha -Agus Salim

-Nea Maria

Wakamad Humas Ina Ganti, SP

Wali Kelas XI

Abdul Khair S,Pd

Wali Kelas X

Hadijatus Saleha, SP, MM

Wali Kelas XII

Nor Asiah, SP

Pembina SMK

Kep. Laboratorium

(10)

B. Temuan Penelitian

1. Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Mutu Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMK Budi Mulya Palangka

Raya.

Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar

pemimpin. Dalam bahasa Inggris, leadership yang berarti kepemimpinan,

dari kata dasar leader berarti pemimpin dan akar katanya to lead yang

terkandung beberapa arti kata yang saling erat berhubungan, bergerak

lebih awal, berjalan diawal, mengambil langkah awal, berbuat paling

dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran, pendapat orang lain,

membimbing, menuntun, dan menggerakkan orang lain melalui

pengaruhnya.6

Salah satu kunci yang sangat menentukan keberhasilan sekolah

dalam mencapai tujuannya adalah peran kepala sekolah. Kualitas

kepemimpinan kepala sekolah yang dimiliki suatu organisasi akan

mempengaruhi keberhasilan organisasi tersebut dalam kiprahnya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sekolah sangat dipengaruhi oleh

kapasitas kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian ini membahas tentang

peran Kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK

Budi Mulya Palangka Raya memfokuskan indikator pada peran

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sarana dan

prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya Palangka Raya, apa yang

6

Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan

(11)

menjadi kendala kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sarana dan

prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya Palangka Raya, dan bagaimana

upaya kepala sekolah untuk mengatasi kendala dalam meningkatkan mutu

sarana dan prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya Palangka Raya.

Menurut Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah Profesional

menyebutkan bahwa, peranan kepala sekolah oleh Mulyasa dikenal

dengan singkatan EMASLIM, yaitu educator, Manajer, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator.

Selanjutnya sebagaimana tertuang dalam peraturan pemerintah

Republik Indonesia nomor 19 tahun 2015 tentang standar sarana

prasarana bab VII pasal 42 ayat 2 menjelaskan bahwa setiap satuan

pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,

ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,

tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang tempat lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.7

Berdasarkan hasil wawancara dengan ST sebagai kepala sekolah,

peneliti melakukan wawancara di kantor kepala sekolah dengan

pertanyaan bagaimana peran kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya

yang Ia berpendapat sebagai berikut:

7

(12)

Mengemban tugas menjadi seorang pemimpin terutama lembaga

pendidikan yang utama saya lakukan adalah menjalankan visi dan misi

sekolah Visi tersebut akan memudahkan saya dalam menjalankan tugas.

sebagai kepala sekolah saya sudah berperan, sudah berusaha untuk

meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah seperti

menyediakan media pembelajaran maupun alat-alat untuk praktek siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas maupun di ruang

praktek. Walaupun ketersediaanya masih cukup terbatas dan masih

banyak alat maupun media yang masih belum tersedia dan perlu di

tamabah baik diruang perpustakaan maupun sarana di ruang

laboratorium.8

“Sebagai kepala sekolah saya sudah menjalankan tugas, berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana sekolah seperti menyediankan sarana dan prasarana seperti media pembelajaran, alat-alat untuk praktek siswa untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar di kelas serta menyediakan sarana dan prasarana di ruang perpustakaan maupun di ruang laboratorium, tahun 2014 membangunan dua ruang kelas dari papan menjadi permanen, membangun satu ruang perpustakaan, penambahan referenasi buku baru, penambahan seperangkat alat musik tradisional dan

penambahan satu set alat praktek kimia”.9

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah sebgaimana

telah yang di sampaikan tersebut, peneliti melakukan observasi di

lingkukan SMK Budi Mulya, setelah melakukan obeservasi peneliti

mendapat data bahwa, media belajar dan sarana dan prasarana pendidikan

di SMK Budi Mulya masih sangat terbatas, seperti belum tersedianya

8

Wawancara dengan ST di ruang kantor Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Mulya, Pukul 09:00 WIB Sampai Selesai, 25 Mei 2015.

