• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan skor pufa, deft dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan skor pufa, deft dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius,

khususnya di negara berpendapatan sedang dan rendah.1-3 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yani RWE di Kaliwates Jember rerata skor deft pada anak usia 3-5

tahun 4,69.4 Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kerusakan gigi pada anak usia 3-5 tahun adalah 5 gigi untuk setiap individu.

Karies merupakan penyakit yang menyerang jaringan keras gigi ditandai

dengan terjadinya proses demineralisasi pada enamel. Kondisi rongga mulut yang

mendukung untuk terjadinya karies maka proses demineralisasi akan berlanjut dari

permukaan terluar enamel sampai ke pulpa.5 Karies gigi yang tidak dirawat menimbulkan dampak signifikan terhadap kesehatan umum anak, gangguan

fisiologis, rasa nyeri saat mengunyah. Dampak lain yang ditimbulkan yaitu asupan

makanan berkurang, kehilangan berat badan, memengaruhi perkembangan,

pertumbuhan, kehadiran di sekolah, bahkan dapat menyebabkan anak dirawat di

rumah sakit.4,6-8

Karies pada gigi sulung atau Early Childhood Caries (ECC) adalah masalah

kesehatan yang sering terjadi pada balita.9 Definisi ECC menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) adalah karies yang terjadi pada satu gigi sulung atau

lebih pada anak usia 71 bulan atau lebih muda.10 Prevalensi ECC di Inggris sebesar 6,8-12% di USA 11-53,1% di India 44% anak usia 8-48 bulan memiliki ECC, di

Amerika Utara 11-72% dan di Iran 19,5-44%.10,11

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Parera PJ di Sri Lanka dari 410 anak

usia 24-60 bulan yang diperiksa, 158 anak (38%) memiliki pengalaman karies gigi

minimal satu, 43% pada anak perempuan dan 33,7% pada anak laki-laki.10 Survei Nasional Brazil tahun 2010 melaporkan 53,4% anak usia lima tahun memiliki ECC

dan 80% dari kasus tidak dirawat.12

(2)

2

Monse B memperkenalkan indeks PUFA/pufa pada tahun 2010, indeks ini

digunakan untuk memeriksa keadaan rongga mulut akibat karies gigi yang tidak

dirawat yaitu karies mencapai pulpa (P/p), ulserasi pada jaringan lunak yang

disebabkan fragmen gigi (U/u), fistula (F/f) dan abses (A/a).1-3 PUFA dengan huruf besar digunakan pada gigi permanen, sementara pufa dengan huruf kecil digunakan

pada gigi sulung.1,3

Menurut penelitian yang dilakukan Baginska J pada tahun 2011 43,4% anak

usia lima tahun di Poland memiliki minimal satu gigi dengan skor pufa>0, rerata skor

pufa 2,44 dan 72,4% pada anak usia tujuh tahun dengan rerata skor pufa 2,2.1,8 Berdasarkan penelitian di Brazil 23,7% dari anak usia 6-7 tahun memiliki rerata skor

pufa 1,7.2,8 Hasil penelitian Dua R pada tahun 2013 di India pada 400 anak usia 4-14 tahun, 100 anak di antaranya memiliki skor pufa ≥ 1.13 Hasil penelitian Mishu MP pada tahun 2012 di Bangladesh pada 1699 anak usia 6-12 tahun, 61% memiliki

pengalaman karies 54,6% di antaranya memiliki minimal satu gigi dengan karies

tidak dirawat.14

Hooley M menemukan hubungan positif antara karies gigi dengan Indeks

Massa Tubuh (IMT) sebesar 35% dan hubungan negatif sebesar 19%.15 Menurut hasil penelitian Benzian H pada 2022 orang anak di Filipina 55,7% memiliki infeksi

odontogenik. Anak dengan IMT kategori di bawah normal 27% dan anak dengan

IMT kategori di atas normal 1%. Prevalensi IMT di bawah normal signifikan lebih

tinggi pada anak yang memiliki infeksi odontogenik (PUFA/pufa > 0) dibandingkan

dengan anak tanpa infeksi odontogenik.16

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di berbagai negara dapat diambil

kesimpulan bahwa tingginya prevalensi pufa pada anak–anak, serta karies gigi yang

tidak dirawat dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Masih sedikit penelitian yang

membahas tentang hubungan antara karies gigi yang tidak dirawat dengan IMT

terutama di Medan. Berdasarkan alasan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

tentang hubungan karies gigi yang tidak dirawat dengan Indeks Masa Tubuh pada

anak –anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

(3)

3

1.2 Rumusan Masalah

Umum :

1. Apakah terdapat perbedaan indeks massa tubuh pada kelompok anak usia

3-5 tahun yang memiliki pufa dibandingkan kelompok anak dengan deft tanpa pufa di

Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

2. Apakah terdapat korelasi antara rerata skor pufa dengan rerata indeks

massa tubuh pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan

Johor.

3. Apakah terdapat korelasi antara rerata skor deft tanpa pufa dengan rerata

indeks massa tubuh pada anak tanpa pufa usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan

Polonia dan Medan Johor.

Khusus :

1. Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan skor pufa pada anak

usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

1.3 Tujuan Penelitian

Umum :

1. Mengetahui perbedaan indeks massa tubuh pada kelompok anak usia 3-5

tahun yang memiliki pufa dibandingkan kelompok anak dengan deft tanpa pufa di

Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

2. Mengetahui korelasi antara rerata skor pufa dengan rerata indeks massa

tubuh pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

3. Mengetahui korelasi antara rerata skor deft tanpa pufa dengan rerata indeks

massa tubuh pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan

Johor.

Khusus :

1. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan skor pufa pada anak

usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

(4)

4

1.4 Hipotesis

Mayor:

1. Ada perbedaan indeks massa tubuh pada kelompok anak usia 3-5 tahun

yang memiliki pufa dibandingkan kelompok anak dengan deft tanpa pufa di

Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

2. Ada korelasi antara rerata skor pufa dengan rerata indeks massa tubuh

pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

3. Ada korelasi antara rerata skor deft tanpa pufa dengan rerata indeks massa

tubuh pada anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

Minor:

1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan skor pufa pada anak usia 3-5

tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk masyarakat

Memberikan motivasi kepada masyarakat terutama orang tua bahwa kesehatan

gigi dan mulut pada anak penting dijaga sejak usia dini, dan karies gigi yang tidak

dirawat akan memengaruhi pertumbuhan pada anak.

2. Manfaat untuk ilmu pengetahuan :

Untuk menambah pengetahuan bahwa karies gigi yang tidak dirawat dapat

menimbulkan gangguan fisiologis, memengaruhi sistem imun, endokrin dan

metabolik.

3. Manfaat untuk pengelola program kesehatan :

Sebagai bahan masukan untuk program pemerintah dalam upaya meningkatkan

kesehatan gigi dan mulut pada anak sehingga meningkatkan kualitas hidup anak.

4. Manfaat untuk peneliti

Memberi pengalaman bagi peneliti dan menambah kemampuan dalam menulis.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Demikian Pengumuman Hasil Prakualifikasi ini disampaikan, kepada peserta seleksi yang tidak masuk dalam short list atas partisipasinya dalam seleksi ini disampaikan terima

Perusahaan yang tidak hadir pada acara Pembuktian Kualifikasi sebanyak 4 (empat) perusahaan,yaitu: 1.CV.Artha Asri Arsitek.. Peserta yang lulus kualifikasi pada

kami mengundang Bapak/Sdr untuk melakukan pembuktiaan kualifikasi dengan membawa seluruh dokumen kualifikasi yang asli atau yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan salinannya

Disisi lain dengan contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan, materi pembelajaran yang relative sulit seperti statistika dapat lebih mudah diingat dan dipahami

Visualisasi Profil klub Liverpool ini dibuat untuk dapat memberikan informasi lebih banyak lagi kepada penggemar klub ini, yang disajikan dalam bentuk menu â menu yang menarik

Home Page merupakan halaman pembuka atau halaman pertama dari suatu web site yang biasanya berisikan tentang apa dan siapa dari perusahaan atau organisasi pemilik web site

[r]