• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1200131 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1200131 Chapter3"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

25 Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian, desain penelitian diperlukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Pada penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif yang merupakan sebuah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel (Cresswell, 2013, hlm. 5). Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional yang menjelaskan mengenai apakah ada atau tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti yakni mengenai self-regulated learning dengan disiplin belajar siswa. Jika dalam penelitian ini terdapat hubungan, maka seberapa kuatkah hubungan tersebut serta signifikan atau tidakkah hubungan tersebut (Arikunto, 2010, hlm. 270).

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 12 Bandung yang berlokasi di Jalan Pajajaran nomor 92 Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Sekolah menengah ini bergerak untuk mendidik siswanya agar memilki kompetensi di bidang manufacture pesawat udara dengan lama pendidikan 3 tahun. Alasan pemilihan

lokasi penelitian ini yaitu berdasarkan pertimbangan melalui studi pendahuluan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan guru BK dan ditemukan permasalahan yang menunjukkan kurangnya penerapan strategi self-regulated learning dan kurangnya disiplin belajar siswa terbukti dengan banyaknya

(2)

2. Populasi

Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI SMK Negeri 12 Bandung yang terdiri dari 14 kelas dengan 6 jurusan dan jumlah siswa sebanyak 388 siswa. Alasan pertimbangan dalam menentukan populasi penelitian di kelas XI ini berdasarkan pemaparan dari guru BK di SMK Negeri 12 Bandung, bahwa sikap pengaturan diri dalam belajar pada siswa ketika sudah mengambil jurusan di kelas XI cenderung menurun dibandingkan pada saat kelas X sehingga banyak pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kelas XI karena ketidakdisiplinan siswa dalam belajarnya. Berikut data populasi yang ditampilkan dalam masing-masing kelas:

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas XI SMKN 12 Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI Permesinan Pesawat Udara (PPU) 1 31 2 XI Permesinan Pesawat Udara (PPU) 2 31 3 XI Permesinan Pesawat Udara (PPU) 3 30 4 XI Konstruksi Badan Pesawat Udara (KBPU) 1 26 5 XI Konstruksi Badan Pesawat Udara (KBPU) 2 22 6 XI Konstruksi Rangka Pesawat Udara (KRPU) 1 27 7 XI Konstruksi Rangka Pesawat Udara(KRPU) 2 28 8 XI Kelistrikan Pesawat Udara (KPU) 1 30 9 XI Kelistrikan Pesawat Udara (KPU) 2 30 10 XI Elektronika Pesawat Udara (EPU) 1 22 11 XI Elektronika Pesawat Udara (EPU) 2 21 12 XI Elektronika Pesawat Udara (EPU) 3 26 13 XI Airframe and Powerplant (AP) 1 32 14 XI Airframe and Powerplant (AP) 2 32

Jumlah 388

Sumber: Daftar absen siswa kelas XI SMKN 12 Bandung

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 188) “Sampel adalah bagian dari jumlah

(3)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simple random sampling dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013, hlm. 120).

Untuk penentuan jumlah sampel siswa, maka digunakan rumus dari Taro Yamane (dalam Riduwan dan Kuncoro, 2010, hlm. 44) sebagai berikut:

� =�. � +

Dimana : n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (sebesar 5%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka berikut jumlah sampel yang dapat dihitung:

� =�. � + =. , + = , = , =

Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 197 orang siswa. Kemudian, penarikan sampel siswa dilakukan proporsional dan dihitung dengan rumus berikut:

�� =��� � �

Dimana:

ni = Jumlah sampel menurut kelas n = Jumlah sampel keseluruhan Ni = Jumlah populasi menurut kelas N = Jumlah populasi keseluruhan

(4)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Jumlah Penghitungan Sampel Penelitian Siswa Kelas XI SMK Negeri 12

Bandung

No Kelas Jumlah

Siswa

Perhitungan Sampel Jumlah Sampel Setelah Dibulatkan

1 XI PPU 1 32

�� = � = , 16

2 XI PPU 2 31

�� = � = , 16

3 XI PPU 3 30

�� = � = , 15

4 XI KBPU 1 26

�� = � = , 13

5 XI KBPU 2 22

�� = � = , 11

6 XI KRPU 1 27

�� = � = , 14

7 XI KRPU 2 28

�� = � = , 14

8 XI KPU 1 30

�� = � = , 15

9 XI KPU 2 30

�� = � = , 15

10 XI EPU 1 22

�� = � = , 11

11 XI EPU 2 21

�� = � = , 11

12 XI EPU 3 26

�� = � = , 13

13 XI AP 1 32

�� = � = , 16

14 XI AP 2 32

�� = � = , 16

JUMLAH 388 196 Siswa

(5)

satu-Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persatu berdasarkan nomor presensi yang tertulis sesuai sampel yang telah ditentukan yaitu sebanyak 196.

Responden (sampel) pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Bandung yang terdiri dari 14 kelas dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Responden (Sampel) yang Mengisi Angket Penelitian

Kelas Jumlah Sampel

Nomor Absen

XI PPU 1 16 2, 4, 5, 8, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 31 XI PPU 2 16 1, 2, 4, 5, 8, 10, 13, 16, 17, 19, 21, 22, 26, 27, 29, 30 XI PPU 3 15 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 19, 22, 23, 30 XI KBPU 1 13 3, 4, 8, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 21, 22, 24, 25 XI KBPU 2 11 1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 13, 16, 17 XI KRPU 1 14 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 22, 23, 25, 27 XI KRPU 2 14 1, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 18, 19, 21, 22, 23, 26 XI KPU 1 15 1, 3, 4, 6, 7, 11, 12, 15, 17, 18, 22, 25, 26, 27, 31 XI KPU 2 15 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 21, 23, 24, 26, 27 XI EPU 1 11 1, 3, 6, 9, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 22 XI EPU 2 11 1, 2, 4, 5, 6, 11, 14, 15, 19, 21, 22 XI EPU 3 13 4, 5, 7, 9, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 26 XI AP 1 16 1, 6, 7, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 28, 29, 30, 31, 32 XI AP 2 16 1, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 19, 24, 25, 27, 28, 31, 32

Jumlah 196 Siswa

Sumber: Pengolahan Data

Daftar responden (sampel) pada table diatas merupakan pemilihan yang dilakukan secara sample random sesuai dengan pembagian sampel pada setiap kelasnya.

C. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah Self-Regulated Learning yang berperan sebagai variabel bebas (X) kemudian variabel

kedua adalah disiplin belajar siswa di sekolah yang berperan sebagai variabel terikat (Y). Berikut dibawah ini adalah definisi operasional dari variabel Self Regulated Learning dan variabel disiplin belajar siswa. Adapun siswa yang

(6)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka, batasan operasional tiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Self-Regulated Learning

Pada penelitian ini, yang dimaksud sebagai self-regulated learning siswa dibatasi sebagai kemampuan pengelolaan diri dalam proses belajar siswa sesuai rujukan dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Zimmerman dan Martinez-Pons (1989) terkait keempat belas strategi self-regulated learning yang diperoleh dari teori kognitif social yang ditandai

oleh 3 fungsi strategi pada setiap tahapan diantaranya yaitu untuk dapat 1) mengoptimalkan fungsi personal yang meliputi pengorganisasian dan transformasi, penetapan tujuan dan perencanaan, melatih dan menghapal, 2) mengoptimalkan fungsi tingkah laku siswa yang meliputi evaluasi diri dan konsekuensi diri, kemudian 3) mengoptimalkan fungsi lingkungan dalam belajar yang meliputi pencarian informasi, pembuatan catatan dan memonitoring diri, penyusunan lingkungan, pencarian bantuan social dan melihat kembali referensi sehingga akan didapat kemajuan diri dalam belajar yang disesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan tersebut agar diperoleh hasil belajar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Tujuan utama dari variabel ini adalah agar siswa dapat memiliki sikap positif terhadap proses belajar yang dialaminya sebagai bekal untuk kesuksesan dimasa yang akan datang.

2. Disiplin Belajar

Pada penelitian ini, disiplin belajar siswa dibatasi sebagai pola tingkah laku siswa yang muncul atas kesadaran yang ada dalam dirinya. Indikator pada penelitian ini disesuaikan berdasarkan teori dari ketiga ahli

yang mengemukakan tentang indikator disiplin yaitu Tu’u (2004,

(7)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap pekerjaan rumah serta ketaatan terhadap kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan sekolah tempat penelitian agar mempermudah dalam kajian secara spesifik dan efektif namun tidak meninggalkan konsep dasar teori para ahli mengenai indikator disiplin belajar siswa yang dipaparkan sebelumnya adapun indikator tersebut adalah:

1. Disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah, mencakup ketaatan siswa dalam ruang lingkup aturan sekolah, aturan kelas, aturan bengkel dan laboratorium, sekolah dan penampilan diri.

