• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Paparan Zat Debu Besi Terhadap Gangguan Transportasi Mukosiliar Hidung pada Pekerja Pabrik PT. GGS Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Paparan Zat Debu Besi Terhadap Gangguan Transportasi Mukosiliar Hidung pada Pekerja Pabrik PT. GGS Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

Latar belakang: Debu besi merupakan salah satu dari bermacam zat iritan yang ada di lingkungan dan berperan sebagai polutan di udara. Paparan debu besi di udara diperkirakan mengakibatkan terganggunya transportasi mukosiliar hidung ketika terhirup. PT. Gunung Gahapi Sakti Medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang peleburan besi dengan mempekerjakan buruh yang cukup banyak.

Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan paparan debu besi terhadap gangguan waktu transportasi mukosiliar hidung pada pekerja pabrik PT. Gunung Gahapi Sakti.

Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan

design study potong lintang (crossectional study).

Hasil: Dari 322 orang total pekerja didapatkan sampel sebanyak 97 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Usia 18-28 tahun lebih banyak memiliki waktu transportasi mukosiliar hidung ≤ 17 menit, sedangkan karyawan berusia 29-39 tahun dan 40-50 tahun memiliki waktu transportasi mukosiliar hidung > 25 menit. Perempuan memiliki waktu transportasi mukosiliar hidung ≤ 17 menit, sedangkan laki-laki memiliki waktu transportasi mukosiliar hidung > 17 menit. Lama kerja 1-10 tahun memiliki waktu transportasi mukosiliar hidung ≤ 17 menit, sedangkan yang bekerja 11-20 tahun memiliki waktu transportasi mukosiliar hidung > 17 menit. Pekerja pada paparan dekat memiliki waktu transportasi mukosiliar >17 menit, sedangkan paparan jauh memiliki waktu transportasi mukosiliar

≤ 17 menit.

Kesimpulan : Waktu transportasi mukosiliar hidung karyawan melambat seiring dengan bertambahnya usia dan lama kerja, waktu transportasi mukosiliar hidung pada karyawan laki-laki lebih lama dibandingkan perempuan. Tempat kerja (lokasi paparan) berpengaruh secara signifikan memperlambat transportasi mukosiliar hidung.

Kata kunci : Mukosiliar hidung, debu besi, zat iritan, pabrik besi

(2)

vii ABSTRACT

Background: Iron dust is one of the many irritant substances present in the environment and acts as a pollutant in the air. Exposure to iron dust substances in the air is thought to result in disruption of nasal mucociliary transport when inhaled. PT. Gunung Gahapi Sakti Medan is one of the companies engaged in iron smelting by employing quite a lot of workers.

Objective: To know the relation of exposure to iron dust to the disruption of nasal mucociliary transport time at factory workers PT. Gunung Gahapi Sakti.

Method: The type of research conducted is an analytical study with cross sectional study design (crossectional study).

Results: Of 322 people, a total of 97 workers were selected based on inclusion and exclusion criteria. 18-28 years of age have more nasal mucociliary transport time ≤ 17 minutes, while employees aged 29-39 years and 40-50 years have a nasal mucosiliar transport time> 25

minutes. Women have a nasal mucociliary transport time ≤ 17 minutes,

while male employees have mucociliary transport time of the nose> 17 minutes. The duration of 1-10 years has a mucociliary transport time of the

nose ≤ 17 minutes, whereas those who have worked 11-20 years l have time Nasal mucociliary transport> 17 minutes. Workers on close exposure have a mucociliary transport time> 17 min, while exposure has a

mucociliary transport time ≤ 17 min

Conclusions: The nasal mucociliary transport time of employees is prolonged or decelerated with increasing age and duration, and the mucociliary transport time of the nose in male employees is longer than in women. The workplace (location of exposure) also significantly affects the mucociliary transport of the nose.

Keywords: nasal mucociliary, iron dust, irritant substance, iron factory

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan menjadi salah satu investasi jangka panjang suatu bangsa. Oleh sebab itu, langkah strategis dalam mempertahankan suatu bahasa daerah dapat dilakukan

Model dikembangkan berdasarkan orientasi manajemen terhadap tekanan eksternal, sumberdaya inti internal dan keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh sebagai faktor

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif observasional, yaitu untuk melihat gambaran kandungan rhodamin B pada jajanan berwarna merah mencolok di

Terdapat lima alternatif green inisiatif yang dapat dilakukan yaitu green product design, greening upstream, greening production, greening downstream dan greening post

Bermacam standar protocol dipergunakan oleh beberapa manajemen subsistem, yang terpisahkan apakah oleh Staf atau engineer harus dapat melakukan penyesuaian antara

2016).. saran kepada pimpinan. Karena pimpinan tidak memberikan respon kepada pegawai yang ada. Terbentukamya lomunikasi kelompok pada Dinas Perhubungan adalah ketika diadakannya

Sama seperti yang dialami oleh Kelompok Bank Sampah sejahtera, pengolahan sampah organik dengan metode takakura dan kapur tohor oleh masing- masing warga juga

Di samping itu, hal lain yang masih menjadi pertanyaan terkait konsep ANGELS adalah Triyuwono tidak memberikan komentar dan sikap terhadap Metode CAMELS yang berlaku