• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA RPJMD KAB.MANGGARAI THN 2016 - 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA RPJMD KAB.MANGGARAI THN 2016 - 2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MANGGARAI

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 7 TAHUN 2016

TENTANG

  RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH  KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2016 ­ 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANGGARAI,

Menimbang a.

b.

bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dan kesinambungan   Pembangunan   Daerah   sesuai   Rencana Pembangunan   Jangka   Panjang   Daerah   Tahun   2005­2025,   maka Pemerintah   Kabupaten   Manggarai   memerlukan   Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 ­ 2021 yang merupakan   dokumen   Perencanaan   Pembangunan   Daerah   yang memuat   Visi,   Misi,   Tujuan,   Sasaran,   Strategi,  Arah   kebijakan pembangunan,   Kebijakan   Umum   dan   Gambaran   Umum Pengelolaan   keuangan   daerah   serta   Program   dan   kegiatan   yang menjadi   prioritas   dan   menjadi   indikator   pelaksanaan   tugas pemerintahan,   pembangunan   dan   pelayanan   kemasyarakatan untuk jangka waktu lima (5) tahun;

(2)

Mengingat c.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

bahwa   berdasarkan   pertimbangan   sebagaimana   dimaksud   pada huruf   a   dan   huruf   b,   perlu   membentuk   Peraturan   Daerah Kabupaten   Manggarai   tentang   Rencana   Pembangunan   Jangka Menengah Daerah Kabupaten Manggarai  Tahun 2016­2021;

Pasal   18   ayat   (6)   Undang­Undang   Dasar   Negara   Republik Indonesia Tahun 1945;

Undang­Undang  Nomor  69  Tahun  1958  tentang  Pembentukan Daerah­daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah­daerah Tingkat I Bali,  Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara   Republik   Indonesia  Tahun   1958  Nomor   122,  Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

Undang­Undang   Nomor   25   Tahun   2004   tentang   Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Undang­Undang   Nomor   23  Tahun   2014   tentang   Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor 5587)  sebagaimana  telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang­Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas   Undang­Undang   Nomor   23   Tahun   2014   tentang Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor   58,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 5679);

Peraturan   Pemerintah   Nomor   8   Tahun   2008   tentang   Tahapan, Tata  Cara  Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana   Pembangunan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia   Tahun   2008   Nomor   21,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

Peraturan   Presiden   Nomor   2   Tahun   2015   tentang   Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015­2019;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,   Tata   Cara   Penyusunan,   Pengendalian   dan   Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 

(3)

9.

10.

Peraturan  Daerah  Kabupaten   Manggarai  Nomor  14   Tahun   2010 tentang   Rencana   Pembangunan   Jangka   Panjang   Daerah   Tahun 2005­2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2010 Nomor 14);

Peraturan   Daerah   Kabupaten   Manggarai   Nomor   6   Tahun   2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Manggarai Tahun 2012­2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2012 Nomor 9.f );

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI

dan

BUPATI MANGGARAI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :  PERATURAN   DAERAH   TENTANG  RENCANA   PEMBANGUNAN JANGKA   MENENGAH   DAERAH     KABUPATEN   MANGGARAI TAHUN  2016 ­ 2021. 

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Manggarai.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai. 3. Bupati adalah Bupati Manggarai.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manggarai.

5. Badan   Perencanaan   Pembangunan   Daerah   yang   selanjutnya   disebut   Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Manggarai.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai.

(4)

8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,   melalui   urutan   pilihan,   dengan   memperhitungkan   sumber   daya   yang tersedia.

9. Rencana   Pembangunan   Jangka   Menengah   Daerah   yang   selanjutnya   disebut RPJMD   adalah   Dokumen   Perencanaan   Pembangunan   Daerah   untuk   periode   5 (lima) tahun.

10. Pemangku   Kepentingan   adalah   pihak   yang   langsung   atau   tidak   langsung mendapatkan   manfaat   atau   dampak   dari   perencanaan   dan   pelaksanaan pembangunan daerah.

11. Rencana   Strategis   Satuan   Kerja   Perangkat   Daerah   yang   selanjutnya   disebut RENSTRA SKPD adalah Dokumen Perencanaan Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

12. Rencana   Kerja   Pemerintah   Daerah,   yang   selanjutnya   disebut   RKPD   adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

13. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut RENJA SKPD adalah Dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.

14. Kebijakan Umum  APBD  yang selanjutnya disebut KUA APBD adalah bagian dari RKPD yang sudah disepakati oleh DPRD yang berisi kebijakan pelaksanaan RKPD dalam   hal   keuangan   Pemerintah   Daerah,   yang   meliputi   kebijakan   mengenai Pendapatan   Daerah,   Belanja   Daerah   dan   arahan   atas   perlakuan   terhadap pembiayaan   daerah  serta   asumsi   yang   mendasarinya   untuk   periode   1   (satu) tahun.

15. Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan   program   prioritas   dan   patokan   batas   maksimal   anggaran   yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA­SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.

16. Visi   adalah   rumusan   umum   mengenai   keadaan   yang   dinginkan   pada   akhir periode perencanaan.

17. Misi   adalah   rumusan   umum   mengenai   upaya­upaya   yang   akan   dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

18. Strategi   adalah   langkah­langkah   berisikan   program­program   indikatif   untuk mewujudkan visi dan misi.

19. Kebijakan   adalah   arah/tindakan   yang   diambil   oleh   Pemerintah   Daerah   untuk mencapai tujuan.

20. Program adalah bentuk instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang   dilaksanakan   oleh   SKPD   atau   masyarakat   yang   dikoordinasikan   oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

BAB II

(5)

(1) Maksud Penyusunan RPJMD adalah :

a. Menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah.

b. Memberikan arah pembangunan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. c. Menjamin   keterkaitan   dan   konsistensi   antara   perencanaan,   penganggaran,

pelaksanaan   dan   pengawasan   pada   setiap   tahun   anggaran   selama   5   (lima) tahun yang akan datang.

(2) Tujuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Manggarai Tahun 2016­2021 adalah :

a. Mengidentifikasi   dan   menganalisis   perkembangan   hasil   pembangunan   dan potensi sumber daya yang ada.

b. Merumuskan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan.

c. Sebagai pedoman penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran baik Rencana Strategis (Renstra) SKPD maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahun.

d. Sebagai   tolak   ukur   keberhasilan   penyelenggaraan   Pemerintahan   Daerah dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

e. Sebagai tolak ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing­ masing­masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Bupati.

f. Sebagai   pedoman   seluruh   pemangku   kepentingan   dalam   melaksanakan pembangunan di Kabupaten Manggarai.

g. Sebagai pedoman DPRD dalam melaksanakan fungsi pembentukan Peraturan Daerah,   fungsi   pengawasan   dan   fungsi   anggaran   DPRD   dalam   rangka mengendalikan   penyelenggaraan   pemerintahan   dan   pembangunan   daerah agar sejalan dengan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini.

BAB III

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH  Pasal 3

RPJMD merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai   penjabaran   dari   visi,   misi   dan   program   Bupati   tahun   2016   ­   2021   yang mengatur Kebijakan umum dan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Pasal 4

(1) Visi pembangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 yaitu Manggarai yang maju, makmur, sejahtera, adil dan merata dan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. (2) Misi pembangunan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 terdiri atas 5 misi

(6)

a. meningkatkan perekonomian masyarakat Manggarai dengan mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang tersedia didukung oleh pembangunan infrastruktur yang berkualitas;

b. memajukan   derajat   kesehatan   masyarakat   Manggarai   yang   berkualitas   dan merata;

c. memajukan pendidikan yang demokratis, bermutu dan akuntabel;

d. mewujudkan   pengelolaan   lingkungan   hidup   berwawasan   ekosistem   dan berbasis tata ruang;

e. mewujudkan supremasi hukum, kesetaraan gender, hak­hak asasi manusia.

Pasal 5

1) Dokumen RPJMD disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab  I  Pendahuluan.

Bab  II  Gambaran Umum Kondisi Daerah.

Bab  III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan.

Bab  IV  Analisis Isu­Isu Strategis.

Bab  V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. Bab  VI  Strategi dan Arah Kebijakan.

Bab  VII  Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah.

Bab  VIII  Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan. Bab  IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah.

Bab  X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.

2) Isi beserta uraian RPJMD adalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IV PELAKSANAAN

Pasal 6

(1) Bupati, SKPD dan seluruh pemangku kepentingan di Daerah wajib melaksanakan RPJMD.

(2) Melaksanakan RPJMD  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara konsisten, jujur, transparan, profesional, partisipatif dan penuh tanggung jawab.

Pasal 7

(1) RPJMD   Tahun   2016   ­   2021   pelaksanaannya   dijabarkan   dalam   RKPD   untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

(7)

     Pasal 8       

(1) SKPD wajib menyusun Renstra SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.

(2) Renstra SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan lebih lanjut dalam Renja   SKPD   yang   memuat   kebijakan,   program   dan   kegiatan   pembangunan daerah.

(3) Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan, kegiatan alternatif atau baru, indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menjadi acuan dalam penyusunan RKPD.

(4) SKPD berkewajiban menjamin konsistensi antara RPJMD dengan Renstra SKPD.

BAB V

PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu

Pengendalian Pasal 9

(1) Bupati melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan  RPJMD.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),   dalam pelaksanaannya dilakukan  oleh :

a.  Kepala Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah;dan b.  Kepala SKPD untuk program  dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya.

(3) Pengendalian       sebagaimana       dimaksud       pada       ayat       (1),       meliputi pemantauan, supervisi    dan    tindak    lanjut    penyimpangan    terhadap pencapaian   tujuan   agar   program   dan  kegiatan   sesuai   dengan   kebijakan pembangunan daerah.

(4) Kepala   Bappeda   wajib   melaporkan   hasil   pengendalian   pelaksanaan RPJMD Kepada Bupati.

(5) Kepala SKPD wajib melaporkan program dan atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya kepada Bupati.

Pasal 10

Pengendalian  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  8  meliputi  pengendalian terhadap :

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; dan  b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

       

(8)

Evaluasi Pasal 11

(1)    Bupati melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah.

(2) Evaluasi   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   meliputi   evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan  dan hasil pembangunan daerah.

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan  oleh :

a.  Kepala Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah; dan  b. Kepala  SKPD untuk  capaian kinerja pelaksanaan  program  dan/atau kegiatan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (4)   Evaluasi oleh Bappeda meliputi:

a.   penilaian   terhadap   pelaksanaan   proses   perumusan   dokumen   rencana pembangunan daerah dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah; dan

b.  menghimpun, menganalisis dan menyusun hasil evaluasi kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah.

(5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya.

     Pasal 12

Bupati   berkewajiban   memberikan   informasi   mengenai   hasil   evaluasi   pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat.

BAB VI 

PENYEBARLUASAN RPJMD Pasal 13

1) Bupati   wajib   menyebarluaskan   Rencana   Pembangunan     Jangka     Menengah Daerah  Kabupaten Manggarai Tahun 2016­2021 kepada masyarakat.

2) Penyebarluasan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   dapat   dilakukan   oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB VII 

PERUBAHAN RPJMD Pasal 14

(1) Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila :

(9)

Pembangunan   Daerah  sesuai   dengan   ketentuan   peraturan   perundang­ undangan.

b. Hasil  pengendalian  dan  evaluasi  menunjukkan  bahwa  substansi  yang dirumuskan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. c. Terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau

d. Merugikan kepentingan nasional.

(2) Perubahan  yang  mendasar  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  huruf  c, mencakup   antara   lain   terjadinya   bencana   alam,   goncangan   politik,   krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional.

(3) Merugikan  kepentingan  nasional  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) huruf d, apabila bertentangan dengan kebijakan nasional.

Pasal 15

Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan dengan tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah dan jika terjadi perubahan terhadap organisasi perangkat daerah, Perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16

Sebelum  ditetapkan  RPJMD  Tahun  2016­2021,  penyusunan  RKPD  Tahun 2016 berpedoman   pada  Arah  Kebijakan  dan  Sasaran   Pokok  yang  ditetapkan   dalam Peraturan   Daerah   tentang   RPJPD   Kabupaten   Manggarai   sesuai   dengan   periode berkenaan.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 17

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka :

(10)

2. Peraturan   Bupati   Manggarai   Nomor   38   Tahun   2014   tentang   Perubahan   atas Lampiran Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2011­2015 (Berita Daerah Kabupaten   Manggarai     Nomor   5   Tahun   2014)   dicabut   dan   dinyatakan   tidak berlaku.

       Pasal 18

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai.

Ditetapkan di Ruteng pada tanggal 11 Juli  2016

BUPATI MANGGARAI,

DENO KAMELUS

Diundangkan di Ruteng pada tanggal 11 Juli 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANGGARAI,

MANSELTUS MITAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2016 NOMOR 07

(11)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 7 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH  KABUPATEN MANGGARAI  TAHUN 2016­2021

I. UMUM

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan Pemerintahannya menganut   asas   desentralisasi,   dekonsentrasi   dan   tugas   pembantuan.   Prinsip Penyelenggaraan   desentralisasi   ialah   otonomi   seluas­luasnya.   Otonomi   seluas­ luasnya diartikan sebagai daerah diberi kewenangan mengatur dan mengurus semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Daerah memiliki   kewenangan   membuat   kebijakan   untuk   memberikan   pelayanan, peningkatan peran serta,  prakarsa dan pemberdayaan  masyarakat  yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat.

(12)

Atas   Undang­Undang   Nomor   23   Tahun   2014   tentang   Pemerintahan   Daerah (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor   58,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 5679), mengamanatkan kepada pemerintah daerah bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta   masyarakat,  serta   peningkatan  daya   saing   daerah   dengan   memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah daerah juga memiliki kewenangan yang lebih besar dalam melaksanakan serangkaian proses, mekanisme dan tahapan perencanaan   demi   keselarasan   pembangunan   antar   wilayah   tanpa   mengurangi kewenangan   yang   diberikan  bahwa   efisiensi  dan  efektivitas  penyelenggaraan pemerintahan    daerah    perlu ditingkatkan    dengan lebih  memperhatikan  aspek­ aspek  hubungan  antara  Pemerintah Pusat dengan daerah dan antar daerah, potensi dan keanekaragaman daerah,  serta  peluang dan tantangan persaingan  global  dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara.

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel,   efisien   dan   efektif   di   bidang   perencanaan   pembangunan   daerah, diperlukan   adanya   tahapan,   tata   cara   penyusunan,   pengendalian   dan   evaluasi perencanaan   pembangunan   daerah.   Penerapan   peraturan   perundangan   yang berkaitan dengan perencanaan daerah sebagaimana dimaksud Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi   pelaksanaan   Perencanan   Pembangunan   Daerah   Bab   II     tentang   prinsip­ prinsip   pembangunan   daerah   yang     mengamanatkan   perencanaan     pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki  masing­masing daerah sesuai dinamika perkembangan nasional.  

Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dimaksudkan untuk: 

1. Meningkatkan   konsistensi   antar   kebijakan   yang   dilakukan   berbagai   organisasi publik   dan   antara   kebijakan   makro   dan   mikro   maupun   antara   kebijakan   dan pelaksanaan;

2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program; 

3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;

4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik; 5. Terwujudnya   penilaian   kinerja   kebijakan   yang   terukur,   perencanaan,   dan  

pelaksanaan sesuai RPJMD, sehingga tercapai efektivitas perencanaan. 

(13)

rencana daerah dilakukan dengan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, atas­ bawah (top down) dan bawah­atas (bottom up) Dilaksanakan tata cara dan tahapan perencanaan daerah bertujuan untuk mengefektifkan proses pemerintahan yang baik melalui pemanfaatan sumber daya publik yang berdampak pada percepatan proses perubahan   sosial   bagi   peningkatan   kesejahteraan   masyarakat,   atau   terarahnya proses pengembangan ekonomi dan kemampuan masyarakat, dan tercapainya tujuan pelayanan publik.  

Proses   penyelenggaraan   perencanaan   harus   dapat   memberikan   arahan   bagi peningkatan   pengembangan   sosial­ekonomi   dan   kemampuan   masyarakat,   oleh karena   itu   diperlukan   adanya   sinkronisasi   antara   rencana   program/kegiatan   oleh organisasi publik dengan rencana kegiatan masyarakat dan pemangku kepentingan. Proses   penyelenggaraan   perencanaan   perlu   diikuti   oleh   adanya   mekanisme pemantauan   kinerja   kebijakan,   rencana   program   dan   pembiayaan   secara   terpadu bagi penyempurnaan kebijakan perencanaan selanjutnya; dan mekanisme koordinasi perencanaan   horizontal   dan   vertikal   yang   lebih   difokuskan   pada   komunikasi   dan dialog   antar   lembaga   perencanaan   dengan   prinsip   kebersamaan,   kesetaraan   dan saling   ketergantungan   satu   sama   lain.   Proses   perencanaan   dilaksanakan   dengan memasukkan   prinsip   pemberdayaan,   pemerataan,   demokratis,   desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif dan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan. 

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah disusun dengan mengacu visi, misi   dan   program   Kepala   Daerah   terpilih   yang   memuat   arah   kebijakan   daerah, strategi   pembangunan   daerah,   kebijakan   umum,   Program   Satuan   Kerja   Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah disertai dengan rencana­rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 

cukup jelas. Pasal 2 

cukup jelas. Pasal 3 

cukup jelas. Pasal 4 

cukup jelas. Pasal 5 

cukup jelas. Pasal 6 

cukup jelas. Pasal 7

cukup jelas. Pasal 8

(14)

Pasal 9 ayat (4)

Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan kepada Bupati, disertai dengan rekomendasi dan langkah­langkah yang diperlukan. ayat (5)

Kepala SKPD wajib melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan dalam bentuk laporan triwulan kepada Bupati melalui Kepala Bappeda.

Pasal 10

cukup jelas. Pasal 11

cukup jelas Pasal 12

cukup jelas. Pasal 13

cukup jelas Pasal 14

cukup jelas. Pasal 15

cukup jelas Pasal 16

cukup jelas.

Pasal 17

cukup jelas. Pasal 18

cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2016-2021. BADAN PERENCANAAN

Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan. Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dearah dan Sekretariat DPRD,

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 6 Tahun 2008 tentang Kota Terpadu Mandiri ( KTM ), yang diundangkan dalam Lembaran

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perencanaan nasional dan daerah seperti yang tercantum dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Donggala Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan