AKUNTANSI
•
Akuntansi menghasilkan informasi keuangan
sebuah entitas.
•
Informasi disusun berdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku umum (GAAP):
– Laporan Posisi Keuangan / Neraca
– Laporan Laba Rugi Komprehensif
– Laporan Arus Kas
– Laporan Perubahan Ekuitas
– Catatan atas laporan keuangan
•
Selain laporan perusahaan juga membuat
Laporan Tahunan,
Sustainability Reporting
,
Prospektus, Laporan Pajak,
Integrating Reporting
.
•
Memberikan infomasi
– posisi keuangan, – kinerja
– perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi
•
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (
stewardship
), dan pertanggung jawaban sumber
daya yang dipercayakan kepadanya
•
Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
•
Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Relevan dan Reliable
Keuangan yangRelevan dan Reliable
Kualitas Audit
• Pasar Modal yang
efisien
• Keputusan yang
tepat
Informasi yang berkualitas
Dampak informasi assimetri 1. Adverse selection 2. Moral hazard
Standar Audit Manajemen
•
Untuk keseragaman laporan keuangan
•
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena
ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias
dari penyusun
•
Memudahkan auditor
•
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
•
Pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
PernyataanStandar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan -
SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
PernyataanStandar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan -
SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
IFRS hanya diadopsi PSAK
SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009
PSAK SYARIAH
•
Basis transaksi
•
Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi
syariah baik entitas lembaga syariah maupun non
lembaga syariah
•
Pengembangan dengan model PSAK umum namun
berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI
•
PSAK 100 – PSAK 106
– Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah,
SAP
•
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005
PP 71 tahun 2010
•
Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
•
Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun
LKPP dan LKPD:
– instansi pemerintah pusat – Instansi pemerintah daerah
– BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK
•
Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal.
• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. • Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode
ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan – Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan
PSAK – IFRS BASED
•
Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas
publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan,
asuransi, dan BUMN.
•
Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
•
Basis transaksi, bukan basis industri.
•
Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user
laporan keuangan
•
Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
•
Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual – Redaksional
– Tanggal efektif
•
Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
•
Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
Mengapa IFRS
• Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
• Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
• Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk
Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and
Manfaat IFRS
•
Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
•
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
•
Menghilangkan hambatan arus modal internasional
dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan
pelaporan keuangan.
•
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi
para analis.
•
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju
“best
Roadmap IFRS di Indonesia
Efektif pada 2010
Efektif pada 2010
Efektif pada 2011
Efektif pada 2011
• 16 PSAK baru
• 7 Interpretasi
(ISAK)
• 16 PSAK baru
• 7 Interpretasi
(ISAK)
Efektif pada 2012
Efektif pada 2012
• 11 PSAK baru
• 5 Interpretasi
(ISAK)
• 11 PSAK baru
• 5 Interpretasi
(ISAK)
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
“Judgment”
•
IFRS = Principles
•
Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
•
Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi
penting
•
Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang
Dinamis
•
IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi
keuangan harus sesuai dengan standar bukan
teks book
.
•
Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
•
Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan
standar.
•
IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
•
Contoh
Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and
“Fair value”
•
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk
mengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatu
transaksi yang wajar (
arm's length transaction
) yang
melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai.
– Kuotasi harga di pasar aktif;
– Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang
meliputi:
• transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
• referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
• analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan
“Fair value”
•
IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.
•
both on initial recognition and at each balance sheet date
Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan
harga wajar alternatif
Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value
Bagaimana menentuka arus kas
Tingkat suku bunga
Model opsi
Pengungkapan Lebih Banyak
•
Ilustrasi laporan keuangan.
•
Membaca dan membuat pengungkapan
•
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
•
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
•
Ilustrasi laporan keuangan.
•
Membaca dan membuat pengungkapan
•
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
•
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif :
eksposure dan timbulnya risiko;
tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua
hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif:
risiko kredit, aset keuangan yang
melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan
PSAK Disahkan 2007 - 2008
1. PSAK 16 (revisi 2007) :
Aset Tetap
revisi 2011
2. PSAK 13 (revisi 2007) :
Properti Investasi
revisi 2011
3. PSAK 30 (revisi 2007) :
Sewa
revisi 2011
PSAK Disahkan 23 Desember 2009
1. PSAK 1 (revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAK 2 (revisi 2009) : Laporan Arus Kas
3. PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
4. PSAK 5 (revisi 2009) : Segmen Operasi
5. PSAK 12 (revisi 2009) : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
6. PSAK 15 (revisi 2009) : Investasi Pada Entitas Asosiasi
7. PSAK 25 (revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
8. PSAK 48 (revisi 2009) : Penurunan Nilai Aset
9. PSAK 57 (revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Interpretasi Disahkan 23 Desember 2009
1. ISAK 7 (revisi 2009):
Konsolidasi Entitas Bertujuan
Khusus
2. ISAK 9
:
Perubahan atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa
3. ISAK 10
:
Program Loyalitas Pelanggan
4. ISAK 11
:
Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
PPSAK Disahkan Sepanjang 2009
(Berlaku efektif 2010)
1. PPSAK 1
:
Pencabutan PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35
Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK
37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
2. PPSAK 2
:
Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43:
Akuntansi Anjak Piutang
3. PPSAK 3
:
Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi
Utang
Piutang bermasalah
4. PPSAK 4
:
Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi
Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan
PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana
5. PPSAK 5
:
Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12
dan
16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif
PSAK Disahkan 2010
PSAK Disahkan 19 Februari 2010
•
PSAK 19 (2010)
: Aset tidak berwujud
•
ISAK 14 (2010)
: Biaya Situs Web
•
PSAK 23 (2010)
: Pendapatan
•
PSAK 7 (2010)
: Pengungkapan Pihak Berelasi
•
PSAK 22 (2010)
: Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)
•
PSAK 10 (2010)
: Transaksi Mata Uang Asing
(disahkan 23 Maret 2010)
•
ISAK 13 (2010)
: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan
PSAK DISAHKAN NOP 2010
•
PSAK 24 (R 2010)
: Imbalan Kerja
•
ISAK 16
: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)
•
PSAK 60
: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
•
PSAK 50 (R 2010)
: Instrumen Keuangan: Penyajian
•
PSAK 8 (R 2010)
: Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
PSAK DISAHKAN 2011
•
PSAK 3
: Laporan Keuangan Interim
•
PSAK 18 (2010)
: Program Manfaat Purnakarya
•
PSAK 61
: Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan Pemerintah
•
PSAK 56
: Laba Per Lembar Saham
•
PSAK 46
: Pajak Penghasilan
•
PSAK 62
: Kontrak Asuransi
•
PSAK 63
: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi
PSAK DISAHKAN 2011
•
PSAK 28
: Revisi 2011 Akuntansi Asuransi Kerugian
•
PSAK 36
: Revisi 2011 Akuntansi Asuransi Jiwa
•
PSAK 34
: Kontrak konstruksi
•
PSAK 45
: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
•
PPSAK 8
: Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Koperasi
•
PPSAK 6
: Pencabutan PSAK 21 Akuntansi Ekuitas,
PSAK DISAHKAN 2011
•
PSAK 64
: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
•
ISAK 15
: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya.
•
ISAK 17
: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
•
ISAK 18
: Bantuan Pemerintah – Tidak ada Relasi
•
Spesifik dengan Aktivitas Operasi
•
ISAK 19
: Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi
•
ISAK 20
: Pajak Penghasilan: Perubahan dalam Status
Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
PSAK yang Disahkan 2011
1. ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 2. ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif
3. ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
4. PPSAK 11: Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. 5. PSAK 38 (revisi 2011): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 6. ISAK 25 : Hak atas Tanah
7. PPSAK 10 : Pencabutan PSAK 51: Akuntansi kuasi reorganisasi 8. PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
PSAK yang Disahkan 2013
1. PPSAK 13: Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. ISAK 26: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 3. ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan
4. ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
IFRS
• Conceptual Framework – still progress
• IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statements – Superseded by IFRS 10, IFRS 12 and IAS 27 (rev. 2011) effective 2013
• IAS 28 Investments in Associates – Superseded by IAS 28 (rev. 2011) and
IFRS 12 effective 2013
• IAS 31 Interests In Joint Ventures – Superseded by IFRS 11 and IFRS 12 effective 2013
• IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement – Superseded by
IFRS 9 Financial Instrumentseffective 2013 • IFRS 10 Consolidated Financial Statements • IFRS 11 Joint Arrangements
• IFRS 12 Disclosure of Interests in Other Entities • IFRS 13 Fair Value Measurement
Perkembangan Tahun 2013
NO IFRS PROGRESS
1 IFRS 10: Consolidated
FinancialStatements ED PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, untuk berlaku efektif 1 Januari 2015
