• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

( K T S P )

Tahun Pelajaran 2009/2010

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF KEJIWAN

ALAMAT

: JALAN KYAI WONOBODRO NO. 03 KEJIWAN

WONOSOBO 56311

KECAMATAN : WONOSOBO

KABUPATEN

: WONOSOBO

(2)

TIM PENYUSUN KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN Tahun Ajaran 2009/20110

No Nama Jabatan Keterangan

1 Tugiyat Ketua Bahasa Arab

2 Humaida Jaza Izzah, A. Ma Anggota Guru Kelas

3 Eni Muliasih A.Ma Anggota Guru Kelas

4 Nur Farida S.Pd.I Anggota Guru Kelas

5 Ghofir sanusi A.Ma Anggota Guru Kelas

6 Hartini A.Ma Anggota Guru Kelas

7 Nur Khamah, S.Pd.I Anggota Guru Kelas

8 Amir Muanas Anggota Pend Jasmani

9 Irwan Yahya A.Ma Anggota Aswaja

10 Fatul Barokah A.Ma Anggota SBK

11 Yulia Eko Nugraheni Anggota Bahasa Indonesia

12 Dwi Masruroh, A.Ma Anggota Bahasa Arab, Fiqih

13 Efiana Listyowati Anggota BTQ

14 Elyta Rohmawati A.Ma Anggota IPA

15 Atik Lutfianti, A. Ma Anggota Akidah Akhlak dan SKI

16 Teguh Mubarok, A. Ma Anggota IPS

17 Khoiri Anggota Komite

18 Charis Nara Sumber Pengawas

Wonosobo, 17 Juli 2009 Kepala MI Ma’arif Kejiwan

T U G I Y A T

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah,SWT,mengiringi selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) MI Ma’arif Kejiwan kecamatan Wonosobo. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras segenap komponen di MI Ma’arif Kejiwan Kecamatan Wonosobo sehingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) bisa terwujud.

Implementasi Undang – undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan ,antara lain Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan .Peraturan Pemenruntah tersebut memberi arahan tentang perlunya di susun dan di laksanakan 8 ( Delapan ) Standar Nasional Pendidikan ,yaitu Standar Kepetensi Kelulusan ,Satndar Isi ,Satndar proses ,standar pendidikan ,standar Sarana dan prasarana ,Standar pengelolaaan ,standar pembiayaan ,standar penilaian pendidikan .

Dengan adanya standar kompetensi dan standar isi ,maka setiap satuan pendidikan berkewajiban untuk membuat KTSP yang sudah dibuat untuk dilaksanakan memungkinkan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan program program pendidikannya sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikannya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) merupakan kurikulum oprasional yang di susun dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan .Oleh karena itu ,MI Ma’arif Kejiwan Kecamatan Wonosobo berusaha menyusun nya dengan menerima berbagai masukan dari berbagai pihak , di antaranya pada guru dan komite sekolah.

(4)

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ………. iii

LEMBAR PENGESAHAN ……….. iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 2

B. Tujuan Pengembangan KTSP... C. Prinsip Pengembangan KTSP ... 3 3 D. Pengertian Istilah………. 5

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Dasar... 6

B. Visi dan Misi Madrasah... 6

C. Tujuan Madrasah... 6

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum... B. Muatan Kurikulum... 1. Mata Pelajaran... 2. Muatan Lokal... 3. Pegembangan Diri... 4. Pengaturan Beban Belajar... 5. Ketuntasan Belajar... 6. Kenaikan Kelas... 7. Kelulusan... 8. Penentuan Kelulusan... 9. Pendidikan Kecakapan Hidup... 10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global...

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN...

BAB V. PENUTUP...

(5)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF KEJIWAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan tahun 2009/2010 telah dinyatakan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan. Setelah memperhatikan perimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2009/2010.

Ditetapkan di : Wonosobo Pada Tanggal :

Mengetahui Ketua Komite Madrasah

Khairi

Kepala MI Ma’arif Kejiwan

T u g i y a t NIP. 150321996

Mengetahui

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonosobo

Drs.H. Abu Mansur.M.Pd.I NIP. 195505141991031001

BAB I

(6)

A. Latar Belakang

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indoneia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang mengacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada kepala sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan urikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu urikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pndidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi ( SI ) dan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

(7)

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuha siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekoah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

B. Tujuan Pengembangan KTSP

Tujuan Pengembangan KTSP ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yag ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan dildksanakan.

Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b) Belajar untuk memahami dan menghayati

c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

C. Prinsip Pengembangan KTSP

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

(8)

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan ( stakeholders ) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya

(9)

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah hrus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )

D. Pengertian Istilah

1.Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

3. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok /pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yan memuat sekurang- kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo terdapat pada lampiran.

(10)

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Pendidikan Nasional betujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecesrdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketram[ilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Madrasah

“ Menggali Potensi, Memacu Prestasi Luhur dalam Budi”

2. Misi Madrasah

a. Menyelenggarakan proses pendidikan yang bekualitas dengan pendekatan PAIKEM dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik yang maksimal

b. Memfasilitasi peningkatan kompetensi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan

c. Menanamkan penghayatan dan pengalaman ajaran islam dengan membiasakan perilaku kehidupan yang islami

d. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa guna mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa

e. Meningkatkan ketakwaan, mengembangkan disiplin melalui berbagai kegiatan kesiswaan, keagamaan dan ekstrakulikuler

f. Menciptakan madrasah yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik

C. Tujuan Sekolah

a. Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

b. Siswa sehat jasmani dan rohani

c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

(11)

e. Siswa kreatif, terampil dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

(12)

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.

Struktur kurikulum MI Ma’arif Kejiwan meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI.

Struktur kurikulum MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo disusun berdasarkan Standar Isi dan Standar kompetensi Lulusan, yaitu sebagai berikut :

a. Kurikulum MI Ma’arif Kejiwan memuat 12 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “ IPA terpadu “ dan “ IPS terpadu “

c. Pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran

d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester ) adalah 36 minggu

Tabel 1. Cakupan setiap kelompok mapel sebagai berikut. NO KelompokMata

Pelajaran Cakupan

1 Agama dan akhlak mulia

(13)

2 Kewarganegaraan dan kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian di maksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status ,hak,kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa bernegara ,erta peningkatan kwalitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan serta perilaku anti korupsi,kolosi,dan nepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan dan tehnologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tehnologi pada SD Sambek di amksud untuk mengenal,menyikapi,dan mengekpresikan ilmu pengetahuan dan tehnologi ,serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,kreatip dan mandiri.

4 Estetika Lelompok matapelajaran estetika di maksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,kemampuan mengepresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekpresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekpresi ,baik dalam kehidupan individual,maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5 Jasmani ,olah raga dan kesehatan

(14)

Tabel 2

STRUKTUR KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV,V dan VI

9. Ilmu Pengetahuan Alam 4

10. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

11. Seni Budaya dan Ketrampilan 2

12. Pendidikan jasmani, olahraga dan

1. 1 (satu) jam pelajaran alokasi waktu 35 menit 2. kelas 1, 2 dan 3 pendekatan Tematik

(15)

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajat bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegioatan pengembangan diri termasuk dalam isi kurikulum.

peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kopetensi dan kompetensi dasar.

muatan Kurikulum meliputi 12 mata pelajaran, 3 muatan lokal, dan 3 pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran

a. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan Wonosobo meliputi sub mata pelajaran;

1) Al-Qur’an Hadis

Mata Pelajaran al -Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari al-Qur’an dan Hadis serta menanamkan pengertian, pemahaman , penghayatan isi kandungan ayat-ayat al Qur’an Hadis untuk mendorong, membina dan membimbing aklaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat - ayat al -Qur’an dan Hadis.

Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi;

a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur’an b) Hafalan surat - surat pendek

c) Pemahaman kandungan surat - surat pendek

d) Hadist - hadis tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri - ciri orang munafik dan amal saleh.

2) Aqidah Akhlaq

Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlaq Islam

(16)

1. Aspek Keimanan 2. Aspek Akhlaq

3. Aspek Kisah Keteladanan

3) Fiqih

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.

Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara;

▪ Hubungan manusia dengan Allah Swt

▪ Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ▪ Hubungan manusia dengan alam lingkungan

4) Sejarah Kebudayaan Islam

Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

a. Pemberian pengetahuan tentang sejarah Islam dan kebudayaan kepada peserta didik.

b. Mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah

c. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berklaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada

d. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh - tokoh teleladananan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di madrasah Ibtidaiyah tidak saja menampilkan sejarah kekuasaan atau sejarah raja-raja, tetapi juga akan diangkat sejarah perkembangan ilmu agama, sains dan teknologi dalam islam. Aktor sejarah yang diangkat meliputi nabi, sahabat dan khalifah, ulama, intelektual dan filosuf. Faktor-faktor sosial dimunculkan guna penyempurnaan pengetahuan peserta didik tentang SKI. Kurikulum SKI pada MI mengkaji tentang sejarah Arab pra Islam, sejarah Rasulullah saw dan al-Khulafaur Rosyidin.

Arah Pengembangan

(17)

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

5) Bahasa Arab

Tujuan pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).

 Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

 Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Arab pada madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

(18)

c) Kosakata

Kosa kata yang perlu dikuasai secara komulatif berjumlah 300 kata dan ungkapan / idiom yang komunikatif dan tinggi frekuensi pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik di lingkungan madrasah maupun di rumah.

d) Kegiatan berbahasa

1. Bercakap, artinya dalam pembelajaran menerapkan ketrampilan menggunakan bahasa Arab secara lisan untuk mengembangkan kemampuan mengungkapkan berbagai fungsi komunikasi bahasa 2. Menyimak dengan tujuan untuk melatih peserta didik untuk

memahami bahasa Arab lisan.

3. Membaca dengan tujuan melatih ketrampilan membaca dalam rangka mengembangkan kemampuan memahami isi wacana, di samping sebagai bahan untuk memantapkan ketrampilan bercakap

4. Menulis dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimat-kalimat yang benar dalam isnya’muwajjah (karangan terpimpin).

Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

b. Pendidikan kewarganegaraan.

Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut;:

(19)

3). Hak asasi manusia . 4). Kebutuhan warga negara 5). Konstitusi Negara

6). Kekuasan dan Politik, 7). Pancasila

8). Globalisasi

Tujuan :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menaggapi isu kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertangguang jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

c. Bahasa Indonesia.

(20)

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Mendengarkan 2) Berbicara 3) Membaca 4) Menulis.

Tujuan :

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya denga tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengerahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

Stndar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006.

Arah Pengembangan

(21)

d. Matematika.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

Ruang lingkup Mata Pelajaran Matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Bilangan

2) Geometri dan pengukuran 3) Pengolahan data.

Tujuan :

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasi konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

(22)

Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

e. Ilmu Pengetahuan Alam.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

Ruang Lingkup bahan kajian IPA I meliputi aspek-aspek berikut. 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan,

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya 3) Energi dan perubahannya

4) Bumi dan alam semesta

Tujuan :

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan , teknologi dan masyarakat

4. Mengembnagkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai aalm dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

(23)

Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006

Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran ini bertjuan untuk agar peserta didik memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Tujuan :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dam global

(24)

Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu

memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

g. Seni dan Budaya

Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan, menumbuhkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan

Ruang lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Seni rupa, 2) Seni musik 3) Seni drama, 4) Keterampilan.

Keterangan

Unsur rupa: Meliputi titik, garis, bidang, warna, dan bentuk (volume, ruang).

Dimensi: Bermakna ukuran. Dua dimensi mengacu pada benda yang memiliki dua ukuran yakni panjang dan lebar. Tiga Dimensi mengacu pada benda yang selain memiliki ukuran panjang dan lebar, juga memiliki ketebalan (isi, volume,ruang).

Gambar ekspresi: Gambar yang dibuat dengan maksud menyatakan gagasan/perasaan sendiri, tidak meniru orang lain. Tema disesuaikan dengan situasi atau kondisi yang aktual.

Teknik menggunting/menyobek: Teknik berkarya seni rupa dengan menciptakan berbagai bentuk yang dihasilkan dengan cara menggunting/menyobek bahan semacam kertas/karton.

Elemen musik: Terdiri atas empat unsur yakni: (1) pitch (nada, melodi, harmoni), (2) tempo (irama), (3) Warna suara, dan (4) dinamika (keras-lembut).

Dinamik: Semua hal yang berhubungan dengan perbandingan volume nada (keras lembut).

Sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia: siulan, tepukan tangan, dsb.

(25)

milik etnis di wilayah Nusantara seperti suling bambu, talempong, talempong, dsb. (2) Alat musik konvensional yakni alat musik nontradisional seperti gitar, piano, biola, drum, saxophone, dll; (3) Alat musik non konvensional yakni segala alat/bahan yang dapat menjadi sumber bunyi seperti batu, kayu, logam, plastik, dsb.

Level: Posisi tinggi rendah dalam melakukan gerakan tari.

Rangsangan bunyi: Bunyi an yang dimaksudkan untuk menggugah perasaan peserta didik untuk menggerakkan tubuh

Penonton: teman sekelas, kelas lain, orang tua murid, undangan

Teknik menempel: Teknik menciptakan karya seni rupa dengan cara menempelkan berbagai bahan pada bidang datar. Termasuk teknik ini adalah mosaik dan aplikasi.

Sumber bunyi yang dihasilkan alam: bunyi tetesan air, kicauan burung, dsb

Teknik cetak: Teknik berkarya seni rupa dengan cara menciptakan gambaran (citra) tidak dengan goresan langsung tetapi dengan media perantara/klise. Dalam bahasa Inggeris, teknik cetak disebut printmaking. Pada teknik cetak tunggal (monoprint), hasil cetakan hanya satu karena klisenya berubah sesudah digunakan.

Sumber bunyi yang dihasilkan oleh benda bukan alat khusus musik:

sendok yang dipukulkan pada botol, tiupan pada kertas yang terjilid, dsb.

Eksplorasi gerak: adalah kegiatan menggali lebih dalam berbagai gerak sehingga ditemukan berbagai macam gerak baru.

Sumber bunyi yang dihasilkan alat musik konvensional: melalui pukulan, tekanan, gesekan, atau tiupan.

Simbol: makna yang dikandung. Misalnya merah adalah simbol keberanian. Motif katak adalah simbol pemanggil hujan.

Gambar dekoratif: Gambar yang dimaksudkan sebagai hiasan. Biasanya menggunakan motif (tumbuhan, hewan, manusia)yang bentuknya diubah tetapi masih dikenal ciri khasnya.

Gambar Imajinatif: Gambar yang bersifat hayalan. Gambar imajinatif mengenai diri sendiri misalnya menggambarkan diri memiliki sayap sehingga dapat terbang di angkasa.

Simbol Nada: Tanda atau lambang yang telah disepakati misalnya penggunaan notasi balok atau angka dalam menyuarakan suatu bunyi nada (1 dibaca sebagai nada do).

(26)

Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum (busana), properti (peralatan), tata rias atau gerakan.

Gambar Ilustrasi: Gambar yang menceriterakan tentang suatu benda, hal, atau peristiwa.

Keartistikan: Keindahan karya seni rupa yang tercermin pada berbagai faktor antara lain keserasian warna, proporsi bentuk, dan kerapian.

Alat musik ritmis: Alat musik yang tidak memiliki nada, misalnya ringbel, tamburin, gendang. Alat musik ritmis juga merupakan penggolongan alat musik berdasarkan fungsinya.

Tari Nusantara: Tari Nusantara adalah tari yang hidup dan berkembang di seluruh wilayah Nusantara. Tari Nusantara identik dengan tari tradisional.

Relief: Lukisan timbul yang diciptakan dengan cara memahat atau membentuk, menempel, memijit, dsb.

Pola motif hias: Motif geometris, tumbuhan, hewan, atau manusia yang dijadikan sebagai pola hiasan.

Bahan plastis: bahan lunak yang mudah dibentuk.

Alat musik melodis: Alat musik yang memiliki nada misalnya seruling, pianika, rekorder. Alat musik ritmis juga merupakan penggolongan alat musik berdasarkan fungsinya.

Meronce: Teknik membuat benda pakai/hias dari bahan manik-manik, biji-bijian, yang dirangkai dengan benang.