9

(13)

LCD di ruang kelas, ruang praktek komputer, media televisi, warles,

CCTV, almari buku di ruang perpustakaan, komputer BSE, rak katalog,

lemari besi di ruang laboratorium, kotak P3K, alat pemadam kebakaran,

lahan untuk praktek, lapangan basket, lapangan bola volly, dan lapangan

bulu tangkis.10

Untuk memperkuat data hasil wawancara di atas peneliti melakuan

observasi di lingkungan SMK Budi Mulya, data hasil temuan observasi

sebagai berikut:

Sarana dan Prasarana SMK Budi Mulya Palangka Raya Tahun

Ajaran 2014/2015.11

NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH

BARANG KETERANGAN BAIK RUSAK

1. Gedung Belajar dan Kantor 4 Buah -

2. Mushalla 1 Buah -

3. Aula Bersama - - -

4. Lapangan Volly - - -

5. Lapangan Bulu Tangkis - - -

6. WC 3 Buah -

7. Listrik 1 Buah -

8. Air Leding 1 Buah -

9. Meja/Kursi Tamu - - -

10. Meja/Kursi Siswa 50 Set -

11. Meja/Kursi Guru 8 set -

12. Meja/Kursi Kepala 1 Set -

13. Meja/Kursi Tata Usaha 1 Set -

14. Lemari Arsip 1 Buah -

15. Bola Volly/Net - - -

16. Raket Bulu Tangkis - - -

17. Papan Nama SMK 1 Buah -

18. Komputer 10 Buah - √

19. Marcing Band - -

20. Media Televisi - -

21. Marawis - -

22. Warles - -

10

Observasi di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Mulya, Pukul 12:30 WIB Sampai Selesai, 25 Mei 2015.

11

(14)

23. Kipas Angin 4 Buah

24. CCTV - -

25. LCD - -

26. Lapangan Basket -

27. Ruang Perpustakaan 1 Buah

28. Ruang Lab. Komputer - -

29 Simbil kenegaraan 5 buah

30 Tempat sampah 1 buah

31 Jam dinding 2 buah

32 Papan tulis 4 buah

33 Termometer badan 2 buah

34 Tempat cuci tangan 2 buah

Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMK Budi Mulya Palangka

Raya Tahun Ajaran 2014/201512

No Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan

1 Almari Buku - - -

2 Rak Buku 20 Buah 1 rusak

3 Jumlah Buku 57 Judul

Buku

baik

4 Penambahan Buku 10 Judul

Buku

28/12/2014

5 Meja Baca 3 Buah baik

6 Meja

Persiapan/sirkulasi

2 Buah baik

7 Meja petugas 1 Buah baik

9 Televisi - - -

10 G. Presiden –

wapres

1 Set baik

11 Papan Informasi - - -

12 Poster 4 Buah baik

13 Kipas angin 1 buah baik

14 Komputer BSE - - -

15 Rak catalog - - -

16 Kursi baca dan

petugas

5 buah baik

17 Jam dinding 1 buah baik

12

(15)

Sarana dan Prasarana Laboratorium SMK Budi Mulya Palangka

Raya Tahun Ajaran 2014/2015.13

No Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan

1 Meja Praktik - - -

2 Kursi praktik - - -

3 Wastafel 1 buah 1 rusak

4 Almari besi - - -

5 Filling Kabinet 1 Buah

6 Almari kayu 2 Buah

7 Rak alat / bahan 2 Buah

8 Almari alat 2 Buah

9 Meja guru/ laboran 2 Buah

10 White Board - Buah

11 Kotak P3K - - -

12 Jam dinding 1 buah Baik

13 Alat Pemadam keb. - -

14 Ins. Air 1 unit Baik

15 Seragam Praktik

Petugas

- - -

16 Kipas angin 1 buah Baik

17 G. Garuda, Pres.

Wapres

1 set Baik

18 Alat Praktik Kimia Beb. Hbs

pakai

set Laporan

khusus

19 Alat Praktik

Biologi

Beb rusak

set Laporan

Khusus

20 Alat Praktik Fisika Beb

rusak

set Laporan

Khusus

21 Alat kebersihan 1 set Baik

Demikian pula menurut tanggapan EL mengenai kepemimpinan

Kepala Sekolah SMK Budi Mulya Palangka Raya dalam melaksanakan

13

(16)

tugasnya kepala sekolah telah beruapaya dalam meningkatkan mutu

sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. EL sebagai kepala

perpustakaan sebagaimana hasil wawancara, Ia mengungkapkan sebagai

berikut:

“Selama kurang lebih tiga tahun saya mengabdi di SMK Budi Mulya Palangka Raya, saya memahami betul kinerja Kepala Sekolah yang pernah memimpin di lembaga ini. menurut saya, kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah baik media pembelajaran maupun alat-alat untuk praktek siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas, serta di ruang perpustakaan, pada tahun 2014 ada pembangunan dua ruang kelas, dan satu ruang perpustakaan, penambahan referensi buku perpustakaan, menurut saya sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan masih perlu penambahan sarana yang lebih banyak karna masih ada yang belum

tersedia di ruang perpustkaan.”.14

Untuk memperkuat data hasil wawancara dengan kepala

perpustakaan peneliti melakuan observasi di ruang perpustakaan SMK

Budi Mulya, setelah melakukan obeservasi peneliti mendapat data bahwa,

di ruang perpustakaan SMK Budi Mulya masih banyak sarana yang

belum tersedia seperti, belum tersedianya lemari buku, papan informasi,

komputer BSE, rak katalog, dan kipas angin. Berdasarkan temuan peneliti

pada saat observasi menurut peneliti bahwa peran kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sarana dan prasarana di SMK Budi Mulya belum

berjalan maksimal.15

14

Wawancara dengan EL Ruang Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 09:45 WIB Sampai Selesai, 27 Mei 2015.

15

(17)

Untuk memperkuat data hasil observasi peneliti melakuan

pencarian data yang berkenaan dengan sarana dan prasarana perpustakaan

di SMK Budi Mulya, data hasil temuan sebagai berikut:

Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMK Budi Mulya Palangka

Raya Tahun Ajaran 2014/201516

No Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan

1 Almari Buku - - -

2 Rak Buku 20 Buah 1 rusak

3 Jumlah Buku 57 Judul

Buku

baik

4 Penambahan Buku 10 Judul

Buku

28/12/2014

5 Meja Baca 3 Buah baik

6 Meja Persiapan/sirkulasi 2 Buah baik

7 Meja petugas 1 Buah baik

9 Televisi - - -

10 G. Presiden – wapres 1 Set baik

11 Papan Informasi - - -

12 Poster 4 Buah baik

13 Kipas angin 1 buah baik

14 Komputer BSE - - -

15 Rak catalog - - -

16 Kursi baca dan petugas 5 buah baik

17 Jam dinding 1 buah baik

Demikian pula menurut tanggapan NA mengenai kepemimpinan

Kepala Sekolah SMK Budi Mulya Palangka Raya dalam melaksanakan

tugasnya, NA sebagai kepala laboratorium sebagaimana hasil wawancara,

Ia berpendapat sebagai berikut:

16

Sarana dan prasarana perpustakaan di SMK Budi Mulya data di peroleh dari kepala perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Mulya, Pukul 12:00 WIB Sampai Selesai, 27 Mei 2015.

(18)

“Saya sebagai kepala laboratorium yang telah bertugas kurang lebih tiga tahun di SMK Budi Mulya Palangka Raya, saya melihat kinerja Kepala Sekolah yang pernah memimpin di SMK . menurut saya kepala sekolah sudah berperan untuk berusaha meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah baik media pembelajaran maupun alat-alat untuk praktek siswa, maupun ketersediaan sarana dan prasarana di ruang laboratorium yang saya kelola, akan tetapi ketersediaanya masih cukup terbatas dan masih banyak alat yang perlu di tambah serta ada beberapa peralatan yang

kurang baik dan tidak dapat dipergunakan”.17

Untuk memperkuat data hasil wawancara dengan kepala

laboratorium peneliti melakuan observasi ke ruang laboratorium SMK

Budi Mulya, setelah melakukan obeservasi peneliti melihat bahwa,

diruang laboratorium ternyata masih banyak media dan pelatan yang

belum tersedia seperti, meja dan kursi praktek, lemari besi, kotak P3K,

alat pemadam kebakaran, dan kipas angin.18

Untuk memperkuat data hasil observasi peneliti melakuan

pencarian data yang berkenaan dengan sarana dan prasarana perpustakaan

di SMK Budi Mulya, data hasil temuan sebagai berikut:

Sarana dan Prasarana Laboratorium SMK Budi Mulya Palangka

Raya Tahun Ajaran 2014/2015.19

No Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan

1 Meja Praktik - - -

2 Kursi praktik - - -

3 Wastafel 1 buah 1 rusak

17

Wawancara dengan NA di Ruang Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 11:50 WIB Sampai Selesai, 30 Mei 2015.