2 IFRS 11: Joint Arrangements ED PSAK 66: Pengaturan Bersama, untuk berlaku efektif 1 Januari 2015
3 IFRS 12: Disclosure of Interests in Other Entities
ED PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, untuk berlaku efektif 1 Januari 2015
4 IFRS 13: Fair Value
Measurement ED PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, untuk berlaku efektif 1 Januari 2015 5 IFRIC 18: Transfer of Assets
Perkembangan Tahun 2013
NO IFRS PROGRESS
6 IFRIC 19: Extinguishing
Financial Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, untuk berlaku efektif 1 Januari 2014
7. IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan
Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, untuk berlaku efektif 1 Januari 2014
8. IFRIC 21: Levies Dalam tahap
pembahasan Pembahasan
9. IAS 41: Agriculture beserta ED revisi terkait
Perkembangan Tahun 2013 - Revisi
NO IFRS PROGRESS
1 Revisi IAS 1: Presentation of Financial
Statements ED PSAK 1 (2013): Keuangan, utk berlaku efektif Penyajian Laporan1 Januari 2015
2 Revisi IAS 19: Employee Benefits ED PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, untuk berlaku efektif 1 Januari 2015
3. Revisi IAS 27: Consolidated and
Separate Financial Statements ED PSAK 4 (2013): Tersendiri, untuk berlaku efektif Laporan Keuangan1 Januari 2015
4. Revisi IAS 28: Investments in
Associates and Joint Ventures ED PSAK 15 (2013): Asosiasi dan Ventura BersamaInvestasi pada Entitas , untuk berlaku efektif 1 Januari 2015
5 Revisi IAS 32: Financial Instruments:
Presentation Pembahasan
6 Revisi IAS 36: Impairment of Assets Pembahasan 7. Revisi IAS 39: Financial Instruments:
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
Penyusun standar akuntansi
keuangan dalam pelaksanaan tugasnya.
Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.
Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri dari:
Pengguna laporan keuangan Tujuan laporan keuangan Asumsi dasar
Karakteristik kualitatif Konsep pengakuan dan
pengukuran unsur laporan keuangan
Laporan Keuangan
•
PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Karakteristik umum
Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
Kelangsungan usaha Dasar akrual
Material dan agregasi Saling hapus
Karakteristik Umum
– Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
• Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK
• Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) tidak sesuai PSAK
– Kelangsungan usaha
• Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi
– Dasar akrual
– Material dan agregasi
– Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK
– Frekuensi pelaporan Tahunan
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
• Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
• Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan
hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
• Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
• Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk
penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
• Minimum line item Penyajian Neraca
– Properti Investasi
– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas – Aset yang dimiliki untuk dijual
– dll
• Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK
Laporan Laba Rugi Komprehensif
• Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur
laba komprehensif
• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan
mayoritas
• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan
berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak
diperkenankan lagi
• Minimum line item :
– Pendapatan – Biaya keuangan – Beban pajak
•
Pendapatan komprehensif: Perubahan aset atau
liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada
periode rugi
– Selisih revaluasi aset tetap
– Perubahan nilai investasi available for sales – Dampak translasi laporan keuangan
•
Dalam dua laporan :
– Laba sebelum laba komprehensif
ED Revisi PSAK 1 (2013)
•
INFORMASI KOMPARATIF
– Persyaratan Minimum Komparatif
• informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 36 dan 36A; dan – Tambahan Informasi Komparatif Sukarela;
•
POS PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
– Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
– Pos minimal jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan (lihat PSAK 58).
– Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya: (a) tidak akan
LAPORAN ARUS KAS
•
Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
•
Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Operasi
•
Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
•
Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung
informasi yang lebih berguna
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah.
PSAK 3 : Laporan Interim
• Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik laporan
keuangan lengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim.
• LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas • Komponen Minimal Laporan Interim
– Laporan posisi keuangan ringkas
– Laporan laba rugi komprehensif ringkas.
• Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan
diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk
perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini.
• Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan
PSAK 7 Pengungkapan Pihak
Berelasi
Mengapa perlu ??
Laporan Posisi
Keuangan
Dan Laba Rugi
Transaksi dan
Saldo
Dipengaruhi
• Keberadaan pihak yang
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
•
Identifikasi hubungan dan transaksi dengan
pihak-pihak berelasi
•
Identifikasi saldo, komitmen antara entitas
dengan pihak-pihak berelasi.
•
Menentukan pengungkapan yang diperlukan
baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang
disajikan individual.
–
Pengungkapan atas hubungan
PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi
antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diototisasi untuk terbit
• Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian
adalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan
• Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan
penyesuaian adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan
• Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal
laporan keuangan sudah final
– Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan
- PSAK 25
•
Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan,
pengukuran dan penyajian.
•
Kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan
mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada,
menggunakan pertimbangan manajemen.
•
Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan
kecuali dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan
keuangan yang lebih andal dan relevan
diterapkan
secara retrospektif, kecuali tidak praktis
Segmen Operasi – PSAK 5
PSAK 5 (2009)
PSAK 5 Lama
• Aktivitas untuk menghasilkan pendapatan dan terjadinya beban
• Dikaji secara reguler untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja
• Tersedia infomasi terpisah
• Dibedakan dalam menghasilkan produk/jasa
• Risiko dan imbalan berbeda dari segmen lain
Segmen dilaporkan: • Syarat kualitatif • Syarat kuantitatif
Segmen dilaporkan: • Syarat kuantitatif
• Pengungkapan level segmen
PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
•
Akuntansi
transaksi dan saldo
dalam mata uang
asing
,
kecuali transaksi dan
saldo derivatif
(PSAK 55)
•
Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan
usaha luar negeri
yang termasuk dalam laporan
keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau
metode ekuitas.
•
Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke
dalam
mata uang penyajian.
– TranslasiTransaksi Mata Uang Asing PSAK 10
Perihal PSAK No. 10
(revisi 2009) PSAK 10, 11, dan 52
Penentuan mata uang fungsional
Terdapat hirarki indikator dalam
penentuan suatu mata uang fungsional
PSAK No. 52: ada 3 indikator mata uang fungsional, yaitu: 1. Indikator arus kas 2. Indikator harga jual 3. Indikator biaya
Pengukuran dan penyajian mata
uang
• Pengukuran mata uang menggunakan mata uang fungsional
• Penyajian mata uang dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional
• Pengukuran dan
penyajian mata uang menggunakan Rupiah.
• Entitas dapat
PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
•
Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan
pengungkapan LPS.
•
Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan
dan antar periode.
LPS Dasar = Laba Bersih Residual
Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
Penyesuaian atas Efek berpotensi saham biasa yang
dilutif
Penyesuaian atas Efek berpotensi saham biasa yang
Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi dan klasifikasi • Pemisahan liabilitas
keuangan dan ekuitas
• Akuntansi untuk instrumen keuangan majemuk.
• Akuntansi untuk penarikan saham dan saham treasury • Saling hapus atas aset dan
liablitas
• Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi
• Pengakuan dan penghapusan
• Pengukuran setelah pengakuan awal
• Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging.
Instrumen Keuangan
IAS 32
IAS 39
IFRS 7
PSAK 50
PSAK 55
PSAK 60
Pengungkapan
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Kewajiban kontraktual Kas
Kontrak diselesaikan dengan instrumen
ekuitas entitas Hak
kontraktual Instrumen
ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas
• nonderivatif • derivatif
►Kewajiban Keuangan
Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset keuangan
atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
Jenis Instrumen Keuangan
Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi Investas dimiliki hingga
jatuh tempo Pinjaman diberikan dan
Piutang Aset keuangan
tersedia untuk
Liabilitas Keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
Derivatif Biasa
Derivatif Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi Neto pada Operasi Luar
•
Empat kategori aset keuangan:
1. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan 4. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
•
Dua kategori liabilitas keuangan
1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
2) Kewajiban lain
•
Pengukuran aset keuangan dengan menggunakan nilai
wajar dalam arti luas
•
Beberapa perbedaan dalam praktik dalam mengidentifikasi
derivatif majemuk.
► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar
nilai wajar
ditambah dengan biaya transaksi
kecuali
untuk
instrumen yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
► Penghapusan (
derecognition
) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi “risk and reward” dan pendekatan
pengendalian
.
Evaluasi atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas
transfer pengendalian
► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment)
liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki
persyaratan (term) yang berbeda dengan utang lama.
► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi
substansial term dapat menghasilkan gain/loss pada saat
penerbitan liabilitas baru.
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
•
Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang
akan diterbitkan adalah harga penawaran(
bid price
) dan
untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki
adalah harga permintaan (
asking price
).
•
Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan
effective interest rate
.
•
Aturan
tainting
atas held to maturity investment,
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
► Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan
penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
► Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan
kolektif
► Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM
dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi
kriteria.
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk
mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
– Pengungkapan hirarki nilai wajar Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
– Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak
dan proses penelolaan risiko)
– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa
Kas dan Piutang – PSAK 50 & 55
• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung:
Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan
• Nilai wajar
• Biaya diamortisasi
• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
• Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen
keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control.
AK 2 – Liabilitas Jangka Panjang & Investasi
•
Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan
instrumen keuangan, utang ditentukan lebih dahulu
.
•
Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair
Value to Profit and Loss)
•
Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
•
Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
•
Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai
perubahan ekuitas sehingga tidak ada gain/loss diakui.
•
Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan
Provisi dan Kontijensi – PSAK 57
• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a) Memiliki kewajiban kini
(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya
(c) Estimasi yang andal • Kewajiban kontinjensi adalah:
(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
Persediaan – PSAK 14
• Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian
persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.
• Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada
pihak ketiga contoh pajak.
• Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat
menimbulkan beban bunga.
• Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih kerugian yang timbul atau recovery kerugian diklastifikasikan dalam pendapatan lain-lain
• Metode LIFO tidak diperkenankan lagi
• Perlu dipertimbangkan untuk tidak mengajarkan konsep advance
Aset Tetap - PSAK 16
•
Komponen biaya perolehan adalah estimasi biaya untuk
memindahkan aset (dismantling cost).
•
Suku cadang dengan kriteria tertentu diakui sebagai aset
tetap
•
Penilaian aset tetap
dikurangi dengan depresiasi dan
penurunan nilai
•
Pertukaran aset tetap tidak membedakan similar atau non
similar, menggunakan harga wajar. Kecuali pertukaran
yang tidak memiliki nilai komersial atau nilai wajar tidak
diperoleh
nilai buku.
•
Review atas masa manfaat, nilai residu setiap pelaporan
•
Penilaian dengan menggunakan model revaluasi sebagai
Dismantling Cost
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.
Example
Example
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
Cr Beban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Cr Beban bunga 1,497 milyar
Pengukuran setelah Pengakuan
Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Cost Model
Revaluation Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
Pengukuran setelah Pengakuan
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Biaya perolehan – dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Revaluation Model
Metode Proporsional
Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
1/1/2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000
31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000
Akumulasi Penyusutan 400.000* Surplus Revaluasi 1.600.000
*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000
Example
Revaluation Model
Metode Eliminasi
Metode Eliminasi Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
Example
Example
1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000
31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000
Aset Tetap 800.000
Aset Tetap 1.600,000
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan
metode revaluasi • Mesin tersebut
disusutkan dengan
metode garis lurus 5thn. • Pada 31 Desember 2010
direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.
Contoh
Contoh
Dr Aset tetap 50,000
Cr Kas 50,000
Dr Aset tetap 50,000
Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000
Cr Surplus Revaluasi 8,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000
Cr Surplus Revaluasi 8,000 Revaluation Model
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000
1.1.2010
31.12.2011
Bunga Pijaman PSAK 26
•
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi
aset kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan
aset tersebut.
– biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut
selama periode berjalan dikurangi
– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.
•
Menggunakan dana secara umum
tingkat kapitalisasi
untuk pengeluaran atas aset tersebut.
•
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu
periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang
terjadi.
Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan return 6%.
Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang
dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan
tersebut adalah sbb:
1.
10%, 2-year note specifically for the project: $500,000
2.
8%, 5-year note (other debt): $400,000
Berapa bunga yang dikapitalisasi ??
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan
pengeluaran selama tahun 2011:
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
$500,000 = $340.000)Bunga yang dapat dihindari :
$56,567
Bunga aktual :
•
$500,000 @ 10% = $50,000
•
$
40
0,000 @ 8% = $32,000
$82,000
•
Bunga yang dihindari lebih kecil dari
bunga aktual sehingga bunga yang
dapat dikapitalisasi $56,567.
•
Beban bunga $25,433 ($
82.0
Properti Investasi – PSAK 13
• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya.
• Pengakuan
– Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.
– Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti
investasi diakui dalam laporan laba rugi
Pengukuran setelah Pengakuan
Awal
Fair Value Model
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi
yang timbul dari
perubahan nilai wajar
atas
properti investasi harus
diakui dalam laporan laba rugi
Pengukuran setelah Pengakuan
Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar• Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi (loss) impairment
• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi (loss) impairment
• Tidak ada penyusutan.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.• Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler
(terjadi perbedaan signifikan )
• Tidak spesifik, hanya
mengharuskan secara reguler (terjadi perbedaan signifikan )
Example
Aset tidak berwujud – PSAK 19
•
Aset tidak berwujud
memiliki manfaat ekonomi di masa
mendatang, dapat diukur dengan andal
•
Masa manfaat –
– terbatas dan tidak terbatas
– Direview setiap tanggal laporan keuangan
•
Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas
•
Model Biaya dan Model Revaluasi
•
Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
•
Akuisisi melalui hibah pemerintah
•
Biaya situs web bukan aset tidak berwujud kecuali
Penurunan Nilai – PSAK 48
• Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya
indikasi penurunan nilai aktiva.
• Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai : – Informasi dari luar perusahaan
– Informasi dari dalam perusahaan
• Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang
lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
• Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai
tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
• Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus
segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
• Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikan
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Carrying
Amount
Carrying
Amount
Aset
Aset
Nilai
Nilai
Akumulasi
Nilai Wajar
dikurangi Biaya Penjualan
Recovered through sale
Recovered through sale
Recovered through use
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp180 juta dan nilai pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Rp 180 juta Rp 205 juta
Tidak ada penurunan nilai
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.
Illustration 11-15
Rp 200 juta Rp 180 juta
Rp 175 juta Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Rp 180 juta
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta
Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini: Rp M
Goodwill 10
Properti 20
Pabrik dan Peralatan 30 60
Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.
Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.
Kasus 3
Goodwill Properti Pabrik Total RpM RpM RpM RpM
Carrying value 10 20 30 60 Impairment loss (10) (2) (3) (15) Nilai Tercatat setelah - 18 27 45
PSAK 58
•
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi
dihentikan
•
Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
–
Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
–
Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
• ISAK 9 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan
substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset – Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Pendapatan - PSAK 23 (2010)
•
Pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi pemilik.
•
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima
atau
dapat diterima
•
Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima dan dikurangi diskon atau rabat.
•
Jenis pendapatan:
– Penjualan barang – Penjualan jasa
PSAK 34 : Kontrak Konstruksi
•
Tujuan:
– perlakuan akuntansi untuk kontrak konstruksi.
– Permasalahan alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak. – Kapan pendapatan dan biaya kontrak diakui.
•
Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang
diterima atau akan diterima.
•
Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal,
maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai
pendapatan dan beban dengan
memperhatikan tahap
PSAK 46: Pajak Penghasilan
Aktiva
Kewajiban
Beban Pajak
Perbedaan Pajak dan
Akuntansi
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
Pajak Tangguhan:
Aktiva/utang
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
•
Beban pajak adalah jumlah dari :
–
Pajak kini
–
Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan
•
Kewajiban pajak tangguhan
pajak penghasilan terutang
untuk periode mendatang sebagai akibat adanya
perbedaan temporer kena pajak.
•
Aktiva pajak tangguhan
pajak penghasilan yang
terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat :
–
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
–
Sisa kompensasi kerugian
PSAK 24 - Imbalan kerja
• Imbalan kerja yang diberikan kepada pekerja:
– Imbalan kerja jangka pendek
– Imbalan pasca-kerja,
– Imbalan kerja jangka panjang lainnya
– Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK) – Imbalan berbasis ekuitas
• Imbalan jangka pendek < 12 bulan
• Imbalan jangka panjang seperti pensiun
• Pesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, perusahaan
berkomitmen untuk:
– memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
– menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER
EMPLOYER PENSION
FUND
Kewajiban Manfaat Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban manfaat pasti
Ilustrasi 1
•
Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Tingkat Hasil yang Diharapkan 12%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan 250.000
Ilustrasi 1
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas Liabilitas Kewajiban Nilai Kini Aset Aktuaria
Saldo awal (200.000) 200.000 Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000 Iuran (24.000) 24.000 Imbalan 16.000 (16.000)
Penurunan (ken) kewajiban (16.000) 16.000 Selisih aktual atas harapan (12.000) 12.000 Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial