• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kolaborasi Kipas Angin Dengan Elemen Peltier Untuk Mendapatkan Udara Sejuk Menggunakan Mikrokontroller Atmega 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kolaborasi Kipas Angin Dengan Elemen Peltier Untuk Mendapatkan Udara Sejuk Menggunakan Mikrokontroller Atmega 8535"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLLER Atmega8535

SKRIPSI

MUHAMMAD ABRAL 140821031

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLLER Atmega8535

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

MUHAMMAD ABRAL 140821031

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Kolaborasi Kipas Angin Dengan Elemen Peltier Untuk

Mendapatkan Udara Sejuk Menggunakan Mikrokontroller

Atmega 8535

Kategori : Skripsi

Nama : Muhammad Abral

Nim : 140821031

Program Studi : Fisika Ekstensi

Departemen : Fisika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di

Medan, Agustus 2016

Disetujui Oleh

Departemen Fisika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Marhaposan Situmorang

NIP. 195510301980031003 NIP. 196009301986011001

(4)

PERNYATAAN

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK DENGAN MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya akhirnya

skripsi dengan judul “Kolaborasi Kipas Angin Dengan Elemen Peltier Untuk

Mendapatkan Udara Sejuk Menggunakan Mikrokontroller Atmega 8535” dapat

diselesaikan.

Skripsi ini merupakan satu persyaratan guna menyelesaikan pendidikan

untuk meraih gelar Sarjana Sains di Departemen Fisika Universitas Sumatera

Utara.

Atas bantuan serta dorongan yang telah diberikan penulis mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Drs. Kurnia Brahmana,M.Si. selaku dosen

pembimbing yang dengan sabar membimbing dan memberikan arahan hingga

terselesainya skripsi ini, dan juga Bapak Dr. Marhaposan Situmorang selaku ketua

departemen Fisika Universitas Sumatera Utara, serta kepada seluruh staff pengajar

di Departemen Fisika Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal

pengetahuan kepada penulis hingga akhir studi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua tercinta dan abang Al Azmi,SE atas didikan, nasehat dan doa selama ini

kepada penulis, dan juga kepada rekan-rekan yang ada di Departemen Fisika

Ekstensi stambuk 2014khususnya Junita M Sinambela, Putri Puspita Sari, Prima

Ayuni, Juli Suhartika terima kasih atas bantuannya.

Penulis mengharapkan koreksi dari pembaca yang sifatnya membangun

kearah satu penyempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih,

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(6)

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK DENGAN MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

ABSTRAK

Sistem pendingin ruangan yang umum digunakan sekarang adalah Air Conditioner (AC), yang manapenggunaan zat kimia seperti gas freon atau zat refrigran tidak ramah lingkungan dapat merusak lapisan ozon di atmosfer bumi yang berdampak terhadap pemanasan global. Oleh karena itu, diperlukan alternatif/terobosan baru dari sistem pendingin yang tidak menggunakan zat kimia sehingga ramah lingkungan yaitu menggunakan modul pendingin Thermo Electric Cooler (TEC) yang memanfaatkan sisidingin pada Thermo Electric Cooler (TEC). Thermo Electric Cooler (TEC) ketika disupply tegangan DC (arus searah) salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi satunya akan menjadi dingin, untuk memaksimalkan proses pendinginan, maka sisi panas Thermo Electric Cooler (TEC) harus diturunkan serendah mungkin dengan menggunakan kipas(fan), heat sink dan Thermal pasta(Thermal grease). Dimensi ruangan yang didinginkan Panjang 20 cm, Lebar 20 cm dan Tinggi 20 cm.

Jumlah ThermoElectric Cooler (TEC) 2 buah bertegangan 12 volt, arus 6 Ampere, dimensi 40 x 40 mm dan tebal 3 mm. Thermo Electric Cooler (TEC) disusun secara paraler dan kelistrikan disusun secara seri. Jumlah kipas(fan) 2 buah (2 buah kipas sisi panas dan 1 buah kipas sisi dingin) dan komponen sistem pendingin ruangan ini meliputi Power supply, Thermo Electric Cooler (TEC), Heat sink, Kipas(fan), Junction terminal, Sterofoam/Isolator dan Thermal pasta(Thermal grease). Sistem pendingin ini membutuhkan daya 277,2 Watt. Pengerjaan pada sistem pendingin ruangan ini meliputi proses perancangan desain alat, pemilihan material, perakitan komponen, perakitan kelistrikan dan memasang unit sistem pendingin dengan ruang pendingin. Setelah tahap pemasangan komponen selesai maka dilakukan tahap pengujian. Pengujian kedua

kipas menghembuskan udara ke arah heat sink sisi panas didapat hasil 24,6 0C dan

pengujian kedua kipas menarik udara panas dari heat sink sisi panas didapat hasil

24,8 0C pengujian dilakukan selama 30 menit dengan temperatur awal ruangan

30,8 0C, semakin lama proses pendinginan, maka semakin optimal suhu

ruanganyang didinginkan, untuk pengembangan Thermo Electric Cooler (TEC) pada sistem pendingin ruanganselanjutnya bisa difokuskan menurunkan panas serendah mungkin pada heat sink sisi panas. Hasilpengujian menghasilkan suhu ruangan sesuai dengan yang diinginkan, maka pembuatan alat sistempendingin berhasil dibuat dan siap digunakan sebagai alat pendingin ruangan yang efektif, efisien danramah lingkungan.

(7)

COLLABORATION WITH FAN PELTIER ELEMENT COOL AIR TO OBTAIN BY USING MICROCONTROLLER ATMEGA 8535

ABTRACT

Air conditioning systems commonly used today is the Air Conditioning (AC), in which the use ofchemical substances such as freon gas or environmentally unfriendly substances refrigran can damage the ozone layer in the earth's atmosphere that have an impact on global warming. Therefore, needed alternative/new breakthrough of the cooling system that does not use chemicals that are environmentally friendly using cooling module Thermo Electric Cooler (TEC) which utilizes the cold side of the Thermo Electric Cooler (TEC). Thermo Electric Cooler (TEC) when the supply voltage of the DC (direct current) one side will be hot, while the other side would be cool, to maximize the cooling process, the hot side Thermo Electric Cooler (TEC) should be lowered as low as possible by using a fan, heat sink and thermal paste (thermal grease). A refrigerated room dimensions Length 20cm, width 20 cm and 20 cm High. Number of Thermo Electric Cooler (TEC) 8 pieces of voltage 12 volt, 6 Ampere current, dimensions 40 x 40 mm and 4 mm thick. Thermo Electric Cooler (TEC) are arranged in parallel and electricity are arranged in series. Number of fan 3 pieces (2 pieces fan hot side and 1 fan cool side) and components of air conditioning systems include power supply, Thermo Electric Cooler (TEC), heat sink, fan, Junction terminal, Sterofoam/isolator and Thermal paste (thermal grease). This cooling system requires power 277.2 Watt. Work on this air conditioning system includes process design tool design, material selection.

(8)

DAFTAR ISI

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metedologi Peneletian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 TEORI DASAR 6

2.1 Kipas Angin 6

2.2 Pengertian Thermoelektrik 7

2.3 Perkembangan Thermoelektrik 7

2.4 Pendingin Thermo-Electric (TEC) 8

2.4.1 Efek Peltier 9

2.2.3 Prinsip Kerja Thermo-Electric (TEC) 10

2.5 Bahan Thermo-Electric (TEC) 11

2.6 Kontruksi Thermo-Electric (TEC) 11

2.6.1 Komponen Dasar Sistem Termoelektrik Peltier 13

2.7 Daya Guna Thermo-Electric (TEC) 14

2.8 Aplikasi Thermoelektrik Secara Garis Besar 15

2.9 Kalor Jenis 17

2.10 Hubungan antara Kalor dengan Energi Listrik 17

2.11 Perpindahan Panas 18

2.11.1 Perpindahan Panas Konduksi 18

2.11.2 Perpindahan Panas Konveksi 19

2.12 Heatsink 20

2.13 Coldsink 22

2.14 Sensor Suhu 22

2.14.1 Sensor LM35 23

2.14.2 Struktur Sensor LM35 24

2.14.3 Prinsip Kerja Sensor LM35 26

2.15 Rangkaian RS 232 27

(9)

BAB 3 PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM 30

3.1 Diagram Blok Sistem 30

3.2 Perancangan Rangkaian Tiap Blok 32

3.2.1 Perancangan Ruangan 32

3.2.2 Pemasangan Peltier pada Heatsink 33

3.2.3 Rangkain Sensor Suhu 35

3.2.4 Rangkaian Mikrokontroller 36

3.2.5 Rangkaian MOSFET 37

3.2.6 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) 38

3.2.7 Rangkain Driver Regulator Arus 40

3.2.8 Power Supplay 41

3.3 Diagram Alir Sistem 44

BAB 4 PENGUJUAN DAN HASIL 45

4.1 Pengujian Driver Arus 45

4.2 Pengujian Daya Terpasang Pada Sistem 46

4.3 Skema Pengukuran Temperatur 47

4.4 Grafik Analisa Pengujian Temperatur Selama 60 Menit 51

4.5 Pengujian Sistem Radiator Ruangan 52

4.6 Analisa Grafik Sistem Radiator Ruangan 56

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1 Kesimpulan 59

5.2 Saran 59

DAFTAR REFERENSI 60

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Pengujian Driver Regulator Arus 46

Tabel 4.2 Daya Terpasang 47

Tabel 4.3 Pengujian Temperatur Selama 60 Menit 49

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sistem Radiator Ruangan Kipas

Menghembus Udara Panas pada Heatsink 53

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Sistem Radiator Ruangan Kipas

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bentuk peltier 9

Gambar 2.2 Penampang Thermo-Electric 12

Gambar 2.3 Proses Perpindahan Panas 12

Gambar 2.4Susun dasar pendingin termoelektrik peltier cooler 14

Gambar 2.5 Ukuran Thermo-Electric 15

Gambar 2.6 Susunan sistem termoelektrik 16

Gambar 2.7 Jenis Heatsink 20

Gambar 2.8 Coldsink aluminium 22

Gambar 2.9 Sensor Suhu LM35 24

Gambar 2.10 Rangkaian dasar sensor suhu LM35-DZ 25

Gambar 2.11 Rangkaian RS232 27

Gambar 2.12 Bentuk dan simbol relay 29

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem 30

Gambar 3.2 Diagram Blok System mekanik alat 32

Gambar 3.3 Pemasangan peltier pada heatsink 34

Gambar 3.4 Rangkain Sensor Suhu Pada Pendingin Peltier 35

Gambar 3.5 Rangkain Mikrokontroller Atmega 8535 36

Gambar 3.6 Rangkain MOSFET 38

Gambar 3.7 Rangkain LCD 39

Gambar 3.8 Rangkaian Driver Regulator Arus 40

Gambar 3.9 Power Supplay 42

Gambar 3.10 Diagram Alir Sistem 44

Gambar 4.1 Sistem Pengujian Regulator Arus 45

Gambar 4.2 Skema Pengukuran Daya Terpasang 46

Gambar 4.3 Skema Pengukuran Suhu 48

Gambar 4.4 Grafik Pengujian Temperatur Ruangan 51

Gambar 4.5. Grafik pengujian kedua kipas menghembuskan udara ke arah heat sink sisi panas dan kedua kipas menarik

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian hasil validasi ahli telah dipaparkan bahwa ahli yang memberikan penilaian terhadap produk desain pelatihan pengembangan pembelajaran tematik integratif

20 Berbeda dengan al-Qur’an, penjelasan kisah Yusuf yang terkandung dalam Perjanjian Lama pemaparan kisahnya sangat mendetail tapi tidak terkumpul dalam satu surat atau kitab

Anak diancam pelaku untuk tidak melaporkan kepada orangtuanya karena jika anak melapor akan menerima perbuatan yang lebih buruk dari pelaku.Tindakan kekerasan seksual yang

Hasil evaluasi dampak yang telah dilakukan pada telaahan terhadap dampak penting menunjukan bahwa kegiatan ini memberikan dampak negatif dan positif terhadap

Approval of the Company’s Annual Report and validation of the Company’s Consolidated Financial Statements, approval the Board of Commissioners’ Supervisory Actions Report and

Hasil evaluasi bibit varian yang diregenerasikan dari embrio somatik insensitif AF hasil seleksi in vitro dalam media dengan penambahan AF menunjukkan bahwa dua dari tiga

Penulis menyelesaikan tugas akhirnya untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian, dengan melakukan penelitian

konseling untuk membantu pengembangan peserta konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan didik sesuai dengan kebutuhan,