• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUKUNGAN DPRD TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI PROVINSI BANTEN Disampaikan dalam acara: ”Bimbingan Teknis Pembinaan Karakter Budaya Bangsa Jenjang SD” Yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DUKUNGAN DPRD TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI PROVINSI BANTEN Disampaikan dalam acara: ”Bimbingan Teknis Pembinaan Karakter Budaya Bangsa Jenjang SD” Yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN DPRD

TERHADAP

PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN DI

PROVINSI BANTEN

Disampaikan dalam acara:

(2)

A.

UMUM

Kendala Peningkatan manajemen mutu pendidikan

adalah:

Kecukupan, kualifikasi, dan kompetensi tenaga

kependidikan yang masih di bawah standar;

Buku dan bahan ajar bagi siswa kurang memadai;

Kelayakan Fasilitas belajar yang kurang memadai;

Pembiayaan pendidikan yang tidak terstandarisasi

dengan baik;

Manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan

(3)

Upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan

(Berdasarkan Paradigma Kemdiknas ttg

Peningkatan Mutu Pendidikan):

1.

Peningkatan Input Pendidikan

Meningkatkan seluruh aspek pendukung mutu

pendidikan (Tenaga, Sarana, Prasarana Belajar dan

Hasil Belajar)

Pengangkatan guru dan peningkatan kualifikasi,

kompetensi tenaga kependidikan;

Pemenuhan kebutuhan fasilitas belajar, buku dan

alat pembelajaran minimal;

Rehabilitasi sekolah-sekolah yang tidak layak

pakai;

Penataan dan standarisasi sistem pembiayaan

(4)

2. Peningkatan Proses Pendidikan

Peningkatan proses pembelajaran yang efektif

(berbasis kompetensi, pembelajaran

kontekstual, kecakapan hidup, belajar tuntas,

mendorong kreativitas);

Peningkatan efektivitas penilaian pendidikan di

tingkat kelas (classroom-based assesment);

Pembenahan manajemen dan kepemimpinan

(5)

3. Peningkatan Output Pendidikan

Pelaksanaan sistem ujian nasional yang

akuntabel dan mengakomodir penilaian lokal

untuk mengukur kompetensi siswa dan sebagai

bentuk akuntabilitas publik;

Pelaksanaan akreditasi sekolah untuk

menentukan tingkat kelayakan Sekolah negeri

dan swasta;

Pelaksanaan kompetisi akademik dan non

(6)

B. Peningkatan Mutu Pendidikan dan pengaruhnya

terhadap Pembangunan Karakter Budaya Bangsa

Peningkatan Mutu Pendidikan sebagai mekanisme institusional yang akan mengakselerasi pembinaan karakter bangsa juga berfungsi

sebagai arena untuk mencapai tiga hal prinsipil dalam pembinaan karakter bangsa yaitu:

Pertama, adalah peningkatan mutu pendidikan sebagai arena untuk

re-aktifasi sejumlah karakter luhur bangsa Indonesia. Secara historis bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki karakter kepahlawanan, nasionalisme, sifat heroik, semangat kerja keras serta berani menghadapi tantangan.

Kedua, adalah peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana untuk

membangkitkan suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi

pembangunan sekaligus memobilisasi potensi domestik untuk peningkatan daya saing bangsa (Semangat Belajar atau karakter kompetitif yg tinggi dan inovatif).

Ketiga, adalah peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana untuk

(7)

Maka membangun karakter budaya bangsa untuk

mencapai kemandirian, harus diarahkan pada perbaikan

dan penyempurnaan mekanisme institusional. Untuk

melakukan penyempurnaan mekanisme institusional ini,

maka pemerintah daerah harus memberikan perhatian

besar dalam peningkatan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu Pendidikan yang baik dan produktif

merupakan sarana paling efektif untuk membina dan

menumbuhkembangkan karakter dan budaya bangsa

yang positif. Di samping juga peran pendidikan dalam

meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesejahteraan

masyarakat, yang dapat mengantarkan bangsa kita

(8)

C. Peningkatan Mutu Pendidikan di Provinsi

Banten

Arah Kebijakan yang ditetapkan dalam mencapai

sasaran dan indikator kinerja

Agenda Pengembangan

SDM

selama tahun 2007 – 2012 (RPJMD) yg terkait dg

mutu pendidikan adalah:

“Meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga

pendidik, melalui :

Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;

(9)

Kendala Normatif-Strategis RPJMD

Bahwa Program Peningkatan Mutu Pendidikan

yang telah tercantum dalam RPJMD belum

ditindaklanjuti oleh kesepakatan bersama antara

Pemprov dengan Pemkab/kota untuk

mencapainya secara bersama dengan sinergis.

Hal ini berimplikasi strategis dalam aspek

"kewibawaan" kebijakan fungsional dan

(10)

Kendala Fungsional RPJMD

Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan terkesan bersifat sektoral bidang Pendidikan yang berbasis pada administrasi

pemerintahan. Padahal tujuan utama dari revitalisasi dan peningkatan mutu Pendidikan adalah ”meningkatnya kualitas dan mutu

Pendidikan masyarakat”. Sementara meningkatnya jumlah fasilitas sarana Peningkatan Mutu Pendidikan itu sendiri haruslah dilihat

sebagai ”instrumen” bukan ”tujuan”

Alternatif solusi : Dinas Pendidikan dan peneliti/akademisi harus melakukan kemitraan strategis dan fungsional. Dinas Pendidikan dan kalangan peneliti/akademisi bersama-sama saling

mendukung untuk melakukan riset mencari solusi bagaimana

(11)

Kendala Teknis-Operasional

Banyak kendala operasional yang dihadapi diantaranya

rusaknya infrastrukur Pendidikan, ketersediaan tenaga

pendidik yang terbatas, lemahnya aspek pengetahuan

masyarakat akan pentingnya pendidikan, dan persoalan

teknis lainnya.

Pembangunan infrastruktur pendidikan seperti Ruang

Kelas Baru, Unit Sekolah Baru, diyakini mampu

meningkatkan investasi masyarakat (community

investment) yang sangat besar pada bidang Pendidikan.

Pada investasi masyarakat inilah yang sebenarnya mampu

menciptakan efek ganda (

multiplier effect

) dalam

(12)

D.

Dukungan DPRD terhadap

peningkatan Mutu Pendidikan

Dukungan Anggaran

Komisi V DPRD Banten berupaya agar dukungan APBD

terhadap sektor Pendidikan bisa terus ditingkatkan setiap

tahunnya. Mulai tahun 2005 anggaran Dinas Pendidikan

terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Sehingga pada tahun anggaran 2011 Dinas Pendidikan

mendapatkan anggaran Belanja sebesar kurang lebih Rp 194

Miliar, lebih 100% dibanding tahun 2005.

Amanat Konstitusi yang menyatakan bahwa anggaran

pendidikan harus mencapai 20% dari APBD memang belum

tercapai, namun demikian Komisi V berencana untuk

(13)

Dukungan Legislasi

Komisi V menyadari bahwa dukungan legislasi

terhadap pembangunan Pendidikan masih

sangat minim dan perlu dioptimalkan.

Komisi V DPRD Banten saat ini sedang

mempersiapkan Raperda Inisiatif tentang

Penyelenggaraan Pendidikan, hingga seluruh

pembangunan sektor pendidikan baik di Provinsi

maupun Kabupaten/Kota dapat mengacu pada

Perda tersebut. Hal ini diharapkan akan

(14)

Sistematika Draft Raperda

Penyelenggaraan Pendidikan

1. BAB I : KETENTUAN UMUM 2. BAB II : FUNGSI DAN TUJUAN

3. BAB III : PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN 4. BAB IV : HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Kesatu : Warga Masyarakat Bagian Kedua : Orangtua

Bagian Ketiga : Masyarakat Bagian Keempat : Peserta Didik

Bagian Kelima : Pendidik dan Tenaga Kependidikan - Paragraf 1 : Pendidik

(15)

5.

BAB V: JALUR, JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN

Bagian Kesatu : Umum

Bagian Kedua : PAUD

Bagian Ketiga : Pendidikan Dasar

Bagian Keempat : Pendidikan Menengah

Bagian Kelima : Pendidikan Tinggi

Bagian Keena : PNF

Bagian Ketujuh : Pendidikan Informal

Bagian Kedelapan : Pendidikan Bertaraf Internas.

dan berbasis keunggulan daerah Bagian Kesembilan :Pendidikan Khusus dan LK

(16)

6. BAB VI : PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Bagian Kesatu : Umum

Bagian Kedua

: Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah

Bagian Ketiga

: Pengelolaan oleh Badan Hukum

Penyelenggara Satuan Pendidikan

Formal dan Pendidikan Nonformal

Bagian Keempat : Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan

7. BAB VII : KURIKULUM

8.

BAB VIII : PENDIDIKAN LINTAS SATUAN

(17)

BAB X : PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Bagian Kesatu : Umum

Bagian Kedua : Persyaratan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bagian Ketiga : Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan

Pemberhentian

Bagian Keempat : Pembinaan & Pengembangan Bagian Kelima : Kesejahteraan

Bagian Keenam : Penghargaan Bagian Ketujuh : Perlindungan

Bagian Kedelapan : Organisasi Profesi

Bagian Kesembilan : Pendidik Warga Negara Asing Bagian Kesepuluh : Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM

11. BAB XI : PRASARANA DAN SARANA

12. BAB XII : EVALUASI, AKREDITASI, DAN SERTIFIKASI

(18)

13. BAB XIII : PENDANAAN

Bagian Kesatu : Umum

Bagian Kedua : Sumber Pendanaan Pendidikan Bagian Ketiga : Pengalokasian Dana Pendidikan

14. BAB XIV : PEMBUKAAN, PENAMBAHAN,

PENGGABUNGAN,DAN PENUTUPAN LEMBAGA

PENDIDIKAN

Bagian Kesatu : Umum

Bagian Kedua : Pembukaan

Bagian Ketiga : Penambahan dan Penggabungan Bagian Keempat : Penutupan

Bagian Kelima : Pendidikan dibawah pembinaan Kanwil

Kementerian Agama

Bagian Keenam : Lembaga Pendidikan Asing

(19)

16. BAB XVI : PERAN SERTA MASYARAKAT

Bagian Kesatu : Umum

Bagian Kedua : Dewan Pendidikan

Bagian Ketiga : Komite Sekolah/Madrasah/Pendidikan

Non Formal

Bagian Keempat : Penghargaan

17. BAB XVII : KERJASAMA

18. BAB XVIII: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

19. BAB XIX : SANKSI ADMINISTRASI

20. BAB XX : PENYIDIKAN

21. BAB XXI : KETENTUAN PIDANA

(20)

Dukungan Pengawasan

Pelaksanaan fungsi kontrol DPRD tehadap kebijakan

pembangunan dilakukan dengan melakukan evaluasi

kebijakan bidang Pendidikan sejak perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan aspek hasil, yakni

pencapaian sasaran dan tujuan dari program dan kegiatan

yang dilaksanakan. Pengawasan detail anggaran secara

rinci dilakukan oleh Bawasda dan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK). Hasil Pemeriksaan BPK setiap semester

disampaikan kepada DPRD dan hasil pemeriksaan

tersebut dijadikan acuan oleh Komisi V di DPRD dalam

(21)

E. Kesimpulan

 Mengingat luas dan kompleksnya permasalahan dalam

Peningkatan Mutu Pendidikan maka dibutuhkan dukungan solutif dari semua pihak secara holistik. Kalangan peneliti dan akademisi bidang Pendidikan dituntut untuk melakukan kajian, riset dan

pengembangan dalam mengatasi persoalan Peningkatan Mutu

Pendidikan di Banten. Langkah inisiasi, dorongan dan fasilitasi serta regulasi Pemerintah Provinsi sangat diperlukan untuk membuat

terobosan-terobosan baru dalam menciptakan Peningkatan Mutu Pendidikan yang berkelanjutan.

 Lembaga legislatif harus terus menunjukkan keberpihakan pada

Peningkatan Mutu Pendidikan melalui fungsi anggaran, legislasi dan pengawasannya.

Dukungan dan peran serta kalangan swasta/pengusaha dan

masyarakat harus terus ditingkatkan dalam bentuk “investasi” pada bidang Peningkatan Mutu Pendidikan. Sehingga Peningkatan Mutu Pendidikan dapat terus meningkat dan pada akhirnya Peningkatan Mutu Pendidikan juga bisa menunjukan vitalitasnya untuk

(22)

 Pada tahun 2011 diharapkan anggaran Dinas Pendidikan pada

program Peningkatan Mutu Pendidikan akan lebih fokus dan terintegrasi, SKPD terkait harus dapat menerjemahkan indikator pembangunan Peningkatan Mutu Pendidikan yang ada dalam RPJMD kedalam program dan kegiatan secara nyata, agar dapat menghasilkan output yang langsung dirasakan masyarakat. Intinya tujuan utama Peningkatan Mutu Pendidikan harus diarahkan

kepada peningkatan “Mutu dan taraf Pendidikan Masyarakat”

bukan hanya pada peningkatan “fasilitas Pendidikan” semata. Peningkatan “fasilitas Pendidikan” harus kita anggap sebagai salah satu instrumen penunjang dari “Peningkatan Mutu

Pendidikan masyarakat”, bukan tujuan utama.

DPRD akan selalu mendukung setiap kebijakan sektor Pendidikan

yang berpihak pada kepentingan masyarakat, dalam menentukan program dan kegiatan untuk Tahun Anggaran 2012, koordinasi dan integrasi kebijakan antar SKPD dan antar Pemerintahan baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota sudah menjadi hal yang tidak

dapat ditawar lagi. Komisi V bersedia dan siap untuk memfasilitasi koordinasi tersebut baik antara SKPD bidang Pendidikan maupun antara lembaga legislatif se Provinsi Banten dalam rangka

(23)

Akhirul kalam, suatu proyeksi pembangunan harus

sedapat mungkin berpihak pada kepentingan

masyarakat. Sebuah pertanggungjawaban moral

kepada rakyat Banten sudah menunggu kita

semua yang ada dalam tataran Pemerintahan,

untuk itu marilah bersama-sama dengan itikad

baik memulai sebuah era baru penyusunan

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan Rehabilitas/Pemugaran Rumah dan Sarana Prasarana TPS 1 Paket 20.000.000,- APBD Juli Pengadaan Langsung Non eproc

Mahasiswa mampu memahami teori-teori di tradisi psikologi sosial dan mencari contohnya pada kehidupan sehari-hari3. 5

Aris, Ahmad. Mengenal Valuta Asing , Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab , Edisi Kedua,

Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) yaitu Tahun 2013, Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan

Apakah terdapat hubungan antara kadar gula darah sewaktu dengan kadar enzim Troponin I pada pasien infark miokard akut non-diabetik di RSUP Dr

The chain rule is one of the main theoretical concepts employed in the training phase of neural networks, because in those layered structures, the output of the first neuron layers

Hasil penelitian menunjukkan sediaan ekstrak etanol daging buah mahkota dewa dosis 1,25; 2,5 dan 5g/kgBB mampu menurunkan kadar asam urat pada serum darah mencit

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, dengan limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Aplikasi