DAMPAK HUKUM PENGANGKATAN ANAK PADA MASYARAKAT DESA TERANTANG KEC.TAMBANG KABUPATEN KAMPAR DITINJAU DARI HUKUM ISLAM Mutasir
Teks penuh
Dokumen terkait
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat Desa Keboguyang Tentang Kasus Perkawinan Lotre di
Pasal 171 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam yang berlaku di Indonesia, Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10 Juni 1991, menetapkan bahwa anak angkat adalah yang dalam
Hukum Islam memandang mengenai anak angkat yang ada di Desa Simpang Tiga tidaklah sesuai dengan anjuran yang ada pada ketentuan hukum Islam dan KHI,
Mengenai warisan yang ada dalam hukum Islam dan KHI dan batasan-batasan bagi anak angkat dengan orang tua angkat, khususnya bagi masyarakat di Desa Tanjung Inten
Akhirnya, dimungkinkan timbulnya status hukum anak sebagai akibat dari hubungan antar-individu tersebut menjadi tidak jelas dan meragukan, seperti anak lahir di luar
Tabliq telah di terapkan dalam laporan realisasi dana desa karena telah di atur dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang desa berupa pengambilan keputusan mengenai
terhadap anak luar nikah tersebut, sama halnya dengan status hukum semua anak yang lahir di luar pernikahan yang sah sebagaimana disebutkan di atas. Wali hakim adalah
Perkawinan poligami yang terjadi di Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara mayoritas dilakukan dengan alasan yang tidak jelas serta diluar dari pada ketentuan-ketentuan yang