• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 1006590 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 1006590 Chapter3"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Hadi Yanuar Iswanto, 2014

Tipologi Bangunan Kolonial Belanda Smpn 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan

cara mendeskripsikan kembali secara tertulis dari hasil survey lapangan tentang

kondisi objek penelitian. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode studi kasus, untuk menelusuri tipologi dan karakteristik arsitektur

tropis. Menurut Nazir dalam Prastowo (2012), metode deskriptif adalah suatu

metode yang digunakan untuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang.

Untuk kepentingan penulisan skripsi ini digunakan analisis tipologi model

Habraken. Dalam paper yang berjudul ”Type as A Social Agreement” Habraken

(1988) menyusun tipologi arsitektur berdasarkan sistem spasial (pola hubungan

ruang, orientasi, hirarki); sistem fisik dan kualitas figural (wujud fisik,

bahan/material, dan pembatas ruang); dan sistem stilistik (atap, kolom, bukaan,

dan ornamen). Rumusan tersebut bertolak dari dasar perancangan arsitektur yang

dipelopori oleh Vitruvius.

Menurut Moneo dalam Nurfansyah (2012:52) analisis tipologi dibagi

menjadi tiga cara yaitu pertama menggali sejarah untuk mengetahui ide awal dari

suatu komposisi atau dengan kata lain mengetahui asal usul dari suatu objek

kejadian, kemudian mengetahui fungsi suatu objek dan selanjutnya mencari

bentuk sederhana suatu bangunan berdasarkan bentuk dasar atau sifat dasarnya.

A. Data dan Sumber Data

Sumber data dibagi pada penelitian ini didapat dari hasil observasi di

lapangan. Data tersebut dapat berupa catatan, hasil pengukuran, dan dokumentasi

(2)

Hadi Yanuar Iswanto, 2014

Tipologi Bangunan Kolonial Belanda Smpn 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mendapatkan data atau teori yang berkaitan dengan permasalahan pada objek

penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi atau

pengamatan langsung di lapangan. Observasi dilakukan untuk memahami kondisi

aktual pada saat ini melalui catatan, pengukuran dan dokumentasi foto.

C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis ini bersifat deskriptif yakni mendeskripsikan kembali secara tertulis

keterkaitan antara hasil observasi lapangan dengan teori yang didapatkan dari

hasil penelusuran literatur. Identifikasi tipologi diklasifikasikan berdasarkan

model Habraken yang kemudian dikaji berdasarkan hasil penelusuran teori dan

literatur. Analisis data akan berpedoman pada standar bangunan pendidikan dasar

dan menengah di Indonesia tentang kesesuaian arsitektur bangunan dan

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann (lihat bagian atas), kita dapat menggunakan teorema dasar kalkulus dalam menghitung nilai

[r]

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Pita tersebut tidak terdapat pada hasil analisis FTIR diatas, sehingga isopulegol yang memiliki gugus –OH tidak terdapat dalam produk reaksi hidrolisis isopulegil asetat

Khususnya dibidang pengelolaan barang milik daerah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga salah, di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga

Sedangkan menurut asumsi peneliti faktor diri sendiri juga menjadi faktor terjadinya kenakalan remaja, dimana dari data responden didapatkan mayoritas remaja tidak melakukan