• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Relationship Marketing dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan Kosmetik Wardah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Relationship Marketing dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan Kosmetik Wardah"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Chan, Syafruddin. 2003. Relationship Marketing: Inovasi Pemasaran Yang Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Griffin, Jill, 2002. Customer Loyalty How to Earn it, How to Keep It I, Kentucky:

Mc Graw Hill

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, USU Press, Medan.

Kartajaya, 2004. Marketing 3.01

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedua Belas Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

______, Philip dan kevin lane keller.2008.Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kurniawan, Benny. 2012. Metodologi Penelitian. Jelajah Nusa, Tangerang. Peppers, Don, dkk. 2004. Managing Customer Relationship. John Wiley & Sons,

Inc., Hoboken, New Jersey.

_______, Muslich Lufti, 2014. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi Tiga, USU Press, Medan.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke Enam Belas, Alfabeta, Bandung.

Supranto, dan Nandan Limakrisna, 2011.Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

HASIL PENELITIAN

Sahara, Sari. 2009. Pengaruh Kualitas Jasa, Harga, dan Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan Telkomsel. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(2)

Wedarini, Ni Made Sinta. 2011. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Telkom Flexi. Penelitian, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali

JURNAL

Mulyono, Bayu Hadyanto, dkk . 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen (Studi kasus pada perumahan puri mediterania Semarang). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol 4 No. 2 Hal 1-91.

Afshar, Asghar, dkk. 2011. Study of Effects of Customer Service and Product Quality on Customer Satisfaction and Loyalty. Journal of Economics and Social Science, Vol 1 No. 7 Hal 1-23.

Kurniawan, Ferry, dkk. 2013. Pengaruh Relationship Marketing dan Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Pelanggan PT. Astra Internasional Isuzu Semarang. Jurnal administrasi bisnis, Vol 2 No. 1 Hal 1-20

Ahmed Selim dan Md. Habibur Rahman. 2015. The Effects of Marketing Mix on Consumer Satisfaction a Literature Review From Islamic Prespective. Turkish Journal of Islamic Economics , Vol 2 No.1 Hal 1-30

SITUS INTERNET

http://www.kemenperin.go.id (diakses pada tanggal 20 Desember 2015)

Sumber : http://mysharing.co (diakses pada tanggal 20 Desember 2015)

Sumber : http://halalmui.org (diakses pada tanggal 20 Desember 2015)

http://wardahbeauty.com (diakses pada tanggal 01 Januari 2016)

(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel yang terdiri dari variabel Relationship Marketing(X1), variabel

kualitas produk (X2), dan variabel kepuasan (Y)

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini ialah uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan

pengukuran rumus, penggunaan instrumen kuesioner dan data statistik (Ginting, 2008:89-90).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Binsis

Universitas Sumatera Utara yang beralamat diJalan Prof. T. M. Hanafiah Kampus USU Padang Bulan Medan. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Februari

sampai bulan Maret 2016.

3.3 Batasan Operasional

(4)

b. Kualitas Produk(X2)

2. Variabel terikat (Y), yaitu: a. Kepuasan Pelanggan(Y)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel digunakan untuk memahami

variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian. Definisi operasional dari variabel yang di teliti adalah :

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel

lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah : a. RelationshipMarketing (X1)

Relationship Marketing merupakan adalah suatu alternatif strategi terhadap pendekatan bauran pemasaran tradisional sebagai suatu cara

memperoleh keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dan cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang

b. Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhannya

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

(5)

Kepuasan pelanggan adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan

konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Skala Ukur Relationship

Marketing (X1)

a.Financial Benefit

b.Social Benefit

Relationship Marketing merupakan adalah suatu alternatif strategi trehadap pendekatan bauran pemasaran tradisional sebagai suatu cara memperoleh keunggulan

kompetitif yang

berkesinambungan dan cara terbaik untuk mempertahankan

pelanggan dalam jangka panjang

Memberikan manfaat keuangan dan ekonomis

Manfaat yang diperoleh adalah untuk membantu meningkatkan hubungan dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan para pelanggan bahkan memberikan sesuatu yang sifatnya pribadi

1. Harga yang ditawarkan lebih murah

dibandingkan pesaing

2. Mudah dijangkau

dalam hal

pembelian

3. Memberi hadiah kecil kepada yang membeli dalam jumlah yang besar 1. Melayani para pelanggan dengan sopan seperti teman/sahabat 2. Tersedianya

sarana kotak suara konsumen

3. Karyawan

(6)

c.Struktural Ties

Ikatan struktural akan membantu hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Perusahaan akan selalu membantu

pelanggan untuk

memberikan informasi

mengenai segala

sesuatunya yang akan membantu konsumen

memberikan solusi/saran terhadap keluhan pelanggan

4. Karyawan bersedia

membantu setiap saat dibutuhkan

1. Ikatan dengan para pelanggan dengan

mengadakan bazar atau event lainnya

2. Bersedia memberi informasi tentang produk-produk baru

3. Bersedia memberi informasi tentang deskripsi tiap jenis produk Kualitas

Produk (X2)

Kualitas produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada

konsumen untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhannya

1. Ciri-ciri atau keistimewaan

2. Keandalan 3. Daya Tahan 4. Keamanan

Likert

Kepuasan Pelanggan

(Y)

Kepuasan pelanggan adalah keseluruhan sikap

yang ditunjukkan

konsumen atas barang dan jasa setelah mereka

memperoleh dan

menggunakannya

1. Kesesuaian harga 2. Produk yang

dibeli sesuai harapan 3. Penilaian atas

manfaat 4. Kepuasan keseluruhan

Likert

(7)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Ginting, 2008:121).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang

tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran

untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Item Instrument Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Ginting (2008 : 121)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 115). Populasi bisa berupa subyek maupun obyek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang menjadi konsumen

(8)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116).Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan accidental samplingyaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012:149). Adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang menjadi

konsumen Wardah dengan kriteria minimal menggunakan satu produk dari Wardah . Karena Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas

Sumatera Utara yang menggunakan produk kosmetik Wardah jumlahnya tidak diketahui secara pasti, maka untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus

(Supramono, 2005:119), yaitu :

� = �� 2 �2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Zα = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α, α = 0,1 Z = 1,96

P = Estimasi proporsi populasi q = 1 – p

d = Penyimpangan yang ditolerir

(9)

Wardahterdapat 22 orang. Maka diperoleh estimasi proporsi populasinya yaitu p =

0,73. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

� = ,9 2 ,, 2 ,

= , = orang

3.7 Jenis Data Penelitian

Jenis-jenis data dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:193). Pada penelitian ini data primer dikumpulkan

dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepadamahasiswi yang menjadi konsumen Wardah. 2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan berbagai

sumber yang sudah ada sebelumnya untuk berbagai tujuan. Selain itu peneliti mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka untuk

membangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum),

(10)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah

daftar pernyataan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Kuesioner pada penelitian ini terdiri

dari pernyataan-pernyataan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian.