18

Observasi di ruang laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 13:00 WIB Sampai Selesai, 30 Mei 2015.

19

(19)

4 Almari besi - - -

5 Filling Kabinet 1 Buah

6 Almari kayu 2 Buah

7 Rak alat / bahan 2 Buah

8 Almari alat 2 Buah

9 Meja guru/ laboran 2 Buah

10 White Board - Buah

11 Kotak P3K - - -

12 Jam dinding 1 buah Baik

13 Alat Pemadam keb. - -

14 Ins. Air 1 unit Baik

15 Seragam Praktik Petugas - - -

16 Kipas angin 1 buah Baik

17 G. Garuda, Pres. Wapres 1 set Baik

18 Alat Praktik Kimia

Beb. Hbs pakai

set Laporan

khusus

19 Alat Praktik Biologi Beb

rusak

set Laporan

Khusus

20 Alat Praktik Fisika Beb

rusak

set Laporan

Khusus

21 Alat kebersihan 1 set Baik

Demikian pula menurut tanggapan SA mengenai kepemimpinan

Kepala Sekolah SMK Budi Mulya Palangka Raya dalam melaksanakan

tugasnya, SA sebagai guru mata pelajaran pertanian hasil wawancara Ia

berpendapat bahwa:

(20)

tambah serta lebih khusus peralatan praktik untuk materi

pertanian”.20

Berdasarkan hasil wawancara dengan SA sebgaimana telah yang di

sampaikan tersebut, peneliti melakukan observasi di lingkukan SMK Budi

Mulya, setelah melakukan obeservasi peneliti mendapat data bahwa,

proses belajar mengajar yang di lakukan oleh SA sebagai guru bidang

pertanian, ternyata saat mengajar tidak menggunakan media dan

perangkat pembelajaran seperti LCD, alat praktek pertanian dan tidak

menggunakan RPP, sehingga penyampaian materi pelajaran banyak

menggunakan metode ceramah, menurut peneliti bahwa media dan

peralatan yang ada masih sangat kurang dan mempengaruhi kualitas

pendidikan di SMK Budi Muya.21

Selanjutnya diungkapkan oleh para Siswa, siswa tersebut adalah

AG, MA, dan ID, semua siswa tersebut masih duduk dibangku kelas XI

Jawaban mereka sama meskipun ketika di wawancarai satu persatu

dengan tempat yang berbeda berbeda. Bahawasannya mereka mengatakan

bahwa mengenai peran kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Budi Mulya

Palangka Raya, hasil wawancara para siswa berpendapat bahwa:

“Saya sebagai siswa di SMK Budi Mulya, menurut saya kepala sekolah sudah berusaha meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah baik di ruang perpustakaan maupun di ruang laboratorium, akan tetapi ketersediaanya masih cukup terbatas dan masih banyak alat yang perlu di tambah, karena sering kali saat belajar materi yang memerlukan alat untuk praktek tetapi tidak dapat terlaksana karena tidak ada alat yang akan diguanakan untuk praktik

20

Wawancara Dengan SA di Ruang Guru Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 11:50 WIB Sampai Selesai, 03Juni 2015.

21

(21)

sehingga hanya mendapat penjelasan materi dari guru yang mengajar di kelas”.22

Berdasarkan hasil wawancara dengan para siswa SMK sebgaimana

telah yang di sampaikan tersebut, peneliti melakukan observasi di sekolah

saat proses belajar mengajar, setelah dilakukan observasi peneliti melihat

bahwa saat proses belajar mengajar siswa tidak pernah menggunakan

media LCD, tidak pernah praktek komputer, menggunakan praktek alat

pertanian seperti mengoprasikan traktor, perawatan traktor sebagaimana

materi pertanian yang telah di sampaikan guru di kelas, dan tidak ada

lahan untuk praktek bercocok tanam. dan hal ini menurut peneliti sangat

mempengaruhi kualitas pendidikan di SMK Budi Muya.23

2. Apa Yang Menjadi Kendala Kepala Sekolah dalam Usaha Meningkatkan

Mutu Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMK Budi Mulya Palangka

Raya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah di kantor

SMK Budi Mulya Palangka Raya. Ia berpendapat bahwa:

Dalam mengemban tugas menjadi Kepala Sekolah dalam

menjalankan tugasnya. Banyak hal yang perlu di laksanakan baik terkait

dengan manajemen pendidikan maupun manajemen pengelolaan sarana

dan prasarana pendidikan SMK Budi Mulya, kendala yang di hadapi

untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah

22

Wawancara Dengan AG, MA, ID Siswa SMK di Ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 12:00 WIB Sampai Selesai, 05 Juni 2015

23

(22)

diantaranya adalah terbatasnya anggaran biaya pendidikan, kurang

mendapat patisipasi ketua yayasan, tidak ada Komite sekolah, karena

sekolah yang di kelola berada di bawah yayasan Budi Mulya dan

mengikuti kebijakan payung hukum yayasan. sebagaimana hasil

wawancara diungkapkan sebagai berikut:

“Sebagai kepala sekolah saya sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana sekolah seperti media pembelajaran maupun alat-alat untuk praktek siswa dan memenuhi sarana dan prasarana di ruang perpustakaan dan di ruang laboratorium. Tetapi hal ini masih belum bisa berjalan maksimal disebabkan karena keterbatasan anggaran biaya, terbatasnya ruang atau lokasi untuk praktek, belum terealisasinya kurikulum pendidikan kususnya tentang kompetensi kejuruan, tidak ada komite sekolah dan kurangng, mendapat patisipasi dari ketua yayasan untuk membantu agar sarana dan prasarana pendidikan di sekolah bisa tersedia

secara baik dan memadai”.24

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala SMK sebgaimana

telah di sampaikan tersebut, peneliti melakukan observasi di sekolah

mendapatkan data bahwa, di SMK belum ada lahan khusuh untuk media

praktek, tidak ada slip pembayaran bulanan yang wajib bagi peserta

didik.25

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengaan SN sebagai

kepala yayasan, berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Yayasan Ia

berpendapat bahwa:

“Saya sebagai kepala Yayasan tentu memperhatikan bagaimana agar SMK Budi Mulya bisa berkembang dan terus maju seperti sekolah SMK yang lain, memang pada kesempatan ini yayasan belum bisa membantu dengan penuh, karena di lingkukan yayasan

24

Wawancara Dengan ST di ruang kantor Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 09:00 WIB Sampai Selesai, 25 Mei 2015.

25

(23)

Budi Mulya sedang membangun 10 kamar asrama baru untuk santri

yang tiap tahun jumlahnya terus bertambah”.26

Demikian pula menurut pendapat EL mengenai kendala yang di

hadapi Kepala Sekolah SMK Budi Mulya Palangka Raya dalam upaya

meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. EL

sebagai kepala perpustakaan berpendapat sebagai berikut:

“menurut saya bahwa kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, tetapi hal ini terlihat masih belum berjalan dengan baik disebabkan karena keterbatasan anggaran biaya pendidikan, terbatanya lahan untuk praktek, tidak ada komite sekolah, serta kurangnya tenaga

pengelola perpustakaan”.27

Kemudian menurut pendapat NA mengenai kendala yang di

hadapi Kepala Sekolah SMK Budi Mulya Palangka Raya dalam upaya

meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan. NA sebagai kepala

laboratorium berpendapat bahwa:

“Saya sebagai kepala laboratorium selama ini malihat bahwa kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah seperti media pembelajaran maupun alat-alat untuk praktek siswa serta perlengkapan sarana dan prasarana di ruang laboratorium. Tetapi sarana dan prasarana yang ada masih belum tersedia secara maksimal, menurut kepala sekolah disebabkan karena, keterbatasan anggaran biaya, karena tidak ada komite sekolah, serta kurangnya tenaga pengelola

laboratorium.”.28

Berdasarkan wawancara diatas peneliti melakukan observasi di ruang laboratorium, mendapatkan informasi di ruang laboratorium terlihat bahwa, banyak media maupun sarana dan prasarana pendidikan yang belum tersedia, dan kurangnya tenaga

26

Wawancara dengan SN di ruang kantor Yayasan Budi Mulya, Pukul :20:10 WIB Sampai Selesai, 10 Juni 2015.

27

Wawancara dengan EL Ruang Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan( SMK) Budi Mulya, Pukul 09:45 WIB Sampai Selesai, 27 Mei 2015.

28

(24)

laboratorium sehingga manajemen pengelolaan laboratorium tidak

bisa berjalan dengan baik.29

Kemudian menurut pendapat SA sebagai guru mata pelajaran

pertanian, kendala yang di hadapi Kepala Sekolah SMK Budi Mulya,

berdasarkan hasil wawancara diungkapkan bahwa:

“saya sebagai guru di SMK yang mengajar materi pertanian selama ini malihat bahwa kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah namun saya lihat bahwa sarana pendidikan yang saya perlukan untuk praktek materi pertanian masih belum tersedia sehingga menjadi kendala bagi saya untuk menyampaikan materi kepada siswa secara maksimal dan hal itu sangat berpengaruh terhadap pencapaian mutu pendidikan hal ini disebabkan karena lahan untuk praktek belum ada, tidak ada komite sekolah dan terbatasnya

anggaran biaya”.30

Selanjutnya diungkapkan oleh para Siswa, yaitu AG, MA, dan ID

mereka mengatakan bahwa kendala Kepala Sekolah SMK Budi Mulya

Palangka Raya dalam meningkatkan mutu sarana dan prasarana

pendidikan, hasil wawancara mereka berpendapat bahwa:

“Saya sebagai siswa di SMK Budi Mulya, menurut saya kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan tetapi belum berjalan dengan maksimal, terlihat bahwa sarana dan prasarana yang ada di ruang perpustakaan dan ruang laboratorium masih belum tersedia dengan lengkap, seperti didak ada LCD, tidak ada ruang praktek komputer, praktek untuk materi pertanian, buku-buku materi penunjang di perpustakaan jumlahnya masih terbatas, sehingga materi pertanian maupun pelajaran yang lain yang diajarkan oleh Ibu dan Bapak Guru hanya di sampaikan dengan teori dan tidak pernah praktek, dan hal ini membuat saya dan teman- teman merasa sulit untuk memahami

pelajaran yang disampaikan oleh Guru”.31

29

Observasi di ruang laboratorium SMK Budi Mulya, Pukul 11:15 WIB Sampai Selesai, 10 Juni 2015.

30

Wawancara dengan SA di Ruang Guru Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 11:50 WIB Sampai Selesai, 03Juni 2015.

31

(25)

3. Bagaimana upaya kepala sekolah untuk mengatasi kendala dalam

menyediakan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya

Palangka Raya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah di kantor

SMK Budi Mulya, hasil wawancara di ungkapkan sebagai berikut:

“Sebagai kepala sekolah saya selalu berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana sekolah walaupun banyak menghadapi kendala akan tetapi saya tetap berusaha untuk mengatasi kendala tersebut, upaya yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut antaralain, menjalin hubungan kerja sama dengan Dinas Pendidikan terkait, menjalin kerja sama pada kepala yayasan Budi Mulya, bersinergi dengan pihak swasta maupun pemerintah seperti BPTP maupun BSPB Palangka Raya, menyediakan lahan untuk prakrek, serta mencari donatur yang bersedia membantu untuk

menyediakan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah”.32

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah sebgaimana

yang di sampaikan tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan SN

sebagai kepala yayasan Budi Mulya di kantor, berdasarkan hasil

wawancara Ia berpendapat bahwa:

“Saya sebagai kepala yayasan Budi Mulya selalu memperhatikan bagaimana agar SMK Budi Mulya bisa menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, sebagai wujud perhatian saya, kami pihak yayasan rutin mengundang pihak sekolah minimal setahun sekali mengadakan musyawarah di mushalah panti asuhan Budi Mulya kami mengundang kepala sekolah, dewan guru, wali murid, untuk membahas bagaimana SMK Budi Mulya bisa terus maju menuju kualitas pendidikan yang di harapkan. dan kami pihak yayasan telah menyediakan lahan untuk praktek SMK Budi Mulya

dengan ukuran 100×50m2 di jalan mahir mahar kota Palangka

Raya”.33

32

Wawancara dengan ST di ruang kantor Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 09:00 WIB, Sampai Selesai 25 Mei 2015.

33

(26)

Demikian pula menurut pendapat EL mengenai bagaimana upaya

kepala sekolah untuk mengatasi kendala dalam menyediakan sarana dan

prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya Palangka Raya. EL sebagai

kepala perpustakaan sebagaimana hasil wawancara Ia menyampaikan

sebagai berikut:

“saya menjadi kepala perpustakaan sudah tiga tahun dan saya melihat bahwa kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana sekolah, menurut saya usaha kepala sekolah belum berjalan dengan maksimal karena sampai saat ini sarana pembelajaran yang tersedia masih terbatas, menurtu dia upaya yang dilakukan sebagai kepala sekolah dalam mengatasi permasalahan tersebut, yakni dengan cara menjalin hubungan dengan Dinas Pendidikan terkait dan kepala yayasan Budi

Mulya”.34

Demikian pula menurut pendapat NA, sebagai kepala laboratorium

sebagaimana hasil wawancara, Ia berpendapat sebagai berikut:

“Menurut saya kepala sekolah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tetapi belum terwujud dengan maksimal, karena ada beberapa hal yang menjadi kendala, adapun usaha yang dilakukan kepala sekolah, seperti penambahan lahan untuk praktek di SMK Budi Mulya menjalin kerja sama dengan kepala yayasan Budi Mulya menjalin kerja sama

dengan pihak swasta.”.35

Demikian pula menurut pendapat SA, sebagai kepala laboratorium

sebagaimana hasil wawancara, Ia berpendapat sebagai berikut:

“Saya sebagai guru di sekolah ini melihat bahwa sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai dan banyak yang belum tersedia, menurut saya upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengatasi permasalahan yakni dengan cara menjalin hubungan kerja sama dengan Dinas Pendidikan terkait, menjalin

34

Wawancara dengan EL Ruang Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Mulya, Pukul 09:45 WIB Sampai Selesai, 27 Mei 2015.

35

(27)

kerja sama dengan kepala yayasan Budi Mulya, dan mencari

donatur sekolah”.36

Selanjutnya hasil wawancara dengan beberapa siswa yaitu AG,

MA, dan ID mereka mengatakan bahwa:

“Saya sebagai siswa di SMK Budi Mulya, Selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak pernah menggunakan sarana dan prasarana yang memadai seperti LCD, tidak ada ruang praktek komputer maupun yang lain serta buku-buku materi penunjang di perpustakaan, maupun peralatan praktek di ruang laboratorium sehingga materi pelajaran yang diajarkan oleh Ibu dan Bapak Guru hanya sebatas teori, membuat saya dan teman- teman merasa sulit

untuk memahami pelajaran yang disampaikan oleh Guru”.37

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas peneliti melakukan

observasi untuk menggali data di lapangan, berdasarkan hasil observasi

peneliti mendapat data bahwa, upaya yang dilakukan kepala sekolah

dalam upaya meningkatkan mutu sarana dan prasarana di SMK Budi

Mulya terlihat bawa, media untuk praktek siswa banyak yang belum

tersedia, seperti LCD, lahan untuk praktek, ruang praktek komputer, alat

praktek fisika, berdasarkan hasil observasi peneliti di SMK Budi Mulya

dapat peneliti simpulkan bahwa peran kepala sekolah dalam upaya

meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan di SMK Budi Mulya

belum berjalan maksimal.38

36

Wawancara dengan SA di Ruang Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Mulya, Pukul 11:50 WIB Sampai Selesai, 03Juni 2015.

37

Wawancara dengan AG, ID, dan MA, Siswa SMK di Ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Budi Mulya, Pukul 12:00 WIB Sampai Selesai, 05 Juni 2015.

38

Gambar

Tabel.4.1
Tabel 4.4
Table. 4.5
Gambar 4.1 Struktur organisasi  SMK Budi Mulya Palangka Raya Tahun Ajaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi

[r]

tinggi dan tidak rapuh, aroma yang dihasilkan juga lebih baik, tetapi warnanya.

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Teknik, kesalahan dan perbaikan dalam Pukulan atas dan bawah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah

1) Confidentiality (kerahasiaan) yaitu isi pesan yang dikirim tidak diketahui oleh pihak yang tidak berhak. 2) Dataintegrity (keutuhandata) yaitu isi pesan harus utuh, dimana

[r]

[r]

 Beri kesempatan kepada siswa untuk mencermati gambar perkembangan menggunakan alat transportasi yang ada pada buku siswa..  Mintalah mereka menyampaikan apa yang ada di