• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi dan Ancaman Lingkungan daerah Ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi dan Ancaman Lingkungan daerah Ka"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI DAN ANCAMAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

DI DAERAH KARS GOMBONG SELATAN

Teguh Prihanto

Abstract

South Gombong karst area has its own charm, as well as foothill, South Gombong karst area is also rich in potential like a treasure trove that is the form of a wide range of geological resources, potential common phenomena found in karst areas, such as natural caves eye water, and underground streams and potential as well as the tourist area of plantation area. And with no coordinated and strong regulations that govern ultimately arise many problems that threaten the sustainability of the Karst region South Gombong, when not immediately addressed.

Keywords: Kars, potensi, ancaman, air tanah, gua

1. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

Topografi kars adalah bentukan rupa bumi yang unik dengan kenampakan atau fenomena khas akibat proses pelarutan dan pengendapan kembali

CaCO3 diatas dan dibawah permukaan bumi.

Selain itu, bentang alam seperti kars juga dapat terjadi dari proses pelapukan, hasil kerja hidrolik misalnya pengikisan, pergerakan tektonik, pencairan es dan evakuasi dari batuan beku (lava). Karena proses utama pembentukanya bukan pelarutan, maka bentang alam demikian disebut pseudokars (Milanovic, 1996). Sementara itu kars yang terbentuk oleh pelarutan disebut truekars. (Sari Bahagiarti, et, al., 2004).

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak bentang alam kars. Salah satu bentang alam kars di Indonesia yaitu daerah kars Gombong Selatan.

Daerah Kars Gombong Selatan terdapat di Kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah, meliputi Kecamatan Buayan di bagian Timur, Kecamatan Rowokele di bagian utara, dan Kecamatan Ayah di bagian Barat dan Selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Terletak antara 7037’30” – 7045’00” Lintang Selatan dan 190022’30’’-190030’00’’ Bujur Timur. Daerah ini termasuk dalam peta Bakosurtanal Lembar

Rowokele (1308-342) dan Lembar Karang Bolong

(13038-342), skala 1:50.000. Kawasan Kars

Gombong Selatan luasnya 50.835.025,2 m2 di

Gb.1. Warrna biru : Wilayah Kars Gombong Selatan

Sumber : Peta RBI Digital BAKOSURTANAL, (2007)

antaranya 42.645.000 m2 merupakan lahan milik perhutani dan sisanya adalah milik masyarakat dan desa. Kawasan kars ini termasuk kawasan pegunungan serayu. ” Ketinggian mutlak

perbukitan kars di Gombong selatan berkisar 300

-400 sedangkan ketinggian relatif hanya berkisar 50-150 m. Umur batuan karsnya berasal dari

(2)

Berdasarkan Keputusan menteri ESDM No. 961.K/40/MEM/2003 kawasan kars Gombong Selatan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung karena mempunyai fenomena alam yang unik dan langka serta mempunyai nilai penting bagi kehidupan dan ekosistim. Kawasan kars Gombong Selatan perlu digali potensi yang

terkandung di dalamnya dengan tetap

memperhatikan kelestariannya, yaitu dengan menggali potensi estetika eksokars maupun endokars untuk dikembangkan menjadi aset yang dapat mensejahterakan masyarakat di sekitarnya, dan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Kawasan kars Gombong Selatan mempunyai daya tarik sendiri, selain karena perbukitannya, kawasan kars Gombong Selatan juga kaya akan potensi bagaikan hartankarun yaitu berupa berbagai macam sumber daya geologi, potensi

fenomena-fenomena yang biasa ditemukan di

daerah kars, seperti Goa-goa alami, mata air, dan

sungai bawah tanah dan potensi sebagai daerah perkebunan maupun daerah wisata.

Seperti pepatah “ada gula ada semut”, potensi

-potensi yang ada di kawasan kars Gombong Selatan ini juga mengundang banyak orang untuk mengekploitasinya. Dan dengan tidak teraturnya dan kuatnya regulasi yang mengatur akhirnya timbul banyak permasalahan yang mengancam kelestarian kawasan Kars Gombong Selatan, apabila tidak segera ditangani.

1.2. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari tentang kawasan Kars Gombong Selatan, berupa potensi dan ancaman kerusakan lingkungannya. Yang mana diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang ada tersebut namun

dengan tetap memperhatikan kelestarian

lingkungannya, sehingga dapat menyukseskan program pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bagi kawasan tersebut.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini ada beberapa rumusan

masalah yang penulis buat yaitu :

- Apa saja potensi yang ada di kawasan

kars Gombong Selatan?

- Apa saja ancaman kerusakan lingkungan

di kawasan kars Gombong Selatan?

- Bagaimana cara menanggulangi ancaman

kerusakan lingkungan di kawasan kars Gombong Selatan?

1.4. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metodologi kepenulisan studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi kepustakaan penulis gunakan untuk melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, penulis

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber

-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari : buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan

disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai

(internet, koran dll). Sedangkan metode dokumentasi adalah penulis mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Seperti sudah dijelaskan pada latar belakang , bahwa kawasan kars Gombong Selatan memiliki potensi dan juga ancaman kerusakan lingkungan.

II.1. POTENSI KAWASAN KARS GOMBONG SELATAN

Prospek Pertambangan Sumber Daya Geologi Harta karun yang dikandung dalam Kawasan Kars Gombong Selatan adalah melimpahnya potensi sumber daya geologi. Adanya batuan yang bervariasi serta kontrol struktur menjadikan kawasan itu memiliki potensi berbagai bahan tambang. Antara lain berupa andesit, batu gamping, phospat, bentonit, kaolin trass,

mangaan, emas dan serpih bitumen yang tersebar

merata di seluruh kawasan.

(3)

kars kelas II dan 10 % masuk dalam kawasan karskelasIII.

Gb.2. Salah satu Tambang Kapur di Desa Jatijajar Sumber : http://nusa-palapa

-group.indonetwork.co.id/3841871 (diakses tanggal 15/11/2013, pukul 12.43 PM)

Batu gamping merupakan jenis bahan galian yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan penetral asam, sebagai kapur tohor dan kapur padam, untuk bahan bangunan, semen portland. Berdasarkan analisa kandungan CaCO3 lebih 90 %, CaO 54,38ñ55,50 %, MgO 0,2746ñ0,49 % sehingga batu gamping pada KKGS berkualitas sangat baik untuk bahan baku utama pembuatan semen. Luas sebaran batu gamping diperkirakan 5083,5 hektare terdapat sekitar 389.250.000 metrik ton, pada ketinggian di atas 150 meter yang diperkirakan tidak habis dalam waktu 100 tahun.

Adapun bahan tambang phospat guano yang tersebar pada gua-gua batu gamping, berkualitas

cukup baik namun cadangan sulit ditentukan. Bentonit, dihasilkan dari alterasi hidrotermal batuan vulkanik dengan cadangan sekitar 100.000 m3. Trass dihasilkan dari ubahan batuan vulkanik yang banyak mengandung felspar dan silika, dengan cadangan sekitar 60.000 m3 dan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan semen pozzolan. .

Kemudian, cadangan mangaan diperkirakan cukup besar, kualitas bervariasi, umumnya kurang baik namun beberapa tempat menujukkan kadar tinggi. Sementara cadangan emas belum bisa ditentukan, demikian pula kandungannya, namun masih ekonomis untuk penambangan rakyat. Misalnya, bekas penambangannya ditemukan pada aliran Sungai Jladri, Buayan serta Kali Majingklak Desa Argopeni,Ayah.

Potensi Geowisata

Roman muka bumi dari kars Gombong Selatan , baik eksokars dan terlebih endokars, sangat

menjanjikan sebagai focus tujuan wisata umum atu minat khusus. Kawasan gombong selatan memiliki kurang lebih 175 gua alami yang memiliki potensi besar sebagai daerah geowisata. Gua-gua tersebut tersebar di desa-desa dalam

kawasan kars Gombong Selatan dan baru sebagian yang dikembangkan dan dikelola sebagai objek tujuan wisata oleh PEMDA, gua tersebut yaitu : Gua Jatijajar dan Gua petruk, namun tidak

menutup kemungkinan untuk berwisata ke gua

-gua yang lainnya. Berikut adalah beberapa daftar gua di kawasan kars Gombong Selatan.

Tabel 1. Daftar Persebaran Gua di Kawasan Kars Gombong Selatan

NAMA GUA DESA

Pengantin Redisari

Asrep Redisari

Karag Redisari

Barat I Palamarta

Kapuk Jatijajar

Suwong Jatijajar

Bolong Jatijajar

Jatijajjar Jatijajar

Intan Jatijajar

Depok Jatijajar

Dahar Jatijajar

Jumbret Jatijajar

Prapatan Jatijajar

Banteng Jatijajar

Citra Wangsa Tlogosari

Ngasinan Tlogosari

Jemblongan Tlogosari

Paruk Tlogosari

Golek Mangunweni

Glatik Tlogosari

Jeruk Tlogosari

Klumprit Tlogosari

Banyu Urip Candirenggo

Macan Candirenggo

Wadas Langu Candirenggo

(4)

Jemblongan Kalipoh

Surupan Tlogosari

Glatik Candirenggo

Banyu Candirenggo

Kandangan Candirenggo

Langse Candirenggo

Petruk Candirenggo

Liah Kalipoh

Celeng Ayah

Kemit Ayah

Tratag Ayah

Barat II Ayah

Kembar Ayah

Sigong Ayah

Tlawah Ayah

Paruk Argopeni

Karanganda Argopeni

Kranjang Argopeni

Pedalen Argopeni

Wediputih Argopeni

Lawangan jero Argopeni

Nguliran Argopeni

Mekaran Argopeni

Karang Agung Argopeni

Tunggangan Argopeni

Watu Bolong Argopeni

Brangakan Argopeni

Lebu Argopeni

Cap Argopeni

Mardani Argopeni

Bleber Argopeni

Upas Argopeni

Tumang Argopeni

Karang Pandan Karang Duwur

Rao Karang Duwur

Cungur Karang Duwur

Glatik Karang Duwur

Sawangan Karang Duwur

Karang Jambe Karang Duwur

Celeng Karang Duwur

Beji Argopeni

Andomoi Karang Duwur

Cikidang Karang Duwur

Siwowo Karang Duwur

Nogosari Karang Duwur

Batok Kemurep Karang Duwur

Menganti Karang Duwur

Mengada Karang Duwur

Sumber: Anggi Jayadi (2011)

Selain gua sebagai potensi geowisata di kawasan kars Gombong Selatan juga terdapat air terjun, air terjun yang terkenal yaitu Air terjun Curug di desa Tugu, dan Air terjun Leses di desa Candirenggo. Sebenarnya banyak terdapat air terjun di kawasan ini namun, debit airnya hanya sedikit dan bahkan bias kering saat musim kemarau tiba. Berbeda dengan dua air terjun diatas yang airnya selalu .

GB.3. Geowisata Gua Petruk Sumber :

http://www.panoramio.com/photo/78033953 (diakses tanggal 15/11/2013, pukul 6.00 PM)

Potensi Air Kars

Ciri kawasan kars adalah air permukaan yang sangat minim.begitu pula dengan kawasan kars di Gombong Selatan ini. Namun siap sngkaternyata cadangan air bersih di daerah kars Gombong Selatan ini sangat melimpah. Hal ini dikarenakan kars mempunyai sistim hidrologi yang berbeda dengan daerah non karsik. Ini berhubungan dengan sifat fisik-kimia batu gamping. Batu

(5)

meluluskan air hujan yang jatuh dipermukaan

tanah melewati rekahan-rekahan pelapisan batuan

vertikal dan horisontal tetapi air tersebut tidak

menghilang, melainkan tetap mengalir

membentuk alur baru di dalam tanah, inilah yang kemudian dikenal sebagai sungai bawah tanah. Sungai bawah tanah ini bias terlihat di dalam gua yang ada di kars Gombong Selatan. Selain sungai bawah tanah, menurut penelitian juga terdapat danau raksasa di bawah kars Gombong Selatan. Dengan cadangan air yang melimpah ini, diperkirakan mampu untuk mencukupi penduduk di Kebumen dan Cilacap.

Di kawasan ini terdapat instalasi PDAM di desa Candirenggo yang bias dinikmati samapi di desa Rowokele. Namun untuk wilayah yang berada di

perbukitannya, pengelolaan air bersih

dilaksanakan secara swadaya masyarakat dan kelurahan. Namun karena pengelolaan yang belum optimal membuat masih ada warga yang kesulitan Air pada saat musim kemarau.

Potensi Lainnya

Wilayah kars yang kering memang sangat tidak cocok untuk pertanian, tetapi tidak untuk tanaman Jati. Pohon yang satu ini dapat tumuh di kawasan kars dengan kondisi kering sekalipun. Karena itulah kawasan kars Gombong Selatan sangat cocok untuk dijadikan daerah perkebunan Jati. Namun saat ini perum perhutani yang memiliki wewenang untuk kawasan hutan di kars Gombong Selatan lebih memilih untuk menanam pohon sengon dan akasia, dengan pertimbangan pertumbuhan yang cepat untuk kedua pohon tersebut, sehingga cepat di panen.

II.2. ANCAMAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KARS GOMBONG SELATAN

Ancaman kerusakan yang utama di kars Gombong Selatan datang dari aktivitas pertambangan. Data Dinas Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kebumen mencatat, setidaknya terdapat 130 usaha tambang batu kapur di tiga kecamatan yang masuk KKGS. Lokasi penambangan tersebar di Kecamatan Ayah sebanyak 37 usaha,

Kecamatan Buayan 54 usaha, dan

Kecamatan Rowokele 39 usaha. Penambangan

berskala besar terdapat di Desa Jatijajar, Desa Redisari, Desa Kalisari, dan Desa Banyumudal. Bahan tambang yang utama yaitu batu kapur atau gamping. Eksploitasi penambangan rakyat itu 35.250 ton per tahun. Sementara itu potensi batu

kapur 5.500 hektare, sehingga batuan kapur sebagai komponen kars cepat atau lambat bakal habis.

Ada tiga kawasan kars di Gombong Selatan yaitu : kawasan kelas I, kawasan kelas II dan kawasan kelas III. Kawasan kars kelas I merupakan kawasan yang tidak boleh ditambang sama sekali, Kelas II boleh dilakukan penambangan, Sedangkan Kelas III, dapat dilakukan penambangan, termasuk dalam skala menengah sampai besar, sepanjang sesuai dengan prosedur.

Memang kebanyakan warga menambang pada kawasan kars kelas II dan II. Namun penambangan kapur ini dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan eksokars Gombong Selatan, dan apabila penambangan terjadi terus menerus kawasan endokars juga akan tergerus. Hal ini berarti dapat merusak gua-gua alam dan aliran sungai bawah tanahnya.

Lebih lanjut lagi dengan rusaknya kawasan eksokars tersebut, maka daerah resapan air akan berkurang hal ini berimbas pada berkurangnya volume air bawah tanahnya. Walaupun menurut survey saat ini warga hanya merasakan sedikit penurunan volume air pada saat musim kemarau, hal tersebut sudah bias menjadi indikasi bahwa volume air tanah di kawasan kars Gombong Selatan mulai berkurang.

Ancaman kerusakan lingkungan lainnya dating dari aktivitas pariwisata yang tidak dikelola dengan baik. Regulasi/peraturan yang tidak diperhatikan wisatawan menjadi factor utamanya, misalnya larngan untuk tidak membuang sampah sembarangan yang sering dilanggar membuat daerah wisata di kars Gombong Selatan menjadi kotor, selain itu untuk geowisata seperti gua-gua

alami juga sudah mulai rusak karena banyak

wisatawan yang mencoret-coret dinding gua.

Bahkan untuk gua Jatijajar sekarang statusnya sudah mati, atau dengan kata lain stalgmit dan stalaktit gua tersebut sudah tidak bias tumbuh lagi. Hal ini tentunya harus segera ditindak lanjuti agar tidak bertambah lagi kerusakan-kerusakan

seperti ini.

(6)

masih banyak terlihat di mana-mana. Dengan

kondisi seperti itu dikhawatirkan hutan tidak lagi mampu melakukan fungsinya. Tragisnya, dalam penebangan tidak menyisakan pohon jenis lain. Jika tonggak bekas tebangan sudah rapuh, jika terkena guyuran hujan lebat tanah mudah longsor.

III. KESIMPULAN DAN SARAN III.1. Kesimpulan

Kawasan kars Gombong Selatan menyimpan banyak sekali potensi, mulai dari prospek sumberdaya geologi, potensi geowisata, potensi air kars, dan potensi lain seperti daerah perkebunan. Namun dibalik banyaknya potensi tersebut banyak sekali ancaman terhadap kelestarian lingkungannya. Ancaman yang utama yaitu adanya kegiatan penambangan baik yang legal maupun illegal yang dapat mengubah bahkan menghilangkan kawasan kars Gombong Selatan ini. Ancaman lainnya dating dari kegiatan pariwisata yang megancam kelestarian potensi geowisata kars Gombong Selatan. Dan yang terakhir adalah ancaman penggundulan hutan di atas kars Gombong Selatan.

III.2. Saran

Di sini penulis memberikan beberapa saran mengenai potensi dan ancaman kerusakn lingkungan di daerah kars Gombong Selatan yaitu:

 Perlu adanya sinergi antara pemerintah dan

masyarakat dalam mengelola dan

memanfaatkan segala potensi yang ada di daerah kars Gombong Selatan.

 Perlu dikuranginya kegiatan penambangan

sumber daya geologi di daerah tersebut, dan untuk mata pencaharian masyarakat dialihkan untuk lebih memanfaatkan potensi geowisatanya.

 Perlu adannya sosialisasi yang

berkesinambungan mengenai potensi maupun ancaman kerusakan lingkungan di daerah kars Gombong Selatan kepada masyarakat, agar

masyarakat bias memanfaatkan sebaik

-baiknya potensi tersebut namun dengan tetap menjaga kelestariannya.

IV. UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam kesempatan ini, pertama penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat Nya penulis diberi

kelancaran dan kemudahan dalam penulisan paper ini.

Kedua penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya alam dan Lingkungan, Bapak Heri Sutanta, ST , M.Sc. yang telah memberikan tugas peper ini sehingga penulis bias belajar tentang penulisan paper yang baik.

Dan terakhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah membantu dan memberi dukungan dalam menyelesaikan paper ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Srijono, Husein Salahuddin, dan Budiadi Ev.,

2011, GEOMORFOLOGI, Jurusan Teknik

Geologi Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.

2. Indonesia, Penetapan Kawasan Kars

Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.

Keputusan menteri ESDM No.

961.K/40/MEM/2003

3. Purnomo Hadi, Sugeng. 2005. Klasifikasi

Karst Menggunakan Landsat TM7 Daerah

Wonosari Yogyakarta, Pertemuan Ilmiah

Tahunan MAPIN XIV, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran”, Yogyakarta.

4. Saputra, B.D. 2008.”Morfometri dolina di

wilayah karst Gombong Selatan, Skripsi S1, Universitas Indonesia. Jakrta.

5. Ansori, Chusni, Nur, Mustofa Arief, saefudin,

W Kristawan. 2008. Posiding Pemaparan

Hasil Penelitian Puslit Geoteknologi 2008: Peran Riset Geoteknologi dalam Mendukung Pembangunan Berwawasan Lingkungan.Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Bandung.

6. FM, Gregorius, 2012, Tambang Liar Ancam

Kawasan Karst Gombong Selatan, http://sains.kompas.com/read/2012/05/21/1850 4585/Tambang.Liar.Ancam.Kawasan.Karst.Go mbong.Selatan, akses tanggal 14 November 2013.

7. Supriyanto, 2011, Penambangan Ancam

Kawasan Karst Gombong,

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/re ad/cetak/2011/05/01/145093/Penambangan -Ancam-Kawasan-Karst-Gombong, akses tanggal 14 November 2013.

8. Anonim,2013, Pohon Ditebang, Hutan

Gombong Selatan Gersang,

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/re ad/news/2013/10/13/175538/Pohon-Ditebang

Gambar

Tabel 1. Daftar Persebaran Gua di Kawasan Kars Gombong Selatan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Aktivitas fisik sangat mempengaruhi stabilitas tekanan darah. Pada orang yang tidak aktif melakukan kegiatan fisik cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang metode pembelajaran berdasarkan teori belajar humanistik yang dapat diaplikasikan kedalam proses pembelajaran

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Captopril, terutama jika diberikan dalam dosis tinggi untuk pasien dengan insufisiensi ginjal, dapat menyebabkan neutropenia (kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran

Antara Karl Marx dan Soekarno, keduanya sama-sama memiliki keprihatinan terhadap mereka yang tertindas, yang miskin, dan dimiskinkan karena suatu sistem yang tidak adil, suatu

(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan agar dapat

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyusun dan menilai resiko yang ada pada pada industri ship recycling di Madura dengan cara mengidentifikasi risiko potensial,