Makalah Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan Kelompok 1
Masuknya Islam di Asia Selatan Oleh:
Muhammad Dziky Dzulqarnain Majid (120914021) Dani Samuel Manalu (121014017)
Adryan Mamelas (121014045)
A. Latarbelakang Masalah
Islam merupakan agama yang dibawa oleh Muhammad bin Abdullah yang mengandung sebuah misi dakwah yang harus disebarkan kepada seluruh manusia. Ini terbukti dengan adanya sebuah peradaban dan sejarah yang cemerlang dimasa lalu. Kita dapat melihat bagaimana perjuangan Muhammad bin Abdullah dan para sahabatnya dalam melakukan perluasan wilayah yang begitu hebat dalam penyebaran agama islam.
Diantara perluasan wilayah yang pernah ditaklukan dan diislamisasikan oleh Islam adalah kawasan Asia Selatan, Negara-negara yang termasuk kedalam kawasan ini adalah India, Pakistan, Banglades, Srilangka, dan Maladewa. Islam diperkenalkan diwilayah ini dalam bentuk sebuah peradaban yang telah berkembang yang diwarnai dengan budaya pertanian, perdagangan dan keagamaan yang terorganisir secara mapan. Karena wilayah ini terdiri dari berbagai macam ras, keturunan, dan golongan sehingga mengakibatkan wilayah ini mudah untuk dikuasai oleh kekuatan dari luar.1
Adapun dalam makalah ini yang akan dibahas hanya wilayah atau Negara India dan Pakistan dari segi keadaan atau kultur sebelum datangnya islam, proses masuknya islam ke wilayah ini, serta pemerintahan islam yang pernah berkuasa diwilayah ini dengan kemajuan yang diraih beserta masa mundurnya kekuasaan islam.
1Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Klasik Hingga Modern. (Yogyakarta: Jurusan SPI
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan di tulis adalah :
1. Bagaimana proses masuknya islam di wilayah asia selatan ?
C. Pembahasan
1. Awal Islam di Asia Selatan
Sejak zaman Muhammad bin Abdullah masih hidup, di Asia selatan tempatnya di India telah memikiki sejumlah pelabuhan besar sehingga terjadi interaksi antara india dengan muslim di arab. Oleh karena itu perdagangan dan dakwah menyatu dalam satu kegiatan sehingga raja Kadangalur dan Cheraman Perumal masuk islam dan mengganti
namanya menjadi tajudin.2 Pada zaman Umar bin Khatab, Mughirah berusaha menaklukan Sin (India) tapi usahanya gagal (643-644 M). Pada zaman Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dikirim utusan untuk mempelajari adat istiadat dan jalan-jalan menuju Asia Selatan (India).3 Pada zaman Muawiyah I, Muhammad Ibnu Qasim berhasil menaklukan dan diangkat menjadi Amir Sind dan Punjab. Kepemimpinan di Sin dan Punjab dipegang oleh Muhammad Ibn Qasim setelah ia berhasil memadamkan perampokan-perampokan terhadap umat islam disana. Karena pertikaian internal antara Hajjaj dan sulaeman dinasti ini melemah, dan ketika dalam keadaan melemah, dinasti ini ditaklukan oleh dinasti Gazni.4
Pada masa pemerintahan Al-Ma’mun (Khalifah dinasti Bani Abbas) telah dilakukan penaklukan kewilayah Asia Selatan, dengan diangkatnya sejumlah amir untuk memimpin daerah-daerah. Diantara yang dipercaya untuk menjadi amir adalah Asad Ibn Saman untuk daerah Transixiana. Ia diangkat menjadi amir setelah berhasil membantu khalifah bani Abbas dalam menaklukan dinasti safari yang berpusat di Khurasan.5
Dinasti Saman (874-999 M) mengangkat Aliptigin menjadi amir di Khurasan. Aliptigin kemudian digantikan oleh anaknya Ishak. Ishak dikudeta oleh baligtigin; baligtigin
2Ibid.,hlm 196
3
Ibid.,hlm 196-197
4
Ibid., hlm 197.
5
diganti oleh Firri dan firri dijatuhkan oleh Subuktigin. Subuktigin menguasai Gazna dan kemudian mendirikan dinasti Gaznawi (963-1191 M). Dinasti Gaznawi ditaklukan oleh dinasti Guri (1191 M). setelah meninggal, Muhammad Guri diganti oleh panglimanya, Quthbuddin Aibek (karena Muhammad Guri tidak memiliki anak laki-laki). Quthbuddin Aibek adalah budak yang sudah dibebaskan oleh Muhammad Guri dan ia menjadi sultan sejak tahun 1206 M, Sejak itu berdirilah kesultanan delhi (India). Kesultanan delhi terdiri atas : (a). dinasti Mamluk di delhi (1206-1290 M); (b) dinasti Khalji (1290-1320 M); (c) dinasti Tughkuq (1320-1414 M); (d) dinasti Sayyed (1414-1451 M) dan (e) dinasti Lodi (1451-1526 M).6
Selain itu juga Islam datang ke Asia Selatan sebelum invasi Muslim India. Islamic influence frst came to be felt in the earle 7th centure with the advhent of
Arab traders. pengaruh Islam pertama kali datang ke Asia Selatan terasa di awal abad ke-7
dengan munculnya pedagang Arab. Trade relations between Arabia and
the subcontinent are very ancient. Arab traders used to visit the Malabar region , which was
a link between them and ports of South East Asia , to trade even before Islam had been
established in Arabia.Para pedagang Arab yang datang ke Asia Selatan digunakan untuk
mengunjungi daerah di Malabar, yang merupakan suatu daerah yang menghubungan antara mereka dengan pelabuhan diAsia Tenggara. Menurut Elliot dan Dowson dalam buku mereka The History of India yang diceritakan oleh sejarawan sendiri ,mereka datang dengan menggunakan kapal pertama yang membawa wisatawan Muslim terlihat di pantai India sejak 630 M. HG Rawlinson, in his book: Ancient and Medievhal Histore of India claims the first Arab Muslims settled on the Indian coast in the last part of the 7th century AD. HG Rawlinson, dalam bukunya: Abad Pertengahan Kuno dan India ia mengatakan
bahwa yang pertama orang Arab Muslim tinggal di pantai India di bagian terakhir dari abad ke-7 Masehi. Shaykh Zainuddin Makhdum’s “Tuhfat al-Mujahidin” also is a reliable
work. This fact is corroborated, be J. Sturrock in his South Kanara and Madras
Districts Manuals, and also by Haridas Bhattacharya in Cultural Heritage of India
Vol.J. Sturrockdalam bukunya Kanara Selatan dan Distrik Madras Manuals. itu
dengan munculnya orang-orang Arab Islam yang menjadi kekuatan budaya terkemuka di dunia. The Arab merchants and traders became the carriers of the new
religion and thee propagated it wherevher thee went. Para pedagang Arab dan
pedagang menjadi pembawa agama baru dan mereka menyebarkan itu kemana pun mereka pergi.
Asia Selatan mencangkup India, Pakistan dan Bangladesh yang luasnya kira-kira 2.075 mil dari utara keselatan dan 2.120 mil dari timur kebarat. Disebelah utara, wilayah ini berbatasan dengan wilayah Tibet (Cina) dan Afganistan; sedangkan disebelah selatan berbatasan dengan laut samudra Indonesia; disebelah timur berbatasan dengan Burma dan di sebelah barat berbatasan dengan Persia (Iran).7 Perekonomian mereka berdasarkan pada kombinasi antara penanaman hasil padi-padian di ladang yang berpetak yang kebanyakan teririgasi dan dibajak dengan menggunakan sapi jantan serta pembiakan lembu jantan, kerbau, domba, kambing dan keledai.
Pusat-Pusat Penyebaran Islam di Asia Selatan, Di antara wilayah yang pernah ditaklukkan oleh Islam adalah kawasan Asia Selatan, khususnya India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Islam diperkenalkan dalam bentuk sebuah peradaban yang telah berkembang yang diwarnai dengan budaya keagamaan yang terorganisir secara mapan. Sementara itu keagamaan di asia selatan diwarnai dengan sistem kasta, Hinduisme Brahmanik, dan keyakinan Budha, dan diwarnai dengan dominasi elite Rajput dan elite politik Hindu lainnya.8 Islam bukan kekuatan pertama yang dapat menguasai wilayah ini, tetapi dengan berkuasanya Islam di wilayah tersebut selama tiga abad lamanya, Islam mampu memberikan kontribusi bagi kebudayaan setempat. Karena wilayah ini terdiri dari berbagai macam ras, keturunan, dan golongan sehingga mengakibatkan wilayah ini mudah untuk dikuasai oleh kekuatan dari luar, diantaranya Islam.9
Diantara Negara-negara yang pernah ditaklukan oleh Islam diantaranya adalah :
7 Ajid Thohir, Sejarah Diplomasi dan Perkembangan Politik di Asia. (Bandung: Bina Budhaya.
1997),hlm 89.
8
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian kesatu dan Dua (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), hlm 103.
9
2. Negara India
Nama India ini terambil dari pada nama sungai Sindi, satu diantara sungai-sungai yang besar di benua india, yang sekarang ini pemerintah di sana berusaha hendak mengembalikannya kepada namanya yang asli, yaitu Bharat. Lantaran itu maka disebut juga dia Sind. Dan sind telah pula menjadi nama daerah tempat kedudukan pusat Negara Pakistan sekarang ini : Karachi.
Kaum muslimin mengenal daerah ini dengan sebutan Sind sejak 711M, tepatnya ketika panglima Umayyah, Muhammad bin Qasim menyerbu wilayah ini. Selama tiga tahun pemerintahan Umayyah menduduki wilayah ini, yakni daerah Indus bawah tepatnya pada masa khalifah Al-Walid.10 Pada masa ini Islam belum sepenuhnya menguasai wilayah-wilayah penting karena fokus khalifah yang berpusat di Damaskus masih terbagi-bagi di wilayah Asia tengah, Afrika Utara sampai Spanyol. Sekitar tahun 750M pada masa kekuasaan Abbasiyah juga terjadi langkah yang sama, namun khalifah tidak memberikan dukungan sepenuhnya untuk mengembangkan wilayah kekuasaan di wilayah ini. Hal ini dikarenakan Abbasiyah lebih senang terfokus untuk membina kekuatan sosial budaya di dalam. Baru ketika Abbasiyah mulai memasukkan orang-orang Turki masuk dalam elit kekuasaannya, mereka diberi tugas penting tersebut. Orang Turki yang diberikan kewenangan untuk menaklukkan wilayah Asia Selatan khususnya India adalah Mahmud Ghazna.11
Dari sinilah kemudian Islam mulai muncul menjadi penguasa India dengan berkuasanya dinasti-dinasti secara bergantian, Mmasyarakat India saat islam memasuki wilayah ini, menunjukan indikasi yang sangat sulit bagi proses Islamisasi. Ini menunjukan bahwa betapa kuatnya pengaruh dan dominasi kultural yang telah dibentuk oleh pendahulu dan penguasanya dalam menciptakan idiologi keagamaan dan sentiment kulturnya. Melihat kondisi ini, seorang sejarawan muslim terkemuka yaitu Al-Biruni (wafat tahun 1048 M di
10 Ajid Thohir, Ading Kusdiana, Islam di Asia Selatan; Melacak Perkembangan Sosial, Politik Islam
di India, Pakistan, dan Bangladesh (Bandung: Humaniora, 2006), hlm 83.
11
Ghazna, Afganistan) ia mengemukakan bahwa ada lima hal penting yang menjadi titik perhatian dan sekaligus menjadi ciri khas masyarakat India dalam menolak sesuatu yang datang dari luar, yaitu Bahasa, Tradisi keagamaan, adat istiadat, fanatisme (kebencian terhadap orang asing), dan keangkuhan dalam kebudayaan.12
D. Kesimpulan
Masuknya Islam di asia selatan sejak zaman Muhammad bin Abdullah masih hidup, yang dibawa oleh para pedagang arab melalui sejumlah pelabuhan besar yang ada di India, Sehingga terjadi interaksi antara para pedagang arab dengan masyarakat India. Oleh karena itu perdagangan yang dibawa oleh orang arab dan dakwah menyatu dalam satu kegiatan sehingga ada salah satu raja yaitu raja Kadangalur dan Cheraman Pertamal masuk islam dan diganti namanya menjadi Tajudin. Setelah Nabi Muhammad wafatpun penyebaran islam di wilayah ini masih terus berlanjut, ini terbukti pada zaman Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib mengirim utusan untuk mempelajari adat istiadat dan jalan yang menuju ke asia selatan khususnya di india.
Bahkan pada masa pemerintahan al-ma’mun (dinasti bani Abbas) telah dilakukan penaklukan kewilayah asia selatan, dengan diangkatnya sejumlah amir untuk memimpin di daerah-daerah. Wilayah-wilayah yang termasuk ke asia selatan adalah India, Pakistan dan Bangladesh. Islam diperkenalkan dalam bentuk sebuah peradaban yang telah berkembang yang diwarnai dengan budaya keagamaan yang terorganisir secara mapan. Sementara itu keagamaan di asia selatan diwarnai dengan sistem kasta, Hinduisme Brahmanik, dan keyakinan Budha, dan diwarnai dengan dominasi elite Rajput dan elite politik Hindu lainnya.13
Islam bukan kekuatan pertama yang dapat menguasai wilayah ini, tetapi dengan berkuasanya Islam di wilayah tersebut selama tiga abad lamanya, ternyata Islam mampu memberikan kontribusi bagi kebudayaan setempat. Karena wilayah ini terdiri dari berbagai
12
Ibid., hlm 67-68. 13
macam ras, keturunan, dan golongan sehingga mengakibatkan wilayah ini mudah untuk dikuasai oleh kekuatan dari luar, diantaranya Islam.
E. Daftar Pustaka
Ahmad Al-‘Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008
Ajid Thohir, Ading Kusdiana, Islam di Asia Selatan; Melacak Perkembangan Sosial,
Politik Islam di India, Pakistan, dan Bangladesh Bandung: Humaniora, 2006.
Ajid Thohir, Sejarah Diplomasi dan Perkembangan Politik di Asia. Bandung: Bina Budhaya. 1997.
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Hamka, Sejarah Umat Islam, Jakarta: Pustaka Nasional PTE, LTD 1994-2005.
Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspek, Jilid II. Jakarta: UI Press, 1986.
Ibnu Atsir, Al-Kamil Fi al-Tarikh, Bairut: Dar al-Shadr, 1965.
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian kesatu dan Dua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jaih Mubarak, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Islami, 2008.
Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga: 2003.