BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) adalah pedoman teknis penyelenggaraan kegiatan sebagai acuan perencanaan, pengembangan program, dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai tujuan universitas yang berisi dasar rujukan pengembangan peraturan akademik, dan prosedur operasional. Untuk selanjutnya yang dimaksud SOTK ini adalah SOTK UniversitasMuhammadiyahSukabumi.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2
Kedudukan
(1) Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dalam keputusan ini disingkat UMMI adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dipimpin oleh rektor yang bertanggungjawab langsung kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan DirektoratJenderalPendidikanTinggi.
(2) Pembinaan UMMI secara fungsional dilaksanakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi(MajelisDikti)PimpinanPusatMuhammadiyah.
(3) Koordinasi pelaksanaan tugas harian majelis pada ayat (2) dilakukan oleh Badan Pembina Harian (BPH) UMMI sebagaimana diatur dalam Pedoman PerguruanTinggiMuhammadiyah.
Pasal 3
Tugas Pokok dan Fungsi
(1) Tugas pokok UMMI adalah menyelenggarakan program catur dharma perguruan tinggi, pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan olah raga yang berlandaskan KeislamanandanKemuhammadiyahan.
(2) Dalammenyelenggarakantugaspokoktersebut, UMMImempunyaifungsi: a. Melaksanakandanmengembangkanpendidikantinggi;
b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan olahraga berdasarkan keislaman dankemuhammadiyahan;
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
d. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan;
e. Melaksanakankegiatanpelayananadministrasi;
BAB III ORGANISASI UMMI
Pasal 4
Susunan Organisasi UMMI OrganisasiUMMIterdiriatas:
(1) Perangkatpenyelenggara;BadanPembinaHarian(BPH). (2) DewanPenyantun;
(3) SenatAkademik,terdiridariempatkomisi,yaitu:
a. Komisi senat pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi UMMI serta kemahasiswaan;
b. Komisisenatperencanaandanpengembangan; c. Komisisenatsarana/prasaranadananggaran; d. Komisietik.
(4) Pimpinan universitas: a. Rektor;
b. WakilrektorIbidangakademik;
c. WakilrektorIIbidangadministrasi umum,keuangandanSDM; d. Wakil rektor III bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama. (5) Unsurpimpinanpenyelenggaraakademik:
a. Dekandanwakildekan
b. Ketuadansekretarisprogramstudi (6) Unsurpelaksanaakademik:
a. Fakultas b. ProgramStudi
c. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (7) Unsurpelaksanaadministrasi:biro
(8) Unsur penunjang akademik: laboratorium, perpustakaan, studio, bengkel workshop, penerbitan, dan unsur penunjang lainnya sesuai dengan pengembangan UMMI;
(9) Unsur monitoring dan evaluasi: Lembaga Penjaminan Mutu (LPM); gugus mutudanunitpenjaminanmutu
(10)Unsurpenunjanglayananteknis:UnitPelaksanaTeknis(UPT)
BAB IV
PEMBINA PENYELENGGARA Pasal 5
Badan Pembina Harian (BPH)
(1) Badan Pembina Harian (BPH) UMMI adalah badan yang dibentuk oleh dan bertanggungjawabkepadaPimpinanPusatMuhammadiyah.
(2) BPHberfungsimewakiliPimpinanPusatMuhammadiyahdalamhal:
a. Memberi arah dan pertimbangan kepada pimpinan UMMI dalam hal memimpin, menyelenggarakan, dan mengembangkan UMMI;
b. BersamaPimpinanUMMImenyusunRAPBtahunan;
c. Bersama Pimpinan UMMI dan Senat Akademik menyusun statuta dan RIP;
(3) BPHberwenang:
a. Mengangkat dan memberhentikan dosen dan tenaga kependidikan tetap persyarikatan atas usul Pimpinan UMMI berdasarkan aturan dan prosedur yang berlaku;
b. MelaksanakanpembinaandanpengawasanpenyelenggaraanUMMI; c. Melakukan pembinaan dan pengembangan Al Islam dan
KemuhammadiyahandiUMMI.
(4) BPH UMMI menerapkan aturan minimal anggota BPH sejumlah 5 (lima) orang, sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang terdiri atas; wakil persyarikatan (PWM atau PDM), tokoh persyarikatan yang berpengalaman dan memahami dunia pendidikan tinggi, tokoh masyarakat yang berpengalamandalampendidikantinggi danmemahamipersyarikatan. (5) Susunan BPH UMMI terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris, seorang
bendaharadananggota.
(6) Anggota BPH UMMI tidak dibenarkan merangkap sebagai Pimpinan PTM danBPHpadaamal usahaMuhammadiyahlainnya.
(7) Pengangkatan, pemberhentian dan perubahan anggota BPH ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul Pimpinan UMMI bersama PWM melalui Majelis Dikti.
(8) Masa jabatan keanggotaan BPH adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembalisebanyak-banyaknya2(dua) kaliperiodeberturut-turut.
(9) Ketua BPH tidak boleh dijabat oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dan olehKetuaPimpinanPersyarikatandibawahnya.
(10)KeanggotaanBPHberakhirkarena; a. Habismasajabatannya;
b. Mengundurkan diri; c. Meninggaldunia; d. Berhalangantetap;
e. Rangkapjabatan(ayat6).
(11)Pimpinan UMMI dapat memberikan usulan kepada Pimpinan Pusat untuk mengambil kebijakan lain dalam hal tidak terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dari mulai ayat 7 s.d.10 demi kemaslahatan persyarikatan.
(12)Kriteria anggota BPH yang diusulkan Pimpinan UMMI adalah sebagai berikut:
a. Taatdalammenjalankansyariat Islamdanberakhlaqulkarimah; b. MemahamiPersyarikatanMuhammadiyah;
c. WajibdicalonkanmelaluiSenatAkademik;
d. Dikenalmemilikiintegritasdandedikasi yangdiakuiolehmasyarakat; e. MemahamikehidupanPerguruanTinggiMuhammadiyah;
f. Memiliki hubungan yang luas.
(13)Mekanisme pengusulan anggota BPH diatur dalam mekanisme pengusulan dalamperaturanSenatAkademik.
Pasal 6 Dewan Penyantun
pengembangan pendidikan di lingkungan UMMI dan merupakan jembatan antaraUMMIdanmasyarakat.
(2) Dewan penyantun berasal dari kalangan tokoh yang berjasa baik langsung maupun tidak langsung kepada UMMI.
(3) Kepengurusan dan keanggotaan dewan penyantun ditetapkan oleh BPH atasusulanrektorsetelahmendapat pertimbangandariSenatAkademik. (4) Susunan pengurus Dewan Penyantun yang dimaksud terdiri dari seorang
ketua merangkap anggota, wakil ketua merangkap anggota, sekretaris merangkapanggotadanbeberapaanggota.
(5) Tugasdanfungsidewanpenyantunadalahsebagaiberikut,
a. Membantu pimpinan UMMI dalam menciptakan dan memelihara hubungan baik antara UMMI dan instansi/lembaga baik pemerintah maupunswastasertamasyarakatpadaumumnya;
b. Menyampaikan pikiran dan sumbang saran kepada pimpinan UMMI dalam rangka pengembangan dan kemajuan UMMI;
c. Mendorong dan menumbuhkan suasana yang baik dan dinamis bagi upaya mewujudkan identitas UMMI, yakni pemuliaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang islami dalam rangka membangun bangsa;
BAB V SENAT AKADEMIK
Pasal 7 Senat Akademik
(1) SenatAkademikadalahbadannormatifdanperwakilantertinggidiUMMI. (2) Senat Akademik terdiri dari; guru besar, pimpinan universitas, pimpinan
lembaga, dan wakil dosen yang mewakili bidang ilmu dan teknologi atau kelompok bidang ilmu dan teknologi yang dikembangkan di UMMI.
(3) Ketua dan sekretaris Senat Akademik dipilih dan diangkat oleh anggota SenatAkademik.
(4) AnggotaSenatAkademikterdiriatasanggota tetapdananggotatidaktetap. (5) Anggota tetap terdiri dari :
a. Gurubesarexofficio; b. Rektorexofficio; c. Wakilrektorexofficio; d. Dekanexofficio;
e. Ketualembagaexofficio; f. Kepalaperpustakaanexofficio;
g. Dosen yang bukan guru besar yang diusulkan oleh Senat Fakultas, masing-masing sebanyak 2 (dua) orang dengan jabatan fungsional minimallektor;
(6) Anggotasenattidaktetapadalahgurubesaremeritus.
(7) Anggota Senat Akademik ditetapkan dengan surat keputusan rektor.
Pasal 8
(1) Mengusulkan dan memberi pertimbangan perubahan statuta yang menjadi pedoman bagi pimpinan UMMI dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabkepadarektor.
(2) Merumuskan kebijakan akademik, non akademik dan pengembangan UMMI. (3) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan
mimbarakademik,danotonomi keilmuandiUMMI.
(4) Merumuskanetika,norma,dantolok ukurpenilaianpenyelenggaraanUMMI. (5) Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan akademik yang
telahdijalankanolehrektor.
(6) Memberikan pertimbangan, persetujuan, dan pengawasan atas rencana dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja UMMI yang diajukan oleh rektor setelahdibicarakandenganBPH.
(7) Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Pusat berkenaan dengan calon-calonyangdiusulkanuntukdiangkatmenjadirektordanwakilrektor. (8) Memberikan pertimbangan kepada rektor berkenaan dengan calon dekan
danwakildekanyangdiusulkanolehSenatFakultas.
(9) Memberikan pertimbangan untuk dosen yang akan mengajukan jabatan fungsionallektorkepaladangurubesar.
(10)Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik yang berlaku bagi sivitas akademikadantenagakependidikanUMMI.
(11)Mempertimbangkan pembentukan dan penutupan suatu fakultas, program studi,laboratorium,ataustudio.
(12)Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas usul, pengangkatan guru besar, pengangkatan guru besar emeritus, dan pemberian gelar Doctor HonorisCausa(Dr.HC)denganmemperhatikanketentuanyangberlaku. (13)Mengukuhkan guru besar tetap (khusus komisi senat guru besar), menerima
mahasiswa baru, mewisuda para lulusan, dan melaksanakan peringatan hari jadiuniversitas.
(14)Merumuskan pedoman dan mengatur tata cara pemberian penghargaan kepada dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan perseorangan atau lembaga.
(15)Memberi saran, pendapat, dan pertimbangan berkenaan dengan masalah-masalahyangdihadapiolehUMMI.
(16)Merumuskan peraturan dan tata cara pemilihan calon rektor, wakil rektor, dekan,wakildekan,ketualembaga, dandirekturprogrampascasarjana (17)Tatacara pengambilan keputusan dalam rapat senat diatur dalam peraturan
SenatAkademik.
(18)Senat Akademik dalam melaksanakan tugasnya dapat membentuk komisi –komisi.
Pasal 9
Komisi Senat Akademik
(1) Ketua dan sekretaris komisi Senat Akademik diangkat dan diberhentikan olehrektorberdasarkanmusyawarah mufakatanggotakomisi.
(2) Pembentukan dan penghapusan komisi senat ditetapkan dengan keputusan rektorsetelahmendapatpertimbangan dariSenatAkademik.
(3) KomisiSenatAkademikterdiriatas:
b. Komisisenatperencanaan,danpengembangan;
c. Komisisenatsarana/prasaranadan pengawasanrealisasianggaran; d. Komisietik.
Pasal 10
Tugas Pokok Komisi Senat Akademik
Tugas pokok komisi Senat Akademik yang dimaksud dalam SOTK ini meliputi sebagaiberikut:
(1) Komisi senat etika pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi dan kemahasiswaan:
a. Merumuskan strategi pengembangan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdianpadamasyarakat,serta Al-Islamdankemuhammadiyahan; b. Merumuskan kebijakan dasar catur dharma perguruan tinggi dan
keilmuan;
c. Merumuskan organisasi, norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan;
d. Menilai pertanggung jawaban pimpinan UMMI atas pelaksanaan kebijakan/rencanacaturdharmaperguruantinggi;
e. Merumuskan kebijakan dan pengembangan identitas UMMI;
f. Menilai kelayakan jenjang akademik dosen tetap untuk jabatan fungsional untukdiusulkankepadaMendiknas.
(2) Komisiperencanaan,danpengembangan:
a. Merumuskankebijakandasarpengembanganinstitusi; b. MerumuskanperencanaanpembangunanUMMI;
c. Kerjasama dengan pihak-pihak di luar UMMI (dalam negeri dan luar negeri);
d. Merumuskanetikapenelitian; e. Konsorsiumilmu-ilmuserumpun;
(3) Komisisenatsarana/prasaranadananggaran:
a. Merumuskan strategi pengembangan pemeliharaan sarana/prasarana; b. Merumuskanstrategipengembanganadministrasidankeuangan;
c. Merumuskan organisasi, norma dan tolok ukur penyelenggaraan administrasidankeuangan;
d. Memberikan pertimbangan atas rencana pendapatan dan belanja yang diajukanolehrektor;
e. Mengarahkanpengembangankesejahteraansivitasakademika;
f. Menilai pertanggungjawaban rektor atas pelaksanaan kebijakan pengembangansarana/prasarana,administrasidankeuangan.
(4) Komisietik:
a. Merumuskanstrategiimplementasietikaakademik;
b. Memberikan pertimbangan penghargaan dan sanksi terhadap implementasietikaakademik;
Pasal 11
Sidang Senat dan Sidang Komisi Senat Akademik
(1) Senat Akademik menetapkan mekanisme kerja, tata tertib rapat atau sidang danjadwalkegiatantahunan.
b. SidangTerbukaSenatAkademik; c. SidangKomisidanatauSub-komisi;
d. Sidang Gabungan Pimpinan Komisi dan atau Pimpinan dan anggota Sub-komisi dengan Pimpinan Universitas, Dekan Fakultas, Ketua Lembaga,danDirekturProgramPascasarjana.
(3) Setiap anggota tetap mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih, sedangkan anggota tidak tetap hanya mempunyai hak bicara untuk memberikan saran atau pendapat tetapi tidak mempunyai hak memilih maupundipilih.
(4) Sidang Senat Akademik dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota tetap, apabila kuorum tidak tercapai ketua sidang dapat menunda sidang paling lama 15 (lima belas) menit dan setelah itu sidang dilanjutkan walaupun tidak mencapai kuorum, sidingdianggapsah.
