1
PEDOMAN PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
1) UMUM
Sebelum mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Kepala bagian IPAL yang bertanggung jawab penuh atas instalasi, harus mengorganisir dan menginstruksikan tindakan-tindakan yang tepat kepada personel-personel yang bertanggung jawab atas pengoperasian instalasi tersebut.
a. Kepala IPAL harus menentukan kondisi pengoperasian aktual dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan flow rate, kualitas influent dan efluen, sudut pandang ekonomis, usia masing-masing peralatan, dan lain-lain.
b. Kepala IPAL harus mengkonfirmasikan kegiatan harian dalam sistem pengoperasian IPAL. Kepala IPAL harus menerangkan hal penting berkaitan dengan sistem operasional berikut ini kepada operator:
¾Detail pengoperasian
¾Pencatatan Data Pengoperasian ¾Memelihara Kebersihan lokasi ¾Langkah Pengamanan
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan IPAL mengacu pada Pedoman dan Tata Cara Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sub Bidang Air Limbah. Pedoman dan Tata Cara yang diacu adalah sebagai berikut:
• Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Kolam Stabilisasi
• Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Rotating Biological Contactor (RBC)
• Tata Cara Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Limbah Terpusat tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
2) SISTEM PELISTRIKAN
Pasokan listrik biasanya dari jaringan PLN, tetapi jika diperlukan bisa juga di backup dengan unit genset tersendiri. Jika dengan dua sumber, maka penel listrik untuk power supply juga dipasang (lihat Gambar 1).
Hand
panel powe ngkapannya n yang dikelo lui panel lis k dan masing
gam bentuk d n yang diko k kerja dari s rja secara ot but.
ra umum per NFB (No Fus strik yang su g masing kap
dan dimensi ontrol, dan ju
setiap peralat
etic Circuit B rfungsi sama ang kecil
Sumber listr Sumber listr
Gamb ni, listrik ak uk memudah mua peralatan udah diatur pasitasnya se
dari panel li uga sampai tan atau mes ka pasti ada
k standar yan
a / beban listr ringan jika te atau pemutu
Breaker): a dengan NFB
2
rik berasal da rik berasal dabar 1. Panel L kan masuk k hkan komuni n mesin pada
dan disetel erta kabel dan
istrik adalah seberapa ja sin yang terp a peralatan s
ng selalu ada
rik yang digu erjadi hubun us jaringan/te
B namun MC
ari PLN. ari Genset.
Listrik ke panel list
kasi dan int suatu plant sedemikian n sambungan
bergantung auh/detil aka pasang. Bila sensor yang
pada box pa
unakan oleh ngan arus pen
egangan listr
CB digunaka
trik utama. eraksi antara IPAL dikont rupa, baik s nnya.
pada banyak an memonito ada peralatan
mengatur s
anel adalah se
sesuatu mesi ndek
rik yang mem
an untuk keku
Panel listrik a operator d trol dan dim susunan per
knya peralata or dan meng n/mesin yang sistem otoma
ebagai beriku
in.
mpunyai kap
3
c) Contactor : Saklar yang bekerja berdasarkan magnit listrik
Untuk mengaktifkan/bekerjanya magnit, kontaktor memerlukan tegangan listrik.
Untuk mengaktifkan magnitnya hanya membutuhkan tegangan listrik + 3 watt, bisa difungsikan sebagai otomatisasi untuk mengkontrol alat/jaringan yang mempunyai tegangan sampai ribuan watt.
d) O ya untuk men
jika kelebih bekerja berda
n on/off (Pus hijau : untu listrik agar a merah : untuk idak kuat m or panas.
ifkan kontak a.
n kontaktor d
or, Overload
Magnetic Circ
k, terutama m memutar alat
ktor, mengh
dari aliran/ja
Dan Tombo
cuit Breaker (
motor listrik t yang diger
hubungkan k
aringan tegan
ol On/Off
(MCB)
agar tidak ru rakkan. Ove
kontaktor d
ngan listrik su usak / erload
engan
f) L
Saklar geser : Untuk me alat bantu v osisi pada on ikator power rah, kuning d rsebut akan m ari aliran 3
/mesin jika s
: tu untuk mem
akat berisi u
uk pengoper
s
visual yang d n (lampu war r supply deng dan hijau. Se menyala, jik
phasa ters salah satu ph
fungsi kerja
mbar 5. Lamp
inal
an kabel kab
Gam
nnya : mudahkan pe
urut urutan c
rasian IPAL
supaya mud
5
dihubungkan rna hijau) ata gan jaringan ehingga jika ka ada yang msebut ada y hasa mati.
, dari / ke au
pu Indikator D
bel
mbar 6. Term
enyambungan
cara menghi
L, Plakat dite
dah terlihat d
n ke push bu au posisi pad 3 phasa, lam power supp mati salah sa yang mati.
utomatis dan
Dan Saklar G
minal
n / pengerjaa
Auto
idupkan dan
empekan pa
dan terbaca
utton, sehing da off (lampu mpu indikato
ly dihidupka atu, artinya s Jangan men
manual
Geser
an electrical
Man
n mematika
ada pintu pa
.
gga mudah d u warna mera ornya ada 3 w an harusnya k salah satu pa ngaktifkan s
nual
an peralatan
anel listrik,
6
3. PENGOPERASIAN UNIT PRETREATMENTa. Saringan /Screen Awal (Sebelum Pompa Angkat)
Sampah seperti plastik dan kotoran-kotoran mengambang dalam influen disaring dengan saringan kasar.
Kotoran yang tersaring pada bar screen seperti yang tersebut diatas diambil secara manual dengan alumunium rake.
Jika menggunakan/terpasang saringan mekanis (mechanical screen), maka dengan conveyor belt sampah yang terangkat dipisahkan dan dimasukan dalam pengumpul sampah.
Kotoran diambil dan dibuang paling tidak satu kali sehari jika menggunakan bar screen dan sistem manual, dan jika memakai saringan mekanis juga dibuang sekali sehari.
Gambar 7. Bar Screen
b. Pompa Angkat / Lift Pump
Pada suatu IPAL biasanya selalu terdapat 3 unit pompa angkat, 2 unit pompa untuk dioperasikan dan 1 unit pompa untuk standby. Standby bisa berarti pompa bisa dioperasikan sewaktu-waktu, misal dalam kondisi air di stasiun pompa dalam keadaan banjir, atau bila salah satu pompa mengalami kerusakan atau macet, dan lain sebagainya.
Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
i. Periksa apakah operation panel (Kontrol Panel Pompa) sudah menyala. Panel operasi ada di ruang mesin untuk lift pump. Periksa lampu yang berwarna hijau. Jika power indicator lamp (lampu indikator power) tidak menyala, hidupkan NFB untuk power supply.
ii
ksa listrik ya warna hijau pa yang diing
G
antung dari j an tipe screw ksa apakah t
ah yang disy
ksa listrik ya kator yang w yang ada di an bergerak l
erasian mp selalu pun
perasian Oto ua jenis peng
Detail dari p
ang disalurka u menyala. Ji ginkan didala warna hijau m
i dalam pane lainnya secar
nya 2 mode o
omatis goperasian, pengoperasia
7
an ke pompaka lampu op am panel list
Pompa Ulir (S
a yang dipak dilengkapi de
tergantung t an adalah seb
a. Listrik ters perasi tidak m
trik.
Screw Pump
kai pada plan engan sistem rease) sudah
e pump. List a lampu ope kan dipompa
nt IPAL yan m pompa gem
h diisi denga
trik sudah te erasi tidak m akan pada be
sian otomatis
ukaan air d t:
ka lampu ind dupkan NFB
ng ada, Lift muk/grease p
an gemuk d
ersalur jika l menyala, hidu
earing dan b
s atau manua
8
Pengoperasian Otomatis 1Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level tinggi tertentu, misalnya X (▼+6), pompa otomatis menyala, dan jika air mencapai level Z (▼+5), pompa otomatis mati.
Jika memilih mode auto-1, pompa otomatis menyala dan mati ketika air di rumah pompa mencapai level X dan Z .
Pengoperasian Otomatis 2
Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level Y (▼+6), pompa otomatis akan menyala, dan jika air mencapai level Z (▼+5), pompa otomatis akan mati.
Jika diatur pada mode auto-2, pompa otomatis akan hidup dan mati ketika air di rumah pompa diantara level air Y dan Z.
Jika aliran limbah sesuai dengan kondisi desain, dua pompa angkat akan beroperasi, sementara pompa yang lain dalam kondisi stand by. Karena itu, satu pompa harus diatur dalam mode auto-1 dan satu pompa lainnya diatur dalam mode auto-2.
Catatan: Tombol pengoperasian untuk masing-masing pompa biasanya selalu punya pilihan yaitu :
“auto-1”, “auto-2”, “manual” dan “stop”.
Mode pengoperasian untuk masing-masing pompa harus dipilih berdasarkan kondisi inflow. Pompa yang sudah dipilih akan beroperasi secara otomatis dengan level air yang sudah ditentukan di rumah pompa. Pengoperasian grease pump untuk pompa yang yang sudah dipilih harus dilakukan dengan prosedur yang sama seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Periksa apakah pompa mengangkat limbah sesuai dengan mode pengoperasian yang sudah dipilih. Limbah yang dialirkan oleh pompa secara otomatis diatur menurut inflow limbah. Karena itu instalasi dengan sistem pompa seperti ini tidak memerlukan operator untuk mengawasi aliran air limbah.
Operasi manual
9
manual.o Jika tombol pengoperasian diposisikan ke “stop”, maka pompa akan mati. Periode harian pengoperasian pompa angkat.
Pada pompa angkat tipe screw pump, biasanya di dalam panelnya terdapat alat hitung (counter) pengoperasian. Alat hitung punya angka dari 0~9999. Setiap hitungan satu menandakan pompa beroperasi selama satu menit . Sebagai contoh, pada suatu hari, alat hitung menunjukkan 1.200. Ini artinya dalam satu hari operasi tersebut pompa beroperasi selama 1.200 menit (20 jam).
c. Screen Tahap Kedua (Setelah Pompa)
Sampahseperti plastik dan kotoran-kotoran mengambang dalam influen disaring dengan saringan kasar.
Kotoran yang tersaring pada bar screen seperti yang tersebut diatas diambil secara manual dengan alumunium rake.
Jika menggunakan / terpasang mechanical screen, maka dengan conveyor belt sampah yang terangkat dipisahkan dan dimasukan dalam pengumpul sampah.
Kotoran diambil dan dibuang paling tidak satu kali sehari jika menggunakan bar screen dan sistem manual, dan jika memakai saringan mekanis juga dibuang sekali sehari.
d. Penangkap Butiran Kasar/ Grit Chamber
Bila jenis grit chamber yang digunakan adalah sistem kanal, dan grit diambil/dikuras dengan pompa pasir jenis submersible, pompa pasir jenis ini biasanya digantungka pada derek listrik/chain hoist. Maka sistem operasinya adalah sebagai berikut:
Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
o Sama seperti pada prosedur yang sudah sudah seperti diatas, nyalakan pompa pasir dan derek.
o Pompa pasir dioperasikan melalui kontrol panel yang dipasang di ruang mesin untuk rumah pompa.
o Listrik disalurkan ke derek melalui panel kontrol yang sama dengan pompa pasir, dan derek dioperasikan dengan cara mengoperasikan push button pada derek.
o Derek punya tiga jenis pengoperasian yaitu jalan maju, jalan mundur, dan mengerek naik atau turun.
Memulai Pengoperasian
o Pompa pasir tergantung diatas di grit chamber yang akan dikuras (jika ada beberapa grit chamber)
10
independen.o Hidupkan pompa pasir dengan tombol pengoperasian yang terdapat di panel kontrol o Setelah memeriksa jalannya pompa, tekan tombol travelling forward/jalan maju pada
derek supaya derek mulai berjalan. Jika Derek telah mencapai sisi inflow grit chamber, mulailah dengan memompa dari sisi ke sisi pada bagian inflow tersebut, hentikan/stop chain hoist, dan tekan tombol travellingbackward/ jalan mundur untuk memundurkan derek. Ulangi operasi seperti tadi yaitu memompa dari satu sisi ke sisi lainnya, prosedur tersebut diulang bolak-balik sebanyak tiga sampai lima kali.
o Jalankan pompa pasir untuk memompa grit, dengan dereknya sekali atau dua kali sehari
Gambar 9. Operasi Grit Chamber Tipe Kanal
Menghentikan Pengoperasian
o Setelah menyelesaikan pengurasan grit seperti yang dijelaskan di atas, hentikan pompa pasir dengan memencet tombol Stop Operation di panel kontrol
o Matikan NFB Derek listrik (didalam panel kontrol) Catatan:
o Biasanya dua grit chamber dioperasikan secara paralel
o Pindahkan pasir dan kotoran-kotoran lain yang tersedimentasi dan terkumpul di grit chamber menggunakan pompa pasir dan derek listrik yang dioperasikan manual. Walau demikian, hindari pengoperasian secara bersamaan.
o Hentikan derek tepat didalam tutup tahan air.
11
Bila tipe grit chamber yang digunakan adalah tipe kolam detritus/square horizontal-flow/circular rake, maka sistem operasinya adalah sebagai berikut:
Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
o Nyalakan sekop putar/scoop, nyalakan mekanik pencuci grit, juga nyalakan pompa untuk mengembalikan bahan organik.
o Sekop putar dioperasikan melalui panel kontrol yang dipasang di ruang mesin untuk pompa angkat.
o Juga pencuci grit dan pompa pengembalian organik, semua diopersikan melalui panel kontrol yang berada diruang mesin untuk pompa angkat.
Memulai Pengoperasian
o Sekop mekanik berada didasar setiap grit chamber yang akan dikuras (jika ada beberapa grit chamber)
o Mekanisme pencuci grit/rake yang bergerak maju mundur, terletak disebelah dari bak kotak, dan berhubungan dengan sekop putar pad kolam pengumpul grit. Mekanisme ini dijalankan secara bebas, juga mekanis/pompa untuk mengembalikan kandungan organik.
o Hidupkan sekop putar dengan tombol pengoperasian yang terdapat di kontrol panel o Setelah memeriksa jalannya sekop putar, hidupkan rak pencuci grit/rake grit washer.
Setelah mengamati dan memeriksa jalannya mekanisme take dan sekop, hidupkan juga pompa atau mekanik untuk mengembalikan kandungan organic dari hasil pencucian grit, kembali ke bak / kolam detritus.
o Grit yang telah bersih dan kering akan keluar melalui ujung rak, dikumpulkan dan masukan pada gerobak /kereta dan buang ketempat pembuangan grit
o Jalankan seluruh mekanisme sekop, rake pencuci an pengembalian organik pada grit chamber, sekali atau dua kali sehari
Menghentikan Pengoperasian
o Setelah menyelesaikan pengurasan dan pencucian grit seperti yang dijelaskan diatas, hentikan sekop putar, rake pencuci dengan memencet tombol Stop Operation dikontrol panel
G
Gambar 10. Grit CChamber Tipe Cir Sumber
12
rcular rake / Detri r: Metcalf & Eddyitus Tank / Square y, 2000
e. Pe m kanal, pad uci. Operasio Cyclone sepa pasir dan buti dengan limba didalam cycl ersimpan di c Setelah selesa chamber di ba Tanah dan pa ke gritchamb Tanah dan pa drying bed. K
mbar 11. Op
e Pusaran &
or adalah ra da sistem ko onal Cyclone arator dihubu
iran kasar lai ah cair oleh p lone separat chamber di d ai mengoper agian bawah asir akan teta
ber.
asir yang terk Kadang perlu
perasional Gr
& Tipe Ulir / angkaian per
olam detritus e separator a
ungkan lang innya yang t pompa pasir tor. Tanah dasar cyclone rasikan pomp h cyclonesep ap berada di d
kumpul di pa u dicuci supay
13
rit Chamber/Cyclone Sep ralatan dari
s grit sudah eseparator. pa pasir, buk parator, lalu
dalam parit,
arit diciduk 1 ya tidak bau.
Tipe Circula
parator & Sc sistem pemi
dicuci dan ai berikut: n pipa keluar i dasar grit ch n dipisahkan
yang sudah
ka kran yan limbah disal dan limbah s
1-2 kali semin .
ar Rake/Detr
crew Separa isahan grit d
dikumpulka
r dari pompa hamber dise
menjadi bah h dipisahkan
ng terpasang urkan kedala secara alami
nggu dan pin ritus
ator
dari grit cha an pada ujun
Screw na bak terse s dan miring kut:
Hidupkan sce erkumpul did Dinding scre melaui lubang Efek dari put
ainnya, sehin Grit akan kel hari dibuang.
aringan Kas anya pada uju a yaitu: Plastik dan k bar screen. Kotoran-koto
ake. Ambil k ecara otomat
mempunyai ebut adalah
g kearah uju
ew separator dasarnya naik ew separator g tersebut, se taran serta d ngga grit yan luar melalui
sar Grit cham ung grit cha
kotoran meng
oran yang m kotoran 1-2 tis sampah a
Gambar 1 edangkan gri dorongan dar ng keluar dar
ujung dari s
mber
mber sistem
gambang lai
menempel di kali sehari. M kan dikumpu
14
12. Cyclone Sseperti ulir y ar dari grit c eparator. Op
akan berput
ari plat berl it akan terang ri screw aka ri sistem ini s crew, dan ak
kanal, terda
innya dalam
saringan di Misal pada t ulkan dan dib
Separator
yang miring d chamber. Da perasional sc
tar dan meng
lubang luban titik ini dipa
buang secara ng pada wad
screen, siste
aring dengan
a manual de sang mechan a rutin.
pu pada dasa it chamber d tor adalah se
berserta grit
a air akan k
ari bahan or tidak bau. dah/bin, dan
em operasion
n saringan k
J u terdapat b ri dari mini nganan yang ungsi pada sa ukan hanya d
nakan mecha an dimasukan mbil dan dibu
al, dan jika m
treatment, p bak pembagi
mal 2 (dua g maksimal aat pasokan l
dengan sat ja
Gambar
anical screen n dalam peng uang paling t mamakai sari
Gamba
ada awal/hu i aliran. Pen a) jalur siste dan baik ji limbah sanga tidak 1 (satu ingan mekan
ar 14. Bar Sc
ulu dari siste ngolahan de em pengolah ika terjadi p at sedikit ata han.
Separator
ngan conveyo tainer sampa ) kali sehari nis juga dibua
creen Kedua
em pengolah engan sistem han, karena problem pad au kurang dar
orbelt sampa ah.
jika menggu ang sekali se
han dengan m kolam stab
hal tersebu da salah satu ri 50%, mak
ah yang tera
unakan bar s ehari.
16
Pada bak pembagi/distribution chamber, terdapat 2 (dua) pintu air/gate (jika ada 2 jalur pengolahan), setiap gate/pintu air berfungsi untuk menyalurkan air limbah ke salah satu jalur/baris kolam stabilisasi. Pengoperasian pintu air bisa secara manual atau secara otomatis. Operasional bak pembagi tersebut adalah sebagai berikut:
Jika aliran air limbah 100% dari kapasitas desain, maka 2 (dua) pintu air dibuka normal, kedua pintu air tersebut akan mendistribusikan efluen ke kolam stabilisasi No.1 dan No.2. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dua baris kolam dipasang paralel di dalam sistem ini Biasanya Setiap baris terdiri dari 2 (dua) atau 3 (tiga) kolam anaerobik (paralel) ditambah
dengan 2 (dua) kolam fakultatif (paralel) dan 2 (dua) kolam maturasi yang disusun secara seri.
Air limbah tersalurkan ke semua kolam secara normal.
Jika aliran air limbah kurang dari 50% dari kapasitas desain, mengoperasikan satu baris kolam boleh dilakukan. Dalam hal ini, "tutup" salah satu pintu air/distribution gate pada baris kolam yang akan diistirahatkan.
h. Perangkap Lemak/ Grease Trap
Sebaiknya grease trap dipasang/berada pada setiap rumah, sehingga resiko penyumbatan pada jaringan perpipaan jadi minim/kecil, sehingga pemeliharaan jaringan perpipaan secara keseluruhan akan menjadi ringan. Pemeliharaan grease trap menjadi tanggung jawab masing masing rumah tangga.
Jika grease trap dibuat sentral, maka terdapat 2 (dua) jenis grease trap yang bisa digunakan. Jenis pertama adalah grease trap dengan konstruksi sederhana yaitu kolam yang diberi sekat-sekat. Grease trap jenis ini tidak memerlukan pengoperasian secara khusus, hanya perawatan dan pemeliharaan saja. Lemak dan kotoran mengambang pada kolam, diambil dan dibersihkan setiap hari dan dibuang ketempat pembuangan sampah atau bisa dibakar di incinerator.
Grease trap jenis kedua adalah grease trap yang menggunakan aerasi udara, disebut juga dengan sistem flotation. Operasional grease trap jenis ini adalah sebagai berikut:
o Hidupkan pompa udara / kompressor untuk flotasi, tombol ada pada panel listrik diruang utama.
o Hidupkan skimmer/ pengeruk dan pengumpul scum
17
Gambar 15. Grease Trap
i. Bak Perata/ Ekualisasi
Bak ekualisasi berfungsi sebagai pengumpul air limbah selama 24 jam dari cakupan wilayah kerja IPAL yang ada, juga sebagai kolam pengumpul sebelum dipompakan ke unit pengolahan berikutnya. Dari bak ekualisasi ini, air limbah dipompa masuk ke unit pengolahan selama 24 jam. Tidak ada operasi khusus pada bak ekualisasi ini.
j. Pompa Angkat/ Lift pump
Pe o Periksa a
di ruang m o Jika powe
power sup o Periksa li
warna hij
ka tinggi pe ompa otomat mode auto-1,
dan Y .
Gamb
rasi/item yan apakah opera mesin. Perik er indicator
pply. istrik yang d jau menyala. mpu operasi
panel listrik.
n
kat selalu pu
an Otomatis pengoperas asian adalah n Otomatis 1 ermukaan ai tis menyala, pompa otom
bar 17. Cont
ng harus dipe ation panel (p ksa lampu ind
lamp (lampu
disalurkan ke toh Pompa A
eriksa panel kontro dikator yang u indikator li
e pompa. Lis
yala, hidupk
l ompa) suda berwarna hij strik) tidak m
trik tersambu
kan NFB un
erasi, yaitu
an permukaa
ncapai level vel Y, pomp ketika air di
Pump)
ah menyala. jau.
menyala, hid
ung jika lam
ntuk pompa
pengoperasi
an air di rum
tinggi terte pa otomatis m
rumah pomp
Panel opera
dupkan NFB
mpu indicator
yang diing
an otomatis
mah pompa. D
entu, misalny mati. Jika me
19
Pengoperasian Otomatis 2Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level X, pompa otomatis menyala, dan jika air mencapai level Y, pompa otomatis akan mati. Jika diatur pada mode auto-2, pompa otomatis akan hidup dan mati ketika air di rumah pompa diantara level air X dan Y.
Timer otomatis pada POMPA 1 diatur pada 00.00 off / mati
06.00 on /nyala 12.00 off / mati 18.00 on /nyala
Timer otomatis pada POMPA 2 diatur pada 00.00 on /nyala
06.00 off / mati 12.00 on /nyala 18.00 off / mati
Jika aliran limbah sesuai dengan kondisi desain, dua pompa akan beroperasi secara bergantian setiap 6 jam, sementara pompa ketiga dalam kondisi standby. Karena itu, satu pompa harus diatur dalam mode auto-1 dan satu pompa lainnya diatur dalam mode auto-2.
Catatan:
Tombol pengoperasian untuk masing-masing pompa biasanya selalu punya pilihan : “auto-1”, “auto-2”, “manual” dan “stop”.
Pompa yang sudah dipilih akan beroperasi secara otomatis dengan level air dan waktu yang sudah ditentukan di rumah pompa. Periksa apakah pompa mengangkat limbah sesuai dengan mode pengoperasian yang sudah dipilih.
Operasi manual
Tombol Pengoperasian pompa yang ingin dioperasikan oleh operator, harus diposisikan pada tulisan “manual”, baru pompa tersebut bisa berkerja secara manual. Jika tombol pengoperasian diposisikan ke “stop”, maka pompa akan mati. Waktu kerja (berapa jam nyalanya) pompa juga akan bekerja secara manual.
20
k. Pengatur aliran/ Flow controlJika aliran air limbah yang masuk ke IPAL akan diatur/dibagi rata masuknya berapa m3 /jam, dan kontinyu selama 24 jam, maka diperlukan alat pengatur aliran/flow control box. Konstruksinya biasanya dengan V-notch, sehingga bisa diatur debit yang diinginkan masuk ke unit IPAL.
Atur ketinggian permukaan air pada V-Notch
Ukur debit yang keluar, jika sudah tercapai debit yang sesuai , kencangkan baut gate V-notch tersebut.
4. PENGOPERASIAN KOLAM STABILISASI LIMBAH a. Umum
Sistem ini pada umumnya tidak dilengkapi peralatan mekanis, maka pengoperasian dan pemeliharaan sistem ini relative mudah , sederhana dan murah. Mengoperasikan kolam stabilisasi membutuhkan tenaga orang-orang yang terlatih. Pengoperasian dan perawatan mencakup memulai pengoperasian kolam, mengelola kondisi permukaan kolam, menjaga tanggul dan lokasi site kolam, dan juga menguras kolam serta membuang lumpur.
b. Peralatan yang diperlukan
Untuk mengelola permukaan kolam, yang dibutuhkan: perahu kecil dan garu bergagang panjang, selang air atau pompa portabel dan sumber air. Untuk memelihara tanggul dan lokasi kolam, yang dibutuhkan: sekop, kapak, parang, alat potong rumput dan ilalang, gerobak sorong, persediaan batu, tiang kayu, pagar kawat, palu, paku, pipa cadangan, semen. Peralatan lain yang dibutuhkan antara lain tool shed, rambu peringatan, bahan pembuat pagar, dan sarung tangan dan sepatu bot dari karet. Jangan lupa memakai sepatu bot dan sarung tangan jika berkerja di sekitar kolam stabilisasi.
Kolam stabilisasi yang beroperasi dengan baik dan dipelihara sebagaimana mestinya biasanya tidak berbau. Bagi anak-anak maupun orang dewasa, tempat ini tampak seperti tempat untuk berenang atau bermain. Tindakan-tindakan ini harus dilarang. Harus dilakukan tindakan pencegahan untuk mencegah orang-orang yang tak berwenang masuk ke dalam lokasi. Pasang rambu peringatan, atau pasang pagar atau barikade.
c. Definisi umum
21
Kolam anaerobik: kolam stabilisasi yang menerima sewage/air limbah dari sistem jaringan pengumpul air limbah dan mengalirkan ke kolam fakultatif
Efluen: air limbah yang sudah melewati proses pengolahan.
Kolam fakultatif: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah terolah di kolam anaerobik, dan mengalirkan air yang sudah diolah ke selokan kering atau ke kolam maturasi.
Kolam maturasi: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah diolah di kolam fakultatif, selanjutnya mengolah air limbah tersebut dan mengalirkannya ke selokan kering; kolam maturasi kadang-kadang digunakan untuk memelihara ikan.
Scum: kotoran/padatan/partikel mengambang yang muncul di permukaan cairan, sangat lazim terjadi di kolam anaerobik.
Sewage (air limbah): air yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti air cucian, tinja, dan air yang digunakan untuk menggelontor tinja dari bangungan/rumah lewat pipa jaringan pengumpul dan menuju tangki septik, jamban atau kolam stabilisasi.
Lumpur (Sludge): padatan / lumpur yang mengendap
Sewage (air limbah) olahan: air limbah yang mengalir keluar dari kolam stabilisasi atau sistem pengolahan lain. Sewage olahan lebih aman dari pada sewage yang sudah diendapkan dan bisa digunakan untuk irigasi tanaman yang bukan dikonsumsi manusia.
d. Memulai Pengoperasian Kolam Stabilisasi
Jika rancangan waktu retensi suatu kolam tidak lebih dari 10 hari, atau jika hanya sebagian dari seluruh hunian tersambung ke sistem jaringan pipa pengumpul air limbah, mungkin lebih menguntungkan untuk membagi kolam dalam beberapa bagian. Pembagian akan membuat dasar kolam lebih cepat kedap air dan mencegah tumbuhnya rumput dan tanaman liar. Buatlah satu atau dua tanggul selebar kolam. Tanggul tersebut membagi kolam menjadi dua atau tiga bagian. Tanggul ini dibuat dari tanah dan tingginya tidak lebih dari 5 m.
22
tergantung ukuran kolam dan volume aliran per hari, kolam akan terisi dengan efflent hingga kedalaman yang direncanakan.
Jika ada dua atau lebih kolam:
i. Tutup inlet kolam pertama dan alihkan sewage ke kolam ke-dua, isi bagian per-bagian. ii. Biarkan efluen di kolam yang sudah terisi hingga mencapai “matang” selama 10-20 hari.
Efluen perlahan-lahan berubah warna menjadi kehijau-hijauan.
iii. Alihkan aliran efluen kembali ke kolam pertama sehingga sewage yang sudah diolah mengalir keluar lewat outlet. Jika kolam terhubung secara seri, sewage yang sudah diolah akan mengalir dari kolam pertama mejuju kekolam ke dua dan disalurkan keluar dari outlet kolam kedua.
Jika kolam-kolam berhubungan secara paralel:
i. Biarkan kolam yang sudah diisi bersamaan, matang selama 10-20 hari, sampai berwarna kehijau-hijauan
ii. Biarkan sewage memasuki kedua kolam tersebut dan mengalir keluar dari kedua kolam sebagai sewage olahan.
Gambar 18. Proses Pengisian Kolam
Aliran
Aliran
Aliran
Aliran
KOLAM secara paralel KOLAM secara seri
Sekat tanah Temporer, + 0,5 m
Sekat tanah Temporer, + 0,5 m
Kolam yg sdh penuh, dan matang Kolam yg sdh
penuh, dan matang Kolam yg
sedang diisi
Kolam yg sedang diisi
Kran
Kran
23
Seperti telah dipaparkan di muka, sistem ini terdiri dari 3 (tiga) urutan proses, yaitu proses pada kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam maturasi.
e. Kolam Anaerobik
Periksa kedalaman kolam anaerobik, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya sudah sesuai dengan desain. Bersihkan seluruh tanaman yang tumbuh dikolam kosong calon untuk kolam anaerobik.
Isi kolam dengan air limbah mentah, pengisian dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Pengisian pertama bisa dengan 25% dari kapasitas kolam. Jika memungkinkan, inokulasikan biomass aktif pada awal operasi ini. Biomasss aktif bisa diambil dari kolam anaerobik lain atau dari reaktor lain yang masih aktif (UASB, Baffleseptic tank, tangki septik, dan sebagainya). Kolam anaerobik diisi secara bertahap hingga mencapai daya tampung yang direncanakan selama kurun waktu 3 (tiga) minggu hingga 6 (enam) minggu.
Waktu pengisian kolam tersebut sangat tergantung dari kondisi pertumbuhan microorganisme, ada tidaknya penambahan microorganisme aktif dalam kolam tersebut (sehingga dapat mempercepat). Selama masa start-up ini kondisikan dan pertahankan pH pada 7-7,5 supaya memungkinkan populasi archareal methanogenictumbuh.
Jika pH bersifat asam/merosot menjadi < 7, koreksilah dengan menambahkan kapur/gamping kedalam kolam. Sangat penting menjaga kondisi pH pada awal start –up ini. Lakukan sampling dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan operasi standar sebagai berikut.
Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
Lokalisir scum yang terjadi pada permukaan kolam, dengan konstruksi scum box (lihat gambar)
24
Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu, tikus, dsb) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan perbaikan.
Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan perbaikan permanen secepatnya.
Gambar 19. Kolam Stabilisasi Dengan Scum Box
f. kolam Fakultatif
Kolam Fakultatif pada tahap awal memulai sistem kolam stabilisasi
o Kolam fakultatif dioperasikan terlebih dahulu sebelum mengoperasikan kolam anaerobik agar bau tidak timbul jika efluen dari kolam anaerobik disalurkan ke kolam fakultatif.
o Periksa kedalaman kolam fakultatif, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran /outlet dari sistem, apakah letaknya sudah sesuai dengan desain.
o Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air permukaan/air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas desain
o Diamkan selama 3-4 minggu dan tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
25
o Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai kapasitas.
o Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
o Akan tumbuh populasi mikrobaia pada masa start up tersebut, jika memakai air limbah mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut.
o Lakukan Sampling dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu bahwa kondisi kolam fakultatif telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan standard operasi sebagai berikut.
o Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
o Buang lapisan scum yang timbul, karena scum pada kolam fakultatif akan menghambat proses fotosintesis dari algae.
o Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh di tepi kolam atau dari dalam kolam. o Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
o Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
o Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu, tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan perbaikan.
o Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan perbaikan permanen secepatnya.
g. Kolam Maturasi/ Pematangan
Kolam maturasi pada tahap awal memulainya sama dengan tahap awal pada sistem kolam stabilisasi. Operasional kolam ini adalah sebagai berikut:
26
o Periksa kedalaman kolam maturasi, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya sudah sesuai dengan desain.
o Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air permukaan / air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas desain
o Diamkan selama 3 sampai 4 minggu dan tidak ada penambahan air limbah baru (influen). Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam. o Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae yang
diperlukan bagi pengolahan limbah.
o Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai kapasitas.
o Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam. o Akan tumbuh populasi mikrobia pada masa start up tersebut, jika memakai air limbah
mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut.
o Lakukan sampling dan analisa setiap minggu, periksa kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan standar operasi unit ini adalah sebagai berikut:
o Periksa saluran inlet dan outlet sehari 2 (dua) kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
o Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam. o Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan. o Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
o Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu, tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan perbaikan.
27
5. PEMELIHARAAN KOLAM STABILISASI LIMBAH a. Mengelola kondisi permukaan kolam
Perubahan cuaca, volume aliran harian air limbah, temperatur air, dan arah angin bisa menimbulkan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan pada permukaan kolam, khususnya perkembang-biakan algae. Pada permukaan kolam akan muncul lapisan scum dan lapisan-lapisan lumpur (sludge) yang mengambang. Algae bisa berkembang-biak dan membentuk lembaran-lembaran yang mengambang di permukaan dan menghalangi sinar matahari dan merusak efisiensi kolam. Lembaran-lembaran algae yang mati bisa membusuk dan menimbulkan bau tak sedap. Lembaran-lembaran tersebut harus dipecah dan dibuyarkan dengan semprotan air dari selang atau dengan kait. Jika diperlukan, gunakan perahu untuk menjangku lembaran-lembaran tersebut.
Lapisan scum sering sekali terbentuk di permukaan kolam anaerobik. Scum akan menimbulkan bau tak sedap dan merangsang serangga berkembangbiak disana. Hancurkan scum dengan semprotan air atau kait bergagang panjang.
Gambar 20. Kegiatan Pemeliharaan Kolam
Masalah di permukaan lainnya adalah kotoran-kotoran yang terbawa angin, misalnya daun-daunan. Benda-benda seperti ini bisa menganggu outlet kolam. Benda ini harus dibuang dari kolam dan dikumpulkan di luar kolam.
PEMELIHARAAN PERMUKAAN KOLAM
Dasar kolam
Sampah mengambang
Outlet
Pengait
Permukaan kolam
Lembaran ganggang, scum, lumpur
Pengait
Screen pelindung outlet
Dasar kolam Outlet
Permukaan kolam
28
Tabel 1. Kondisi Permukaan Kolam
Kondisi Masalah Yang Ditimbulkan Solusi Pertumbuhan Algae Bau, Kinerja Kolam Menurun Buyarkan Lembaran
Algae
Lapisan Scum Bau, Serangga berkembang biak Buyarkan Lapisan Scum Lumpur yang naik ke
permukaan
Bau Buyarkan lapisan lumpur
Sampah mengambang Mengganggu outlet Buang sampah yang mengambang
Kondisi permukaan lain yang harus diperiksa secara berkala adalah warna kolam. Setiap jenis kolam punya ciri warna, dan perubahan warna biasanya menandakan masalah yang harus diperiksa secepatnya. Warna kolam yang berjalan pada kondisi normal/berimbang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Warna Kolam
JenisKolam Ciri Warna
Anaerobik Hitam kehijau-hijauan Fakultatif Hijau atau hijau kecoklat-colatan Maturasi Hijau
Perubahan warna biasanya menandakan perubahan dalam sewage yang masuk ke dalam kolam. Ini bisa terjadi oleh kenaikan konsentrasi tinja, air hujan atau air dibawah permukaan masuk ke dalam sistem sewer. Atau karena bahan seperti minyak, bahan kimia, darah binatang masuk bersama dengan sewage. Apapun penyebabnya, itu harus ditemukan dan dihentikan secepat mungkin. Jika ada laboratorium, sampel air kolam di permukaan dan dibawah permukaan diteliti untuk mengetahui penyebab perubahan pada kolam.
b. Pemeliharaan tanggul dan lokasi sekitar kolam
29
Gambar 21. Kegiatan Pemeliharaan Tangul
Gambar 22. Jenis Tanggul Pada Kolam Stabilisasi (Tanggul Dengan Konstruksi Dari Beton dan Pasangan Batu)
c. Pengelolaan lumpur
Pada tahun pertama pengoperasian kolam, lumpur akan terkumpul di dasar kolam. Setelah itu, proses biologis akan mulai menguraikan lumpur pada kecepatan yang sama dengan kecepatan terkumpulnya lumpur di dasar kolam, umumnya membuat akumulasi lumpur bisa diabaikan.
Walau demikian, ketebalan lumpur harus diperiksa setiap tahun. Jika lebih dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, hal ini bisa mengganggu proses alamiah dari kolam
Tanggul luar
Tanggul dalam
Kolam Tanah
Memotong rumput
Menyiangi Mengisi lubang
30
tersebut dan bisa menyumbat pipa inlet. Jika demikian, kolam harus dikuras dan lumpur harus dibuang. Seberapa sering hal ini harus dilakukan tergantung pada kondisi lokal dan jenis kolam. Frekuensi pengurasan lumpur dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 3. Permasalahan Dan Perawatan Kolam Stabilisasi Area yang diperiksa Kondisi atau
masalah
Tindakan
Area disekeliling lokasi kolam
Pohon atau semak yang baru tumbuh
Potong dan buang
Area disekeliling lokasi kolam
Limpahan air permukaan Alihkan atau hindari supaya tidak masuk kolam dengan dam kecil atau parit
Lereng Tanggul bagian luar dan puncak tanggul
Erosi air atau angin Isi dengan bahan padat; tanam rumput
Lereng Tanggul bagian luar dan puncak tanggul
Rumput atau ilalang Potong rumput atau ilalang; buang rumput yang sudah dipotong
Lereng tanggul bagian dalam
Erosi karena cuaca atau gelombang air kolam
Ganti batu yang dipasang untuk melindungi tanggul kolam Tepian kolam Rumput Potong dan buang hasil potongan Outlet kolam Sampah di sekitar outlet Buang sampah yang
menghalangi outlet
Permukaan kolam Nyamuk Ppenyemprotan minyak bahan bakar berukuran halus atau pelihara ikan yang memakan jentik-jentik nyamuk
Jika sistem sewer komunitas dihubungkan pada satu kolam saja, walaupun hanya sementara, perlu dibuat kolam lain atau pengolahan komunal secara temporer. Efluen dari sistem sewer temporer ini tak boleh dibuang ke sungai, danau atau selokan kering.
Tabel 4. Frekuensi Pengurasan Lumpur Kolam
Jenis Kolam Frekuensi
Anaerobik 2-12 tahun
Fakultatif 8-20 tahun
31
Memeriksa Ketebalan Lumpur.Sekali setahun, ukur ketebalan lumpur di dekat inlet kolam. Gunakan perahu dan tongkat panjang dengan ujung yang dililiti kain berwarna terang sepanjang satu meter. Gambaran kegiatan pemeriksaan ketebalan lumpur terlihat pada Gambar 23 berikut ini.
Gambar 23. Kegiatan Pemeriksaan Ketebalan Lumpur
Celupkan tongkat ke dasar kolam dan setelah satu menit, angkat pelan-pelan. Partikel-partikel lumpur akan menempel pada kain dan ketebalan lumpur bisa diukur. Jika ketebalan kurang dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, tak diambil tindakan apapun. Jika ketebalan lumpur sama dengan atau lebih besar dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, kolam harus dikuras dan lumpur harus dibuang. Lakukan pengurasan pada musim kering.
Menguras kolam.
Jika kolam berhubungan secara seri, alihkan aliran ke kolam berikutnya. Jika kolam-kolam berhubungan secara paralel, alihkan seluruh aliran sewage ke kolam yang tidak sedang dikuras.
Untuk menguras kolam, copot sambungan sambungan/sock pipa dari outlet vertikal satu persatu. Ini memungkinkan untuk menurunkan permukaan kolam secara bertahap hingga permukaan lumpur terlihat.
Lumpur Dasar kolam
Inlet
Tanggul Ps. Batu
Kain warna terang diikat pd tongkat
Warna hitam menunjukan kedalaman lumpur
Tongkat pengukur
32
Memindahkan lumpur.Biarkan lumpur kering karena sinar matahari. Ini akan butuh beberapa minggu tergantung pada kondisi lokal. Jika lumpur benar-benar kering, lumpur bisa diambil dengan escavator atau sekop. Angkut lumpur dengan truk atau pedati. Lumpur dalam jumlah kecil bisa dibiarkan dalam kolam untuk membantu memulai proses biologis ketika kolam kembali beroperasi.
Membuang lumpur
Buang lumpur kering di tempat penimbunan atau gunakan sebagai pupuk, lebih tepatnya untuk tanaman yang tidak ditujukan untuk manusia. Jangan gunakan lumpur untuk tanaman yang akan dimakan mentah, seperti tomat atau selada.
Gambar 24. Kegiatan Pemindahan Lumpur Kering
Mengisi Kolam.
Ketika kolam kosong, periksa pipa inlet dan outlet, dan saringan. Jika ada kerusakan, perbaiki secepatnya. Jika kolam-kolam dihubungkan secara seri, alihkan kembali aliran efluen ke inlet kolam yang kosong. Jika kolam dihubungkan secara paralel, kolam kedua mungkin perlu dikosongkan dan dibersihkan. Alihkan aliran efluen ke kolam kosong dan kolam kedua dikeringkan dan lumpur dipindahkan, alihkan efluen sehingga aliran efluen mengalir sama besar ke kedua kolam.
Lumpur
Tanggul
Mengisi gerobak
Mengangkut Membajak
Lumpur untuk pertanian
Aliran Aliran Kolam terisi
33
d. Pengelolaan peralatanAlat untuk mengoperasikan dan memelihara sebuah kolam kolam stabilisasi harus disimpan di gudang di dekat lokasi kolam. Bersihkan semua alat dan simpan dalam kondisi yang baik. Buatlah catatan yang menunjukkan semua kegiatan pemeliharaan.
Tabel 5. Contoh Catatan Pemeliharaan Kolam Stabilisasi
Tanggal Tugas
1 Jan 2008 Memotong Rumput dan Ilalang di Tanggul. Mencabuti rumput yang tumbuh di tepian kolam; membuang rumput yang sudah dicabut.
5 jan 2008 Dengan perahu mengambili sampah yang menutupi saringan pelindung outlet
1 Feb 2008 Memotong dan Membuang rumput dan ilalang di tanggul. 15 Mar 2008 Memotong dan Membuang rumput dan ilalang di tanggul.
30 Mar 2008 Dengan perahu, memecahkan lembaran algae yang muncul dipermukaan kolam.
10 April 2008 Dengan perahu, mengukur ketebalan lumpur. Hasil pengukuran tebal lumpur 1,5 meter. Hasil bagus.
28 April 2008 Memotong rumput dan ilalang di tanggul. Mencabuti rumput yang tumbuh di tepian kolam; membuang rumput yang sudah dicabut.
e. Pemeliharaan rutin
Begitu kolam mulai berfungsi dalam kondisi yang mapan, pemeliharaan rutin yang diperlukan adalah pemeliharaan minimal, walau demikian sangat diperlukan supaya dapat beroperasi dengan baik. Kegiatan perawatan rutin yang utama adalah:
Membuang grit atau bahan yang tersaring dari unit pengolahan awal Memotong rumput di tanggul kolam
Membuang scum dan makrofita mengambang dari permukaan kolam fakultatif dan kolam maturasi.
Jika lalat berkembang biak dalam jumlah besar pada scum di kolam anaerobik, scum harus dipecah dan ditenggelamkan dengan semprotan air.
34
Memperbaiki setiap kerusakan pada kolam yang disebabkan oleh hewan pengerat atau atau hewan penggali lainnya.
Memperbaiki setiap kerusakan di pagar dan gerbang.
f. Pegurasan Lumpur
Sesuai dengan nilai desain, berapa lumpur yang akan terkumpul setiap tahun dalam kolam anaerobik. Lumpur harus dikuras/ dikurangi jika sudah mencapai sepertiga dari kapasitas lumpur maksimal
Sludge yang terkumpul sebaiknya diambil dan dibuang dari kolam anaerobik sekali setiap tahun.
Alat penyedot lumpur hendaknya cukup memadai, seperti unit penyedot kontinus, kompresor udara dan kapal.
g. Pembuangan lumpur
Sludge drying bed dibagi jadi 3 (tiga) bagian jalur operasi, artinya secara bergantian sludge drying bed akan dioperasikan untuk isi, pengeringan, kuras dan rawat .
Lumpur yang terkumpul di kolam anaerobik disalurkan ke sludge drying bed lewat sludge discharge unit atau secara manual setahun sekali.
Pengisian sludge drying bed harus dilakukan dari kolam ke kolam. Jika konsentrasi lumpur sebesar 20%, dan kapasitas serta lama operasi unit pompa diketahui, maka dapat dihitung pengisian kolam akan penuh dalam berapa hari .
Lumpur yang sudah berada dalam drying bed akan terpisah menjadi lapisan atas yang bening dan lapisan bawahnya yang kental. Atur pintu air/stop log supaya lapisan bening bagian atas dapat dibuang keluar dan masuk ke kolam pengolahan lagi. Atur pintu tersebut berulang ulang sehingga konsentrasi lumpur semakin kental dan tidak mau memisah lagi beningannya.
Setelah itu lumpur dikeringkan dengan sinar matahari selama 2 (dua) atau 3 (tiga) bulan sampai bisa diambil dengan sekop. Lumpur yang sudah kering bisa diangkut dengan truk dan dibuang ke tempat pembuangan sludge atau dibuat pupuk.
h. Kebersihan Lingkungan
Instalasi pengolahan air limbah dapat saja menjadi kotor karena operasi-operasi seperti halnya memindahkan pasir dari grit chamber, memindahkan sludge yang terkumpul dari anaerobik lagoon, memindahkan lumpur kering dari sludge drying bed, dan lain sebagainya. Gunakan service water pump untuk memelihara kebersihan instalasi pengolahan limbah. Sediakan beberapa titik strategis tempat kran air dengan tekanan pompa service ini.
35
Sebelum mengoperasikan pompa air, siapkan selang untuk area yang akan dibersihkan, baru kemudian operasikan pompa . pompa air bisa dioperasikan dengan menekan tombol on/off pompa.
i. Pemeliharaan Peralatan
Adalah penting untuk menjalankan tugas-tugas pemeliharaan yang layak supaya tercapai fungsi dan kinerja instalasi pengolahan limbah yang baik. Manual ini berisi kegiatan-kegiatan pemeliharaan instalasi pengolahan limbah sistem kolam stabilisasi. Personil yang terlibat harus detail dalam memahami dan memelihara agar instalasi ini senantiasa dalam kondisi yang baik. Pemeliharaan harus dilakukan secara periodik sesuai dengan suatu standar yang spesifik:
1) Inspeksi Harian
Pemeriksaan harian ditetapkan pada jam yang sama setiap hari untuk melihat apakah ada kelainan/ anomali pada mesin atau peralatan yang sedang berkerja. Hasil inspeksi dicatat dalam Tabel Inspeksi Harian
2) Inspeksi Periodik
Inspeksi periodik dilakukan menurut standar inspeksi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini dimaksudkan untuk memahami kondisi abrasi / ke-aus-an dan kelapukan pada mesin dan peralatan yang ada, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan penggantiannya secara sistematis. Jika ditemukan cacat atau kerusakan, langkah-langkah perbaikan harus dilakukan saat itu juga. Hasil pemeriksaan harus dicatat.
3) Standar Inspeksi/Pemeliharaan
36
Tabel 6. Contoh Catatan Pemeriksaan Harian
Tanggal: _______________
No Nama Servis Item Pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
1 Pompa angkat 1 2
Suara, getaran, dan panas Pengukuran Arus Listrik
Temperatur Bearing (diukur dengan tangan)
2 Gate / Pintu air 1 Minyak pada bagian berulir pada spindle
3 Sand Pump 1 Penurunan flow rate akibat penyumbatan 4 Cyclone
Separator / Screw Separator
1 Catatan pasir yang dipindahkan dari sand pot
5 Aerator (jika ada)
1 2
Pengukuran Arus Listrik
Temperatur Bearing (diukur dengan tangan)
6 Service Water Pump
1 2
Suara, getaran, dan panas
Temperatur Bearing (diukur dengan tangan)
disimpan dan diberi tutup jika tidak sedang digunakan
pemeriksaan aspek keamanan saat pengoperasian
8 Saringan kasar (Coarse ScreenI
1 Membersihkan sludge dari saringan dan memeriksa catatannya.
9 Unit
pengoperasian Pompa /
pengoperasian kapal keruk 10 Engine
generator
1
2 3
Jumlah minyak pelumas, air pendingin dan minyak bahan bakar
air cleaner
kekencangan pada belt, kabel, dll
37
j. Pemeliharaan Trunk Sewer/Saluran Limbah Utama
Saluran limbah harus terus menerus menyalurkan limbah ke instalasi pengolahan air limbah. Patroli harus memeriksa setiap manhole (lubang masuk gorong-gorong) di trunk sewer secara periodik. Saat pemeriksaan, semua sampah seperti grit, kantong plastik, atau benda asing lainnya yang terkumpul di manhole harus dibuang sampai tuntas.
k. Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Unit IPAL secara keseluruhan dicek dan dicatat semua aktivitas yang dilakukan oleh operator. Untuk memudahkan pemeriksaan pada kegiatan pemeliharaan IPAL, buatlah tabel pencatatan seperti contoh dibawah ini, sehingga pekerjaan pemeliharaan bisa lebih sistematis.
Tabel 7. Contoh Catatan Pemeriksaan Mingguan
Tanggal: _____________________
No Nama Servis Item Pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
1 Lift pump 1
2
Memeriksa tinggi permukaan minyak pada grease tank dan pengisian kembali
minyak pelumas
2 Aerator (jika ada)
1 2
Minyak pelumas Kekencangan belt
3 Service water pump
1 Minyak pelumas 4 Derek /
Rake screen
1 Minyak pelumas 5 Unit
Pembuangan Lumpur
1
2 3
Inlet pompa/float switch (tersumbat oleh lumpur)
sambungan pipa yang longgar
sambungan kabel/selang yang longgar
38
Tabel 8. Contoh Catatan Pemeriksaan Bulanan
Tanggal: _______________
No Nama Servis Item Pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
1 Lift pump 1 Mengencangkan baut yang longgar (termasuk baut pondasi)
2 Aerator (jika ada)
1 Kekencangan drive belt 3 Unit Pembuang
Lumpur
1 Mengencangkan baut yang longgar 4 Derek /
Rake screen
1 Pengoperasian tanpa beban untuk mencegah tidak mengoperasikan dalam waktu yang lama, karena generator tidak dalam pengoperasian secara konstan
perubahan air pendingin perubahan oli
perubahan minyak bahan bakar 5 Generator 1 Pengoperasian tanpa beban untuk
mencegah tidak mengoperasikan dalam waktu yang lama, karena generator tidak dalam pengoperasian secara konstan. perubahan air pendingin
perubahan minyak bahan bakar
Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak
Tabel 9. Contoh Catatan Pemeriksaan Catur Wulanan
Tanggal: _____________
No Nama Servis Item Pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
1 Lift pump 1 Penggantian minyak pelumas 2 Gate / pintu air 1 Pemberian grease baru pada spindle 3 Sand pump 1 pemeriksaan dan mengisi kembali
minyak pelumas
4 Aerator (jika ada) 1 Mengganti minyak pelumas
39
Tabel 10. Contoh Catatan Pemeriksaan 6 (enam) Bulanan
Tanggal : ______________
No Nama Servis Item Pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
1 Service water pump
1 Penggantian minyak pelumas
2 Engine Generator
1 Penggantian minyak pelumas
Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak
Tabel 11. Contoh Catatan Pemeriksaan Tahunan Tanggal: ___________
No Nama Servis Item Pemeriksaan Hasil
Memperbaharui coating
Overhaul pada driving section
Abrasi pada saringan
membuang pasir dari bagian hisap 2 Gate / pintu air 1
2 3
memperbaharui coating
karat dan abrasi pada gate
sampah yang menempel permukaan water-stop dan karat serta kerusakannya
3 Sand pump 1 2 3
memperbaharui coating
bagian dalam impeller
perubahan dalam minyak pelumas
motor test insulation
onderdil yang perlu diganti 4 Cyclone separator /
Screw separator
1 2
memperbaharui coating overhaul
5 Aerator (jika ada) 1 2 3
memperbaharui coating overhaul bagian bergerak onderdil yang perlu diganti 6 Service water pump 1
2
No
m kondisi baik baik/rusak
RASIAN UN an /Sedimen makai tangki
ambar 25. Ta
11. Contoh C
Item
overhaul bag abrasi
katup-NIT PENGO ntasi awal
i pengendapa
li roda trolley
arui coating
arui coating
arui coating
gian dalam pom -katup
OLAHAN A
an dengan pe
ndap Pertama Metcalf & E
eriksaan Tahu
n
y gear
mpa / tangki
AIR LIMBA
anik (mechan
41
Hidupkan listrik pada clarifier 1 pada kontrol panel.
Periksa apakah mekanik scapper dan scoop pada tangki clarifier sudah berjalan normal. Hidupkan pompa lumpur sekali atau dua kali setiap harinya.
Periksa apakah lumpur tersalurkan dengan baik kekolam pengering lumpur.
Jika memakai kolam pengendapan natural, misal dengan konstruksi tangki septik, maka operasionalnya adalah sebagai berikut:
Sedot dan buang lumpur pada periode tertentu menurut desain, misal setiap 6 (enam) bulan atau setiap tahun.
Serok dan buang juga scum yang terkumpul pada bagian atas air.
Penyedotan bisa memakai pompa lumpur, pompa vacuum, pompa angkat dengan udara, atau bisa memakai jasa mobil sedot tinja.
Masukan lumpur dan scum tersebut pada kolam pengering lumpur.
Serok lumpur yang telah kering dari kolam pengering tersebut secara periodik, buang ke pembuangan lumpur, atau gunakan sebagai pupuk.
b. Pengolahan Anaerobik
Teknologi pengolahan secara Anaerobik sebagai pengolahan awal/primary treatment pada IPAL komunal, bertujuan untuk mengurangi/menekan biaya operasi yang timbul, bandingkan jika hanya memakai pengolahan aerobik (misal RBC) saja. Teknologi yang biasa dipakai adalah tangki septik model baffleatau anaerobik filter.
Pada kedua teknologi tersebut tidak diperlukan sistem pengoperasian khusus, setelah air limbah masuk secara kontinyu lewat kota pengontrol aliran, maka pemeliharaan rutin adalah :
Sedot lumpur dari kolam anaerobik, setiap tahun
Penyedotan bisa memakai pompa lumpur, pompa vacuum, pompa angkat dengan udara, atau bisa memakai jasa mobil sedot tinja.
Pada konstruksi baffle septic tank, penyedotan lumpur tidak boleh sampai habis, sisakan sekitar sepertiga dari akumulasi lumpur yang ada.
Masukan lumpur ke sludge drying bed, dan keringkan.
42
Gambar 26. Kompartemen Pada Filter Anaerobik
c. RBC (Rotating Biological Contactor)
Unit RBC bisa diletakkan selevel dengan unit anaerobik, dibawah tanah, dan bisa juga diletakan di atas tanah ataupun di atas bangunan. Peletakan unit RBC bergantung pada kondisi lokasi yang ada.
Gambar 27. Rotating Biological Contactor Filter Anaerobik
43
Secara umum teknologi RBC mengkonsumsi energi/listrik sangat kecil, sehingga hal inilah yang menjadikan RBC berkembang pesat. Perbandingan kasar antara teknologi RBC dan Activated sludge (sama sama pengolahan dengan sistem aerobik) adalah 1 : 10, sehingga biaya operasional dengan sistem RBC sangat rendah. Sebagai gambaran RBC dengan teknologi lattice 3 dimensi dengan motor penggerak hanya 2 HP (1,5 KW) sanggup menghilangkan kandungan BOD sampai 20 Kg BOD per harinya. Teknologi lumpur aktif dengan kapasitas sama akan membutuhkan energi sampai 20 HP (15 KW)
Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
o Periksa apakah operation panel (panel kontrol operasi) sudah menyala. Panel operasi ada di ruang mesin.
o Periksa lampu indikator yang berwarna hijau.
o Jika lampu indikator energi/listrik tidak menyala, hidupkan NFB untuk powersupply. o Periksa listrik yang disalurkan ke RBC. Listrik tersambung jika lampu indikator yang
warna hijau menyala.
o Jika lampu operasi tidak menyala, hidupkan NFB untuk RBC didalam panel listrik. Pengoperasian
o RBC hanya punya sistem pengoperasian secara manual. o Pada panel listrik RBC terdapat tombol on dan off
o Pijit tombol on maka RBC akan berputar, dan tekan tombol off, maka RBC akan berhenti.
o Pada panel listrik tersebut juga terdapat satu tombol besar berwarna merah, namanya tombol emergensi, jika terjadi kondisi darurat tertentu, pijitlah tombol merah tersebut dan seluruh unit mesin yang bergerak akan segera berhenti/stop.
o RBC dioperasikan non-stop tanpa berhenti, hentikan RBC hanya untuk pemeliharaan rutin dan atau dalam keadaan darurat.
d. Cara menumbuhkan Mikroba Pada Awal Operasi RBC
Secara natural mikroba akan tumbuh sendiri pada media RBC setelah beberapa minggu RBC beroperasi. Ada beberapa trik untuk mempercepat pertumbuhan mikroba yaitu:
o Pasokan limbah yang masuk diperbesar debitnya, contoh: bila desain parameter untuk pasokan limbah masuk sebesar 1 m3/ menit, maka jadikan menjadi 2 m3/menit, setelah mikroba terlihat tumbuh (sekitar 2 minggu), maka pasokan dikembalikan lagi ke normal.
44
berangsur aliran air limbah ditambah sampai pada aliran normal.
o Secara umum mikroba pada media RBC akan tumbuh antara 2-6 minggu, dalam kondisi pH netral dan tidak terdapat kandungan yang bersifat toksik bagi mikroba.
o Secara natural mikroba akan tumbuh lebih banyak pada bagian hulu RBC, dan semakin menuju ke outlet maka pertumbuhannya akan semakin kecil
Kondisi Microorganisme pada RBC.
o Pada umumnya putaran RBC telah dirancang sesuai dengan beban limbah yang akan diolah, sehingga pertumbuhan mikroba tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu kecil yang terlihat dari tebal atau tipisnya lapisan lendir pada cakram RBC.
o Jika mikroba pada RBC terlalu tipis, bisa berarti bahwa kandungan organik pada limbah telah diuraikan pada pengolahan pada hulunya, misal dengan pengolahan anaerobik, sehingga dapat dikatakan mikroba pada RBC telah kehabisan makanan sehingga tidak bisa tumbuh dengan baik/sehat.
o Tetapi jika dari analisis efluen, ternyata kandungan organiknya masih tinggi, berarti ada sesuatu hal yang menjadikan mikroba tidak mau tumbuh pada media RBC. Beberap hal bisa menjadikan kondisi seperti ini antara lain putaran RBC terlalu cepat, sehingga mikroba sulit menempel dan berkembang karena banyak yang rontok, pH mungkin terlalu asam atau terlalu basa atau terdapat kandungan yang bersifat toksik terhadap mikroba, seperti disinfektan, kandungan kimia, dan sebagainya.
• Jika mikroba terlalu tebal, hal ini juga akan merugikan kinerja RBC karena luas permukaan RBC menjadi lebih kecil sehingga mikroba yang aktif jadi berkurang juga. Akibatnya efisiensi RBC akan menurun.
• Mikroba terlalu tebal bisa diakibatkan karena beban organik yang masuk terlalu besar, dengan kata lain makanan terlalu banyak sehingga mikroba akan tumbuh terlalu gemuk
• Atau putaran RBC terlalu lambat, sehingga mikroba tua yang berada pada permukaan tidak mau rontok, padahal mikroba tua kinerjanya juga sudah berkurang, dan harus dirontokan, supaya mikroba yang muda dan aktif bisa lebih berperan.
e. Pe mikroba dari IPAL komun pengendapan sain untuk m kolam ini d ggunakan pom
uci Hama/D disinfeksi un kanal denga Gambar 31 d Masukan klor Atur bukaan p Periksa/analis kencangkan b Secara berkal Tablet klorin ika terkena a klorin nya jik
n akhir / Sec pada pengola proses aerob nal hanya di n akhir bisa menyimpan l dipompa seti mpa lumpur,
Disinfection ntuk IPAL ko an tablet klor
di bawah. Op rin tablet pad pintu air (ga sa kandunga baut pada gat
la periksa un dimasukan p aliran air lim ka telah habis
condary Clar ahan ini berfu
bik dihuluny pakai kostru a lebih keci lumpur dalam iap hari dan
, atau jenis p
Gambar 28
omunal hend rin. Bentuk perasional de da wadah yan te) pada alat an khlorin pa te tersebut. nit desinfeks pada wadah y mbah efluen,
s.
45
rifier fungsi menge ya. Sama sep uksi sederhan il dibanding m jangka w dimasukan pompa angka. Bak Pengen
daknya dipak bak atau tan esinfeksi aka ng telah dise
tersebut ada efluen ak
i ini dari kot yang tersedia
dan secara
endapkan pad perti pada bak na saja, tanpa
pengendap waktu tertentu
pada bak pe at lainnya.
ndap Kedua
kai yang sed ngki untuk p an diuraikan ediakan
khir, setelah
toran yang m a, dan klorin berkala dipe
datan tersusp k pengendap a mekanik te an awal, ka u (1 tahun). engendapan
derhana saja, proses desinf selanjutnya.
kandungan
menyumbat pa n akan menca
eriksa dan d
pensi atau pa pan awal, bia
rtentu. Kons arena disini
. Endapan/lu awal, pompa
seperti tipe feksi dapat d
mencapai 4
46
7. PERAWATAN RBCa. Perawatan Rutin Motor
Apabila mitor dilengkapi dengan grease fittings dan relief plugs, maka sebaiknya diberikan pelumasan ulang setiap setahun sekali dengan minyak untuk motor secukupnya.
Reducer / Gear Box
Reducer/Gear Box pada unit RBC diisi dengan oli sederajat SAE – 40, atau isi sesuai dengan spesifikasi pada brosur. Diperlukan pengecekan visual secara berkala. Perikasa level oli dan tambahkan dengan oli yang sama sehingga level yang diperlukan. setiap tahun sekali oli gear box diganti dengan oli yang baru dengan jenis dan tipe yang sama.
Gambar 29. Unit Desinfeksi
Bearings
Bearings dilumasi dengan grease/gemuk. Pelumas lama-kelamaan akan habis dan laju pengurangannya merupakan fungsi dari kondisi operasi. Setiap minggu sekali pompa/masukan grease ke bearing lewat grease nipple nya dengan alat grease-gun.
Sprocket dan Rantai
Penggerak rantai sebaiknya diperiksa setiap 3 (tiga) bulan untuk hal-hal berikut dibawah ini:
Wadah khlorin
tablet Chlorinated