• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOT Pajak untuk DJP 19082017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TOT Pajak untuk DJP 19082017"

Copied!
229
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

Perkembangan Standar

Akuntansi

1.

Laporan Keuangan

2.

SAK ETAP dan SAK UMKM

3.

Akuntansi terkait Aset

Tetap

4.

Akuntansi atas transaksi Pajak

(3)

Standar Akuntansi

Standar Akuntansi digunakan sebagai dasar dalam

menyusun laporan keuangan sehingga laporan keuangan relevan dan reliabel (representational faitfullness) serta dapat dibandingkan, sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Standar digunakan oleh:

Penyusun laporan keuangan  pedoman baku Auditor  memberikan opini audit

Pembaca dan pengguna laporan keuangan 

mengintepretasikan

Tujuan laporan keuangan memberikan infomasi posisi

keuangan, kinerja, perubahan posisi, keuangan suatu perusahaan, yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan bagi sebagai besar pemakai (kreditor dan investor).

Standar Akuntansi digunakan sebagai dasar dalam

menyusun laporan keuangan sehingga laporan keuangan relevan dan reliabel (representational faitfullness) serta dapat dibandingkan, sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Standar digunakan oleh:

Penyusun laporan keuangan  pedoman baku Auditor  memberikan opini audit

Pembaca dan pengguna laporan keuangan 

mengintepretasikan

Tujuan laporan keuangan memberikan infomasi posisi

(4)

4

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi

standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015. Pada tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur, 2016 PSAK 70, 2017 PSAK 71 & 72 dan DE PSAK 73.

SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas

publik signifikan.

Tahun 2016 dikeluarkan SAK EMKM untuk entitas yang memenuhi

kriteria UMKM sesuai dengan regulasi mis UU 20 tahun 20018

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengarh (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

(5)

Karakteristik IFRS

IFRS menggunakan Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar

sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi

apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar

akuntansi.

Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai

pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

baik kuantitaif maupun kualitatif

IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan

(6)
(7)
(8)

Penjelasan PSAK

PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69,

PSAK 70

PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat

substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran,

penyajian atau pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

Didahului dengan penerbitan Exposure draft. Istilah revisi tidak

digunakan lagi setelah 2015  amandemen

PSAK Revisi / Amandemen

Perubahan tidak signifikan atau dampak perubahan PSAK lainED jika ada perubahan dan tidak ada jika hanya dampak PSAK

lain

(9)

PSAK BARU – Disahkan 2017

PSAK 71 Instrumen Keuangan – eff 2020

PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak

dengan Pelanggan – eff 2020

Amandemen terhadap PSAK 62: Kontrak

Asuransi - PSAK 71: Instrumen

(10)

ED PSAK BARU – DIKELUARKAN JULI 2017

DE PSAK 73 Sewa

DE ISAK 33 Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka

ED ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan

Amandemen PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham: Klasifikasi Pengukuran Pembayaran Berbassis Saham.

(11)

PSAK BARU – Disahkan 2016

Kerangka Konseptual – eff 28 Sept 2016

PSAK 70 – Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak eff sejak UU ditetapkan

Amandemen PSAK 1 – Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungakapan eff 1 Jan 2017

PSAK 60 Penyesuaian 2016 Instrumen Keuangan – Pengungkapan tentang penilaian sifat dari imbalan kontrak jasa terkait dengan keterlibatan

(12)

PSAK BARU – Disahkan 2016

PSAK 3 Penyesuaian 2016: Laporan Keuangan Interim, pengungkapan referensi silang – eff 1 Jan 2017

PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – oblligasi berkualitas bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada – 1 Jan 2017

(13)

PSAK BARU – Disahkan 2016

Amandemen PSAK 46 – Pajak Penghasilan tentang Pengakuan aset pajak tangguhan atas rugi yang belum direalisasi – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 2 – Laporan Arus Kas – prakarsa pengungkapan eff 1 Jan 2018

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018

(14)

PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk

dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.

• Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk

kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.  Revisi PSAK 16 (2018)

• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.

(15)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Menggantikan PSAK 55

Direncanakan Efektif 1 Januari 2020

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(16)

PSAK 72

ED PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue

from contracts with customers effective 2018,

kecuali

:

Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum

diadopsi)  hak penggunaan aset

Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada

Standar ini bersifat

principles based

Standar komprehensif karena mengatur semua

jenis Pendapatan yang terkait dengan kontrak

pelanggan sehingga menghilangkan standar yang

lain.