Makrame: Membuat benda pakai/hias dari bahan tali-temali dengan teknik simpul.

Tujuan :

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global

Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

(27)

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

h. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

Mata pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Permainan dan olahraga 2) Aktivitas pengembangan 3) Aktivitas senam

4) Aktivitas ritmik 5) Aktivitas air 6) Kesehatan,

Tujuan :

1. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik

3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

6. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

(28)

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan dapat dilihat pada lamipran Peraturan menteri pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006

Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

(disadur dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap mata

pelajaran.)

2. Muatan Lokal

Pengembangan muatan lokal di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan didasarkan pada Kebijakan Gubernur Jawa Tengah, kebijakan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonosobo dan hasil rapat internal Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan. Atas dasar beberapa aturan tersebut, muatan lokal yang dikembangkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan terdiri atas mata pelajaran sebagai berikut :

a. Bahasa Inggris

b. Bahasa Jawa

c. Aswaja

a. Bahasa Jawa

Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi terhadap bahasa dan budaya Jawa Tengah, mengenalkan identitas masyarakat Jawa Tengah dan menanamkan kecintaan pada bahasa dan budaya Jawa Tengah.

Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah ;

1) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan (ngrungokake), berbicara (guneman), membaca (maca), dan menulis (nulis).

(29)

(dibuat sendiri oleh madrasah sesuai petunjuk Kebijakan Diknas ttg Mulok Bahasa Jawa )

Sedangkan Kompetensi Dasar (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan adalah sebagai berikut;

b. Baca Tulis Al Qur’an.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengenalkan ketrampilan membaca dan menulis al-Qur’an sejak usia dini, sehingga dapat menumbuhkan kecintaan dan kegemaran untuk membaca al-Qur’an.

Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi pengenalan huruf hijaiyahdan tanda baca, pelatihan membaca huruf hijaiyah yang dipisah maupun disambung, pengenalan bacaan-bacaan tajwid dalam al-Qur’an dan pengenalan bacaan-bacaan garib dalam al- Qur’an.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

c. Bahasa Inggris

Mata pelajaran ini bertujuan membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tulisan untuk mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi. Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah ;

1) Mendengarkan (listening) 2) Berbicara (speaking) 3) Membaca (reading) 4) Menulis (writing)

Tujuan :

1. Mengenalkan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi internasional 2. Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka

menyongsong era globalisasi

Sedangkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

(30)

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Bentuk kegiatan pengembangan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan berupa;

i. Salat Duha dan Zuhur berjama’ah, bertujuan untuk mengenalkan pelaksanaan ibadah salat dan menanamkan kecintaan untuk menjaga salat fardu. Ruang lingkupnya adalah pembiasaan salat Duha dan Salat Zuhur secara berjama’ah

ii. Tadarus alQur’an, bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap al -Qur’an dan membiasakan siswa agar senantiasa membaca al- -Qur’an. Ruang lingkupnya adalah pembiasaan membaca al- Qur’an setiap hari.

iii. Layanan Bimbingan dan Konseling, bertujuan untuk memberikan layanan konseling kepada peserta didik di lingkungan madrasah. Ruang lingkupnya meliputi;

(1) layanan orientasi pengenalan lingkungan madrasah

(2) layanan bimbingan belajar,

(3) layanan konseling kesulitan belajar dan masalah pribadi siswa,

iv. Kepramukaan, bertujuan untuk melatih siswa agar terampil dan mandiri, menanamkan sikap peduli terhadap orang lain, melatih agar mampu bekerja sama dengan orang lain, menanamkan sikap disiplin, menumbuhkan rasa percaya diri. Ruang lingkupnya adalah;

1) Keterampilan personal

2) Keterampilan sosial

3) Keterampilan vokasional sederhana

v. Seni saca al- Qur’an, bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi (penghargaan) siswa terhadap seni budaya Islami, memupuk bakat dan minat siswa di bidang seni baca al- Qur’an, menumbuhkan rasa percaya diri. Ruang lingkupnya adalah keterampilan seni membaca Al Qur’an.

(31)

Tabel 3. Jadwal dan alokasi waktu

NO KEGIATAN HARI WAKTU KET.

1. Layanan Bimbingan Konseling

Senin - Sabtu 07.30 – 13.00 ekuivalen dengan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) 2. Tadarus al - Qur’an Senin - Sabtu 06.30 – 07.00

3. Salat Duha berjama’ah

Senin - Sabtu 08.45 – 09.00

4. Salat Duhur

berjama’ah Senin - sabtu 11.45 – 12.15

5. Kepramukaan Jum’at 15.15 – 16.45

6. Dokter Kecil/UKS Sabtu 15.15 – 16.45 7. Seni Baca AlQur’an Sabtu 15.15 – 16.45

8. Seni Rebana Sabtu 15.15 – 16.45

Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan pendekatan kulitatif dengan rentang sebagai berikut

Tabel 4. Kategori Penilaian

Kategori Nilai Keterangan

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

(32)

D. Pengaturan Beban Belajar

Pengaturan Beban Belajar di MI Ma’arif Kejiwan sebagai berikut :

Tabel 5. BEBAN BELAJAR MI MA’ARIF KEJIWAN WONOSOBO

(33)

E. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%

Tabel 6

STANDAR KENTUTASAN BELAJAR MI MA’ARIF KEJIWAN TAHUNPELAJARAN 2009 / 2010

NO KOMPONEN Kriteria Ketuntasan Minimal Angka Huruf A Mata Pelajaran

1. Al-Quran Hadis 70 Tujuh Puluh

2. Fikih 75 Tujuh Puluh Lima

3. SKI 70 Tujuh Puluh

4. Akidah Akhlak 75 Tujuh Puluh Lima

5. Bahasa Arab 68 Enam Puluh Delapan

6. PendidikanKewarganegaraan 70 Tujuh Puluh

7. Bahasa Indonesia 70 Tujuh Puluh

8. Matematika 75 Tujuh Puluh Lima

9. Ilmu Pengetahuan Alam 70 Tujuh Puluh

10. Ilmu Pengetahuan Sosial 68 Enam Puluh Delapan

11. Seni Budaya dan Ketrampilan 70 Tujuh Puluh

12. Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan

70 Tujuh Puluh

B. Muatan Lokal

a. Bahasa Inggris 67 Enam Puluh Tujuh

b. Bahasa Jawa 60 Enam Puluh

c. Aswaja 70 Tujuh Puluh

C. Pengembangan Diri

a. Pramuka B Baik

b. Tilawah B Baik

(34)

F. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria dan penentuan kenaikan kelas adalah sebagai berikut.

a. Kriteria kenaikan kelas

1. Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan, untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di MI Ma’arif kejiwan wonosobo

2. Memiliki rapr di kelasnya masing-masing

b. Penentuan kenaikan kelas

1. Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan SKB, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan.

2. Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas

3. Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya

G. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok nata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

d. Lulus Ujian Nasional

Kriteria dan Penentuan Kelulusan

(35)

Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk pepntuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Memilih rapar kelas VI

2. Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran 6,00

b. Penentuan Kelulusan

1. Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap/perilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan

2. Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar

3. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir

H. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Kecakapan Hidup yang dilaksanakan di MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan.

I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dilaksanakan di MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo terintegrasi dengan mata pelajaran Bahasa Jawa.

(36)

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN MI MA’ARIF KEJIWAN

Kalender pendidikan adalah penanggalan atau jadwal waktu kegiatan yang terkait dengan kegiatan pendidikan di sekolah selama 1 tahun. Dimulai dengan awal kegiatan sekolah dan diakhiri dengan kenaikan kelas atau kelulusan dari hasil ujian akhir. Karena itu, dalam kalender pendidikan terdapat pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik dan sekolah selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahuan ajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Beberapa hal berkaitan kalender pendidikan dipaparkan berikut.

1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainyakegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada MI Insan Kamil Semarang.