2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, mencakup ketaatan siswa dalam ruang lingkup mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu, dan komitmen terhadap kelompok.

3. Disiplin siswa terhadap kegiatan pembelajaran, mencakup ketaatan siswa dalam ruang lingkup konsisten terhadap proses kegiatan belajar-mengajar dan konsisten dalam mengerjakan perintah guru.

Tujuan dari adanya variabel penelitian mengenai kedisiplinan dalam belajar ini diharapkan agar siswa akan terbiasa dan dapat mengontrol perbuatannya serta mengetahui dan menumbuhkan bagaimana siswa seharusnya dapat bersikap dan bertindak di sekioal ketika waktu pembelajaran berlangsung.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen Penelitian

(8)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cara menjawab instrumen berupa angket tersebut dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang sudah disediakan. Skala yang digunakan adalah skala likert (Skala 5) yang merupakan teknik mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing pernyataan dengan alternatif jawaban yaitu sebagai berikut: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (J) dan tidak pernah (TP). Instrumen untuk mengungkap self-regulated learning dan disiplin belajar siswa ini dikembangkan dari definisi operasional variabel penelitian dengan dua buah format kisi-kisi instrumen: 1) kisi-kisi instrumen untuk mengukur self-regulated learning siswa berpedoman pada skala yang dikembangkan oleh Zimmerman & Martinez-Pons (1989). 2) kisi-kisi instrumen disiplin belajar siswa dikembangkan berdasarkan indikator yang dikembangkan dari pendapat beberapa para ahli.

2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen

Adapun penyusunan kisi-kisi instrumen ini bertitik tolak dari variabel-variabel yang telah dirumuskan kedalam definisi operasional, yang selanjutnya ditentukan kedalam aspek yang akan diukur lalu diturunkan menjadi indikator-indikator, dari indikator tersebut dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan (Sugiyono, 2013, hlm. 149). Adapun kisi-kisi instrumen yang akan disajikan untuk mengukur variabel self-regulated learning pada penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Self-Regulated Learning (Sebelum Uji Kelayakan)

Aspek Sub Aspek Indikator

Nomor Item (+) (-)

Personal function (Fungsi Personal)

Organizing & Transforming (pengorganis a-sian dan transformasi)

Siswa siswa berinisiatif mengatur ulang materi instruksional baik secara sembunyi atau

terang-terangan untuk

meningkatkan proses belajar.

1,2,3,4 4

Goal setting & planning

Siswa menetapkan tujuan atau sub-tujuan dan

(9)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Sub Aspek Indikator

Nomor Item (+) (-)

(Penetapan tujuan dan perencanaan)

merencanakan untuk mengurutkan,

memperhitungkan waktu, dan menyelesaikan aktivitas yang berkaitan dengan mencapai tujuan tersebut. Rehearsing &

memorizing (melatih dan menghapal)

Siswa berinisiatif untuk berlatih dan menghapalkan materi baik secara sembunyi atau terang-terangan.

Siswa berinisiatif untuk melihat kualitas atau kemajuan pekerjaan yang dikerjakannya.

Siswa menetapkan atau membayangkan Rewards atau Punishment bila ia sukses atau gagal.

18,19,2

Siswa berinisiatif untuk berusaha dalam mencari informasi pada sumber-sumber non-sosial ketika menyelesaikan sebuah tugas.

Siswa berinisiatif untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar.

26,27,2

Siswa berinisiatif dalam usaha untuk mengatur lingkungan belajar dengan cara tertentu sehingga membantu mereka belajar lebih baik.

(10)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Sub Aspek Indikator

Nomor Item

Siswa berinisiatif untuk membaca kembali catatan, buku pegangan siswa, atau mengakses sumber multimedia lainnya atau

internet untuk

mempersiapkan

Kemudian kisi-kisi instrumen yang akan disajikan untuk mengukur variabel disiplin belajar siswa pada penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa (Sebelum Uji Kelayakan)

Indikator Ruang Lingkup Nomor Item

(+) (-)

Disiplin siswa

terhadap tata tertib sekolah

Siswa patuh terhadap peraturan dalam masuk sekolah.

