• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial terhadap Literasi Keuangan Dikalangan Siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial terhadap Literasi Keuangan Dikalangan Siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga T1 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia pendidikan kejuruan dipresentasikan dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan sekolah berorientasi pada dunia kerja dan salah satu tujuannya memberikan bekal siap kerja kepada siswa sebagai tenaga kerja yang terampil tingkat menengah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja. SMK menjadi penghasil pekerja tingkat menengah yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri yang harus dapat meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat dipercaya dan digunakan oleh industri. Pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan dunia indiustri, harus ditanamkan pada siswa di SMK sebagai bekal masuk kedunia kerja.

SMK Kristen BM Salatiga merupakan sekolah bisnis manajemen (BM) yang memiliki empat program studi, yaitu pemasaran, akuntansi, perkantoran dan multimedia. Siswa memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka. Dalam sekolah bisnis manajemen ini siswa mendapatkan materi-materi mengenai keuangan ataupun ekonomi dikelas. Hal tersebut seharusnya dapat memperkaya wawasan tentang keuangan yang akhirnya menambah pengetahuan namun juga dapat memberikan karakter dalam diri siswa dalam mengelola keuangan mereka.

(2)

keteregantungan kepada orang tua, menjadi individu yang lebih mandiri terhadap pengelolaan keuangan.

Menurut Lusardi &Mitchell (Yushita 2017) “Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan”. Pemahaman yang baik mengenai pengelolaan keuangan menjadi jalan keluar bagi beragam masalah, semakin tinggi literasi keuangan maka memberikan dampak kesejahteraan. Ini berati bahwa siswa seharusnya dapat memperkaya wawasan tentang keuangan yang akhirnya menambah pengetahuan keuangannya. Namun pada kenyataanya ada beberapa siswa masih belum memahami dan mengelola keuangannya dengan baik, bahkan beberapa siswa masih menganggap kegiatan menanbung merupakan hal yang belum dibutuhkan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran pengetahuan dan pemahaman keuangan yang baik.

(3)

Pengetahuan keuangan bisa didapatkan dari faktor eksternal yang berasal dari luar siswa menurut Slamet Santoso (2006:82)”Menyatakan bahwa anak tumbuh dan berinteraksi dalam dua dunia sosial yaitu dunia orang dewasa dan dunia sebayanya”. Pendapat tersebut dikatakan bahwa seorang anak di dalam pertumbuhannya selalu berinteraksi dengan lingkungan yang ada disekitarnya yaitu dunia orang dewasa dan dunia sebayanya, diduga dapat mempengaruhi literasi keuangan siswa secara tidak langsung baik dari gaya hidup maupun dunia sosial. Mengakibatkan siswa lebih sering ikut-ikutan teman, tidak realitas dan cenderung boros dalam menggunakan uangnnya. Siswa juga mudah terpengaruh oleh berbagai iklan yang menarik dan menawarkan barang-barang terbaru dan sedang trend sehingga membuat mereka tidak bisa mengontrol keuangannya. Fenomena tersebut terjadi karena siswa saat ini cenderung memiliki kontrol diri yang rendah, termasuk dalam perilaku mengelola keuangan. Pada dasarnya literasi keuangan dapat dilakukan siswa apabila siswa memiliki sistem pengendalian internal pada dirinya yang diebut dengan kontrol diri.

(4)

tentunya dalam mengelola keuangan siswa. Selain itu dapat juga dijadikan sebagai pengambilan keputusan siswa dalam mengelola keuangannya.

1.2 Permasalahan

Peneliti melakukan pegamatan pendahuluan terhadap beberapa siswa SMK Kristen BM Salatiga. Kenyataan yang ditemui berdasarkan pengamatan dan wawancara menemui beberapa siswa yaitu :

1. Sebagian siswa msih belum bisa mengelola keuangan mereka dengan baik

2. Masih rendah tingkat pemahaman literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari dikalangan siswa.

3. Terdapat siswa yang meminta uang tambahan diluar uang saku kepada orang tua, untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4. Masih kurangnya kesadaran dalam diri siswa menyisishkan uang saku untuk ditabung.

5. Masih di jumpai siswa hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadnya.

Masalah yang dijumpai berdasarkan pengamatan pendahuluan telihat siswa harus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Banyak siswa cenderung membelanjakan kebutuhan yang seharusnya tidak dibeli dan tidak direncanakan sebelumnya. Padahal mereka tidak sedang membutuhkan barang yang dibeli tersebut, hanya ingin ikut-ikut temannya saja, sangat di sayangkan siswa tidak memilih untuk menabungkan sisa uang sakunya yang mungkin suatu saat akan berguna dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Dari gejala problematis tersebut menunjukan adanya masalah literasi keuangan siswa yang dapat ditunjukan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial.

Berdasarkan penjelasan dan gejala problematis yang telah diuraikan, dapat dirumuskan maslah penelitian ini, yaitu :

(5)

2. Adakah pengaruh antara interaksi sosial terhadap literasi keuangan dikalangan siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga?

3. Adakah pengaruh antara kemandirian belajar dan interaksi sosial terhadap literasi keuangan dikalangan siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar terhadap literasi keungan dikalangan siswa Kelas 2 SMK Kisten BM Salatiga. 2. Mengetahui pengaruh antara interaksi sosial terhadap literasi

keuangan dikalangan siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. 3. Mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar dan interaksi

sosial terhadap literasi keuangan diklangan siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga.

1.4 Signifikansi

Melalui penelitian ini diharpkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

a. Signifikansi Teoritis

(6)

b. Signifikansi Praktis

1. Sebaiknya siswa lebih meningkatkan kemandirian belajarnya dalam hal keuangan dan siswa lebih meningkatkan interaksi sosial dengan teman mengenai keuangan, sehingga kegagalan dalam pengelolaan keuangan dimasa sekarang dan masa yang akan datang dapat terhindarkan.

2. Diharapkan guru dapat membantu meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam mempelajari keuangan dan juga melakukan interaksi yang lebih baik lagi denagan siswa terutama dalam hal keuangan, supaya siswa mampu memahami akan pentingnya pengelolaan keuangan dengan baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian yang serupa, penulis menyarankan agar mempertimbangkan variasi sampel dengan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 1.5 Keterbatasan Penelitian

Peneliti membatasi masalah dengan memfokuskan pada tiga faktor yaitu kemandirian belajar, interaksi sosial terhadap literasi keuangan dengan sasaran penelitian siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga dengan batasan masalah sebagai berikut :

1. Objek Penelitian ini adalah kemandirian belajar dan interaksi sosial sebagai penunjuangn meningkatkan literasi keuangan siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan landasan terdahulu diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya semua landasan terdahulu berdasarkan kompetensi ilmu masing-masing yaitu ilmu

Sularto, wakil Pemimpin Umum Harian Kompas bahwa sang jurnalis tidak bisa disalahkan dalam hal ini karena hal ini lebih berkaitan dengan moral sang narasumber

Dengan melihat keadaan ini maka kegiatan Extrakurikuler dibentuk dandikembangkan dengan harapan mampu mengembangkan talenta dengan harapan dapat berperanaktif dalam

Pada aktivitas “ View data rumah kost ” adalah aktivitas yang dilakukan oleh semua User baik itu member mahasiswa ataupun pengunjung biasa yang ingin melakukan pencarian rumah

Informasi yang didapat dalam penelitian ini untuk waktu tanak beras dengan perlakuan waktu dan temperature yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 6... Waktu juga berefek

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:LKS matematika materi lingkaran yang dikembangkan dengan metode penemuan terbimbing

Agar Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan kesempatan kepada para Pegawainya yang belum mengikuti Diklat, untuk diberikan Diklat-Diklat Teknis dan para

Berdasarkan data-data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol, dimana pada