2. Wawancara (interview)

Peneliti mengajukan pernyataan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui pernah menjadi konsumen Wardah.

Tujuan wawancara adalah mendukung teknik kuesioner, tertutama bila ada yang kurang jelas.

3. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah, situs internet yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan

referensi pendukung bagi peneliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

(11)

3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur

apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang

valid (Situmorang, 2014 : 86).

Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung>rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid

2. Jika rhitung <rtabel,maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X11 102.9333 203.857 .976 .985

X12 102.9333 203.857 .976 .985

X13 103.0000 210.690 .627 .987

X14 102.9333 203.857 .976 .985

X15 102.9333 203.857 .976 .985

X16 102.9333 203.857 .976 .985

X17 102.9333 203.857 .976 .985

X18 102.8333 205.385 .755 .986

X19 102.9333 203.857 .976 .985

X110 102.9333 203.857 .976 .985

(12)

X112 102.9333 203.857 .976 .985

X113 102.9333 203.857 .976 .985

X21 102.9333 203.857 .976 .985

X22 102.9333 203.857 .976 .985

X23 102.9333 203.857 .976 .985

X24 102.9333 203.857 .976 .985

X25 102.8667 211.361 .492 .988

X26 102.9333 203.857 .976 .985

X27 102.9333 203.857 .976 .985

X28 102.9333 203.857 .976 .985

X29 102.9333 203.857 .976 .985

Y1 102.6000 213.903 .520 .987

Y2 102.6000 213.903 .520 .987

Y3 102.5667 215.013 .422 .987

Y4 102.6000 213.903 .520 .987

Y5 102.6000 213.903 .520 .987

Y6 102.6000 213.903 .520 .987

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan seluruh pernyataan valid, karena nilai corrected item total correlation seluruh pernyataan bernilai lebih besar atau sama dengan nilai r table 0,361 dan dapat dipergunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Ginting, 2008: 176).

(13)

1. Jika ralpha> rtabel maka pernyataan dinyatakanreliabel

2. Jika ralpha< rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,986 28

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Berdasarkan pada Tabel 3.4 menunjukkan nilai cronbach’s alpha diatas adalah 0,986, maka seluruh butir pernyataan dinyatakan reliabel sehingga dapat diteruskan untuk melakukan penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang

dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis, kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik akan lebih baik dilakukan sebelum melakukan analisis

(14)

kondisi sebenarnya dan tidak bias sehingga layak untuk diuji. Uji asumsi

klasik meliputi: a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

dengan normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2014 : 175).

b. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan

variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model

(15)

berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi terjadi multikolinearitas, jika nilai Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2014:177).

3.10.2 Metode Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari variabel marketing public realtionship(X1), variabel kualitas produk (X2) dan variabel terikat (Y) yang

terdiri dari variabel kepuasan (Y). Persamaan regresi berganda yang digunakan

adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = variabel kepuasan

a = konstanta b1...b2 =koefisien regresi

X1 = variabel marketing public relationship

X2 = variabel kualitas produk

(16)

3.10.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yaitu antara lain : 1. Uji F (uji secara simultan)

Pengujian dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen

mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian :

Jika, H0: b1, b2 = 0 , maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

semua variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen

Jika, H0: b1, b2≠ 0 , maka terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.

Kriteria penentuan keputusan:

Jika, Fhitung> F tabelpada α = 5%, maka H0 ditolak

Jika, Fhitung< F tabelpada α = 5%, maka H0 diterima

2. Uji t (uji secara parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel independen (X) secara parsial terhadap variasi variabel independen (Y). Kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika, H0: b1, b2 = 0 , maka tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Jika, H0: b1, b2 ≠ 0 , maka terdapat pengaruh parsial yang signifikan

(17)

Jika, t hitung> t tabelpada α = 5%, maka H0 ditolak

Jika, t hitung< t tabelpada α = 5%, maka H0 diterima

3. Koefisien Determinan (R²)

Koefisian determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai dari koefisien determinasi (R2) adalah antara nol hingga satu. Jika nilai R2 semakin

mendekati angka satu, maka semakin baik variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependendimana 0 <�2< 1. Sebaliknya jika nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

(18)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran UmumKosmetik Wardah 4.1.1 Sejarah Singkat Kosmetik Wardah

PT. Paragon Technology and Innovationberdiri pada tanggal 28 Februari 1985 dengan nama awal PT.Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT.Paragon Technology and Innovation pada tahun 2011. Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc

dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat. Apt. Pada masa itu, pendiri melihar masih ada peluang yang terbuka. Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah

diusahakan dengan tata cara yang baik. PT.Pusaka Tradisi Ibu (PTI) pada awal berdirinya hanya memproduksi perawatan rambut. Pada tahun 1987, perusahaan ini mengeluarkan produk perawatan rambut dengan merek Ega yang dipasarkan

ke salon-salon. Kemudian lahir produk Putri yang sampai sekarang masih diproduksi.

Tahun 1985-1990, PT.Pusaka Tradisi Ibu mengalami perkembangan pesat. Mulai dari Jabotabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung dengan produk lama yang telah eksis. Mulai tahun 1990, produk salonnya dapat bersaing

dengan produk eksis. Survey CIC (2002) menyebutkan bahwa Hair Tonic Putriadalah hair tonic yang paling banyak digunakan di Indonesia. Sedangkan

(19)

perkembangan perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT.Pusaka Tradisi Ibu

mendirikan pabrik produksi di kawasan industri Cibodas, Tangerang. Pendirian pabrik yang baru ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi yang semakin

meningkat.

Pada tahun 1995. PTI mulai mengembangkan produk Wardah. Namun belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan rekanan manajemen yang kurang

baik. PTI kembali mencoba mengembangkan Wardah pada tahun 1996 dengan tetap bekerja sama dengan agen dalam pemasarannya. Sejak itu penjualannya

mulai menanjak dan PT.Pusaka Tradisi Ibu memasuki pasar tata rias (decorative).

Ketika krisis ekonomi 1998, banyak perusahaan sejenis yang tutup. Daya beli masyarakat anjlok sementara harga bahan baku naik sampai empat kali lipat.

PTI mengambil reaksi cepat menyikapi krisis tersebut di saat pesaing-pesaing lain tidak berproduksi. Setelah melewati masa krisis selama empat bulan, PTI justru mengembangkan pasar. Pada tahun kedua 1999-2003, PTI mengalami

perkembangan kedua. Penjualan merek Wardah pada masa tersebut melonjak pesat. Pabrik lain di Kawasan Industri Jatake Tangerang didirikan dan mulai

beroperasi pada tahun 2001. PTI mulai memodernisasi perusahaan pada tahun 2002-2003. Perusahaan ini mulai masuk ke pasar umum yang memerlukan perubahan dari segi internal. Selain itu, juga melalui program promosi dan

membina tim promosi.

(20)

(CPKB). Sampai sekarang, di Indonesia baru 80 pabrik dari keseluruhan 760

pabrik yang sudah menerapkan CPKB. Selain itu, PTI menjadi percontohan pelaksanaan CPKB untuk industri kosmetik lainnya. PTI sampai dengan saat ini sudah memiliki 26 Distribution Centre (DC) hampir di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini perusahaan ini telah memiliki DC di Malaysia.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi dari PT. Paragon Technology and Innovation:

a. Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang di berbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari

hari kemarin.

Misi dari PT. Paragon Technology and Innovation

a. Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan

pelanggan.

b. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran

yang baik.

c. Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala arah

d. Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru dan berinovasi demi kepuasan pelanggan.

(21)

4.1.3 Struktur Organisasi

Pabrik PT. Paragon Technology and Innovation dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dipimpin oleh seorang komisaris. Komisaris ini membawahi bidang produksi, pengembangan produk

(penelitian dan pengembangan atau litbang), pengendalian mutu, pemasaran, perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, serta administrasi. Bagian

administrasi ini meliputi pembukuan (accounting) dan keuangan.

Bagian produksi bertanggung jawab atas kelancaran produksi. Sedangkan

bagian pemasaran membawahi bagian penjualan (sales), kolektor, dan Direct Promotion Sales(DPS). Bagian penegndalian mutu bertanggung jawab atas mutu produk yang dihasilkan, serta bagian litbang selalu melakukan pengamanan atas

(22)

*PPIC : Production Planning and Inventory Control

**QC : Quality Control

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT.Paragon Technology and Innovation

4.1.4 Deskrpsi Tugas dan Fungsi Bidang

Jabatan yang terdapat pada PT. Paragon Technology and Innovation diantaranya yaitu direktur, manajer operasional, manajer pemasaran, manajer promosi, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntansi, auditor, programmer, administrasi, gudang, kolektor, sales, koordinator beauty advisor, dan supir.

Presiden Direktur

Komisaris

(23)

Deskripsi kerja karyawan pada PT. Paragon Technology and Innovation berupa lembar diberikan kepada karyawan pada saat karyawan mulai menduduki suatu jabatan. Pemberian lembar panduan ini bertujuan untuk memperjelas tugas-tugas karyawan, tanggung jawab yang harus dipegang oleh karyawan yang

melakukan tugas tersebut, sehingga karyawan tidak melakukan kesalahan dengan adanya kejelasan-kejelasan pekerjaan yang harus karyawan lakukan walaupun

terkadang ada karyawan yang tugasnya merangkap. Penjabaran deskripsi kerja PT.Paragon Technology and Innovation adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Deskripsi kerja PT.Paragon Technology and Innovation

No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Marketing atau kepala cabang

Melakukan pengamatan terhadap semua aktivitas karyawan dan menerima laporan dan mengawasi setiap aktivitas divisi yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran perusahaan

2. Sales Mengadakan pendekatan dan membina kerja

sama dengan pihak luar yakni dengan membuka counter baru dan mengendalikan target penjualan Wardah

3. Administrasi Melakukan kegiatan operasional dan keuangan baik bersifat manual maupun komputer dan bertanggung jawab dalam hal penggunaan kas perusahaan

4. Gudang Bertanggung jawab dan mencatat barang-barang yang masuk maupun barang-barang yang keluar dan menghitung stok gudang

5. Kolektor Menagih ke toko-toko customer lainnya

6. Beauty Advisor Mempromosikan dan menjual produk dengan melakukan demo atau bazar di berbagai instansi dan customer-customer.

7. Supir Mengantar barang pesanan dan mengirim

pesanan beauty advisor (BA) baik dalam kota maupun luar kota

(24)

Setelah pekerjaan dilakukan kemudian dilakukan pengawasan apakah

pekerjaan yang dilakukan karyawan telah sesuai dengan standar operasional perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung dalam suatu perusahaan. Pengawasan dapat dilakukan langsung oleh

pimpinan perusahaan, kepala cabang masing-masing daerah atau bagian audit ke masing-masing perusahaan.

Pengawasan dilaksanakan 3 sampai 4 kali dalam setahun gunanya agar perusahaan dapat mengetahui hasil kerja karyawan di setiap divisi apakah ada terjadi penyimpangan atau tidak. Pengawasan selain ditujukan kepada hasil kerja

karyawan, pengawasan juga diperlakukan bagi pihak perusahaan dimana menyangkut masalah aset perusahaan baik yang berada di dalam kantor dan di

luar kantor.

Tabel 4.2

Deskripsi sistem pengawasan yang dilakukan oleh masing-masing jabatan pada Wardah

No Jabatan Sistem Pengawasan yang dilakukan

1. Sales Sistem pengawasan yang diterapkan adalah memantau apakah tugas sales tersebut sudah sesuai dengan prosedur bisa saja sales tersebut tidak membuka toko Wardah.

2. Administrasi Sistem pengawasan yang diterapkan adalah memantau apakah jumlah pembukuan dengan komputerisasi sudah sama apabila terdapat perbedaan maka kepala cabang menyamakan antara semua catatan yang berkenaan dengan pembukuan kemudian menyamakan dengan bagian gudang dengan beauty advisor. Serta memantau jumlah pengeluaran-pengeluaran perusahaan. 3. Gudang Memantau jumlah stok gudang antara perhitungan

(25)

karyawan menyamakan antara jumlah barang masuk, barang keluar, barang retur dan stok beauty advisor di counternya.

4. Kolektor Memantau jumlah tagihan dimana tagihan tersebut akan dikirim ke cabang pusat dan apakah tagihan tersebut lebih banyak kredit macetnya atau tagihan lancar. Jumlah tagihan tersebut ditentukan oleh divisi yang marketing pusat atau berdasarkan target omset cabang daerah tersebut.

5. Beauty Advisor Memantau jumlah stok barang dengan nominal penjualan atas barang dan membuat laporan penjualan.

6. Supir Memantau apakah barang pesanan tersebut sampai ke tangan konsumen dan apakah jumlah item pesanan barang telah sesuai faktur barang keluar. Sumber : www.wardahbeauty.com

PT.Paragon Technology and Innovation menilai prestasi kerja karyawan dari faktor kemampuan tanggung jawab karyawan dalam menjalankan tugas

sesuai jabatannya, sanggupnya setiap cabang dalam memenuhi target yang dibuat oleh cabang pusat dan memenuhi kepuasan pelanggan di pasar. Kerja sama yang

baik antar karyawan dapat mendorong cabang untuk maju dan apapun yang diperintahkan oleh cabang pusat dapat dilaksanakan dengan baik sehingga cabang tersebut bisa mendapatkan penghargaan dari cabang pusat sebagai cabang yang

paling terbaik.

4.1.5 Lokasi Perusahaan

PT.Paragon Technology and Innovation melaksanakan proses produk kosmetikanya di pabrik yang terletak Kawasan Industri Jatake, Jalan Industri Raya Blok AG No 4 Tangerang, Pabrik tersebut memiliki luas keseluruhan 5000

(26)

PT.Paragon Technoloy and Innovation ini menjadi satu dengan gudang produk jadi. Kantor ini berada di Jl. Swadharma Raya, Kampung Baru III no.60, Jakarta Selatan. Kompleks perkantoran ini menggunakan lahan seluas 700 m, luas bangunan sebesar 270 m, diisi dengan ruang adminitrasi, kantot direksi, gudang

produksi barang jadi, gudang bahan baku dan kemasan, serta sebuah musholla.

Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3

Karakteristik Responden BerdasarkanUsia

Usia Jumlah Persentase(%)

17-20 39 51,32

21-24 37 48,68

Jumlah 76 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan usia, yaitu bahwa responden

yang berusia 17 Tahun – 20 Tahun sebesar 39 orang responden atau 51,32% dan rentang usia 21 Tahun – 24 Tahun sebesar 37 orang responden atau 48,68% .

(27)

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Tahun Jumlah Persentase(%)

1 tahun 40 52,63

2 tahun 17 22,37

3 tahun 19 25

Jumlah 76 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jangka waktu pemakaian, yaitu bahwa responden yang jangka waktu pemakaian selama 1 bulan – 1 tahun

sebesar 40 orang atau 52,63%, jangka waktu pemakaian selama 2 tahun sebesar 17 orang atau 22,37% dan jangka waktu pemakaian selama 3 tahun adalah sebesar

19 orang atau 25%.

Berdasarkan data dari crostabb jangka waktu pemakaian, responden dengan jangka waktu pemakaian selama 1 tahun adalah responden yang paling

dominan dengan jumlah 40 responden atau 52,63% dibandingkan dengan responden dengan jangka waktu pemakaian lainnya.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Produk yang Digunakan

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Produk yang Digunakan

Tahun Jumlah Persentase(%)

Facial Wash 13 17,10

Bedak Padat 27 35,53

Lipstik 7 9,21

Pelembab 15 19,74

Deodoran 1 1,31

Parfum 5 6,58

Body Butter 3 3,95

Eye Liner 3 3,95

Toner 2 2,63

Jumlah 76 100

(28)

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan jenis produk yang digunakan, yaitu bahwa responden yang jenis produk yang digunakan adalah

facial wash sebesar 13 orang atau 17,10%, jenis produk yang digunakan adalah bedak padat sebesar 27 orang atau 35,53%, jenis produk yang digunakan adalah

lipstick sebesar 7 orang atau 9,21%, jenis produk yang dipakai adalah pelembab sebesar 15 orang atau 19,74%, jenis produk yang dipakai adalah deodoran sebesar 1 orang atau sebesar 1,31%, jenis produk yang dipakai adalah parfum adalah sebesar 5 orang atau 6,58%, jenis produk yang dipakai adalah body butter adalah sebesar 3 orang atau 3,95%, jenis produk yang dipakai adalah eye liner adalah 3 orang atau 3,95%, dan jenis produk yang dipakai adalah toner sebesar 2 orang atau 2,63%.

Berdasarkan data dari crostabb jenis produk yang digunakan, responden dengan produk yang digunakan yaitu bedak padat adalah responden paling dominan dengan jumlah 27 responden atau 35,53% dibandingkan dengan jenis produk yang digunakan lainnya.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil

penelitian setiap variabel yang mempengaruhi kepercayaan nasabah Bank Muamalat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

(29)

Jadi jumlah seluruh pernyataan adalah 28 butir. Kuesioner yang disebarkan dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

1. Variabel Relationship Marketing sebagai X1

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Variabel Relationship Marketing (X1) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

STS TS KS S SS

1 2 3 4 5

N % N % N % N % N % N %

1 1 1,3 8 10,5 27 35,5 36 47,4 4 5,3 76 100 2 0 0 1 1,3 5 6,6 40 52,6 30 39,5 76 100 3 2 2,6 3 3,9 22 29 40 52,6 9 11,9 76 100 4 2 2,6 3 3,9 23 30,3 36 47,4 12 15,8 76 100 5 0 0 0 0 6 7,9 49 64,5 21 27,6 76 100

6 0 0 0 0 3 3,9 51 67,1 22 29 76 100

7 0 0 3 3,9 6 7,9 45 59,2 22 29 76 100 8 1 1,3 4 5,3 22 29 42 55,2 7 9,2 76 100 9 0 0 0 0 9 11,9 50 65,8 17 22,3 76 100 10 0 0 1 1,3 2 2,6 38 50 35 46,1 76 100 11 0 0 0 0 6 7,9 42 55,2 28 36,9 76 100 12 0 0 0 0 6 7,9 43 56,6 27 35,5 76 100 13 0 0 0 0 4 5,3 46 60,5 26 34.2 76 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 orang responden untuk

(30)

a. Pada pernyataan pertama sebanyak 1 orang atau 1,3 %yang menyatakan

sangat tidak setuju, 8 orang atau 10,5% menyatakan tidak setuju, 27 orang atau 35,5% menyatakan kurang setuju, 36 orang atau 47,4% menyatakan setuju, dan 4 orang atau 5,3% menyatakan sangat setuju.

Pada pernyataan “Harga produk Wardah lebih murah dibandingkan

dengan roduk kosmetik lain”, sebanyak 36 orang atau 47,4 paling dominan

menyatakan setuju.

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 1 orang atau 1,3% yang menyatakan tidak setuju, 5 orang atau 6,6% menyatakan kurang setuju, 40 orang atau

52,6% menyatakan setuju, 30 orang atau 39,5 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan “Wardah mudah dijangkau, seperti pembelian dapat

dilakukan dengan mudah di toko-toko ataupun dapat langsung melalui pabrik atau sales”, sebanyak 40 orang atau 52,6% paling dominan

menyatakan setuju

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 2 orang atau 2,6% yang menyatakan

sangat tidak setuju, 3 orang atau 3,9% menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 29% menyatakan kurang setuju, 40 orang atau 52,6% menyatakan

setuju, dan 9 orang atau 11,9% menyatakan sangat setuju.

Pada pernyataan “Wardah memberikan potongan diskon apabila membeli

produk dalam jumlah tertentu”, sebanyak 40 orang atau 52,6% paling

(31)

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 2 orang atau 2,6% yang menyatakan

sangat tidak setuju, 3 orang atau 3,9% menyatakan tidak setuju, 23 orang atau 30,3% menyatakan kurang setuju, 36 orang atau atau 47,4% menyatakan setuju, dan 12 orang atau 15,8% menyatakan sangat setuju Pada pernyataan “ Wardah memberikan bonus/hadiah tertentu untuk

pembelian produk dalam jumlah besar”, sebanyak 36 orang atau 47,4%

paling dominan menyatakan setuju.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 6 orang atau 7,9% menyatakan kurang setuju, 49 orang atau 64,5% menyatakan setuju, 21 orang atau 27,6%

menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan “Beauty Agent memberikan pelayanan yang ramah”, sebanyak 49 orang atau 64,5% paling dominan menyatakan setuju.

f. Pada pernyataan keenam sebanyak 3 orang atau 3,9% menyatakan kurang setuju, 51 orang atau 67,1% menyatakan setuju, 22 orang atau 29% menyatakan sangat setuju, serta tidak orang yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,“Beauty Agent memberikan pelayanan sopan” sebanyak 51 orang atau 67,1% paling dominan menyatakan setuju.

g. Pada pernyataan ketujuh sebanyak 3 orang atau 3,9% menyatakan tidak setuju, 6 orang atau 7,9% menyatakan kurang setuju, 45 orang atau 59,2%

(32)

Pada pernyataan, “Wardah memberikan konsultasi gratis terhadap

keluhan-keluhan pelanggaan” sebanyak 45 orang atau 59,2 paling dominan menyatakan setuju.

h. Pada pernyataan kedelapan sebanyak 1 orang atau 1,3% menyatakan

sangat tidak setuju, 4 orang atau 5,3% menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 29% menyatakan kurang setuju, 42 orang atau 55,2% menyatakan

setuju, dan 7 orang atau 9,2% menyatakan sangat setuju.

Pada pernyataan,”Tersedianya sarana kotak suara konsumen yang berupa

hotline service dan suara kotak konsumen Wardah” sebanyak 42 orang atau 55,2% paling dominan menyatakan setuju.

i. Pada pernyataan kesembilan sebanyak 9 orang atau 11,9% menyatakan

kurang setuju, 50 orang atau 65,8% menyatakan setuju, 17 orang atau 22,3% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan yang

sangat tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Beauty Agent bersedia membantu pelanggan yang membutuhkan bantuan setiap saat ketika berbelanja di outlet Wardah”

sebanyak 50 orang atau 65,8% paling dominan menyatakan setuju.

j. Pada pernyataan kesepuluh sebanyak 1 orang atau 1,3% menyatakan tidak

(33)

Pada pernyataan,”Wardah sering mengadakan bazar ataupun event untuk

para pelanggannya” sebanyak 38 orang atau 50% paling dominan menyatakan setuju.

k. Pada pernyataan kesebelas sebanyak 6 orang atau 7,9% menyatakan

kurang setuju, 42 orang atau 55,2% menyatakan setuju, 28 orang atau 36,9% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju dan tidak setuju

Pada pernyataan,”Wardah memberikan informasi terbaru tentang

produknya” sebanyak 42 orang atau 55,2% paling dominan menyatakan

setuju

l. Pada pernyataan keduabelas sebanyak 6 orang atau 7,9% menyatakan

kurang setuju, 43 orang atau 56,6% menyatakan setuju, 27 orang atau 35,5% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah bersedia memberikan informasi tentang produk

unggulannya” sebanyak 43 orang atau 56,6% paling dominan menyatakan

setuju.

m. Pada pernyataan ketigabelas sebanyak 4 orang atau 5,3% menyatakan

(34)

Pada pernyataan,”Wardah bersedia memberikan informasi yang lengkap

tentang seluruh jenis produknya” sebanyak 46 orang atau 60,5% paling

dominan menyatakan setuju.

[image:34.595.113.513.274.492.2]

2. Variabel Kualitas Produk sebagai X2

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Produk (X2) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

STS TS KS S SS

1 2 3 4 5

N % N % N % N % N % N %

1 0 0 0 0 0 0 13 17,1 63 82,9 76 100

2 0 0 0 0 8 10,5 49 64,5 19 25 76 100

3 0 0 0 0 10 13,1 51 67,2 15 19,7 76 100 4 0 0 2 2,6 5 6,6 58 76,3 11 14,5 76 100 5 0 0 1 1,3 22 29 38 50 15 19,7 76 100 6 0 0 0 0 4 5,3 47 61,8 25 32,9 76 100 7 0 0 0 0 2 2,6 50 65,8 24 31,6 76 100 8 0 0 1 1,3 1 1,3 46 60,6 28 36,8 76 100 9 0 0 0 0 8 10,5 50 65,8 18 23,7 76 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 orang responden untuk variabel kualitas produk pada Tabel 4.7 yaitu :

a. Pada pernyataan pertama sebanyak 13 orang atau 17,1% menyatakan setuju, 63 orang atau 82,9% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. Pada pernyataan,”Wardah identik/dikenal dengan sebagai kosmetik halal”

sebanyak 63 orang atau 82,9% paling dominan menyatakan sangat setuju.

(35)

menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah memiliki kemasan yang menarik dibandingkan

dengan produk kosmetik lain” sebanyak 49 orang atau 64,5% paling

dominan menyatakan setuju.

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 10 orang atau 13,1% menyatakan kurang

setuju, 51 orang atau 67,2% menyatakan setuju, 15 orang atau 19,7% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah memberikan hasil yang sesuai dengan kegunaan

tiap jenis produknya” sebanyak 51 orang atau 67,2% paling dominan

menyatakan setuju

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 2 orang atau 2,6% menyatakan tidak

setuju, 5 orang atau 6,6% menyatakan kurang setuju, 58 orang atau 76,3% menyatakan setuju, 11 orang atau 14,5% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah memiliki masa kadaluarsa yang lama/panjang”

sebanyak 58 orang atau 76,3% paling dominan menyatakan setuju.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 1 orang atau 1,3% menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 29% menyatakan kurang setuju, 38 orang atau 50% menyatakan setuju, dan 15 orang atau 19,7% menyatakan sangat setuju,

(36)

Pada pernyataan,”Produk Wardah tahan lama ketika digunakan”, sebanyak

38 orang atau 50% paling dominan menyatakan setuju.

f. Pada pernyataan keenam sebanyak 4 orang 5,3% menyatakan kurang setuju, 47 orang atau 61,8% menyatakan setuju, 25 orang atau 32,9%

menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah mencantumkan tanggal habis masa

pakai/kadaluarsa di kemasannya”, sebanyak 47 orang atau 61,8% paling

dominan menyatakan setuju.

g. Pada pernyataan ketujuh sebanyak 2 orang atau 2,6% menyatakan kurang setuju, 50 orang atau 65,8% menyatakan setuju, 24 orang atau 31,6%

menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah nyaman digunakan saat pemakain”, sebanyak

50 orang atau 65,8% paling dominan menyatakan setuju.

h. Pada pernyataan kedelapan sebanyak 1 orang atau 1,3% menyatakan tidak

setuju, 1 orang atau 1,3% menyatakan kurang setuju, 46 orang atau 60,6% menyatakan setuju, 28 orang atau 36,8% menyatakan sangat setuju, serta

tidak ada yang menyatakan yang sangat tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah memiliki efek yang baik dari segi kesehatan

karena kehalalan produknya, sebanyak 46 orang atau 60,6% paling

(37)

i. Pada pernyataan kesembilan sebanyak 8 orang atau 10,5% menyatakan

kurang setuju, 50 orang atau 65,8% menyatakan setuju, 18 orang atau 23,7% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah tidak memiliki efek samping berbahaya apabila

digunakan dalam waktu yang lama”, sebanyak 50 orang atau 65,8% paling

dominan menyatakan setuju.

[image:37.595.111.515.364.544.2]

3. Variabel Kepuasan sebagai Y

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan (Y) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

STS TS KS S SS

1 2 3 4 5

N % N % N % N % N % N %

1 0 0 0 0 3 3,9 62 81,6 11 14,5 76 100 2 0 0 0 0 10 13,1 62 81,6 4 5,3 76 100 3 0 0 0 0 13 17,1 51 67,1 12 15,8 76 100 4 0 0 0 0 10 13,1 48 63,2 18 23,7 76 100 5 0 0 0 0 8 10,5 55 72,4 13 17,1 76 100 6 0 0 1 1,3 4 5,3 61 80,3 10 13,1 76 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 orang responden untuk

variabel kepuasan pada Tabel 4.8 yaitu :

a. Pada pernyataan pertama sebanyak 3 orang atau 3,9% menyatakan kurang setuju, 62 orang atau 81,6% menyatakan setuju, 11 orang atau 14,5%

(38)

Pada pernyataan,”Harga produk Wardah sesuai dengan kualitas produk

yang ditawarkan”, sebanyak 62 orang atau 81,6% paling dominan

menyatakan setuju.

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 10 orang atau 13,1% menyatakan kurang

setuju, 62 orang atau 81,6% menyatakan setuju, 4 orang atau 5,3% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Hasil yang diharapkan sesuai dengan yang ditawarkan

oleh produk Wardah tersebut”, sebanyak 62 orang atau 81,6% paling

dominan menyatakan setuju.

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 13 orang atau 17,1% menyatakan kurang

setuju, 51 orang atau 67,1% menyatakan setuju, 12 orang atau 15,8% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Wardah memberikan kepuasan tersendiri dibandingkan

dengan kosmetik lainnya”, sebanyak 51 orang atau 67,1% paling dominan

menyatakan setuju.