1,2,3 4,5 5

Siswa patuh terhadap peraturan kelas, ruang bengkel dan lab.

6,8,9,10 7,11,12 7 Siswa patuh terhadap penggunaan

fasilitas sekolah.

13,14,15, 16,18

17,19 7

Siswa patuh terhadap aturan penampilan diri.

Siswa komitmen terhadap kesepakatan kelompok.

27,29,31 28,30 5

Siswa komitmen terhadap waktu penyelesaian tugas.

Siswa konsisten terhadap proses kegiatan belajar-mengajar.

37,39,40 38 4 Siswa konsisten dalam

melaksanakan perintah guru.

41,42,43, 45

44 5

Jumlah 29 16 45

(11)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah kisi-kisi instrument kedua variabel penelitian disusun berdasarkan indikator yang telah dikembangkan dari definisi operasional self-regulated learning dan disiplin belajar siswa, maka langkah selanjutnya adalah menjabarkan

kisi-kisi yang telah disusun ke dalam butir-butir pernyataan yang akan disusun menjadi sebuah angket penelitian.

4. Uji Kelayakan Instrumen

Sebagai upaya untuk mengukur tingkat kelayakan instrumen dari segi bahasa, konstruk dan isi, maka dilakukan uji kelayakan instrumen dari kedua variable penelitian mengenai self-regulated learning dan disiplin belajar siswa ini dengan melakukan penimbangan kelayakan (judgement) setiap butir item pernyataan pada tanggal 8 April sampai dengan 17 Mei 2016 oleh 2 (dua) dosen ahli dari Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang pertama oleh bapak Dr. Nandang Budiman, M.Si dan yang kedua oleh bapak Dr. Nurhudaya, M.Pd sehingga dapat diperoleh derajat ketepatan pada setiap pernyataan yang telah dibuat berdasarkan kisi-kisi dari kedua instrumen penelitian. Adapun berikut hasil dari judgement dosen terhadap variabel self-regulated learning:

Tabel. 3.6

Hasil Judgement Instrumen Self-Regulated Learning

Nomor Pernyataan Keterangan Jumlah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,

17, 18, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 43

Memadai 33

19, 20, 33, 40 Revisi 4

14, 23, 26, 28, 31, 41 Buang 6

Kemudian kisi-kisi setelah hasil judgement dari instrumen self-regulated learning ini diperbaiki lalu disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Instrumen Self-Regulated Learning (Setelah Uji Kelayakan)

Aspek Sub Aspek Indikator

Nomor Item

(12)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Sub Aspek Indikator

Nomor

Siswa siswa berinisiatif mengatur ulang materi instruksional baik secara sembunyi atau terang-terangan untuk meningkatkan proses belajar.

Siswa menetapkan tujuan atau sub-tujuan dan merencanakan untuk mengurutkan, memperhitungkan waktu, dan menyelesaikan aktivitas yang berkaitan dengan mencapai tujuan tersebut.

Siswa berinisiatif untuk berlatih dan menghapalkan materi baik secara sembunyi atau terang-terangan.

Siswa berinisiatif untuk melihat kualitas atau kemajuan pekerjaan yang dikerjakannya.

14,1

Siswa menetapkan atau membayangkan Rewards atau Punishment bila ia sukses atau

Siswa berinisiatif untuk berusaha dalam mencari informasi pada sumber-sumber non-sosial ketika menyelesaikan sebuah tugas.

21,2

Siswa berinisiatif untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar.

24,2 5,26

3

Environment al structuring (Penyusunan lingkungan)

Siswa berinisiatif dalam usaha untuk mengatur lingkungan belajar dengan cara tertentu sehingga membantu mereka belajar lebih baik.

28,2 9,

27,3 0

(13)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Sub Aspek Indikator

Nomor

Siswa berinisiatif mencari bantuan dari:

a. Teman sebaya, b. Guru,

c. Orang tua dewasa lainnya

31,3

Siswa berinisiatif untuk membaca kembali catatan, buku pegangan siswa, atau mengakses sumber multimedia lainnya atau internet untuk mempersiapkan pembelajaran di kelas atau ujian.

