• Tidak ada hasil yang ditemukan

T POR 1303027 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T POR 1303027 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

77

Indah Lestari, 2015

KONTRIBUSI MOTIVASI EKSTRINSIK DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP AKTIVITAS FISIK CABANG OLAHRAGA SOFTBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,

berikut ini paparan kesimpulan penelitian, sebagai berikut :

1. Kontribusi variabel motivasi ekstrinsik ( terhadap aktivitas fisik siswa

sebesar = 0,271 tergolong sedang. Sedangkan untuk menyatakan

besar kecilnya kontribusi variabel ( dengan y atau koefisien

determinan = atau = 7,34% sedangkan

sisanya 92,66% ditentukan oleh variabel lain. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara motivasi ekstrinsik

terhadap aktivitas fisik atlet remaja usia Sekolah Menengah Atas pada

cabang olahraga softball di Kota Bandung.

2. Kontribusi variabel motivasi intrinsik ( terhadap aktivitas fisik siswa

sebesar = 0,341 tergolong sedang. Sedangkan untuk menyatakan

besar kecilnya kontribusi variabel ( dengan y atau koefisien

determinan = atau = 11,6281% ∾ 11,63%

sedangkan sisanya 88,37% ditentukan oleh variabel lain. Dapat

disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara motivasi

(2)

78

Indah Lestari, 2015

KONTRIBUSI MOTIVASI EKSTRINSIK DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP AKTIVITAS FISIK CABANG OLAHRAGA SOFTBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

intrinsik terhadap aktivitas fisik atlet remaja usia Sekolah Menengah

Atas pada cabang olahraga softball di Kota Bandung.

3. Kontribusi variabel motivasi ekstrinsik motivasi intrinsik (

terhadap aktivitas fisik siswa y sebesar = 0,248 tergolong sedang.

Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel (

terhadap y atau koefisien determinan = atau =

11,6281% ∾ 6,15% sedangkan sisanya 95,85% ditentukan oleh

variabel lain. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kontribusi

antara motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik yang signifikan

terhadap aktivitas fisik atlet remaja usia Sekolah Menengah Atas pada

cabang olahraga softball di Kota Bandung.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penemuan di lapang, bahwa aspek kontribusi motivasi

terhadap aktivitas fisik masih jauh angka prosentasenya di bawah 10% dan

sisanya dipengaruhi oleh faktor atau aspek lain. Maka diajukan rekomendasi

sebagai berikut :

1. Orang tua dan para praktisi pendidikan jasmani hendaknya lebih jeli

untuk melihat faktor apa saja yang menjadikan para atlet usia Sekolah

(3)

79

Indah Lestari, 2015

KONTRIBUSI MOTIVASI EKSTRINSIK DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP AKTIVITAS FISIK CABANG OLAHRAGA SOFTBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peran orang tua dan para praktisi olahraga pendidikan maupun prestasi

sangatlah penting mengontrol stabilitas pencapaian prestasi atlet agar

lebih terorganisir dan terarah sesuai dengan sasaran.

3. Sebaiknya orang tua, sekolah dan pelatih melakukan komunikasi dua

arah tentang minat dan perkembangan anak khususnya di cabang

olahraga softball pada atlet usia Sekolah Menengah Atas di Kota

Bandung agar sasaran dari pendidikan dan prestasi dapat tercapai secara

Referensi

Dokumen terkait

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler bola tangan dan karate bisa diterapkan dalam. kehidupan sehari-hari dan dalam kegiatan intrakurikuler disekolah tanpa

Peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat hadir memenuhi panggilan PLPG ini, harap menyampaikan surat ijin/pengunduran diri kepada Ketua PSG Rayon 115 UM yang

Gambar 5.1 Diagram Bar Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Malaria Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun

Dengan merujuk pendapat diatas maka penelitian deskriptif komparatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meneliti perbandingan satu variabel sikap disiplin

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu sebaiknya perusahaan tetap menggunakan Metode Bunga Tetap dalam menentukan perhitungan bunganya, karena

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu