• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN SEKRETARIS BSNP WORKSHOP SNP 5 6 DESEMBER 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAPARAN SEKRETARIS BSNP WORKSHOP SNP 5 6 DESEMBER 2015"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL EVALUASI UJIAN NASIONAL

DAN PEMANTAUAN IMPLEMENTASI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

(2)

Tujuan

Metode

Hasil

Rekomendasi

(3)

Tujuan Evaluasi UN

:

Melakukan penilaian dan kajian terhadap sistem,

pelaksanaan, dan kelembagaan UN

Menghimpun masukan dari berbagai pemangku

kepentingan untuk perbaikan sistem, pelaksanaan, dan kelembagaan UN

Menghasilkan rekomendasi kebijakan UN yang credible,

(4)

Tujuan Pemantauan Implementasi Standar:

1. Memperoleh dan manganalisis data dan informasi tentang implementasi standar (SKL, SI, Proses, Penilaian).

2. Menganalisis hambatan dan tantangan alam implementasi standar (SKL, SI, Proses, Penilaian)

3. Menghasilkan rekomendasi perbaikan implementasi dan revisi standar

berdasarkan hasil analisis data dan

informasi tentang implementasi standar (SKL, SI, Proses, Penilaian)

(5)

Metode:

Tim Ahli (@ 20 orang)

Standar Ketua Wakil Ketua/

Sekretaris

Evaluasi UN Bahrul Hayat, Ph.D

(Kemdikbud/UIN Jkt) Prof. Dr. Djemari Mardapi(UNY)

SKL & SI Prof. Dr. H. Haris

Supratno (UNESA) - Efriyanto, SE.,MM(Poltek Jakarta)

Proses Prof. Dr. Sunardi (UNS) 

Prof.Dr.Ir. Musliar Kasim, MS (UNAND)

- Prof. Dr. Ali Nina Liche Seniati, M.Si

(UI)

Penilaian Hari Setiadi, Ph.D

(6)

Metode

: Tahapan Kegiatan Pemantauan Standar & Evaluasi UN

Penyusuna

n Desain AkademikNaskah

Penyusuna

Pelaporan & Rekomendas

i

Maret

(7)

Metode :

responden dan instrumen

Maret-November

15 provinsi

@ 40 responden (purposive sampling)

Observasi (khusus St. Proses)

FGD

Kuesionair

Responden:

(8)
(9)

Sejarah dan problematika UN

Tahun 1950-1960 1965-1971 1972-1982 1982-2002 2002-2005 2006-2010 2011-2014 2015

Nama

Ujian Pengha

bisan

Ujian

Negara EBTA EBTANAS UAN UN

Penyelenggara Negara Kelompok Sekolah/ sekolah

Sekolah dan

Pemerintah Sekolah dan BSNP

Penentu

Kelulusan Negara

Sekolah atau Kelompok terdapat nilai

minimal dan Rerata

Kelulusan Rendah Hampir 100% Hampir 100%

Mulai ada yg tdk

lulus

± (80% -

95%) > 99% Hampir 100%

Permasalahan Yang lulus sedikit Kendali mutu rendah

Terjadi

Terjadi kebocoran/ kecurangan

(10)

HASIL EVALUASI

PENYELENGGARAAN UN

HASIL EVALUASI

PENYELENGGARAAN UN

Tujuan UN dan Pemanfaatan hasil UN

Kelembagaan Penyelenggara UN

(11)

Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil

UN (1)

Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil

UN (1)

Ujian Nasional sebagai

Quality Control

(QC)

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

melanjutkan kebijakan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang berbasis pada standar nasional pendidikan sebagai alat pengendali mutu lulusan (quality control) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penjaminan Mutu (Quality Assurance) untuk

Ketuntasan Belajar

Pemerintah melakukan secara sungguh-sungguh proses penjaminan

mutu sekolah/madrasah melalui penguatan proses belajar mengajar berbasis ketuntasan belajar (mastery learning) disertai penilaian

(12)

Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil

UN (2)

Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil

UN (2)

Ujian Nasional untuk Peningkatan Mutu Berkelanjutan

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan penyelenggara pendidikan

secara sungguh-sungguh melakukan analisis terhadap hasil Ujian Nasional dan menggunakannya untuk melakukan berbagai intervensi kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Ujian Nasional untuk Sertifikasi

Pemerintah menggunakan hasil Ujian Nasional untuk sertifikasi

lulusan, sebagai bukti dan pengakuan pencapaian kompetensi

(13)

Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil

UN (3)

Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil

UN (3)

Ujian Nasional sebagai

Pertimbangan Seleksi

Dalam rangka menjamin keadilan, pemerataan,

efektivitas, dan efisiensi

penyelenggaraan

pendidikan, Pemerintah menggunakan hasil

Ujian Nasional sebagai dasar

pertimbangan

penerimaan peserta didik

pada jenjang

(14)

Kelembagaan Penyelenggara UN

Kelembagaan Penyelenggara UN

Ujian Nasional diselenggarakan oleh badan yang independen dan accountable

Pemerintah memperkuat kelembagaan penyelenggara UN (Badan Standar Nasional Pendidikan, BSNP) sebagai otoritas yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan Ujian Nasional.

Penguatan kelembagaan dimaksud meliputi aspek kewenangan,

(15)

Penyelenggaraan dan

Pelaksanaan UN

Penyelenggaraan dan

Pelaksanaan UN

Perluasan UN-BK

Peningkatan resource sharing dalam pelaksanaan UN-BKPengembangan dan pengelolaan bank soal nasional yang

(16)

2015 2016

• Perluasan UN-BK

classroom assessment BK • item banking

• Sosialisasi scoring dengan Item

Response Theory (IRT)

Integrasi Data: Pendataan peserta UNPK dari PKBM melalui

Dapodik/PDSPK.

2017 2018

Rintisan UN-BKUN tidak

menentukan kelulusan

BSNP melakukan evaluasi

UN

Penguatan otoritas

penyelenggara UN (Evaluasi/Testing Center) dalam aspek legal,

kelembagaan, SDM (BSNP, Puspendik, LPMP)

• Penerapan scoring dengan IRT

• Evaluasi pencapaian SKL

Peningkatan manfaat UN • Hasil UN sebagai dasar

peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan

Tercapainya sistem penilaian pendidikan yang credible, acceptable, & accountable

Peta Jalan (Road Map) UN dan Penilaian Pendidikan

(17)

PEMANTAUAN IMPLEMENTASI

SKL dan SI

Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

(18)

Hasil: PEMAHAMAN SKL & SI #1

Temuan Rekomendasi

• Responden mengetahui SKL dan SI

melalui sosialisasi, pelatihan dari

Kemdikbud, Disdik, Kemenag, sekolah, Dewan Guru, Bimtek, internet, website BSNP dan blog.

• Semua responden mengetahui SKL dan

SI, namun sebagian responden belum memahami SKL dan SII

• Sebagian besar guru memahami SKL

sebagai standar kelulusan UN.

• Sebagian besar guru memahami KI dan

KD sebagai turunan SKL dan SI.

SKL dan SI ditulis dalam buku dan disebarkan kepada guru.

Sosialisasi tentang SKL dan SI perlu dilakukan secara intensif dan

(19)

Hasil: PEMAHAMAN SKL & SI #2

Temuan Rekomendasi

SKL setiap jenjang dan

jenis pendidikan terlalu

umum, tidak jelas, dan

abstrak.

• Rumusan SKL perlu direkonstruksi

ulang sehingga menjadi lebih jelas, mudah dipahami, terukur, dan dapat dicapai.

• Rumusan SKL yang berorientasi ke

masa depan dijadikan dasar untuk

menyempurnakan SKL yang sudah ada, sehingga SKL di masa depan dapat

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan ilmu pengetahuan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat.

• Kompetensi masa depan mencakup:

(20)

Hasil: KETERCAPAIAN SKL & SI

Temuan Rekomendasi

1. Implementasi SKL dan SI telah dilakukan pada

setiap satuan pendidikan. 2. Guru lebih memfokuskan

pada implementasi dimensi pengetahuan daripada dimensi sikap.

Implementasi SKL dan SI perlu dilakukan secara seimbang antara dimentasi sikap,

(21)

Hasil: CARA IMPLEMENTASI SKL & SI

Temuan Rekomendasi

SKL dan SI dijabarkan

dalam Kompetensi Inti (KI)

dan Kompetensi Dasar

(KD) dan sudah

diimplementasikan,

namun ketika

diaplikasikan pada

penilaian sikap menjadi

sulit

.

Dimensi sikap pada SKL

diimplementasikan melalui

pembiasaan, baik melalui

aktivitas pembelajaran di

dalam maupun di luar

(22)

Hasil: KESESUAIAN SKL & SI

Temuan Rekomendasi

• Kesesuaian SKL dan SI yang sedang

berlaku dengan pelaksanaan di lapangan secara kualitatif saling berkaitan antara dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan,

• SKL sudah dijabarkan menjadi SI

dan disampaikan kepada peserta didik, serta digunakan sebagai acuan utama pengembangan SNP lainnya.

Ada beberapa hal yang masih

tidak sesuai antara SKL dan SI.

(23)

Hasil: Hambatan Implementasi SKL & SI

Temuan Rekomendasi

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SKL dan SI tinggi karena

• kemampuan dan kesadaran guru

dalam menerapkan SKL dan SI masih kurang,

• kompetensi guru beragam,

profesionalisme guru masih perlu ditingkatkan,

• guru belum menguasai keterampilan

bertindak produktif, efektif dan kreatif, belum menguasai iptek, dan

tuntutan mengajar 24 jam

membuat guru kurang dapat mengembangkan diri.

Perlu ada pelatihan kompetensi guru yang menyeluruh dan komprehensif.

(24)

REKOMENDASI HASIL PEMANTAUAN SKL :

RUMUSAN SKL MASA DEPAN

Rumusan SKL berorientasi masa depan sangat

dibutuhkan dan dijadikan dasar untuk

(25)

Kerangka Dasar SKL Masa Depan

Sosok

(5)

Kompetensi

Area

(46)

Kompetensi

(57)

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 2. Warga negara yang

peduli dan

bertanggungjawab

3. Pembelajar sepanjang hayat

4. Pribadi berkarakter

5. Manusia sehat jasmani dan rohani

Kecerdasan religious

(1-46)

Memahami,

menghayati, dan mengamalkan

ajaran agama yang dianut.

(26)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

1 Beriman dan bertakwa

kepada Tuhan YME 1. Kecerdasan religius Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianut

      Mengamalkan dengan keyakinan hidup rukun dan damai inter dan antar umat serta antarumat beragama selaras dengan wawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

2 Warga negara yang peduli dan

bertanggungjawab

2. Ketaatan pada norma

dan hukum Menunjukkan kebiasaan menegakkan tata tertib, norma sosial, dan peraturan perundang-undangan

    3. Penghargaan dan

ketaatan pada HAM Menghormati hak diri sendiri dan orang lain serta melaksanakan kewajiban diri sendiri

    4. Kesadaran sebagai warga

masyarakat dunia Partisipasi sebagai warga masyarakat dunia dan mampu berkontribusi terhadap perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan dunia

    5. Kecerdasan Lingkungan Mengenal, memanfaatkan, dan melestarikan sumber daya dan fenomena alam serta pemanfaatannya

      Mengetahui cara memanfaatkan lingkungan dan melestarikannya secara aktif, proaktif, dan bertanggung jawab

      Mengenal dan berpartisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak bencana

(27)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

    6. Kecerdasan sosial Menunjukkan kepekaan terhadap fenomena sosial

      Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sosial

      Menunjukkan simpati dan empati terhadap orang lain

      Berpartisipasi terhadap pembentukan modal sosial

    7. Nasionalisme dan

patriotisme Menunjukkan jiwa dan perilaku yang mencerminkan nasionalisme dan patriotisme dalam membangun

kehidupan kebangsaan yang berdaulat, bermartabat, dan mandiri

    8. Resolusi konflik Mencegah terjadinya konflik dan menemukan solusi damai terhadap suatu perselisihan

    9. Pemahaman

multikultural Menghargai kebhinekaan bangsa yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, suku/ras dan agama, serta

perbedaan jender

      Memelihara nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI dan masyarakat dunia dan menganalisis peran Indonesia dalam hubungan internasional

(28)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

3. Pembelajar sepanjang hayat

10. Literasi TIK Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mencari, menyeleksi, mengolah, dan memanfaatkan informasi secara bertanggung jawab dan produktif

    11. Hasrat ingin tahu Menunjukkan keingintahuan terhadap hal baru dan belum

diketahui dalam berbagai aspek kehidupan

    12. Pemecahan masalah Menemukan cara penyelesaian masalah dalam kehidupan

    13. Sikap ilmiah Menunjukkan kebiasaan berpikir secara logis, kritis, dan analitis

    14. Keterampilan inkuiri Memiliki kecakapan menerapkan prosedur penelitian ilmiah

    15. Kreatif dan inovatif Menemukan ide, gagasan, alternatif, metode, pola, aturan,

norma dan atau karya baru dan mewujudkannya ke dalam jasa atau produk yang memiliki nilai bagi kehidupan

    16. Pemanfaatan

pengetahuan Menggunakan apa yang sudah dipelajari dalam bentuk perilaku sehari-hari 17. Pengelolaan pengetahuan Melakukan identifikasi, kreasi, komunikasi, sosialisasi,

komunikasi, pengukuran, dan peningkatan pengetahuan untuk mendukung tujuan hidup

(29)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

    18. Literasi Memiliki kegemaran dan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

    19. Penalaran kuantitatif

dan kualitatif Menggunakan logika dan memanfaatkan data-data numerik serta informasi lainnya untuk menyelesaikan masalah

4. Pribadi berkarak ter

20. Kepemimpinan Mempengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk bekerja secara optimal dalam rangka mencapai tujuan bersama

    21. Kecakapan

berkomunikasi Menyampaikan pesan secara dialogis, baik verbal maupun non-verbal sesuai dengan norma budaya

    22. Kecerdasan emosi Memiliki kecakapan untuk mengenali emosi diri dan orang lain serta membedakan berbagai emosi untuk mengarahkan pikiran dan perilaku

    23. Kewirausahaan Memanfaatkan berbagai peluang dan memiliki keberanian mengambil risiko yang terkalkulasi dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah secara signifikan

    24. Bekerja dalam

kelompok Memiliki kecakapan untuk bertindak secara kolektif, kolaboratif, dan sinergis untuk mencapai tujuan bersama

25. Jejaring Memiliki kecakapan untuk membangun interkoneksi horisontal dan vertikal dalam rangka saling memberdayakan

(30)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

    26. Kebebasan

berpendapat Memiliki kebebasan dalam mengeluarkan pendapat atau gagasan dengan tidak mendapatkan gangguan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab

    27. Jiwa profesional Memiliki jiwa dan keinginan kuat untuk menampilkan dan

meningkatkan perilaku sebagai perwujudan sikap profesional (perilaku yang dipandang mendekati sempurna dan dijadikan sebagai rujukan)

28. Manajemen diri Mengendalikan, memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan diri

29. Disiplin diri Memiliki komitmen dan ketaatan terhadap nilai-nilai yang diyakini dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi

tanggungjawabnya

30. Jujur Moralitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, integritas, dan ketulusan

    31. Adil Moralitas untuk menghargai dan memberikan kepada diri dan orang lain apa yang harus menjadi haknya

    32. Mandiri Kecakapan untuk berpikir dan bertindak secara bebas dari ketergantungan, tekanan, dan pengaruh pihak lain

    33. Percaya diri Memiliki keberanian menampilkan diri berdasarkan keyakinan akan kualitas dan kemampuan diri

    34. Kompetitif Memiliki dorongan dan kemampuan untuk mencapai keunggulan

(31)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

    35. Ketabahan Memiliki ketetapan dan kekuatan hati yang kuat dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha memperoleh sesuatu

    36. Rasa Syukur Mengungkapkan (ucapan, sikap, dan perbuatan) terima kasih

kepada Tuhan dan memberikan pengakuan yang tulus atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya

    37. Kesabaran Memiliki kemampuan menahan diri dari sifat-sifat kegundahan dan

rasa emosi, menahan lisan dari keluh kesah, serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah

38. Daya juang Memiliki ketekunan dan mengerahkan segala daya dan upaya pantang menyerah dalam mencapai tujuan

39. Bertanggung

jawab Memenuhi kewajiban yang diamanahkan secara memuaskan 40. Pengambilan

Keputusan Menentukan pilihan terbaik dari berbagai alternatif

41. Penyesuaian diri Kemampuan beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan/ atau lingkungan baru

42. Pengelolaan

sumber daya Memanfaatkan sumber daya secara optimal

(32)

NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI

43. Berintegritas Memiliki sifat yang menggambarkan keadaan dan

kesatuan secara utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan suatu kepribadian yang baik dan jujur

44. Estetika Mengapresiasi nilai-nilai keindahan secara positif

45.Etika Menerapkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan

dalam memutuskan sesuatu tindakan

5. Manusia sehat

jasmani dan rohani

46. Sehat Menjaga kesejahteraan dan kualitas hidup dalam aspek fisik mental dan sosial

(33)

Standar Proses

(34)

Hasil Pemantauan Implementasi Standar

Proses

1

2

3

Perencanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran

(35)

Perencanaan Pembelajaran

Temuan

• Semua sekolah telah memiliki RPP dengan komponen yang lengkap dan yang disusun secara individual oleh guru maupun forum MGMP

• Sekolah umumnya memfasilitasi para guru dalam penyusunan RPP melalui penyediaan contoh RPP, kegiatan workshop, dan mendatangkan narasumber.

• Sebagian besar guru merasa mudah dalam memahami KD,

merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan alokasi waktu, dan memilih sumber belajar. Namun mengalami kesulitan

dalam merancang penilaian, menurunkan KD menjadi

(36)

Perencanaan Pembelajaran

Temuan

• Ada cukup banyak guru yang mengalami kesulitan dalam

mengakomodasi pengembangan budaya membaca dan menulis, melakukan pembelajaran terpadu, menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, dan memanfaatkan teknologi informasi dalam penyusunan RPP.

• Sebagian besar guru mengalami kesulitan dalam

(37)

Pelaksanaan Pembelajaran

Temuan

• Alokasi waktu untuk pencapaian KD pada pembelajaran teori sudah cukup, namun belum ada aturan untuk pembelajaran di tempat praktek, pembelajaran pada mata pelajaran produktif, dan pembelajaran pada layanan khusus.

• Buku teks mata pelajaran menjadi pegangan utama dalam pembelajaran dan penugasan, tapi ketersediaan buku teks pada sebagian besar mata pelajaran dan jenjang pendidikan belum mencukupi untuk mendukung proses pembelajaran secara efektif.

(38)

Pelaksanaan Pembelajaran

Temuan

• Selain menggunakan buku teks, guru maupun siswa juga

menggunakan sumber belajar lain yaitu buku referensi, website, artikel, dan CD pembelajaran.

• Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah baik.

• Kegiatan pendahuluan proses pembelajaran sudah dilakukan dengan baik, namun masih perlu ditingkatkan dalam hal

penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus, perhatian pada

(39)

Pelaksanaan Pembelajaran

Temuan

• Guru umumnya telah memahami konsep proses saintifik dalam pembelajaran, namun masih sulit menerapkan tahapan 5M

untuk membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.

(40)

Pengawasan Pembelajaran

Temuan

• Pengawasan dilakukan kepala sekolah terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran melalui

observasi, wawancara, diskusi kelompok, dan penelusuran dokumen.

• Panduan untuk melaksanakan pengawasan kurang operasional. • Hasil pengawasan oleh kepala sekolah disampaikan kepada guru

dan ditindaklanjuti dalam bentuk penilaian kinerja guru, kesempatan bagi guru untuk mengikuti pelatihan, teguran konstruktif, penguatan dan penghargaan, penambahan/

(41)

Rekomendasi

Temuan

Rekomendasi

• Aspek

persiapan, pelaksanaan,

dan pengawasan pembelajaran

(pemahaman

dan

kemampuan guru)

1. Diadakan sosialisasi yang lebih intensif dan masif mengenai Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah beserta pedoman dasar pelaksanaannya.

2. Diadakan pelatihan yang lebih intensif dan komprehensif bagi guru untuk menyusun RPP, pembelajaran inquiry dan

discovery, penggunaan teknologi informasi dalam

pembelajaran, menurunkan KD ke dalam indikator, dan mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.

(42)

Pengawasan Pembelajaran

Temuan

Rekomendasi

Ketersediaan buku

teks pelajaran

Perlu disediakan jumlah buku

teks untuk semua mata

pelajaran dalam jumlah yang

sesuai dengan kebutuhan

siswa.

Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap

(43)

Standar Penilaian

(44)

Hasil: Penilaian

Hasil

Rekomendasi

Perencanaan penilaian hasil belajar di satuan pendidikan belum

dilaksanakan sesuai ketentuan standar penilaian pendidikan.

Indikator:

• Pembuatan soal tidak diawali

dengan kisi-kisi.

• Tidak ada pedoman penskoran atau

rubrik.

• Tidak dilakukan analisis instrumen

penilaian hasil belajar yang

memenuhi substansi, konstruksi, dan bahasa terutama untuk ulasan harian dan UTS.

• Hampir semua guru belum

memahami rubrik.

Menyusun petunjuk teknis penilaian hasil belajar yang meliputi:

a. penyusunan dan analisis instrumen,

b. pelaksanaan dan analisis penilaian hasil belajar, dan c. pelaporan hasil belajar.

Meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan instrumen penilaian, meliputi antara lain penyusunan:

d.kisi-kisi instrumen,

e. pedoman penskoran/rubrik, f. analisis pemanfaatan hasil

penilaian, dan

(45)

Hasil: Penilaian

Hasil

Rekomendasi

Secara teknis procedural, penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan (ulangan harian, UTS, UAS, dan US) pada semua jenjang (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK)

belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai standar.

Indikator:

• Guru mengalami kesulitan melakukan penilaian

ketiga ranah kompetensi secara simultan dan terintegrasi dalam proses pembelajaran.

• Guru mengalami kesulitan dalampenilaian

kompetensi sikap dan siswa mengalami kesulitan dalam penilaian diri dan penilaian antar teman.

• Guru mengalami kesulitan dlm menganalisis validitas

dan reliabilitas instrumen dan dalam diagnostik kesulitan belajar siswa.

Menyelenggarakan sosialisasi dan

pelatihan kepada kepala sekolah

dalam

pengaturan/koordinasi beban tugas siswa, penyelenggaraan UTS, UAS, dan US,

penentuan kriteria kenaikan kelas, pemantauan

penentuan nilai akhir kelompok mata

(46)

Hasil: Penilaian

Hasil

Rekomendasi

Kendala dalam pelaporan terkait dengan penilaian rentang 1-4 dan rentang penilaian huruf serta deskripsi.

Pendidik tidak selalu memberikan laporan hasil belajar kepada kepala sekolah, dan belum semua satuan pendidikan

menyampaikan laporan hasil belajar secara berkala kepada Dinas Pendidikan/lembaga terkait.

Pemerintah dan Dinas Pendidikan terkait

belum melakukan dan memanfaatkan analisis hasil belajar dari seluruh satuan pendidikan

Mengembangkan aplikasi IT untuk menerima

(47)

Rekomendasi untuk Revisi Standar Penilaian

1. Penggunaan rentang nilai 1-4 agar dikembalikan ke rentang

0-100.

2. Penggunaan predikat penilaian huruf (SB, B,C, dan K) menjadi deskripsi pada penilaian sikap.

3. Penyusunan deskripsi laporan hasil belajar untuk pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk nilai angka yang menunjukkan persentase penguasaan materi.

4. Ketentuan penilaian diri dan penilaian antar teman ditinjau ulang.

(48)

Sekretariat BSNP

Gedung D Lantai 2, Komplek Mandikdasmen Jl. RS Fatmawati, Cipete – Jakarta Selatan Telp: 021- 7668590, 0811 9999 80, TERIMA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian rata-rata tekanan darah sistolik sesudah minum jus anggur hitam (Vitis vinifera) adalah sebesar 101,3 mmHg dan diastolik 70,6 mmHg lebih rendah dibandingkan

[r]

Dalam penentuan status gizi dengan IMT yang menggunakan logika fuzzy , digunakan tiga variabel fuzzy yaitu variabel berat dan tinggi badan sebagai

Dari hasil penelitian menggunakan ONE-WAY MANOVA dan uji lanjut kontras ortogonal didapatkan perbedaan antara air minum sebelum diproses dengan air minum yang melalui

--Kemudian limit bandwidth ip yang anda inginkan pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi nya lagi,contoh untuk ip 192.168.77.2 bandwidth 256 Kb untuk jam 6 sore sampai jam 6

Segala puji hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kesehatan lahir dan batin, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis Implementasi

Dari hasil uji-coba terhadap sistem pengenalan individu berbasis warna iris dengan dukungan algorima yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan

Sebab jika kyai abai terbadap pcrmasalahan tersebut, maka pesantren tidak lagi memiliki keberpihakan kepada umat yang lemah dan hal tersebut berdampak pada para sifat para santri