35,3 6,37

3

JUMLAH 28 9 37

Kemudian kisi-kisi setelah hasil judgement dari instrumen disiplin belajar siswa yang diperbaiki lalu disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.8

Hasil Judgement Instrumen Disiplin Belajar

Nomor Pernyataan Keterangan Jumlah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 17, 18, 20, 21,

Kemudian kisi-kisi dari hasil judgement instrument disiplin belajar siswa diperbaiki dan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa

(Setelah Uji Kelayakan)

Indikator Ruang Lingkup Nomor Item

(+) (-)

Disiplin siswa

terhadap tata tertib sekolah

Siswa patuh terhadap peraturan dalam masuk sekolah.

1,2,3 4,5 5 Siswa patuh terhadap peraturan

kelas, ruang bengkel dan lab.

6,8,9,10 7,11,1 2

(14)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa patuh terhadap penggunaan fasilitas sekolah.

13,14,15, 16,17, 18

6

Siswa patuh terhadap aturan penampilan diri.

19,22,23 20,21 5 Disiplin

siswa dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran

Siswa komitmen terhadap kesepakatan kelompok.

24,25,27 26 4

Siswa komitmen terhadap waktu penyelesaian tugas.

28,29,30, 32

31 5

Disiplin siswa terhadap kegiatan pembelajaran

Siswa konsisten terhadap proses kegiatan belajar-mengajar.

33,34,35 3

Siswa konsisten dalam melaksanakan perintah guru.

36,37,40 38, 39 5

Jumlah 26 14 40

5. Uji Keterbacaan

Agar diperoleh ketepatan pada setiap pernyataan didalam angket dalam setiap instrumen penelitian ini, maka instrumen terlebih dahulu dianalisis melalui uji keterbacaan pada lima orang siswa kelas XI SMK Negeri 12 Bandung yang tidak diikutsertakan kedalam sampel penelitian. Adapun hasil dari uji keterbacaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap item butir pernyataan yang terdapat pada kedua angket penelitian mengenai self-regulated learning dan disiplin belajar siswa ini cukup memadai dan dapat dipahami siswa karena tidak terdapat kekeliruan didalamnya.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1) Uji Validitas

(15)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data pada pengujian uji validitas ini dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS V.22 for windows dan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:

r y x =

 

 

 

2 2

2 2

y y

n x x

n

y x xy

n

Dimana : (Arikunto, 2012,hlm.87)

rxy : Koefisien korelasi yang dicari n : Jumlah responden

xy : Jumlah perkalian antara skor x dan skor y x : Jumlah skor x

y : Jumlah skor y

x2 : Jumlah skor x yang dikuadratkan y2 : Jumlah skor y yang dikuadratkan Dengan Kaidah keputusan:

Jika rhitung > rtabel maka valid Jika rhitung < rtabel maka tidak valid

Adapun hasil dari perhitungan uji validitas kedua variabel yang telah dihitung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Variabel Self-Regulated Learning

Signifikansi Nomor Item Jumlah

Valid 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,21, 22,23,24,25,26,27,28,33,34,35,36,37

30

Tidak Valid 7,8,20,29,30,31,32 7

(16)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin Belajar Siswa

Signifikansi Nomor Item Jumlah

Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,19,21,22 ,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37, 38,39,40

38

Tidak Valid 12,18 2

Kemudian hasil dari pengolahan data pada instrumen disiplin belajar siswa menunjukkan bahwa 38 item dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid. Adapun skor validitas yang digunakan minimum untuk keduanya adalah 0,2.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya setelah uji validitas. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha juga bantuan software IBM SPSS V.22 for windows.

Adapun hasil pengujian reliabilitas dari kedua instrumen pennelitian variabel self-regulated learning dan variabel disiplin belajar siswa ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Self-Regulated Learning

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.878 30

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Disiplin Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(17)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil dari uji reliabilitas instrumen self-regulated learning dan disiplin belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa nilai reliabilitasnya sebesar 0,878 dan 0,914 ini artinya bahwa kedua instrumen memiliki tingkat konsistensi yang sangat tinggi. Instrumen dari keduanya mampu menghasilkan skor-skor yang konsisten pada setiap butir item pernyataan dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

E. Teknik Pengolahan Data

1. Verifikasi Data

Pada verifikasi data, dilakukan pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh untuk dipilih data yang sekiranya memadai untuk diolah. Adapun tahapan verifikasi yang dilakukan yaitu melakukan pengecekan jumlah angket yang sudah terkumpul, melakukan tabulais data dengan merekap data yang diperoleh dan melakukan penyekoran sesuai dengan tahap penyekoran yang telah ditetapkan kemudian yang terakhir melakukan penghitungan statistik sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

2. Penyekoran Data

Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 134) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Metode penyekoran angket self-regulated learning dan disiplin belajar skala yang digunakan adalah skala likert

(Skala 5untuk mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing pernyataan dengan alternative jawaban sebagai berikut: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (J) dan tidak pernah (TP). Kemudian dengan bobot jawaban yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.14

Bobot Nilai Jawaban Skala Self-Regulated Learning dan Disiplin Belajar

siswa

Pilihan SL SR KK J TP

Favorable (+) 5 4 3 2 1

(18)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 241) menyatakan bahwa penggunaan statistic parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software IBM SPSS V.22 for windows. Menurut Noor (2012, hlm. 178) bahwa ketentuan

normalitas suatu data dapat dilihat pada kriteria yang berlaku dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Menetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0,05.

2) Membandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

4) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Adapun hipotesis dalam pengambilan keputusan berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov yaitu:

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

H1 : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

Dengan ketentuan:

a) Nilai signifikansi (Sig.)> 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

b) Nilai signifikansi (Sig.)< 0,05, maka H1 diterima, artinya terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

(19)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.15

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

JUMLAH SRL

JUMLAH DISIPLIN

N 196 196

Normal Parametersa,b Mean 102.79 146.86

Std. Deviation 12.954 17.083

Most Extreme Differences Absolute .063 .120

Positive .049 .120

Negative -.063 -.111

Test Statistic .063 .120

Asymp. Sig. (2-tailed) .059c .000c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

2. Uji Korelasi Data

Analisis korelasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan dua variabel yaitu variabel bebas (independent) self-regulated learning dan variabel terikat yaitu disiplin belajar siswa. Uji

korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan yaitu:

r

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah responden

∑x.y = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

(∑X)2

= Kuadrat jumlah skor X

(∑Y)2

(20)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya untuk memberikan petunjuk terhadap besar kecilnya koefisien korelasi yang dihasilkan, maka digunakan pedoman dari Sugiyono (2013, hlm. 257) sebagai berikut:

Tabel 3.16

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen

Besarnya nilai r Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

3. Tingkat Signifikansi

Untuk mengetahui apakah hubungan variabel dependen dan variabel independen signifikan atau berlaku untuk semua populasi maka dilakukan uji tingkat signifikan. Hasil dari korelasi Product Moment diuji tingkat signifikansinya dengan rumus sebagai berikut:

�ℎ� ��= �√�−√ −�2

Dengan keterangan:

t = harga thitung untuk tingkat signifikansi r = koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Setelah diperoleh nilai thitung, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan ttabel untuk mengetahui tingkat signifikasinya dengan ketentuan thitung > ttabel. Pendekatan uji signifikan dilakukan untuk menentukan valid tidaknya suatu butir pernyataan dengan rumus jika thitung lebih besar daripada ttabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dan sebaliknya, jika thitung lebih kecil daripada ttabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

(21)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditolak dan � diterima berarti terdapat hubungan antara self-regulated learning dengan disiplin belajar siswa. Jika nilai signifikan (Sig) > α (0,05)

� diterima dan � ditolak.

� : r = 0 artinya tidak ada hubungan antara self-regulated learning (X) dengan disiplin belajar siswa (Y) di SMK Negeri 12 Bandung.

�₁: r ≠ 0 artinya ada hubungan antara self-regulated learning (X) dengan disiplin belajar siswa (Y) di SMK Negeri 12 Bandung.

4. Kategorisasi Data

Hasil dari penyebaran angket self-regulated learning dan disiplin belajar siswa diolah dengan menetapkan lima kategori yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah. Untuk memperoleh rentang, data skor tertinggi responden (Xmax) dikurangi data skor terendah responden (Xmin) dan untuk memperoleh interval pada tabel konversi skor dijabarkan dalam rumus sebagai berikut:

Rentang = Xmax-Xmin Kelas = Kategori konversi skor

Interval = ��� ��� + 1 (Furqon, 2002, hlm. 24-25) Kategori skor self-regulated learning siswa berada pada interval 26 dan kategori disiplin belajar siswa berada pada interval 22. (Penghitungan terlampir). Secara jelas kategori pengelompokkan disajikan dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.17

