• Tidak ada hasil yang ditemukan

kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian (2)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini, hubungan antar pribadi menjadi semakin bebas dibandingkan beberapa dekade sebelumnya. Terciptanya alat-alat komunikasi yang baru semakin mempermudah hubungan antar pribadi tersebut. Selain itu, kenyamanan dan kerahasiaan dalam berkomunikasi juga meniningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, hubungan antar pribadi yang berjauhan dapat dengan mudah dilakukan dengan telepon genggam. Bahkan informasi-informasi penting dalam dan luar negeri dapat diakses dari dalam ruangan kita. Hal ini membawa nuansa baru dalam tata cara pergaulan manusia.tentu saja perkembangan ini bukan hanya membawa manfaat, melainkan juga membawa akibat. Adanya penipuan-penipuan yang sering dilakukan melalui telepon, mudahnya mengakses gambar-gambar porno diinterne, mudah sekali menyebar berita yang tidak benar dan berbau provokatif merupakan akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari perkembangan teknologi komunikasi. Keberhasilan dalam menangani tata cara pergaulan tadi akan menopang penampilan seseorang. Penampilan yang demikian akan mempesona orang lain. Penampilan yang mempesona merupakan penampilan seseorang yang bukan hanya dapat memanfaatkan kelebihannya secara optimal, melaikan juga mau menghadapi akibat dari kekurangan yang ada pada dirinya sehingga padanya terdapat ketegangan, lebih lanjut ada kemauan untuk memperbaikinya.

Sikap profesional yang dikembangkan dan diterapkan akan membentuk pekerja unggulan. Hal yang membedakan antara pekerja profesional dan pekerja biasa antara lain adalah adanya kesungguhan dan daya kreativitas dalam bekerja. Perbedaan itulah yang membuat pekerja profesional mampu membuka pikiran dan semangat baru demi hasil yang lebih baik dan inovatif. Sementara itu, pekerja biasa hanya sekedar menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Demi meningkatkan mutu layanan yang lebih baik dan mendukung kegiatan kantor lebih optimal maka seorang sekretaris hendaknya juga seorang yang profesional dalam kerjanya. Sekretaris yang profesional mempu melaksanakan tugas dengan baik dan mampu mengantisipasi keadaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

(2)

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

a) Apakah pribadi yang mempesona itu?

b) Bagaimana pribadi yang tidak mempesona? c) Apa profesional itu?

d) Apa ciri-ciri profesional ?

e) Bagaimana menjadi seorang profesional?

1.3 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :

1. Pengetahuan mengenai seluk beluk pribadi yang mempesona dan tidak mempesona 2. Pemahaman mengenai keprofesionalan

3. Mengetahui ciri mengenai profesional dan bagaimana menjadi seorang yang profesinal tersebut.

(3)

Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal. Selain itu, dengan besar hati juga menghadapi akibat dari kekurangan yang ada pada dirinya. Beberapa hal yang perlu dikembangkan agar seseorang wanita dapat tampil mempesona antara lain tata rias diri, ramah dan murah senyum, mempunyai rasa ikhlas, percaya diri, disiplin, dan mempunyai etika. a. Tata rias diri

Tidak dipungkiri habwa penghargaan orang lain terhadap seseorang juga ditentukan oleh penampilan orang tersebut. Mulanya dilihat dari penampilan fisik berikutnya penampilan psikisnya mulai dari tutur kata hingga perilaku orang tersebut. Jadi, sangat penting bagi seseorang untuk tampil memesona. Pentingnya penampilan seseorang telah diyakini sejak lama. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ungkapan berharganya diri seseorang terletak pada perkataan-perkataannya, sedangkan berharganya badan seseorang terletak pada busananya. Penampilan yang memesona menciptakan citra diri yang positif kepada orang lain. Citra diri ini akan mempengaruhi bagaimana orang lain bersikap terhadap orang yang bersangkutan. Citra diri berkaitan erat dengan harga diri.mempuntai harga diri yang kokoh berarti merasa cocok dengan kehidupan dan penuh keyakinan, yaitu mempunyai kompetensi dan sanggup mengatasi masalah-masalah kehidupan.

(4)

1. Tata Rambut (Hair Style)

Tata rambut bagi sekretaris jangan sampai mengganggu saat dia bekerja, misalnya terlalu panjang, terurai tanpa diikat. Adalah tidak sopan jika sekretaris harus menyisir dan membenahi rambut di ruangan kerja, terlebih lagi jika sedang ada tamu di ruangan tersebut. sebenarnya bagi sekretaris model rambut harus diperhatikan, disamping kebersihan, rambut juga harus di pelihara, model gondrong atau crew cut juga tidak disarankan untuk seorang sekretaris.