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 10 orang atau 13,1% menyatakan

(39)

Pada pernyataan,”Pelanggan merasa puas dengan keramahan Beauty Agent Wardah”, sebanyak 48 orang atau 63,2% paling dominan menyatakan setuju.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 8 orang atau 10,5% menyatakan kurang

setuju, 55 orang atau 72,4% menyatakan setuju, 13 orang atau 17,1% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju.

Pada pernyataan,”Pelanggan merasa puas dengan fasilitas yang diberikan

oleh Wardah”, sebanyak 55 orang atau 72,4% paling dominan menyatakan

setuju.

f. Pada pernyataan keenam sebanyak satu orang atau 1,3% menyatakan tidak

setuju, 4 orang atau 5,3% menyatakan kurang setuju, 61 orang atau 80,3% menyatakan setuju, 10 orang atau 13,1 menyatakan sangat setuju, serta

tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan,”Pelanggan merasa puas dengan kualitas produk

Wardah”, sebanyak 61 orang atau 80,3% paling dominan menyatakan

setuju.

(40)

4.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu (1) Uji Normalitas, (2) Uji Heteroskedastisitas,

dan (3) Uji Multikolinearitas.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis

grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

1. Analisis Grafik

Dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sebagai berikut:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi

(41)

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016) Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas

(42)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Gambar 4.3

Grafik P-P Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.3 Grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Kolmogorv-Smirnov

[image:42.595.214.456.147.325.2]
(43)
[image:43.595.125.520.154.378.2]

Tabel 4.9

One Sample Kolmogorv-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 76

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .28992332

Most Extreme Differences

Absolute .091

Positive .091

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .794

Asymp. Sig. (2-tailed) .555

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.9 diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas angka 0,05 (0,555> 0,05), dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik

Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik

(44)

apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen.

[image:44.595.124.441.226.412.2]

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Gambar 4.4

Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas.Oleh karena itu, model regresi

(45)
[image:45.595.111.564.160.291.2]

Tabel 4.10 Uji Glejser

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau

variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami

heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara

variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada

tabel berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.531E-15 .402 .000 1.000

Relationship Marketing .000 .113 .000 .000 1.000

Kualitas Produk .000 .107 .000 .000 1.000

(46)
[image:46.595.113.572.162.353.2]

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order

Parti

al Part

Toleranc

e VIF

1 (Co

nst ant)

1.785 .402 4.443 .000

X1 .198 .113 .215 1.751 .084 .458 .201 .170 .627 1.595

X2 .347 .107 .398 3.236 .002 .529 .354 .315 .627 1.595

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 10. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan

tidak mengalami masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi linear berganda.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan variabel bebas (X) berupa variabel relationship marketing (X1), kualitas

produk (X2), serta variabel terikat (Y) berupa kepercayaan, maka untuk

memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program

(47)
[image:47.595.113.571.110.349.2]

Tabel 4.12

Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients

T Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-order

Parti al Part

Toleran ce VIF

1 (Co

nst ant)

1.785 .402 4.443 .000

X1 .198 .113 .215 1.751 .084 .458 .201 .170 .627 1.595 X2 .347 .107 .398 3.236 .002 .529 .354 .315 .627 1.595 a. Dependent Variable: Kepuasan

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.12 kolom

Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 1,785 + 0,198X1+ 0,347X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (a) = 1,785. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika

variabel relationship marketing (X1) dan kualitas produk (X2) = 0, maka

kepuasan pelanggan terhadap Kosmetik Wardah akan tetap sebesar 1,785, dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,198. Variabel relationship marketing (X1) terhadap

(48)

relationship marketing (X1) maka kepuasan pelanggan produk Wardah

meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,347. Variabel kualitas produk (X2) terhadap

kepuasan pelanggan Kosmetik Wardah dengan koefisien regresi 0,347. Ini

mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel kualitas produk (X2) maka kepuasan pelanggan Kosmetik Wardah meningkat dengan

asumsi variabel lain tetap.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel relationship marketing

(X1) dan kualitas produk (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan (Y).Model hipotesis yang

digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel relationship

marketing dan kualitas produk terhadap variabel terikat (Y) kepuasan. H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel relationship marketing dan kualitas

produk terhadap variabel terikat (Y) kepuasan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut,

(49)

df (pembilang) = k-1

df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 76 dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh: 1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 3-1 = 2

2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 76-3 = 73

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (2:73) = 3,12

dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H 0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.817 2 1.408 16.307 .000a

Residual 6.304 73 .086

Total 9.121 75

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Kepuasan

(50)

Pada Tabel 4.13 dapat dilihat Fhitung adalah 16,307 dengan tingkat signifikansi

0,000.Sedangkan F tabel 3,12. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung >

Ftabel (16,307>3,12) dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, dengan hipotesis H0

ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas, yang terdiri dari variabel relationship marketing (X1) dan kualitas produk (X2) secara

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu

kepuasan (Y).

4.5.2 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

(51)
[image:51.595.145.444.171.266.2]

Tabel 4.14

Koefisien Determinan (R2)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa R sebesar 0,556 berarti hubungan

antara variabel relationnship marketing (X1) dan (X2) terhadap kepuasan (Y)

sebesar 55,6%. Hal ini berarti hubungannya cukup erat. Angka Adjusted R2 sebesar 0,309 berarti 30,9% kepuasan pelanggan Kosmetik Wardah dapat

dijelaskan oleh variabel relationship marketing (X1), dan kualitas produk (X2)

Sedangkan sisanya 69,1 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

diteliti oleh penelitian ini.

4.5.3 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji – t dilakukan untuk secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel relationship marketing (X1) dan kualitas produk (X2) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan (Y).

Model hipotesis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel

relationship marketing (X1) dan kualitas produk (X2) secara parsial tidak

Mode l

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .556a .309 .290 .29387

a. Predictors: (Constant), X2, X1

(52)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan sebagai variabel

terikat.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif

yang terdiri dari variabel relationship marketing (X1) dan kualitas produk (X2)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan sebagai variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%

H0 ditolak jika thitung > ttabelpada α = 5%

Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yaitu yang diperoleh dengan

derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan)

yaitu df1 = 3-1 = 2, dan df2 = 76-3 = 73 Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua

(53)
[image:53.595.113.567.111.367.2]

Tabel 4.15

Uji Signifikan Parsial (Uji – t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients

T Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-order

Parti al Part

Toleran ce VIF

1 (C

ons tan t)

1.785 .402 4.443 .000

X1 .198 .113 .215 1.751 .084 .458 .201 .170 .627 1.595

X2 .347 .107 .398 3.236 .002 .529 .354 .315 .627 1.595

a. Dependent Variable: Kepuasan

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa:

1. Variabel relationship marketing (X1) berpengaruh secara positif dan tidak

signifikan terhadap kepuasan (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,084) >

0,05 dan nilai thitung (1,751) < ttabel(1,992997) artinya jika variabel relationship marketing (X1) ditingkatkan, maka kepuasan (Y) tidak akan meningkat.

2. Variabel kualitas produk (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kepuasan (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,002) <0,05 dan nilai

thitung (3,236) > ttabel(1,992997) artinya jika variabel kualitas produk (X2)

(54)

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Faktor Relationship Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa faktor relationship marketing berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.Dari hasil ini terlihat bahwa strategi relationship marketing yang

dilakukan oleh kosmetik Wardah belum dirasakan oleh beberapa pelanggan kosmetik Wardah. Ini terlihat dari segi harga yang belum dirasa pelanggan cukup murah dibandingkan dengan kosmetik lain, kemudian dalam hhal potongan diskon

hal ini belum merata dilakukan oleh Wardah di setiap outlet karena voucher diskon yang hanya berlaku di Wardah Beauty House saja tidak di outlet lainnya yang membuat pelanggan tidak merasa mendapatkan keuntungan financial benefit di setiap outlet Wardah ditambah lagi pembagian voucher ini hanya dibagikan pada acara-acara tertentu saja jadi hanya sebagian konsumen yang mendapatkan

keuntungan ini. Kemudian dari segi social benefit juga belum terlaksana secara baik dalam hal penyediaan kotak suara konsumen dimana pelanggan banyak yang

tidak tau adanya suara kotak konsumen Wardah, ini terlihat dengan tidak adanya tercantum kotak suara konsumen di kemasan produk Wardah itu sendiri. Namun untuk pelaksanaan dalam hal lainnya dalam relationship marketing ini juga ada yang sudah baik yaitu dari segi keramahan karyawan Wardah yang sudah tidak diragukan lagi, pelaksanaan bazar yang sering dilakukan oleh Wardah, dan juga

(55)

ditambah dengan fasilitas cek kulit gratis yang berada di outlet Wardah Beauty Housenya ini yang membuat banyak pelanggan tertarik untuk membeli dan berlama-lama di outlet Wardah.

Hal ini berbeda dengan penelitian terdahulu bahwa relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan dapat dilihat bahwa Hubungan antara pemasaran relasional dengan kepuasan pelanggan

diperkuat oleh pernyataan Mudie dan Cottam dalam Tjiptono (2006) bahwa kepuasan pelanggan total tidak mungkin tercapai sekalipun hanya untuk sementara waktu. Namun upaya perbaikan dan penyempurnaan kepuasan dapat

dilakukan dengan berbagai strategi. Jadi pemasaran relasional dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan namun perlu waktu untuk mancapainya. Hal

ini sesuai dengan kondisi Wardah yang mulai menjalin hubungan yang baik dengan pelanggannya dalam jangka panjang dan belum terkoordinasikan

seluruhnya dengan baik di setiap lini outletnya.

4.6.2 Pengaruh Faktor Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa faktor kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan kosmetik Wardah. Sesuai dengan pengertian kualitas menurut Kotler dan Amstrong

(2000:34) yaitu kemampuan suatu produk dalam memberikan kinerja suatu produk. Jika dilihat dari hasil penelitian ini maka Wardah sudah memberikan

(56)

bahan maupun prosesnya, kemudian pelanggan juga merasa nyaman

menggunakan Wardah karena aman dari segi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang berbeda dengan produk kosmetik lainnya yang kebanyakan memberi hasil yang instan namun menggunakan bahan-bahan yang

berbahaya untuk kesehatan lalu konsumen juga merasa puas dalam hal hasil yang didapatkan sesuai dengan jenis produk Wardah itu sendiri karena produk Wardah

sendiri memang memiliki banyak varians, mulai dari perawatan untuk kulit berjerawat, perawatan untuk wanita dewasa, perawatan untuk kulit putih berseri, parfum, lipstick, boddy butter, handbody, dan lain-lain. Jadi dengan hal tersebut

wanita dalam jenis usia apapun bisa memakai produk Wardah sesuai dengan hasil apa yang ingin ia dapatkan untuk kulitnya ataupun bagaimana keadaan kulitnya.

Namun hal-hal di atas harus tetap dipertahankan agar kepuasan pelanggan dari waktu ke waktu semakin meningkat agar membuat kosmetik Wardah menjadi

kosmetik nomor satu pilihan wanita Indonesi

Kemudian hasil penelitian ini sama dengan penelitian-penelitian terdahulu yaitu kualitas produk berpengaruh prositif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan hal ini juga didasari teori Menurut Tjiptono (2000:57), Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendapat

diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar kualitas yang diberikan yang berhubungan dengan produk barang beserta faktor pendukungnya memenuhi

(57)

Dapat diartikan bahwa semakin memenuhi harapan konsumen, produk

tersebut semakin berkualitas. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk Wardah dapat menentukan kepuasan pelanggan yang berhubungan dengan harapan dari pelanggan itu sendiri terhadap kualitas

(58)

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Uji Validitas
Tabel 3.4  Uji Reliabilitas
Struktur Organisasi PT.Gambar 4.1 Paragon Technology and Innovation
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji hipotesis serempak (Uji-F) dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi, dan kepuasan kerja secara bersama-sama atau serempak berpengaruh positif dan

Sedangkan hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel relationship marketing dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

Hasil penelitian Customer Relationship Management secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, Customer Relationship Management secara

Hasil uji F dan koefisien determinasi menunjukan variabel desain dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan dan

Sedangkan dari hasil uji F pengaruh secara bersama-sama (secara simultan) masing-masing variabel independen berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen di UPT.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa marketing mix dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, maka

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shariah relationship marketing berpengaruh secara positif signifikan terhadap customer value, keunggulan produk, kepuasan dan