• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengembangan Produk Keranjang Galon Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengembangan Produk Keranjang Galon Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

Analisis Pengembangan Produk Keranjang Galon Dengan

Menggunakan Metode

Quality Function Deployment

(QFD)

Trenggono Tri Widodo1, Arina Luthfini Lubis2, Ujang Supriadin3

1,2,3Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam e-mail: 1trenggono@stt-ibnusina.ac.id, 2

arina.luthfini@stt-ibnusina.ac.id,3ujangsupriadin95@gmail.com

Abstrak

CV Depot Air minum isi ulang adalah usaha yang bergerak dalam produksi air mineral yang membutuhkan alat bantu untuk pengantaran air dalam kemasan galon. CV Depot Air Minum yang menggunakan keranjang galon untuk proses antar jemput galon yang masih menggunakan keranjang galon yang biasa saja, sehingga membuat operator kesulitan dalam pengangkatan atau capat menguras tenaga yang berdampak pada proses waktu pekerjaan menjadi lama. Dengan itu perlu dilakukan pengembangan terhadap produk keranjang galon dengan menggunakan metode Quality Function Deployment. Dari hasil yang telah dikembangkan dengan melihat tingkat kenyamanan dari operator saat bekerja diperoleh 7 atribut dan 6 karakteristik teknis yang terdiri dari daya tahan, bentuk, unik, kualitas, safety, desain. Berdasarkan pengembangan konsep rancangan yang dihasilkan rancangan produk memiliki fungsi untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaan, bentuk yang ditambahkan material seperti menambahkan engsel dan pengunci dibagian samping dikarnakan pada bagian samping keranjang galon sudah di kasih engsel sehingga pekerja tidak perlu mengeluarkan tenaga seperti sebelum di kembangkan. Kata kunci : Pengembangan Produk Keranjang Galon, Quality Function Deployment (QFD)

Abstract

CV Depot refill drinking water business is engaged in the production of mineral water which requires tools for delivery of bottled water in a gallon. CV using drinking water Depot cart shuttle process gallons to gallons of which still use the gallon basket, thus making the operator's difficulty in appointing or capat draining impact on process time the work became longer. Hence the need for the development of product basket gallons using Quality Function Deployment. From the results that have been developed to look at the comfort level of the operator while working retrieved 7 6 technical characteristics and attributes of a consisted of durability, shape, unique, quality, safety, design. Based on the development of the concept of the design of the resulting product has a function to make it easier to do the work, the shape is added to a material such as adding hinges and latches on the side of the dikarnakan on the side of the basket gallons already in love hinges so that workers don't need to spend such energy before it developed.

Keyword: Product Development Basket Gallons, Quality Function Deployment (QFD)

1. PENDAHULUAN

(2)

menguras tenaga. Kesulitan operator ini mengakibatkan waktu proses kerja menjadi lama dan sering terjadi penumpukan galon. Tidak ada alat bantu yang menunjang kegiatan ini membuat operator kesulitan melakukan proses kerja.

Dengan mengembangkan alat bantu pada proses pengantaran air galon, diharapkan kesulitan mengangkat yang dialami oleh operator dapat terselesaikan. Waktu kerja pada proses pengantaran dapat dilakukan dengan lebih cepat dari sebelumnya, sehingga produktivitas perusahaan meningkat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk keranjang galon dengan menggunakan metode Quality Function Deployment.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu Dan Tempat Penelitan

Penelitian ini dilakukan mulai bulan februari 2018 sampai dengan April 2018. Tempat penelitian ini dilaksanakan di CV Depot Air Minum Isi Ulang zam zam, yang bertempat di kom. Griya mas Blok A No.19, Kampung Pelita, Lubuk baja.

2.2 Jenis Data

Dalam pengumpulan data untuk penulisan penelitian ini, maka jenis data yang dikumpulkan dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:

2.2.1 Data Primer

Data primer yang merupakan data yang diperoleh dari objek, melalui tanya jawab atau wawancara secara langsung dengan pengguna keranjang.

2.2.1 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui beberapa sumber informasi lain yang telah dikumpulkan atau dilaporan terlebih dahulu oleh orang atau instansi diluar penulis itu sendiri seperti dokumen-dokumen, arsip-arsip, serta buku-buku referensi yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder di penelitian ini adalah external.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Meteode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi Lapangan, peneliti melaksanakan penelitian langsung ke lapangan untuk melihat secara langsung bagaimana proses dalam mengantar galon dengan menggunakan keranjang galon.

2. Wawancara, peneliti melakukan diskusi dengan orang yang sudah ahli dan berpengalaman diperusahaan agar mendapat gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang terjadi diperusahaan yang berkaitan dengan penelitain yanga akan dilakukan

3. Tinjauan Pustaka, peneliti mencari informasi dari perpustakaan terkait meteode yang akan di gunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

4. Studi literature adalah data yang diperoleh dari majalah, buku-buku dan sumber-sumber yang berkaitan dengan pengembangan produk.

2.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Untuk pengolahan data, penulis disini mengunakan metode Quality Function Devloyment, dimana penulis berasumsi bahwa QFD merupakan metode yang tepat dalam hal perancangan dan menganalisa permasalahan pengembangan produk, karena QFD sangat mempertimbangkan apa yang menjadi keinginan dari operator. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam pengisian House Of Quality adalah sebagai berikut :

(3)

3. Δ Lemah : Memiliki nilai (1) 2.4 Kerangka Pemecahan Masalah

Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah

2.5 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yang akan dilakukan oleh penulis di CV. Depot isi ulang air minum Zam Zam, dilaksanakan dalam tiga bulan atau dua belas minggu. Periode penelitian bulan April-Agustus 2018

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dapat terukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 (terlampir). Penelitian ini nilai product moment dengan 20 sampel, pada taraf signifikasi 0,1 di dapat r-tabel = 0,3783

Kriteria validasi adalah :

a. Jika r_hitung ˃ r_tabel, maka data valid b. Jika r_hitung ˂ r_tabel, maka data tidak valid

(4)

Untuk menentukan nilai QFD data yang digunakan adalah nilai modus, dimana modus adalah Ukuran data yang sering muncul atau Frekuensi yang paling banyak. Karena menggunakan nilai modus selain tingkat kepentingan karena nilai modus menentukan nilai yang saring muncul atau menentukan yang dominan diminta oleh customer, dengan digunakan solusi untuk menentukan tingkat kepentingn. Seperti pada pertanyaan 1 dari 20 responden frekuensi nilai modus berada pada angka 4, ini dilihat dari jumlah angka 4 muncul sebanyak 10 kali dibandingkan dengan angka 3 dan 5 yang jumlah munculnya lebih sedikit yaitu angka 5 sebanyak 8 kali dan angka 3 sebanyak 2 kali.

Tabel 2 Hasil Uji Validitas

3.2 Uji Reliabilitas

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang ada telah valid secara keseluruhan.

Tabel 3 case Processing summary Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

(5)

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Tabel 4 Reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.761 7

Uji Reliabilitas pada pertanyaan-pertanyaan diatas dengan melihat korelasi pada tabel. Dari pengolahan data reliabilitasyaitu 0,761 dimana korelasi berada pada kategori

Reliable

Alfa cronhbach berada 0 – 1, Semakin dekat angka 1 maka semakin baik instrumen yang diujikan. Uji realibilitas diolah dengan menggunakan software SPSS Versi 20. Penilaian Alfa Cronhbach berdasarkan aturan berikut :

Hierarki kebutuhan ini berfungsi untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari sebuah pengembangan produk yang akan dilakukan terhadap permasalahan yang sudah ada, sehingga dari pembuatan hierarki ini dapat diketahui kebutuhan dari konsumen ataupun ter hadap perancangan produk itu sendiri.

Jenis Produk : Produk Keranjang Galon Gambaran Produk : Alat untuk antar jemput galon Kebutuhan : 1. Bahan yang bagus

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada para ahli, maka penulis mendapatkan beberapa hal yang menjadi kebutuhan dari para ahli, untuk memudahkan operator dalam melakukan pekerjaannya. Beberapa hal yang menjadi kebutuhan itu, sehingga penulis dapat menginterpertasikan kebutuhan dari para ahli (expert)

3.4 Pohon Klasifikasi Konsep Produk

Pada gambar klasifikasi konsep produk keranjang galon ini, adalah untuk mempertimbangkan beberapa konsep kombinasi atau alternative dari pengembangan produk, yang nanti akan dijadikan bahan pertimbangan produk. Terdapat pilihan untuk setiap material yang akan digunakan pada pengembangan produk ini, yang memiliki keunggulan masing-masing dari setiap material tersebut.

Pada sebuah pengembangan produk ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan seperti, nilai ekonomis dari material yang dipilih, ketersediaan material, estetika dari pengembangan produk itu sendiri. Seperti terlihat pada gambar 4.1 dibawah ini, beberapa pengelompokan dari material sebelumnya dengan material yang sudah dirancang sehingga dijadikan beberapa kombinasi konsep dari pengembangan produk.

(6)

Gambar 3 Pohon Klasifikasi Konsep

Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor - faktor yang mempengaruhi Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penyebab kerusakan produk secara umum adalah kualitas layanan, harga, sistem, kondisi global. Dilanjut dengan analisa 5 why didapat hasil sebagai berikut :

3.5 Penilaian penting bagi pelanggan “Customer Importance Ratings’’

Pada tahap ini penulis menilai pentingnya keinginan operator maka dari itu, penulis mengidentifikasikannya dengan bentuk skala 1-5. Nomor ini akan digunakan dalam matriks hubungan

Keterangan :

a. (1) Sangat tidak penting (STP) b. (2) Tidak penting (TP)

c. (3) Cukup (C)

d. (4) Penting (P) (5) Sangat penting (SP) 3.6 House Of Quality

(7)

Gambar 4 House Of Quality dari Quality Function Deployment produk keranjang galon 3.7. Jenis-Jenis Biaya

1. Biaya Material

Besi 10 mm, 20 m = Rp 150.000 Cat besi 1 kg = Rp 75.000 Pengunci 5 biji = Rp 20.000

Engsel 2,5 inchi 5 biji = Rp 30.000 + = Rp 275.000

2. Biaya Pengerjaan

Las listrik = Rp 500.000

(8)

3.8 Perancangan Produk

Perancangan produk keranjang galon ini dilakukan langsung oleh penulis, dan didesain gambarnya menggunakan autocad. Kemudian penulis menambahkan gambar keranjang galon yang sebelumnya dengan hasil rancangan penulis, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 5 Keranjang Galon Sebelum Di Kembangkan

(9)

4. SIMPULAN

Pengembangan keranjang galon dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dilakukan dengan melihat keinginan dan tingkat kenyamanan dari operator dan menerjemahkannya menjadi bahasa teknis (karakteristik teknik). Diperoleh 7 atribut dan 6 karakteristik teknis. Berdasarkan pengembangan konsep rancangan yang dihasilkan rancangan produk memiliki fungsi untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaan, bentuk yang ditambahkan material seperti menambahkan engsel dan pengunci dibagian samping dikarnakan pada bagian samping keranjang galon sudah di kasih engsel sehingga pekerja tidak perlu mengeluarkan tenaga seperti sebelum di kembangkan.

Dari hasil pengujian didapat bahwa 5 galon yang berisi air diatas benda kerja, diketahui bahwa berat 1 air galon adalah 20 kg (100 kg), maka keranjang harus menahan berat beban tersebut, kemudian setelah diuji, didapatkan bahwa beban keranjang diatas 100kg lebih berat dari galon yang akan di antar. Dalam sehari si operator kurang lebih mengantar 200 galon atau seberat 4 ton. Sehingga dalam uji beban ini dikatakan bahwa keranjang dapat digunakan oleh operator karena dapat menahan beban lebih dari 4 ton perhari.

5. SARAN

Adapun Saran yang dapat diberikan hail penelitian yang dilakukan penulis sebagai berikut : 1. Untuk mendukung agar usulan desain produk keranjang galon ini lebih baik lagi

perusahaan dapat memberikan fasilitas untuk penelitian seperti lab uji coba.

2. Penulis berharap agar para pembaca dapat menyempurnakan lagi usulan desain ini dari kekurangan, sehingga alat menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Yakob. (2015). Perancangan Stand Welding Yang Dapat Disesuaikan Dengan Metode Quality Function deployment

Anwar Andrianto Bayu, (2016) Analisa Pengembangan Kemasan Produk Pada Khanza Pizza Untuk Meningkatkan Penjualan Dengan Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment). Sekolah Tingi Teknik Ibnu Sina Batam

Bora, M. A., & Tarigan, D. B. (2017). Perancangan Alat Pelindung Diri (APD) Penutup Bahu Dan Lengan Yang Ergonomis Pada Proses Pengelasan Di PT McDermott.

Ginting,Rosnani. (2010). Perancangan Produk. Yogyakarta Graha Ilmu.

Cohen, Lou (1995). Quality Function Deployment, Hou to Make QFD Work For You. New York: Addison-Wesley Publishing Company

Setyabudhi, A. L. (2017). PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 2(1). Sirait, G., & Setyabudhi, A. L. (2017). Perancangan Sumber Energi Listrik Mini Untuk Peralatan

Rumah Tangga. JURNAL INDUSTRI KREATIF (JIK), 1(01), 21-30.

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah
Tabel 2 Hasil Uji Validitas
Gambar 3 Pohon Klasifikasi Konsep
Gambar 4  House Of Quality dari Quality Function Deployment produk keranjang galon
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian desain produk industri adalah salah satu aktifitas luas dari inovasi teknologi yang berhubungan dengan pengembangan bentuk, pengembangan teknik, proses produksi

Sedangkan hasil rancangan proses produksi Locker berdasarkan prioritas adalah pemilihan jenis bahan dengan nilai 49%, prioritas ke dua pembuatan alat dengan

- Bahan tambahan, topping, nilai gizi dengan harga: bila bahan tambahan, topping dan nilai gizi yang ditambahkan ke dalam es krim lebih banyak maka harga produk akan menjadi

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Kebutuhan konsumen terhadap produk helm adalah helm berbentuk half face, helm berbentuk full face, helm berbentuk flip up,

Usulan perancangan yang terpilih untuk tool holder dengan teknologi Ultrasonic Vibration Assisted Turning adalah Konsep C dengan material AISI 304 Steel. Hasil pengujian

Berdasarkan pengembangan produk dengan menggunakan metode QFD dapat diketahui custumer need ke-2 yaitu menutup otomatis yang masuk kategori A, Kepentingan terbesar

Dibandingkan dengan produk kompetitor, kapasitas dan waktu pengeringan menjadi unggulan yang akan didapat dari rancangan alat pengering baru. Alat pengering

Pengemabngan produk ini dilakukan dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) yaitu suatu metode yang terstruktur di dalam pengembangan produk yang