• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESAIN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA - UNS Institutional Repository"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan

Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun oleh IRFAN TRI NUGRAHA

C0813019

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

DESAIN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diuji di hadapan Dewan Pengurus

Disusun oleh: IRFAN TRI NUGRAHA

C0813019

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Soepriyatmono, M.Sn Anung B Studyanto, S.Sn., MT NIP 19560117 198811 1 001 NIP 19710816 200501 1 001

Mengetahui

Kepala Program Studi Desain Interior

(3)

iii

PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Sebelas Maret Surakarta Kamis, 21 Juli 2017

Penguji:

Ketua : Drs. Soepriyatmono, M.Sn (……….)

NIP 19560117 198811 1 001

Sekretaris : Anung B Studyanto, S.Sn., MT (……….) NIP 19710816 200501 1 001

Penguji I : Drs. Soepono Sasongko, M.Sn (……….) NIP 19570319 198903 1 001

Penguji II : Mulyadi, S.Sn., M.Ds (……….)

NIP 19730702 200212 1 001

Mengetahui, Kepala Program Studi

Desain Interior

Dekan

Fakultas Seni Rupa dan Desain

(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : Irfan Tri Nugraha NIM : C0813019

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “DESAIN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabuta gelar sarjana.

Surakarta, 2 Oktober 2017 Yang membuat pernyataan,

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya Tugas Akhir, dalam mata kuliah Tugas Akhir, Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Selama menempuh mata kuliah Tugas Akhir dan dalam penyusunan penulisan, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada

1. Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain. 2. Bapak Drs. Soepriyatmono, M.Sn selaku dosen pembimbing I mata kuliah Tugas

Akhir yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan mata kuliah Tugas Akhir hingga terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Anung B Studyanto, S.Sn., M.T selaku dosen pembimbing II mata kuliah Tugas Akhir dan selaku Kepala Program Studi Desain Interior mata kuliah Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan mata kuliah Tugas Akhir hingga terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Iik Endang Siti Wahyuningsih, S.Sn., M.Ds selaku koordinator mata kuliah Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir.

5. Ibu, Bapak, dan kakak yang tak henti memberikan dukungan, doa, bimbingan dan motivasi.

6. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Karya Desain Interior Desain Interior Museum Layang-Layang dengan Konsep Modern Di Yogyakarta ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan mata kuliah Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, maka penulis mengharap kritik dan saran yang membangun, dan penulis berharap semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna

Surakarta, September 2017

(6)

vi

DESAIN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA

Irfan Tri Nugraha1 Soepriyatmono2 Anung B Studyanto3

Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta

e-mail : irfannugraha09@gmail.com

ABSTRAK

Layang-layang merupakan salah satu hasil kebudayaan masyarakat yang telah menjadi permainan rakyat yang telah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahum yang lalu. Layang-layang telah menjadi bagian dari permainan masa kecil yang tidak hanya berfungsi sebagai sebuah mainan belaka, namun juga dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari maupun ritual tertentu oleh masyarakat. Keberagaman budaya layang-layang di Indonesia dapat menjadi komoditas yang berharga dari sisi ekonomi, budaya maupun pariwisata. Salah satu kota di indonesia yang memiliki peluang sebagai tempat museum layang-layang adalah Yogyakarta. Kota tersebut memiliki keunggulan dibanding dengan kota lain. Pertama, kota ini merupakan kota populer dengan beragamnya destinasi wisata di kota tersebut. Kemudian di kota ini juga rutin diadakannya festival layang-layang. Keunggulan tersebut menjadi kelebihan untuk menarik pengunjung datang ke museum layang-layang. Pada museum layang-layang ini, perancang menggunakan konsep modern. Penggunaan konsep ini bertujuan untuk menonjolkan koleksi layang-layang. Konsep ini mengunakan bentuk-bentuk sederhana, efektif, dan efisien. Sehingga mampu menampilkan materi layang-layang dengan maksimal.

Kata Kunci: Layang-Layang, Museum, Modern

1 Mahasiswa,Program Studi Desain Interior dengan NIM C0813019 2 Dosen Pembimbing I

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………...……… i

Halaman Persetujuan………..……... ii

Halaman Pengesahan……….…... iii

Kata Pengantar………. iv

Abstrak………. v

Daftar Isi.……….. vi

Daftar Gambar……….. xii

Daftar Tabel……….. xv

Daftar Foto……… xvi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang…….………. 1

B. Batasan Masalah………..………. 2

C. Rumusan Masalah………. 3

D. Tujuan………... 3

E. Manfaat………. 3

F. Sasaran……….. 4

G. Metodologi……… 4

H. Sistematika Pembahasan………... 5

BAB II KAJIAN TEORI……… 7

A. Pengertian Judul……… 7

B. Tinjauan Umum Museum……….……… 8

1. Sejarah dan Perkembangan Museum……….. 8

2. Tugas Museum……… 9

3. Fungsi Museum………... 9

4. Jenis Museum……….. 10

(8)

viii

6. Lingkup Kegiatan Museum………. 16

7. Persyaratan Museum………... 16

8. Persyaratan Koleksi Museum………. 21

9. Prinsip-prinsip Penataan Dalam Museum………... 22

10.Pola Tata Ruang……….. 24

C. Tinjauan Umum Layang-layang………... 24

1. Sejarah dan Perkembangan Layang-layang……… 25

2. Jenis Layang-layang……… 26

3. Peralatan dan Bahan Pembuatan Layang-layang……… 26

D. Tinjauan Khusus Lobby, Ruang Pamer, dan Ruang Audiovisual………. 28

1. Lobby……….. 28

a. Pengertian Lobby……….. 28

b. Fungsi Lobby……… 28

c. Fasilitas Lobby……….. 28

2. Ruang Pamer………... 29

a. Pengertian Pameran………... 29

b. Jenis Pameran……… 29

c. Media Pameran………. 30

3. Ruang Audiovisual……….. 31

a. Pengertian Ruang Audiovisual……….. 31

b. Fungsi Ruang Audiovisual……… 31

c. Peralatan dan Sistem Audiovisual.……… 31

4. Komponen Pembentuk Ruang……… 39

a. Lantai……… 39

b. Dinding……….. 41

c. Langit-langit……….. 43

5. Sistem Interior………. 45

a. Sistem Pencahayaan……….. 45

b. Sistem Penghawaan………... 55

(9)

ix

6. Sistem Display……… 57

a. Faktor Penglihatan……… 57

b. Sistem Penyajian………... 57

c. Persyaratan Media Display Koleksi……….. 62

d. Medan Penglihatan……… 68

7. Organisasi Ruang……… 72

8. Sirkulasi……….. 75

a. Sirkulasi Pengunjung pada Ruang Pamer………. 75

b. Pola Keterkaitan Ruang Pamer dan Sirkulasi………... 76

c. Orientasi……… 77

d. Pemilihan Rute……….. 81

e. Alur Lintasan………... 82

f. Kejenuhan terhadap Obyek &Ruang Pamer………. 83

g. Luas Pergerakan Dalam Ruang Pamer……….. 84

h. Penarik dan Pengalih Perhatian………. 85

9. Layout………. 85

10.Sistem Keamanan……… 86

11.Furniture……….. 89

12.Pertimbangan Desain……….. 91

a. Unsur-unsur Desain………... 91

b. Prinsip-Prinsip Desain………... 92

c. Tema……….. 93

BAB III STUDI LAPANGAN……… 95

A. MUSEUM LAYANG-LAYANG INDONESIA……….. 95

1. Sejarah Singkat………... 95

2. Lokasi………. 96

3. Status kelembagaan………. 97

4. Struktur Organisasi………. 98

(10)

x

6. Materi Koleksi………. 99

7. Aktivitas & Fasilitas……… 100

8. Zoning & Grouping………. 102

9. Sirkulasi……….. 102

10.Komponen Pembentuk Ruang……… 103

11.Sistem Interior………. 104

12.Sistem Keamanan……… 104

13.Furniture……….. 104

14.Tema……… 105

B. MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA………... 108

1. Sejarah Singkat………... 108

2. Lokasi……….. 111

3. Status kelembagaan………. 112

4. Struktur Organisasi………. 113

5. Program Kegiatan………... 114

6. Materi Koleksi……… 115

7. Aktivitas & Fasilitas……… 116

8. Zoning & Grouping……… 116

9. Sirkulasi……….. 117

10.Komponen Pembentuk Ruang……… 118

11.Sistem Interior………. 119

12.Sistem Keamanan……… 119

13.Furniture……….. 119

14.Tema……… 120

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM LAYANG-LAYANG DENGAN KONSEP MODERN DI YOGYAKARTA 123 A. PERENCANAAN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG……... 123

1. Langkah Kerja Desain………. 123

(11)

xi

3. Lokasi……….. 125

4. Status kelembagaan………. 126

5. Struktur Organisasi………. 127

6. Sistem Operasional………. 127

7. Program Kegiatan………... 128

8. Sistem Pelayanan……… 130

9. Pola Kegiatan……….. 130

10.Aktifitas Kegiatan………... 131

B. ANALISA PERANCANGAN DAN PERENCANAAN INTERIOR MUSEUM LAYANG-LAYANG………. 132 1. Organisasi Ruang……… 132

2. Program Ruang………... 134

3. Besaran Ruang……… 135

4. Zoning & Grouping……… 139

5. Sirkulasi……….. 140

6. Sistem Display……… 142

7. Konsep……… 142

8. Ide Gagasan……… 142

9. Layout………. 142

10.Elemen Interior………... 143

11.Komponen Pembentuk Ruang……… 144

12.Sistem Interior……… 144

13.Sistem Keamanan……… 145

14.Furniture……….. 145

15.Elemen Estetis………. 146

16.Atmosfer……….. 146

BAB V SIMPULAN DESAIN……… 147

A. KESIMPULAN………. 147

B. SARAN………. 148

(12)

xii Lampiran

 Gambar Kerja

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II. 1 Struktur organisasi badan penyelenggara swasta dalam

kaitannya dengan museum yang diselenggarakan

12 Gambar II. 2 Struktur organisasi museum dibawah badan pemerintah

secara umum

12

Gambar II. 3 Sistem pengelolaan museum 13

Gambar II. 4 Struktur organisasi museum propinsi 15

Gambar II. 5 Pola tata ruang museum 24

Gambar II. 6 Tahapan merangkai laying-layang 28

Gambar II. 7 Sistem proyeksi pada televisi 37

Gambar II. 8 Presentasi dengan multi screen 39

Gambar II. 9 Teknik pencahayaan 49

Gambar II. 10 Sistem pencahayaan buatan 50

Gambar II. 10. 1 Pencahayaan langsung 50

Gambar II. 10. 2 Pencahayaan semi langsung 50

Gambar II. 10. 3 Pencahayaan semi tidak langsung 50

Gambar II. 10. 4 Pencahayaan tidak langsung 50

Gambar II. 11 Pencahyaan buatan khusu terhadap benda koleksi dua dimensi pada bidang vertikal

50 Gambar II. 11. 1 Daerah refleksi pencahyaan terhadap benda pamer pada

bidang horizontal

53 Gambar II. 11. 2 Daerah refleksi pencahayaan terhadap benda pamer pada

bidang vertikal

53 Gambar II. 12 Cara mengatasi refleksi pada bidang kaca 55 Gambar II. 12. 1 Refleksi pencahayaan pada bidang kaca arah vertikal 55 Gambar II. 12. 2 Refleksi pencahayaan pada bidang kaca miring kea rah

vertikal

55 Gambar II. 13 Sistem penyajian materi koleksi berdasar bentuk penyajian 59

Gambar II. 13. 1 Bentuk sistem panel 59

Gambar II. 13. 2 Bentuk sistem boks standar 59

Gambar II. 13. 3 Bentuk sistem boks khusus 59

Gambar II. 13. 4 Bentuk sistem vitrin 60

Gambar II. 13. 5 Bentuk sistem diorama 60

Gambar II. 14 Sistem penyajian materi koleksi berdasarkan aspek aksentualisasi yang ditampilkan

61 Gambar II. 14. 1 Perbedaan tinggi lantai (split level) 61 Gambar II. 14. 2 Memasukkan dalam dinding dengan dekorasi mural 61 Gambar II. 14. 3 Split level plafon/ langit-langit 61 Gambar II. 15 Sistem penyajian materi koleksi berdasarkan factor

teknologi

(13)

xiii

Gambar II. 15. 1 Sistem display film/ sinematografi 62 Gambar II. 15. 2 Sistem display computer/ monitor TV 62 Gambar II. 15. 3 Sistem display remote control dan tata lampu 63

Gambar II. 16 Macam vitrin menurut jenisnya 66

Gambar II. 16. 1 Vitrin dinding 65

Gambar II. 16. 2 Vitrin tengah 65

Gambar II. 16. 3 Vitrin sudut 66

Gambar II. 16. 4 Vitrin lantai 66

Gambar II. 16. 5 Vitrin tiang 66

Gambar II. 17 Macam vitrin menurut bentuknya 67

Gambar II. 17. 1 Vitrin tunggal 67

Gambar II. 17. 2 Vitrin ganda 67

Gambar II. 18 Ukuran bentuk vitrin dan panil yang ideal serta lebar gang antara vitrin yang baik

68 Gambar II. 19 Sudut pandang dalam mengamati materi koleksi dalam

display pameran

70 Gambar II. 20 Gerakan kepala manusia dalam mengamati materi koleksi

pada display pameran

71 Gambar II. 21 Jarak sudut pandang manusia terhadap display pameran 73

Gambar II. 22 Organisasi ruang 75

Gambar II. 22. 1 Organisasi ruang terpusat 74

Gambar II. 22. 2 Organisasi ruang linier 74

Gambar II. 22. 3 Organisasi ruang radiasi 74

Gambar II. 22. 4 Organisasi ruang cluster 75

Gambar II. 22. 5 Organisasi ruang grid 75

Gambar II. 23 Pola sirkulasi museum 77

Gambar II. 24 Pola hubungan anttara sirkulasi dan ruang pamer museum 78 Gambar II. 25 Pencarian orientasi oleh pengunjung museum 80 Gambar II. 26 Kelelahan pengunjung yang terjadi dalam museum 81

Gambar II. 27 Pemilihan rute oleh pengunjung 82

Gambar II. 28 Alur lintasan pengunjung 83

Gambar II. 29 Kejenuhan terhadap obyek dan ruang pamer 84 Gambar II. 30 Luas pergerakan dalam ruang pamer 85 Gambar III. 1 Peta lokasi Museum Layang-layang Indonesia 96 Gambar III. 2 Status kelembagaan Museum Layang-layang Indonesia 97 Gambar III. 3 Struktur organisasi Museum Layang-layang Indonesia 98 Gambar III. 4 Peta lokasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta 111 Gambar III. 5 Status kelembagaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta 113 Gambar III. 6 Struktur organisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta 114

Gambar IV. 1 Langkah kerja desain 123

Gambar IV. 2 Bagan pola pemikiran 124

Gambar IV. 3 Lokasi perencanaan dan perancangan 125

Gambar IV. 4 View sekitar lokasi 126

Gambar IV. 5 Struktur organisasi 127

(14)

xiv

Gambar IV. 7 Organisasi ruang linier 133

Gambar IV. 8 Organisasi ruang radial 133

Gambar IV. 9 Organisasi ruang cluster 133

Gambar IV. 10 Program ruang museum laying-layang 134

Gambar IV. 11 Alternatif satu zoning grouping 139

Gambar IV. 12 Alternatif dua zoning grouping 139

Gambar IV. 13 Alternatif tiga zoning grouping 140

Gambar IV. 14 Alternatif satu sirkulasi 140

Gambar IV. 15 Alternatif dua sirkulasi 141

Gambar IV. 16 Alternatif tiga sirkulasi 141

Gambar V. 1 Struktur organisasi Museum Layang-layang 148

Gambar V. 2 Program ruang Museum Layang-layang 152

Gambar V. 3 Alternatif satu zoning dan grouping 159

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel III. 1 Aktivitas dan fasilitas pengunjung Museum Layang-layang

Indonesia

100 Tabel III. 2 Aktivitas dan fasilitas pengelola Museum Layang-layang Indonesia 101 Tabel III. 3 Komponen pembentuk ruang pada Museum Layang-layang

Indonesia

103 Tabel III. 4 Interior sistem pada Museum Layang-layang Indonesia 104 Tabel III. 5 Aktivitas dan fasilitas Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta 116 Tabel III. 6 Komponen pementuk ruang Museum Benteng Vredeburg 118 Tabel III. 7 Interior sistem pada Museum Benteng Vredeburg 119 Tabel IV. 1 Aktivitas dan fasilitas Museum Layang-layang 132

Tabel IV. 2 Besaran ruang lobby 135

Tabel IV. 3 Besaran ruang pamer tetap 136

Tabel IV. 4 Besaran ruang pamer temporer 136

Tabel IV. 5 Besaran ruang audiovisual 137

Tabel IV. 6 Besaran ruang perpustakaan 137

Tabel IV. 7 Besaran ruang café & souvenir 138

Tabel IV. 8 Total kebutuhan ruang 138

Tabel IV. 9 Komponen pembentuk ruang 144

Tabel IV. 10 Interior sistem interior 144

Tabel IV. 11 Sistem Keamanan 145

Tabel V. 1 Aktivitas dan fasilitas Museum laying-layang 151

Tabel V. 2 Besaran ruang lobby 153

Tabel V. 3 Besaran ruang pamer tetap 154

Tabel V. 4 Besaran ruang pamer temporer 155

Tabel V. 5 Besaran ruang audiovisual 156

Tabel V. 6 Besaran ruang perpustakaan 157

Tabel V. 7 Besaran ruang café & souvenir 158

Tabel V. 8 Total besaran ruang Museum Layang-layang 158

Tabel V. 9 Kompone pembentuk ruang 162

(16)

xvi

DAFTAR FOTO

Foto 3. 1 Ruang pamer Museum Layang-layang Indonesia……….. 106

Foto 3. 2 Ruang pamer Museum Layang-layang Indonesia……….. 106

Foto 3. 3 Ruang pamer Museum Layang-layang Indonesia……….. 107

Foto 3. 4 Pendopo sebagai ruang workshop Museum Layang-layang Indonesia……. 107

Foto 3. 5 Pintu Masuk Museum Benteng Vredeburg……… 121

Foto 3. 6 Ruang diorama 2……….. 121

Foto 3.7 Ruang diorama 2……… 122

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan