• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar Data Keuangan Penting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Ikhtisar Data Keuangan Penting"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Visi dan Misi

1

Ikhtisar Data Keuangan Penting

2

Laporan Dewan Komisaris

3

Laporan Dewan Direksi

4

Profil Perseroan

5

Informasi Perseroan

6

Dewan Komisaris dan Direksi

7

Sumber Daya Manusia

8

Struktur Organisasi

8

Analisis Dan Pembahasan

Manajemen

9

Informasi Khusus

12

Tata Kelola Perusahaan

14

Laporan Komite Audit

19

Laporan Keuangan

21

Daftar Isi

Visi

Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan terintegrasi penuh dalam Bidang “Brokerage, Underwriter & Financial Advisory Services” .

Misi

Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan memberikan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders (pemangku kepentingan).

Membantu perusahaan menengah dan besar khususnya dalam lingkup restrukturisasi dan ekspansi bisnis agar dapat berkembang dan berkompetisi dalam dunia bisnis.

(3)

A. Data Keuangan

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Uraian 2010 2011 2012

Pendapatan usaha 2.307 2.328 1.854

Laba (rugi) usaha (632) (431) (433)

Laba (rugi) komprehensif (2.812) 915 2.592

Jumlah aset lancar 52.626 50.013 53.667

Jumlah aset 53.043 50.358 54.002

Jumlah liabilitas 6.065 2.466 3.517

Jumlah ekuitas 46.978 47.893 50.485

Laba (rugi) per saham dasar (11) 3 7

B. Rasio-Rasio Penting

(dalam persentase)

Uraian 2010 2011 2012

Rasio Pertumbuhan

* Pendapatan usaha (31,78) 0,91 (20,37)

* Laba (rugi) usaha (64,45) (31,80) 0,37

* Laba (rugi) komprehensif (2,42) * 183,44

* Jumlah aset (10,85) (5,06) 7,24

* Jumlah liabilitas (37,54) (59,34) 42,64

* Jumlah ekuitas (5,65) 1,95 5,41

Rasio Usaha

* Laba (rugi) usaha terhadap pendapatan usaha (27,40) (18,52) (23,34)

* Laba (rugi) komprehensif terhadap pendapatan usaha (121,89) 39,28 139,82

* Laba (rugi) komprehensif terhadap aset (2,88) 1,82 4,80

* Laba (rugi) komprehensif terhadap ekuitas (3,25) 1,91 5,13

Rasio Keuangan

* Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek 867,75 2.028,42 1.525,90

* Liabilitas terhadap ekuitas 12,91 5,15 6,97

* Liabilitas terhadap aset 11,43 4,90 6,51

Catatan

* Rasio pertumbuhan laba (rugi) komprehensif tidak bisa dihitung karena pada tahun 2011 Perseroan memperoleh laba, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami rugi.

(4)

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Kinerja perekonomian 2012 yang telah kita lalui tidak mengecewakan kendati banyak tantangan eksternal, diantaranya kondisi ekonomi global yang masih tidak pasti, maupun dinamika internal yang turut membayangi potensi pertumbuhan. Secara keseluruhan kinerja perekonomian masih mampu membukukan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,23 % sementara tingkat inflasi sebesar 4,30 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) mencapai 5,75 %, demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp 9.500,- per dollar Amerika Serikat.

Kinerja positif bergerak dari pasar modal hingga sektor riil, di pasar modal Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di level 4.316, naik signifikan dan mencetak gain 12,94 % dibandingkan akhir 2011 pada level 3.821. Disektor financial, patut dicatat adanya kemajuan transisi pengawasan dari Bank Indonesia dan Bapepam & LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diharapkan dapat meletakkan stabilitas sektor keuangan yang lebih baik. Lalu disektor riil, pertumbuhan kenaikan penjualan diberbagai sektor konsumsi yang terutama didorong oleh kenaikan daya beli masyarakat, menyusul pendapatan perkapita yang telah melampaui US$ 3.800 pertahun.

Sementara itu tahun 2012 menjadi tahun suram bagi perdagangan komoditas, perlambatan ekonomi dunia membuat permintaan komoditas ikut melambat, dampaknya adalah merosotnya harga komoditi bahkan mencapai titik terendah. Penurunan harga paling drastis terjadi pada batubara, setidaknya harga batubara telah turun sekitar 65 % sepanjang tahun ini. Tak hanya pada komoditas tambang, penurunan harga juga terjadi pada komoditas perkebunan, minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menjadi komoditas strategis Indonesia yang paling merasakan dampaknya, penurunannya mencapai 25 %. Penurunan harga tersebut telah menyeret kinerja ekspor nasional, tidak hanya itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terpuruk karena saham-saham perusahaan berbasis komoditas ikut turun.

Dewan Komisaris selama tahun 2012 ini telah meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan memberikan kajian dan rekomendasi untuk kemajuan Perseroan, dan dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris telah dibantu dan bekerja sama secara aktif dengan Komite Audit, yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan.

Laporan Dewan Komisaris

Oleh karena Komisaris Utama Perseroan yaitu ibu Chu Jang Lie telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012, maka berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2013, Perseroan telah memberhentikan dengan hormat Johnlin Yuwono dari jabatannya selaku Komisaris, dan selanjutnya mengangkat kembali Johnlin Yuwono sebagai Komisaris Utama Perseroan, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut :

Komisaris Utama : Johnlin Yuwono

Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya

Terakhir Dewan Komisaris menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Direksi beserta seluruh jajaran manajemen atas prestasi yang berhasil diraih selama tahun 2012 dalam meningkatkan pengelolaan dan peningkatan nilai Perseroan, serta ucapan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, para nasabah serta seluruh mitra kerja atas dukungan, saran dan masukan serta kerjasamanya, sehingga bisnis Perseroan memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya dalam mendukung program Pemerintah mempercepat pembangunan pasar modal untuk mendorong memacu pertumbuhan perekonomian nasional.

(5)

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Krisis utang Eropa dan tingginya defisit fiskal di Amerika Serikat membayangi bergulirnya roda ekonomi Indonesia dalam memasuki tahun 2012, dan pada pertengahan tahun 2012, ekonomi nasional mulai merasakan dampak dari krisis tersebut. Dinamika ekonomi global yang memasuki tren negatif, mulai menimbulkan dampak terhadap perekonomian Asia termasuk Indonesia. Harga komoditas di pasar internasional terkoreksi, permintaan ekspor mengalami kontraksi dan harga minyak dunia melonjak tinggi.

Kendati demikian di tengah ketidakpastian global, kondisi ekonomi Indonesia tetap tumbuh 6,23 % dengan tingkat inflasi 4,30 % telah menuai apresiasi, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif dan termasuk dalam negara yang sukses, karena tidak ada perekonomian yang kebal terhadap apa yang terjadi di tataran global. Bukan hanya itu lembaga riset McKinsey bahkan memproyeksikan Indonesia mampu menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030.

OECD (Organization for Economics Cooperation and Development) yaitu Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga mengungkapkan bahwa tingkat pertumbuhan yang kuat dan stabil merupakan modal bagi Indonesia untuk menyamakan skala ekonomi dengan negara- negara lain di Asia Pasifik. Bahkan dinilai berpeluang untuk menjadi satu dari 10 perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2025.

Tahun 2012 adalah tahun penuh ketidakpastian, subsidi bahan bakar minyak melambung tinggi dan ekonomi global yang mengalami kontraksi, tetapi realisasi investasi di dalam negeri justru tumbuh tinggi. Ini yang membuat optimis terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun mendatang. Sehingga tahun 2012 ini ditutup dengan evaluasi dan introspeksi, semoga tahun depan bisa mencatat prestasi yang lebih baik.

Direksi menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/ GCG), Direksi percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan,

Tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan ditutup pada level 4.316 atau menguat 12,9 % dibandingkan akhir 2011 pada level 3.821, dan menempati peringkat kedelapan diantara pencapaian sejumlah bursa di Asia Pasifik. Pertumbuhan ini menjadi salah satu pemicu kenaikan nilai kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia sebesar 16,7 % dari Rp 3.537 triliun menjadi Rp 4.127 triliun.

Pada tahun ini laba komprehensif Perseroan mencapai Rp 2.592 juta, mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp 1.678 juta atau 183,59 % dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 914 juta. Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 1.875 juta, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp 1.120 juta atau 148,34 % dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 755 juta. Sedangkan penghasilan lain-lain menjadi Rp 2.264 juta ditahun 2012 yang merupakan kenaikan yang juga cukup signifikan sebesar Rp 1.102 juta atau 94,83 %, dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 1.162 juta. Disamping itu beban usaha dapat ditekan menjadi Rp 2.287 juta ditahun

2012 yang merupakan penurunan sebesar Rp 472 juta atau 17,10 %, dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 2.759 juta. Manajemen beranggapan kinerja Perseroan di tahun ini cukup membanggakan.

Tahun ini Perseroan sebagai peserta sindikasi penjamin emisi efek telah memperoleh 18 emiten yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, PT Supra Boga Lestari Tbk, PT Kobexindo Tractors Tbk, PT Trisula International Tbk, PT Toba Bara Sejahtra Tbk, PT Global Teleshop Tbk, PT Tri Banyan Tirta Tbk, PT Gading Development Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, PT Express Transindo Utama Tbk, PT Baramulti Suksessarana Tbk, PT Wismilak Inti Makmur Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk.

Akhirnya atas nama Direksi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada semua staf dan karyawan, para pemegang saham, seluruh nasabah serta para mitra kerja dan stakeholder lainnya atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik untuk mencapai semua target dan rencana kerja Perseroan selama tahun 2012. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karuniaNya kepada kita semua.

Laporan Dewan Direksi

Luciana

(6)

Profil Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.

a. Perantara Pedagang Efek

Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran, tim riset dan manajemen Perseroan secara intensif melakukan komunikasi dengan nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan berinvestasi dalam pasar saham.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet, handphone maupun alat komunikasi lain yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan transaksi saham.

Sesuai dengan kebijaksanaan Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Perseroan telah melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk rekening efek nasabah dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor ID), penerapan Fund Separation untuk rekening dana nasabah, penerapan Straight Throught Processing (STP) yaitu otomatisasi perdagangan efek.

Semua upaya perbaikan peraturan dan perangkat pasar modal ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap investor, peningkatan kredibilitas sistem perdagangan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran di pasar modal. Jika terwujud kondisi seperti ini, tentu akan meningkatkan minat investasi di pasar modal Indonesia.

Saat ini persaingan industri sekuritas semakin ketat dengan total sekitar 120 perusahaan efek terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana sebanyak setengahnya diantaranya telah menawarkan layanan jasa perdagangan saham secara langsung (online trading). Dan saat ini juga telah berkembang transaksi dengan mobile trading. Perseroan merespon kondisi tersebut dengan memperbaharui sistem informasi dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga dapat memberikan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan berkesinambungan.

(7)

Nama Perusahaan

PT Yulie Sekurindo Tbk

Alamat

Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59

Jakarta 12190, Indonesia Tel. : 021 - 51402181 Fax. : 021 - 51402182

Emai : yulie_sekurindo@cbn.net.id yuliesekurindo@hotmail.com corsec@yuliesekurindo.com Website : www.yuliesekurindo.com

Bidang Usaha

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek

Kode Saham

Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan

Konica Building, Lantai 5 Jl. Gunung Sahari Raya No. 78 Jakarta 10610

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5 Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12910

b. Pendapatan Tetap

Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara dan pedagang efek bersifat utang, dengan instrumen yang diperdagangkan antara lain adalah efek Reverse Repo yaitu Perseroan membeli dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual kembali dengan harga yang sama ditambah tingkat bunga tertentu atau dengan harga tertentu yang lebih tinggi, selisih antara harga beli dan harga jual kembali merupakan penghasilan bunga. Aktivitas ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat meningkatkan pendapatan usaha, jumlah reverse repo pertanggal 28 Desember 2012 adalah sebesar Rp 7.372 juta.

c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan (Investment Banking & Corporate Finance)

Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) bagi institusi yang akan melakukan emisi saham.

Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut :

No Nama Perusahaan

1 PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

2 PT Supra Boga Lestari Tbk

3 PT Kobexindo Tractors Tbk

4 PT Trisula International Tbk

5 PT Toba Bara Sejahtra Tbk

6 PT Global Teleshop Tbk

7 PT Tri Banyan Tirta Tbk

8 PT Gading Development Tbk

9 PT BPD. Jawa Timur Tbk

10 PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk

11 PT Express Transindo Utama Tbk

12 PT Baramulti Suksessarana Tbk

13 PT Wismilak Inti Makmur Tbk

14 PT Waskita Karya Tbk

15 PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk

16 PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

17 PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk

18 PT Saraswati Griya Lestari Tbk

(8)

CHU JANG LIE,

Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia dilahirkan di Jakarta tahun 1951. Pada tahun 1970 menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Budi Mulia. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2001). Memulai karirnya di PT ABC Intercallin sebagai Manager Pemasaran (1975 – 1980), PT Petindo Jaya Sakti bekerja sebagai Manager Pemasaran (1980 – 1990). Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk (2004 – 2010). Menjabat sebagai Komisaris PT Jeje Yutrindo Utama (2004 – sekarang), dan bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1998, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2010 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2013. Chu Jang Lie telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012.

JOHNLIN YUWONO,

Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia,

dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 – 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 – 2005). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris sejak tahun 2009, dan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2013 diangkat sebagai Komisaris Utama dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2013, menggantikan ibu Chu Jang Lie.

OEY RIVERA WIJAYA, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 – 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 – 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 – 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 – sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 – sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Agustus 2010 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2013.

LUCIANA, Direktur Utama

Warga Negara Indonesia dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1994). Memulai karirnya di PT Ramayana Artha Perkasa , perusahaan efek sebagai Finance (1990 - 1991), sebagai Firm Manager (1991 - 1996), menjabat sebagai Head of Sales Equity (1996 - 2000) dan terakhir sebagai Compliance (2002 – 2009). PT. Harita Kencana, sebagai Sales Equity ( 2000-2002 ). Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Utama sejak tahun 2009, kemudian diangkat kembali sebagai Direktur Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2010 dengan masa jabatan

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 – 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 – 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 – 2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000 – 2002). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003, dan diangkat kembali sebagai Direktur berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2010 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2013.

(9)

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk - produk pasar modal, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah. Pelatihan dan pemahaman tentang Prinsip Pengenalan Nasabah ( Know Your Client ), workshop dan seminar tentang peraturan perdagangan dan transaksi saham, seminar peraturan mengenai transaksi terlarang dan pencucian uang ( money laundry ).

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, Standar akuntansi pasar modal, seminar peraturan mengenai transaksi terlarang dan pencucian uang ( money laundry), standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan Fund Separation yaitu pemisahan rekening dana nasabah, serta penerapan Straight ThroughProcessing (STP) yaitu otomatisasi pelaksanaan perdagangan efek dan penerapan pembentukan Dana Perlindungan Pemodal (Investor Protection Fund/IPF), juga penerapan pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) baru yang sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE).

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas - fasilitas seperti pemberian gaji yang telah sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) tingkat propinsi, Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan, memfasilitasi acara rekreasi karyawan bersama, santunan bagi keluarga yang meninggal, pemberian cuti tahunan dan cuti melahirkan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 19 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

Wakil Perantara

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2012.

DEWANKOMISARIS Oey Rivera Wijaya, Victor Sianipar, Deddy. G

(10)

A. PENDAPATAN USAHA

Pendapatan usaha pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.854 juta, yang berasal dari komisi perantara perdagangan efek, pendapatan bunga serta jasa penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 474 juta atau 20,36 % dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 2.328 juta. Penurunan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya penurunan dari komisi perantara perdagangan efek dan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek, walaupun diikuti dengan peningkatan dari keuntungan atas perdagangan efek – bersih.

KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Pendapatan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 849 juta mengalami penurunan sebesar Rp 585 juta atau 40,79 % dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 1.434 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat dari kondisi market local dan regional yang tidak kondusif, penerapan peraturan perdagangan dan transaksi yang baru dan persaingan diantara perusahaan sekuritas yang ada, terutama dengan adanya perusahaan sekuritas yang telah menerapkan sistem online trading.

BUNGA

Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 610 juta mengalami penurunan sebesar Rp 100 juta atau 14,08 %, dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 710 juta, hal ini disebabkan penurunan jumlah reverse repo yang diberikan kepada pihak ketiga, akibat adanya reverse repo yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang kembali.

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK

Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta penjamin emisi efek untuk penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 22 juta mengalami penurunan sebesar Rp 161 juta atau 87,98 %, dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 183 juta, hal ini disebabkan semakin berkurangnya porsi penjaminan yang ditanggung Perseroan dalam rangka keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

KEUNTUNGAN ATAS PERDAGANGAN EFEK – BERSIH

Keuntungan perdagangan efek – bersih Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 373 juta dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar dibawah Rp 1 juta, disebabkan oleh kenaikan nilai portofolio saham yang dimiliki Perseroan.

B. BEBAN USAHA

Beban usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2.287 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 472 juta atau 17,10 % dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 2.759 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas beban perjalanan dinas dan transportasi, beban kantor serta beban lain-lain sebagai akibat efisiensi yang dijalankan Perseroan.

C. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

LABA (RUGI) USAHA

Pada tahun 2012 Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 433 juta, kenaikan sebesar Rp 2 juta atau 0,46 % dibandingkan tahun 2011 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 431 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan pendapatan usaha, walaupun juga diikuti dengan penurunan beban usaha.

PENGHASILAN LAIN – LAIN

Penghasilan lain – lain Perseroan antara lain berupa selisih kurs, pendapatan bunga dari deposito berjangka dan laba penjualan aset tetap. Pada tahun 2012 penghasilan lain – lain Perseroan adalah sebesar Rp 2.264 juta dimana terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp 1.102 juta atau 94,83 % dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 1.162 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan atas selisih kurs – bersih sebagai akibat kenaikan kurs Dollar di pasar dan adanya laba penjualan aset tetap, walaupun diikuti dengan penurunan atas pendapatan bunga yang disebabkan pencairan sebagian deposito berjangka yang telah jatuh tempo.

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Pendapatan komprehensif lain yang diperoleh Perseroan merupakan kenaikan atau penurunan - bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual. Pada tahun 2012 Perseroan memperoleh surplus sebesar Rp 717 juta, memperoleh peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp 557 juta atau 348,13 % dibandingkan tahun 2011 yang hanya mengalami surplus sebesar Rp 160 juta. Surplus ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan harga saham-saham di pasar, yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan.

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

(11)

signifikan sebesar Rp 1.678 atau 183,59% dibanding tahun 2011 yang memperoleh laba komprehensif sebesar Rp 914 juta. Laba komprehensif ini terutama disumbangkan oleh penghasilan lain-lain berupa selisih kurs, ditambah kenaikan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual.

PROFITABILITAS

Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba pada suatu masa tertentu.

- Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap pendapatan Perseroan. - Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba

komprehensif.

- Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap ekuitas.

URAIAN Rasio Keuangan

31 Desember

2010 2011 2012

Net Profit Margin (121,89) % 39,28 % 139,82 %

Return On Assets (5,30) % 1,82 % 4,80 %

Return On Equity (5,99) % 1,91 % 5,13 %

D. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

ASET

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 54.002 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 3.644 juta atau 7,24 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp 50.358 juta. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh adanya piutang kepada pihak berelasi, diikuti dengan penurunan deposito berjangka akibat dicairkannya deposito yang telah jatuh tempo. Yang termasuk aset tidak lancar adalah penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain, sisanya merupakan aset lancar.

LIABILITAS

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.517 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 1.051 juta atau 42,62 % dibanding liabilitas Perseroan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp 2.466 juta. Kenaikan jumlah liabilitas tersebut disebabkan terutama oleh adanya peningkatan utang lembaga kliring dan penjaminan sebagai akibat peningkatan aktifitas transaksi saham. Semua liabilitas Perseroan dikategorikan sebagai liabilitas jangka pendek.

EKUITAS

(12)

ditentukan penggunaannya sebagai akibat Perseroan memperoleh laba bersih usaha, dan kenaikan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual akibat peningkatan harga saham di pasar.

Total Aset, Liabilitas Dan Ekuitas

E. ARUS KAS

AKTIVITAS OPERASI

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.395 juta terutama terdiri dari penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 849 juta, penerimaan bunga sebesar Rp 1.787 juta dan penerimaan lainnya sebesar Rp 726 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembayaran kepada nasabah sebesar Rp 509 juta dan pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.154 juta.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 71 juta terutama terdiri dari penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 1.434 juta, penerimaan efek dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 3.872 juta dan penerimaan bunga sebesar Rp 1.601 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembelian portofolio efek sebesar Rp 4.559 juta dan pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.687 juta.

AKTIVITAS INVESTASI

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 8.845 juta, terdiri dari pencairan deposito berjangka sebesar Rp 8.688 juta dan penerimaan penjualan aset tetap sebesar Rp 170 juta, yang diimbangi dengan pembayaran perolehan aset tetap sebesar Rp 13 juta.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 27 juta, terdiri dari pembayaran perolehan aset tetap.

AKTIVITAS PENDANAAN

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 12.933 juta, terdiri dari pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Tingkat kolektibilitas piutang merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk mendapatkan penghasilan dari penagihan piutang, dan diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah pendapatan usaha terhadap piutang jangka pendek Perseroan,

yang berupa piutang kepada nasabah untuk transaksi efek nasabah. Jangka waktu kredit yang diberikan Perseroan adalah 3 hari, sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan sampai saat ini tidak ada nasabah yang melebihi jangka waktu kredit tersebut. Disamping itu Perseroan tidak memberikan fasilitas marjin kepada nasabah berupa dana talangan untuk transaksi efek Nasabah dan perusahaan juga mengikuti peraturan forcesell (jual paksa) untuk pelunasan piutang transaksi.

G. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

LIKUIDITAS

Likuiditas diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah aset lancar (diluar penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain) terhadap liabilitas jangka pendek dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki.

Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar 1.525,90 % dan 2.028,42 %. Penurunan rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek tersebut disebabkan karena kenaikan liabilitas jangka pendek pada tahun 2012 sebesar Rp 1.051 juta atau 42,62 % jika dibandingkan dengan tahun 2011, yang disebabkan antara lain oleh adanya peningkatan atas utang lembaga kliring dan penjaminan serta liabilitas imbalan kerja karyawan.

SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) atau membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Solvabilitas Aset).

Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 6,97 % dan 5,15 %. Peningkatan rasio liabilitas terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas yang didapat karena peningkatan utang lembaga kliring dan penjaminan serta liabilitas imbalan kerja karyawan.

Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar 6,51 % dan 4,90 %. Kenaikan rasio liabilitas terhadap aset disebabkan adanya peningkatan jumlah liabilitas, yang diakibatkan oleh kenaikan utang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 947 juta serta liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar Rp 126 juta.

H. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

(13)

I. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN

Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading ) Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. Fasilitas online trading memungkinkan nasabah memasukkan sendiri order beli atau order jual melalui computer, ponsel, IPad dan lain lain tanpa melalui perantara (dealer), yang secara otomatis dan real time akan diteruskan ke sistem remote trading yang terkoneksi langsung ke bursa.

J. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2012, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.

Informasi Khusus

A. Pencatatan dan Harga Saham

Tahun Kwartal

Harga Saham Jumlah Saham

(Lembar)

Terendah Tertinggi

2004 215 315 349,558,000

2005 50 275 376.319,500

2006 35 60 937.000

2007 30 200 11.193.000

2008 66 120 6.692.500

2009 50 92 1.765.000

2010 50 77 3.886.000

2011 I 50 76 112.000

II 58 78 5.362.500

III 50 78 189.000

IV 50 85 336.500

2012 I 75 154 6.228.500

II 90 200 1.040.500

III 140 140 2.000

(14)

B. Dividen

Tahun Dividen per Saham (Rp)

Jumlah Saham (Lembar)

Jumlah Dividen (Rp)

Tanggal Pembayaran

2004 6 255.000.000 1.530.000.000 15 Desember 2005

2005 8 255.000.000 2.040.000.000 15 Agustus 2006

2006 6,50 255.000.000 1.657.500.000 21 Agustus 2007

2007 9,50 255.000.000 2.422.500.000 24 Desember 2008

C. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan

No Nama Pemegang Saham Alamat Pemegang Saham Status A/I

Jumlah Saham

Pemilikan % 1 PT Jeje Yutrindo Utama Plaza Asia (ABDA) Lt. 5 I 133.725.000 52,44

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan

Jumlah 133.725.000 52,44

D. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris

No Nama Jabatan Jumlah Saham (Lembar) Pemilikan %

1 Chu Jang Lie Komisaris Utama 1.275.000 0,50

2 Johnlin Yuwono Komisaris 0 0

3 Oey Rivera Wijaya Komisaris Independen 0 0

4 Luciana Direktur Utama 0 0

5 Rusmady Hansa Direktur 0 0

E. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat

No Keterangan Jumlah Saham

1 Pemodal Nasional 119.195.500

2 Pemodal Asing 804.500

Total 120.000.000

F. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat

No Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nominal (Rp) %

Modal Dasar 540.000.000 108.000.000.000

Modal Disetor Penuh :

1 PT Jeje Yutrindo Utama 133.725.000 26.745.000.000 52,44

2 Chu Jang Lie 1.275.000 255.000.000 0,50

3 Masyarakat 120.000.000 24.000.000.000 47,06

Jumlah Modal Disetor Penuh 255.000.000 51.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 285.000.000 57.000.000.000

(15)

Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.

Dalam rangka menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan antara lain dengan pemegang saham, manajemen, pihak kreditur, pemerintah, karyawan dan seluruh stakeholder lainnya, diperlukan penerapan prinsip-prinsip dari GCG. Adapun prinsip-prinsip GCG yang senantiasa dan akan diterapkan oleh Perseroan adalah :

a. Prinsip Fairness

• Perlindungan terhadap seluruh kepentingan pemegang saham, yaitu dengan dibentuknya Komisaris Independen yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham minoritas.

• Pengelolaan Perseroan selalu memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Prinsip Transparency

• Laporan keuangan Perseroan diaudit oleh kantor akuntan public yang terdaftar di Bapepam & LK dan dilaporkan ke Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia serta diumumkan dalam surat kabar yang mempunyai peredaran nasional secara berkala.

• Setiap akan melakukan corporate action yang material, Perseroan selalu menyampaikan kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia dan Bapepam & LK.

• Pengelolaan aset atau investasi dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab.

c. Prinsip Accountability

• Mengatur kejelasan fungsi, hak dan kewajiban, wewenang dan tanggung jawab masing-masing antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi

• Membentuk Komite Audit independent yang diketuai oleh Komisaris Independen.

d. Prinsip Responsibility

• Perseroan telah mengikutsertakan karyawan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). • Perseroan secara konsisten melakukan pembayaran dan pelaporan pajak tepat pada waktunya.

• Menyampaikan laporan keuangan tahunan, triwulan, tengah tahunan tepat pada waktunya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, agar pemegang saham dapat mengetahui kinerja perseroan.

Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

A. Rapat Umum Pemegang Saham

Pada tanggal 28 Juni 2012 di Hotel Mega Anggrek - Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST telah diputuskan untuk tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, karena walaupun Perseroan memperoleh laba komprehensif tahun buku 2011, namun bila dikompensasi dengan defisit saldo laba tahun sebelumnya, sebenarnya Perseroan masih mengalami kerugian komprehensif dalam tahun buku 2011.

Kemudian oleh karena Komisaris Utama Perseroan yaitu Chu Jang Lie telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012, maka berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2013 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan telah memberhentikan dengan hormat Johnlin Yuwono dari jabatannya selaku Komisaris, dan selanjutnya mengangkat kembali Johnlin Yuwono sebagai Komisaris Utama Perseroan, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut :

Komisaris Utama : Johnlin Yuwono Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya

B. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan perwakilan dari seluruh pemegang saham Perseroan. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Saat ini Perseroan memiliki 2 orang anggota Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Dengan adanya Komisaris Independen tersebut, maka pengawasan dan nasihat dapat lebih obyektif dan tetap memperhatikan kepentingan dari pemegang saham independen.

(16)

Calon anggota Komisaris dapat diajukan oleh seluruh pemegang saham, sementara calon anggota Komisaris Independen hanya dapat diajukan oleh pemegang saham independen. Selanjutnya para anggota Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris melakukan hal-hal berikut :

• Mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan.

• Mempraktekkan keadilan dan memiliki integritas baik secara individu maupun secara kolektif dalam Dewan Komisaris.

• Mempromosikan visi dan misi Perseroan serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dank ode etik.

• Mempelajari dan mendalami bisnis yang dilakukan oleh Perseroan, dan mengerti mengenai risiko bisnis perusahaan efek.

• Melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi.

• Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan Perseroan.

• Menjamin proses, control dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, sehingga integritas dari laporan keuangan Perseroan dapat dipertanggung-jawabkan sepenuhnya.

• Melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur.

• Menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit.

• Melakukan perencanaan dan review terhadap proses suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi Direksi. • Mengevaluasi kinerja dan efektifitas Dewan Komisaris.

C. Dewan Direksi

Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur, dimana kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Adanya komposisi Direktur Tidak Terafiliasi tersebut telah memberikan hasil berupa keputusan yang dilandasi atas sikap profesional dan tidak adanya pengaruh atau kepentingan tertentu yang dominan dari pemegang saham. Direksi Perseroan dibentuk dari individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Pengetahuan dan pengalaman dari anggota Direksi telah memberikan kepastian akan kemampuan Direksi dalam memimpin aktivitas operasional Perseroan.

Selanjutnya para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan hal berikut :

• Memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif.

• Memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan lebih maju dan berkembang.

• Mempromosikan visi dan misi serta mempromosikan peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. • Melakukan review terperinci mengenai kinerja operasional Perseroan

• Melakukan perencanaan dan review terhadap suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi manajemen. • Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan efektivitas manajemen.

D. Pelatihan Untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi

Direksi berperan signifikan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti penerapan Straight Through Processing yaitu otomatisasi perdagangan efek, penerapan Fund Separation yang merupakan pemisahan rekening dana nasabah, seminar peraturan pasar modal, seminar peraturan-peraturan emiten dan badan usaha, penerapan bergabungnya Bapepam & LK kedalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seminar dan penerapan pembentukan Dana Perlindungan Pemodal (Investor Protection Fund/IPF).

E. Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selalu dilaksanakan baik secara rutin maupun temporer, guna mengantisipasi secara cepat dan akurat atas setiap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan Perseroan. Rapat dilaksanakan baik untuk seluruh Komisaris dan Direksi, maupun secara khusus antar anggota Komisaris dan atau Direksi.

Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara rutin setiap 6 bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, dan dilaksanakan secara temporer bila Dewan Komisaris merasa ada yang perlu dibahas terhadap kebijakan dan strategi yang akan dijalankan Perseroan. Sedangkan rapat Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilaksanakan secara rutin setiap sebulan sekali, dan dilaksanakan secara temporer bila dirasa ada yang perlu dibahas mengenai kebijakan yang akan dijalankan Perseroan. Rapat anggota Direksi dilaksanakan secara rutin setiap sebulan sekali, dan dilaksanakan secara temporer bila anggota Direksi merasa ada yang perlu dibahas terhadap kebijakan yang akan dijalankan Perseroan.

F. Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi

(17)

G. Komite Audit

Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota, dimana 1 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung-jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang dipandang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan memeriksa laporan dari internal audit.

Komite Audit juga berkewajiban untuk memperhatikan risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan yang muncul terhadap Perseroan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi.

Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal. Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera disampaikan kepada Dewan Komisaris agar dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Komite Audit melakukan hal berikut :

• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan Perseroan kepada publik dan pihak otoritas, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.

• Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangan di bidang pasar modal, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

• Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen Perseroan dan akuntan atas jasa yang diberikannya.

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee.

• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.

• Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. • Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.

• Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan.

• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Ketua : Oey Rivera Wijaya Anggota : Victor Sianipar Anggota : Deddy Gunawan

VICTOR SIANIPAR, Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Medan tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Bisnis Manajemen di Sekolah Tinggi Prasetya Mulya, Jakarta pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Upjohn Indonesia, Jakarta sebagai Manager Divisi Pemasaran (1976 – 1996). Menjabat sebagai General Manager PT Haniwell Murni Co, Tangerang (1996 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2004 sampai 2006. Menjabat sebagai Direktur di PT Sumber Cakrawala Intinusa sejak tahun 2007 sampai sekarang.

DEDDY GUNAWAN,

Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK, Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai Manager Keuangan (1987 – 2007). Menjabat sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang).

H. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugasnya antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI dan masyarakat.

Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya membuka semua jalur komunikasi dengan para stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI, analis maupun pihak lainnya yang terkait dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan memberikan kepastian bagi para stakeholder mengenai perkembangan terbaru Perseroan, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya umpan balik (feedback) dari para stakeholders untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.

(18)

Pada tanggal 28 Juni 2012 bertempat di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham dan investor, sejumlah investor juga telah menanyakan langsung mengenai perkembangan dan rencana usaha Perseroan.

ROHATI,

Sekretaris Perusahaan

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Persada, pada tahun 2008. Memulai karirnya di PT Adhi Sentosa Abadi dengan jabatan sebagai Staff Administrasi (1993 – 1995). Menjabat sebagai Staff Finance di PT Bamaputra Sarana Plastindo (1996 - 1999), Staff Finance, Accounting & Tax PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

I. Internal Audit

Divisi Internal Audit melakukan kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan.

Divisi Internal Audit berwenang untuk mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya, juga melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit, selain itu mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit, selanjutnya melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya divisi Internal Audit melakukan hal berikut :

• Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan.

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi.

• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Bekerja sama dengan Komite Audit.

• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

J. Kepatuhan (Compliance)

Divisi kepatuhan wajib bersifat independen dari divisi lainnya, namun memiliki akses yang tidak terbatas kepada divisi lainnya terkait dengan tugasnya untuk memastikan kepatuhan Perseroan. Divisi ini ditetapkan sebagai wakil yang ditugaskan oleh Perseroan untuk menangani proses pemeriksaan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya divisi kepatuhan melakukan hal berikut :

• Mengidentifikasi kebijakan, prosedur operasi standar dan peraturan perundang-undangan yang terkait. • Menyusun kebijakan dan posedur tugas pokok dan fungsi divisi kepatuhan.

• Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan dan prosedur operasi standar. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai perizinan.

• Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai pelaksanaan pengawasan pegawai. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai pengendalian internal.

• Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang serta pendanaan kegiatan terorisme.

• Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai perdagangan efek.

• Melakukan penanganan dan pengadministrasian pengaduan nasabah dengan wajib memiliki mekanisme khusus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan tertulis dari nasabah.

• Melakukan pengawasan rencana kelangsungan usaha (business continuity plan).

• Menyampaikan laporan secara berkala minimal 1 kali dalam setahun, dan laporan secara insidental kepada Dewan Komisaris dan atau Direksi.

• Menyediakan bantuan dan melakukan pelatihan kepada pegawai pada divisi lain dalam rangka memenuhi kepatuhan divisi dimaksud terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal dan peraturan lain yang terkait.

Divisi kepatuhan wajib melaporkan secara rahasia kepada Dewan Komisaris dan Bapepam & LK jika menemukan adanya indikasi pelanggaran atas ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh Perseroan atau nasabah.

K. Manajemen Risiko

Divisi manajemen risiko bertanggung jawab untuk mengelola sistem pengendalian risiko, menyusun parameter dan melakukan verifikasi dalam memproses pesanan dan atau instruksi, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan Perseroan, dan melaksanakan transaksi efek dengan ketentuan:

(19)

• Melakukan verifikasi bahwa rekening efek nasabah telah dibuka dan disetujui oleh divisi pemasaran.

• Melakukan verifikasi sebelum melaksanakan pesanan dan atau instruksi nasabah untuk memastikan ketersediaan dana dan atau efek dalam rekening efek nasabah, dalam rangka penyelesaian transaksi efek.

• Bagi nasabah yang tidak mempunyai rekening efek di Perseroan, verifikasi ketersediaan dana dan atau efek dilakukan dengan memastikan bahwa nasabah dimaksud telah membuat pernyataan tertulis mengenai penempatan dana dan saham tersebut.

• Pelaksanaan verifikasi terhadap rekening efek dan ketersediaan dana dan atau efek, dapat dilakukan baik secara manual maupun elektronik melalui sistem manajemen risiko Perseroan yang terintegrasi.

Divisi manajemen risiko wajib menyusun Prosedur Operasi Standar, terkait dengan transaksi efek yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan atau pihak terafiliasi, seperti pemegang saham, anggota Direksi, Dewan Komisaris maupun pegawai Perseroan, dan melaporkan transaksi efek dimaksud kepada divisi kepatuhan.

L. Risiko Usaha

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan lain, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan :

1. Risiko Pencabutan Izin Usaha

Sebagai perusahaan efek, Perseroan memiliki beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perseroan. Untuk mencegah hal ini, Perseroan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar modal.

2. Risiko Perdagangan Efek

Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perseroan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya komisi yang diperoleh Perseroan dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perseroan menganjurkan kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return.

3. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek

Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan denda dan penghentian sementara (suspense) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perseroan. Untuk mencegah hal tersebut, Perseroan dituntut lebih waspada dalam melakukan transaksi efek agar tidak terjadi kegagalan.

4. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan

Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila MKBD Perseroan jumlahnya dibawah ketentuan minimal, maka Perseroan tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko menurunnya tingkat penghasilan usaha Perseroan. Dalam mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu menjaga jarak yang cukup besar antara MKBD dengan modal kerja bersih Perseroan, yang terdiri dari aset-aset lancar, sehingga bila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD dibawah ketentuan minimal.

M. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Direksi Dan Dewan Komisaris

Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

N. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)

(20)

Komite Audit adalah sebuah komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak yang independent terhadap Perseroan dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan dalam hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan efektifitas proses audit internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memastikan kelayakan pengendalian internal serta kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.

A. Kegiatan Komite Audit

Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Komite Audit telah melakukan evaluasi kegiatan Perseroan yang meliputi menelaah laporan kegiatan internal Perseroan baik bulanan maupun triwulanan dan laporan keuangan Perseroan akhir tahun. Kemudian mengevaluasi sistem akuntansi Perseroan dan struktur pengendalian internal, juga menilai efektivitas kerja satuan internal audit, serta menelaah risalah Rapat Direksi Perseroan. Terakhir menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Disamping itu melakukan evaluasi kegiatan auditor eksternal yang meliputi menelaah independensi auditor eksternal dalam kaitannya dengan penugasan audit oleh Perseroan, juga berdiskusi dengan auditor eksternal yang akan melakukan audit atas laporan keuangan tahun 2012 untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya guna memastikan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kemudian membahas koreksi dan perbaikan serta saran-saran dari auditor eksternal sebagai hasil audit atas laporan keuangan tahun 2012.

Rapat Komite Audit dilaksanakan secara rutin setiap 6 bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit, dan dilaksanakan secara temporer bila Komite Audit merasa perlu untuk membahas sesuatu masalah. Sedangkan rapat Komite Audit dengan Dewan Komisioner dilaksanakan secara rutin setiap 6 bulan sekali, dan dapat dilangsungkan secara temporer bila Dewan Komisaris merasa memang ada yang perlu dibahas mengenai pengawasan Perseroan.

B. Pendapat Komite Audit

Berdasarkan hasil penelaahan seperti tersebut diatas, Komite Audit berpendapat sebagai berikut :

1. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan lainnya sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

3. Auditor Eksternal cukup independen, telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat diusulkan untuk melaksanakan tugas audit untuk tahun berikutnya.

Jakarta, 31 Maret 2013

Oey Rivera Wijaya

(21)

SURAT PERNYATAAN

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2012 PT YULIE SEKURINDO TBK

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Yulie Sekurindo, Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 18 April 2013

Direksi

Luciana Rusmady Hansa

Direktur Utama Direktur

Dewan Komisaris

Johnlin Yuwono Oey Rivera Wijaya

(22)
(23)
(24)

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan ... 1 - 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif ... 3

Laporan Perubahan Ekuitas ... 4

Laporan Arus Kas ... 5

Catatan atas Laporan Keuangan ... 6 - 35

(25)

Gambar

Tabel mortalitas

Referensi

Dokumen terkait

Maka disebuah lembaga pendidikan di SMKYPE Sawunggalih Kutoarjo Purworejo sampai saat ini masih banyak menggunakan sistem informasi yang belum terkomputerisasi sehingga

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pelaksanaan praktek berbelanja di toko Koperasi Sekolah, barang-barang yang dibeli tiap siswa sama yaitu 1 buku tulis, 1

Masa berlaku izin penyelenggaraan jasa titipan untuk kantor agen adalah 5 (lima). tahun dan

Ibu Nurul Hidayah, M.Si, Ak, CA, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikiran dengan sangat baik dan sabar untuk membantu saya dengan memberikan

Bahan pembelajaran merupakan sebuah produk yang akan dihasilkan dari proses pengembangan desain pembelajaran Matematika Sekolah Dasar kelas 6. Bahan instruksional inilah

Ketentuan mengenai saham yang sebagai benda yang dapat dimiliki dipertegas kembali dalam rumusan pasal 60 Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Suddenly, you swing your wheels to the left, press the pedal to the metal and pass driver #2 and edge just ahead of driver #1 as the checkered flag waves down before you.. You win

Fokus program kerja di tahun 2020 sejalan dengan program kerja pemerintah yang memprioritaskan transformasi sumber daya dosen dan tenaga kependidikan menjadi human