2. Tata Rias (Make Up)

Hendaknya menghindari merias muka sampai menyita waktu terlalu banyak sebelum sekretaris berangkat kerja, dengan pengertian jika sekretaris merias muka hendaknya dilakukan dengan cepat tetapi dapat bertahan lama. Sangat disarankan agar wajah sekretaris selalu tampak segar sepanjang ia bekerja, oleh karena itu harus dicegah jangan sampai kurang tidur agar tetap sehat selama bekerja.

3. Tata Busana

Tidak disarankan mengenakan pakaian dengan warna - warni yang mencolok, tapi sebaiknya mengenakan warna polos dapat berupa model two-pieces atau three-pieces. kedua, jangan memakai rok terlalu pendek, minimal 3 cm diatas lutut dan bagian dada yang terlalu terbuka.

4. Pose dan Gaya Berjalan

Selama sekretaris duduk ditempat kerjaannya, menerima tamu atau berbicara dengan tamu harus menjaga jangan sampai terlihat letih, lesu, kurang percaya diri atau memberi kesan bermalas malasan. Hindari gaya pose yang memberikan kesan sensual , demikian juga ketika berjalan seharusnya tidak menunduk atau sambil menggigit jari dan tersipu malu. Gaya ini biasanya dilakukan oleh sekretaris yang kurang percaya diri.

b. Ramah dan murah senyum

(5)

berarti harus banyak tampil dengan banyak bicara ditambah banyak senyum. Ramah dan murah senyum ditampilkan dengansenyuman dan menyapa dahulu sebelum orang lain menyapannya. Walaupun wajah kurang menguntungkan, namun ditunjang dengan ramah dan murah akan mengundang simpati banyak orang

c. Percaya diri

Merupakan modal untuk dapat tampil dengan memesona. Orang yang memiliki rasa percaya diri memiliki harga diri yang kukuh. Orang seperti ini memiliki keyakinan pada kopetensinya dalam mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Kopetensi tersebut akan dicerminkan pada penampilannnya dalam pergaulan sehari-hari. Mempunyai rasa percaya diri dapat ditumbuhakan melalui latihan dam menerapkan melalui aktif dalam suatu kegiatan. Seseorang yang tampil percaya diri akan memesona orang lain.

d. Displin dengan wanitaterutama yang aktif dalam berbagai kegiatan yang selalu berhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, etika harus dipegang teguh. Selalu sesuaikan etika dengan budaya, nilai estetika maupun suasana tempat ketika kita sedang berada

f. Ikhlas

Tanamkan lah selalu didalam hati bahwa semua kegiatan yang dilakukan adalah demi kebaikan. Jadikanlah semcam wadah memupuk rasa percaya diri dalam memperluas cakrawala, sehingga tidak ada rasa terpaksa. Untuk tampil mempesona seorang tidak boleh menyimpan ganjalan dihati, apa lagi tidak ikhlas untuk melakukan kegiatan tersebut. Kunci pokoknya adalah lakukan semua kegiatan tersebut dengan perasaan ikhlas.

(6)

Tanpa wawasan yang luas seseorang akan tampak bingung sebab ia tidak mengerti apa yang menjadi materi pembicaraan. Mungkin akan ada julukan orangnya menarik, namun kepalanya kosong.justru hal tersebut akan mengurangi atau bahkan memprakporandakan penampilan yang telah diupayakan sedimikian rupa sebelumnya.dengan dimekian dapat disimpulkan bahwa wawasan yang luas akan mendukung terbentunya penampilan yang mempesona.

2.2 Pribadi yang Tidak Mempesona

Seungguhnya pribadi yang mempesona tidak selalu ientik dengan wajah yang cantik. Bahkan tidak jarangorang yang kurang cantik secara lahiriah mampu tampil mempesona dibandingkan dengan mereka yang memang cantik secara lahiriah.sering tanpa disadari sikap dan perilaku orang sering mengecewakan orang lain. Langkah sukses dapat saja terhambat karena sikap dan perilaku yang mengecewakan. Penampilan yang tidak mempesona ini terbentuk oleh sikap dan perilakunya sehari-hari. Sikap dan perilaku yang tidak mempesona tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Egois

(7)

b. Melupakan Sahabat

Sangat disayangkanbila seorang yang telah sukses melupakan ataubahkan minggalkan sahabat-sahabatnya dengan demikian sahabat tersevut enggan membantu lagi bila suatu saat dia butuh pertolongan. Melupakan sahabat merupakan kegagalan dalam menangani kesuksesan yang telah diraih.

c. Menunda-nunda

Hal ini akan membuat citra diri orang tersebuat akan tidak baik, yang tentu saja akan membuat tampilannya tidak terlihat mempesona. Sikap yang suka menunda pekerjaan merupakan suatu sikap yang tidak baik yang akan membuat penampilannya menjadi tidak mempesona.

d. Tidak Tanggung Jawab

Merupakan sikap seseorang yang tidak mau mengambil resiko dari segala tindakannya. Orang yang tidak mau bertanggung jawab cenderung memberikan semua akibat dari perbuatanya kepada orang lain atau bahkan mereka malah menghindar. Sikap ini dapat merusak penampilan seseorang dan sikap ini sama sekali tidak mendukung seseorang untuk tampil mempesona.

e. Sombong

Sikap dimana seseorang suka membanggakan dirinya sendiri seakan dirinya jauh lebih tahu dan lebih pintar dari orang lain. Sombong ini dapat di tamakkan melalui sikap perilaku dan gaya hidup. Sikap sombong merupakan penampilan yang tidak memesona,

f. Pendendam

(8)

g. Acuh terhadap lingkungan

Merupakn sikap tidak peduli terhadap sekitar atau bahkan lingkungan sekitar kita. Biasanya orang yang seperti ini tidak mendukung penampilan yang memesona.

2.3 Profesional

seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.

Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. Karena Profesional adalah terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian.

(9)

1. Menurut salah satu buku yang saya baca yaitu “Kepribadian & Etika Profesi” karangan Rismawaty, mengatakan :

“ Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti suatu kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat relegius ”

2. Menurut sumber internet pada situs : http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi, mengatakan :

“ Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut “

Dilihat dari pengertian-pengertian tersebut beserta pemahaman saya sendiri dapat disimpulkan secara ringkas arti profesi itu ialah suatu pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dari seseorang yang menekuni suatu bidang tertentu.

Sedangkan penjelasan singkat profesionalisme itu adalah seseorang yang berprofesi serta memenuhi ciri-ciri yang akan dijelaskan pada pembahasan cirri-ciri profesionalisme.

2.4 Ciri-ciri Profesional

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion

(10)

melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.

Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.

Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.

Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.

(11)

Ukuran profesionalitas seseorang bisa dilihat dari dua sisi (teknis keterampilan atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan kepribadiannya).

Ada delapan syarat yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang profesional, yaitu:

1. Menguasai pekerjaan

Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya atau tidak, yaitu:

 Bagaimana ia bekerja,

 Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan

 Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.

Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.

2. Mempunyai loyalitas

Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh-sungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah.

Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.

(12)

Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.

4. Mampu bekerja keras

Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.

Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.

5. Mempunyai Visi

Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.

Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.

6. Mempunyai kebanggaan

(13)

7. Mempunyai komitmen

Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.

8. Mempunyai motivasi

Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.

Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.

BAB 3. PENUTUP

Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://poltek.ubaya.ac.id/2012/06/syarat-syarat-menjadi-profesional/

Referensi

Dokumen terkait

My aim is to investigate the intersections between the poetics and physics of light, paying special attention to poetic metaphors, symbols, and imagery

Untuk memeriksa apakah bilangan X adalah prima atau bukan, kita cukup mencari apakah terdapat bilangan prima yang kurang dari X dan habis membagi bilangan tersebut.. Contoh: ●

Studi Kasus tentang Family Quality of Life Pada Keluarga- Keluarga yang Memiliki Anak Down Syndrome di Lembaga Pendidikan X Bandung (Tesis).. Sekolah Pasca

d. Dalam ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Bab IV Arah Kebijakan, huruf C angka 2 tentang Hubungan Luar Negeri, dirumuskan hal-hal sebagai berikut: 1)

Jika peserta memilih lebih dari satu jawaban untuk satu soal, maka jawaban tersebut akan dinilai SALAH.. Jawaban BENAR diberi nilai 4 , jawaban SALAH diberi nilai -1

Selain sel mast, sel lainnya seperti neutrofil dan khususnya eosinofil, ikut berperan dalam memodulasi reaksi hipersensitivitas, baik secara langsung maupun tidak

Sebagai warga indonesia pasti tidak asing lagi dengan alat musik tradisional yang satu ini, alat musik ini berasal dari daerah jawa , alat musik ini dimainkan dengan cara

Jika Pak Dengklek mulai dengan daftar berisi 10 nama yang berbeda, dan diminta untuk menemukan setiap nama persis 1 kali, berapa banyaknya pembandingan maksimal yang