• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK U"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA TAMAN

KANAK-KANAK

Kamila1

Abstract

Social development is a process of interaction built by someone with others. Social development is a braided interaction of children with others, ranging from parents, siblings, playmates, to the wider community. Social understanding is any human behavior that describes non -ndividual relationships. The term is often juxtaposed with branches of human life and society anywhere. This social understanding refers to human relationships in society, relationships between human beings, human relationships with groups, and human relationships with organizations to develop themselves. This social notion also relates to the jargon that man is a social being. Every human being can not live alone. Someone needs someone else to support his life

Keywords: 1) strategy, 2) education, 3) social, 4) early childhood Abstrak

Perkembangan sosial adalah sebuah proses interaksi yang dibangun oleh seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial ini berupa jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas. Pengertian sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan non individualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masayarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan kelompok, serta hubungan manusia dengan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Pengertian sosial ini pun berhubungan dengan jargon yang menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Setiap manusia tidak bisa hidup sendirian. Seseorang membutuhan orang lain untuk mendukung hidupnya.

Kata Kunci: srategi, pendidikan sosial, anak usia dini

1 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAIN PAMEKASAN, Jl. Raya Panglegur KM 04

(2)

Pendahuluan

Anak adalah individu yang unik dengan segenap potensi yang dimiliki. Anak mobile belum bersifat sosial. Dalam arti, dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial , anak harus belajar cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh dari berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang tua, saudara, teman sebaya atau orang-orang dewasa lainnya.2

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa waktu anak adalah anak yang berada dalam hitungan usia 0 tahun yaitu sejak lahir sampai 6 tahun. Harlock mengemukakan bahwa anak prasekolah atau prakelompok disebut juga masa kanak-kanak dini yaitu anak yang tepat 2-6 tahun. Pada masa ini anak-anak berjuang lingkungan dan mulai belajarlah sendiri sosial.3

Masa-masa dini (0-6 tahun) menjadi masa peka tepatnya masa fungsi-fungsi pematangan fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk saya letak dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Usia dini merupakan tempat yang sangat ditentukan bagi perkembangan dan peranak-anak selanjutnya, masa-masa ini merupakan masa peka, dan masa keemasan dalam kehidupan anak. Untuk pemberian rangsangan pendidikan, bimbingan dan perawatan yang tepat akan membantu anak untuk mengoptimalkan segenap tata aspek perkembangan anak.4

2 Yuliani Nurani Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Hlm. 27. 3 Ibid.,

(3)

Pendidikan anak waktu dini bekerja untuk membantu tumbuh kembang anak, jasmani spiritual agar berkembang sesuai potensinya. Mengingatlah masa hidupadalah masa keemasan bagi anak yang akan peroide berikutnya. Pendidikan anak waktu dini sebagaimana dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 beton sebagai usaha pembinaan yang gencing kepada anak sejak lahir sampai dengan waktu enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak-anak memliki kesiapan dalam memasukkan pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini yang dikenal di Indonesia dengan istilah pendidikan malam anak usia dini adalah pendidikan yang Fajar bagi anak-anak prasekolah dengan tujuan agar anak-anak dapat berkembang secara efektif layak sebagai anak-anak PAUD menjadi spesifikasi pada saat ini siswa sedang belajar mental yang paling cepat termasuk di aspek-aspek sosial anak.

Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk memodifikasi diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi. Meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Kematangan sosial anak akan mengarahkan pada keberhasilan anak untuk lebih mandiri dan guru dalam mengembangkan hubungan sosialnya. Perkembangan sosial anak sangat jelas oleh proses perawatan atau bimbingan orang tua di keluarga dan guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikanlain di sekolah dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan sosial, atau mendorong dan dan berikan contoh kepada anak bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.5

Kesiapan sosial emosional menjadi anak yang penting bagi pencapaian iman anak prasekolah, prestasinnya pada tahun awal-awal di sekolah, serta keberhasilan anak di kemudian hari. Hurlock mengungkapkan bahwa anak yang pendidikan prasekolah melakukan penyesuian

(4)

sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Pendidikan anak waktu dini memiliki peran penting sebagai wahana dalam optimal tumbuh kembang anak-anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik (motorik kasar – halus), sosial emosional, kognitif, bahasa, dan seni.

Rumusan Masalah

1) Bagaimana pengertian perkembangan sosial. 2) Bagaimana proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu. Dan 3) Bagaiamana ciri-ciri dari perkembangan sosial pada anak usia dini.

Tujuan Penulisan

1) Mengetahui pengertian perkembangan sosial. 2) Mengetahui proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu. Dan 3) Mengetahui ciri-ciri dari perkembangan sosial pada anak usia dini.

Pembahasan

Perkembangan adalah perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan dalam waktu tertentu, dari kemampuan sederhana menjadi kemampuan yang lebih kompleks. Perkembangan merupakan proses perubahan atau peningkatan sesuatu kearah yang komplek dan bersifat psikis. Perkembangan dan pertumbuhan merupakan dua hal yang berbeda akan tetapi perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan.6

Perkembangan sosial adalah perolehan kemampuan berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial. Sejalan dengan pendapat di atas, menurut pendapat Allen dan Marotz (2010:31) perkembangan sosial adalah area yang mencakup perasaan dan mengacu pada perilaku dan

6 Novan Ardy Wiyani & Barmawi. Format PAUD Konsep, Karakteristik, dan Implementasi Pendidikan Anak

(5)

respon individu terhadap hubungan mereka dengan individu lain. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajaruntuk menyesuaikan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Kematangan sosial anak akan mengarahkan pada keberhasilan anak untuk lebih mandiri dan terampil dalam mengembangkan hubungan sosialnya.7

Untuk mencapai perkembangan sosial dan mampu bermasyarakat, seorang individu memerlukan tiga proses. Ketiga proses tersebut saling berkaitan, jadi apabila terjadi kegagalan dalam salah satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu. Ketiga proses ini yaitu :8

1. Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial. Setiap kelompok sosial mempunyai standar masing-masing bagi para anggotanya mengenai perilaku yang dapat diterima. Agar dapat diterima dalam suatu kelompok sosial, seorang anak harus mengetahui perialku seperti apa yang diterima. Sehingga mereka dapat berperilaku sesuai dengan patokan yang dapat diterima.

2. Belajar memainkan peran sosial yang dapat diterima. Setiap kelompok sosial memiliki pola kebiasaan yang telah ditentukan oleh para anggotanya. Pola kebiasaan tersebut tentu saja harus dipatuhi oleh setiap anggota kelompok. Misalnya, kesepakatan bersama untuk kebiasaan di kelas antara guru dan murid.

3. Perkembangan proses sosial, untuk bersosialisasi dengan baik, anak harus menyukai orang dan kegiatan sosial dalam kelompok. Jika mereka dapat melakukannya, maka mereka akan dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat mereka bergabung. Proses perkembangan sosial anak dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu pertama, proses belajar sosial, yang sering disebut dengan istilah sosialisasi, dan kedua, melalui pembentukan loyalitas sosial.

(6)

Ciri sosial anak prasekolah secara umum antara lain, memiliki satu atau dua sahabat tetapi cepat berganti, bisa menyesuaikan diri secara sosial, sudah mau bermain dengan temannya dalam kelompok kecil dan kurang terorganisir dengan baik, perselisihan kerap terjadi akan tetapi hanya berlangsung beberapa saat kemudian mereka baikan kembali, anak yang lebih kecil sering bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar, dan anak-anak telah menyadari peran jenis kelamin dan sex typing.9

Ciri perkembangan sosial pada anak usia dini ditandai oleh meluansya lingkungan sosial. Anak-anak mulai melepaskan diri dari keluarga, mendekatkan diri kepada orang lain disamping anggota keluarga. Anak-anak memasuki dunia dengan wawasan (perceptual) dan kemampuan motorik yang mengejutkan, sehingga masa kecil sebagai saat ideal untuk mempelajari keterampilan motorik dan seperangkat kemampuan untuk belajar siap digunakan begitu mereka lahir.10

Keterampilan sosial-emosional anak usia 3 sampai 4 tahun meliputi : 1. Mulai menunjukkan beberapa kontrol diri.

2. Dapat membuat pilihan sederhana.

3. Berusaha menyenangkan orang dan menyesuaikan diri. 4. Ledakan kemarahan bisa terjadi.

5. Kecemasan imajiner (mungkin pada kegelapan, anjing, dan sebagainya). 6. Rasa ingin tahu meningkat dan cepat.

7. Frustasi dengan hambatan. 8. Menikmati pujian.

9. Responsif pada petunjuk lisan. 10. Senang berlari dengan anak-anak lain.

9 Harini, Sri dan Aba Firdaus al-Halwani. 2003. Mendidik Anak Sejak Dini. hlm. 89.

(7)

11. Membedakan anak perempuan dan laki-laki.

Anak dilahirkan belum bersifat sosial, artinya anak tersebut belum memiliki kemampuan untuk bergaul denga orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua, saudara, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya.11

Kesimpulan

Perkembangan sosial adalah perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan dalam waktu tertentu, dari kemampuan sederhana menjadi kemampuan yang lebih kompleks. Perkembangan merupakan proses perubahan atau peningkatan sesuatu kearah yang komplek dan bersifat psikis. Perkembangan dan pertumbuhan merupakan dua hal yang berbeda akan tetapi perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan.

Ketiga proses tersebut saling berkaitan, jadi apabila terjadi kegagalan dalam salah satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu. Ketiga proses ini yaitu, belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, belajar memainkan peran sosial yang dapat diterima, dan perkembangan proses sosial.

Ciri perkembangan sosial pada anak usia dini ditandai oleh meluansya lingkungan sosial. Anak-anak mulai melepaskan diri dari keluarga, mendekatkan diri kepada orang lain disamping anggota keluarga. Anak-anak memasuki dunia dengan wawasan (perceptual) dan kemampuan motorik yang mengejutkan, sehingga masa kecil sebagai saat ideal untuk mempelajari keterampilan motorik dan seperangkat kemampuan untuk belajar siap digunakan begitu mereka lahir.

(8)

Daftar Pustaka

Gunawan, H Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisi Tentang Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Harini, Sri dan Aba Firdaus al-Halwani. 2003. Mendidik Anak Sejak Dini. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Jamaris, Martini. 2002. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Grasindo.

Novan Ardy Wiyani & Barmawi. 2012. Format PAUD Konsep, Karakteristik, dan Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Ar – Ruzmedia.

Sujud, Aswarni. 1999. Beberapa Aspek Perkembangan Anak dan Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : PSW UII.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai R/C atas biaya tunai pada usahatani ubi jalar secara tumpangsari dengan jagung manis di Desa Gunung Malang sebesar 2,24, yang berarti bahwa setiap Rp 1.000,00 biaya

Pegawai, Belanja Barang&Jasa dan Belanja Modal perlu melihat RKAS yang memuat 11 komponen penggunaan dana BOS.  Terkait jumlah komponen yang berbeda

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh kedalaman muka air tanah dan amelioran terhadap perubahan beberapa sifat kimia tanah dan produktivitas beberapa genotipe kedelai

Hardcopy ditandatangani KEPALA SEKOLAH Softcopy dikirim

2/PERMEN-KP/2015 terlihat 2 kepentingan yang saling bertubrukan, dimana pemerintah ingin melaksanakan pembangunan perikanan berkelanjutan dengan menjaga populasi

Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan B2PTTG-LIPI Subang dan untuk analisa proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat,

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

Dalam penelitian ini akan dirancang tari kreatif yang mengambil tema lingkungan hidup sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman cinta lingkungan pada