(17)

PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

(18)

Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan

pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap

kewajiban pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat)

entitas telah menyelesaikan kewajiban

pelaksanaan.

(19)

DE PSAK 73 SEWA

menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya untuk penyewa.

Tujuan Standar

Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use

assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya

(underlying assets) bernilai-rendah.

Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau

sewa pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.

Pokok Pengaturan

PSAK 30 Sewa

ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu SewaISAK 23 Sewa Operasi – Insentif

ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan

Bentuk Legal Sewa

ISAK 25 Hak atas Tanah PSAK yang digantikan

(20)
(21)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan

Latar Belakang Perubahan 2013

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.

(22)

Laporan Keuangan - 2013

PSAK 1  Penyajian Laporan Keuangan

Komponen

Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan keuangan

Laporan Posisi

Keuangan

Laporan Laba Rugi

dan Penghasilan Komprehensif Lain

Laporan Perubahan

Ekuitas

Laporan Arus KasCatatan atas

Laporan Keuangan

Karakteristik umum

Penyajian secara

wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Kelangsungan usahaDasar akrual

Material dan agregasiSaling hapus

Frekuensi pelaporanInformasi komparatifKonsistensi penyajian

(23)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur

dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Tujuan laporan keuangan :

memberikan informasi

mengenai:

posisi keuangan,

kinerja keuangan

arus kas entitas

(24)

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode

sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau

membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

(25)

Informasi Komparatif Minimum

38,38A, 38B

Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan

periode sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan

periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari

laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.

Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan,

dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.

Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan

(26)

Informasi Komparatif -

Tambahan

Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai

tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan,

namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.

Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan

keuangan saat menyajikan informasi komparatif tambahan.

Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan

keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan.

(27)

Perubahan Kebijakan Akuntansi,

Penyajian kembali, retrospektif atau

reklasifikasi

• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan komparatif minimum jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara

retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau

reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas

informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada: a. akhir periode berjalan;

(28)
(29)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos

penghasilan dan beban (termasuk penyesuaian

reklasifikasi) yan tidak diakui dalam laba rugi

sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK

Komponen penghasilan komprehensif:

Selisih revaluasi aset tetap

Pengukuran kembali program imbalan pasti

Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuanganPerubahan nilai investasi available for sales

(30)

Informasi dalam Penghasilan Komprehensif

Lain

• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan

b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.

• Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan

(31)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan

penghasilan komprehensif lain

• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas  perubahan ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.

Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;

– Surplus revaluasi aset tetap  direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi atau ketika aset dijual

– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria  tidak direklasifkasi.

Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu

terpenuhi.

– Keuntungan/kerugian dari available for sale  jika dijual direklasifiksai ke laba rugi

– Cash flow hedge  keuntungan/kerugian yang efektif  kontrak berakhir  L/R

– Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan induk / pusat

(32)

Penghasilan Komprehensif Lain

– Tidak Direklasifikasi

Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari

2015. Nilai perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.

Jurnal saat revaluasi

– Akumulasi Depresiasi 200.000

– Aset tetap 200.000

– Aset tetap 100.000

– Surplus revaluasi 100.000 • Jurnal saat depresiasi

– Beban Depresiasi 50.000

– Akumulasi Depresiasi 50.000

– Surplus Revaluasi 10.000

– Saldo Laba 10.000

Ref: PSAK 1

(33)

Penghasilan Komprehensif Lain

– Direklasifikasi

Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga

100.000 pada 1 Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000. Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.

Jurnal saat pembelian

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000

– Kas 100.000

Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000 • Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016

– Kas 110.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000

(34)

PT PERTAMINA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(35)
(36)

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

(37)

Laporan Posisi Keuangan

(Neraca) - 2011

Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca),

tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi

Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)

Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian

ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian

Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk

penyajian retroaktif  perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan

Minimum line item Penyajian Neraca

– Properti Investasi

– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas

– Aset yang dimiliki untuk dijual

– dll

(38)

Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011

• Laporan Laba rugi  Laporan Laba Rugi Komprehensif.

• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif

• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat

• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi

• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll

• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi.

• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan

(39)

PSAK 2 Laporan Arus Kas

IAS 7 Statement of Cash

(40)

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

Informasi arus kas entitas berguna sebagai

dasar untuk menilai kemampuan entias

dalam menghasilkan kas dan setara kas

serta menilai kebutuhan kas entitas untuk

menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas menggambarkan

perubahan historis dalam kas dan setara kas

yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan selama satu

periode

(41)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Metode yang dapat digunakan:

Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto diungkapkan;

Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan

mengoreksi transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas

investasi dan pendanaan.

Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung

 informasi yang lebih berguna

(42)

Laporan Arus Kas

Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan

diklasifikasikan secara konsisten.

Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau

pendanaan (alternatif)

Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau

investasi (alternatif)

– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)

Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi

atau investasi (alternatif)

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga

pinjaman diungkapkan secara terpisah.

• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas.

Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan

(43)

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25

Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan

penyajian.

Ketika SAK spesifik berlaku, kebijakan akuntansi harus tunduk pada

PSAK dan mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada, menggunakan pertimbangan manajemen.

• Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali

dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan. Jika ada tidak ada ketentuan transisi

perubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis

Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan

kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah

diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas

(44)

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25

• Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.

• Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.

• Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:

a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau

b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.

• Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.

• Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:

a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau

(45)

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian wajar :

posisi keuangan, kinerja

keuangan dan arus kas dengan pengungkapan

tambahan jika diperlukan.

Kepatuhan SAK

: Entitas yang menggunakan SAK

ETAP

harus secara eksplisit menyatakan

secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK

ETAP dalam catatan laporan keuangan

.

Kelangsungan usaha :

Entitas harus menilai

kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan

keuangan

Frekuensi pelaporan -

Entitas menyajikan

laporan keuangan minimal satu kali dalam

setahun.

BAB 3

(46)

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian yang konsisten: Penyajian dan klasifikasi

pos-pos harus konsisten, kecuali:

Terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau

perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan.

SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian

Reklasifikasi harus dilakukan retrospektif, kecuali tidak

praktis dapat secara prospektif.

Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifikasi dan jumlah

pos yang direklasifikasi serta alasannya.

Informasi komparatif : informasi harus diungkapkan

komparatif dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP.

Material dan Agregasi: pos yang material disajikan

terpisah, yang tidak material digabungkan dengan yang memiliki sifaf dan jenis yang sama.

(47)

Penyajian laporan keuangan

Laporan keuangan lengkap

− Neraca (Bab 4)

− Laporan laba rugi (Bab 5)

− Laporan perubahan ekuitas (Bab 6)

− Laporan arus kas (Bab 7)

− Catatan atas laporan keuangan (Bab 8)

BAB 3

(48)

Penyajian Laporan Keuangan

Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas

yang berasal dari

laba rugi,

pembayaran dividen,

koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi

maka entitas dapat menyajikan

Laporan laba rugi

dan saldo laba

sebagai pengganti Laporan laba

rugi dan Laporan perubahan ekuitas.

(49)

Laporan Keuangan

• Neraca

– Kewajiban

• Laporan laba rugi

• Laporan perubahan

ekuitas

• Laporan arus kas

• Catatan atas laporan

keuangan

• Laporan posisi keuangan (neraca)

– Liabilitas

• Laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain • Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas

• Catatan atas laporan keuangan

SAK ETAP

PSAK 1 (Revisi 2013)

BAB 3

(50)

Penyajian Laporan Keuangan

Identifikasi

secara jelas setiap komponen

laporan keuangan.

Informasi berikut, jika perlu, pada setiap

halaman:

Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama

tersebut sejak laporan periode terakhir

Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana

yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;

Mata uang pelaporan, seperti didefinisikan dalam Bab 25 Mata

Uang Pelaporan;

Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan

keuangan.

Catatan laporan keuangan:

Domisili , bentuk hukum dan alamat kantor yang terdaftarPenjelasan sifat operasi dan aktivitas utama

(51)

Neraca

Penyajian

Klasifikasi aset lancar dan aset tidak

lancar

Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang

Kecuali jika memberikan informasi

yang andal dan relevan dapat

berdasarkan likuiditas

BAB 4

(52)

Neraca

Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal

tertentu.

Minimal mencakup pos-pos: – kas dan setara kas,

– piutang usaha dan piutang lain-lain,

– persediaan,

– properti investasi,

– aset tetap,

– aset tidak berwujud,

– utang usaha dan utang lainnya,

– aset dan kewajiban pajak,

– kewajiban diestimasi

– ekuitas.

(53)

Aset Lancar

Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar

jika:

diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk

dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus

operasi normal entitas;

dimiliki untuk diperdagangkan;

diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu

12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau

berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi

penggunaannya dari pertukaran atau digunakan

untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12

bulan setelah akhir periode pelaporan.

Aset lainnya diklasifikasikan tidak lancar

BAB 4

(54)

Kewajiban Jangka Pendek

Entitas

mengklasifikasikan

kewajiban

sebagai

kewajiban jangka pendek jika:

diperkirakan akan diselesaikan dalamjangka

waktu siklus normal operasi entitas;

dimiliki untuk diperdagangkan;

kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu

12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau

entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk

menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12

bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya

sebagai kewajiban jangka panjang.

BAB 4

(55)

Informasi Disajikan di Neraca atau

CALK

kelompok aset tetap;

jumlah piutang usaha, piutang dari

pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,

pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;

Rincian persediaan

Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban

diestimasi lainnya

BAB 4

(56)

Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban

Aset lancar

Kas dan setara kas

Piutang usaha

Persediaan

Biaya dibayar dimuka

Pajak dibayar dimuka

Aset tidak lancar

Properti investasi

Aset tetap

Aset tidak berwujud

Aset lainnya

Kewajiban jangka pendek

Utang bank jangka

pendek

Utang usaha

Utang pajak

Biaya yang masih

harus dibayar

Kewajiban jangka

panjang

Utang bank jangka

panjang

Kewajiban imbalan

pascakerja

56
(57)

Ekuitas

Ekuitas terdiri dari:

Modal disetor

Tambahan modal disetor

Saldo laba

Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke

ekuitas

Entitas yang berbentuk PT, juga mengungkapkan:

jumlah modal dasar

jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh

nilai nominal saham

ikhtisar perubahan jumlah saham beredar

BAB 4

(58)

Laporan Laba Rugi

Menyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu

yang menunjukan kinerja keuangan selama periode tersebut.

Pos minimal:

• Pendapatan

• beban keuangan

• bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas)

• beban pajak

• laba atau rugi bersih

Pos luar biasa tidak diperkenankan Laporan

(59)

Laporan Laba Rugi

Entitas dapat menyajikan beban

berdasarkan

Sifat beban

beban bahan baku

beban tenaga kerja

beban penyusutan

beban sewa ruangan

beban listrik

beban operasi

lainnya

Fungsi beban

beban pokok

penjualan

beban pemasaran

beban umum dan

administrasi

beban operasi

lainnya

BAB 5

(60)

Alternatif Penyajian

Entitas dapat menyajikan:

Laporan perubahan ekuitas

Laporan laba rugi dan saldo laba

jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari laba

atau rugi, pembayar dividen, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi.

Ekuitas yagn disajikan :

Laba rugi tahun berjalan

Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam

ekuitas  keuntungan/kerugian aset tersedian untuk dijual

Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi

kesalahan.

Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari

komponen ekuitas. Laporan

(61)

Contoh

Modal Diset or Tambaha n Modal Disetor Laba Belum Direalisa si Efek Tersedia Dijual Selisih Revalua si Aset Tetap Saldo

Laba EkuitasJumlah

Saldo awal 500.000 150,000 45.000 20.000 256.000 971.000

Pengeluaran

saham baru 150.000 (150,000) Rugi belum

direalisasi (35.000) (35.000)

Dividen kas (125.000) (125.000)

Laba bersih tahun

berjalan 154.000 154.000

BAB 6

(62)

Contoh

PT ABC

Laporan Laba Rugi dan Perubahan Saldo Laba Untuk periode yang berakhir 2015

Pendapatan 500.000.000 Beban pokok penjualan 150.000.000 Laba kotor 350.000.000 Beban usaha 65.000.000 Laba usaha 285.000.000 Beban bunga 15.000.000 Laba sebelum pajak 270.000.000

Pajak 75.600.000

Laba bersih 194.400.000

Saldo laba awal tahun 225.000.000 Laba bersih tahun

berjalan 194.400.000 Dividen tunai (75.000.000) Saldo laba akhir tahun 344..000

(63)

Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi,

aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak

langsung.

Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara

konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.

Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas

operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.

Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus

kas.

BAB 7

(64)

Klasifikasi arus kas

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama

pendapatan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan

aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas

Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan

(65)

Bunga dan Dividen

Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara

terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.

Bunga

Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi

atau pendanaan (alternatif)

Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas

operasi atau investasi (alternatif)

Dividen

Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus

kas pendanaan atau operasi (alternatif)

Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas

operasi atau investasi (alternatif)

BAB 6

(66)

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi

tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang disajikan dalam laporan keuangan.

Harus mengungkapkan:

dasar penyusunan laporan keuangan

kebijakan akuntansi yang signifikan

informasi tambahan yang tidak disajikan

dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk

memahami laporan keuangan

Disajikan secara sistematis dan merujuk silang

ke pos-pos dalam laporan keuangan.

(67)

Urutan Penyajian

Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP

Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang

diterapkan

Informasi yang mendukung pos-pos yang

disajikan dalam laporan keuangan, sesuai

dengan urutan penyajian dalam laporan

keuangan

Pengungkapan lain:

kejadian setelah tanggal neraca

standar akuntansi baru

kondisi ekonomi global

Informasi tentang sumber utama ketidakpastian

BAB 8

(68)

68

Catatan atas Laporan Keuangan

• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn

• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan

• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi dan estimasi yang digunakan

• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan

• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:

• Utang  tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan

• Aset tetap  jumlah yang diagunkan

• Investasi  nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll

• Pajak  jumlah pajak dibayarkan, utang pajak, koreksi fiskal

• Informasi penting yang diharuskan oleh standar

• Transaksi hubungan istimewa

• Kontijensi

• Kontrak kerjasama

BAB 8

(69)

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,

konvensi, aturan dan praktik tertentu yang

diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun

dan menyajikan laporan keuangannya.

Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi,

kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas

harus menerapkan SAK ETAP.

Jika dampak tidak material maka entitas tidak

perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.

Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan

akuntansi secara konsisten untuk transaksi atau

kejadian dan kondisi lain yang serupa.

BAB 9

Kebijakan Akuntans

(70)

Tidak Ada Pengaturan Spesifik

Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu

transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:

persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan

dengan isu serupa atau terkait

definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran

sesuai dengan Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang

berhubungan dengan isu serupa atau terkait

pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain

yang menggunakan kerangka dasar yang serupa

literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima

umum sepanjang tidak bertentangan. Catatan

(71)

Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:

disyaratkan sesuai SAK ETAP

menghasilkan informasi yang lebih andal dan

relevan

Penerapan perubahan akuntansi:

Sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP

Jika tidak diatur, maka penerapan secara

retrospektif

entitas menerapkan kebijakan akuntansi

baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru

telah diterapkan sebelumnya.

jika tidak praktis, entitas menerapkan

kebijakan akuntansi baru pada periode

Perubahan Kebijakan

Akuntansi

BAB 8

(72)

Estimasi Akuntansi

Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian

jumlah tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah

konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari

pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi

manfaat

ekonomi

dan

kewajiban

masa

mendatang.

Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari

informasi baru atau pengembangan baru dan,

oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.

Penerapan secara prospektif

BAB 8

(73)

Perubahan estimasi

Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli

1/1/2X03 sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan

dengan metode garis lurus, masa manfaat 20

tahun, nilai sisa 20 juta.

Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari

10 tahun tersisa menjadi 20 tahun tersisa

sehingga total masa manfaat menjadi 30 tahun.

Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40 Penyusutan selama 10 tahun = 400

Nilai buku tersisa 820-400 = 420

Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20

Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40 Penyusutan selama 10 tahun = 400

Nilai buku tersisa 820-400 = 420

Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20

BAB 8

(74)

Koreksi Kesalahan Periode

Lalu

Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dan

kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan

entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang

muncul dari kegagalan untuk menggunakan atau

kesalahan penggunaan informasi yang andal,

yang:

tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan

diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan

dimasukkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut

Diterapkan secara retrospektif

BAB 8

(75)

Koreksi Kesalahan

• Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X09 sebesar 1.200 juta. Gedung disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 200 juta.

Pada 31/12/2X13 Entitas menemukan kesalahan bahwa nilai

peralatan tersebut seharusnya 1.400, akibat biaya perolehan yang tidak dimasukkan. Nilai sisa dan masa manfaat tidak berubah

Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X09 sampai dengan 2X13.

Depresiasi lama (1.200-200) / 20 = 50 Depresiasi baru (1.400-20)0 / 20 = 60

Koreksi 1/1/2X09 sampai 31/12/2X13 : 10 x 5 = 50 Aset tetap 200

Saldo Laba 200 Saldo Laba 50

Akumulasi depresiasi 50

Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru Beban depresiasi 60

Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X09 sampai dengan 2X13.

Depresiasi lama (1.200-200) / 20 = 50 Depresiasi baru (1.400-20)0 / 20 = 60

Koreksi 1/1/2X09 sampai 31/12/2X13 : 10 x 5 = 50 Aset tetap 200

Saldo Laba 200 Saldo Laba 50

Akumulasi depresiasi 50

Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru Beban depresiasi 60

BAB 8

(76)

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

RUANG LINGKUP

PENYAJIAN WAJAR

KEPATUHAN TERHADAP SAK EMKM

FREKUENSI PELAPORAN

PENYAJIAN YANG KONSISTEN

INFORMASI KOMPARATIF

Laporan posisi keuangan pada akhir periodeLaporan laba rugi selama periode

Caatan atas laporan keuangan

LAPORAN KEUANGAN LENGKAP

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

(77)

Ruang Lingkup

Penyajian wajar dari laporan

keuangan sesuai persyaratan SAK

EMKM dan pengertian laporan

keuangan yang lengkap untuk

entitas.

Penyajian wajar dari laporan

keuangan sesuai persyaratan SAK

EMKM dan pengertian laporan

(78)

PENYAJIAN WAJAR

relevan: informasi dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan.

representasi tepat: informasi disajikan secara tepat atau apa yang seharusnya disajikan dan bebas dari kesalahan material dan bias.

keterbandingan: informasi dalam laporan

keuangan dapat dibandingkan antar periode dan antar entitas untuk mengevaluasi posisi dan

kinerja keuangan.

keterpahaman: informasi disajikan agar mudah dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai serta

kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar.

Penyajian wajar laporan keuangan

mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi untuk mencapai tujuan:

(79)

Kepatuan terhadap SAK EMKM

Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK EMKM membuat

pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam catatan atas laporan

keuangan.

Entitas tidak dapat mendeskripsikan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK EMKM, kecuali laporan

(80)

FREKUENSI, KONSISTENSI DAN INFORMASI KOMPARATIF

Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan pada akhir

setiap periode pelaporan, termasuk informasi komparatifnya.

FREKUENSI LAPORAN

Penyajian dan klasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan

antar periode entitas disusun secara konsisten, kecuali:

telah terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi

entitas atau jika perubahan penyajian atau klasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan menghasilkan penyajian yang lebih sesuai (bab 7); atau

SAK EMKM mensyaratkan perubahan penyajian.

Jika penyajian atau klasifikasi akun-akun laporan keuangan

diubah, maka entitas mereklasifikasikan jumlah komparatif, kecuali jika reklasifikasi tidak praktis.

PENYAJIAN YANG KONSISTEN

entitas menyajikan informasi komparatif yaitu informasi satu

periode sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan.

INFORMASI KOMPARATIF

(81)

LAPORAN KEUANGAN LENGKAP

Laporan Posisi Keuangan pada

akhir periode

Laporan Laba Rugi selama periode

Catatan atas Laporan Keuangan,

yang berisi tambahan dan rincian

akun-akun tertentu yang relevan

laporan keuangan lengkap menyajikan minimum

dua periode untuk setiap laporan keuangan yang disyaratkan dan catatan atas laporan keuangan

laporan keuangan lengkap menyajikan minimum

(82)

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Nama entitas yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan;

Tanggal akhir periode pelaporan dan periode laporan keuangan;

Rupiah sebagai mata uang penyajian; dan

Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap

laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan.

Entitas menunjukkan informasi berikut dengan

jelas dan diulangi bilamana diperlukan:

Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap

laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan.

Entitas menunjukkan informasi berikut dengan

jelas dan diulangi bilamana diperlukan:

(83)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

mengatur informasi yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dan bagaimana

menyajikannya.

Laporan posisi keuangan menyajikan

informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir periode pelaporan.

RUANG LINGKUP

INFORMASI YANG DISAJIKAN

KLASIFIKASI ASET DAN LIABILITAS

Entitas menyajikan secara terpisah ekuitas sesuai Bab 13.

(84)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Kas dan setara kas; piutang; persediaan; aset

tetap; utang usaha; utang bank; ekuitas

Menyajikan akun dan abgian akun dalam laporan

posisi keuangan yang relevan untuk memahami posisi keuangan

INFORMASI YANG DISAJIKAN

Menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar serta

liabilitas jangka pendek dan jangka panjang secara terpisah

KLASIFIKASI ASET DAN LIABILITAS

KLASIFIKASI EKUITAS

(85)

LAPORAN LABA RUGI

Laba rugi mencakup akun berikutpendapatan;

beban keuangan; beban pajak;

Entitas menyajikan akun dan bagian dari akun dalam

laporan laba rugi yang relevan untuk memahami kinerja keuangan.

Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan

dan beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali SAK EMKM mensyaratkan lain.

SAK EMKM mengatur perlakuan atas dampak koreksi

atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam

periode terjadinya perubahan (Lihat Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan)

(86)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM;

ikhtisar kebijakan akuntansi;

informasi tambahan dan rincian akun tertentu

yang menjelaskan transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk

memahami laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan memuat:

Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis kegiatan usaha yang

dilakukan oleh entitas.

Disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap akun dalam LK merujuk-silang ke informasi terkait dalam CALK.

(87)

KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KESALAHAN

Kebijakan Akuntansi

Konsistensi Kebijakan

Akuntansi

Perubahan Kebijakan

Akuntansi

Perubahan Estimasi

(88)

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan, dan praktik tertentu yang diterapkan oleh entitas dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. • Jika SAK EMKM secara spesifik mengatur maka

entitas menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK EMKM.

Jika SAK EMKM tidak secara spesifik mengatur maka entitas hanya mengacu pada dan

mempertimbangkan definisi, kriteria dan konsep pengukuran serta prinsip pervasif

Entitas tidak mempertimbangkan pengaturan lain di luar pengaturan dalam SAK EMKM.

Kebijakan akuntansi

Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang serupa.

Konsistensi Kebijakan Akuntansi

(89)

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

disyaratkan berubah sesuai dengan SAK EMKM; atau

akan menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan

Perubahan kebijakan akuntansinya hanya jika :

Sesuai dengan ketentuan transisi jika ada

Menerapkan seluruh perubahan lainnya secara retrospektif

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi

Menerapakan kebijakan akuntansi baru untuk informasi komparatif periode lalu untuk tanggal paling awal ketika hal tersebut praktis / periode di mana penerapan retrospektif praktis

(90)

PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas yang

berasal dari informasi baru atau tambahan pengalaman dan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.

Perubahan estimasi

periode terjadinya perubahan, jika hanya berpengaruh

terhadap periode tersebut; atau

periode terjadinya perubahan dan periode mendatang,

jika berpengaruh terhadap keduanya.

Diakusi secara prospektif (kecuali paragraf 7.13) dalam laba rugi pada:

Perubahan estimasi akuntansi  menyesuaikan jumlah tercatat akun aset, liabilitas, atau ekuitas yang terkait dengan periode perubahan tersebut

(91)

KESALAHAN PERIODE SEBELUMNYA

Kesalahan adalah kelalaian atau kesalahan mencatat di periode lalu yang tersedia saat penyusunan LK atau selayaknya diperoleh atau dipertimbangkan dalam penyusunan LK • Kesalahan berupa: kesalahan matematis;

kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, kekeliruan, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan

Jika praktis entitas mengoreksi kesalahan secara retrospektif pada laproan keuangan yang diterbitkan pertama kali setelah

penemuan

(92)
(93)

SAK ETAP

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk

entitas tanpa akuntabilitas publik

PSAK yang disederhanakan:

Pilihan pada alternatif standar yang lebih

sederhana

Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran

Mengurangi pengungkapan

Penyederhanaan

(94)

Manfaat SAK ETAP

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP,

perusahaan kecil, menengah, mampu untuk

menyusun laporan keuangannya sendiri,

dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan

keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya

dari Bank) untuk pengembangan usaha.

Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK –

IFRS sehingga lebih mudah dalam

implementasinya

(95)

SAK ETAP

Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan

modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat

lebih ringkas.

SAK ETAP masih memerlukan

professional

judgement

namun tidak sebanyak untuk PSAK –

IFRS.

Dalam beberapa hal tidak ada perubahan

signifikan dibandingkan dengan PSAK lama:

(96)

IFRS for SMEs

IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS

Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan

Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran

yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali

“borrowing cost” dibebankan langsung dan

tidak dikapitalisasi, dan

terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”

(97)

ISI SAK ETAP

BAB ISI BAB ISI

1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud 2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa

3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4 Neraca 19 Ekuitas

5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan 6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman

7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset 8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja

9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

24 Pajak Penghasilan

10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam

11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan

Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan 13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang

(98)

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK

ETAP

• SAK ETAP tidak membolehkan pengaturan pajak tangguhan, kapitalisasi biaya bunga

• SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.

• SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.

• SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.

• SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya atau model reavaluasi.

• SAK ETAP menggunakan rule based (US GAAP) untuk sewa

• Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha, derivatif, hedging

(99)

SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching

pada KNA VIII 8 Desember 2016

Kata Pengantar

Standar – 18 bab  isi pokok standar

Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar

Contoh Ilustrasi laporan keuangan –

dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas

menjadi akrual  bukan bagian dari

standar

(100)

Perbedaan SAK EMKM DAN SAK ETAP - 1

Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5

laporan keuangan.