2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada MI Insan Kamil Semarang

3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran, termasuk muatan local, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri

4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakannya kegiatan pembelajaran pada MI Insan Kamil Semarang. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari besar nasional dan hari libur khusus. Kalender Pendidikan MI Ma’arif Kejiwan disusun berdasarkan Kalender Pendidikan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, dan kalender kegiatan internal MI Ma’arif Kejiwan

(37)

KALENDER PENDIDIKAN MI MA’ARIF KEJIWAN WONOSOBO

KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2009-2010

HARI JULI 200917 Tanggal11 Persiapan tahun pelajaran 2009-2010Keterangan AHAD 5 12 19 26 13 Hari pertama masuk madrasah SENIN 6 13 20 27 13-15 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)

SELASA 7 14 21 28 20 Perkiraan libur Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

RABU 1 8 15 22 29 Th. 1430 H

AHAD 2 9 16 23 30 17 Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemeerdekaan RI SENIN 3 10 17 24 31 21-22 Perkiraan libur awal bula ramadhan 1430 H SELASA 4 11 18 25 (menyesuaikan keputusan Menteri Agama RI )

RABU 5 12 19 26

AHAD 6 13 20 27 14-19 Perkiraan libur awal hari Raya Idul Fitri 1430 H SENIN 7 14 21 28 (menyesuaikan keputusan menteri Agama RI ) SELASA 1 8 15 22 29 21-26 Perkiraan libur akhir hari Raya Idul fitri 1430 H RABU 2 9 16 23 30 28-30 Kegiatan ulangan tengah semester ganjil

KAMIS 3 10 17 24

JUM’AT 4 11 18 25

SABTU 5 12 19 26

HARI OKTOBER 2009 24

AHAD 4 11 18 25 1-3 Lanjutan ulangan tengah semester ganjil

SENIN 5 12 19 26

AHAD 1 8 15 22 29 27 Perkiraan libur hari raya Idul adha 1430 H

SENIN 2 9 16 23 30

HARI DESEMBER 2009 Tanggal Keterangan

3 3-11 Kegiatan ulangan akhir semester ganjil

AHAD 6 13 20 27 12-17 Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan nilai hasil

(38)

SELASA 1 8 15 22 29 19 Pembagian laporan hasil belajar peserta didik RABU 2 9 16 23 30 21-31 Libur semester ganjil

KAMIS 3 10 17 24 31 21-31 Telaah dan penjabaran SKL UN tahun pelajaran

AHAD 3 10 17 24 31 2009/2010

SENIN 4 11 18 25 1-2 Libur semester ganjil

SELASA 5 12 19 26 3 Upacara HAB Depag

RABU 6 13 20 27 4 Masuk pertama semester genap tahun pelajaran

21 8-13 Kegiatan ulangan semester genap

AHAD 7 14 21 28 Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW

SENIN 1 8 15 22 29

RA/BA/MI = 26, MTs = 22 MA=21 19-23 Perkiraan UN MA (Utama)

AHAD 4 11 18 25 26-29 Perkiraan UN MTs (utama)

SENIN 5 12 19 26 26-30 Perkiraan UN MA (susulan)

SELASA 6 13 20 27 Perkiraan libur umum wafatnya Yesus Kristus

RABU 7 14 21 28

KAMIS 1 8 15 22 29

JUM’AT 2 9 16 23 30

SABTU 3 10 17 24

HARI RA/BA=26, MI, MTs, MA = 20MEI 2010 Tanggal Perkiraan hari raya WaisakKeterangan AHAD 2 9 16 23 30 Perkiraan hari kenaikan Yesus Kristus

SENIN 3 10 17 24 31 3-8 Perkiraan UM MA (utama)

SELASA 4 11 18 25 3-6 Perkiraan UN MTs (susulan)

RABU 5 12 19 26 10-15 Perkiraan UM Ma (susulan) dan UM MTs (utama) KAMIS 6 13 20 27 10-12 Perkiraan UAMBN MI (utama)

JUM’AT 7 14 21 28 17-19 Perkiraan UAMBN MI (susulan) SABTU 1 8 15 22 29 17-22 Perkiraan UM MTs (susulan)

24-29 Perkiraan UM MI (utama) 31 Perkiraan UM MI (susulan)

HARI JUNI 2010 1-5 Perkiraan UM MI (susulan)

2 3-10 Ulangan kenaikan kelas

AHAD 6 13 20 27 11-13 Kegiatan Remidi, pengolahan nilai hasil belajar peserta didik SENIN 7 14 21 28 19 Pembagian laporan hasil belajar peserta didik

(39)

RABU 2 9 16 23 30

KAMIS 3 10 17 24

JUM’AT 4 11 18 25

SABTU 5 12 19 26

HARI JULI 2010

18 1-10 Libur kenaikan kelas

AHAD 4 11 18 25 12 Hari Pertama Masuk tahun pelajaran 2010/2011

SENIN 5 12 19 26

SELASA 6 13 20 27

RABU 7 14 21 28

KAMIS 1 8 15 22 29

JUM’AT 2 9 16 23 30

SABTU 3 10 17 24 31

BAB V PENUTUP

Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP ) MI Ma’arif Kejiwan ini disusun dengan maksud sebagai pedoman pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah , dengan harapan dapat mendukung pengembangan kesisteman kegiatan sekolah secara menyeluruh . Di harapkan semua warga sekolah yang terdiri atas siswa ,guru ,karyawan ,kepala sekolah ,orang tua siswa , dan komite sekolah memahami subtansi kurikulum oprasional yang berlaku di MI Ma’arif Kejiwan kecamatan Wonosobo.

(40)

KTSP ini pada dasarnya merupakan salah satu dokumen pokok untuk mencapai visi,misi, dan tujuan MI Ma’arif Kejiwan yang telah dicanangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan dunia pendidikan . Oleh karena itu, KTSP bukan sebuah dokumen yang bersifat statis tetapi merupakan dokumen yang dalam kurun waktu tertentu akan ditinjau , kemuthakhirannya untuk disesuaikan dengan keadaan dengan mengacu pada peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.

Hal – hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum di MI Ma’arif Kejiwan dan belum diatur dalam dokumen KTSP akan diatur kemudian dengan memperhatikan semua aspek yang terkait agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan senantiasa terkendali.

Maka dengan ini tim penyusun MI Ma’arif Kejiwan masih mengharapkan saran dan masukkan demi kesempurnaan KTSP ini .

BERITA ACARA

PENYUSUNAN KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN

WONOSOBO

KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN WONOSOBO

Pada hari ini Rabu tanggal Tujuh Belas Juli Dua Ribu Sembilan bertempat di MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 telah diadakan rapat bersama antara Kepala sekolah, Guru, Komite Sekolah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam rangka menyusun kurikulum MI Ma’arif Kejiwan Kecamatan Wonosobo Kabupaten wonosobo.

(41)

Berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wonosobo, 17 Juli 2009

Kepala MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo

T U G I Y A T NIP. 150321996

Wonosobo, 15 Juli 2010

Kepala MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo

(42)

Lampiran :

No

Keterangan

4

Kalender Pendidikan dan Jadwal Pelajaran

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Gambar

Tabel 1. Cakupan setiap kelompok mapel sebagai berikut.
Tabel 2
Tabel 4. Kategori Penilaian
Tabel 6

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu pada penelitian ini, diusulkan gagasan untuk mengembangkan suatu produk tempat sampah yang mampu membantu menguraikan sampah plastik, yakni bernama

On November 6, 2016, ANTAM and Newcrest Mining Limited announced that both companies have entered into a strategic alliance to undertake exploration for gold and

Pusat-Pusat Penyebaran Islam di Asia Selatan, Di antara wilayah yang pernah ditaklukkan oleh Islam adalah kawasan Asia Selatan, khususnya India, Pakistan,

Gambar 3.8 Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Pengabdian Kepada Masyarakat. Dosen1 memiliki nilai tertinggi

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,

Hasil pewarnaan imunohistokimia pada jaringan otak tidak terdapat sel-sel yang imunoreaktif terhadap insulin pada daerah dentate gyrus , baik pada kelompok anak tikus

Menurut teori tindakan beralasan, jika orang mengevaluasi disarankan perilaku sebagai positif (sikap), dan jika mereka pikir orang lain yang signifikan mereka

Dan apakah anda tidak menyadari kalau sudah saya terangkan didepan bahwa tidak semua properti bisa dimainkan untuk strategi beli properti tanpa uang.. Atau