BAB VI
PELAKSANA PENYELENGGARA UMMI Pasal 12
Rektor
(1) UMMIdipimpinolehseorangrektor dandidampingiwakilrektor.
(2) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul majelis dikti berdasarkan usulan dari Senat Akademik, setelah memperolehrekomendasiPimpinanWilayahMuhammadiyah.
(3) Rektor sebagai penanggung jawab dan penyelenggara pendidikan melakukan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma, dantolokukurpenyelenggaraan pendidikandiUMMI.
(4) Dalammelaksanakanketentuansebagaimanadimaksud ayat(3)maka: a. Dibidang administrasi dan keuangan, pimpinan UMMI bertanggung jawab
kepada Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah; b. Dibidang akademik, Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi
bertanggungjawabkepadaMenteriPendidikanNasional. (5) CalonrektorUMMIharusmemenuhisyarat:
a. Taat dalam menjalankan syariat Islam dan berahlaqulkarimah; b. MemahamiPersyarikatanMuhammadiyah;
c. Memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman akademik memadai minimal 4(empat)tahunsebagaiunsurpimpinan.
d. WajibdicalonkanmelaluiSenatAkademik; e. Sekurang-kurangnyaberkualifikasimagister; f. Memilikiwawasanmanajerialpendidikantinggi.
Pasal 13
Tugas dan Wewenang Rektor
(1) Rektor adalah penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan UMMI yang mempunyai tugas pokok dan wewenang sebagai berikut:
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
b. Membina tenaga akademik, non akademik dan mahasiswa.
c. Membina hubungan dengan persyarikatan dan pihak lain dalam dan luar negeri
d. Menyusunrencanakerja,anggarandanpengelolankekayaanuniversitas; e. Pelaksanaanggaranpendapatandanbelanja,sertapelaporannya;
f. Melaporan hasil kerja tahunan ke majlis dikti PP Muhammadiyah setelah mendapatpersetujuanSenatAkademik;
(2) Dalam menjalankan tugas untuk kepentingan pengembangan UMMI, rektor dibantu oleh 3 (tiga) wakil rektor yaitu; wakil rektor bidang akademik kemahasiswaan dan alumni, wakil rektor bidang administrasi Umum, keuangan dan SDM, dan wakil rektor bidang hubungan masyarakat, promosi dan kerjasama.
(3) Rektor dapat melakukan penambahan wakil rektor berdasarkan kesepakatan senat.
(5) Bilamana rektor dan wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan berhalangan tidak tetap, rektor dapat menunjuk wakil rektor lainnya untuk bertindaksebagaipelaksanaharianrektor.
(6) Bilamana rektor berhalangan tetap, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengangkat pejabat rektor sebelum diangkat rektor definitif atas usul majelis pendidikan tinggi yang mekanismenya diatur dengan ketentuan majelis pendidikantinggi.
(7) Menetapkan fungsi, tugas, tanggung jawab dan kewenangan, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, direktur program pascasarjana, direktur program vokasi, ketua dan sekretaris program studi, laboran, dan unsur penunjang akademik.
(8) Rektor dengan persetujuan senat dapat membantu PTM lain dalam bidang akademikdankemahasiswaan.
Pasal 14 Wakil Rektor (1) Wakilrektorterdiriatas:
a. WakilrektorI,bidangakademik;
b. Wakil rektor II, bidang administrasi umum, keuangan dan SDM; c. WakilrektorIII,bidangkemahasiswaan,alumnidankerjasama
(2) Wakil rektor diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul rektor, setelah memperoleh pertimbangan Senat AkademikdanrekomendasiPimpinanWilayahMuhammadiyah.
(3) CalonwakilrektorUMMI harusmemenuhisyarat:
a. Taatdalammenjalankansyariat Islamdanberahlaqulkarimah; b. Memahami Persyarikatan Muhammadiyah;
c. BerstatusdosentetapdiUMMI;
d. Berpengalaman minimal 4 (empat) tahun sebagai unsur pimpinan di UniversitasMuhammadiyahSukabumi;
e. Sekurang-kurangnya berpendidikan magister (S2); f. Memilikijabatanfungsional.
Pasal 15
Tugas dan Wewenang Wakil Rektor I
Tugas dan wewenang wakil rektor I adalah membantu rektor dalam bidang akademikmeliputi:
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
(2) Perencanaan dan pelaksanaan baru untuk penyelenggaraan kegiatan tambahan bagi usaha pengembangan nalar sivitas akademik UMMI;
(3) Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama bidang akademik dengan berbagaipihakbaikdidalam maupundiluarnegeri;
(4) Penghimpunan data dan informasi pendidikan/ilmiah untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan akademik;
(7) Penyelenggaraan dan pelaksanaan identitas UMMI di bidang akademik, yaitu mengagungkan agama Islam, melestarikan dan mengembangkan budayadalamkerangkapengembanganbudayanasional;
Pasal 16
Tugas dan Wewenang Wakil Rektor II
Tugas dan wewenang wakil rektor II pada bidang administrasi umum, keuangan dan SDM membantu rektor dalam hal :
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidangadministrasiumum,keuangandanSDM;
(2) Perencanaandanpengelolaananggarankeuangan,asetdanSDM;
(3) Pengurusan kerumahtanggaan dan pemelihara keamanan dan ketertiban lingkungan;
(4) Pengembangan unit bisnis atau profit center sebagai salah satu sumber pendanaan universitas;
(5) Melaksanakanevaluasihasilkerjapegawai;
(6) Menjalin hubungan baik keluar maupun ke dalam atas nama rektor untuk bidangadministrasiumum,keuangandanSDM;
(7) Memberikan laporan pertanggungjawaban bidang kerjanya kepada rektor;
Pasal 17
Tugas dan Wewenang Wakil Rektor III
Tugas dan wewenang wakil rektor III pada bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasamamembanturektordalamhal:
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, hubungan masyarakat, promosi dan kerjasama dengan perguruan tinggi lain, dunia usaha, atau pihak lain baik dalammaupunluarnegeri;
(2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan protokoler, publikasi dalam pengembangan citra UMMI;
(3) Bertanggungjawabatasperkembanganjumlahmahasiswa;
(4) Perencanaan dan pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan oleh para pembina kemahasiswaan, terhadap pengembangan sikap dan orientasi yang mengarah pada pengembangan nalar, minat, bakat dan kesejahteraan mahasiswa;
(5) Pembinaan organisasi mahasiswa, kegiatan mahasiswa dan alumni serta menselaraskan organisasi otonom (IMM, Hizbul wathan dan tapak suci), pada pencapaian visi UMMI;
(6) Mengkoordinasipelaksanaankegiatanpenelusuranalumni(tracerstudy); (7) Memberikanlaporanpertanggungjawabanbidangkerjanyakepadarektor.
Pasal 18
Masa Jabatan Pimpinan UMMI
(1) Masa jabatan rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan,ketua program studi, sekretaris program studi, ketua lembaga dan direktur program pascasarjana 4 (empat) tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidakbolehlebihdari2(dua)kalimasajabatanberturut-turut;
(2) Masajabatanpergantianantarwaktutidakdihitungsebagaimasajabatan; (3) Bilamana wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, sekretaris
berakhir maka dilakukan pejabat pengganti untuk meneruskan sisa masa tugasdiaturdalamperaturan dankeputusanrektor;
(4) Jabatan rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, sekretaris lembaga, direktur program pascasarjana, wakil direktur program pascasarjana, ketua program studi dan sekretaris, tiga bulan sebelum masa jabatannyaberakhirmakadilakukanprosespemilihan.
BAB VII
PELAKSANA AKADEMIK Pasal 19
Senat Fakultas
(1) Senatfakultasadalahbadannormatifdanperwakilantertinggidifakultas; (2) Senat fakultas terdiri dari; guru besar, pimpinan fakultas, pimpinan program
studi dan wakil dosen yang mewakili bidang ilmu dan teknologi atau kelompok bidang ilmu dan teknologi yang dikembangkan di lingkungan fakultas;
(3) Ketua dan sekretaris Senat fakultas dipilih dan diangkat oleh anggota Senat fakultas;
(4) AnggotaSenatfakultasterdiriatasanggota tetapdananggotatidaktetap; (5) Anggotatetapterdiridari:
a. Gurubesarexofficio; b. Dekanexofficio; c. Wakildekanexofficio;
d. Ketua program studi exofficio;
e. Dosen yang bukan guru besar yang diusulkan oleh program studi, masing-masing sebanyak 2 (dua) orang dengan jabatan fungsional minimallektor;
(6) Anggota senat tidak tetap adalah guru besar emeritus;
(7) AnggotaSenatfakultasditetapkandengansuratkeputusandekan.
Pasal 20
Tugas dan Fungsi Senat Fakultas Senatfakultasmempunyaitugaspokok:
(1) Merumuskan kebijakan akademik, non akademik dan pengembangan fakultas;
(2) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbarakademik,danotonomi keilmuandifakultas;
(3) Merumuskan etika, norma, dan tolok ukur penilaian penyelenggaraan fakultas;
(4) Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan akademik yang telahdijalankanolehdekan;
(5) Memberikan pertimbangan, persetujuan, dan pengawasan atas rencana dan realisasianggaranpendapatandanbelanjafakultas;
(7) Memberikan pertimbangan untuk dosen yang akan mengajukan jabatan fungsional;
(8) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan non akademik yang berlaku di fakultas;
(9) Mengusulkan pembentukan dan penutupan suatu fakultas, program studi, laboratorium,ataustudio;
(10)Memberi saran, pendapat, dan pertimbangan berkenaan dengan masalah-masalahyangdihadapiolehfakultas;
(11)Tatacara pengambilan keputusan dalam rapat senat diatur dalam peraturan Senatfakultas.
Pasal 21
Sidang Senat Fakultas
(1) Senat Fakultas menetapkan mekanisme kerja, tata tertib rapat atau sidang danjadwalkegiatantahunan;
(2) Setiap anggota mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih;
(3) Sidang Senat Fakultas dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengahtambahsatudarijumlahanggota;
(4) Apabila kuorum tidak tercapai ketua sidang dapat menunda sidang paling lama 15 (lima belas) menit dan setelah itu sidang dianggap sah.;
(5) Keputusan sidang Senat Fakultas diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat oleh anggota tetap, bila dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara, dan keputusanditetapkandengansuaraterbanyakanggotayanghadir.
Pasal 22 Pimpinan Fakultas
Yang dimaksud dengan fakultas adalah satuan pelaksana catur dharma perguruantinggidengansejumlahprogramstudi.
(1) Fakultas dipimpin oleh seorang dekan dan didampingi wakil dekan dengan pelaksanaan tugas yang sama;
(2) Dekan dan wakil dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor berdasarkan usulandariSenatFakultas;
(3) Calondekandanwakildekan UMMIharusmemenuhisyarat; a. Taat dalam menjalankan syariat Islam dan berahlaqulkarimah; b. MemahamiPersyarikatanMuhammadiyah;
c. BerstatusdosentetapdiUMMI;
d. WajibdicalonkanmelaluiSenatFakultas;
e. Sekurang-kurangnyaberpendidikanmagister(S2); f. Memilikijabatanfungsional.
(4) Dekan sebagai penyelenggara dan penanggung jawab fakultas dalam melakukan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma, dantolokukurpenyelenggaraanfakultas;
(5) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (3) maka dekandibantuolehwakildekan.
Pasal 23
Tugas dan Wewenang Dekan
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
b. Pembinaan tenaga pendidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa serta berhubungandenganpersyarikatandanmasyarakatlingkungannya; c. Pembinaan/pengembanganidentitasfakultas;
d. Penyusunan visi, misi, tujuan, renstra, SOTK, program kerja, pedoman akademik,dandokumenpenjaminanmutuditingkatfakultas;
e. Penyusunan rencana anggaran dan pendapatan dan belanja fakultas berbasisprogramyangtelah disetujuiSenatFakultas;
f. Pelaksana anggaran pendapatan dan belanja fakultas; g. Mengembangkanhubunganbaikdenganpihakketiga;
h. Menyusun laporan tahunan ke rektor setelah mendapat persetujuan SenatFakultas.
(2) Dalam menjalankan tugas untuk kepentingan pengembangan fakultas, dekandanwakildekanbertanggungjawabkepadarektor;
(3) Bilamana dekan berhalangan tidak tetap, wakil dekan bertindak sebagai pelaksanahariandekan;
(4) Bilamana dekan berhalangan tetap (meninggal dunia, tugas belajar di luar negeri atau kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan tugas struktural) Senat Fakultas dapat memilih dan mengusulkan nama calonkepadarektordalambataswaktu palinglama6(enam)bulan.
Pasal 24 Wakil Dekan
(1) Wakil dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor;
(2) Masajabatanwakildekansesuai denganmasajabatandekan; (3) Prosedurpemilihanwakildekandiatur sesuaiketentuanMajelisDikti.
Pasal 25
Tugas dan Wewenang Wakil Dekan
Tugas dan wewenang wakil dekan adalah membantu dekan dalam bidang catur dharma,meliputihal-halsebagaiberikut,
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakatsertaAl-IslamdanKemuhammadiyahan.;
(2) Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum di semua program studi yang ada dilingkunganfakultasnya;
(3) Pembinaantenagapendidikdanpenunjangakademik;
(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program akademik;
(5) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswadilingkunganfakultas;
(6) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas fakultas dan UMMI, serta menyelaraskan antara organisasi;
(7) Pembinaanorganisasikemahasiswaandilingkunganfakultas;
BAB VIII
PELAKSANA PROGRAM AKADEMIK Pasal 26
Program Studi
(1) Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan akademik dan atau professional serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian di bawah koordinasifakultas;
(2) Program studi dipimpin oleh seorang ketua program studi;
(3) Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi dibantu oleh seorang sekretarisprogramstudi;
(4) Ketuaprogramstudibertanggung jawabkepadadekan;
(5) Ketua program studi dan sekretaris program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan berdasarkan hasil pemilihan dosen tetap program studi dan rekomendasi Senat Fakultas serta pertimbangan BPH;
(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua/sekretaris program studi diatur dalampedomanfakultas;
(7) Program studi yang belum memenuhi syarat membentuk fakultas, berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada rektor, yang pembinaannya dilaksanakanolehwakilrektorI.
Pasal 27
Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Studi
Tugas dan wewenang ketua dan sekretaris program studi adalah membantu dekandalambidangcaturdharma,meliputi:
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakatsertaAl-IslamdanKemuhammadiyahan;
(2) Mengkoordinasikanpenyerasiankurikulumdiprogramstudi; (3) Pembinaantenagapendidikyangadadiprogramstudi.;
(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program akademik;
(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminanmutuprogramstudi;
(6) Menyusunrencanaanggaranbelanja berbasisprogramkerja;
(7) Menciptakan iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswadilingkunganprogramstudi;
(8) Melaksanakan pembinaan sivitas akademika di lingkungannya;
(9) Pembinaan organisasi himpunan kemahasiswaan di lingkungan program studi;
(10)Melaksanakan pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program studi, fakultas dan UMMI;
Program Profesi
(1) Program profesi adalah unsur fakultas yang menyelenggarakan pendidikan khususyangberbasiskeahlian khusussarjana(S1);
(2) Program profesi dalam pelaksanaannya mengacu pada ketentuan dan standarkualitasyangditetapkan olehasosiasiprofesi;
(3) Program profesi dipimpin oleh seorang ketua program profesi yang berkualifikasi sesuai dengan ketentuan asosiasi profesi atau seorang yang keahliannyamemenuhipersyaratantertentu;
(4) Dalam menjalankan tugasnya ketua program profesi dapat dibantu seorang sekretarisprogramprofesi;
(5) Ketua dan sekretaris program profesi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atasusuldekandanrekomendasi senatsertapertimbanganBPH;
(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua dan atau sekretaris program profesidiaturdalampedomanfakultas.;
(7) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua dan atau sekretaris program profesidiaturdalampedomanfakultas.
Pasal 29
Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Profesi
Tugas dan wewenang ketua dan sekretaris program profesi adalah membantu dekandalambidangcaturdharma,meliputi:
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan profesi dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakatsertaAl-IslamdanKemuhammadiyahan;
(2) Mengkoordinasikanpenyerasiankurikulumdiprogramprofesi; (3) Pembinaantenagapendidikyangadadiprogramprofesi;
(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program profesi;
(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminanmutuprogramprofesi;
(6) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswadilingkunganprogramprofesi;
(7) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program profesi, fakultasdanUMMI;
(8) Ketua program profesi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepadadekan.
Pasal 30 Program Diploma
(1) Program studi diploma adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untukmemilikipekerjaandengan keahlianterapantertentu;
(2) Program studi diploma dipimpin oleh seorang ketua;
(3) Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi diploma dibantu oleh seorangsekretaris;
(5) Ketua dan sekretaris program studi diploma diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan berdasarkan hasil pemilihan dosen tetap program studidiplomadanrekomendasiSenat FakultassertapertimbanganBPH; (6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas kepala dan sekretaris program studi
diplomadiaturdalampedomanfakultas.
Pasal 31
Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Diploma Tugas dan wewenang ketua dan sekretaris program diploma adalah membantu dekandalambidangcaturdharma,meliputi:
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakatsertaAl-IslamdanKemuhammadiyahan;
(2) Mengkoordinasikanpenyerasiankurikulumdiprogramdiploma; (3) Pembinaan tenaga pendidik yang ada di program diploma;
(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program akademik;
(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminan mutu program diploma;
(6) Menyusunrencanaanggaranbelanja berbasisprogramkerja;
(7) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswadilingkunganprogramdiploma;
(8) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program studi, fakultasdanUMMI.
(9) Pembinaan organisasi himpunan kemahasiswaan di lingkungan program diploma;
(10)Ketua program diploma dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepadadekan.
Pasal 32
Program Vokasi (CommunityCollege)
(1) Community college adalah jenis pendidikan di atas pendidikan menengah yang menyelenggarakan beragam program pendidikan berdurasi satu sampai dengan dua tahun untuk memperoleh sertifikat pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan yang selaras dengan kemajemukan kebutuhan masyarakat lokal dalam berbagai sektor baik sektor primer, sekunder,tersier,maupunkuarter;
(2) Program vokasi dalam pelaksanaannya mengacu pada ketentuan dan standarkualitasyangditetapkanoleh DIKTItentangpendidikanvokasi; (3) Program vokasi dipimpin oleh seorang direktur setingkat dekan yang
memiliki kemampuan akademik, manajerial dan hubungan kerjasama yang memadai;
(4) Dalam menjalankan tugasnya direktur program vokasi dibantu oleh wakil direkturprogramyangbertanggungjawabkepadadirektur;
(5) Direktur dan wakil direktur program vokasi bertanggung jawab kepada rektor. (6) Direktur dan wakil direktur program vokasi diangkat dan diberhentikan oleh
rektoratasrekomendasiSenat;
(8) Unsur program vokasi adalah: laboratorium, kelompok tenaga pengajar/tutor dantatausaha.
Pasal 33
Tugas dan Wewenang Direktur dan Wakil Direktur Program Vokasi Direktur dan wakil direktur program vokasi adalah penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan pendidikan vokasional yang mempunyai tugas pokok danwewenangsebagaiberikut:
(1) Memimpin penyelenggaraan pendidikan vokasional dan pendidikan Al-Islam danKemuhammadiyahan;
(2) Pembinaan dan peningkatan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja; (3) Pembinaandanpengembanganidentitasprogram;
(4) Penyusunanrencanaanggaranpendapatan danbelanjaprogram; (5) Pelaksanaanggaranpendapatandanbelanjaprogram;
(6) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminanmutuprogramvokasi;
(7) Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan seluruh stakeholders yang berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan pengembangan pendidikan vokasional (pemerintah, institusi dan perusahaan swasta,industri,kelompokprofesional danmasyarakatperseorangan); (8) Menyusunlaporantahunankepadarektor.
Pasal 34
Program Pascasarjana
(1) Program pascasarjana adalah penyelenggara dan pelaksana kegiatan akademik strata dua dan strata tiga;
(2) Program pascasarjana dipimpin oleh seorang direktur setingkat dekan yang memilikikemampuanakademikdan manajerialyangmemadai;
(3) Dalam menjalankan tugasnya direktur program pascasarjana dibantu oleh wakil direktur yang bertanggungjawab kepada direktur program;
(4) Direkturprogrampascasarjanabertanggungjawabterhadaprektor;
(5) Direktur dan wakil direktur program pascasarjana diangkat dan diberhentikan olehrektoratasrekomendasiSenatAkademik;
(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas direktur dan wakil direktur program pascasarjanadiaturdalampedomantersendiri;
(7) Unsur program pascasarjana adalah program studi, laboratorium, kelompok tenagapengajardantatausaha.
Pasal 35
Tugas dan Wewenang Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana Tugas dan wewenang direktur dan wakil direktur program pascasarjana meliputi: (1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakatsertaAl-IslamdanKemuhammadiyahan;
(2) Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum di program pascasarjana; (3) Pembinaantenagapendidikyangadadiprogrampascasarjana;
(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminanmutuprogrampascasarjana;
(6) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswa di lingkungan program pascasarjana;
(7) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program pascasarjanadanUMMI;
(8) Direktur dan wakil direktur pascasarjana dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawabkepadarektor.
Pasal 36
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
(1) Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) adalah unsur pelaksanaan akademik di lingkungan universitas yang merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh sivitasakademikadanpusat-pusatstudi;
(2) LPPM mengkoordinasikan pengembangan sumberdaya manusia dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan publikasi /HKI;
(3) LPPM melakukan kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan pengabdianpadamasyarakatsertapublikasi/HKI;
(4) Di tingkat fakultas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukanolehkelompokkeahliandan mengindukkepusatstudi;
(5) LPPM mengkoordinasi kegiatan pusat studi, unit bisnis, layanan teknis yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta publikasi/HKI;
(6) LPPM dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang diangkat serta diberhentikan olehrektor;
(7) Ketua Pusat Studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usulan ketua LPPM;
(8) Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan kegiatan Lembaga Penelitian dan PengabdianpadaMasyarakatdiatur olehpedomanuniversitas.
Pasal 37
Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris LPPM
Merencanakan, membina, mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatanpenelitiandanpengabdiankepada masyarakatdilingkunganUMMI: (1) Untukmelaksanakantugasdibidang penelitianmempunyaifungsi:
a. Melaksanakan peningkatan kapasitas peneliti dan pelaksanan pengabdiankepadamasyarakat;
b. Melaksanakan penelitian dasar dan penelitian terapan;
c. Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk perguruantinggiataubadanlain,baik daridalammaupunluarnegeri; d. Melaksanakan penelitian unggulan untuk pendidikan dan pengembangan
institusi;
e. Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menunjangpengembanganAl-IslamdanKemuhammadiyahan;
(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut dibidang pengabdian kepada masyarakat,LPPMmempunyaifungsi:
a. Mengamalkanilmupengetahuan,teknologidanseni;
b. Meningkatkan relevansi program UMMI sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
c. Membantudanmemberdayakanmasyarakatdalam melaksanakanpembangunan;
d. Melaksanakan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional dan atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badanlain,baikdalam maupunluarnegeri;
e. Melaksanakan urusan tata usaha pengabdian kepada masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas d bidang publikasi/HKI, LPPM mempunyai fungsi:
a. Merencanakan peningkatan capaian karya ilmiah sivitas akademika dengan merujuk kepada Key Performance Indicator(KPI) penelitian dan pengabdiankepadamasyarakat.
b. Memfasilitasi publikasi sivitas akademika tingkat nasional terakreditasi daninternasionalberreputasi;
c. Memfasilitasi karya sivitas akademika dalam bentuk pengajuan dan perlindunganHKI;
d. Meningkatkan mutu pengelolaan jurnal internal UMMI menjadi jurnal nasionalterakreditasidanjurnalinternasionalberreputasi;
e. Memantaudanmengevaluasimutupublikasisesuaietikaakademik; f. Melaksanakanurusantatausahabidangpublikasi/HKI.
(4) LPPM mengkoordinasi pusat-pusat studi yang melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, antara lain:
a. PusatstudiAlIslamdanKemuhammadiyahan; b. Pusatstudipembangunandansumberdaya; c. Pusatstudiyangakandibentukkemudian.
(5) LPPM mengkoordinasi unit bisnis dan layanan teknis yang bidang penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, publikasi/HKI yang bergerak secara internaldaneksternal,antaralain:
a. UMMIpress;
b. PT. Bumi Surya Techno;
c. Unitlainyangaandibentukkemudian.
(6)LPPM melakukan kegiatan manajemen administrasi dan layanan kelembagaanmerujukkepadadoumeninduk dandokumenmutuLPPM.
Pasal 38
Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LAIK)
(1) Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyah (LAIK) adalah unsur pelaksanaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di lingkungan universitas yang merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilakukan oleh masyarakat UMMI;
(3) LAIK melakukan kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi bidangAl-IslamdanKemuhammadiyahan;
(4) Di tingkat fakultas kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dikoordinasi dekandibantuolehketuaprogramstudi;
(5) LAIK mengkoordinasi kegiatan pusat studi AIK, pusat-pusat kajian, unit kegiatan, unit bisnis, dan layanan teknis yang terkait dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
(6) LAIK dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang diangkat serta diberhentikan olehrektor;
(7) Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan kegiatan LAIK diatur oleh pedoman universitas.
Pasal 39 Pusat Studi
(1) Pusat studi merupakan lembaga di bawah koordinasi pusat penelitian yang menyelenggarakan program akademik untuk melaksanakan kegiatan penelitianataupengkajiandalamsatu ataulebihdisiplinilmu;
(2) Untuk menyelenggarakan peranan dan tugas tersebut pusat studi mempunyai fungsi, antara lain:
a. Memetakan potensi sumberdaya dan peningkatan kapasitas kepakaran di lingkunganUMMI;
b. Menelaah, merumuskan, dan menyusun road map pengembangan keilmuandankeislamanyang dikembangkandiUMMI;
c. Merumuskan roadmap penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasiyangterkaitkeilmuandankeislamandiUMMI;
d. Mengembangkan dan menguatkan jejaring pusat studi dengan lembaga lainsertamenyelaraskandengankebutuhanmasyarakat.
Pasal 40
Unit Pelaksana Teknis (UPT)
(1) UPT merupakan unit yang memberikan layanan untuk menunjang penyelenggaraaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat danperencanaandibawahkoordinasiwakilrektorterkaitbidangkerjanya; (2) UPT dalam pelaksanaanya memiliki peran dan tugas antara lain:
a. Menelaah, merumuskan, menyusun dan melaksanakan kegiatan teknis yangsecaralangsungberhubungan denganbidangkerjanya;
b. Mengembangkan dan menguatkan jejaring UPT dengan lembaga lain sertamenyelaraskandengankebutuhan universitasdanmasyarakat. (3) UPTdibentukdanditetapkanolehrektor;
(4) KepalaUPTdiangkatdan diberhentikanolehrektor;
(5) Ketentuan terkait struktur, tugas, wewenang, hak dan kewajiban UPT diatur olehperaturanuniversitas.
Pasal 41 Laboratorium
(1) Laboratorium adalah unit sumber daya dasar bagi pengembangan disiplin ilmupengetahuan,teknologi,danseni;
(3) Laboratoriumyangdikoordinasioleh universitasberbentukUPT;
(4) Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala yang berasal dari dosen tetap yang keahliannya telah memenuhi syarat sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian;
(5) Kepala laboratorium yang dikoordinasi oleh universitas bertanggung jawab kepada rektor, sedangkan kepala laboratorium fakultas/program studi bertanggungjawabkepadadekan/ketuaprogramstudi;
(6) Kepala laboratorium fakultas/program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul ketua program studi melalui dekan, sedangkan kepala laboratorium yang dikoordinasi oleh universitas diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul fakultas/program studi pemakai laboratorium tersebut; (7) Dalammenjalankantugasnya,kepalalaboratoriumdibantuolehlaboran; (8) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas kepala laboratorium diatur dalam
pedomanuniversitas.
Pasal 42 Perpustakaan
(1) PerpustakaanadalahUPTyangberadadibawahkoordinasiWakilRektorI; (2) Perpustakaan sebagai unit penunjang pelayanan akademik yang diatur
secarakhusus;
(3) Perpustakaan merupakan tempat pelayanan informasi ilmiah dan info lainnya bagi masyarakat berupa bahan pustaka yang tersimpan baik dalam bentuk cetakdannoncetak;
(4) Perpustakaan berfungsi mendukung kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan universitas;
(5) Perpustakaanmempunyaitugas:
a. Menyediakan,memperbaharuidanmengolahbahanpustaka; b. Memberikanpelayanandanpendayagunaanbahanpustaka; c. Memelihara bahan pustaka;
d. Melakukanpelayananreferensi;
e. Melakukanurusantatausahakepustakaan;
f. Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk pengembangan perpustakaan.
(6) Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang berpendidikan kepustakaandanmempunyaikemampuan manajerialyangbaik;
(7) Kelompok pustakawan terdiri atas sejumlah pustakawan dalam jabatan fungsional;
(8) Kepalaperpustakaandiangkatdan diberhentikanolehrektor; (9) Kepalaperpustakaanbertanggungjawabkepadarektor;
(10)Struktur, fungsi, tata kerja, dan rincian tugas perpustakaan diatur dalam pedomanuniversitas.
Pasal 43 Tim Etik dan Hukum
(2) Tim etik dan hukum merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan etika akademik dan non akademikyangdilakukanolehmasyarakatUMMI;
(3) Tim etik dan hukum membuat rekomendasi dan sanksi pelanggaran etik akademik dan non akademik yang dilakukan masyarakat UMMI kepada rektormelaluiwakilrektorbidangterkait.;
(4) Tim etik dan hukum dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh rektor dan dibantuolehseorangsekretaris danseoranganggota.
Pasal 44
Unit Pengembangan Pembelajaran
(1) Unit Pengembangan Pembelajaran (UPP) adalah unsur pelaksana fungsi perencana, penyusun, pengawas dan pengevaluasi kualitas kurikulum, pembelajaran,dantenagaakademik;
(2) UPP membuat rekomendasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum, pembelajaran,dantenagaakademik;
(3) UPP dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh rektor dibantu oleh seorang sekretaris dan anggota perwakilan dari setiap disiplin ilmu yang ada di UMMI;
(4) UPPbertanggungjawabkepadaWakilRektorIBidangAkademik.
BAB IX ADMINISTRASI
Pasal 45 Biro Administrasi
(1) Biro administrasi adalah unsur pelaksana administrasi dibidang pelayanan teknisadministratif;
(2) Biro administrasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikanolehrektor;
(3) Kepalabiroadministrasibertanggung jawabkepadarektor;
(4) Biro administrasi terdiri dari Biro administrasi akademik kemahasiswaan dan alumni serta biro administrasi umum, keuangan dan SDM;
(5) Dalam pelaksanaan tugasnya kepala biro dibantu oleh kepala bagian administrasipadabidangmasing-masing;
(6) Pembentukan dan penghapusan biro ditetapkan oleh rektor setelah mendapatkanpertimbangandariSenatAkademik;
(7) Kepala biro harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi administrasi, yangdiaturdalamperaturankhusus yangdibuatolehrektor;
(8) Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan pelaksanaan tugas biro administrasi diaturdalampedomantersendiri.
Pasal 46
Tugas dan Fungsi Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni
kemahasiswaan dan alumni berdasarkan peraturan yang berlaku di lingkunganUMMI;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, biro administrasi mempunyai fungsi melaksanakan koordinasi dengan bagian akademik, kemahasiswaan danalumniyangadadibawahnyadalamlingkunganUMMI;
(3) Biro administrasi dibantu oleh bagian akademik, kemahasiswaan dan alumni sertasertatatausaha.
Pasal 47
Tugas dan Fungsi Kepala Biro Administrasi Umum, Keuangan dan SDM (1) Biro administrasi umum, keuangan dan SDM mempunyai tugas menyusun
rencana, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta merumuskan kebijakan teknis bagian umum, keuangan dan SDM berdasarkanperaturanyangberlaku dilingkunganUMMI;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, biro administrasi umum, keuangan dan SDM mempunyai fungsi melaksanakan koordinasi dengan bagian umum,keuangandanSDMyangadadibawahnyadalamlingkunganUMMI; (3) Biro administrasi dibantu oleh bagian umum, keuangan dan SDM serta serta
tata usaha.
X
Pasal 49
Bagian Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni
(1) Bagian administrasi kemahasiswaan dan alumni adalah unsur pembantu biro administrasi universitas di bidang administrasi kemahasiswaan dan alumni;
(2) Pembinaan bagian administrasi kemahasiswaan dan alumni dilaksanakan olehkepalabiroadministrasiakademik,kemahasiswaandanalumni;
(3) Bagian administrasi kemahasiswaan dan alumni dipimpin oleh seorang kepala;
(4) Bagian administrasi kemahasiswaan dan alumni mempunyai tugas dan fungsi:
a. Memberikan pelayanan administrasi dan pembinaan kesejahteraan kemahasiswaan, yaitu melaksanakan administrasi penunjang pendidikan dan pembinaan karir mahasiswa serta melaksanakan pelayanan kesejahteraanmahasiswa;
b. Melaksanakan administrasi pembinaan minat dan bakat kemahasiswaan, yaitu melaksanakan administrasi minat, bakat dan penalaran mahasiswa, melaksanakanurusanfasilitaskegiatan daninformasikemahasiswaan; c. Melaksanakan adminitrasi penelusuran lulusan, serta membangun
komunikasi dengan organisasi alumni di lingkungan UMMI.
(5) Di tingkat fakultas pelayanan administrasi kemahasiswaan dan alumni dilaksanakanolehsubbagian tatausahafakultas.
Pasal 50
Bagian Administrasi Umum dan SDM
(2) Pembinaan bagian administrasi umum dan SDM dilaksanakan oleh kepala biroadministrasiumum,keuangandanSDM;
(3) BagianadministrasiumumdanSDM dipimpinolehseorangkepala; (4) Bagian administrasi umum dan SDM mempunyai tugas dan fungsi:
a. Melaksanakan tata usaha dan SDM: yaitu melaksanakan ketatausahaan dan kearsipan, melaksanakan urusan tenaga akademik, serta melaksanakanurusantenagaadministratif;
b. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan yaitu: kebersihan dan ketertiban kampus, administrasi pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan, inventarisasi dan mempersiapkan usul penghapusan barang inventaris.
Pasal 51
Bagian Administrasi Keuangan
(1) Bagian administrasi keuangan adalah unsur pembantu biro administrasi universitasdibidangadministrasikeuangan;
(2) Pembinaan bagian administrasi keuangan dilaksanakan oleh kepala biro administrasiumum,keuangandanSDM;
(3) Bagian administrasi keuangan dipimpin oleh seorang kepala; (4) Bagianadministrasikeuanganterdiridari:
a. Sub bagian pelayanan mahasiswa, dosen dan pihak ketiga yang bertugas :
● Inputdatadarirekeningkoranatauslipsetoran ● Cetaktunggakanmahasiswa
● Cetaksurattagihanmahasiswa ● Pengambilan KRS
● Penyesuaiandatakeuanganmahasiswa ● Validasikeuangan
● Arsipslipsetoran
b. Sub bagian penerimaan dan pengeluaran kas, yang bertugas : ● Pencatatankaskeluar
● Pencatatankasmasuk
● Pembuatanbuktikasmasukdankeluar ● Rekap rekening koran
● Pembuatanaruskasdanbankbulanan ● PerhitunganPPhPs21
● Arsipkuitansi
c. Subbagianpelaporandanpenganggaran,yangbertugas: ● Pembuatanlaporantahunan
● Permbuatanlaporanrealisasianggaran
● Pembuatan rekapitulasi permohonan pencairan keuangan mahasiswa ● InputdataMYOB
d. Subbagiankasdankeuanganlainnya,yangbertugas: ● Prosespencairanbiayaoperasional
● Pelayanan terhadap data eksternal ● Pembuatandaftargaji
● Pembayaran-pembayaran
Pasal 52
Bagian Sistem Informasi Manajemen
(1) Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian pelaksana teknis di bidang pengolahan data yang pembinaannya berada di bawah tanggungjawabbiroadministrasiumum, keuangandanSDM;
(2) Sistem informasi manajemen dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat diantara tenaga akademik/tenaga ahli komputer/ahli teknologi informasi yang adadilingkunganUMMI;
(3) Sistem informasi manajemen mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyimpan data informasi serta memberikan pelayanan untuk program-program pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,pelatihandankerjasama;
(4) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 3, Sistem informasi dan manajemen mempunyai fungsi :
a. Membangun dan memelihara jaringan kerja sistem informasi manajemen UMMIdalamformatLAN(localareanetworking);
b. Mengaksesinformasiglobalmodel “worldwebsite”;
c. Melaksanakan urusan tata usaha Sistem informasi manajemen.
Pasal 53 Tata Usaha Fakultas
(1) Tata usaha fakultas adalah unsur pembantu pimpinan fakultas di bidang administrasi akademik, kemahasiswaan, umum, keuangan dan SDM yang beradadibawahdanbertanggungjawab langsungkepadadekan;
(2) Pembinaan dalam pelaksanaan tugas bagian tata usaha dilaksanakan oleh wakildekan;
(3) Tatausahafakultasterdiriatas:
a. Subbagian administrasi akademik, kemahasiswaan dan alumni;
b. Subbagianadministrasiumum,keuangandanSDM. (4) Tatausahafakultasmempunyai tugasdanfungsi:
a. Melaksanakanketatausahaanfakultasdanprogramstudi;
b. Melaksanakan pelayanan administasi akademik, kemahasiswaan dan alumni;
c. Melaksanakanurusanumum,SDM,dankerumahtanggaan;
d. Melaksanakan pelayanan dan pelaporan mengenai EPSBED fakultas/programstudi;
Pasal 54
Masa Jabatan Struktural Administrasi
(1) Semua masa jabatan struktural adalah satu periode (empat tahun) dan sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari duaperiodemasajabatanberturut-turut;
(2) Tata cara pemilihan semua jabatan struktural ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor setelah mendapat pertimbangan dan persetujuan Senat Akademikdanmengacukepada peraturanyangberlaku;
(3) Bagi semua pejabat struktural apabila sesuatu hal terjadi pemberhentian atau mutasi jabatan sebelum masa tugas berakhir, maka dilakukan pengangkatan pejabat pengganti untuk meneruskan sisa masa tugas dan mengacukepadaperaturanyangberlaku;
(4) Apabila sisa masa tugas sebagaimana tercantum pada diktum pertama akan berakhir, perlu dilakukan proses usul pejabat baru, dengan tatacara pengusulan yang mengacu kepada peraturan yang berlaku.
BAB X
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN SITEM PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 55
Lembaga Penjaminan Mutu
(1) Lembaga penjaminan mutu (LPM) adalah unsur pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggran kegiatan akademik di lingkungan Universitas MuhammadiyahSukabumi
(2) LPM mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai, danmengembangkanmutupenyelenggaraankegiatanakademik
(3) Merumuskan dan mengembangkan dokumen untuk memastikan penjaminan mutu manajemen dan penjaminan mutu akademik di lingkungan universitas muhammadiyahsukabumi;
(4) LPM dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi di tingkat fakultas didukung oleh gugus mutu, dan unit penjaminan mutu di tingkat program studi;
(5) Bidang kerja LPM terdiri dari bidang penjaminan mutu internal, bidang data dandokumenmutudanbidangpenjaminanmutueksternal
(6) LPM menyampaikan temuan serta memberikan rekomendasi atas temuan tersebutkepadarektoruntukditindak lanjutpadarapattinjauanmanajemen; (7) LPM menjalin kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam negeri maupun
luar negeri untuk meningkatkan pengelolaan sistem penjaminan mutu; (8) LPM dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang diangkat dan diberhentikan
olehrektor.
Pasal 56
Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris LPM Tugasketualembagapenjaminanmutuadalahsebagaiberikut:
(2) Mengkoordinasi penyusunan perangkat serta dokumen yang diperlukan dalampelaksanaansistempenjaminanmutu;
(3) Mengkoordinasi dan memonitor pelaksanaan sistem penjaminan mutu di tingkat fakultas dan program studi;
(4) Melakukanauditdanevaluasipelaksanaansistempenjaminanmutu;
(5) Melaporkan pelaksanaan sistem penjamianan mutu secara berkala kepada rektor.
Tugassekretarislembagapenjaminanmutuadalahsebagaiberikut: (1) Mewakiliketuajikaberhalangan dalammenjalankantugas; (2) Menyusundrafrencanakerjatahunan;
(3) Mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan administrasi serta ketatausahaandiuntukmenunjangkegiatanlembagapenaminanmutu; (4) Mengkoordinasikan penyusunan laporan dari gugus mutu dan unit
penjaminanmutu.
Pasal 57
Satuan Pengawas Internal
(1) Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah unsur pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggran kegiatan non-akademik di lingkungan Universitas MuhammadiyahSukabumi
(2) SPI mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan internal keseluruh unit utama dan unit lainnya dilingkungan Universitas Muhammadiyah Sukabumi,terutamadalambidangnonakademik.
(3) SPI juga melaksanakan tugas insidental untuk melaksanakan pemeriksaan atau audit pada unit-unit bisnis yang dikelola Universitas, serta tugas insidentallainnyayangpenugasannya berdasarkanSKRektor.
(4) Pengawasan internal meliputi : evaluasi dan monitoring, pemeriksaan atau audit, dan reviu atas penyelenggaraan universitas, serta jenis audit lainnya sesuai dengan hasil temuan dan kebutuhan.
(5) Tanggung jawab SPI termasuk menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti dipersyaratkan dalam standar profesi audit internal, serta menjamin tidak terdapat benturan kepentingan auditor anggota SPI dengan auditan dan kegiatan yang diaudit.
(6) SPI dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang diangkat dan diberhentikan oleh rector..
Pasal 58
Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris SPI Tugas ketua lembaga penjaminan mutu adalah sebagai berikut:
(1) Merencanakan dan melaksanakan sistem Pengawasan internal secara keseluruhandilingkunganUMMI;
(2) Mengkoordinasi penyusunan perangkat serta dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan sistem pengawasan internal;
(3) Mengkoordinasi pelaksanaan system pengawasan internal dengan Badan PembinaHarian(BPH)