Dalam kebijakan akuntansi, tidak

memperkenankan penggunaan standar lain di

luar SAK EMKM.

Penilaian menggunakan historical cost.

Beberapa SAK ETAP tidak ada: asosiasi, anak

perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi,

peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang

fungsional, property investasi.

Tidak ada pengaturan khusus untuk

(101)

Perbedaan SAK EMKM DAN SAK ETAP - 2

• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

• Tidak ada diperkenankan mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi mengatur untuk industry tersebut.

• Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan

• Tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur sebesar harga perolehan.

• Tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi.

• Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.

• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.

(102)

Perbedaan SAK EMKM DAN SAK ETAP - 3

Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba,

termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak

ada yang dapat diakui aset tak berwujud.

Tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas

moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan,

diukur denan kurs pada tanggal transaksi.

Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup

diungkapkan jika material.

Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima

(basis kas)

(103)

ISI PENGATURAN SAK EMKM

.

Bab 1 Ruang Lingkup

Bab 2 Konsep dan Prinsip PervasiveBab 3 Penyajian Laporan KeuanganBab 4 Laporan Posisi Keuangan

Bab 5 Laporan Laba RugiBab 6 Catatan atas Laporan

Keuangan

Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi

dan Kesalahan

Bab 8 Aset dan Liabilitas KeuanganBab 9 Persediaan

.

Bab 10 Investasi pada Ventura

Bersama

Bab 11 Aset Tetap

Bab 12 Aset TakberwujudBab 13 Liabilitas dan EkuitasBab 14 Pendapatan dan BebanBab 15 Pajak Penghasilan

Bab 16 Transaksi dalam Mata

Uang Asing

(104)

RUANG LINGKUP

ETAP yang memenuhi

definisi dan kriteria

usaha mikro, kecil, dan menengah

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia, selama

dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk

entitas mikro,

kecil dan menengah

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas

mengijinkan entitas tersebut menyusun

laporan keuagnan dengan menggunaan

SAK EMKM

(105)

UU UMKM

Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya

lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang dipekerjakan terbatas.

Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian,

keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional.

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

(106)

UU UMKM

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

(107)

UU UMKM

Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima

puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

Kriteria Usaha Mikro

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp

500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp

300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.

Kriteria Usaha Kecil

Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp.

10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00

Kriteria Usaha Menengah :

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

(108)

UU UMKM

Usaha kecil merupakan usaha yang

memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang

samapai dengan 19 orang

Usaha menengah merupakan usaha

yang memiliki jumlah tenaga kerja 20

orang sampai dengan 99 orang.

(109)
(110)

Pengaturan Aset Tetap dalam

PSAK

PSAK 16 PSAK 26 PSAK 48 PSAK 58 PSAK 30 ISAK 8 ISAK 16

PSAK – Terkait

Aset tetap

PSAK 13 & 19 ISAK 25

Penurunan Nilai Aset

Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Investasi Properti Aset tak berwujud Hak atas Tanah

(111)

Pengertian Aset Tetap

Definisi

 Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par

6)

1.

Dimiliki

untuk

digunakan

dalam produksi atau

penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan

kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;

dan

2. Diharapkan digunakan selama

lebih dari satu

periode

.

Tidak berlaku

untuk

Hak penambangan Reservasi tambang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 1976 Tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil dan Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 tentang Permintaan dan Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil,

Hubungan telepon adalah cara mengadakan hubungan langsung jarak jauh untuk menyampaikan dan menerima pembicaraan melalui alat elektronik dari satu pihak kepada pihak lain. Dewasa

Dalam kegiatan elaborasi , siswa mengerjakan beberapa soal dari “Kompetensi Berkembang Melalui Latihan” dalam buku paket mengenai cara menghitung perbandingan

The process of teaching and learning is the main key for the successful of educational system. The interaction between teacher and students is very essential in the class.

Dengan munculnya perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan yang di kontruksi secara panjang dan berakar oleh masyarakat sangat mempengaruhi semua sektor kehidupan

SWT yang telah memberikan kemampuan pada penulis untuk dapat1. menyelesaikan tesis

Puji syukur penulis pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya

kredit macet oleh bank dalam pemberian kredit dengan jaminan perorangan. Serta memperoleh data maupun keterangan yang terdapat