Kategori Skor Self-Regulated Learning

Kriteria Interval Frekuensi Presentase

Rendah 60-86 20 10,5%

Sedang 87-109 114 58,4%

Tinggi 110-138 62 31,1%

Jumlah 196 100%

Tabel 3.18

Kategori Skor Disiplin Belajar Siswa

(22)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rendah 115-137 56 28,4%

Sedang 138-160 101 51,3%

Tinggi 161-180 39 20,3%

Jumlah 196 100%

Untuk lebih jelasnya, pembagian kategori mengenai variabel self-regulated learning dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.19

Interpretasi Kategori Self-Regulated Learning

Kategori Interpretasi

Tinggi 110-138

Siswa yang berada pada kategori ini sudah menerapkan penguasaan strategi self-regulated learning yang optimal pada setiap aspeknya. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan self-regulated learning yang tinggi.

Sedang 87-109

Siswa yang berada pada kategori ini kurang optimal dalam menerapkan penguasaan strategi self-regulated learning pada setiap aspeknya. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan self-regulated learning yang sedang.

Rendah 60-86

Siswa yang berada pada kategori ini belum optimal dalam menerapkan penguasaan strategi self-regulated learning pada setiap aspeknya. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan self-regulated learning yang rendah.

Kemudian untuk pembagian kategori mengenai variabel disiplin belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah berikut:

Tabel 3.20

Interpretasi Kategori Disiplin Belajar Siswa

Kategori Interpretasi

Tinggi 161-180

Siswa yang berada pada kategori ini memiliki tingkat kedisiplinan yang baik. Siswa disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah, dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan terhadap aturan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan disiplin belajar yang tinggi.

Sedang 138-160

Siswa yang berada pada kategori ini memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup. Siswa disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah, dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan terhadap aturan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan disiplin belajar yang sedang.

Rendah 115-137

(23)

Rena Andini, 2016

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan disiplin belajar yang rendah.

G. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian mengenai self-regulated learning dan disiplin belajar siswa di SMK Negeri 12 Bandung ini dijabarkan ke dalam beberapa langkah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan di SMK Negeri 12 Bandung.

2. Membuat proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan dosen mata kuliah Metode Riset Bimbingan dan Konseling.

3. Proposal yang telah disahkan oleh dosen kemudian diserahkan dengan persetujuan dari dewan skripsi, kemudian kepada calon dosen pembimbing dan ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan untuk disetujui dan disahkan.

4. Melakukan penyusunan skripsi BAB I, II dan III yang dikonsultasikan dan dibimbing serta mendapatkan revisi/masukan dari dosen pembimbing. 5. Mengajukan surat permohonan untuk izin penelitian dari departemen

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang selanjutnya disampaikan pada kepala sekolah SMK Negeri 12 Bandung.

6. Membuat instrumen penelitian dari pengembangan definisi operasional variable berikut penimbangannya yang dilakukan oleh dua dosen ahli dari departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan melakukan uji keterbacaan terhadap siswa SMK Negeri 12 Bandung sebelum penyebaran.

7. Mengumpulkan data dengan menyebarkan angket pada siswa SMK Negeri 12 Bandung sesuai jumlah sampel penelitian..

8. Menginput dan mengolah kemudian menganalisis data mengenai self-regulated learning dan disiplin belajar siswa.

9. Merumuskan pembahasan dari hasil pengolahan data untuk kemudian disimpulkan dan dituangkan hasilnya pada BAB IV.

(24)

Rena Andini, 2016

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme pengembangan multimedia interaktif mata kuliah media pembelajaran ekonomi yang menggunakan metode project Based Learning, materi pertemuan empat dan lima,

Gagasan dalam uji perbandingan adalah membandingkan deret yang diberikan dengan deret yang telah diketahui konvergen atau divergen. Teorema Uji Banding ini hanya berlaku

Antara berikut yang manakah perkara yang terdapat dalam kanun tersebut. I Bidang kuasa raja

* Untuk mengetahui ongkir mohon menggunakan fitur find (ctrl+f)..

Jadi, penelitian Tugas Akhir ini melakukan pengembangan terhadap penggunaan sensor loadcell dan alat peraga matematika yang telah sebelumnya dilakukan, dalam

Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk per km 2 menurut kecamatan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :..

Berdasarkan penjelasan kelebihan CNN tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa CNN memiliki kemampuan klasifikasi yang diperuntutkan untuk data gambar sehingga pada Tugas Akhir

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah